Anda di halaman 1dari 9

Penyelesaian Pra OSK Matematika SMA Banyuwangi

1. Perhatikan bahwa:
f(x)f(y) = f(2xy + 3) + 3f(x + y) – 3f(x) + 6x
f(y)f(x) = f(2yx + 3) + 3f(y + yx – 3f(y) + 6y
dari kedua persamaan di atas maka 3f(x) – 6x = 3f(y) – 6y untuk setiap x dan y bilangan real
sehingga f(x) – 2x adalah sebuah konstanta. Misalkan f(x) – 2x = c, maka f(x) = 2x + c.
Masukkan f(x) dalam persamaan maka :
(2x + c)(2y + c) = 2(2xy + 3) + c + 3[2(x + y) + c] – 3(2x + c) + 6x
4xy + 2c(x + y) + c2 = 4xy + 6 + c + 6(x + y) + 3c – 6x – 3c + 6x
4xy + 2c(x + y) + c2 = 4xy + 6 + c + 6(x + y)
2cx + 2cy + c2 – 6 – c – 6x – 6y = 0
(c – 3)(c + 2x + 2y + 2) = 0, untuk setiap x dan y. Sehingga c = 3
Maka f(x) = 2x + 3
f(2019) = 2(2019) + 3 = 4041

2. Bentuk an – 1 = (a – 1)(an-1 + an-2 + … + a + 1) karena prima maka a haruslah 2 dan n juga


harus prima.
Bilangan prima n agar an – 1 < 5000, adalah 2, 3, 5, 7, 11.
Bilangan 211 – 1 = 2047 = 23 × 89 bukan prima dan 27 – 1 = 127 adalah prima, maka
bilangan an – 1 prima terbesar adalah 127

3. Kita tentukan faktorisasi prima dari 30!


30 30 30 30 30 30 30 30
⌊ 2 ⌋ + ⌊22 ⌋ + ⌊23 ⌋ + ⌊24 ⌋ = ⌊ 2 ⌋ + ⌊ 4 ⌋ + ⌊ 8 ⌋ + ⌊16⌋ = 15 + 7 + 3 + 1 = 26
30 30 30 30 30 30
⌊ 3 ⌋ + ⌊32 ⌋ + ⌊33 ⌋ = ⌊ 3 ⌋ + ⌊ 9 ⌋ + ⌊27⌋ = 10 + 3 + 1 = 14
30 30 30 30
⌊ 5 ⌋ + ⌊52 ⌋ = ⌊ 5 ⌋ + ⌊25⌋ = 6 + 1 = 7
30 30 30 30 30 30 30
⌊7⌋ = 4 ⌊11⌋ = 2 ⌊13⌋ = 2 ⌊17⌋ = ⌊19⌋ = ⌊23⌋ = ⌊29⌋ = 1

Sehingga 30! = 226 . 314 . 57 . 74 . 112 . 132 . 17 . 19 . 23 . 29


Karena digit terakhir bukan nol, maka kita tentukan pembuat nolnya dulu adalah 57×27 = 107
Sehingga digit terakhir bukan nol adalah
30!
= 219 . 314 . 74 . 112 . 132 . 17 . 19 . 23 . 29
107
= 614 . 25 . 74 . 112 . 132 . 17 . 19 . 23 . 29
≡ 6(2)(1)(1)(9)(7)(9)(3)(9) (𝑚𝑜𝑑 10)
≡ 8 (𝑚𝑜𝑑 10)
Maka digit teakhir bukan nol adalah 8

3𝜋
4. Setiap sudut segi delapan adalah 135° = . Sehingga luas juring masing-
4
1 1 3𝜋 27𝜋
masing adalah 2 𝑟 2 𝜃 = 2 (3)2 ( 4 ) = . Maka luas daerah yang tidak
8

diarsir adalah 27π.


Sekarang kita tentukan luas segi delapan. Perhatikan gambar segitiga di
samping. Sudut pusat segitiga adalah 45°. x
6
Maka dengan menggunakan aturan cosinus akan kita dapatkan : x
x
62 = 𝑥 2 + 𝑥 2 − 2𝑥. 𝑥 cos 45°
1
36 = 2𝑥 2 − 2𝑥 2 (2 √2)

36 = 2𝑥 2 − √2 𝑥 2
36
𝑥 2 = 2−√2 = 18(2 + √2)

Maka luas segitiga tersebut adalah


1
𝐿 = 2 𝑥 2 sin 45°
1 1
𝐿 = 2 18 (2 + √2) 2 √2
1
𝐿 = 4 (36√2 + 36) = 9√2 + 9

Sehingga luas segi delapan adalah 72√2 + 72


Maka luas daerah yang di arsir adalah = 72√2 + 72 − 27𝜋 = 72(√2 + 1) − 27𝜋 =

9(8√2 + 8 − 3𝜋)
5. Dengan Formula Euler diketahui bahwa
𝑒 𝑖𝜃 = cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃 dan 𝑒 −𝑖𝜃 = cos 𝜃 − 𝑖 sin 𝜃 dengan i adalah bilangan imajiner. Jika
dimisalkan 𝑧 = 𝑒 𝑖𝜃 , maka kita dapatkan :
1
𝑒 𝑖𝜃 +𝑒 −𝑖𝜃 𝑧+
𝑧
cos 𝜃 = =
2 2
1
𝑒 𝑖𝜃 −𝑒 −𝑖𝜃 𝑧−
𝑧
sin 𝜃 = 2𝑖
= 2𝑖

Sehingga
1 1 1
1 𝑧+ 1 𝑧 2+ 2 3
1 𝑧 + 3
𝑧 𝑧
𝑃= ( )+ ( )+ ( 𝑧 )+ ⋯
2 2 4 2 8 2
1 1 1 1 1 1 1
= 4 (𝑧 + 2 𝑧 2 + 4 𝑧 3 + ⋯ ) + 4 (𝑧 + 2𝑧 2 + 4𝑧 3 + ⋯ )
1
1 𝑧 1 𝑧
=4 . 1 +4 . 1
1− 𝑧 1−
2 2𝑧
1 𝑒 𝑖𝜃 1 𝑒 −𝑖𝜃
= 2 . 2−𝑒 𝑖𝜃 + 2 . 2−𝑒 −𝑖𝜃
1 𝑒 𝑖𝜃 𝑒 −𝑖𝜃
= 2 (2−𝑒 𝑖𝜃 + 2−𝑒 −𝑖𝜃 )
1 2𝑒 𝑖𝜃 −1+2𝑒 −𝑖𝜃 −1
= 2 ( (2−𝑒 𝑖𝜃 )(2−𝑒 −𝑖𝜃 ) )
𝑒 𝑖𝜃 +𝑒 −𝑖𝜃 −1
=
4−2(𝑒 𝑖𝜃 +𝑒 −𝑖𝜃 )+1
2 cos 𝜃−1
= 5−4 cos 𝜃

Sehingga diperoleh :
2 cos 𝜃−1 1
= − 11
5−4 cos 𝜃
22 cos 𝜃 − 11 = 4 cos 𝜃 − 5
18 cos 𝜃 = 6
1
cos 𝜃 = 3

1 2
Karena 0 ≤ θ ≤ π, maka sin 𝜃 = √1 − 9 = 3 √2 Maka
1 1 1
1 𝑧− 1 𝑧2− 2 1 𝑧 3− 3
𝑧 𝑧 𝑧
𝑄 = 2 ( 2𝑖 ) + ( ) + ( )+ ⋯
4 2𝑖 8 2𝑖
1 1 1 1 1 1 1
= 4𝑖 (𝑧 + 2 𝑧 2 + 4 𝑧 3 + ⋯ ) − 4𝑖 (𝑧 + 2𝑧 2 + 4𝑧 3 + ⋯ )
1
1 𝑧 1 𝑧
= 4𝑖 . 1 − 4𝑖 . 1
1− 𝑧 1−
2 2𝑧
1 𝑒 𝑖𝜃 1 𝑒 −𝑖𝜃
= 2𝑖 . 2−𝑒 𝑖𝜃 − 2𝑖 . 2−𝑒 −𝑖𝜃
1 𝑒 𝑖𝜃 𝑒 −𝑖𝜃
= 2𝑖 (2−𝑒 𝑖𝜃 − 2−𝑒 −𝑖𝜃 )
1 2𝑒 𝑖𝜃 −1−2𝑒 −𝑖𝜃 +1
= 2𝑖 ((2−𝑒 𝑖𝜃 )(2−𝑒 −𝑖𝜃 ) )
1 2(𝑒 𝑖𝜃 +𝑒 −𝑖𝜃 )
= 2𝑖 (4−2(𝑒 𝑖𝜃 +𝑒 −𝑖𝜃 )+1)
2 sin 𝜃
= 5−4 cos 𝜃
2
2( √2)
3
= 1
5−4( )
3
4√2
3
= 4
5−
3
4
= 11 √2
6. Misalkan f(1) = f(2) = f(3) = f(4) = f(5) = p
Kita bentuk sebuah persamaan polinomial baru :
𝑔(𝑥) = 𝑥 5 + 𝑎𝑥 4 + 𝑏𝑥 3 + 𝑐𝑥 2 + 𝑑𝑥 + 𝑒 − 𝑝
𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑝
Sehingga 𝑔(1) = 𝑔(2) = 𝑔(3) = 𝑔(4) = 𝑔(5) = 0
Hal ini berarti bahwa 1, 2, 3, 4 dan 5 adalah akar-akar dari persamaan g(x) = 0
𝑥 5 + 𝑎𝑥 4 + 𝑏𝑥 3 + 𝑐𝑥 2 + 𝑑𝑥 + 𝑒 − 𝑝 = 0
𝑎
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 + 𝑥5 = − 1 = −𝑎

Karena akar-akarnya 1, 2, 3, 4 dan 5, maka


1 + 2 + 3 + 4 + 5 = –a
a = –15

7. Perhatikan gambar berikut

𝐷𝐸 = 22 + 𝑎
1 1
𝑂𝐷 = 𝑂𝐸 = 2 (22 + 𝑎) = 11 + 2 𝑎
1 1
𝐴𝑂 = 𝑂𝐷 − 𝐷𝐴 = 11 + 2 𝑎 − 11 = 2 𝑎
1 1
𝑂𝐵 = 11 + 2 𝑎 − 7 = 4 + 2 𝑎
1
Sehingga 𝑂𝐶 = 11 − 2 𝑎

Perhatikan ∆ ACB dan ∆ OCB, maka :


1 2 1 2
182 − 112 = (4 + 2 𝑎) − (11 − 2 𝑎)
1 1
324 − 121 = 16 + 4𝑎 + 4 𝑎2 − 121 + 11𝑎 − 4 𝑎2
324 = 16 + 15𝑎
15𝑎 = 308
308
𝑎 = 15
8
𝑎 = 20 15

1 2
8. Diketahui 𝑥𝑛+1 = (1 + 𝑛) 𝑥𝑛 + 𝑛 maka :
𝑥1 = 2
1 2
𝑥2 = (1 + 1) 2 + 1 = 6
1 2
𝑥3 = (1 + 2) 6 + 2 = 10
1 2
𝑥4 = (1 + 3) 10 + 3 = 14

Maka , berlaku 𝑥𝑛 = 2 + (𝑛 − 1)4 = 4𝑛 − 2


Sehingga 𝑥2019 = 4(2019) − 2 = 8074

𝑎 𝑏 𝑐 1 1 1 𝑎2 +𝑏 2 +𝑐 2 −𝑏𝑐−𝑎𝑐−𝑎𝑏
+ 𝑎𝑐 + 𝑎𝑏 − 𝑎 − 𝑏 − 𝑐 =
𝑏𝑐 𝑎𝑏𝑐
2(𝑎2 +𝑏 2 +𝑐 2 −𝑎𝑏−𝑏𝑐−𝑎𝑐)
= 2𝑎𝑏𝑐
2𝑎2 +2𝑏 2 +2𝑐 2 −2𝑎𝑏−2𝑏𝑐−2𝑎𝑐
= 2𝑎𝑏𝑐
𝑎2 −2𝑎𝑏+𝑏 2 +𝑎2 −2𝑎𝑐+𝑐 2 +𝑏2 −2𝑏𝑐+𝑐 2
=
9. 2𝑎𝑏𝑐
(𝑎−𝑏)2 +(𝑎−𝑐)2 +(𝑏−𝑐)2
= 2𝑎𝑏𝑐
1+4+1
= 2(60)
6
= 120
1
= 20

10. Perhatikan bentuk berikut:


1 1 √1−√2
4 2 = 4 2 ∙
(√1+√2)( √1+ √2) (√1+√2)( √1+ √2) √1−√2
√1−√2
= (−1)( 4 4
√1+ √2)
4 4 4 4
( √1− √2)( √1+ √2)
= 4
(−1)( √1+ √2) 4

4 4
= √2 − √1
1 1 1
Sehingga bentuk 4 4 + 4 4 + 4 4 + ⋯+
(√1+√2)( √1+ √2) (√2+√3)( √2+ √3) (√3+√4)( √3+ √4)
1
4 4 dapat disederhanakan menjadi :
(√255+√256)( √255+ √256)

4 4 4 4 4 4 4 4 4
√2 − √1 + √3 − √2 + √4 − √3 + ⋯ + √256 − √255 = √256 − 1 = 4 − 1 = 3

11. 𝑎𝑏 + 𝑏 𝑐 + 𝑐 𝑎 = 12
Maka banyak kemungkinan adalah :
 12 = 1 + 8 + 3 → 12 + 23 + 31 maka ada sebanyak 3 pasang kemungkinan
 12 = 1 + 9 + 2 → 13 + 32 + 21 maka ada sebanyak 3 pasang kemungkinan
 12 = 4 + 4 + 4 → 22 + 22 + 22 maka ada sebanyak 1 pasang kemungkinan
 12 = 1 + 10 + 1 → 110 + 101 + 11 maka ada sebanyak 3 pasang kemungkinan
Sehingga banyak pasang yang mungkin adalah 3 + 3 + 1 + 3 = 10 kemungkinan

12. S = {x| x ≤ 20, x ∈ ℕ}


Bilangan yang habis dibagi 3 maka kita buat himpunan bagian dari S sebagi berikut:
𝑆0 = {𝑥 ∈ 𝑆|𝑥 𝑚𝑜𝑑 3 ≡ 0} = {3, 6, 9, 12, 15, 18} → 𝑛(𝑆𝑜 ) = 6
𝑆1 = {𝑥 ∈ 𝑆|𝑥 𝑚𝑜𝑑 3 ≡ 1} = {1, 4, 7, 10, 13, 16, 19} → 𝑛(𝑆1 ) = 7
𝑆2 = {𝑥 ∈ 𝑆|𝑥 𝑚𝑜𝑑 3 ≡ 2} = {2, 5, 8, 11, 14, 17, 20} → 𝑛(𝑆2 ) = 7
Maka banyaknya mengambil 3 bilangan yang jumlahnya habis dibagi 3 adalah :
𝐾1 = 6 ∙ 7 ∙ 7 = 294 → mengambil satu dari masing-masing himpunan bagian
𝐾2 = 𝐶36 = 20 → mengambil 3 anggota himpunan bagian S0
𝐾3 = 𝐶37 = 35 → mengambil 3 anggota himpunan bagian S1
𝐾4 = 𝐶37 = 35 → mengambil 3 anggota himpunan bagian S2
Sehingga banyak cara pengambilan adalah 294 + 20 + 35 + 35 = 384 cara

13. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥2 + 4. Sehingga diperoleh:


𝑓(𝑥𝑦) + 𝑓(𝑦 − 𝑥) = 𝑓(𝑦 + 𝑥)
(𝑥𝑦)2 + 4 + (𝑦 − 𝑥)2 + 4 = (𝑦 + 𝑥)2 + 4
𝑥 2 𝑦 2 + 4 + 𝑦 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑥 2 + 4 = 𝑦 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑥 2 + 4
𝑥 2 𝑦 2 + 4 − 2𝑥𝑦 = 2𝑥𝑦
(𝑥𝑦)2 − 4𝑥𝑦 + 4 = 0
(𝑥𝑦 − 2)2 = 0
𝑥𝑦 − 2 = 0
𝑥𝑦 = 2
Dari teorema AM-GM maka :
𝐴𝑀 ≥ 𝐺𝑀
𝑥+𝑦
≥ √𝑥𝑦
2
𝑥 + 𝑦 ≥ 2√𝑥𝑦
𝑥 + 𝑦 ≥ 2√2
Sehingga nilai minimum dari 𝑥 + 𝑦 adalah 2√2

14. Untuk menentukan nilai x dan y harus kita lihat dari beberapa kasus
a. Untuk x > 0 dan y > 0
Maka persamaannya menjadi 2x + y = 15 dan x = 20. Dari kedua persamaan didapatkan
nilai y = –25. Maka nilai y tidak memenuhi.
b. Untuk x < 0 dan y < 0
Maka persamaannya menjadi y = 15 dan x – 2y = 20. Dari kedua persamaan didapatkan
nilai x = 50. Maka nilai x dan y tidak memenuhi.
c. Untuk x < 0 dan y > 0
Maka persamaannya menjadi y = 15 dan x = 20. Maka nilai x tidak memenuhi.
d. Untuk x > 0 dan y < 0
Maka persamaannya menjadi 2x + y = 15 dan x – 2y = 20. Dari kedua persamaan
didapatkan nilai x = 10 dan y = –5. Kedua nilai memenuhi
Sehingga nilai x + y = 10 – 5 = 5

15. Karena p habis dibagi 5, maka digit terakhirnya haruslah 0 atau 5. Namun karena digit pertama
dan terakhir sama, maka digit terakhir tidak mungkin 0 sehingga digit terakhir p adalah 5.
Misalkan 𝑝 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
5𝑎𝑏𝑐5. Karena jumlah semua digitnya habis dibagi lima, maka 5 + a + b + c +
5 = 10 + a + b + c harus habis dibagi 5, sehingga mengakibatkan a + b + c habis dibagi 5. Jadi
tinggal menghitung bilangan asli (a, b, c) deimana 0 ≤ a, b, c ≤ 9 dan a + b + c = 5.
Setiap a dan b yang dipilih, maka akan ada tepat 2 bilangan c yang memenuhi agar a + b + c
= 5. Misal a = 1 dan b = 4 maka c yang memenuhi adalah 0 atau 5. Sehingga banyak bilangan
p yang memenuhi adalah 10 × 10 × 2 = 200

