NAMA KELOMPOK:
AHDAN.
RESIK.
IDWAR.
RENDI.
Segala puji hanya milik Alloh SWT. Tuham semesta alam yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang yang mana atas rahmat da karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curah kepada Nabi kita
Muhammad SAW.
Makalah ini berjudul “Fenomena Kuantum" diajukan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran FISIKA.
FISIKA KUANTUM
kotak dicat putih tetapi ketika kotak ditutup, lubang kotak tampak hitam pada siang hari. Mengapa
demikian? Ketika radiasi dari cahaya matahari memasuki lubang kotak, radiasi dipantulkan berulang–
ulang (beberapa kali) oleh dinding kotak dan setelah pemantulan ini hamoir dapat dikatakan tidak ada lagi
radiasi yang tersisa (ssemua radiasi telah diserap di dalam kotak)dengan kata lain , lubang telah berfungsi
menyerap semua radiasi yang dating padanya. Akibatnya benda tampak hitam.
Benda-hitam merupakan penyerap semua radiasi elektromagnet yang mengenainya, atau pengemisi
semua radiasi elektromagnet yang dimiliknya. Berdasarkan termodinamika, distribusi panjang gelombang
spektrumnya hanya bergantung pada temperatur tidak pada jenis bahan benda-hitam.
1. Hukum Stefan-Boltzmann
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk
mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas
yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah sebanding
dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:
Dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi, T adalah
suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4. Gambar
berikut memperlihatkan spektrum cahaya yang dipancarkan benda hitam sempurna pada beberapa suhu
yang berbeda. Grafik tersebut memperlihatkan bahwa antara antara panjang gelombang yang
diradiasikan dengan suhu benda memiliki hubungan yang sangat rumit.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya diberi
tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai:
Keterangan:
P = daya radiasi (W)
Q = energi kalor (J)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann
(1844 – 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 – 1893) dari
gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh karena itu, persamaan diatas dikenal
juga sebagai Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan
berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.
Pada suhu yang lebih tinggi (dalm orde 1000 K ) benda mulai berpijar
merah, seperti besi dipanaskan. Pada suhu diatas 2000 K benda pijar
kuning atau keputih-putihhan, seperti besi berpijar putih atau pijar putih dari
Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relative dari spectrum cahaya yang dipancarkan berubah. Ini
menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spectrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk
menaksir suhu suatu benda seperti pada gambar :
Grafik Pergeseran Wien
Gambar diatas menunjukkan grafik antara intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda hitam
terhadap panjang gelombang
(grafik I – l ) pada berbagai suhu.
Total energi kalor radiasi yang
dipancarkan adalah sebanding
dengan luas di bawag grafik.
Tampak bahwa total energi kalor
radiasi radiasi meningkat dengan
meningkatnya suhu ( menurut
hokum Stefan- Bolztman. Energi
kalor sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak.
Radiasi kalor muncul sebanding suatau spectra kontinu, bukan spectra diskret seperti garis-garis
terang yang dilihat dalam spectra nyala api. Atau garis-garis gelap yang dapat dilihat dalam cahaya
matahari (garis Fraunhofer) (Spektra adalah bentuk tunggal spectrum) Sebagai gantinya, semua panjang
gelombang hadir dalam distribusi energi kalor yang luas ini. Jika suhu bendahitam meningkat, panjang
gelombang untuk intensitas maksimum (lm) bergeser ke nilai panjang gelombang yang lebih pendek
Pengukuran spectra benda hitam menunjukkan bahwa panjang gelombang untuyk intensitas maksimum
(lm) berkurang dengan meningkatnya suhu, seperti pada persamaan berikut :
n = 1, 2, 3, ….
E = nhf h = konstanta Planck = 6,63 x10-34J-s
f = frekuensi radiasi (Hz)
Intensitas
Teori Rayleigh-Jeans
Teori Planck
Teori Wien
Panjang Gelombang
Pada grafik diatas terlihat bahwa Teori Rayleigh-Jeans sesuai dengan spectrum radiasi benda hitam
untuk panjang gelombang yang besar namun gagal menjelaskannya pada panjang gelombang pendek atau
kecil. Namun sebaliknya, Teori Wien sesuai dengan spectrum radiasi benta hitam untuk panjang gelombang
pendek. Kegagalan Teori Rayleigh-Jeans dan Wien inilah yang mendorong Max Planck untuk melakukan
ekperimen lainnya dan berhasil.
Hipotesis Planck memperlihatkan bahwa energy radiasi tidaklah kontinu, melainkan terdiri atas
paket-paket energy yang diskrit yang disebut kuanta. Energy minimum yang diradiasikan osilator adalah saat
keadaan kuantisasinya berubah satu-satuan (n=1), yakni
E0 = ∆Emin = hf
bumi akan memanaskan bumi hingga mencapai suhu 8000C di daerah khatulistiwa
2. Penggunaan Pakaian
Dengan meniliti spectrum sebuah bintang , kita akan dapat mengetahui suhu bintang. Tidak perlu
mendekat ke matahari atau bintang kita dapat berpedoman pada spectrum radiasi benda hitam .Secara
alamiah pada suhu tinggi didalam bintang – bintang akan terjadi radiasi fusi. Dimana inti – inti yang ringan
akan bergabung menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan oleh matahari atau bintang terdiri atas
berbagai bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat diketahui melalu frekuensi atau panjang
gelombangnya. Semua gelombang elektromagnetik yang dipancarkan akan merambat dalam ruang angkasa
dengan kecepatan yang sama yakni dengan kecepatan spektrum cahaya. Maka dari itu , seorang astronom
dapat mengetahui suhu matahari melalui penelitian spectrum sebuah bintang.
