Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATA KULIAH TEKNOLOGI PEMBAKARAN DAN MATA KULIAH

PERPINDAHAN KALOR DAN MASSA

Dosen Pengampu : Hardiansyah Satria Putra. S.T M.T.

NAMA : ERIK DEDY SAPUTRA

NIM : 2121201029

PRODI : TEKNIK MESIN SMT. 4

1. ARTI PENTING KAJIAN PEMBAKARAN (matkul teknologi pembakaran)


Pembakaran adalah salah satu teknologi yang paling luas digunakan. Hampir 90%
dari supply energi dunia berasal dari proses pembakaran. Maka menjadi penting untuk
mempelajari proses ini secara seksama.
Setiap kegiatan manusia membutuhkan energi yang sumber utamanya adalah
matahari. Salah satu cara untuk mendapatkan energi adalah dengan membakar sesuatu
sehingga dapat menimbulkan panas/ kalor.

TEORI API
Definisi Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga)
unsur yaitu: panas, udara dan bahan bakar yang menimbulkan atau menghasilkan
panas dan cahaya.

SEGITIGA API
Segitiga api adalah elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran, yaitu; panas,
bahan bakar, dan oksigen. Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran
belum terjadi dan hanya menghasilkan pijar.. Untuk berlangsungnya suatu
pembakaran, diperlukan komponen keempat, yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain
reaction). Teori ini dikenal sebagai Piramida Api atau Tetrahedron. Rantai reaksi
kimia adalah peristiwa dimana ketiga elemen yang ada saling bereaksi secara
kimiawi, sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar tetapi berupa nyala api atau
peristiwa pembakaran.

PEMBAKARAN
Secara umum didefinisikan sebagai proses/reaksi oksidasi yang sangat cepat antara
bahan bakar (fuel) dan oksidator dengan menimbulkan nyala dan panas. Bahan bakar
merupakan segala substansi yang melepaskan panas ketika dioksidasi dan secara
umum mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
dan sulfur (S). Sementara oksidator adalah segala substansi yang mengandung
oksigen (misalnya udara) yang akan bereaksi dengan bahan bakar.
Fenomena-fenomena yang terjadi pada pembakaran antara lain interaksi proses-
proses kimia dan fisika, pelepasan panas yang berasal dari energi ikatan-ikatan kimia,
proses perpindahan panas, proses perpindahan massa, dan Gerakan fluida. Sehingga
kajian pembakaran membutuhkan saling keterkaitan antara ilmu dasar dan turunannya
yakni Termodinamika, Mekanika Fluida, Perpindahan Kalor dan Massa, Material,
Statistika dan Probabilitas

PENYALAAN
Dalam proses pembakaran tidak terlepas dari tahap awal yaitu penyalaan dimana
keadaan transisi dari tidak reaktif menjadi reaktif karena dorongan eksternal yang
memicu reaksi termokimia diikuti dengan transisi yang cepat sehingga pembakaran
dapat berlangsung. Penyalaan terjadi bila panas yang dihasilkan oleh pembakaran
lebih besar dari panas yang hilang ke lingkungan. Dalam proses penyalaan ini dapat
dipicu oleh energi thermal yang merupakan transfer energi termal ke reaktan oleh
konduksi, konveksi, radiasi atau kombinasi dari ketiga macam proses tersebut.

TUJUAN PEMBAKARAN
Tujuan dari pembakaran yang sempurna adalah melepaskan seluruh panas yang
terdapat dalam bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan “Tiga T” yaitu :
T-Temperatur
Temperatur yang digunakan dalam pembakaran yang baik harus cukup tinggi
sehingga dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia
T-Turbulensi
Turbulensi yang tinggi menyebabkan terjadinya pencampuran yang baik antara bahan
bakar dan pengoksidasi
T-Time (Waktu)
Waktu yang cukup agar input panas dapat terserap oleh reaktan sehingga berlangsung
proses termokimia
APLIKASI
1. Pada perangkat pemanas
2. Pada bahan peledak
3. Pada mesin pembakaran internal
4. Pada propulsi roket
5. Pada reaksi kimia

