Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Benda Hitam

Setiap benda panas termasuk tubuh akan memancarkan radiasi panas. Akan tetapi, pada
umumnya benda terlihat karena benda yang memantulkan cahaya menuju ke mata bukan karena
benda memancarkan radiasi panas. Benda baru terlihat meradiasikan panas jika suhunya
melebihi 1.000 K (730o). Pada suhu ini benda mulai berpijar merah seperti kumparan pemanas
sebuah kompor listrik. Pada suhu di atas 1.500 K benda berpijar kuning atau keputih-putihan,
seperti besi berpijar putih atau pijar putih dari filament lampu fijar. Ketika suhu benda terus
ditingkatkan, instensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkan akan berubah sehingga
menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spektrum yang diamati [ CITATION Kan18 \l 14345 ].
Benda hitam (black body) adalah benda yang permukaannya sedemikian sehingga
menyerap semua radiasi yang datang padanya (tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari
benda hitam). Benda hitam adalah benda yang buram dan tidak memantulkan cahaya, artinya
benda tersebut akan menyerap cahaya [ CITATION Kan18 \l 14345 ]. Jadi, radiasi benda hitam
adalah radiasi elektromaknetik termal yang terjadi di dalam atau disekitar benda dalam keadaan
kesetimbangan termodinamika dengan lingkungannya atau saat terjadi proses pelepasan dari
benda hitam tersebut[ CITATION Ruw07 \l 14345 ]. Radiasi benda hitam adalah benda yang
menyerap dan menahan cahaya kemudian memancarkan radiasi kesekitarnya sehingga dapat
dirasakan melalui suhu pataupun perubahan ke warna-warna tertentu.
Benda hitam adalah benda yang dapat menyerap dan memancarkan radiasi secara
sempurna yang berasal dari dirinya dan myerap seluruhnya semua radiasi yang datang padanya.
Tetapi dalam kenyataan benda hitam yang sempurna tidak ada. Para ilmuan dapat menciptakan
carana dan langkah baru yang dapat digunakan untuk memperoleh sifat-sifat dari suatu benda
hitam sempurna [ CITATION Juw17 \l 14345 ].
Ketika suatu cahaya memasuki rongga melalui lubang maka berkas cahaya akan
dipantulkan berkali-kali di dalam rongga tersebut. Dinding-dinding benda yang berwarna hitam
akan menyerap cahaya yang suhunya lebih rendah dari pada suhu disekitarnya dan memancarkan
cahaya yang suhunya lebih tinggi dari suhu disekitarnya [ CITATION Kam07 \l 14345 ]. Peristiwa
lain yaitu ketika radiasi dari cahaya matahari memasuki kotak, radiasi dipantulkan berulang-
ulang oleh dinding kotak dan setelah pemantulan ini hamper dapat dikatakan tidak ada lagi
radiasi yang tersisa. Lubang telah berfungsi menyerap semua radiasi yang datang padanya
akibatnya lubang tampak berwarna hitam [ CITATION Kan18 \l 14345 ].
A. Sifat-sifat Radiasi Benda Hitam

Radiasi yang muncul dari benda hitam mungkin berbeda dengan radiasi cahaya. Radiasi
benda hitam lebih terasa ketika dirasakan, bukan dilihat langsung menggunakan mata. Radiasi
benda hitam memiliki sifat tertentu. Sifat- sifat dari radiasi benda hitam ini berasal dari sifat
benda hitam itu sendiri. Sifat dari radiasi benda hitam sebenarnya adalah sifat dari spektrum
cahaya benda hitam yang sifatnya ideal [ CITATION Juw17 \l 14345 ]. Beberapa sifat dari spektrum
cahaya benda hitam yang ideal antara lain adalah:
- Benda hitam yang lebih panas akan memancarakan yang lebih banyak yang memenuhi
seluruh panjang gelombang. Hal ini berarti apabila kita membandingkan dua benda hitam
tanpa melihat panjang gelombangnya, benda hitam yang lebih panas kan mengeluarkan lebih
banyak cahaya daripada benda hitam yang lebih dingin.
- Spektrum benda hitam bersifat tetap dan memiliki puncak pada panjang gelombang tertentu.
Puncak kurva benda hitam pada sebuah spektrum bergerak ke panjang gelombang yang lebih
pendek untuk benda yang lebih panas. Benda hitam yang lebih panas, panjang gelombangnya
akan lebih biru daripada pancaran puncaknya. Contoh peristiwa adalah matahari yang suhu
rata- ratanya adalah 5.800 Kelvin. Benda hitam yang memiliki suhu yang sama dengan
matahari tersebut memiliki puncak rata- rata 500 nanometer dan memiliki panjang gelombang
yang berwarna kuning. Lalu benda hitam lainnya yang memiliki suhu yang besarnya dua kali
lipat dari suhu matahari akan memiliki puncak spektrum sekitar 250 nanometer yang mana
merupakan bagian dari sinat Ultraviolet dari spektrum.

