Mekanisme Fisis
c=λv
λ = panjang gelombang
v = frekuensi
E=hv
Eb = σ T4
Sifat-Sifat Radiasi
Ada dua fenomena yang dapat diamati bila radiasi menimpa suatu
permukaan. Jika sudut jatuhnya sama dengan sudut refleksi, maka dikatakan
refleksi itu specular. Di lain pihak, apabila berkas yang jatuh itu tersebar secara
merata ke segala arah sesudah refleksi, maka refleksi itu disebut baur (diffuse).
Refleksi specular memberikan bayangan cermin dari sumber kepada
pengamat.Tetapi tidak ada permukaan sebenarnya hanya specular atau baur.
Sebuah cermin biasa tentu bersifat specular untuk cahaya tampak tetapi belum
bersifat specular untuk keseluruhan rentang panjang gelombang radiasi termal.
Biasanya, permukaan yang kasar lebih menunjukkan sifat baur daripada
permukaan yang diumpankan mengkilap. Demikian pula, permukaan yang
diumpan lebih specular daripada permukaan kasar. Pengaruh kekasaran
permukaan terhadap sifat-sifat radiasi termal bahan merupakan masalah yang
meminta perhatian serius dan masih menjadi bahan penelitian. Daya emisi E
suatu benda ialah energy yang dipancarkan benda itu satu per satuan waktu.
Benda kelabu
Benda kelabu ialah benda yang mempunyai emisivitas monokromatik yang
tidak bergantung pada panjang gelombang.
Sehingga
Di mana 𝐸𝑏𝜆 ialah daya emisi benda hitam per satuan panjang gelombang.
Jika terdapat kondisi benda kelabu, artinya 𝜖𝜆 = konstan, maka persamaan (8-9)
menjadi sederhanaEmisivitas berbagai benda mungkin berbeda sekali menurut
panjang-gelombang, suhu, dan kondisi permukaan. Beberapa contoh nilai
emisivitastotal berbagai permukaan diberikan pada lampiran A. suatu tinjauan
yang sangat lengkap tentang sifat-sifat radiasi diberikan dalam rujukan 14.
Hubungan fungsi untuk 𝐸𝑏𝜆 diturunkan oleh planck dengan menggunakan
konsep kuantum untuk energy elektromagnetik. Penurunan itu sekarang biasanya
dilakukan dengan metode termodinamik statistic, dan 𝐸𝑏𝜆 ternyata berhubungan
dengan densitas energy pada persamaan
atau
Daya emisi benda hitam sebagai fungsi panjang gelombang dan suhu; (b)
perbandingan antara daya emisi benda hitam ideal dan benda kelabu dengan
daya emisi permukaan nyata.
Gambar (8-5b) menunjukkan spectrum radiasi relative dan benda hitam
pada 3000°F dan benda kelabu ideal yang sebanding dengan emisivitas 0,6.
Juga diberikan di situ kurva yang menunjukkan tingkah laku kira-kira untuk
permukaan yang nyata, yang mungkin sangat berbeda dari benda hitam ideal
maupun benda benda kelabu ideal . Oleh karena pita panjang gelombang yang
dapat dilihat oleh mata terletak antara 0,3 dan 0,7 𝜇𝑚, maka hanya sebagian kecil
saja spectrum energi-radiasi pada suhu rendah yang dapat diindera mata. Ketika
benda dipanaskan, intensitas maksimum digeser kea rah panjang gelombang
pendek, dan tanda pertama yang memperlihatkan adanya kenaikan suhu benda
ialah warna merah cerah, kemudian kuning cerah, dan akhirnya putih. Bend
itupun kelihatan jauh lebih terang pada suhu yang lebih tinggi, karena lebih
banyak bagian radiasinya yang masuk daerah tampak.
Sering kita ingin mengetahui jumlah radiasi yang dipancarkan oleh benda
hitam pada suatu rentang panjang gelombang tertentu. Fraksi total energy radiasi
yang dipancarkan antara 0 dan 𝜆 diberikan oleh
Persamaan dapat ditulis kembali dengan membagi kedua ruas persamaan
dengan 𝑇5, sehingga
variable tunggal 𝜆𝑇. Hasilnya telah disusun dalam suatu daftar oleh
Dunkle. Grafik perbandingan dalam persamaan disajikan dalam gambar dan
daftarnya pada daftar 8-1. Jika kita ingin mendapatkan energy radiasi yang
dipancarkan antara panajang gelombang 𝜆₁ dan 𝜆₂, maka
Perlu dicatat bahwa lubang seperti pada gambar bersifat hampir seperti
benda-hitam
Sebuah plat kaca ukuran 30cm bujur sangkar digunakan untuk melihat radiasi
dari dalam tanur. Transmisivitas kaca adalah 0,5 dan 0,2 sampai 3,5 um.
Emisivitas dapat dianggap 0,3sampai 3,5 um. Andaikan tanur itu suatu benda
hitam pada 20000C, hitunglah energy yang diserap kaca itu dan energy yang
ditransmisi.
Penyelesaian :
T = 20000C = 2273 K
λ1T = (0,2) (2273) = 456,6 μm . K
λ2T = (3,5) (2273) = 7955,5 μm . K
A = (0,3) = 0,09 m2
𝐸𝑏 𝜆 𝐸𝑏 𝜆
𝑇 𝑇
σT4 = (5,669 x 10-8)(2273)4= 1513,3 kQ/m2
total radiasi datang
0,2μm< λ < 3,5 μm = (1,5133 x 106) (0,85443-0) (0,3)2
= 116,4 kW [ 3,97 x 105Btu/h]
Transmisi radiasi total = (0,5)*116,5) = 58,2 kW
Misalkan ada dua buah permukaan hitam A1 dan A. Kita ingin mendapatkan
suatu persamaan umum untuk pertukaran energy antara kedua permukaan itu
apabila keduanya mempunyai suhu yang berlainan. Masalahnya menjadi
bagaimana menetukan jumlah energy yang meninggalkan permukaan yang satu
dan mencapai permukaan yang lain. untuk menyelesaikan soal ini kita definisikan
factor bentuk radiasi sebagai berikut:
F1-2 = fraksi energy yang meninggalkan permukaan 1 yang mencapai
permukaan 2
F2-1 = fraksi energy yang meninggalkan permukaan 2 yang mecapai
permukaan 1
Fm-n = fraksi energy yang meninggalkan permukaan m yang mencapai
permukaan n
Nama lain untuk factor bentuk radiasi ialah factor pandangan , factor sudut, dan
factor konfigurasi . energy yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di
permukaan 2 ialah
Eb1A1F12
Dan energy yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 ialah
Eb2A2F21
Oleh karena semua permukaan itu hitam, seluruh radiasi yang menimpanya akan
diserap dan pertukaran energy netto ialah
Eb1A1F12 - Eb2A2F21 = Q1-2
Gambar Unsur bidang yang digunakan untuk menurunkan factor factor radiasi
Jadi untuk mendapatkan energy yang di pancarkan unsur luas dA1 ke suatu arah
tertentu sehingga dA1 pada arah yang ditunjuk oleh Ø1 ialah
IbdA1 cos Ø1
Dimana Ib adalah intensitas benda hitam . radiasi yang sampai ke unsur luas dAn
pada jarak r dan A1
Gambar Pandangan elevasi luas yang di tunjukkan 8-8
Gambar System kordinat bola yang digunakan untuk menurunkan factor radiasi
Perhatikan radiasi dari bidang kecil dA1 ke piring rata A2. Sebagai unsur luas dA2
di pilih cincin lingkaran dengan jari jari x, jadi
Gambar Faktor bentuk radiasi untuk radiasi anatar dua siku empat sejajar
Contoh soal :
Dua plat hitam sejajar ukuran 0,5 x 1,0 m terpisah pada jarak 0,5 m. salah satu
plat dipelihara pada suhu 10000C dan yang satu lagi 5000C. berapa pertukaran
kalor radiasi antara kedua plat itu?
Sebagai akibat dari tingkah laku dasar konduktor dan non konduktor kita dapat
memperkirakan penampilan bola yang di panaskan suhu pijar. Bola yang terbuat
dari bahan tak menghanatar akan menunjukan sifat yang belawanan dan akan
tampak terang pada pusat dan gelap pada tepinya.
Gambar. Factor factor bentuk radiasi antara dua piring konsentrik sejajar.
Reflektans dan absortans radiasi termal dari permukaan yang nyata merupakan
fungsi lingkungan di samping fungsi permukaan itu. Distrubusi intensitas radiasi
dengan panjang gelombang mungkin merupakan fungsi yang kompleks dari suhi
dan karakteristik permukaan dari semua .
Oleh
Oleh karena itu, untuk benda kelabu a = konstan, dan Persamaan (8-23) akan
membe rikan hasil absorptivitas total konstan dan tidak bergantung pada
distribusi panjang- gelombang radiasi yang menimpa. Selanjutnya, oleh karena
emisivitas dan absorptivitas untuk benda-benda kelabu konstan untuk panjang
gelombang, maka kedua parame ter itu pun tidak kompatibel dari suhu. Hanya
sayang, permukaan-permukaan yang tidak biasa "kelabu", dan kita akan
memasukkan beberapa kesalah- jika semu anya itu kita milikikan tingkah-laku
benda kelabu.
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI FAKTOR BENTUK
Beberapa persamaan yang menghubungkan faktor – faktor bentuk dapat
diperoleh dengan memperhatikan sistemyang digambarkan pada gambar 8-19.
Umpamakan kita ingin mengetahui faktor bentuk untuk radiasi dari bidang 𝐴3 ke
bidang gabungan 𝐴1,2. Faktor bentuk ini mesti dibuat sangat sederhana seperti
F3−1,2 =F3−1 +F3−2
Artinya, faktor – bentuk total ialah jumlah dari faktor – faktor bentuk yang
membentuknya. Persamaan dapat pula kita tulis
A3F3−1,2 =A3F3−1 +A3F3−2
Dan dengan menggunakan hubungan resiprositas
A3F3−1,2 = A1,2F1,2−3
A3F3−1 = A1F1−3
A3F3−2 = A2F2−3
Dan persamaan itu dapat ditulis kembali sebagai
A1, 2F1, 2−3 =A1F1−3 +A2F2−3
yang menyatakan secara sederhana bahwa radiasi total yang mencapai
permukaan 3 ialah jumlah dari radiasi dari permukaan pada gambar 8-20 dengan
menggunakan faktor bentuk yang diketahui, untuk siku – empat tegak lurus
dengan sisi bersama
F3 – 1,2 = F3 – 1 + F3 – 2
A3F3 – 1,2 = A3F3 – 1 + A3F3 – 2
A1,2F1,2 – 3 = A1F1 – 3 + A2F2 – 3
Nomenklatur untuk suku – suku K sama dengan yang diberikan pada persamaan
tersebut
Contoh soal :
Dua buah siku-empat 50x50cm dipasan tegak lurus satu sama lain dengan
sebuah sisi sekutu. Salah satu permukaan mempunyai suhu T1 = 1000K, є1 = 0,6
sedangkan permukaan yang satu lagi diisolasi dan berada dalam keseimbangan
radiasi dengan ruang sekelilingnya yang berada pada suhu 300 K. tentukan suhu
permukaan dan kalor yang dilepas permukaan yang 1000K
Penyelesaian :
A1 = A2 = (0,5)2 = 0,25 m2
Tahanan :
=( )(
= 2,667
)
= =( )(
= 5,0
)
=( )(
= 20,0
)
q=( )
J1 = 34.745 W/m2
Bila kita perhatikan dua buah bidang sejajar tak-berhingga, A1 dan A2 sama;
dan factor bentuk radiasi adalah satu, karena semua radiasi yang meninggalkan
bidang yang satu akan mencapai bidang yang lain. Jaringannya sama seperti
pada gambar dibawah ini :
Dan perpindahan kalor per satuan luas dapat diperoleh dari persamaan :
Atau =
Persamaan ini disebut hukum Beer dan memberikan rumus lapuk eksponensial
yang biasa dijumpai dalam berbagai analisis radiasi yang berhubungan dengan
absorpsi. Transmisivitas monokromatik dinyatakan sebagai λ=
qrad = hrA1( T1 – T2 )
dimana : T1,T2 : suhu masing masing benda yang bertukaran kalor radiasi.
Perpindahan kalor total adalah jumlah perpindahan kalor konveksi dan radiasi,
q = ( hc + hr ) A1 ( Tw – T x )
( )
= hr (T1 –T2)
( )( )
( )( )
hr =
( )( )
11
Radiasi surya
Pada batas luar atmosfer iradiasi surya total adalah 1395W/m2 saat bumi
erada pada jarak rata-ratanya dari matahari. Angka ini diseut konstanta surya.
Energi surya akan terabsobsi oleh CO2 uap air dan partikel lain yang berada
di udara. Energi surya akan maksimum sampai ke permukaan bumi apaila
terdapat bidang pandang yang leih luas terhadap fluks surya yang datang dan
berkas sinar surya menempuh jarak yang lebih pendek di atmosfer sehingga
leih sedikit yang terabsorbsi.
Sekarang kita akan andaikan bahwa semua permukaan yang akan kita persoalkan
dalam analisis kita bersifat baur dan mempunyai suhu seragam dan bahwa sifat-sifat
refleksi serta emisinya konstan di seluruh permukaan. Kita definisikan 2 istilah baru:
G = Iradiasi (Irradiation)
yaitu total radiasi yang menimpa suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas.