2. PERPINDAHAN PANAS RADIASI (matkul perpindahan kalor dan massa)


Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas
dalam bentuk gelombang elektromagnetika.Radiasi infra merah dari radiator rumah
tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti panas dan
cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi termal
dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom diubah
menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi
termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda
hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. Hukum
Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan
hukum Stefan-Boltzmann memberikan intensitas panas. Perpindahan kalor dengan
cara radiasi sedikit berbeda dibandingkan dengan perpindahan kalor secara konduksi
dan perpindahan kalor secara konveksi,Perpindahan kalor dengan cara konduksi dan
konveksi terjadi ketika benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling
bersentuhan. Sebaliknya, perpindahan kalor secara radiasi bisa terjadi tanpa adanya
sentuhan. 
MEKANISME FISIS
Radiasi termal merambat dengan kecepatan cahaya 3x1010 cm/s. Kecepatan ini
sama dengan hasil perkalian panjang gelombang dengan frekuensi radiasi :
c=λv
dimana : c = kecepatan cahaya
λ = panjang gelombang
v = frekuensi

SIFAT-SIFAT RADIASI
Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka
sebagian dari radiasi itu dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan
sebagian lagi diteruskan (transmisi), seperti digambarkan pada gambar disamping.
Fraksi yang dipantulkan dinamakan reflektivitas ρ, fraksi yang diserap absorpsivitas
α, dan fraksi yang diteruskan transmisivitas T. maka Ρ + α + T = 1
Ada dua fenomena yang dapat diamati bila radiasi menimpa suatu permukaan. Jika
sudut jatuhnya sama dengan sudut refleksi, maka dikatakan refleksi itu specular. Di
lain pihak, apabila berkas yang jatuh itu tersebar secara merata ke segala arah sesudah
refleksi, maka refleksi itu disebut baur (diffuse). Refleksi specular memberikan
bayangan cermin dari sumber kepada pengamat.Tetapi tidak ada permukaan
sebenarnya hanya specular atau baur. Sebuah cermin biasa tentu bersifat specular
untuk cahaya tampak tetapi belum bersifat specular untuk keseluruhan rentang
panjang gelombang radiasi termal. Biasanya, permukaan yang kasar lebih
menunjukkan sifat baur daripada permukaan yang diumpankan mengkilap. Demikian
pula, permukaan yang diumpan lebih specular daripada permukaan kasar. Pengaruh
kekasaran permukaan terhadap sifat-sifat radiasi termal bahan merupakan masalah
yang meminta perhatian serius dan masih menjadi bahan penelitian. Daya emisi E
suatu benda ialah energy yang dipancarkan benda itu satu per satuan waktu.

FAKTOR BENTUK RADIASI

Misalkan ada dua buah permukaan hitam A1 dan A. Kita ingin mendapatkan suatu
persamaan umum untuk pertukaran energy antara kedua permukaan itu apabila
keduanya mempunyai suhu yang berlainan. Masalahnya menjadi bagaimana
menetukan jumlah energy yang meninggalkan permukaan yang satu dan mencapai
permukaan yang lain.

Contoh soal :
Dua plat hitam sejajar ukuran 0,5 x 1,0 m terpisah pada jarak 0,5 m. salah satu plat
dipelihara pada suhu 10000C dan yang satu lagi 5000C. berapa pertukaran kalor radiasi
antara kedua plat itu?

Y 0,5 X 1,0
= =1,0 = =2,0
D 0,5 D 0,5

RADIASI GAS

Pertukaran radiasi antara gas dengan suatu permukaan perpindahan kalor jauh
lebih kompleks dari pada situasi yang diuraikan pada bagian terdahulu. Berbeda
dengan kebanyakan benda padat, gas dalam banyak hal transparen terhadap radiasi.
Jika gas menyerap atau memancarkan radiasi, hal ini biasanya hanya terjadi pada pita
panjang gelombang yang sempit. Beberapa gas seperti N2, O2 dan gas-gas lain dengan
struktur simetri non-polar, biasanya transparen terhadap radiasi pada suhu rendah,
sedangkan CO2, H2O dan berbagai gas hidrokarbon memberikan radiasi yang cukup
berarti.

KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR RADIASI

Mengembangkan perpindahan kalor konveksi akan lebih mudah jika kita


mendefinisikan koefisien perpindahan kalor dengan

qkonv = hkonvA(T1 – T2)

karena perpindahan kalor radisai sangat berhubungan dengan soal konveksi,maka


biasanya perpindahan kalor total dengan konveksi dan radiasi menjadi tujuan analisis
dan kedua proses itu diletakkan diatas dasar yang sama yaitu mendefinisikan koefisien
perpindahan kalor radiasi hr sebagai

qrad = hrA1( T1 – T2 )

dimana : T1,T2 : suhu masing masing benda yang bertukaran kalor radiasi.

Perpindahan kalor total adalah jumlah perpindahan kalor konveksi dan radiasi,

q = ( hc + hr ) A1 ( Tw – T x )

3. HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI FACTOR DAN BENTUK RADIASI


(matkul perpindahan kalor dan massa)
FAKTOR BENTUK RADIASI

Secara umum untuk 2 benda dengan jarak tertentu, benda yang satu akan meradiasi
benda yang lainnya, begitu pula ke arah lainnya. Seperti pada dua buah permukaa
hitam a1 dan a2

Faktor Bentuk Radiasi Menyatakan Hubungan Geometri Yang Mengatur Proses


Perpindahan Energi Antara Permukaan Baur. Maka Faktor Bentuk Sangat Ini Amat
Erat Hubungannya Dengan Benda.

Nama Lain Untuk Faktor Bentuk Radiasi Adalah Faktor Pandangan (View Factor)
Faktor Sudut (Angle Factor) Dan Faktor Konfigurasi (Configuration Factor.

DEFINISI FAKTOR BENTUK RADIASI

F12 = PERMUKAAN 1 – PERMUKAAN 2

F21 = PERMUKAAN 2 – PERMUKAAN 1

Fmn = PERMUKAAN m – PERMUKAAN n

 Energi yang keluar dari permukaan 1, dan sampai pd permukaan 2 yaitu:


 Energi yang keluar dari permukaan 2, dan sampai pd permukaan 1 yaitu:

 Karena benda hitam maka semua radiasi yang mengenai permukaan akan diserap,
sehingga permukaan energi bersih yaitu:

 Apabila tidak ada perbedaan pada kedua permukaan, maka:

 Sehingga tidak terjadi apa” oleh karena itu disebut persamaan responsitas atau timbal
balik
 Energi yang keluar dari permukaan 1, dan sampai pd permukaan 2 yaitu:

 Energi yang keluar dari permukaan 2, dan sampai pd permukaan 1 yaitu:

 Karena benda hitam maka semua radiasi yang mengenai permukaan akan diserap,
sehingga permukaan energi bersih yaitu:

 Apabila tidak ada perbedaan pada kedua permukaan, maka:

 Sehingga tidak terjadi apa” oleh karena itu disebut persamaan responsitas atau timbal
balik
 SEHINGGA UNTUK MENENTUKAN NILAI F12 UNTUK BENTUK:

CONTOH SOAL :

4. REAKSI DASAR STOIKIOMETRI PEMBAKARAN (matkul teknologi


pembakaran)
REAKSI PEMBAKARAN
Reaksi pembakaran adalah suatu zat bereaksi dengan oksigen. Reaksi ini merupakan
reaksi eksoterm yaitu menghasilkan panas. Tanda terjadinya reaksi pembakaran adalah
adanya kehadiran oksigen sebagai reaktan dan kabrondioksida, air dan panas sebagai
produk.

REAKSI PEMBAKARAN HIDROKARBON


Reaksi ini adalah ketika hidrokarbon bereaksi dengan oksigen menghasilkan
karbondioksida dan uap air. Bentuk umum dari persamaan reaksi ini adalah
hidrokarbon + oksigen menjadi karbondioksida + air

REAKSI PEMBAKARAN HIDREOKARBON


1. Reaksi pembakaran sempurna. Terjadi kertika o2 yang tersedia tercukupi sehingga
menghasilkan co2 dan h20
2. Reaksi pembakaran tidak sempurna. Terjadi ketika o2 tidak tercukupi sehingga
menghasilkan karbon monoksida dan h20, ditandai dengan adanya jelaga pada hasil
pembakaran

CONTOH PERSAMAAN REAKSI PEMBAKARAN HIDROKARBON


1. Reaksi pembakaran metana (golongan alkana ch4)
2. Reaksi pembakaran etana

Anda mungkin juga menyukai