Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Novel "Kemarau" karya A.

A Navis
Musim kemarau yang sangat panjang membuat rusak lahan pertanian dan tanaman para petani. Warga desa pun mulai resah dengan keadaan itu,sampai-sampai mereka pergi ke dukun untuk meminta didatangkan hujan,namun tak membuahkan hasil. Mereka menyerah begitu saja dengan usaha mereka yang tak berbuah , mereka malah mengisi waktu dengan hal-hal yang tak produktif . Baguslah mereka sadar akan adanya Tuhan . Setiap malam mereka pergi ke surau untuk sembahyang meminta hujan,tapi tetap hujan tak kunjung datang. Saat orang-orang itu hanya diam dan hanya meratapi keadaan itu, hanya Sutan Duano ,meskipun ia bukannlah penduduk asli desa itu namun Sutan Duano lah yang mampu menggerakan tubuh dan pikirannya. Sutan Duano menangkut air danau yang ada didaerah itu untuk . Ia mengambil sekerat bambu ,lalu disandanngnya dikedua ujung bambu itu ,dan dua belek minyak tanah digantungkannya dikedua ujung bambu itu,lalu diambilah air danau itu dan ditumpahkannya kesawahnya,secara rutin dari pagi dan sore hari. Usaha Sutan Duano ternyata justru menghasilkan pandangan dan tanggapan yang buruk dari warga. Warga menilai hal yang dikerjakan Sutan Duano itu adalah seperti orang gila . Namun berkat kesabarannya meyakinkan penduduk desa , akhirnya mereka pun banyak yang mengikuti jejak Sutan Duano. Keseganan masyarakat sekitar bukan karena kekayaan Sutan Duano,melainkan karena kebaikan hatinya. Secara bertahap Sutan Duano mulai memimpin para petani utnuk kembali menggarap sawahnya,memberikan kegiatan-kegiatan positif yang bisa memajukan produktivitas pertanian mereka, bahkan sampai mendirikan koperasi bagi para petani. Hal itu membuat masyarakat semakin percaya pada Sutan Duano. Bahkan Sutan Duano menjadi pengganti guru agama yang meninggal dunia,dan membuat surau didesa itu kembali ramai oleh penduduk. Setelah beberapa waktu akhirnya Sutan Duano meninggalkan kampung tersebut untuk menemui anaknya dikota.

Resensi Buku : : Kemarau : A.A. Navis : Sapardi Djoko Damono : Grasindo, Jakarta

: 1969 ; 2003 : 6 (enam) : i-x; 117 halaman : 14 X 21 cm

Anda mungkin juga menyukai