Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana cara menulis novel dengan baik dan benar?

Berikut ini
adalah sembilan tahapan dan penjabarannya:

Sebelumnya, mungkin Anda tertarik membaca artikerl ini:


Tutorial cara membuat novel dengan cepat.
Yups, tadi itu intermezo. Kita lanjut materi utama kita kali ini.
Hayuks…

SATU

Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik.


Ini adalah cara membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik.

Contoh:

“Tolong…, tolooong…..”

Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku.


Kami sekeluarga berhamburan keluar.

Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada contoh diatas, dan


merasa ikut terlibat di dalamnya?

Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa
yang membuat orang berhamburan keluar rumah?

Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan


lain-lain.
Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan
bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda,
maka Anda akan menarik kuat perhatian pembaca.

DUA

Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk


memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah
laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika dia
berbicara, ungkap karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre.

“Nung, bapak kamu dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan
nada lembut.

“Kok, tau?”

“Iya, karena kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.”

Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan


gombalan mautnya. Dia memang raja gombal.

Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule


yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu
menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki wajah gadis ndeso
walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua
yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus
menjelaskan karakter mereka satu-satu.

TIGA

Pilih sudut pandang penulisan cerita dalam novel Anda.


Anda bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata
ganti aku, saya, kami, kita. Atau sudut pandang orang ketiga. Anda
menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan
adalah ia, dia, mereka, -nya.
EMPAT

Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting


saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung
menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan
hambar.
Contoh dialog dalam novel “Cinta di Dalam Gelas” karangan Andrea
Hirata:

“Bisakah kawanmu itu mengajariku?”

“Maksud kakak?”

“Aku mau belajar main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17
Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.”

Kami terperangah.
Dialog dalam novel diatas langsung pada inti masalah. Maryamah
minta diajari main catur. Ia ingin sekali mengalahkan Matarom.

LIMA

Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu


dan tempat. Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam,
minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan
lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang;
cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.

Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung


pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA
ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa
yang tokoh cerita alami.

Contoh:

Waktu: Tahun 700 Masehi

Tempat: Istana Kerajaan Majapahit. Di ujung tengah ruang terdapat


singgasana raja berwarna keemasan; memiliki tangga naik; payung
penaung; tempat duduk dayang dan para perdana menteri.

Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik,
bayangkan suatu setting panggung teater atau OVJ yang memiliki
beberapa panggung. Setiap panggung memiliki backdrop atau latar
panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak-pernik yang
disesuaikan dengan adegan.

ENAM

Mengatur plot dalam novel Anda. Apakah Anda tahu plot?

Baiklah saya jelaskan. Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa


yang berurutan yang disertai sebab akibatnya.

Perhatikan kalimat berikut:

Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.

Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum


memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek
bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.

Namun bila kalimatnya diubah menjadi:

Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah


sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya.

Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Nenek yang
tidak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi
penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca
membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi
sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?

Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian


dalam cerita.

Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau alur yang berangkat dari
satu atau beberapa sebab menuju satu atau beberapa akibat atau
sebaliknya disebut plot.

Ya, plot adalah inti novel yang wajib diperhatikan. Plot adalah inti
dari cara membuat novel yang baik dan benar. Bila plotnya tertata
baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel Anda. Novel Anda
akan menjadi novel yang menarik bagi pembaca.
TUJUH

Mengarahkan klimaks pada novel Anda. Klimaks adalah puncak atau


titik balik cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita.
Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya
dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya
diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan
protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik
akhir atau klimaks.

Contoh satu bab Klimaks dalam novel:


“Budi menyadari kelalaiannya yang telah menyia-nyiakan waktu.
Semester satu ia dibawah kendali game di internet. Semester dua
masalah bertambah dengan memacari tiga gadis sekaligus . Semester
tiga bertambah lagi satu masalah, narkoba, karena salah gaul. Ia
melewati waktu kuliah dengan hari-hari suram dan menjauhi buku.
Keadaan ini sangat kontras dengan masa kegemilangan di bangku
sekolah. Jauh dirantau orang membuat Budi hilang kendali.

