Contohnya
Sponsors Link
Paragraf menjadi salah satu bagian dari sebuah wacana/bacaan. Sebuah tulisan yang
berkualitas tergantung dari pengembangan setiap paragraf-paragrafnya. Memahami kaidah
paragraf demi menghasilkan tulisan yang bagus jelas sekali urgensinya.
ads
Paragraf dibuat dengan mengembangkan sebuah gagasan utama. Paragraf terhimpun atas
beberapa kalimat yang bertautan membentuk suatu ide ataupun gagasan. Pengertian
paragraf menurut KBBI adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
Paragraf seringkali disebut dengan alenia yang tersusun dari satu kalimat utama (gagasan
pokok) dan beberapa kalimat penjelas (gagasan penjelas). Hanya ada satu ide
pokok/gagasan utama dalam sebuah paragraf dimana kalimat penjelas berisi
penjelasan/rincian dari kalimat utama.
Tagiran (2005 : 1) berpendapat bahwa suatu tulisan yang utuh, fungsi pokok paragraf yaitu:
sebagai tanda pembukaan gagasan baru, pengembangan untuk ide sebelumnya dan
sebagai penekanan terhadap ide yang telah diungkapkan sebelumnya.
Menurut Tarigan (2005:3) syarat yang harus dimiliki sebuah paragraf sebagai berikut :
Paragraf dibagi beberapa jenis, yaitu jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya
(fungsi), jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utamanya (tempat) dan jenis paragraf
berdasarkan kontennya (isi) :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf ini letaknya di awal sebuah wacana. Paragraf ini berfungsi sebagai pembuka atau
pengantar isi sebuah karangan kepada pembaca. Sebelum memasuki isi dan inti karangan,
paragraf ini mengantarkan dan mempersiapkan pikiran pembaca agar lebih fokus, serta
isinya mempengaruhi pembaca supaya tertarik melanjutkan isi bacaan.
Contoh paragraf pembuka :
Besok internet mendatangi desa kita. Internet membuat kita menyaksikan dunia. Internet
juga dapat menyampaikan surat ke sahabat kita di pulau seberang, bahkan hingga ke
negara tetangga. Itulah bunyi iklan layanan masyarakat yang dapat disaksikan lewat
televisi. Bayangkan, melalui internet kita dapat mengakses kabar terkini dari seluruh
penjuru dunia. Kita pun bisa mengetahui keadaan roket yang tengah diuji di angkasa luar.
Dengan suatu blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan karya kita.
Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang berada di Australia
melalui web camera. Dengan hanya duduk di depan komputer, kita dapat menggunakan
fasilitas chatting, browsing, gaming, atau surfing.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf ini letaknya di antara pembuka dan penutup pada sebuah karangan. Paragraf ini
memuat isi dari sebuah karangan. Paragraf penghubung menguraikan isi dan inti sebuah
tulisan. Sifat dari paragraf penghubung sesuai dengan tipe tulisannya seperti narasi,
deskripsi, eksposisi, dll.
Supaya kejadian tersebut tidak terulang, apalagi menimpa diri kita, maka sebaiknya kita
mengikuti aturan berikut:
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang letaknya di akhir sebuah sebuah karangan. Paragraf
berfungsi sebagai penutup pada sebuah karangan. Paragraf ini menunjukkan tulisan telah
berakhir, bentuknya kesimpulan, pengulangan secara ringkas, penekanan atau komentar
akhir. Bentuknya disesuai dengan kebutuhan maupun jenis tulisan.
Berikut contoh untuk paragraf penutup:
Paragraf ini paragraf yang diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum, lalu dijabarkan
dan dikembangkan menjadi pernyataan yang sifatnya khusus. Pernyataan yang sifatnya
khusus tersebut dapat berupa rincian, penjelasan, bukti-bukti maupun contoh-contoh.
Karena paragraf tersebut dikembangkan dari pernyataan yang umum kemudian
mengemukakan pernyataan pernyataan yang sifatnya khusus, dapat kita dikatakan
bahwa penaralan paragraf deduktif tersebut dari umum ke khusus.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di
akhir sebuah paragraf dan bersifat induksi. Kata induksi asalnya dari bahasa latin : duxi,
ducere, ductum yang artinya membawa ke; atau memasukan kedalam. selanjutnya istilah
induksi dapat dijelaskan dengan metode pemikiran yang berasal dari hal yang khusus untuk
menentukan simpulan atau hukum di akhir paragraf. Karena kalimat-kalimat atau
pernyataan khusus dapat berupa penjabaran dan contoh-contoh, dan pernyataan umum itu
berupa hukum atau simpulan, sehingga paragraf induktif berkembang dari contoh dan
rincian menjadi simpulan.
3. Paragraf deduktif-induktif
Paragraf deduktif-induktif merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dengan paragraf
induktif. Paragraf deduktif-induktif ini, posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di awal
dan akhir sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini
dikembangkan dengan kalimat yang bersifat umum di awal paragraf dan akhir paragraf
sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf (diantara kalimat awal dan
kalimat akhir) sifatnya khusus berupa rincian atau contoh-contoh.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di
tengah sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini
dikembangkan dengan kalimat yang bersifat khusus di awal paragraf dan akhir paragraf
isinya berupa rincian atau contoh-contoh sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah
paragraf (diantara kalimat awal dan kalimat akhir) sifatnya umum.
http://www.seputarilmu.com/2016/02/pengertian-jenis-jenis-unsur-dan-5.html
Sponsors Link
http://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf