Eksistensi bilangan real dapat dilacak dari akibat Teorema Pythagoras. Pythagoras
dan pengikutnya berkeyakinan bahwa semua bilangan adalah rasional, yaitu dapat
𝑝
dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑝 dan 𝑞 bilangan bulat dan 𝑞 ≠ 0. Sayangnya,
𝑞
keyakinan tersebut terbantahkan sendiri oleh teorema Pythagoras. Sebuah segitiga siku-
siku dengan panjang kedua sisi tegaknya 1, maka panjang sisi miringnya adalah √2.
𝑝
Bilangan √2 ternyata tidak dapat dinyatakan dalam bentuk dengan 𝑝 dan 𝑞 bilangan
𝑞
bulat dan 𝑞 ≠ 0. Ini berarti √2 bukan bilangan rasional. Bilangan seperti ini disebut
bilangan irasional. Himpunan bilangan real merupakan gabungan bilangan rasional dan
Irasional.
Bilangan real dapat dikonstruksi dari bilangan rasional dengan cara melengkapkan
(completion), baik dengan konsep barisan Cauchy maupun dengan Dedekind Cut. Cara
lain mengkonstruksi bilangan real adalah diberikan sejumlah sifat (aksioma) dan bilangan
yang memenuhi sifat-sifat itu disebut bilangan real. Sifat-sifat yang dimaksud adalah sifat
lapangan, sifat urutan, dan sifat kelengkapan. Bilangan rasional hanya memenuhi sifat
lapangan dan urutan, tetapi tidak memenuhi sifat kelengkapan. Jadi, bilangan real adalah
bilangan yang memenuhi sifat lapangan, urutan, dan kelengkapan. Dalam buku ini akan
dibahas mengkonstruksi bilangan real dengan cara kedua tersebut.
2𝑥 + (3 + (−3)) = 4
2𝑥 + 0 = 4
2𝑥 = 4
1 1
(2𝑥) = 4
2 2
1
1
( . 2) 𝑥 = 2
2
1. 𝑥 = 2
𝑥=2
Bagaimana menyelesaikan persamaan kuadrat? Misalnya akan dicari solusi atau
himpunan penyelesaian 𝑥 2 − 2𝑥 − 8 = 0, 𝑥 ∈ ℝ, maka cara penyelesaiannya adalah
𝑥 2 − 2𝑥 − 8 = 0
𝑥 2 − 4𝑥 + 2𝑥 − 8 = 0
𝑥(𝑥 − 4) + 2(𝑥 − 4) = 0
(𝑥 − 4)(𝑥 + 2) = 0
2
1 1
10. Untuk setiap 0 ≠ 𝑎 ∈ ℝ, terdapat ∈ ℝ sedemikian sehingga 𝑎. = 1. (Invers
𝑎 𝑎
Definisi 1.2
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan real, maka
1. 𝑎 − 𝑏 = 𝑎 + (−𝑏).
𝑎 1
2. = 𝑎. untuk 𝑏 ≠ 0.
𝑏 𝑏
a. Jika 𝑎 + 𝑏 = 𝑎 + 𝑐, maka 𝑏 = 𝑐.
b. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑎. 𝑏 = 𝑎. 𝑐, maka 𝑏 = 𝑐.
Bukti bagian a.
Tambahkan kedua ruas dengan −𝑎, kemudian gunakan AL3, AL5, dan AL4 secara
berturut-turut, maka diperoleh
(−𝑎) + (𝑎 + 𝑏) = −𝑎 + (𝑎 + 𝑐)
(−𝑎 + 𝑎) + 𝑏 = (−𝑎 + 𝑎) + 𝑐
0+𝑏 =0+𝑐
𝑏=𝑐
Bukti bagian b serupa dengan cara tersebut, tetapi menggunakan sifat pada operasi
perkalian.
Akibat 1.4.
a. Jika 𝑎 dan b merupakan bilangan real sedemikian sehingga 𝑎 + 𝑏 = 0, maka 𝑏 = −𝑎
1
b. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ∈ ℝ sedemikian sehingga 𝑎𝑏 = 1, maka 𝑏 = .
