Anda di halaman 1dari 18

Pengantar

Bilangan dalam bentuk 𝑎 + 𝑏 −1 dengan 𝑎 dan 𝑏 bilangan riil – yang sekarang


kita sebut sebagai bilangan kompleks – muncul pertama kali pada abad ke 16.
Girolamo Cardano ( 1501-1576 ) bekerja dengan bilangan tersebut dalam
menyelesaikan persamaan kuadratik dan persamaan kubik.

Pada abad ke 18, fungsi yang melibatkan bilangan kompleks ditemukan oleh
Leonhard Euler ( 1707-1789 ) sebagai solusi dari persamaan differensial dan
memberi simbol i untuk −1 . Meskipun menggunakan bilangan 𝑎 + 𝑏𝑖 dalam
komputasi , tapi pemahaman tentang bilangan itu sendiri belum dapat
dijelaskan sehingga Euler menamakannya sebagai bilangan imejiner.
Penggunaan yang lebih luas dari bilangan kompleks dimulai ketika
representasi geometris dari bilangan kompleks dibangun dan dibicarakan
oleh Karl Friedrich Gauss ( 1777-1785 ). Dengan representasi geometris,
diperoleh pengertian intuitif dari bilangan kompleks dan tidak perlu lagi
membatasi pembicaraan bilangan kompleks dalam domain aritmatika.
Apa yang dikerjakan Gauss, sesungguhnya memantapkan sistem bilangan
kompleks dalam dasar yang kokoh. Tetapi definisi formal dan lengkap,
diberikan oleh William Rowan Hamilton ( 1805-1865 ). Kita akan mulai dari
definsi ini dan meninjaunya secara geometris
Bilangan kompleks sebagai bilangan yang dituliskan dalam bentuk 𝑎 + 𝑏𝑖
dengan 𝑎 , 𝑏 bilangan riil dan 𝑖 adalah akar -1 belum bisa dianggap sebagai
definisi yang formal. Hal itu karena 1 sebagai akar -1 terlihat seperti suatu
harus yang diterima begitu saja dan operasi penjumlahan maupun perkalian
dalam ekspresi 𝑎 + 𝑏𝑖 belum didefinisikan. Definisi yang lebih formal berikut
ini, diberikan dalam bentuk pasangan terurut.
6. terdapat (0,0) ∈ C dan (0,0) + 𝑧 = 𝑧 = 𝑧 + 0,0 , untuk sebarang
𝑧 = (𝑧, 𝑦) ∈ C

7. untuk sebarang 𝑧 = (𝑥, 𝑦) ∈ C , terdapat (−𝑥, −𝑦) ∈ C sehingga


(−𝑥, −𝑦) + 𝑧 = (0,0) = 𝑧 + (−𝑥, −𝑦)
8. terdapat ( 1,0) ∈ C dan 𝑧 1,0 = 𝑧 = 1,0 𝑧, untuk sebarang
𝑧 = (𝑥, 𝑦) ∈ C

𝑥 −𝑦
9. untuk sebarang 𝑧 = (𝑥, 𝑦) ∈ C, 𝑧 ≠ 0 , terdapat , ∈C
𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2
𝑥 −𝑦 𝑥 −𝑦
sehingga 𝑧 , = (1,0) = 𝑧 ,
𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2

C dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan


perkalian adalah lapangan
terdapat (0,0) ∈ C dan (0,0) + 𝑧 = 𝑧 = 𝑧 + 0,0 , untuk sebarang
𝑧 = (𝑧, 𝑦) ∈ C
Misal ℛ adalah himpunan bilangan riil .
Dilengkapi operasi penjumlahan dan perkalian , ℛ adalah lapangan

Misal ℝ = (𝑎, 0) 𝑎 ∈ ℛ
Dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian bilangan kompleks,
dapat ditunjukkan bahwa ℝ adalah lapangan

Buat pengaitan 𝑓: ℝ⟶ℛ


(𝑎, 0) ↦ 𝑎
Pengaitan tersebut adalah fungsi satu-satu dan pada
Dengan fungsi tersebut, maka kita bisa mengaitkan
𝑎1 , 0 + 𝑎2 , 0 = (𝑎1 + 𝑎2 , 0) di ℝ dengan 𝑎1 + 𝑎2 di ℛ
𝑎1 , 0 𝑎2 , 0 = 𝑎1 𝑎2 − 0.0, 𝑎1 0 + 0𝑎2 = (𝑎1 𝑎2 , 0) di ℝ dengan 𝑎1 𝑎2 di ℛ
Jadi kita bisa mengatakan fungsi tersebut mengawetkan operasi
Dengan demikian ℝ isomorfik dengan ℛ

Akibatnya kita bisa mengidentifikasi ℝ dengan ℛ dan mengidentifikasi


𝑎, 0 dengan 𝑎
Sesuatu yang wajar, jika kita mengatakan himpunan bilangan riil adalah himpunan
bagian dari himpunan bilangan kompleks dan menuliskan 𝑎, 0 dengan 𝑎
(0,0) ditulis dengan 𝟎 disebut sebagai elemen identitas hadap operasi penjumlahan
dan (1,0) ditulis dengan 1 disebut dengan identitas terhadap operasi perkalian

Cobalah :
Tunjukkan bahwa elemen identitas terhadap operasi penjumlahan dan elemen
identitas terhadap operasi perkalian di ℂ adalah tunggal

Misal 𝑧 = (𝑥, 𝑦) ∈ ℂ dan 𝑢 = −𝑥, −𝑦 maka 𝑧 + 𝑢 = 0 = 𝑢 + 𝑧


Andaikan terdapat 𝑢ු ∈ ℂ demikian sehingga z + 𝑢ු = 0 = 𝑢ු + 𝑧 maka 𝑢ු = 𝑢
Bukti :

Ini berarti untuk setiap 𝑧 ∈ ℂ , 𝑢 yang memenuhi 𝑧 + 𝑢 = 1 adalah tunggal


Untuk selanjutnya 𝑢 dikenal sebagai invers 𝑧 terhadap operasi penjumlahan disebut
negatif dari 𝑧 dan ditulis dengan −z
Cobalah :
Misal 𝑧 ∈ ℂ , bilangan riiil manakah yang menjadi invers terhadap operasi perkalian ?
Tunjukkan bahwa invers 𝑧 terhadap operasi perkalian adalah tunggal

Untuk selanjutnya invers 𝑧 terhadap operasi perkalian disebut kebalikan dari 𝑧


1
dan ditulis dengan 𝑧 −1 = 𝑧
𝑧1 + 𝑧2 𝑧1 𝑧2
= +
𝑧3 𝑧3 𝑧3
Disepakati bahwa 𝑧 2 = 𝑧𝑧 , maka 𝑖 2 = 0,1 0,1 = −1,0 = −1

Anda mungkin juga menyukai