1

Solusi Latihan Bab 1

Latihan 1.1

1. Buatlah geometri untuk 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 .

Solusi:
Diketahui 𝑧𝑧1 = 3 + 2𝑖𝑖 = (3,2) dan 𝑧𝑧2 = −2 − 𝑖𝑖 = (−2, −1).

𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 = (−2 − 𝑖𝑖) − (3 + 2𝑖𝑖)

= −2 − 3 − 𝑖𝑖 − 2𝑖𝑖
= −5 − 3𝑖𝑖
= (−5, −3)

Geometri 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 adalah

3
𝑧𝑧1
2

0
-6 -4 -2 0 2 4
𝑧𝑧2 -1

-2

-3
𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1
-4

Analisis Kompleks ©2021 B. H. Priyanto dan H. Subair

Pendidikan Matematika, FKIP, UNSIKA Karawang

1
 2

2. Dengan membandingkan hasil operasi biner dan geometri dari 𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2
dengan 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 , jelaskan hubungan yang ada antara 𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 dan 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ?

SOLUSI

𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 = −𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧1 = −(𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )

Penambahan 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 pada kedua ruas akan membatalkan −(𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
dan menghasilkan

𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 = −(𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) + (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) = 0

Jadi, 𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 adalah balikan aditif dari 𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 .



Latihan 1.2

3. Tunjukkkan bahwa persamaan (1.3)-(1.7) adalah valid.

SOLUSI

Misalkan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) dan 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎2 , 𝑏𝑏2 ).
Konjugat dari 𝑧𝑧1 adalah

𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎1 , −𝑏𝑏1 )

Konjugat dari 𝑧𝑧2 adalah

𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎2 , −𝑏𝑏2 )

Bukti (1.3):

𝒛𝒛𝟏𝟏 + 𝒛𝒛𝟐𝟐 = 𝒛𝒛𝟏𝟏 + 𝒛𝒛𝟐𝟐

Ruas kiri:

𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖) + (𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖)

= (𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ) + (𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )𝑖𝑖.
 3

= �(𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ), (𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )�

𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ) − (𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )𝑖𝑖

= �(𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ), −(𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )�

Ruas kanan:

𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 ⟹ 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎1 , −𝑏𝑏1 )

𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 ⟹ 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎2 , −𝑏𝑏2 )

𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎1 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 + 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖

= 𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖
= (𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ) − (𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )𝑖𝑖
= �(𝑎𝑎1 + 𝑎𝑎2 ), −(𝑏𝑏1 + 𝑏𝑏2 )�

Karena ruas kiri sama dengan ruas kanan,

𝒛𝒛𝟏𝟏 + 𝒛𝒛𝟐𝟐 = 𝒛𝒛𝟏𝟏 + 𝒛𝒛𝟐𝟐



Bukti (1.4):

𝒛𝒛𝟏𝟏 𝒛𝒛𝟐𝟐 = 𝒛𝒛𝟏𝟏 𝒛𝒛𝟐𝟐

Ruas kiri:

𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖)(𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖)

= 𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 2
= 𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 2 + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖
= (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖
= �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ), (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )�

𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) − (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖
= �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ), −(𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )�
 4

Ruas kanan:

𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 ⟹ 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎1 , −𝑏𝑏1 )

𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 ⟹ 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎2 , −𝑏𝑏2 )

𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 − 𝑏𝑏1 𝑖𝑖)(𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖)

= 𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 − 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 2
= 𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 2 − 𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 − 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑖𝑖
= (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) − (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖
= �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ), −(𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )�

Karena ruas kiri sama dengan ruas kanan,

𝒛𝒛𝟏𝟏 𝒛𝒛𝟐𝟐 = 𝒛𝒛𝟏𝟏 𝒛𝒛𝟐𝟐



Bukti (1.5):

𝟏𝟏
𝐑𝐑𝐑𝐑(𝒛𝒛) = (𝒛𝒛 + 𝒛𝒛)
𝟐𝟐

Misalkan 𝑧𝑧 = 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏, maka 𝑧𝑧 = 𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏, Re(𝑧𝑧) = 𝑎𝑎,

1 1 1 1
(𝑧𝑧 + 𝑧𝑧) = (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 + 𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏) = (𝑎𝑎 + 𝑎𝑎) = (2𝑎𝑎) = 𝑎𝑎 = Re(𝑧𝑧).
2 2 2 2


Bukti (1.6):

𝟏𝟏
𝐈𝐈𝐈𝐈(𝒛𝒛) = (𝒛𝒛 − 𝒛𝒛)
𝟐𝟐𝒊𝒊

Misalkan 𝑧𝑧 = 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏, maka 𝑧𝑧 = 𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏, Im(𝑧𝑧) = 𝑏𝑏,

1 1
(𝑧𝑧 − 𝑧𝑧) = �𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 − (𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏)�
2𝑖𝑖 2𝑖𝑖
1
= (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 − 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏)
2𝑖𝑖
 5

1
= (2𝑏𝑏𝑏𝑏)
2𝑖𝑖
= 𝑏𝑏
= Im(𝑧𝑧).


Bukti (1.7): Ada di Bab 1, halaman 7.



4. Dengan menggunakan pendekatan norma dan konjugat, buktikan bah-

wa |𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 | ≤ |𝑧𝑧1 | + |𝑧𝑧2 |.

SOLUSI
Misalkan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 dan 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖.
Berdasarkan sifat |𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 | > 0 dan |𝑧𝑧|2 = 𝑧𝑧𝑧𝑧, kita mempunyai

|𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 |2 = (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )

= (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )
= (𝑧𝑧1 𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧2 𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 𝑧𝑧2 )

= �𝑧𝑧1 𝑧𝑧1 + �𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 � + 𝑧𝑧2 𝑧𝑧2 �

= |𝑧𝑧1 |2 + 2Re(𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ) + |𝑧𝑧2 |2 .

Karena

𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖)(𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏2 𝑖𝑖)

= (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) − (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖

maka

Re(𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ) = (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) (∗)

dan

|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | = �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 )2 + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )2 (∗∗)
 6

Dari (*) dan (**), jelas bahwa Re(𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ) ≤ |𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 |. Oleh sebab itu,

|𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 |2 = |𝑧𝑧1 |2 + 2Re(𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ) + |𝑧𝑧2 |2

≤ |𝑧𝑧1 |2 + 2|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | + |𝑧𝑧2 |2
= |𝑧𝑧1 |2 + 2|𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 | + |𝑧𝑧2 |2
= |𝑧𝑧1 |2 + 2|𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2| + |𝑧𝑧2 |2
= (|𝑧𝑧1 | + |𝑧𝑧2 |)2

atau

|𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 | ≤ |𝑧𝑧1 | + |𝑧𝑧2 |.



5. Buktikan persamaan (1.9) dan (1.11).

SOLUSI
Bukti (1.9):

|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | = |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 |.

Misalkan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 dan 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖.

Ruas kiri:

𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 = (𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖)(𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖)

= 𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 + 𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 + 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 2
= (𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 ) + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )𝑖𝑖

|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | = �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 )2 + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )2

Karena

(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 )2 + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )2 = 𝑎𝑎12 𝑎𝑎22 − 2𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 + 𝑏𝑏12 𝑏𝑏22
+𝑎𝑎12 𝑏𝑏22 + 2𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎22 𝑏𝑏12
= 𝑎𝑎12 𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏12 𝑏𝑏22 + 𝑎𝑎12 𝑏𝑏22 + 𝑎𝑎22 𝑏𝑏12
= 𝑎𝑎12 𝑎𝑎22 + 𝑎𝑎12 𝑏𝑏22 + 𝑎𝑎22 𝑏𝑏12 + 𝑏𝑏12 𝑏𝑏22
= 𝑎𝑎12 (𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22 ) + 𝑏𝑏12 (𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22 )
 7

= (𝑎𝑎12 + 𝑏𝑏12 )(𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22 )

maka

|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | = �(𝑎𝑎1 𝑎𝑎2 − 𝑏𝑏1 𝑏𝑏2 )2 + (𝑎𝑎1 𝑏𝑏2 + 𝑎𝑎2 𝑏𝑏1 )2 = �(𝑎𝑎12 + 𝑏𝑏12 )(𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22 )

Ruas kanan:

|𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 | = �𝑎𝑎12 + 𝑏𝑏12 �𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22

= �(𝑎𝑎12 + 𝑏𝑏12 )(𝑎𝑎22 + 𝑏𝑏22 )

Karena ruas kiri sama dengan ruas kanan,

|𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 | = |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 |.



Bukti (1.11):

�|𝑧𝑧1 | − |𝑧𝑧2 |� ≤ |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 |.

Sifat ini merupakan akibat dari |𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 | ≤ |𝑧𝑧1 | + |𝑧𝑧2 |

𝑧𝑧1 = 𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧2

⟹ |𝑧𝑧1 | = |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧2 | ≤ |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 | + |𝑧𝑧2 |
⟹ |𝑧𝑧1 | − |𝑧𝑧2 | ≤ |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 | (*)

Karena |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 | = |𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 |, pertukaran antara 𝑧𝑧1 dan 𝑧𝑧2 memberikan

|𝑧𝑧2 | − |𝑧𝑧1 | ≤ |𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 | = |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 |

atau

−(|𝑧𝑧1| − |𝑧𝑧2 |) ≤ |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 | (**)

 8

Gabungan (*) dan (**) menghasilkan

�|𝑧𝑧1 | − |𝑧𝑧2 |� ≤ |𝑧𝑧1 − 𝑧𝑧2 |.

Latihan 1.3

6. Dengan menggunakan sifat operasi biner (1.1) dan (1.2), buktikan bah-
wa sifat (1.13)-(1.17) adalah valid.

SOLUSI

Bukti (1.13):

(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 ) + 𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 + (𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧3 ), (𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 )

Bukti mirip dengan Bukti (1.12) dalam Bab 1 halaman 13, tetapi dengan
cara memisalkan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 ), 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎2 , 𝑏𝑏2 ), dan
𝑧𝑧3 = 𝑎𝑎3 + 𝑏𝑏3 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎3 , 𝑏𝑏3 ).


Bukti (1.14):

𝑧𝑧1 + (0,0) = 𝑧𝑧1

Penambahan −𝑧𝑧1 membatalkan 𝑧𝑧1 di kedua ruas persamaan

−𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧1 + (0,0) = −𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧1

(0,0) + (0,0) = (0,0)


Bukti (1.15):

𝑧𝑧1 (1,0) = 𝑧𝑧1

Misalkan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 = (𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 ). Maka

𝑧𝑧1 (1,0) = 𝑧𝑧1

(𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 )(1,0) = (𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 )
 9

(𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 ) = (𝑎𝑎1 , 𝑏𝑏1 )

𝑧𝑧1 = 𝑧𝑧1


Bukti (1.16):

(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) + (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) = (0,0)

Jelas bahwa 𝑎𝑎 − 𝑎𝑎 = 0 dan 𝑏𝑏 − 𝑏𝑏 = 0 untuk semua 𝑎𝑎, 𝑏𝑏 ∈ ℝ.



Bukti (1.17):

𝑎𝑎 𝑏𝑏
(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) � ,− 2 � = (1,0).
𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 2

Misalkan (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) adalah balikan dari (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) sehingga (𝑎𝑎, 𝑏𝑏)(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (1,0).

(𝑎𝑎, 𝑏𝑏)(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (1,0)

(𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏, 𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏) = (1,0)

Dalam pengertian vektor, persamaan terakhir ini ekuivalen dengan

sistem persamaan linear (SPL):

𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏 = 1
𝑏𝑏𝑏𝑏 + 𝑎𝑎𝑎𝑎 = 0.

Dalam notasi matriks, SPL identik dengan perkalian matriks

𝑎𝑎 −𝑏𝑏 𝑥𝑥 1
� � �𝑦𝑦� = � �
𝑏𝑏 𝑎𝑎 0
𝑎𝑎 −𝑏𝑏 −1 𝑎𝑎 −𝑏𝑏 𝑥𝑥 𝑎𝑎 −𝑏𝑏 −1 1
� � � � �𝑦𝑦� = � � � �
𝑏𝑏 𝑎𝑎 𝑏𝑏 𝑎𝑎 𝑏𝑏 𝑎𝑎 0
𝑥𝑥 1 𝑎𝑎 𝑏𝑏 1 1 0
𝐈𝐈 �𝑦𝑦� = � �� �, 𝐈𝐈 = � �
2 2
𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 −𝑏𝑏 𝑎𝑎 0 0 1
𝑥𝑥 1 𝑎𝑎
�𝑦𝑦� = � �
𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2 −𝑏𝑏
𝑎𝑎
𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2
=� 𝑏𝑏 �.
− 2
𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 2
 10

Jadi,
𝑎𝑎 −𝑏𝑏
𝑥𝑥 = , 𝑦𝑦 =
𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2 𝑎𝑎2+ 𝑏𝑏 2


7. Apa makna geometri dari (1.13)-(1.17)?

SOLUSI
Makna Geometri (1.13):

(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 ) + 𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 + (𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧3 ), (𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 )

Makna geometri dari (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 ) + 𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 + (𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧3 ) adalah diagonal da-
ri jajaran genjang yang dibentuk oleh (1) diagonal 𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 dan 𝑧𝑧3 ; atau
(2) 𝑧𝑧1 dan diagonal 𝑧𝑧2 + 𝑧𝑧3 .

Makna geometri dari (𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 ) adalah sebagai berikut:
Misalkan
𝛼𝛼 = sudut antara 𝑧𝑧1 dengan sumbu real sehingga 𝛼𝛼 = arg 𝑧𝑧1 ;
𝛽𝛽 = sudut antara 𝑧𝑧2 dengan sumbu real sehingga 𝛽𝛽 = arg 𝑧𝑧2 ;
𝛿𝛿 = sudut antara 𝑧𝑧3 dengan sumbu real sehingga 𝛿𝛿 = arg 𝑧𝑧3 ;
𝑧𝑧 = (𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 ) = 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 𝑧𝑧3;
𝛾𝛾 = sudut antara 𝑧𝑧 dengan sumbu real sehingga 𝛾𝛾 = arg 𝑧𝑧,

maka 𝑧𝑧 adalah bilangan kompleks yang dibentuk oleh 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 dengan
argumen 𝛾𝛾 = 𝛼𝛼 + 𝛽𝛽 + 𝛿𝛿 dengan sumbu real.
Jika |𝑧𝑧1 |, |𝑧𝑧2 |, dan |𝑧𝑧3 |, masing-masing adalah norma (panjang) dari
𝑧𝑧1 , 𝑧𝑧2 , dan 𝑧𝑧3 , maka 𝑧𝑧 adalah bilangan kompleks dengan norma

|𝑧𝑧| = |𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 | = |(𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 | = |𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ||𝑧𝑧3 | = |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 ||𝑧𝑧3 |
= |𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 )| = |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 | = |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 ||𝑧𝑧3 |,

artinya |𝑧𝑧| adalah norma bilangan kompleks yang ukurannya sama

dengan norma |𝑧𝑧1 | yang diperbesar/diperkecil oleh |𝑧𝑧2 | untuk mengha-
silkan |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 |, dan norma |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 | ini kemudian diperbesar/diperkecil
oleh |𝑧𝑧3 | untuk menghasilkan norma |𝑧𝑧1 ||𝑧𝑧2 ||𝑧𝑧3 |, tanpa mempermasa-
lahkan apakah operasi biner perkalian ini berlangsung dari 𝑧𝑧1 → 𝑧𝑧2 →
𝑧𝑧3 , atau dari 𝑧𝑧3 → 𝑧𝑧2 → 𝑧𝑧1 .
 11

Makna Geometri (1.14):

𝑧𝑧1 + (0,0) = 𝑧𝑧1

Arti geometri identitas aditif (0,0) dalam 𝑧𝑧1 + (0,0) = 𝑧𝑧1 atau (0,0) +
𝑧𝑧1 = 𝑧𝑧1 adalah tidak ada pembatalan aditif pada 𝑧𝑧1 .


Makna Geometri (1.15):

𝑧𝑧1 (1,0) = 𝑧𝑧1

Arti geometri identitas mutiplikatif (1,0) dalam 𝑧𝑧1 (1,0) = 𝑧𝑧1 atau (1,0)𝑧𝑧1
= 𝑧𝑧1 adalah tidak ada pembatalan perkalian pada 𝑧𝑧1 .


Makna Geometri (1.16):

(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) + (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) = (0,0)

Arti geometri balikan aditif (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) dalam operasi biner penambahan
(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) + (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) = (0,0) atau (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) + (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) = (0,0) adalah pemba-
talkan aditif atau menghilangkan peran (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) dalam operasi biner
penambahan.


Tugas:
Apa jenis transformasi yang dikenakan atau diberlakukan pada bilangan
kompleks (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) untuk menghasilkan bilangan kompleks (−𝑎𝑎, −𝑏𝑏). Dengan
perkataan lain, jika ada bilangan kompleks 𝑢𝑢, 𝑣𝑣 ∈ ℂ sehingga berlaku 𝑢𝑢(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) =
(−𝑎𝑎, −𝑏𝑏) dan (𝑎𝑎, 𝑏𝑏)𝑣𝑣 = (−𝑎𝑎. −𝑏𝑏), tentukanlah 𝑢𝑢 dan 𝑣𝑣.

Makna Geometri (1.17):

𝑎𝑎 𝑏𝑏
(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) � ,− 2 � = (1,0).
𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 2

Misalkan

𝑎𝑎 𝑏𝑏
(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = � 2 , − �
𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 2 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2
 12

adalah balikan dari (𝑎𝑎, 𝑏𝑏) sehingga (𝑎𝑎, 𝑏𝑏)(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (1,0).
Arti geometri balikan multiplikatif (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) dalam operasi biner perka-
lian adalah pembatalkan multiplikatif atau menghilangkan peran
(𝑎𝑎, 𝑏𝑏) dalam operasi biner perkalian (multiplikation).


8. Jika didefinisikan 𝑧𝑧1 = 𝑎𝑎1 + 𝑏𝑏1 𝑖𝑖 dan 𝑧𝑧2 = 𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏2 𝑖𝑖, 𝑎𝑎1 , 𝑎𝑎2 , 𝑏𝑏1 , 𝑏𝑏2 ∈ ℝ dan
𝑖𝑖 2 = −1, tentukan arti geometri dari 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 ?
SOLUSI Lihat jawaban makna geometri (𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 )𝑧𝑧3 = 𝑧𝑧1 (𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 ) = 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2 𝑧𝑧3 .
Untuk soal nomor 9 dan seterusnya, bila diperlukan, nyatakan persa-
maan ke dalam bentuk 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 sebelum menemukan solusi.


9. Tentukan balikan aditif dan multiplikatif dari

1 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
(𝑎𝑎). , (𝑏𝑏). , (𝑐𝑐).
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖

SOLUSI
Hanya (a) yang dikerjakan, (b) dan (c) dapat dikerjakan dengan cara
serupa.
(a): Misalkan

1
𝑧𝑧 = .
3 − 4𝑖𝑖

Jika 𝑢𝑢 adalah balikan aditif dari 𝑧𝑧, maka 𝑧𝑧 + 𝑢𝑢 = 0, atau 𝑢𝑢 = −z.

Jadi, balikan aditif dari 𝑧𝑧 adalah

−1
𝑢𝑢 = −𝑧𝑧 = .
3 − 4𝑖𝑖

Jika 𝑤𝑤 adalah balikan mutltiplikatif dari 𝑧𝑧, maka

𝑧𝑧𝑧𝑧 = (1,0)
⟹ 𝑤𝑤 = 𝑧𝑧 −1 (1,0)
= (3, −4)(1,0)
= �(3)(1) − (−4)(0), (3)(0) + (1)(−4)�
 13

= (3 − 0, 0 − 4)
= (3, −4)
= 3 − 4𝑖𝑖


10. Apakah perkalian berikut komutatif?

1 2 − 𝑖𝑖 1 1 − 3𝑖𝑖 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
(𝑎𝑎). � �� �, (𝑏𝑏). � �� �, (𝑐𝑐). � �� �.
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖

SOLUSI
Hanya (a) yang dikerjakan, (b) dan (c) dapat dikerjakan dengan cara
serupa.
(a): Komutatif, karena

1 2 − 𝑖𝑖 2 − 𝑖𝑖
� �� �=
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 (3 − 4𝑖𝑖)(3 + 4𝑖𝑖)
2 − 𝑖𝑖
=
(3 + 4𝑖𝑖)(3 − 4𝑖𝑖)
2 − 𝑖𝑖 1
=� �� �
3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖


11. Tentukan balikan aditif dan multiplikatif dari bilangan kompleks beri-
kut:

1 2 − 𝑖𝑖 1 1 − 3𝑖𝑖 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
(𝑎𝑎). � �� �, (𝑏𝑏). � �� �, (𝑐𝑐). � �� �.
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖

SOLUSI Lihat jawaban nomor 9(a).



12. Apakah perkalian bilangan kompleks berikut distributif?

1 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
(𝑎𝑎). � � �� �+� ��
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖

2 − 𝑖𝑖 1 1 − 3𝑖𝑖
(𝑏𝑏). � � �� �+� ��
3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖
 14

1 − 3𝑖𝑖 1 2 − 𝑖𝑖
(𝑐𝑐). � � �� �+� ��
3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖

SOLUSI
Hanya (a) yang dikerjakan, (b) dan (c) dapat dikerjakan dengan cara
serupa.
(a):

1 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
� � �� �+� ��
�����
3 − 4𝑖𝑖 �����
3 + 4𝑖𝑖 �����
3 − 4𝑖𝑖
𝐴𝐴 𝐵𝐵 𝐶𝐶

(*): Menghitung jumlah 𝐷𝐷 = 𝐵𝐵 + 𝐶𝐶, kemudian menghitung 𝐸𝐸 = 𝐴𝐴𝐴𝐴.

𝐷𝐷 = 𝐵𝐵 + 𝐶𝐶:

2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖 (3 − 4𝑖𝑖)(2 − 𝑖𝑖) + (3 + 4𝑖𝑖)(1 − 3𝑖𝑖)

� �+� �=
3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 (3 + 4𝑖𝑖)(3 − 4𝑖𝑖)
(6 − 8𝑖𝑖 − 3𝑖𝑖 + 4𝑖𝑖 2 ) + (3 + 4𝑖𝑖 − 9𝑖𝑖 − 12𝑖𝑖 2 )
=
9 − 16𝑖𝑖 2
6 − 11𝑖𝑖 − 4 + 3 − 5𝑖𝑖 + 12
=
9 + 16
17 − 16𝑖𝑖
=
25

𝐸𝐸 = 𝐴𝐴𝐴𝐴:

1 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖 1 17 − 16𝑖𝑖
� � �� �+� �� = � �
�����
3 − 4𝑖𝑖 ���������������
3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 25 3 − 4𝑖𝑖
𝐴𝐴 𝐷𝐷=𝐵𝐵+𝐶𝐶

1 17 − 16𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖
= � �� �
25 3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖
1 51 − 48𝑖𝑖 + 68𝑖𝑖 − 64𝑖𝑖 2
= � �
25 9 − 16𝑖𝑖 2
1 51 + 64 + 20𝑖𝑖
= � �
25 9 + 16
1
= (115 + 20𝑖𝑖) (∗)
625
 15

(**): Menghitung jumlah 𝐹𝐹 = 𝐴𝐴𝐴𝐴 dan 𝐺𝐺 = 𝐴𝐴𝐴𝐴, kemudian menghitung

hasil penambahan 𝐻𝐻 = 𝐹𝐹 + 𝐺𝐺.
𝐹𝐹 = 𝐴𝐴𝐴𝐴:

1 2 − 𝑖𝑖 2 − 𝑖𝑖
� �� �=
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 9 − 16𝑖𝑖 2
1
= (2 − 𝑖𝑖)
25

𝐺𝐺 = 𝐴𝐴𝐴𝐴:

1 1 − 3𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
� �� �=
3 − 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖 9 − 24𝑖𝑖 + 16𝑖𝑖 2
1 − 3𝑖𝑖
=
9 − 16 − 24𝑖𝑖
1 − 3𝑖𝑖
=
−7 − 24𝑖𝑖
1 − 3𝑖𝑖 −7 + 24𝑖𝑖
=� �� �
−7 − 24𝑖𝑖 −7 + 24𝑖𝑖
−7 + 21𝑖𝑖 + 24𝑖𝑖 − 72𝑖𝑖 2
=
49 − 576𝑖𝑖 2
−7 + 72 + 45𝑖𝑖
=
49 + 576
1
= (65 + 45𝑖𝑖)
625

𝐻𝐻 = 𝐹𝐹 + 𝐺𝐺:

1 1 25 1
(2 − 𝑖𝑖) + (65 + 45𝑖𝑖) = (2 − 𝑖𝑖) + (65 + 45𝑖𝑖)
25 625 625 625
1
= (50 − 25𝑖𝑖 + 65 + 45𝑖𝑖)
625
1
= (115 + 20𝑖𝑖) (∗∗)
625

Karena (*)=(**),

1 2 − 𝑖𝑖 1 − 3𝑖𝑖
� � �� �+� ��
3 − 4𝑖𝑖 3 + 4𝑖𝑖 3 − 4𝑖𝑖

adalah distributif (terhadap penambahan).


 16

Latihan 1.4

13. Tunjukkan Re(𝑖𝑖𝑖𝑖) = −Im(𝑧𝑧) untuk setiap bilangan kompleks 𝑧𝑧.

SOLUSI
Misalkan 𝑧𝑧 = 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏, 𝑎𝑎, 𝑏𝑏 ∈ ℝ dan 𝑖𝑖 2 = −1. Maka

𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑖𝑖(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏) = 𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑖𝑖 2 = −𝑏𝑏 + 𝑎𝑎𝑎𝑎

Berdasarkan definisi Re, Re(𝑖𝑖𝑖𝑖) = −𝑏𝑏 dan Im(𝑧𝑧) = 𝑏𝑏.

Jadi, Re(𝑖𝑖𝑖𝑖) = −𝑏𝑏 = −Im(𝑧𝑧).


14. Misalkan 𝑘𝑘 adalah integer. Tunjukkan bahwa

(a) 𝑖𝑖 4𝑘𝑘 = 1, (b) 𝑖𝑖 4𝑘𝑘+1 = 𝑖𝑖, (c) 𝑖𝑖 4𝑘𝑘+2 = −1, (d) 𝑖𝑖 4𝑘𝑘+3 = −𝑖𝑖

SOLUSI Hanya (d) yang dikerjakan, (a)-(c) serupa.

(d): Berdasarkan hasil (a), 𝑖𝑖 4𝑘𝑘 = 1 untuk semua 𝑘𝑘 ∈ ℤ.
Maka

𝑖𝑖 4𝑘𝑘+3 = 𝑖𝑖 4𝑘𝑘 𝑖𝑖 3 = 1(𝑖𝑖 2 )(𝑖𝑖) = 1(−1)(𝑖𝑖) = −𝑖𝑖.



15. Gunakan hasil dari 14 untuk menemukan nilai dari

(a) 𝑖𝑖 7 , (b) 𝑖𝑖 62 , (c) 𝑖𝑖 −202, (d) 𝑖𝑖 4321

8 1
(e) hasil evaluasi 3𝑖𝑖 11 + 6𝑖𝑖 3 + 𝑖𝑖 20 + 𝑖𝑖 .

SOLUSI Hanya (d) yang dikerjakan, (a)-(c) dan (e) serupa.

(d): Berdasarkan hasil 14(a): 𝑖𝑖 4𝑘𝑘 = 1 untuk semua 𝑘𝑘 ∈ ℤ.
Karena

4321 = 4(1080) + 1 ⟹ 𝑘𝑘 = 1080.

Oleh sebab itu,

𝑖𝑖 4321 = 𝑖𝑖 4(1080)+1 = 𝑖𝑖 4(1080) 𝑖𝑖 = 1𝑖𝑖 = 𝑖𝑖.


 17

16. Tunjukkan bahwa bilangan kompleks 𝑧𝑧 = 1 − 𝑖𝑖 memenuhi persamaan

𝑧𝑧 2 + 2𝑖𝑖 + 2 = 0.

SOLUSI

𝑧𝑧 2 + 2𝑖𝑖 + 2 = 0

Substitusi

𝑧𝑧 = 1 − 𝑖𝑖

menghasilkan

(1 − 𝑖𝑖)2 + 2𝑖𝑖 + 2 = 0
1 − 2𝑖𝑖 + 𝑖𝑖 2 + 2𝑖𝑖 + 2 = 0
1 − 2𝑖𝑖 − 1 + 2𝑖𝑖 + 2 = 0
0=0


17. Selesaikan setiap persamaan berikut ini untuk 𝑧𝑧

𝑧𝑧
(a) 𝑖𝑖𝑖𝑖 = 4 − 𝑧𝑧𝑧𝑧 (b) = 1 − 5𝑖𝑖
1 − 𝑧𝑧
(c) (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧 + 8𝑧𝑧 2 = 0 (d) 𝑧𝑧 2 + 16 = 0

SOLUSI Hanya (a) yang dikerjakan, (b)-(d) dan (e) serupa.

(a):
𝑖𝑖𝑖𝑖 = 4 − 𝑧𝑧𝑧𝑧

Penambahan +𝑧𝑧𝑧𝑧 pada kedua ruas akan membatalkan −𝑧𝑧𝑧𝑧 di ruas kanan

𝑖𝑖𝑖𝑖 + 𝑧𝑧𝑧𝑧 = 4 − 𝑧𝑧𝑧𝑧 + 𝑧𝑧𝑧𝑧

𝑖𝑖𝑖𝑖 + 𝑧𝑧𝑧𝑧 = 4

Karena 𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑧𝑧𝑧𝑧,

𝑧𝑧𝑧𝑧 + 𝑧𝑧𝑧𝑧 = 4
2𝑧𝑧𝑧𝑧 = 4
4 2 2 −𝑖𝑖 −2𝑖𝑖 −2𝑖𝑖
𝑧𝑧 = = = � � � � = 2 = = −2𝑖𝑖.
2𝑖𝑖 𝑖𝑖 𝑖𝑖 −𝑖𝑖 −𝑖𝑖 −(−1)

 18

(b):
𝑧𝑧
= 1 − 5𝑖𝑖
1 − 𝑧𝑧
𝑧𝑧 = (1 − 𝑧𝑧)(1 − 5𝑖𝑖)
𝑧𝑧 = 1 − 𝑧𝑧 − 5𝑖𝑖 + 5𝑖𝑖𝑖𝑖
𝑧𝑧 + 𝑧𝑧 − 5𝑖𝑖𝑖𝑖 = 1 − 5𝑖𝑖
2𝑧𝑧 − 5𝑖𝑖𝑖𝑖 = 1 − 5𝑖𝑖
(2 − 5𝑖𝑖)𝑧𝑧 = 1 − 5𝑖𝑖
1 − 5𝑖𝑖
𝑧𝑧 =
2 − 5𝑖𝑖
1 − 5𝑖𝑖 2 + 5𝑖𝑖
=� �� �
2 − 5𝑖𝑖 2 + 5𝑖𝑖
2 − 10𝑖𝑖 + 5𝑖𝑖 − 25𝑖𝑖 2
=
4 − 25𝑖𝑖 2
2 + 25 − 5𝑖𝑖
=
4 + 25
27 5
= − 𝑖𝑖
29 29


18. Bilangan kompleks 𝑧𝑧1 dan 𝑧𝑧2 memenuhi sistem persamaan

(1 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 + 3𝑧𝑧2 = 2 − 3𝑖𝑖

𝑖𝑖𝑧𝑧1 + (1 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧2 = 1.

Temukanlah 𝑧𝑧1 dan 𝑧𝑧2 .

SOLUSI
(1 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 + 3𝑧𝑧2 = 2 − 3𝑖𝑖 (1 ∗)
𝑖𝑖𝑧𝑧1 + (1 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧2 = 1 (2 ∗)

Dari (1*) dan (2*):

⟹ 𝑧𝑧1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1 + 3𝑧𝑧2 + 3𝑖𝑖 − 2 = 0
𝑖𝑖𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 + 2𝑧𝑧2 𝑖𝑖 − 1 = 0
+
𝑧𝑧1 + 4𝑧𝑧2 + 2𝑧𝑧2 𝑖𝑖 + 3𝑖𝑖 − 3 = 0

⟹ (4 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧2 = 3 − 3𝑖𝑖 − 𝑧𝑧1

 19

3 − 3𝑖𝑖 − 𝑧𝑧1
𝑧𝑧2 =
(4 + 2𝑖𝑖)
(3 − 3𝑖𝑖 − 𝑧𝑧1 ) (4 − 2𝑖𝑖)
𝑧𝑧2 =
(4 + 2𝑖𝑖) (4 − 2𝑖𝑖)
12 − 12𝑖𝑖 − 4𝑧𝑧1 − 6𝑖𝑖 + 6𝑖𝑖 2 + 2𝑖𝑖𝑧𝑧1
=
16 + 4
12 − 18𝑖𝑖 − 4𝑧𝑧1 − 6 + 2𝑖𝑖𝑧𝑧1
=
20
6 − 18𝑖𝑖 − 4𝑧𝑧1 + 2𝑖𝑖𝑧𝑧1
=
20
6 − 18𝑖𝑖 − (4 − 2𝑖𝑖)𝑧𝑧1
𝑧𝑧2 = (3 ∗)
20

Dari (2*):
𝑖𝑖𝑧𝑧1 + (1 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧2 = 1
(1 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧2 = 1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1
1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1
⟹ 𝑧𝑧2 =
1 + 2𝑖𝑖
1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1 1 − 2𝑖𝑖
=
1 + 2𝑖𝑖 1 − 2𝑖𝑖
1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1 − 2𝑖𝑖 + 2𝑧𝑧1 𝑖𝑖 2
=
1 − 4𝑖𝑖 2
1 − 𝑖𝑖𝑧𝑧1 − 2𝑖𝑖 − 2𝑧𝑧1
=
1+4
1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
= (4 ∗)
5

(3*)=(4*):

6 − 18𝑖𝑖 − (4 − 2𝑖𝑖)𝑧𝑧1 1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1

=
20 5
3 − 9𝑖𝑖 − (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
=
10 5
3 − 9𝑖𝑖 − (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
= 1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
2
3 − 9𝑖𝑖 − (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 = 2 − 4𝑖𝑖 − 2(2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
3 − 9𝑖𝑖 − (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 = 2 − 4𝑖𝑖 − 4 − (4 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧1
 20

(4 + 2𝑖𝑖)𝑧𝑧1 − (2 − 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 = 2 − 4𝑖𝑖 + 9𝑖𝑖 − 3

(4 + 2𝑖𝑖 − 2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1 = 5𝑖𝑖 − 1
(2 + 3𝑖𝑖)𝑧𝑧1 = 5𝑖𝑖 − 1

5𝑖𝑖 − 1
⟹ 𝑧𝑧1 =
2 + 3𝑖𝑖
5𝑖𝑖 − 1 2 − 3𝑖𝑖
=
2 + 3𝑖𝑖 2 − 3𝑖𝑖
10𝑖𝑖 − 2 − 15𝑖𝑖 2 + 3𝑖𝑖
=
4 − 9𝑖𝑖 2
13𝑖𝑖 − 2 + 15
=
4+9
13𝑖𝑖 + 13
=
13

𝑧𝑧1 = 1 + 𝑖𝑖 (5 ∗)

Substitusi (5*) ke dalam (4*) atau (3*):

(5*)→(4*):

1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)𝑧𝑧1
𝑧𝑧2 =
5
1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖)(1 + 𝑖𝑖)
=
5
1 − 2𝑖𝑖 − (2 + 𝑖𝑖 + 2𝑖𝑖 + 𝑖𝑖 2 )
=
5
(2
1 − 2𝑖𝑖 − + 3𝑖𝑖 − 1)
=
5
1 − 2𝑖𝑖 − (1 + 3𝑖𝑖)
=
5
1 − 2𝑖𝑖 − 1 − 3𝑖𝑖
=
5
−5𝑖𝑖
=
5
= −𝑖𝑖.

Jadi, 𝑧𝑧1 = 1 + 𝑖𝑖 dan 𝑧𝑧2 = −𝑖𝑖.

Periksa, apakah (5*)→(3*) memberikan hasil yang sama?

 21

CATATAN: Untuk menjawab No. 19

Perhatikan proses berikut:

(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏) = � �1� 𝑎𝑎1−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘

𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

1 1
= � � 𝑎𝑎1−0 𝑏𝑏 0 + � � 𝑎𝑎1−1 𝑏𝑏1
0 1
= 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏.

(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏) = � �2� 𝑎𝑎2−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘

2
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

2 2 2
= � � 𝑎𝑎2 𝑏𝑏 0 + � � 𝑎𝑎2−1 𝑏𝑏1 + � � 𝑎𝑎2−2 𝑏𝑏 2
0 1 2
= 𝑎𝑎2 + 2𝑎𝑎𝑎𝑎 + 𝑏𝑏 2
= (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)
1
1
= �� � � 𝑎𝑎1−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 � (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

2 1

(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)2 = � �2� 𝑎𝑎2−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 = �� �1� 𝑎𝑎1−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 � (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)

𝑘𝑘 𝑘𝑘
𝑘𝑘=0 𝑘𝑘=0

(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏) = � �3� 𝑎𝑎3−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘

3
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

3 3 3 3
= � � 𝑎𝑎3 𝑏𝑏 0 + � � 𝑎𝑎3−1 𝑏𝑏1 + � � 𝑎𝑎3−2 𝑏𝑏 2 + � � 𝑎𝑎3−3 𝑏𝑏 3
0 1 2 3
= 𝑎𝑎3 + 3𝑎𝑎2 𝑏𝑏 + 3𝑎𝑎𝑏𝑏 2 + 𝑏𝑏 3
= (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)2 (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)
2
2
= �� � � 𝑎𝑎2−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 � (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

3 2

(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏) = � �3� 𝑎𝑎3−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 = �� �2� 𝑎𝑎2−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 � (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)

3
𝑘𝑘 𝑘𝑘
𝑘𝑘=0 𝑘𝑘=0
⋮
 22

Kesimpulan:

𝑛𝑛+1
𝑛𝑛+1 𝑛𝑛 + 1 𝑛𝑛+1−𝑘𝑘 𝑘𝑘
(𝑎𝑎 + 𝑏𝑏) = �� � 𝑎𝑎 𝑏𝑏
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0
𝑛𝑛
𝑛𝑛
= �� � � 𝑎𝑎𝑛𝑛−𝑘𝑘 𝑏𝑏 𝑘𝑘 � (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

= (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)𝑛𝑛 (𝑎𝑎 + 𝑏𝑏)

19. Untuk setiap integer 𝑛𝑛 ≥ 𝑘𝑘, 𝑘𝑘 = 0, 1, … , 𝑛𝑛, koefisien binomial diberikan

oleh persamaan

𝑛𝑛 𝑛𝑛!
� �= .
𝑘𝑘 𝑘𝑘! (𝑛𝑛 − 𝑘𝑘)!

Buktikan rumus binomial untuk bilangan kompleks

𝑛𝑛 𝑛𝑛
(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )𝑛𝑛 = 𝑧𝑧1𝑛𝑛 + � � 𝑧𝑧1𝑛𝑛−1 𝑧𝑧2 + ⋯ + � � 𝑧𝑧1𝑛𝑛−𝑘𝑘 𝑧𝑧2𝑘𝑘 + ⋯ + 𝑧𝑧2𝑛𝑛 .
1 𝑘𝑘
Ingat bahwa
𝑛𝑛 𝑛𝑛 𝑛𝑛 𝑛𝑛
0! = 1, � � = � � = 1, � �=� �.
0 𝑛𝑛 𝑘𝑘 𝑛𝑛 − 𝑘𝑘

SOLUSI
Untuk 𝑛𝑛 = 1,

1 1
𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 = � � 𝑧𝑧1 𝑧𝑧20 + � � 𝑧𝑧10 𝑧𝑧2 = 𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2
0 1

Untuk 𝑛𝑛 = 1, persamaan adalah benar.

Asumsikan rumus benar untuk 𝑛𝑛 = 𝑁𝑁

(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )𝑁𝑁 = 𝑧𝑧1𝑁𝑁 + �𝑁𝑁� 𝑧𝑧1𝑁𝑁−1 𝑧𝑧2 + ⋯ + �𝑁𝑁� 𝑧𝑧1𝑁𝑁−𝑘𝑘 𝑧𝑧2𝑘𝑘 + ⋯ + 𝑧𝑧2𝑁𝑁
1 𝑘𝑘
𝑁𝑁
𝑁𝑁
= � � � 𝑧𝑧1𝑁𝑁−𝑘𝑘 𝑧𝑧2𝑘𝑘 .
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0
 23

Untuk 𝑛𝑛 = 𝑁𝑁 + 1,

(𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )𝑁𝑁+1 = 𝑧𝑧1𝑁𝑁+1 + �𝑁𝑁 + 1� 𝑧𝑧1𝑁𝑁+1−1 𝑧𝑧2 + ⋯ + �𝑁𝑁 + 1� 𝑧𝑧1𝑁𝑁+1−𝑘𝑘 𝑧𝑧2𝑘𝑘 + ⋯
1 𝑘𝑘
𝑁𝑁+1
+𝑧𝑧2
𝑁𝑁+1
𝑁𝑁 + 1 𝑁𝑁+1−𝑘𝑘 𝑘𝑘
= �� � 𝑧𝑧1 𝑧𝑧2
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0
𝑁𝑁
𝑁𝑁
= �� � � 𝑧𝑧1𝑁𝑁−𝑘𝑘 𝑧𝑧2𝑘𝑘 � (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )
𝑘𝑘
𝑘𝑘=0

= (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )𝑁𝑁 (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )

= (𝑧𝑧1 + 𝑧𝑧2 )𝑁𝑁+1

Untuk 𝑛𝑛 = 𝑁𝑁 + 1, persamaan adalah benar. Jadi, persamaan adalah

benar untuk semua 𝑛𝑛 ≥ 𝑘𝑘, 𝑘𝑘 = 0, 1, … , 𝑛𝑛.


20. Gunakan hasil dari 19 untuk menguraikan persamaan

(a) (2 − 𝑖𝑖)5, (b) (1 + 2𝑖𝑖)5 , (c) (1 − 2𝑖𝑖)5 .

SOLUSI Hanya (a) yang dikerjakan, (b) dan (c) serupa.

(a):

(2 − 𝑖𝑖)5 = �5� 25 (−𝑖𝑖)0 + �5� 25−1 (−𝑖𝑖)1 + �5� 25−2 (−𝑖𝑖)2 + �5� 25−3 (−𝑖𝑖)3
0 1 2 3
5 5
+ � � 25−4 (−𝑖𝑖)4 + � � 25−5 (−𝑖𝑖)5
4 5

5 5! 5! 5
� �= = =1 =� �
0 0! (5 − 0)! 0! 5! 5

5 5! 5(4!) 5
� �= = =5 =� �
1 1! (5 − 1)! 1(4!) 4
5 5! 5(4)(3!) 20 5
� �= = = = 10 =� �
2 2! (5 − 2)! 2(1)(3!) 2 3

5 5! 5(4)(3)(2!) 20 5
� �= = = = 10 =� �
3 3! (5 − 3)! 3(2)(1)(2)! 2 2
 24

5 5! 5(4!) 5
� �= = =5 =� �
4 4! (5 − 4)! 4! (1!) 1
5 5! 5! 5
� �= = =1 =� �
5 5! (5 − 5)! 5! 0! 0

(2 − 𝑖𝑖)5 = (25 )(1) + 5(24 )(−𝑖𝑖) + 10(23 )(𝑖𝑖 2 ) + 10(22 )(−𝑖𝑖 3 ) + 5(2)𝑖𝑖 4
+ (20 )(−𝑖𝑖)5
= 32 − 80𝑖𝑖 − 80 + 40𝑖𝑖 + 10 − 𝑖𝑖 = −38 − 41𝑖𝑖


21. Dengan menggunakan hasil dari 19, tentukan

(a) koefisien dari suku kesembilan dari (2 − 𝑖𝑖)20 .
(b) koefisien dari suku ke-50 dari (1 + 𝑖𝑖)100.

