Anda di halaman 1dari 10

LIMIT, KONTINUITAS DAN KETERDIFERENSIALAN

Resume ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Kalkulus Peubah Banyak

Dosen Pengampu : Ammamiarihta, M.Pd

Disusun Oleh :

PMM-2/Sem.III

Kelompok 1

Atika Rahmah (0305212086)

Syofiah Sinaga (0305222059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
PEMBAHASAN
A. Limit dan Kekontinuan
Tujuan dari pembahasan kali ini adalah untuk memberikan pengertian
mengenai simbol berikut:
lim 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝐿
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

nilai - nilai dari akan semakin mendekati bilangan L ketika (x,y) mendekati (a,b).
Masalahnya adalah bahwa (x,y) dapat mendekati (a,b) dengan cara yang takterhingga
banyaknya. Seperti gambar di bawah ini:

Definisi
Untuk mengatakan bahwa lim f(x,y)=L berarti bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 (betapa
pun kecilnya) terdapat 𝛿 > 0 yang berpadanan sedemikian sehingga 𝑓 (𝑥, 𝑦) − 𝐿| <
𝜀 dengan syarat bahwa 0 < |(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)| < 𝛿

Contoh soal
Perlihatkan bahwa fungsi 𝑓 yang didefenisikan oleh
𝑥2 − 𝑦2
𝑓(𝑥, 𝑦) = 2
𝑥 + 𝑦2
tidak mempunyai limit di titik asal.
Penyelesaian:
Fungsi 𝑓 didefinisikan di mana saja di bidang 𝑥𝑦 terkecuali di titik asal. Disemua titik
pada sumbu 𝑥, yang berlainan dari titik asal, nilai 𝑓 adalah
𝑥2 − 0
𝑓 (𝑥, 0) = =1
𝑥2 + 0
Jadi, limit 𝑓(𝑥, 𝑦) untuk (𝑥, 𝑦) mendekati (0,0) sepanjang sumbu 𝑥 adalah
𝑥2 − 0
lim 𝑓(𝑥, 0) = lim =1
(𝑥,0)→(0,0) (𝑥,0)→(0,0) 𝑥 2 + 0

Serupa dengan itu, limit 𝑓 (𝑥, 𝑦) untuk (𝑥, 𝑦) mendekati (0,0) sepanjang sumbu y
adalah
0 − 𝑦2
lim 𝑓 (0, 𝑦) = lim =1
(0,𝑦)→(0,0) (0,𝑦)→(0,0) 0 + 𝑦 2

Jadi, kita mendapat jawaban berbeda yang tergantung bagaimana (𝑥, 𝑦) → (0,0).
Sebenarnya, terdapat titik-titik yang dekat terhadap (0,0) tempat nilai 𝑓 adalah 1 dan
titik lain yang sama dekatnya tempat nilai 𝑓 adalah 1 dan titik-titik lain yang sama
dekatnya tempat nilai 𝑓 adalah −1. Limit tidak dapat terwujud.
Contoh soal
Cari limit yang ditunjukkan
lim (3𝑥 2 𝑦 − 𝑥𝑦 3 )
(𝑥,𝑦)→(1,3)

Penyelesaian
lim (3𝑥 2 𝑦 − 𝑥𝑦 3 )
(𝑥,𝑦)→(1,3)

= (3(1)2 . 3 − 1. (3)3 )
= 9 − 27
= −18
Contoh soal
Tunjukkan bahwa fungsi 𝑓 yang dapat didefenisikan sebagai
𝑥4 − 𝑦4
lim
(𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥2 + 𝑦2
Tidak mempunyai limit di titik awal
Penyelesaian
Fungsi 𝑓 tersebut didefenisikan dimanapun pada bidang 𝑥𝑦 kecuali di titik
asal.
Di seluruh titik pada sumbu 𝑥 atau sepanjang garis 𝑦 = 0 selain titik
asal, nilai 𝑓 adalah
𝑥4 − 0
𝑓 (𝑥, 0) = = 𝑥2
𝑥2 + 0
Jadi, limit dari 𝑓(𝑥, 𝑦)ketika (𝑥, 𝑦) mendekati (0,0) di seluruh titik pada
sumbu 𝑦 atau sepanjang garis 𝑥 = 0 adalah
𝑥4 − 0
lim 𝑓 (𝑥, 0) = lim = 𝑥2
(𝑥,𝑦)→(0,0) (𝑥,𝑦)→(0,0) 𝑥 2 + 0
Dengan cara serupa, limit dari 𝑓(𝑥, 𝑦) ketika (𝑥, 𝑦) mendekati (0,0) di
sepanjang sumbu y adalah
0 − 𝑦4
lim 𝑓(0, 𝑦) = lim = −𝑦 2
(𝑥,𝑦)→(0,0) (𝑥,𝑦)→(0,0) 0 + 𝑦 2

Dengan demikian, kita memperoleh nilai yang berbeda bergantung pada bagaimana
(𝑥, 𝑦) → (0,0)Kenyataannya, memang terdapat sebarang titik – titik yang berada
dekat (0,0) di mana nilai 𝑓 𝑥 2 adalah dan titik – titik lainnya yang dekat dengan nilai
di mana 𝑓 adalah −𝑦 2 . Dengan demikian,limitnya tidak ada di (0,0)

KONTINUITAS PADA SEBUAH TITIK Untuk mengatakan bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦)


kontinu (continuous) di titik (𝑎, 𝑏), kita memerlukan:
1. 𝑓 mempunyai nilai di (𝑎, 𝑏).
2. 𝑓 mempunyai limit di (𝑎, 𝑏).
3. Nilai 𝑓 di (𝑎, 𝑏) sama dengan limitnya di titik tersebut.
Singkatnya, kita memerlukan
𝐥𝐢𝐦 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏)
(𝑥,𝑦),→(𝑎,𝑏)

Persamaan ini secara esensial sama dengan persyaratan untuk kontinuitas dari sebuah
fungsi satu peubah. Secara intuitif, hal ini berarti bahwa 𝑓 tidak memiliki batasan
di (𝑎, 𝑏).
Seperti pada fungsi satu peubah, penjumlahan, perkalian, dan pembagian
fungsi kontinu bersifat kontinu (asalkan pada kasus yang terakhir, kita menghindari
pembagian dengan 0). Artinya bahwa fungsi polinomial dengan dua peubah akan
kontinu di manapun, karena fungsi tersebut adalah hasil penjumlahan dan hasil kali
dari fungsi-fungsi kontinu 𝑎𝑥, 𝑏𝑦 dan 𝑐 di mana 𝑎, 𝑏 dan 𝑐 adalah konstanta.
Contohnya 𝑓(𝑥, 𝑦) = 5𝑥 2 𝑦 – 2𝑥𝑦 3 + 4 kontinu di seluruh titik pada bidang 𝑥𝑦.
Fungsi rasional dengan 2 peubah adalah hasil bagi dari fungsi-fungsi
polinomial sehingga akan kontinu di manapun asalkan penyebutnya bukan 0. Untuk
2𝑥 + 3𝑦
mengilistrasikannya, 𝑓 (𝑥, 𝑦) = , kontinu di manapun pada bidang 𝑥𝑦, kecuali
𝑦 2 – 4𝑥

di titik pada bidang 𝑦 2 = 4𝑥.


Seperti pada fungsi dengan satu peubah, suatu fungsi kontinu dari fungsi
kontinu bersifat kontinu.
TEOREMA A
(Komposisi Fungsi-Fungsi) Jika fungsi 𝑔 dengan dua peubah kontinu di (𝑎, 𝑏) dan
fungsi 𝑓 dengan satu peubah kontinu di 𝑔(𝑎, 𝑏), maka fungsi komposit (composite
function) 𝑓 𝑜 𝑔 yang didefinisikan dengan (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑔(𝑥, 𝑦)), kontinu di
(𝑎, 𝑏).

Contoh soal
Tunjukan bahwa 𝐹(𝑥, 𝑦) = 𝑐𝑜𝑠 (𝑥 2 − 5𝑥𝑦 + 𝑦 2 ) kontinu di setiap titik pada
bidang.
Penyelesaian:
Teorema B
Fungsi
(Kesamaan = 𝑥 2 − campuran).Andaikan
𝑔(𝑥, 𝑦) parsial 5𝑥𝑦 + 𝑦 2 sebagai sebuah
𝑓𝑥𝑦 , polinomial, kontinupada
dan𝑓𝑦𝑥 kontinu dimana pun.
suatu
Demikian
himpunanpula, 𝑓(𝑡)𝑆.=Maka
𝑐𝑜𝑠 𝑡𝑓kontinu di setiap bilangan 𝑡 di 𝑅. Kita menyimpulkan
terbuka 𝑥𝑦 = 𝑓𝑦𝑥 pada tiap titik dari 𝑆.
dari Teorema A, bahwa 𝐹 (𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑔(𝑥, 𝑦)) kontinu di seluruh (𝑥, 𝑦) pada bidang

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN


𝑓(𝑥, 𝑦) dapat dikatakan kontinu pada sebuah himpunan 𝑆 jika 𝑓(𝑥, 𝑦) kontinu di
setiap titik pada suatu himpunan.
Andaikan
0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 2 + 𝑦 2 ≤ 1
𝑓 (𝑥, 𝑦) = {
4 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Jika 𝑆 adalah himpunan {(𝑥, 𝑦): 𝑥 2 + 𝑦 2 ≤ 1. Adalah benar untuk mengatakan bahwa
𝑓(𝑥, 𝑦) koninu pada 𝑆.sebaliknya, akan tidak benar untuk mengatakan bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦)
kontinu pada seluruh bidang.

B. Keterdiferensialan
Untuk suatu fungsi satu peubah, keterdiferensialan dari 𝑓 di 𝑥 berarti keujudan
turunan 𝑓 ′ (𝑥 ). Sebaliknya, ini setara dengan grafik 𝑓 yang mempunyai garis singung
tak-tegak di 𝑥.
Sekarang kita bertanya: apa konsep yang benar dari keterdiferensialan untuk
suatu fungsi dua peubah ? Ia tidak dapat hanya berupa keujudan turunan parsial dari 𝑓
belaka, karena mereka mencerminkan perilaku 𝑓 hanya dalam dua arah. Untuk
menegaskan butir ini, perhatikan
𝑓 (𝑥, 𝑦) = −10√|𝑥𝑦|
yang telah digambarkan sebagai sebagian grafik (Gambar 1). Perhatikan
bahwa nilai 𝑓 identik dengan 0 sepanjang dua sumbu sedangkan ia identik dengan 2
sepanjang garis 𝑦 = 𝑥 (kecuali di (0,0)). Kita sangsi seorang akan menuntut bahwa
grafik ini mempunyai sebuah garis singung di titik asal, dan kedua turunan parsial
masih ada di sana. Kenyataanya, 𝑓𝑥(0,0) = 𝑓𝑦(0,0) = 0.
Perhatikan pernyataan kedua. Apa yang memainkan peranan turunan itu untuk
suatu fungsi dua peubah ? Lagi-lagi turunan parsial tidak mencukupi, jika bukan
untuk alasan lain dari pada karena terdapat dua dari mereka.

GAMBAR 1. Sebagai grafik yang dihasilkan komputer


Untuk menjawab dua pernyataan ini, kita mulai dengan menghilangkan
perbedaan antara titik (𝑥, 𝑦) dan vektor (𝑥, 𝑦). Jadi, kita tuliskan 𝑝 = (𝑥, 𝑦) =
(𝑥, 𝑦) dan ƒ(𝑝) = ƒ(𝑥, 𝑦). Ingat kembali bahwa
𝑓 (𝑥 ) − 𝑓(𝑥0 ) 𝑓(𝑥0 + ℎ) − 𝑓(𝑥0 )
𝑓 ′ (𝑥0 ) = lim = lim
𝑥→𝑥0 𝑥 − 𝑥0 ℎ→0 ℎ
Analogi kelihatanya berupa
𝑓 (𝑝) − 𝑓(𝑝) 𝑓(𝑝0 + ℎ) − 𝑓(𝑝0 )
𝑓 ′ (𝑝0 ) = lim = lim
𝑝→𝑝0 𝑝 − 𝑝0 ℎ→0 ℎ
Tetapi celakanya pembagian oleh vektor ℎ tidak masuk akal. Tetapi, dengan sedikit
imajinasi dan beberapa pemikiran (lihat apendiks A.1, Teorema B), kita dapat
menuliskan (1) dalam bentuk berikut
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥)ℎ + |ℎ|𝜀(ℎ)
Dengan 𝜀(ℎ) → 0 pada ℎ → 0. Ini menyarankan sebuah definisi.

Definisi
Kita katakan bahwa 𝑓 dapat didefinisikan di 𝑝 (terdiferensialkan di 𝑝) jika
terdapat suatu vektor 𝑚 sedemikian sehingga
𝑓(𝑝 + ℎ) − 𝑓(𝑝) = 𝑚 ∙ ℎ + |ℎ|𝜀(ℎ)
Dengan 𝜀(ℎ) → 0 pada ℎ → 0
Dapat diperlihatkan bahwa jika vektor 𝑚 ada, ia unik. Kita sebut vektor ini gradien
𝑓 di 𝑝 dan melambangkanya dengan ∇𝑓(𝑝) dan

𝒇(𝒑 + 𝒉) − 𝒇(𝒑) = 𝛁𝒇(𝒑) ∙ 𝒉 + |𝒉|𝜺(𝒉)

Dengan 𝜀(ℎ) → 0 pada ℎ → 0.


Kita mintakan perhatian anda terhadap beberapa aspek dari definisi di atas.
1. Turunan 𝑓 ′ (𝑥 ) adalah bilangan, sedangkan gradien ∇𝑓(𝑝) adalah vektor.
2. Titik dalam ∇𝑓(𝑝). ℎ menunjukan hasilkali titik dari dua vektor.
3. Definisi mempunyai arti pada sebarang dimensi.

PERHITUNGAN GRADIEN Untuk mencari gradient dengan menggunakan definisi


merupakan hal yang memberatkan (sama hal nya dengan turunan). Kita memerlukan
aturan untuk perhitungan.berikut ini contoh suatu hasil yang tidak berguna yang kita
nyatakan tanpa bukti.

Teorema A
Jika 𝑓 fungsi dua peubah yang dapat dideferensialkan di p = (𝑥, 𝑦), maka turunan
parsial pertama dari 𝑓 ada di p dan

𝜕𝑓 𝜕𝑓
∇𝑓(𝑝) = (𝑝)𝑖 + (𝑝)𝑗
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Dengan cara yang sama, jika 𝑔 fungsi tiga peubah dan dapat didiferensialkan di p =
(𝑥, 𝑦, 𝑧),maka:

𝜕𝑔 𝜕𝑔 𝜕𝑔
∇𝑔(𝑝) = (𝑝)𝑖 + (𝑝)𝑗 + (𝑝)𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Untuk mengunakan teorema A, kita masih perlu mengetahui bahwa 𝑓 dan 𝑔


dapat diturunkan, ini yang menyusahkan. Untunglah, terdapat suatu kriteria
sederhana, yang dibuktikan di hampir semua buku kalkulus lanjut.

Teorema B

Jika 𝑓 mempunyai turunan parsial pertama di suatu lingkungan dari 𝑝 dan jika
turunan parsial inikontinu di 𝑝, maka ia dapat diturunkan di 𝑝.
Teorema A dan B bersama-sama justru menyediakan apa yang kita perlukan untuk
menangani kebanyakan masalah.
Contoh soal
Perhatikan bahwa 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑒 2 + 𝑥 2 𝑦 terdefinisikan di mana-mana dan hitung
gradiennya. Kemudian carilah persamaan bidang singgung 𝑧 = 𝑇(𝑥, 𝑦) di (2,0).
Penyelesaian:
Pertama kita catat bahwa
𝜕𝑓 𝜕𝑓
= 𝑒 𝑦 + 2𝑥𝑦, = 𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Kedua fungsi ini kontinu di mana-mana, sehinga menurut teorema B, 𝑓


terdiferensialkan di mana- mana. Lebih lanjut, menurut teorema A,
∇𝑓(𝑥, 𝑦) = (𝑒 𝑦 + 2𝑥𝑦)𝑖 + (𝑥𝑒 𝑦 + 𝑥 2 )𝑗
Jadi,
∇𝑓(2, 0) = 𝑖 + 6𝑗 = (1, 6)
Dan persamaan bidang singgungnya adalah
𝑧 = 𝑓 (2,0) + ∇𝑓(2, 0) ∙ (𝑥 − 2, 𝑦)
\ = 2 + (1,6) ∙ (𝑥 − 2, 𝑦)
= 2 + 𝑥 − 2 + 6𝑦 = 𝑥 + 6𝑦

Contoh soal
Untuk 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑧 + 𝑥 2 𝑦, cari ∇𝑓(1,2, 0).
Penyelesaian:
Karena turunan turunan parsial
𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝜕𝑓
= sin 𝑧 + 2𝑥𝑦, = 𝑥 2 , 𝜕𝑧 = 𝑥 cos 𝑧
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Semuanya kontinu, maka gradien ada. Selanjutnya turunan turunan parsial ini masing-
masing bernilai 4, 1, dan 1 di titik (1,2, 0). Jadi,
∇𝑓(1,2, 0) = 4𝑖 + j + k
ATURAN ATURAN UNTUK GRADIEN Dalam banyak hal, gradient berperilaku
sepertiturunan. 𝐷 yang dipandang seperti suatu operator adalah linier. Demikian juga
halnya operator ∇, yang seringkali disebut operator 𝒅𝒆𝒍
Teorema C
∇ adalah operator linear; yakni :
(i) 𝛁[𝑓(𝒑) + 𝑔(𝒑)] = 𝛁𝑓 (𝒑) + 𝑔(𝒑);
(ii) 𝛁[𝑥𝑓 (𝒑)] = 𝑥𝛁𝑓 (𝒑).
Kita juga mempunyaii aturan hasil kali
(iii) 𝛁[𝑓(𝒑)𝑔(𝒑) = 𝑓 (𝒑)𝛁𝑔(𝒑) + 𝑔(𝒑)𝛁𝑓(𝒑)

Bukti
Tiga hasil tersebut sebagai akibat dari kenyataan yang berpadanan untuk turunan
turunan parsial. Kita buktikan (iii) pada kasus dua peubah, tanoa menuliskan titik p
agar lebih singkat
𝜕(𝑓𝑔) 𝜕(𝑓𝑔)
∇𝑓𝑔 = 𝒊+ 𝒋
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑔 𝜕𝑓 𝜕𝑔 𝜕𝑓
= (𝑓 + 𝑔 ) 𝒊 + (𝑓 + 𝑔 )𝒋
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕𝑔 𝜕𝑔 𝜕𝑓 𝜕𝑓
= 𝑓( 𝒊+ 𝒋) + 𝑔 ( 𝒊 + 𝒋)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
= 𝑓∇𝑔 + 𝑔∇𝑓
KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN Ingat kembali untuk
fungsi-fungsi satu peubah bahwa keterdiferensialan membawakan kekontinuan, tetapi
tidak kebalikannya. Hal yang sama benar pula disini.

TEOREMA D
Jika 𝑓 dapat didiferensialkan di p, maka 𝑓 kontinu di p
Bukti
di
Karena 𝑓 terdiferensialkan di 𝑝, maka
𝑓(𝑝 + ℎ) − 𝑓(𝑝) = ∇𝑓(𝑝) ∙ ℎ + |ℎ|𝜀(ℎ)
Jadi
|𝑓 (𝑝 + ℎ) − 𝑓 (𝑝)| ≤ |∇𝑓(𝑝) ∙ ℎ + |ℎ|𝜀(ℎ)|
= |∇𝑓(𝑝)||ℎ|| cos 𝜃|+|ℎ||𝜀(ℎ)|
Kedua suku yang belakangan mendekati 0 bila ℎ → 0, sehingga
lim 𝑓 (𝑝 + ℎ) = 𝑓(𝑝)
ℎ→0

Kesamaan suku yang terakhir ini adalah satu cara formulasi kekontinuan 𝑓 di 𝑝.
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J. & Dale Varbeg. (1995). Kalkulus dan Geometri Analitis (Jilid 1 Edisi
Kelima). Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai