BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kunci untuk menampakan kunci menapaki
masa depan. Mulalui proses sosialisasi, enkulturasi di dalam institusi primer
yaitu dalam keluarga. Dari situlah pres pewarisan unsure budaya dalam hal
ini adalah pembelajaran dilakukan pertama kali. Da dalam literature ilmu
sosial disebutkan bahwa kebudayaan didefinisikan sebagai suatu
keseluruhan sistem ide, sisitem sosial, dan karya manusiadalam rangka
kehidupan masyarakat manusia yang dimiliki manusia melalui proses
belajar. Ini berarti kunci pokok dari kehidupan manusia itu terletak dari
adanya proses belajar.
Selama ini kita tau proses belajar atau yang sering kita sebut
pendidikan telah kita dapat di sekolah-sekolah ,mulai dari kita TK sampai
SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Sekolah menjadi penting artinya
melalui sekolah kita mendapatkan pendidikan yang menentukan arah
kehidupan kita dalam menapaki masa depan terutama dalam mencari
sebuah pekerjaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia?
2. Apa sajakah ragam Bahasa Indonesia?
3. Apa sajakah ciri-ciri Bahasa Indonesia?
4. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia laras ilmiah?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui ragam Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui cirri-ciri Bahasa Indonesia
Kelompok 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa
secara umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi
setiap orang adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan
diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan
perasaan.
2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan
perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama.
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada
saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki
tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama
perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain
sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara
berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara
verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis),
sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda
lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
jenis :
Kelompok 1
1. Berdasarkan Media
2. Berdasarkan Cara Pandang Penutur
3. Berdasarkan Topik Pembicaraan
4. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelepasan kalimat. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan
kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan
unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam
ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi
pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara
lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah
kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau
santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat
disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan,
hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang
dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam
tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
a.
b.
c.
Berlangsung cepat.
Kelompok 1
e.
f.
g.
Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
b.
Faktor efisiensi.
c.
tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang
dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d.
c.
d.
Kelompok 1
kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan
unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis :
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
4. Berlangsung lambat.
5. Selalu memakai alat bantu.
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi.
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai
media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan
masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan
informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga
mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa
lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih
sempurna.
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur,
jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap
cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
Kelompok 1
(logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan
pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang
tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di
Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri
khas yang berbeda-beda.
b.
Kelompok 1
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan
makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.
3.
Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN