Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

A. FUNGSI BAHASA INDONESIA

Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan
secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang
adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam
hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri,
yaitu:
 Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
 Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2. Sebagai alat komunikasi.


Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non
verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan
dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene
setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.


Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4. Sebagai alat kontrol Sosial.


Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-
buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol

1
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah
kita.

Fungsi bahasa secara khusus :


1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan
bahasa formal dan non formal.

2. Mewujudkan Seni (Sastra).


Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki
makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman
yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.


Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian
dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi
kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa
keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui
asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan
prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu
mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya
manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri.

B. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam :
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara,
serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia”.

Maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai :

2
1. Bahasa Nasional
Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar
Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari
1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai :

 Lambang kebanggaan Nasional.


Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai-
nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,
harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus
bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.

 Lambang Identitas Nasional.


Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang
bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas
seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita
harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di
dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran
bangsa Indonesia yang sebenarnya.

 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang


sosial budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar
belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu
dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia,
bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa
bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan
adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku
dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-
masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah
sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah
bahasa Indonesia.

 Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.


Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek
kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan
mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia
meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang.

3
Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan
cepat tercapai.

2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)


Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan
di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :

 Bahasa resmi kenegaraan.


Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta
kegiatan kenegaraan.

 Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.


Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk
memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media
cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan,
sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa
ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

 Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk


kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.

 Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu


pengetahuan serta teknologi modern.
Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang
beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan
pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku
pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain,
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai
hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat
lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA DAERAH


4
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan, apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah
yang lebih luas. Sedangkan defenisi Bahasa Daerah dalam hukum Internasional yang termuat
dalam rumusan Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Regional atau Minoritas diartikan bahwa
"bahasa-bahasa daerah atau minoritas" adalah bahasa-bahasa yang secara tradisional digunakan
dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara tersebut, yang secara numerik
membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi lainnya di negara tersebut dan berbeda dari
bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut.
Bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku atau kelompok etnis di tanah air.
Tiap kelompok etnis mempunyai bahasa masing-masing yang dipergunakan dalam komunikasi
antaretnis atau sesama suku. Perencanaan bahasa nasional tidak bisa dipisahkan dari pengolahan
bahasa daerah, demikian pula sebaliknya. Itulah sebabnya di samping mengolah bahasa nasional,
Politik Bahasa Nasional pun berfungsi sebagai sumber dasar dan pengarah bagi pengolahan
bahasa daerah yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Hal itu sejalan
dengan UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 di dalam penjelasannya, dikatakan: “Bahasa daerah itu
adalah merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup; bahasa daerah itu adalah salah
satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara”, yang fungsinya sebagaimana
disimpulkan oleh peserta Seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975 di Jakarta, yakni:
“Di dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa-bahasa seperti Sunda, Jawa,
Bali, Madura, Bugis, Makassar, dan Batak berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2)
lambang identitas daerah, dan (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
“Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai (1)
pendukung bahasa nasional, (2) bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat
permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain, dan (3)
alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah” (Halim (Ed.), 1976:145—46).

Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Daerah sendiri, maka Bahasa Daerah sendiri
berfungsi sebagai:
1. Sebagai lambang kebanggan daerah
2. Lambang identitas daerah
3. Alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat daerah

Adapun fungsi bahasa daerah dalam hubungannya dengan Bahasa Indonesia adalah:

1. Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional


Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya
diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara
menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga
sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa
daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia.
Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia

5
mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa
Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.

2. Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar
Di daerah tertentu , bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia
pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu,
harus menggunakan bahasa Indonesia , kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.

3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya Bahasa Indonesia


Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa Indonesia
sehingga bahasa Indonesia memasukkannya istilah tersebut, contohnya “gethuk“ { penganan
dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk
bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada, maka istilah “gethuk“ juga
di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “penganan dibuat dari ubi dan
sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama)“.