J = Radiositas (Radiocity)
yaitu total radiasi yang meninggalkan suatu permukaan per satuan waktu per satuan
luas.
Disamping pengandaian diatas, akan kita andaikan pula bahwa iradiasi dan
radiositas seragam pada permukaan itu. Pengandaian ini tidak seluruhnya benar baik
untuk permukaan baur kelabu ideal sekalipun, tetapi persoalan akan menjadi pelik
apabila tidak kita gunakan batasan analitis ini. Sparrow dan Cess (10) telah
membahas soal-soal tersebut. Radiositas ialah jumlah energi yang di pancarkan
(emisi) dan energi yang di pantulkan (refleksi) apabila tidak ada energi yang di
teruskan (transmisi), atau:
Dimana € ialah emisivitas dan Eb emisi benda hitam. Oleh karena itu transmisivitas
kita andaikan nol, maka refleksivitas dapat kita nyatakan sebagai:
Sehingga,
Gambar 8-24
(a) Keseimbangan energi permukaan untuk bahan buram, (b) Unsur yang
menggambarkan “ tahanan permukaan” dalam metode jaringan radiasi.
Energi netto yang meninggalkan permukaan itu ialah selisih antara radiositas dan
iradiasi:
Atau:
Sekarang kita berikan suatu interpretasi yang berguna untuk persamaan (8-38). Jika
denominator (penyebut) pada ruas kanan dianggap sebagai tahanan sebagai
tahanan permukaan terhadap perpindahan kalor radiasi, dan numerator (pembilang)
sebagai beda potensial dan aliran kalor sebagai “arus”, maka jaringan unsur itu dapat
di gambarkan seperti pada gambar (8-24) untuk menggambarkan situasi fisis yang
ada. Hal ini merupakan langkah pertama dalam metode analisis jaringan yang
dikemukakan oleh Oppenheim (20).
Sekarang kita tinjau pertukaran energi radiasi antara dua permukaan A1 dan A2. Dari
seluruh radiasi yang meninggalkan permukaan 1, jumlah yang mencapai permukaan
2 ialah:
(a) Pertukaran energi spasial antara dua permukaan, (b) Unsur yang
menggambarkan “ tahanan ruang” dalam metode jaringan radiasi.
Tetapi
Sehingga
Atau
Untuk menentukan perpindahan kalor dalam soal seperti ini, kita harus menghitung
nilai-nilai radiositas. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan metode analisis standar
yang digunakan dalam teori rangkaian arus searah. Metode yang paling mudah ialah
menerapkan hukum Kirchhoff pada rangkaian tersebut, yang menyatakan bahwa
jumlah semua arus yang memasuki suatu node adalah nol. Contoh 8-6 merupakan
ilustrasi penggunaan metode ini untuk soal 3 benda.
Gambar 8-26:
Jaringan radiasi untuk 2 permukaan yang saling melihat dan tidak melihat
permukaan lain.
Gambar 8-27:
Jaringan radiasi untuk 3 permukaan yang saling melihat satu sama lain dan tidak
melihat suatu permukaan lain.
Seperti yang telah kita lihat, (Eb − J) menunjukkan potensi perbedaan aliran panas
melalui ketahanan permukaan (1 − €) / €A. Jika permukaan sempurna terisolasi, atau
memancarkan kembali semua energi, memiliki aliran panas nol dan potensi
perbedaan di permukaan perlawanan adalah nol, menghasilkan J = Eb. Namun,
permukaan terisolasi tidak memiliki nol resistansi permukaan. Akibatnya, J node
dalam jaringan mengambang, yaitu, tidak menarik arus apapun. Di sisi lain,
permukaan dengan area yang sangat besar (A → ∞) memiliki resistansi permukaan
mendekati nol, yang membuatnya berperilaku seperti blackbody dengan € = 1,0. Itu,
juga, akan memiliki J = Eb karena resistansi permukaan nol. Dengan demikian, dua
kasus ini terisolasi permukaan dan permukaan dengan area yang luas keduanya
memiliki J = Eb. Suatu soal yang dapat dengan mudah di selesaikan dengan metode
jaringan ialah soal permukaan rata yang saling bertukaran kalor, tetapi berhubungan
dengan permukaan ketiga yang tidak menukar kalor, artinya permukaan ketiga ini
diisolasi sempurna. Namun permukaan ketiga ini mempengaruhi proses perpindahan
kalor, karena ia menyerap dan meradiasi kembali energi kedua permukaan yang
saling bertukar kalor. Jaringan sistem ini ditunjukkan pada gambar 8-28. Perhatikan
bahwa node J3 tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karena
permukaan 3 tidak bertukar energi. Perhatikan pula bahwa untuk nilai tahanan ruang
tertulis:
Gambar 8-28:
Jaringan radiasi untuk 2 permukaan yang menutupi permukaan ketiga yang tidak
konduksi, tetapi melakukan radiasi kembali.