4. Termos
Termos merupakan salah satu aplikasi yang menggunakan konsep radiasi benda hitam. Prinsip kerja dari
termos adalah sebagai berikut :
Lapisan perak mengkilap : berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi. Lapisan ini
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos
Dinding gelas : berfungsi sebagai konduktor , yang mana tidak dapat memindahkan kalor
Ruang vakum antar dinding : mencegah perpindahan kalor baik secara konveksi maupun konduksi
Sumbat : sumbat ini dibuat dari bahan isolator . hal ini berfungsi agar konveksi antar udara luar terjadi
5. Panel Surya
Panel surya ini merupakan alat yang digunakan untuk menyerap radiasi dari matahari. Panel surya terdiri
dari wadah logam yang berongga yang dicat hitam dengan panel yang terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari
matahari diserap oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel
dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor
menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pemanas air domestik dan memanasi kolam renang.
B. EFEK FOTOLISTRIK DAN PENERAPANNYA
Pada tahun 1905, Einstein menggunakan gagasan
Planck tentang kuantisasi energi untuk menjelaskan efek
fotolistrik. Efek fotolistrik ditemukan oleh Hertz pada
tahun 1887 dan telah dikaji oleh Lenard pada tahun 1900.
Gambar 1. menunjukkan diagram sketsa alat
dasarnya. Apabila cahaya datang pada permukaan
logam katoda C yang bersih, elektron akan
dipancarkan. Jika elektron menumbuk anoda A,
terdapat arus dalam rangkaian luarnya. Jumlah
elektron yang dipancarkan yang dapat mencapai
elektroda dapat ditingkatkan atau diturunkan
dengan membuat anoda positif atau negatif
terhadap katodanya. Apabila V positif, elektron
ditarik ke anoda.
(½ mv2)maks = e.V0
Percobaan yang lebih teliti dilakukan oleh Milikan pada tahun 1923 dengan menggunakan sel fotolistrik.
Keping katoda dalam tabung ruang hampa dihubungkan dengan sumber tegangan searah. Kemudian, pada
katoda dikenai cahaya berfrekuensi tinggi. Maka akan tampak adanya arus listrik yang mengalir karena
elektron dari katoda menuju anoda. Setelah katoda disinari berkas cahaya, galvanometer ternyata
menyimpang. Hal ini menunjukkan bahwa ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Einstein telah menjelaskan bahwa untuk mengeluarkan elektron dari permukaan logam dibutuhkan energi
ambang. Jika radiasi elektromagnet yang terdiri atas foton mempunyai enegi yang lebih besar dibandingkan
energi ambang, maka elektron akan lepas dari permukaan logam.
Akibatnya energi kinetik maksimum dari elektron dapat ditentukan dengan persamaan:
Ek = h.f – h. f0
dengan:
Contoh Soal 1 :
Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8,0 × 1014 Hz dan logam tersebut disinari dengan cahaya yang
memiliki frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck 6,6 × 1014 Js, tentukan energi kinetik elekton yang terlepas
dari permukaan logam tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya: Ek = ...?
Pembahasan :
Ek = h.f – h.f0
Ek = 6,6 × 10-34 (1014 – (8,0 × 1014))
Ek = 1,32 × 10-19 J
Keunikan efek fotolistrik adalah ia hanya muncul ketika cahaya yang menerpa memiliki frekuensi di atas nilai
ambang tertentu. Di bawah nilai ambang tersebut, tidak ada elektron yang terpancar keluar, tidak peduli
seberapa banyak cahaya yang menerpa benda. Frekuensi minimum yang kemunculan efek fotolistrik
tergantung pada jenis bahan yang disinari.
C. SINAR X DAN PEMANFAATANNYA
1. Sinar X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas,
cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat
menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu W. C.
Rontgen tahun 1895
2. Sifat-sifat sinar X :
Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang
sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan.
Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.
1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda
potensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda,
electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat
darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-
x yg terjadi dinamakan “sinar-x brehmsstrahlung”
or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron) yang
bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami
percepatan), karena adanya beda potensial, muatan
(electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik
dan ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi
elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-
xjenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray
Difraction)
2. Sinar-x karakteristik
2
3
5
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmifis.blogspot.co.id/2012/11/
http://andikablogaddres.blogspot.co.id/2015/06/fisika-astronomi_3.html
http://termosulastri.blogspot.co.id/2015/04/hukum-pergeseran-wien.html
https://tienkartina.wordpress.com/2011/01/11/pergeseran-wien-radiasi-benda-hitam/
https://manfaat.co.id/manfaat-sinar-x-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://ajunkdoank.wordpress.com/2008/12/29/proses-terjadinya-sinar-x/