𝑎
3
Bukti bagian a. Tambahkan kedua ruas dengan −𝑎, kemudian berturut-turut gunakan sifat
asosiatif, komutatif, invers penjumlahan, dan identitas penjumlahan, sehingga diperoleh
(𝑎 + 𝑏) + (−𝑎) = 0 + (−𝑎)
𝑎 + (𝑏 + (−𝑎)) = −𝑎
𝑎 + (−𝑎 + 𝑏) = −𝑎
(𝑎 + (−𝑎)) + 𝑏 = −𝑎
0 + 𝑏 = −𝑎
𝑏 = −𝑎
1
Bukti bagian b. Perhatikan bahwa 𝑎 ≠ 0, sehingga ada.
𝑎
1 1
(𝑎. 𝑏) = . 1
𝑎 𝑎
1 1
( . 𝑎) 𝑏 =
𝑎 𝑎
1
1. 𝑏 =
𝑎
1
𝑏=
𝑎
Perhatikan baik-baik sifat yang digunakan untuk membuktikan pernyataan tersebut untuk
lebih memahami persoalan.
Contoh soal. Jika 𝑎 adalah bilangan real, maka
a. 𝑎. 0 = 0
b. −1. 𝑎 = −𝑎
c. −(−𝑎) = 𝑎
d. −1(−1) = 1
Penyelesaian
a. Menggunakan sifat identitas dan distributif, perhatikan bahwa 𝑎 + 𝑎. 0 = 𝑎. 1 +
𝑎. 0 = 𝑎(1 + 0) = 𝑎. 1 = 𝑎. Berdasarkan Teorema 1.3 (a) diperoleh 𝑎. 0 = 0.
b. Berdasarkan sifat identitas, distributif, dan invers penjumlahan, serta bagian a)
pada latihan soal ini, perhatikan bahwa
𝑎 + (−1)𝑎 = 1. 𝑎 + (−1)𝑎 = (1 + (−1))𝑎 = 0. 𝑎 = 0
Berdasarkan Akibat 1.4 (a) diperoleh −1. 𝑎 = −𝑎.
4
c. Berdasarkan invers penjumlahan, −𝑎 + 𝑎 = 0, untuk setiap bilangan real 𝑎.
Selanjutnya, berdasarkan Akibat 1.5 (a) diperoleh −(−𝑎) = 𝑎
d. Pada bagian b), pilih 𝑎 = −1. Maka −1. (−1) = −(−1). Berdasarkan bagian c),
−(−1) = 1. Oleh karena itu, −1. (−1) = 1.
Bukti bagian b.
1 1 1
Asumsikan 𝑎 ≠ 0, maka ≠ 0. Perhatikan bahwa (𝑎𝑏) = ( 𝑎) 𝑏 = 1. 𝑏 = 𝑏. Karena
𝑎 𝑎 𝑎
1 1
𝑎. 𝑏 = 0, maka (𝑎. 𝑏) = . 0 = 0, sehingga 𝑏 = 0. Terbukti.
𝑎 𝑎
Beberapa Pembahasan
1 1 1
Masalah 1. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0, maka = . . Penulisan lain, (𝑎. 𝑏)−1 = 𝑎−1 . 𝑏 −1 .
𝑎𝑏 𝑎 𝑏
Bukti.
1 1
Akan dibuktikan ( . ) (𝑎. 𝑏) = 1
𝑎 𝑏
5
Masalah 2. Jika 𝑥 ∈ ℚ dan 𝑦 ∈ ℚ𝑐 , maka 𝑥 + 𝑦 ∈ ℚ𝑐 .
LATIHAN
1. Buktikan bahwa jika 𝑎 dan 𝑏 ∈ ℝ, maka
a. −(𝑎 + 𝑏) = −𝑎 + (−𝑏)
b. −𝑎. (−𝑏) = 𝑎. 𝑏
1 1
c. = − , jika 𝑎 ≠ 0.
−𝑎 𝑎
−𝑎 𝑎
d. = − , jika b≠ 0.
𝑏 𝑏
𝑎 𝑎𝑐
2. Jika 𝑎 dan 𝑏 ∈ ℝ dengan 𝑏 ≠ 0, maka = dengan 𝑐 ≠ 0
𝑏 𝑏𝑐
6
Aksioma Urutan Bilangan Real
Dalam Aksioma lapangan diatur operasi penjumlahan dan perkalian, serta eksistensi
bilangan 0 dan 1 yang berbeda. Aksioma urutan mengatur kemunculan bilangan positif
dan negatif, serta urutan bilangan. Pada mata kuliah kalkulus, telah dipelajari cara
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pertidaksamaan. Semua langkah
penyelesaian tersebut dapat dilakukan karena dijamin oleh sifat urutan bilangan real.
Aksioma Urutan 2.1
Terdapat ∅ ≠ 𝑃 ⊂ ℝ, disebut himpunan bilangan real positif, dengan sifat-sifat
Definisi 2.2.
a. Suatu 𝑎 ∈ ℝ dikatakan bilangan positif jika 𝑎 ∈ 𝑃 dan ditulis 𝑎 > 0.
b. Suatu 𝑎 ∈ ℝ dikatakan bilangan negatif jika −𝑎 ∈ 𝑃 dan ditulis 𝑎 < 0.
c. 𝑎 > 𝑏 jika 𝑎 − 𝑏 > 0.
d. 𝑎 ≥ 𝑏 jika 𝑎 − 𝑏 ≥ 0.
Bukti
a. Perhatikan bahwa 𝑎 − 𝑐 = (𝑎 − 𝑏) + (𝑏 − 𝑐). Berdasarkan hipotesis, 𝑎 > 𝑏 dan
𝑏 − 𝑐 > 0, sehingga 𝑎 − 𝑏 > 0 dan (𝑏 − 𝑐) > 0. Oleh karena itu, 𝑎 − 𝑐 > 0. Ini
berarti 𝑐 > 𝑎. Terbukti.
b. Gunakan aksioma 2.1 bagian b.
7
c. Andaikan 𝑎 ≠ 𝑏. Maka menurut bagian b, 𝑎 < 𝑏 atau 𝑎 > 𝑏. Bertentangan
dengan hipotesis, yaitu 𝑎 ≥ 𝑏 dan 𝑏 ≥ 𝑎.
Teorema 2.4.
Coba buktikan bagian a, bukti bagian b menggunakan bagian a, dan bukti bagian c dengan
induksi matematika dengan memanfaatkan bagian b.
Bukti.
(𝑎 + 𝑐) − (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑐) + (−(𝑏 + 𝑐))
(𝑎 + 𝑐) + (−𝑏 + (−𝑐))
Kita tahu dari hipotesis bahwa 𝑎 > 𝑏, sehingga 𝑎 − 𝑏 > 0. Ini berarti (𝑎 + 𝑐) −
(𝑏 + 𝑐) > 0. Berdasarkan definisi 𝑎 + 𝑐 > 𝑏 + 𝑐.
8
1 1
Andaikan < 0, maka 𝑎. < 0. Akibatnya 1 < 0. Ini merupakan kontradiksi.
𝑎 𝑎
1
Pengandaian salah, maka haruslah > 0.
𝑎
𝑎+𝑏
Teorema 2.7. Jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑎 < 𝑏, maka 𝑎 < < 𝑏.
2
Akibat 2.8
Jika 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑏 > 0, maka 0 < 12𝑏 < 𝑏.
Teorema 2.9.
Jika 𝑎 ∈ ℝ sedemikian sehingga 0 ≤ 𝑎 < 𝜀 untuk setiap 𝜀 > 0, maka 𝑎 = 0.
