Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH METODE NUMERIK

“METODE BISECTION, FUNGSI, DAN CONTOH KASUSNYA”

NAMA : ERIK DEDY SAPUTRA


NIM : 2121201029
PRODI : TEKNIK MESIN

A. METODE NUMERIK
Metode numerik yaitu salah satu alternatif untuk kiata menyelesaikan
persoalan yang berhubungan dengan matematika. Disampig metode yang lain
yaitu metode analitik. Ada dua alasan umum kenapa kita harus belajar metode
numerik. Yang pertama yaitu memberikan keefektifan didalam menyelesaikan
permasalahan matematis dikarenakan berkembangnya perangkat keras dan lunak
komputer. Alasan lainnya adalah metode numerik memungkinkan untuk mengkaji
parametrik dari persoalan dengan medan yang bersifat sembarang. Alasan
selanjutnya yaitu lebih bermakna ketidakmampuan metode analitik untuk
menyelesaikan persoalan matematis yang kompleks dan rumit.
B. METODE BISECTION
Metode bisection adalah metode pencarian akar paling sederhana. Akar dicari
pada interval 𝑥a dan xb. dimana nilai f (𝑥a) dan f (𝑥b) mempunyai beda tanda. Jika
pada suatu fungsi berubah tanda suatu selang, maka nilai fungsi dihitung pada titik
tengah. Kemudian lokasi akar ditentukan pada titik tengah selang bagian tempat
terjadinya perubahan tanda.
Tahap pertama proses adalah menetapkan nilai sembarang 𝑎 dan 𝑏 sebagai batas
segmen nilai fungsi yang dicari. Batasan 𝑎 dan 𝑏 memberikan harga bagi fungsi
𝑓(𝑥) untuk 𝑥 = 𝑎 dan 𝑥 = 𝑏. langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah 𝑓(𝑎) ∙
𝑓(𝑏) < 0.
Apabila terpenuhi syarat tersebut terpenuhi berarti terdapat akar fungsi dalam
segmen tinjauan. Jika tidak demikian, harus ditetapkan kembali nilai 𝑎 dan 𝑏
sedemikian rupa sehingga terpenuhi ketentuan perkalian 𝑓(𝑎) ∙ 𝑓(𝑏) < 0 Dengan
𝑎
rumusan 𝑚 = +𝑏
, diperiksa apakah nilai mutlak < 10−3 2(batas simpangan
kesalahan). Jika benar, nilai 𝑥 = 𝑚 adalah solusi yang dicari. Jika tidak terpenuhi,
ditetapkan batas baru dengan mengganti nilai 𝑏 = 𝑚 apabila 𝑓(𝑎) ∙ 𝑓(𝑚) < 0, dan
mengganti 𝑎 = 𝑚 bila 𝑓(𝑎) ∙ 𝑓(𝑚) > 0 , proses menentukan 𝑚 baru dilakukan
seperti prosedur yang telah dijelaskan.

C. ALGORITMA METODE BISECTION

 Definisikan fungsi 𝑓(𝑥)

 Masukkan nilai batas 𝑎𝑛 dan 𝑏𝑛

 Untuk 𝑛 = 0,1,2,3 … sampai selesai ⟵ kriteria pemutusan.

 Ambil 𝑚 = 𝑎𝑛+ 𝑏𝑛 iterasi (bil. Kecil tertentu).


2

 Kalau 𝑓(𝑎𝑛)𝑓(𝑚) < 0, maka 𝑎𝑛+1 = 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛+1 = 𝑚.

 Jka 𝑓(𝑎𝑛)𝑓(𝑚) > 0, maka𝑎𝑛+1 = 𝑚 , 𝑏𝑛+1 = 𝑏𝑛.

 Jika 𝑓(𝑎𝑛)𝑓(𝑚) = 0, maka m merupakan akarnya, hentikan perhitungan

 Periksa nilai |𝑏𝑛+1 − 𝑎𝑛+1| jika > dari nilai 𝑒 maka perrhitungan dihentikan, jika
tidak maka ulangi langkah 𝑐 − ℎ sampai syaratnya terpenuhi dengan
menambahkan 𝑛 + 1

Mulai

Definisikan Fungsi

Masukaan

𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑒

n=0

𝑎 𝑛 −𝑏𝑛
𝑚 =
2 n = n+1

A B
A B

𝑓(𝑎 𝑛 ) 𝑓(𝑚 Y 𝑎𝑛 +1 = 𝑎𝑛
<0 𝑏𝑛+1 = 𝑚 N

|𝑏𝑛 +1
N − 𝑎𝑛 +1 |

𝑎𝑛+1 = 𝑚
𝑓(𝑎 𝑛 ) 𝑓(𝑚 Y
>0 𝑏𝑛+1 = 𝑏𝑛

Keluaran

Akar = 𝑚 Y

Akhir

D. CONTOH KASUS
1. Untuk kasus persamaan non linear 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 − 2 = 0, dengan [𝑎, 𝑏] = [0 ,3] dan 𝜀 =
0,001
Uji Syarat :
𝑓(𝑎) ∙ 𝑓(𝑏) = −2 ∙ 4 = −8
𝑓(𝑎) ∙ 𝑓(𝑏) < 0 maka terdapat akar pada interval [0 ,3]
Iterasi 1 :
interval [0,3]
a = 0, dan b = 3
a+ b 0+3
m= = =1. 5
2 2
𝑓(𝑎) = 𝑓(0) = 0 2 − 0 − 2 = 0
𝑓(𝑚) = 𝑓(1,5) = 1,5 2 − 1,5 − 2 = −1,25
𝑓(𝑎0 ) ∙ 𝑓(𝑚) = 2,5 > 0 artinya terjadi pergantian 𝑎 = �
𝑒𝑟 = 1 > 𝜀 artinya masih dilakukan perulangan karena nilai yang diperoleh masih lebih
besar dari nilai toleransi. Jadi, 𝑓(𝑥) punya akar pada interval [(1,5) , 3]
E. CONTOH PROGRAM MATLAB
Berikut ini adalah contoh program MATLAB dalam mencari akar-akar dengan
metode Bisection.
List Program
Program M-File dengan nama file Î bf1.m
function y=bf1(x)
y=x^2-5*x+6;
Program M-file dengan nama file Î Bisection.m

Anda mungkin juga menyukai