16. Banyaknya himpunan bagian A yang memuat tiga anggota serta memuat a sebagai salah satu
4
anggotanya adalah ( ) = 6. Demikian pula dengan himpunan bagian A yang memuat b, c, d,
2
atau e. Akibatnya jika dijumlahkan semua anggota himpunan bagiannya, diperoleh
6 (𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒). Jumlah tersebut sama jumlah hasil yang diperoleh Fikri yaitu :
6(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒) = 1 + 12 + 40 + 51 + 0 + 61 + 60 + 49 + 52 + 100
6(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒) = 426
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒 = 71
Karena 𝑎 ≤ 𝑏 ≤ 𝑐 ≤ 𝑑 ≤ 𝑒 maka 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 0 dan 𝑐 + 𝑑 + 𝑒 = 100. Sehingga dari kedua
persamaan tersebut didapatkan 𝑎 + 𝑏 + 2𝑐 + 𝑑 + 𝑒 = 100 sehingga
𝑐 = 100 − (𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 + 𝑒) = 100 − 71 = 29

17. Karena p prima maka 4𝑝2 + 1 dan 6𝑝2 + 1 adalah bilangan prima > 5
Angka satuan bentuk kuadrat adalah 0, 1, 4, 5, 6 dan 9
 Jika angka satuan dari 𝑝2 adalah 0, maka satuan dari p juga 0 sehingga p bukan prima
 Jika angka satuan dari 𝑝2 adalah 5, maka satuan dari p adalah 5. Bilangan prima p yang
memenuhi hanya p = 5, maka 4𝑝2 + 1 = 101 dan 6𝑝2 + 1 = 151, yang keduanya
adalah prima
 Jika angka satuan dari 𝑝2 adalah 1 atau 6 maka satuan dari 4𝑝2 + 1 adalah 5 yang
membuat bilangan 4𝑝2 + 1 bukan prima
 Jika angka satuan dari 𝑝2 adalah 4 atau 9 maka satuan dari 6𝑝2 + 1 adalah 5 yang
membuat bilangan 6𝑝2 + 1 bukan prima
Sehingga nilai p yang memenuhi hanya 5

𝑎 𝑏 𝑐
18. 𝑏 + 𝑐 + 𝑎 = 3

Karena a, b dan c positif maka dengan ketaksamaan AM-GM didapatkan :


𝑎 𝑏 𝑐
+ + 3 𝑎 𝑏 𝑐
𝑏 𝑐 𝑎
≥ √𝑏 ∙ 𝑐 ∙ 𝑎
3

𝑎 𝑏 𝑐 3 𝑎 𝑏 𝑐
+ 𝑐 + 𝑎 ≥ 3 ∙ √𝑏 ∙ 𝑐 ∙ 𝑎
𝑏
𝑎 𝑏 𝑐
+𝑐+𝑎 ≥3
𝑏

Tanda kesamaan terjadi jika 𝑎 = 𝑏 = 𝑐 dan hal tersebut kontradiksi dengan 𝑎 < 𝑏 < 𝑐
maka tidak ada bilangan positif a yang memenuhi.
19. Perhatikan gambar berikut
Diketahui OA = OB = AB. Maka AC = 1. ∠ AOC =
30°. Dengan menggunakan trigonometri maka panjang
OC adalah √3, maka panjang CP adalah 2 − √3.
C
Sehingga panjang jari-jari lingkaran kecil adalah :
𝐴𝑃2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐶𝑃2
2
𝐴𝑃2 = 12 + (2 − √3)
𝐴𝑃2 = 1 + 4 − 4√3 + 3
𝐴𝑃2 = 8 − 4√3
𝐴𝑃 = √8 − 4√3
𝐴𝑃 = 2√2 − √3

20. Perhatikan gambar berikut


Maka ada 6 diagonal pendek dan 3 diagonal panjang. Peluang
diambil 2 diagonal dengan panjang sama adalah :
- Diagonal pendek 𝐶26 = 15
- Diagonal panjang 𝐶23 = 3
Banyak pengambilan garis 𝐶215 = 105
3 15 18 6
Maka peluangnya adalah 105 + 105 = 105 = 35

Anda mungkin juga menyukai