Anda di halaman 1dari 16

Topik 2 :

Kaidah Pencacahan
Kombinatorika dan Pencacahan

• Kombinatorika
– Ilmu yang mempelajari pengaturan obyek

• Enumerasi
– Penghitungan obyek dengan sifat tertentu
– Bagian penting dari Kombinatorika

2
Beberapa Permasalahan dalam
Pencacahan
“Password dalam suatu sistem komputer terdiri dari 6, 7, atau 8
karakter. Setiap karakter adalah digit bilangan desimal atau
huruf dalam alfabet. Setiap pasword harus memuat paling
sedikit satu digit bilangan desimal.
Ada berapa banyak password yang berbeda?”
“Berapa banyak cara yang mungkin dilakukan dalam memilih 11
pemain dalam suatu tim sepak bola yang memiliki 20 pemain?”
“Diketahui terdapat 3 jalan dari kota A ke kota B, dan ada 4 jalan
dari kota B ke kota C. Berapa banyak banyak jalan yang dapat
ditempuh dari kota A ke kota C jika harus melalui kota B.”
Selain itu, Pencacahan/counting adalah dasar dalam
menghitung peluang dari kejadian-kejadian diskrit.
(“Berapakah peluang untuk dapat memenangkan suatu
undian?”)

3
Dasar-dasar Pencacahan

• Aturan/Kaidah penjumlahan
• Aturan/Kaidah perkalian
• Prinsip inklusi-eksklusi
• Diagram pohon

4
Aturan penjumlahan
Jika suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan n1 cara dan
pekerjaan kedua dengan n2 cara;
serta jika kedua tugas ini tidak dapat dilakukan dalam waktu yang
bersamaan, maka terdapat
n1 + n2 cara
untuk melakukan salah satu pekerjaan tersebut.

Contoh:
Departemen Matematika akan menghadiahkan sebuah komputer
kepada seorang mahasiswa atau seorang dosen.
Ada berapa cara memberi hadiah, jika terdapat 532 mahasiswa
dan 54 dosen?
Terdapat 532 + 54 = 586 cara.
5
Generalisasi aturan penjumlahan
Jika terdapat pekerjaan-pekerjaan T1, T2, …, Tm yang dapat
dilakukan dalam n1, n2, …, nm cara, dan tidak ada dua di antara
pekerjaan-pekerjaan tersebut yang dapat dilakukan dalam waktu
yang bersamaan, maka
terdapat n1 + n2 + … + nm cara
untuk melakukan salah satu dari tugas-tugas tersebut.

Contoh:
Seorang mahasiswa dapat memilih satu tugas
proyek KKN dari tiga buah daftar, yang masing-
masing berisikan 9, 21, dan 17 proyek. Ada berapa
tugas proyek yang dapat dipilih?
6
Aturan perkalian
dan generalisasinya
Aturan perkalian
Misalkan suatu prosedur dapat dibagi menjadi dua pekerjaan yang
berurutan.
Jika terdapat n1 cara untuk melakukan tugas pertama dan n2 cara
untuk melakukan tugas kedua setelah tugas pertama selesai
dilakukan, maka terdapat
n1  n2 cara
untuk melakukan prosedur tersebut.

Generalisasi aturan perkalian


Jika suatu prosedur terdiri dari barisan tugas-tugas T1, T2, …, Tm yang
dapat dilakukan dalam n1, n2, …, nm cara, secara berurutan,
maka terdapat n1  n2  …  nm cara
untuk melaksanakan prosedur tersebut.

7
Aturan perkalian
dan generalisasinya (2)
Contoh:
Berapa banyak plat nomor kendaraan yang berbeda yang memuat
tepat satu huruf, tiga digit bilangan desimal, dan dua huruf?
Solusi:
Terdapat 26 kemungkinan untuk memilih huruf pertama,
10 kemungkinan untuk menentukan digit pertama, 10 untuk digit
kedua, dan 10 untuk digit ketiga,
kemudian 26 kemungkinan untuk memilih huruf kedua dan 26 untuk
huruf ketiga.
Jadi, terdapat 26  10  10  10  26  26 = 17576000 plat nomor
kendaraan yang berbeda.

8
Prinsip Dasar Pencacahan
Aturan penjumlahan dan perkalian juga dapat direpresentasikan
dalam istilah himpunan.
Aturan penjumlahan
Misalkan A1, A2, …, Am himpunan yang saling lepas. Maka
banyaknya cara untuk memilih anggota dari gabungan A1  A2 
…  Am adalah jumlah dari banyaknya anggota setiap himpunan.
|A1  A2  …  Am | = |A1| + |A2| + … + |Am|.

Aturan perkalian
Misalkan A1, A2, …, Am himpunan hingga. Maka banyaknya cara
untuk memilih satu anggota dari hasil kali Cartesian A1  A2  …
 Am dilakukan dengan memilih satu anggota dari A1, satu
anggota dari A2, …, dan satu anggota dari Am.
|A1  A2  …  Am | = |A1|  |A2|  …  |Am|.

9
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Berapa banyak string biner dengan panjang 8 yang dimulai dengan 1
atau berakhir dengan 00?

Pekerjaan 1: Konstruksi string biner dengan panjang 8 yang dimulai


dengan 1.

Terdapat satu cara untuk memilih bit pertama (1),


dua cara untuk memilih bit kedua (0 or 1),
dua cara untuk memilih bit ketiga (0 or 1),
.
.
.
dua cara untuk memilih bit kedelapan (0 or 1).

Aturan perkalian: Pekerjaan 1 dapat dilakukan dengan 127 = 128 cara.

10
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Pekerjaan 2: Konstruksi string biner dengan panjang 8 yang berakhir
dengan 00.

Terdapat dua cara untuk memilih bit pertama (0 or 1),


dua cara untuk memilih bit kedua (0 or 1),
.
.
.
dua cara untuk memilih bit keenam (0 or 1),
satu cara untuk memilih bit ketujuh (0), dan
satu cara untuk memilih bit kedelapan(0).

Aturan perkalian: Pekerjaan 2 dapat dilakukan dalam 26.1.1 = 64


cara.
11
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Karena terdapat 128 cara untuk melakukan Pekerjaan 1 dan 64
cara untuk melakukan Pekerjaan 2, apakah ini berarti bahwa
terdapat 192 string biner dengan yang dimulai dengan 1 atau
berakhir dengan 00?
Tidak, karena di sini Pekerjaan 1 dan Pekerjaan 2 dapat
dilakukan pada waktu yang bersamaan.
Ketika kita melaksanakan Pekerjaan 1 dan membuat string yang
dimulai dengan 1, beberapa dari string tersebut diakhiri dengan
00.
Jadi, kita kadangkala melakukan Pekerjaan 1 dan 2 pada saat
yang bersamaan, sehingga aturan penjumlahan tidak berlaku.

12
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Jika kita ingin menggunakan aturan penjumlahan, dalam kasus ini, kita
harus mengurangkan kasus-kasus di mana Pekerjaan 1 dan 2
dilaksanakan pada saat yang bersamaan.

Ada berapa kasus, yaitu, ada berapa banyak string yang dimulai
dengan 1 dan diakhiri dengan 00?

Terdapat satu cara untuk memilih bit pertama (1),


dua cara untuk memilih bit kedua, …, bit keenam (0 atau 1), dan
satu cara untuk bit ketujuh dan kedelapan (0).

Aturan perkalian: Dalam 25 = 32 kasus, Pekerjaan 1 dan 2


dilaksanakan pada saat yang sama.

13
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Karena terdapat 128 cara untuk menyelesaikan Pekerjaan 1
dan 64 cara untuk menyelesaikan Pekerjaan 2, dan dalam 32
dari kasus-kasus tersebut Pekerjaan 1 dan 2 diselesaikan pada
saat yang bersamaan, maka terdapat
128 + 64 – 32 = 160 cara
untuk melakukan salah satu di antara kedua Tugas tersebut.

Dalam teori bilangan, ini berkorespondensi dengan himpunan


A1 dan A2 yang tidak saling lepas. Maka:
|A1  A2| = |A1| + |A2| - |A1  A2|

Ini disebut prinsip inklusi-eksklusi.

14
Prinsip Inklusi-Eksklusi
Setiap byte disusun oleh 8-bit. Berapa banyak jumlah byte yang
dimulai dengan ‘11’ atau berakhir dengan ‘11’?
Penyelesaian:
Misalkan
A = himpunan byte yang dimulai dengan ‘11’,
B = himpunan byte yang diakhiri dengan ‘11’
A  B = himpunan byte yang berawal dan berakhir dengan ‘11’
maka
A  B = himpunan byte yang berawal dengan ‘11’ atau berakhir
dengan ‘11’
A = 26 = 64, B = 26 = 64, A  B = 24 = 16.
maka
A  B = A + B – A  B
= 26 + 26 – 16 = 64 + 64 – 16 = 112.
15
Diagram Pohon
Ada berapa string biner dengan panjang empat yang tidak
memiliki dua 1 secara berurutan?

bit ke-1 bit ke-2 bit ke-3 bit ke-4


0
0
0
1
0 1
0
1 0 0
1
0 0
1 0
1
1
0
Jadi, terdapat 8 string.
16

Anda mungkin juga menyukai