Ibu marah besar sampai nangis-nangis bersimpuh di depannya. Bapak


menyetop uang jajan selama satu semester. Nenek ikut prihatin dan
selalu ingin melihat cucunya bangkit. Budi ingat pesan terakhir nenek
sebelum ia meninggalkan dunia, “Budi, ayo selesaikan kuliahmu.
Nenek yakin kamu bisa bangkit dari pengaruh narkoba.” (Cerita
berlanjut)

“Aaaahhh…..”, Budi meneriaki langit, mengangkat dua tinjunya tinggi


ke atas. “Aku harus berubaaah…”

Ia tidak mau lagi dipermainkan kebiasaan buruk itu. hari ini adalah
hari terakhir ujian semester empat. Malam ini adalah malam terakhir
persiapan ujian. Ia harus mengejar nilai tinggi bila tidak mau dicap
bego sama teman-temannya yang lain. (Cerita berlanjut)

Hari ini adalah hari keempat ujian semester empat. Hari-hari


sebelumnya dia yakin telah mengumpulkan skor tinggi dalam ujian…..
(Cerita berlanjut)
Hari kelima, egonya di bawah angin, nalarnya yang bermain kini.
“Yes! yes! teriak Budi pelan setelah merasa yakin dengan kebenaran
hasil perhitungan kimia yang dihadapinya dalam ujian. Sebuah
keyakinan yang didasari pada sisa-sisa memori kegemilangan dalam
bidang studi ini semasa SMA, nilai rapor yang selalu sembilan.

Sebuah perjuangan keras untuk menaklukkan soal-soal eksakta


dengan otak yang agak sedikit eror. Namun Budi terus bangkit walau
tertatih-tatih…(cerita berlanjut)

Hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat. Dengan


memanfaatkan kenangan kecerdasan yang tersisa, ia harus mengejar
nilai tinggi untuk menyenangkan hati orang-orang yang menunggu
hari kebangkitannya. (Cerita berlanjut dengan aktivitas rumit dalam
ujian…)

Pada hari penentuan akhir nilai semester, mahasiswa bergerombolan


mengelilingi papan pengumuman hasil ujian. Melihat itu, Budi pun
berlari kesana. Berdesak-desakan, berhimpitan, Budi berusaha
menerobos. Didalam benaknya terdapat tanda tanya besar akan nilai
akhir ujiannya…

Dengan sedikit meliak-liukkan badannya, Budi sampai juga di depan


papan pengumuman. Mengarahkan telunjuk dan memokuskan
pandangan pada deretan nama dan angka pada papan. Tidak sampai
semenit, Budi berhasil mendapatkan namanya, “Budi Tegar”. Ia kunci
pandangannya, ia arahkan tangannya kekanan menuju nilai hasil
ujian….
Spontan Budi berteriak senang dan syukur, “Yes, Alhamdulillah…..”,
sejurus kemudian, ia menerobos keluar kerumunan, berlari dan
melompat-lompat kecil. Di benaknya terisi penuh keinginan untuk
meluapkan rasa, senang dan bangga. Rasa itu hendak diungkapkan
kepada tiga orang yang selalu menunggu hari suksesnya. Ia sudah
tidak sabar lagi menahannya. Teringat wajah ketiga orang yang ia
sayangi itu. Ia katup bibirnya dan berkata mantap, “Bapak, Ibu, IPeKa
Budi tiga koma limaaa!” dan ia lanjutkan ungkapan itu kepada satu
orang yang sudah tidak lagi menginjakkan kakinya di atas dunia,
“Nek, terima kasih atas nasehatnya. Budi berhasil.”

DELAPAN

Menulis ending novel Anda. Ending adalah penyelesaian atas masalah.


Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup.
Ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian
masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending
yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang
untuk berbagai penafsiran dari pembaca. Pada contoh diatas yang
digunakan adalah ending tertutup. Masalah yang dihadapi si aktor
utama sudah tuntas.

SEMBILAN

Terakhir adalah membuat Judul novel yang Menarik.

“Loh, kok judul malah dijelaskan terakhir?”


Ya, saya letakkan tips “cara membuat judul novel” ini pada poin
terakhir karena kebiasaan penulis novel memang demikian. Mereka
lebih fokus memikirkan bagaimana cara membuat sinopsis novel,
membuat kerangka novel atau outline novel, membuat pembukaan
novel, membuat plot novel, membuat konflik dan klimaks ketimbang
memikirkan bagaimana cara membuat judul novel. Bukan berarti
judul novel tidak penting, tapi karena membuat judul novel itu lebih
mudah dari hal-hal di atas.

Oke bagaimana cara membuat judul novel yang menarik?

Sebenarnya tidak ada standar baku dalam membuat judul novel.


Intinya adalah tidak panjang. Pendek dua atau tiga kata. Dan harus
keliatan CANTIK, MENARIK, MENYENTUH atau MENGGUGAH.

Yups, demikian Bagaimana tahapan menulis novel yang baik dan


benar saya tulis, semoga bermanfaat. Baca juga artikel
lainnya: Bagaimana cara menulis novel yang bagus, menarik, dan Best
Seller. Atau ikuti juga Kursus Menulis Buku dengan saya langsung.
Oya, Lihat juga blog tetangga yang lagi belajar menulis blog
disini: Kursus Menulis Buku

Anda mungkin juga menyukai