Dua buah plat sejajar dengan ukuran 0,5 x 1,0 m berjarak 0,5 m satu sama lain. Plat
yang satu dipelihara pada suhu 1000 0C dan yang satu lagi pada suhu 500 0C.
Emisivitas plat itu masing-masing 0,2 dan 0,5. Kedua plat tersebut terletak pada
sebuah ruang yang sangat besar, yang dinding-dindingnya dipelihara pada suhu 27
0
C. Kedua plat tersebut saling bertukaran kalor satu sama lain dengan ruang itu,
tetapi hanya permukaan plat yang saling berhadapan yang perlu diperhatikan dalam
analisis ini. Tentukan perpindahan netto ke setiap plat dan keruang.
Penyelesaian:
Soal ini merupakan soal tiga benda, dua plat dan sebuah ruang, sehingga jaringan
radiasi ialah seperti pada gambar 8-27. Dari data soal ini:
Oleh karena luas ruang A3 sangat besar maka tahanan (1 - €3) / €3 A3 dapat
dianggap nol, dan kita dapat Eb2 = J3. Faktor bentuk diberikan pada contoh 8-2:
Sekarang,
Dengan menyisipkan nilai nilai Eb1, Eb2, dan Eb3 kedalam persamaan (a) dan (b) kita
dapat dua persamaan dengan dua faktor yang tidak diketahui yaitu J1 dan J2 yang
dapat diselesaikan secara serentak dan memberikan:
Karena energi netto yang dilepaskan kedua plat, pastilah diserap oleh ruang itu.
Bila kita perhatikan dua buah bidang sejajar tak berhingga, A1 dan A2 sama dan
faktor bentuk radiasi adalah satu karena semua radiasi yang meninggalkan bidang
yang satu akan mencapai bidang yang lain, jaringannya sama dengan gambar 8-26,
dan perpindahan kalor per satuan luas dapat diperoleh dari persamaan (8-40)
dengan membuat A1 = A2 dan F12 = 1,0 jadi:
Bila dua silinder panjang konsentrik seperti pada gambar 8-29 saling bertukar kalor,
kita dapat memperlakukan lagi persamaan (8-40), persamaan ini kita tulis kembali
dengan mengingat bahwa F12 = 1,0:
Persamaan (8-43) sangat penting bila diterapkan pada kasus limit benda cembung
(convec) yang ditutupi oleh seluruh permukaan cekung (concave) yang luas. Dalam
hal ini A1 / A2 = 0, dan didapat hubungan sederhana berikut:
Figure 8-29:
Radiasi perpindahan panas antara sederhana dua body, permukaan abu-abu. Dalam
semua kasus F12 = 1.0.
Persamaan ini dapat diterapkan dengan mudah untuk menghitung rugi energi radiasi
dari benda panas dalam ruang yang besar.
Gambar 8-31
Emisivitas jelas pada kavitasi
Untuk Ao pada suhu yang sama di permukaan kavitasi Ai. Substitusi (8-44) dalam
(8-45) dan menyamakan (8-45) dan (8-46), setelah manipulasi aljabar,
Gambar 8-32
Emisivitas pada kavitasi
Penyelesaian
Benda ini dikelilingi seluruhnya oleh lingkungan besar dan permukaan bola itu tidak
cembung artinya dapat melihat dirinya sendiri dan karena itu kita tidak boleh
menggunakan persamaan (8-43a). Pada gambar kita gunakan permukaan dalam
bola itu sebagai permukaan 1 dan lingkungannya sebagai permukaan 2, kita ciptakan
pula permukaan khayal 3 yang menutup bukaan itu. Kita sesungguhnya mempunyai
soal dengan dua permukaan (1 dan 2) sehingga kita dapat menggunakan persamaan
(8-40) untuk menghitung perpindahan kalor, jadi:
Sehingga,
Jadi 1 / A1 F12 = 1/ (0,1414) (0,5) = 14.14. Kita dapat menghitung perpindahan kalor
dengan menyisipkan besaran – besaran dalam persamaan (8-40):