Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Penyebab gerak suatu benda adalah gaya.

I.2. Rumusan masalah

1. Apa itu torsi ?


2.

I.3. Tujuan

I.4. manfaat

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Torsi

Torsi biasa juga disebut sebagai momen gaya. Momen gaya atau torsi dapat
didefenisikan dengan beberapa pengertian. Momen gaya atau torsi sama juga dengan gaya
pada gerak tranlasi. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat bergerak dengan arah
melingkar atau berputar. Konsep sederhana yang biasa kita lakukan untuk torsi adalah saat
kita membuka pintu.
Momen gaya atau torsi memiliki dua nilai untuk setiap gaya yang menyebabkan benda
bergerak berputar atau melingkar. Momem gaya atau torsi ini bernilai positif ketika gaya
yang menyebabkan benda bergerak berputar atau melingkar searah dengan arah putaran
jarum jam (clockwise), sedangkan momen gaya atau torsi bernilai negative ketika gaya yang
menyebabkan benda berputar atau melingkar berlawanan dengan arah putaran jarum jam
(counterclockwise). Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau
titik massa benda dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.

Torsi adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi r dengan gaya F.

Momen gaya: T = r x F
Dengan: T = Momen gaya/torsi (Nm)

r = lengan gaya/jarak sumbu rotasi ke titik tangkap gaya (m)

F = gaya yang bekerja pada benda (N)

Gaya yang menyebabkan timbulnya momen gaya pada benda harus membentuk sudut θ
terhadap lengan gayanya. Momen gaya terbesar diperoleh saat θ =90° (sinθ = 1), yaitu saat
gaya dan lengan gaya saling tegak lurus. Juga dapat dinyatakan bahwa jika gaya searah
dengan arah lengan gaya, tidak ada momen gaya yang ditimbulkan (benda tidak akan
berotasi).

Momen gaya jika terdapat sudut apit antara F dan r.

T = r F sin θ

Dengan: T = momen gaya/torsi (Nm)

r = lengan gaya (m)

F = gaya (N)

Sin θ = sudut apit Antara F dan r

II.2. Hubungan antara Gaya, lengan gaya (lengan torsi) dan percepatan sudut

Untuk memahami persoalan ini, kita tinjau dari sebuah benda yang berotasi. Misalnya ketika
membuka dan menutup pintu, pintu juga melakukan gerak rotasi. Engsel yang ada pada pintu
berfungsi untuk menghubungkan pintu dengan tembok berperan sebagai sumbu rotasi.
Ketika kita mendorong pintu dengan gaya yang sama (F1 = F2). Mula-mula kita mendorong
pintu dengan gaya F1 dengan jarak sejauh r1 dari sumbu rotasi. Setelah itu, mendorong pintu
dengan gaya F2 dengan jarak sejauh r2 dari sumbu rotasi. Walaupun besar danarah Gaya
F1= F2, gaya F2 akan membuat pintu berputar lebih cepat dibandingkan dengan Gaya F1.
Dengan kata lain, gaya F2 menghasilkan percepatan sudut yang lebih besar dibandingkan
dengan gaya F1.

Jadi dalam gerak rotasi, percepatan sudut tidak hanya bergantung pada gaya saja, tetapi
bergantung juga pada jarak tegak lurus antara sumbu rotasi dengan garis kerja gaya. Jarak
tegak lurus dari sumbu rotasi ke garis kerja gaya, dinamakan lengan gaya atau lengan torsi.
Pada contoh di atas, lengan gaya untuk F1 adalah r1, sedangkan lengan gaya untuk F2 adalah
r2.

II.3. Menentukan kecepatan sudut dari Fungsi percepatan sudut

Pada gerak linear, kecepatan partikel v dapat ditentukan dengan cara mengintegralkan fungsi
percepatan a(t) terhadap waktu. Mirip dengan gerak linear tersebut, pada gerak
melingkar,kecepatan sudut dapat dicari dengan mengintegralkan fungsi percepatan sudut.

Dimana:

kecepatan sudut pada saat t ke%epatan sudut a al pada saat t * per%epatan sudut

II.4. Arah Torsi

Lengan torsi ditujukkan oleh L. Lengan torsi sebuah gaya didefenisikan sebagai panjang garis
yang ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya seperti
ditunjukkan gambar berikut.
Perhatikan dengan arah torsi, arah torsi menuruti aturan putaran tangan kanan seperti pada
gambar berikut.

Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka arah torsi ke atas, dan jika arah
putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah torsi ke bawah. Kita dapat
melihatnya dengan sebuah sistem koordinat. Bila batang terletak pada sumbu x dan pangkal
vektor r di titik (0,0,0). Gaya pada arah sumbu y positif batang akan berputar melawan arah
jarum jam, arah torsi ke arah sumbu z positif. Sebaliknya bila arah gaya kearah sumbu y
negatif, putaran batang berlawanan dengan arah jarum jam, arah torsi ke sumbu z negatif.
Jika arah gaya tidak tepat pada arah sumbu y tetapi membentuk sudut θ terhadap sumbu x,
maka arah tor si dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan

III.2. Saran

Anda mungkin juga menyukai