𝑎 𝑎
Bukti. Andaikan 𝑎 > 0. Pilih 𝜀0 = , jelas 𝜀0 > 0. Berdasarkan akibat 2.8, maka 0 < =
2 2
𝜀0 < 𝑎. Hal ini menimbulkan kontradiksi dengan hipotesis yang menyatakan 𝑎 < 𝜀 untuk
setiap 𝜀 > 0. Pengandaian salah, maka haruslah 𝑎 = 0.
Teorema 2.10
Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, dan misalkan pula 𝑎 − 𝜀 < 𝑏 untuk setiap 𝜀 > 0. Maka 𝑎 ≤ 𝑏.
Teorema 8
Jika 𝑎𝑏 > 0, maka:
Akibat 9
Jika 𝑎𝑏 < 0, maka:
9
LATIHAN TERBIMBING
Masalah 1. Misalkan 𝑎 > 0 dan 𝑏 > 0. Buktikan 𝑎 < 𝑏 jika dan hanya jika 𝑎2 < 𝑏 2 .
Jawab.
10
Masalah 3.
2
1 1
Buktikan bahwa ( (𝑎 + 𝑏)) ≤ (𝑎2 + 𝑏 2 ) untuk semua 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ
2 2
2
1 1
Jawab: Akan dibuktikan ( (𝑎 + 𝑏)) ≤ (𝑎2 + 𝑏 2 ) dengan menunjukkan
2 2
2
1 1
(𝑎2 + 𝑏 2 ) − ( (𝑎 + 𝑏)) ≥ 0.
2 2
Perhatikan bahwa
2
1 2 1
(𝑎 + 𝑏 2 ) − ( (𝑎 + 𝑏)) = _________________________________
2 2
= _________________________________
≥0
Masalah 4.
Jika 𝑛 ∈ ℕ dan 𝑎1 , ⋯ , 𝑎𝑛 , dan 𝑏1 , ⋯ , 𝑏𝑛 adalah anggota ℝ,
Bukti. Definiskan fungsi 𝑓(𝑡) = (𝑎1 − 𝑏1 𝑡)2 + (𝑎2 − 𝑏2 𝑡)2 + ⋯ + (𝑎𝑛 − 𝑏𝑛 𝑡)2 . Jelas
𝑓(𝑡) ≥ 0 untuk setiap 𝑡 ∈ ℝ.
11
2) Misalkan Pernyataan tersebut benar untuk 𝑛 = 𝑘, maka
1 1 1
𝑘 2 ≤ (𝑐1 + 𝑐2 + ⋯ + 𝑐𝑘 ) ( + + ⋯+ )
𝑐1 𝑐2 𝑐𝑘
1 1 1 1 1
(𝑐1 + ⋯ + 𝑐𝑘+1 ) ( + ⋯+ ) = ((𝑐1 + ⋯ + 𝑐𝑘 ) + 𝑐𝑘+1 ) (( + ⋯ + ) + )
𝑐1 𝑐𝑘+1 𝑐1 𝑐𝑘 𝑐𝑘+1
= ______________
⋮
𝑐𝑘+1 𝑐𝑘+1 𝑐𝑘+1 𝑐1 𝑐2 𝑐𝑘
= 𝑘2 + ( + + ⋯+ )+( + + ⋯+ )+1
𝑐1 𝑐2 𝑐𝑘 𝑐𝑘+1 𝑐𝑘+1 𝑐𝑘+1
LATIHAN
1. Cari bilangan 𝑎, 𝑏, 𝑐, dan 𝑑 ∈ ℝ yang memenuhi 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 < 𝑑 < 0 dan
memenuhi:
a. 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑
b. 𝑏𝑑 < 𝑎𝑐.
𝑎+𝑏
2. Jika 𝑎, 𝑏 > 0, buktikan √𝑎𝑏 ≤ .
2
3. Jika 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 0 < 𝑐 < 𝑑, buktikan 0 < 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑.
4. Jika 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 < 𝑑, maka 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐 < 𝑎𝑐 + 𝑏𝑑.
5. Jika 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 0 ≤ 𝑐 ≤ 𝑑, buktikan 0 ≤ 𝑎𝑐 ≤ 𝑏𝑑. Tunjukkan pula tidak berlaku
𝑎𝑐 < 𝑏𝑑.