4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan


pemerintah pada tingkat daerah
Dalam tatanan pemerintah pada tingkat daerah , bahasa daerah menjadi penting dalam
komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih menggunakan
bahasa ibu sehingga dari pemerintah harus menguasai bahasa daerah tersebut yang
kemudian bisa di jadikan pelengkap di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat
daerah tersebut.
Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia yang digunakan secara bergantian menjadikan
masyarakat Indonesia menjadi dwibahasawan. Menurut Mackey dan Fishman (Chaer, 2004:
84) kedwibahasaan diartikan sebagai “...penggunaan dua bahasa oleh penutur dalam
pergaulannya dengan orang lain secara bergantian”.
Bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional sesuai dengan perumusan Kongres
Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia.
Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia
mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa
Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
Namun dewasa ini, Bahasa daerah terancam punah. Prof. Dr. Arief Rahman dalam pidato
pengukuhan sebagai guru besar dalam bidang pendidikan bahasa di Universitas Negeri
Jakarta, Selasa (22/5) mengungkapkan bahwa “Kondisi ini menjadi keprihatinan saya.
Dalam penelitian yang saya lakukan di beberapa SMA di Jakarta, bahasa daerah tidak lagi
digunakan dalam komunikasi di rumah. Orang tua tidak menganggap penting untuk
menggunakan di rumah. Para pelajar lebih suka pakai bahasa gaul meski bertemu teman
yang berbahasa daerah semua”
Kepunahan bahasa daerah di Indonesia dipetakan sebagai berikut : di Kalimanatan 50
bahasa daerah terancam punah dan satu sudah punah. Dari 13 bahasa di Sumatra, dua
terancam punah dan satu sudah punah.Sulawesi yang memiliki 110 bahasa, 36 terancam

6
punah dan satu sudah punah. Dari 80 bahasa daerah di Maluku, 22 terancam punah dan 11
sudah punah. Di daerah Timor, Flores, Bima, dan Sumba dari 50 bahasa yang ada sebanyak
delapan terancam punah. Di daerah Papua dan Halmahera dari 271 bahasa sebanyak 56
bahasa terancam punah. Di Jawa tidak ada bahasa daerah terancam punah
Berdasarkan berbagai kondisi di atas, perlu adanya suatu sistem yang mampu
mensinergikan antara bahasa daearah sebagai bahasa ibu, bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, serta bahasa Inggris sebagai bahasa internasonal.

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Bahasa Daerah Didalam Bahasa Indonesia.

Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa
Indonesia:

1. Dampak Positif
a) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia
c) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah
d) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.

2. Dampak Negatif
a) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata.
c) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d) Dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam
tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
a) Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
b) Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.

Melalui beberapa contoh tersebut, ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki


tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi
formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya
beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu,
penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA ASING

7
Bahasa asing merupakan bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam
interaksi sosial. Bahasa asing ini tidak digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah tempat yang
tertentu, misalnya: bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia.
Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan ditanah air atau negara asal
seseorang, misalnya: seorang penutur bahasa Indonesia yang tinggal di Australia boleh
mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang asing untuk dirinya sendiri.
Kedudukan bahasa asing berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini
menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya
dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa
asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial.
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa
Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi
lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa
Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi
dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris,
perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing
tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada
kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat
tertentu.
Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa
asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana untuk
memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya
ialah:
1. Alat penghubung antar bangsa
2. Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional
3. Berguna menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa Indonesia.
Contoh: kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda, seperti advokat (advocaat), brankas
(brandkast), demokrasi (demokratie). Kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris, seperti:
aktor (actor), aktris (actress), dan bisnis (business).

Berdasarkan referensi (chacadidik.blogspot.com), urutan bahasa asing yang paling banyak


diserap kata-katanya, yaitu:
a. Bahasa Arab
b. Bahasa Sansekerta
c. Bahasa Cina
d. Bahasa Portugis/Portugal

KESIMPULAN

8
Keanekaragaman bahasa yang digunakan di Indonesia semakin meyakinkan kita bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang tumbuh semakin subur dan kaya akan
kosakatanya. Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia menerima berbagai kosakata dari
bahasa lain, baik dari bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia maupun dari bahasa moden
di tengah masyarakat dan dikenal masyarakat dunia.
Perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini cukup menggembirakan. Bahasa Indonesia
bukan hanya dipelajari di Indonesia saja, melainkan dipelajari secara formal di negara-negara
tetangga, seperti: Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya. Bahkan
bahasa Indonesia dijadikan sebagai salah satu pelajaran muatan lokal di tingkat pendidikan dasar
dan menengah, maka bahasa Indonesia berpotensi untuk dijadikan bahasa internasional
khususnya Asia Tenggara.

DAFTAR PUSTAKA

9
http://widhiieaprilia.blogspot.co.id/p/blog-page_17.html

http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/

http://rahmaekaputri.blogspot.co.id/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html
http://pendidikanmatematika2011.blogspot.co.id/2012/04/khusnul-khatimah.html

http://cilatutz.blogspot.co.id/2011/10/makalah-kedudukan-dan-peran-bahasa.html?m=1

KATA SERAPAN- Tugas bahasa Indonesia

http://chacadidik.blogspot.com/2011/01/kata-serapan-tugas-bahasa-indonesia.html

10

Anda mungkin juga menyukai