Anda di halaman 1dari 17

▪ Segitiga Pascal dapat digunakan untuk menentukan koefisien dari bentuk

𝑛 𝑛+1
binomial. Jika nilai diketahui untuk semua 𝑟, maka nilai dapat dihitung
𝑟 𝑟
untuk semua 𝑟 0 < 𝑟 ≤ 𝑛 . Sifat ini disebut Identitas Pascal, yang disajikan pada
teorema berikut.
▪ Teorema 1. Jika 𝑛 dan 𝑟 bilangan bulat positif dengan 𝑛 ≥ 𝑟, maka
𝑛+1 𝑛 𝑛
= + .
𝑟 𝑟−1 𝑟
▪ Bukti. Diketahui 𝑇 himpunan dengan 𝑛 + 1 elemen dan 𝑎 ∈ 𝑇. Dimisalkan 𝑆 = 𝑇 −
{𝑎}. Himpunan 𝑆 terdiri dari 𝑛 elemen. Diperhatikan bahwa himpunan bagian dari
𝑛+1
𝑇 yang terdiri dari 𝑟 elemen terdapat sebanyak . Akan tetapi, suatu
𝑟
himpunan bagian dari 𝑇 dengan 𝑟 elemen dapat memuat 𝑎 dan memuat (𝑟 − 1)
elemen dari 𝑆 atau memuat 𝑟 elemen dari 𝑆 tanpa memuat elemen 𝑎. Dengan
demikian,
𝑛+1 𝑛 𝑛
= + .
𝑟 𝑟−1 𝑟
▪ Contoh penerapan Identitas Pascal:
2 1 1 3 2 2
▪ = + , = + , dan seterusnya
1 0 1 1 0 1

▪ Sifat-sifat Segitiga Pascal:


▪ Nilai-nilai di bagian ujung kiri maupun ujung kanan selalu 1. Karena pada baris ke-
𝑛, nilai ujung kiri adalah 𝐶(𝑛, 0) dan nilai ujung kanan adalah 𝐶(𝑛, 𝑛).
▪ Nilai Segitiga Pascal pada baris ke-𝑛 di kolom kedua dan kolom kedua sebelum
terakhir selalu sama dengan 𝑛. Karena pada baris ke-𝑛 nilai di kolom kedua adalah
𝐶(𝑛, 1) dan nilai kolom kedua sebelum terakhir adalah 𝐶(𝑛, 𝑛 − 1) yang keduanya
sama dengan 𝑛.
▪ Nilai-nilai Segitiga Pascal pada setiap baris selalu simetri, yaitu
𝐶(𝑛, 𝑘) = 𝐶(𝑛, 𝑛 − 𝑘).
▪ Penjumlahan baris
𝐶(𝑛, 0) + 𝐶(𝑛, 1) + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑛) = 2𝑛 .
▪ Penjumlahan kolom
𝐶(𝑟, 𝑟) + 𝐶(𝑟 + 1, 𝑟) + ⋯ + 𝐶(𝑛, 𝑟) = 𝐶(𝑛 + 1, 𝑟 + 1).
▪ Jumlah diagonal
𝐶(𝑛, 0) + 𝐶(𝑛 + 1,1) + 𝐶(𝑛 + 2,2) … + 𝐶(𝑛 + 𝑟, 𝑟) = 𝐶(𝑛 + 𝑟 + 1, 𝑟).
𝐶(0,0)

𝐶(1,0) C(1,1)

𝐶(2,0) 𝐶(2,1) 𝐶(2,2)

𝐶(3,0) 𝐶(3,1) 𝐶(3,2) 𝐶(3,3)

𝐶(4,0) 𝐶(4,1) 𝐶(4,2) 𝐶(4,3) 𝐶(4,4)
................................................................
▪ Teorema 2 (teorema Binomial). Jika 𝑥 dan 𝑦 bilangan-bilangan real dan 𝑛
bilangan bulat positif, maka (𝑥 + 𝑦)𝑛 = σ𝑛𝑘=0 𝐶(𝑛, 𝑘)𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 .
▪ Bukti. Menghitung banyaknya 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 , 𝑘 = 0,1,2, … , 𝑛, sama dengan memilih (𝑛 −
𝑘) buah elemen 𝑥 dari 𝑛 jumlah (sehingga 𝑘 buah bentuk lainnya dalam perkalian
adalah 𝑦). Jadi koefisien 𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 adalah 𝐶(𝑛, 𝑛 − 𝑘).
▪ Contoh 1.

▪ Buktikan bahwa σ𝑛 𝑘
𝑘=0 (−1) 𝐶(𝑛, 𝑘) = 0.
▪ Bukti. Diperhatikan Teorema Binomial. Pilih 𝑥 = 1 dan 𝑦 = −1. Jelas bahwa ruas
kiri dalam Teorema Binomial sama dengan 0 dan ruas kanannya sama dengan
σ𝑛𝑘=0 (−1)k 𝐶(𝑛, 𝑘). Jadi terbukti bahwa σ𝑛𝑘=0 (−1)𝑘 𝐶(𝑛, 𝑘) = 0.
▪ Misal 𝑢 bilangan real dan 𝑘 bilangan bulat tak negatif. Koefisien binomial yang
diperluas didefinisikan sebagai berikut:
𝑢(𝑢−1)...(𝑢−𝑘+1)
𝑢 , 𝑘 > 0,
=ቐ 𝑘! (1)
𝑘 1, 𝑘 = 0.
▪ Contoh perhitungan menggunakan koefisien binomial yang diperluas.
−2 −2(−3). . . (−4)
= = −4
3 3!

1 1 1
( − 1) 1
2 2
2 = 2!
=−
8
2
▪ Khusus untuk u bilangan bulat negatif, yaitu u=-n, berlaku sifat berikut:
−𝑛(−𝑛 − 1). . . (−𝑛 − 𝑟 + 1)
−𝑛 =
𝑟 𝑟!
(−1) 𝑛(𝑛 + 1). . . (𝑛 + 𝑟 − 1) (−1)𝑟 (𝑛 + 𝑟 − 1)(𝑛 + 𝑟 − 2) … 𝑛
𝑟
= =
𝑟! 𝑟 𝑟!
(−1) (𝑛 + 𝑟 − 1)!
= = (−1)𝑟 𝐶(𝑛 + 𝑟 − 1, 𝑟)
𝑟! (𝑛 − 1)!
▪ Dengan 𝑟 dan 𝑛 bilangan bulat positif.
▪ Contoh:
−2
▪ = (−1)3 𝐶 2 + 3 − 1,3 = −4
3
▪ Koefisien binomial yang diperluas dapat digunakan untuk menentukan koefisien
dalam ekspansi (𝑥 + 𝑦)𝑢 dengan 𝑢 bilangan real.
▪ Teorema 3 (Binomial Newton). Jika 𝑥 bilangan real dengan |𝑥| < 1 dan 𝑢
bilangan real, maka (𝑥 + 𝑦)𝑢 = σ∞ 𝑘 𝑛−𝑘 .
𝑘=0 𝐶(𝑢, 𝑘)𝑥 𝑦

𝑥 𝑥
▪ Selanjutnya, misal 𝑧 = . Maka (𝑥 + 𝑦)𝑢 = ( + 1)𝑢 = (𝑧 + 1)𝑢 .
𝑦 𝑦
▪ Untuk suatu 𝑧 dengan |𝑧| < 1,
▪ (𝑧 + 1)𝑢 = σ∞ 𝑘
𝑘=0 𝐶(𝑢, 𝑘)𝑧 .
▪ Khususnya, jika 𝑢 bilangan bulat negatif sebut 𝑢 = −𝑛, maka

▪ (𝑧 + 1)−𝑛 = σ∞ 𝑘 𝑘
𝑘=0 (−1) 𝐶(𝑛 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑧 .
1. Ekspansikan (1 + 𝑥)−1 dan (1 − 𝑥)−1 ,.
▪ Penyelesaian:
∞ ∞

(1 + 𝑥)−1 = ෍ 𝐶(−1, 𝑘)𝑥 𝑘 = ෍ (−1)𝑘 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑥 𝑘


𝑘=0 𝑘=0
=1−𝑥+ 𝑥2 − 𝑥3 + 𝑥4 − ⋯
▪ Dengan mensubstitusi 𝑥 dengan −𝑥 diperoleh

(1 − 𝑥)−1 = ෍ 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑥 𝑘 = 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + ⋯ .


𝑘=0
2. Ekspansikan (1 + 𝑥)−2 .
▪ Penyelesaian:
∞ ∞

(1 + 𝑥)−2 = ෍ 𝐶(−2, 𝑘)𝑥 𝑘 = ෍ (−1)𝑘 𝐶(2 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑥 𝑘


𝑘=0 𝑘=0
= 1 − 2𝑥 + 3𝑥 2 − 4𝑥 3 + 5𝑥 4 − ⋯

3. Ekspansikan (1 − 𝑥)−2 .
▪ Penyelesaian:

(1 − 𝑥)−2 = ෍ 𝐶(𝑘 + 1, 𝑘)𝑥 𝑘 = 1 + 2𝑥 + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + 5𝑥 4 + ⋯ .


𝑘=0
4. Ekspansikan (1 + 2𝑥)−1 dan (1 − 2𝑥)−1 ,.
▪ Penyelesaian:
∞ ∞

(1 + 2𝑥)−1 = ෍ 𝐶(−1, 𝑘)(2𝑥)𝑘 = ෍ (−1)𝑘 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)(2𝑥)𝑘


𝑘=0 𝑘=0
= 1 − 2𝑥 + 2𝑥 2 − (2x) + (2𝑥)4 − ⋯
▪ Dengan mensubstitusi 𝑥 dengan −𝑥 diperoleh

(1 − 2𝑥)−1 = ෍ 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑥 𝑘 = 1 + 2𝑥 + (2𝑥)2 +(2𝑥)3 +(2𝑥)4 + ⋯ .


𝑘=0
4. Ekspansikan (1 + 2𝑥)−1 dan (1 − 2𝑥)−1 ,.
▪ Penyelesaian:
∞ ∞

(1 + 2𝑥)−1 = ෍ 𝐶(−1, 𝑘)(2𝑥)𝑘 = ෍ (−1)𝑘 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)(2𝑥)𝑘


𝑘=0 𝑘=0
= 1 − 2𝑥 + 2𝑥 2 − (2x) + (2𝑥)4 − ⋯
▪ Dengan mensubstitusi 𝑥 dengan −𝑥 diperoleh

(1 − 2𝑥)−1 = ෍ 𝐶(1 + 𝑘 − 1, 𝑘)𝑥 𝑘 = 1 + 2𝑥 + (2𝑥)2 +(2𝑥)3 +(2𝑥)4 + ⋯ .


𝑘=0

Anda mungkin juga menyukai