6. Jika 𝑐 > 1 dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℕ, tunjukkan bahwa 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 jika dan hanya jika 𝑚 > 𝑛.
1
7. Jika 𝑎 > 0, buktikan 𝑎 + ≥ 2.
𝑎
1 1
8. Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, buktikan 0 < < .
𝑏 𝑎
12
Nilai Mutlak
Salah satu konsep penting dalam bilangan real nilai mutlak. Secara geometri nilai
mutlak suatu bilangan adalah jarak bilangan tersebut terhadap titik 0.
Definisi 3.2. Misalkan 𝑎 ∈ ℝ, nilai mutlak 𝑎, dinotasikan dengan |𝑎|, didefinisikan
sebagai
𝑎 jika 𝑎 ≥ 0
|𝑎| = {
−𝑎 jika 𝑎 < 0
Teorema 1. Misalkan 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ .
a) |−𝑎| = |𝑎|
b) |𝑎𝑏| = |𝑎||𝑏|
c) Untuk 𝑐 ≥ 0, |𝑎| ≤ 𝑐 jika dan hanya jika −𝑐 ≤ 𝑎 ≤ 𝑐
d) Untuk semua 𝑎 berlaku −|𝑎| ≤ 𝑎 ≤ |𝑎|
Teorema 2 (Ketaksamaan Segitiga)
Untuk sembarang 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ berlaku |𝑎 + 𝑏| ≤ |𝑎| + |𝑏|.
Akibat 3.
Untuk sembarang 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ berlaku
a) ||𝑎| − |𝑏|| ≤ |𝑎 − 𝑏|
b) |𝑎 − 𝑏| ≤ |𝑎| + |𝑏|.
Akibat 4.
Untuk sembarang 𝑎1 , ⋯ , 𝑎𝑛 ∈ ℝ berlaku
|𝑎1 + 𝑎𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑛 | ≤ |𝑎1 | + |𝑎2 | + ⋯ + |𝑎𝑛 |.
Definisi
13
Latihan
4. Misalkan 𝑥, 𝑦, 𝑧 ∈ ℝ dan 𝑥 ≤ 𝑧. Tunjukkan bahawa 𝑥 < 𝑦 < 𝑧 jika dan hanya jika
|𝑥 − 𝑦| + |𝑦 − 𝑧| = |𝑥 − 𝑧|.
5. Jika 𝑎 < 𝑥 < 𝑏 dan 𝑎 < 𝑦 < 𝑏, tunjukkan bahwa |𝑥 − 𝑦| < 𝑏 − 𝑎. Interpretasikan
secara geometri!
6. Buatlah sketsa grafik pasangan terurut (𝑥, 𝑦) ∈ ℝ × ℝ yang memenuhi
a. |𝑥| = |𝑦| c. |𝑥| + |𝑦| = 1
b. |𝑥𝑦| = 2 d. |𝑥| − |𝑦| = 2
7. Bualah sketsa grafik pasangan terurut (𝑥, 𝑦) ∈ ℝ × ℝ yang memenuhi
pertidaksamaan berikut:
a. |𝑥| ≤ |𝑦| c. |𝑥| + |𝑦| ≤ 1
b. |𝑥𝑦| ≤ 2 d. |𝑥| − |𝑦| ≥ 2
8. Misalkan 𝜀 > 0, 𝛿 > 0, dan 𝑎 ∈ ℝ. Tunjukkan bahwa 𝐿𝜀 (𝑎) ∩ 𝐿𝛿 (𝑎) dan 𝐿𝜀 (𝑎) ∪
𝐿𝛿 (𝑎) adalah lingkungnan-𝛾 dari 𝑎 untuk nilai-nilai 𝛾.
9. Jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑎 ≠ 𝑏, maka terdapat 𝐿𝜀 (𝑎) dan 𝐿𝜀 (𝑏) sedemikian sehingga
𝐿𝜀 (𝑎) ∩ 𝐿𝜀 (𝑎) ≠ 0.
14