Anda di halaman 1dari 2

Kelompok Bahasa Indonesia

Anggota kelompok
1.Alicia (6)
2.Desy Indy (10)
3.Beta (20)
4.Yasmina (34)

Penghapus Ajaib

Aku adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sering dikenal
siswa yang selalu mendapatkan nilai-nilai pas-pasan. Aku juga tak tahu mengapa
selalu mendapatkan nilai pas-pasan. Nilai-nilai pas-pasan yang aku miliki membuat
diriku selalu berada di peringkat bawah.

Aku seperti selalu merasa kecewa karena selalu mendapatkan nilai yang tidak bisa
memuaskan diriku dan orangtuaku. Padahal hampir setiap hari aku selalu belajar
dan tidak lupa untuk mengerjakan PR.

Orangtuaku tidak pernah marah kepadaku ketika aku mendapatkan nilai yang jelek.
Mereka selalu mendukung dan selalu berkata,”selama nilai yang kamu dapatkan
berasal dari kejujuran kami tidak akan pernah marah dan kecewa”. Seperti ada
suatu hal yang dapat membuat hatiku terasa sejuk, sehingga aku merasakan
ketenangan yang belum pernah aku rasakan.

Keesokan harinya ketika aku berangkat sekolah, aku bertemu dengan temanku di
tengah jalan dan kami pun mengobrol sambil berjalan ke sekolah. Berbeda dengan
diriku, temanku ini sangat pintar serta selalu mendapatkan nilai bagus. Aku pun
merasakan kebahagiaan ketika berjalan dengan temanku ini, ia selalu memberikan
semangat kepada diriku supaya jangan pernah menyerah untuk mendapatkan nilai
bagus.

Hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat diriku terpaksa menunggu
hujan reda. Sangat disayangkan, hujan yang aku tunggu-tunggu supaya reda tak
kunjung datang. Aku tidak ingin berlama-lama di sekolah, jadi aku memberanikan diri
untuk hujan-hujanan sampai rumah.

Aku berlari-lari sangat kencang supaya diriku tidak terlalu lama terkena hujan.
Hingga pada saat aku berlari aku terpeleset oleh sebuah penghapus kecil. Aku pun
bingung mengapa ada sebuah penghapus kecil yang tergeletak di tengah jalan.
Anehnya lagi, penghapus itu tidak segera aku tinggal malah aku bawa pulang. Aku
dan penghapus itu seperti ada sebuah kemistri.

Sesampainya di rumah, ibu langsung menyiapkan baju baru untuk diriku dan segera
menyuruhku untuk mandai. Setelah selesai mandi aku mulai mengerjakan PR di
kamar dan sambil bergumam, “aneh penghapus ini malah aku bawa pulang”. Tak
disangka-sangak penghapus itu menjawab, “aku bisa membantumu untuk
mendapatkan nilai bagus”. Aku terkejut mendengar jawaban dari penghapus itu.

Keanehan kalau penghapus itu bisa berbicara dan rasa penasaranku yang tinggi
membuat diriku memberanikan diri untuk membuktikan apa yang dikatakan oleh
penghapus itu. Kebetulan sekali bahwa hari ini sedang ada ujian matematika.

Setiap pertanyaan yang muncul, aku cermati dengan teliti supaya tidak salah
menjawab. Lagi dan lagi aku terkejut karena penghapus itu bergerak sendiri dan
bergerak ke arah jawaban yang telah aku tulis. Aku pun berkata di dalam hati,
“benar-benar penghapus ajaib”. Tiba-tiba jawaban yang aku tulis dihapus oleh
penghapus itu.

Penghapus itu selalu mengganti jawabanku yang salah. Hingga pada akhirnya hal
yang selalu ku harapkan terwujud. Aku pun selalu membawa penghapus itu saat
berangkat ke sekolah.

Hingga pada suatu hari aku menyimpan penghapus itu di dalam kantong seragam
sekolah. Aku pulang dengan rasa bahagia karena mendapatkan nilai bagus.
Tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat, karena aku lupa membawa jas hujan, aku
berlari sekencang-kencangnya agar cepat sampai rumah.

Setelah sampai rumah dengan keadaan basah kuyup, aku langsung memegang
kantong seragam. Benar saja penghapus ajaib itu hilang begitu saja seperti ditelan
bumi. Aku merasa kecewa dan khawatir akan mendapatkan nilai yang kurang bagus
lagi. Dibalik kekecewaanku selalu terselip harapan dan doa agar penghapus ajaib
kembali kepada diriku.

Anda mungkin juga menyukai