SOLUSI Hanya (a) yang dikerjakan, (b) serupa.

(a): Suku ke sembilan artinya 𝑘𝑘 = 8. Untuk (2 − 𝑖𝑖)20 , 𝑛𝑛 = 20. Jadi,

(2 − 𝑖𝑖)20 = �20� 220−8 (−𝑖𝑖)8

8
20!
= 212 , (−𝑖𝑖)8 = 1
8! (20 − 8)!
20(19(18)(17)(16)(15)(14)(13)(12!) 12
= (2 )
8! (12!)
20(19(18)(17)(16)(15)(14)(13) 12
= (2 )
8!


22. Tunjukkan bahwa matriks dari bentuk

𝑎𝑎 𝑏𝑏
� �, 𝑎𝑎, 𝑏𝑏 ∈ ℝ
0 𝑎𝑎

membentuk grup abelian.

SOLUSI
1. Operasi biner penambahan dalam sistem 𝑀𝑀 dikatakan membentuk grup
abelian aditif jika medan (𝑀𝑀, +) adalah komutatif dengan elemen identi-
 25

0 0
tas 0. Dalam kasus matriks 2 × 2, ada matriks � � sebagai elemen
0 0
identitas penambahan.

𝑎𝑎 𝑏𝑏 0 0 𝑎𝑎 𝑏𝑏
� �+� �=� �.
0 𝑎𝑎 0 0 0 𝑎𝑎

𝑢𝑢 𝑣𝑣
Untuk sembarang matriks 2 × 2: � �, 𝑢𝑢, 𝑣𝑣, 𝑥𝑥 ∈ ℝ, dalam (𝑀𝑀, +) ada-
0 𝑢𝑢
lah komutatif:

𝑎𝑎 𝑏𝑏 𝑢𝑢 𝑣𝑣 𝑎𝑎 + 𝑢𝑢 𝑏𝑏 + 𝑣𝑣
� �+� �=� �
0 𝑎𝑎 0 𝑢𝑢 0 𝑎𝑎 + 𝑢𝑢
𝑢𝑢 + 𝑎𝑎 𝑣𝑣 + 𝑏𝑏
=� �
0 𝑢𝑢 + 𝑎𝑎
𝑢𝑢 𝑣𝑣 𝑎𝑎 𝑏𝑏
=� �+� �
0 𝑢𝑢 0 𝑎𝑎

𝑎𝑎 𝑏𝑏
Jadi matriks dalam bentuk � � membentuk grup abelian aditif de-
0 𝑎𝑎
0 0
ngan elemen identitas � �.
0 0

2. Operasi biner perkalian dalam sistem 𝑀𝑀 dikatakan membentuk grup

abelian multiplikatif jika medan (𝑀𝑀,×) adalah komutatif dengan elemen
1 0
identitas 1. Dalam kasus matriks 2 × 2, ada matriks � � sebagai ele-
0 1
men identitas penambahan.

𝑎𝑎 𝑏𝑏 1 0 𝑎𝑎 𝑏𝑏
� �� �=� �.
0 𝑎𝑎 0 1 0 𝑎𝑎

𝑢𝑢 𝑣𝑣
Untuk sembarang matriks 2 × 2: � �, 𝑢𝑢, 𝑣𝑣, 𝑥𝑥 ∈ ℝ, dalam (𝑀𝑀,×) ada-
0 𝑢𝑢
lah komutatif:

𝑎𝑎 𝑏𝑏 𝑢𝑢 𝑣𝑣 𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑎𝑎𝑎
� �� �=� �
0 𝑎𝑎 0 𝑢𝑢 0 𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑣𝑣𝑣𝑣
=� �
0 𝑢𝑢𝑢𝑢
𝑢𝑢 𝑣𝑣 𝑎𝑎 𝑏𝑏
=� �� �
0 𝑢𝑢 0 𝑎𝑎
 26

𝑏𝑏 𝑎𝑎
Jadi, matriks dalam bentuk � � membentuk grup abelian multi-
𝑎𝑎 0
1 0
plikatif dengan elemen identitas � �.
0 1


CATATAN: Bilangan Kompleks dan Matriks

Bilangan kompleks 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 dapat dinyatakan dalam bentuk matriks 2 × 2:

𝑎𝑎 −𝑏𝑏
� �, 𝑎𝑎, 𝑏𝑏 ∈ ℝ.
𝑏𝑏 𝑎𝑎

Jika hasil penambahan dan perkalian dari dua matriks mempunyai bentuk

𝑎𝑎 −𝑏𝑏
� �,
𝑏𝑏 𝑎𝑎

maka matriks dikatakan membentuk subring dari ring matriks 2 × 2.

Komputasi sederhana menunjukkan bahwa peta

𝑎𝑎 −𝑏𝑏
𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏 ↦ � �
𝑏𝑏 𝑎𝑎

adalah isomorfisme ring (ring isomorphism) dari medan bilangan kompleks

pada ring matriks ini.
Isomorfisme berkaitan dengan norma (modulus) bilangan kompleks,
dan nilainya sama dengan akar dari determinan matriks

|𝑎𝑎 + 𝑏𝑏𝑏𝑏| = ��𝑎𝑎 −𝑏𝑏

� = �𝑎𝑎2 + 𝑏𝑏 2 .
𝑏𝑏 𝑎𝑎

𝑎𝑎 −𝑏𝑏
Konjugat dari 𝑎𝑎 − 𝑏𝑏𝑏𝑏 diwakili oleh transpos dari matriks � �, yaitu
𝑏𝑏 𝑎𝑎

𝑎𝑎 −𝑏𝑏 𝑇𝑇 𝑎𝑎 𝑏𝑏
� � =� �.
𝑏𝑏 𝑎𝑎 −𝑏𝑏 𝑎𝑎