Janiah (Jernih)
By
Storyteller
“Ya, kalian berdua boleh pergi ke sana. Tapi harap diingat, jangan pergi
jauh-jauh,” kata ibu.
Baca Juga:
5 Cerita Rakyat Terbaik Dari Sumatera Barat
Legenda Danau Tondano Sulawesi Utara
Legenda Keong Mas - Cerita Rakyat Jawa Timur
Legenda Asal Mula Nama Kota Bandung
Anak-anak berlari ke panggung di mana pertunjukan musik diadakan.
Mereka menikmati musik. Tapi mereka bosan hanya menonton pertunjukan
sehingga mereka berjalan-jalan di sekitar panggung. Mereka lupa akan
pesan ibu mereka untuk tidak pergi terlalu jauh.
Tiba-tiba mereka melihat sebuah kolam. Air adalah sangat jernih dan segar.
Karena matahari sangat panas, mereka tergoda untuk bermain di air. Jadi
mereka menanggalkan pakaian mereka dan melompat ke dalam air. Mereka
berenang bersama-sama dengan gembira. Rasanya menyegarkan!
Sementara itu, pesta hampir berakhir. Ibu teringat kedua anaknya. Dia
merasa begitu putus asa karena dia tidak bisa menemukan mereka. Hari
telah malam. Anak-anaknya masih hilang. Sang ibu menangis. Dia pulang
tanpa anak-anaknya.
Dia tertidur setelah berjam-jam menangis. Dan dia bermimpi tentang anak-
anaknya. Dalam mimpinya, dia bertemu dengan seorang wanita tua.
Begitu ia bangun, dia dengan cepat berlari ke kolam. Dia juga memiliki
segenggam beras di tangannya. Sesampai kolam, dia melemparkan beras ke
dalam kolam dan ia memanggil nama anak-anaknya.
Mimpi itu benar! Dua ikan besar dengan warna yang indah muncul di kolam.
Sang ibu menangis saat melihat mereka. Anak-anaknya berubah menjadi
ikan besar yang indah karena mereka tidak mamatuhi pesan pesan ibu
mereka.
Sang ibu menangis lagi. Semua orang dari desa menghiburnya dia. Tapi dia
masih sangat sedih.
Desa di mana kolam terletak sekarang disebut Desa Sungai Jernih atau
Sungai Janiah. Hal ini disebut demikian karena air di kolam itu sangat
jelrnih. Desa Sungai Jernih terletak di bagian utara dari Nagari Baso, di
Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Nama desa juga mengingatkan orang saat ini di Sumatera Barat bahwa
penting untuk mematuhi orang tua kita.
Hari ini, orang-orang dari desa datang ke kolam itu karena mereka pikir itu
adalah tempat suci.