B. Hukum-hukum yang Berkaitan dengan Radiasi Benda Hitam

1. Hukum Stefan-Boltzmann

Energi panas yang dipancarkan oleh Matahari merambat dengan cara radiasi. Energi
panas yang merambat dengan cara radiasi ini merupakan salah satu dari perpindahan energi yang
tidak memerlukan medium sebagai perantaranya. Bukan hanya Matahari yang dapat
meradiasikan energi panas tetapi juga pada setiap benda yang memiliki suhu yang lebih besar
dari pada benda-benda yang ada disekitarnya. Energi panas tersebut diradiasikan dalam bentuk
gelombang elektromagnetik yang keberadaannya dapat dilihat atau juga tidak dapat dilihat. Laju
energi radiasi dari benda sebanding dengan luas permukaan benda dan pangkat empat dari
temperatur mutlaknya. Laju energi radiasi ini juga dapat ditulis:

∆Q
P= =eσA T 4
∆t

dengan

P=¿ laju energi (daya) radiasi (J/s atau watt)

e=¿ emisivitas benda

σ =¿ konstanta Stefan-Boltzmann ¿ 5,67 ×10−8 W/m2K4

T =¿ suhu mutlak (K)

A=¿ luas penampang benda yang meradiasikan panas (m2)

Setiap benda memiliki kemampuan meradiasikan energi dalam bentuk gelombang


elektromagnetik yang berbeda-beda. kemampuan meradiasikan energi tersebut disebut dengan
emisivitas yang diberi simbol e. Permukaan benda yang berwarna hitam memiliki emisivitas
yang mendekati 1, sedangkan benda yang permukaanya mengkilap memiliki emisivitas yang
mendekati 0. Kemampuan meradiasikan energi sama dengan kemampuan untuk menyerap
energi. Jika benda yang memiliki emisivitas mendekati 1, maka benda tersebut dapat dikatakan
memiliki kemampuan meradiasikan dan menyerap energi sangat baik. Sebaliknya, jika benda
yang memiliki emisivitas mendekati 0, maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki
kemampuan meradiasikan dan menyerap energi sangat buruk.

Benda yang dapat menyerap semua radiasi yang diterimanya disebut benda hitam
sempurna (emisivitas ¿ 1). Ketika benda tersebut dipancarkan, energi radiasi akan terpancarkan
dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Jika
semakin besar suhu yang ada pada benda maka semakin kecil panjang gelombangnya, dan begitu
juga sebaliknya, jika semakin kecil suhu yang ada pada benda maka semakin besar panjang
gelombangnya [ CITATION Sar091 \l 1057 ].

2. Hukum Pergeseran Wien


Hukum pergeseran wien menyatakan bahwa kurva radiasi benda hitam untuk suhu yang
berbeda akan memuncak pada panjang gelombang berbeda yang berbanding terbalik dengan
suhu. Pergeseran puncak ini adalah konsekuensi langsung dari hukum radiasi planck, yang
menggambarkan kecerahan spektral radiasi benda hitam sebagai fungsi panjang gelombang pada
suhu tertentu. Namun, telah ditemukan oleh Wilhelm Wien beberapa tahun sebelum Max Planck
mengembangkan persamaan yang lebih umum , dan menggambarkan seluruh pergeseran
spektrum radiasi benda hitam menuju panjang gelombang yang lebih pendek dengan
meningkatkan suhu.

Hukum perpindahan Wien menyatakan bahwa pancaran spektral radiasi benda hitam per
satuan panjang gelombang, memuncak pada panjang gelombang puncak yang diberikan oleh:

b
λ Puncak =
T

di mana T adalah suhu absolut dalam kelvin. b adalah konstanta proporsionalitas yang disebut
konstanta pergeseran wien, sama dengan 2,898 ×10−3 m.K-1.

Gambar
1.
Grafik

hubungan antara panjang gelombang elektromagnetik dan suhu pada benda.


Gambar di atas memperlihatkan grafik I ( λ )−λ dari radiasi kalor untuk berbagai suhu
berbeda. Dari gambar terlihat bahwa intensitas radiasi tidak tersebar merata pada seluruh panjang
gelombang dan intensitas radiasi maksimum (berupa puncak kurva) dicapai pada satu nilai
panjang gelombang. Ini merupakan nilai yang istimewa karena panjang gelombang ini
merupakan panjang gelombang di mana intensitas radiasi maksimum.
Dari gambar tersebut juga bahwa untuk suhu yang semakin kecil, panjang gelombang
untuk intensitas maksimum bergeser ke kanan atau bertambah besar. Jadi, grafik ini memberi
informasi adanya hubungan antara panjang gelombang maksimum dan suhu. Gejala pergeseran
nilai panjang gelombang maksimum dengan berkurangnya suhu disebut pergeseran Wien
[CITATION Art10 \l 1057 ].

3. Hipotesis Kuantum Planck


Teori Wien cocok dengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang
pendek dan menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang. Sebaliknya teori Rayleigh-
Jeans cocok dengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang pendek. Jelas
bahwa fisika klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam. Pada tahun 1990, Planck memulai
pekerjaannya dengan membuat suatu anggpan baru tentang sifat dasar dari getaran molekul-
molekul dalam dinding-dinding rongga benda hitam saat itu elektron belum ditemukan.
Anggapan baru ini sangat radikal dan bertentangan dengan fisika klasik yaitu sebagai berikut.

1. Molekul-molekul yang bergetar pada dinding rongga hanya dapat memiliki energi yang
besarnya merupakan kelipatan bulat dari nilai diskrit tertentu. Energi ini dinyatakan sebagai

E=nhf

Pada persamaan di atas, h adalah sebuah konstanta yang mempunyai nilai 6,626 ×10−34 Js
yang kemudian dikenal sebagai konstanta Planck, f adalah frekuensi getaran molekul-
molekul, dan n adalah bilangan asli (n=1 ,2 , 3 , …). Jadi, energi yang diperkenankan (atau
boleh dimiliki oleh molekul-molekul) membentuk tingkat-tingkat energi dan bukan nilai yang
kontinu. Dalam hal ini energi terkuantisasi.
2. Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan diskrit dari energi cahaya
yang disebut kuantum (foton). Molekul – molekul melakukannya dengan ‘melompat’ dari
tingkat energi ke tingkat energi lainnya. Jika bilangan kuantun n berubah dengan satu satuan.
Menunjukkan bahwa jumlah energi yang berdekatan adalah hf .
Molekul akan memancarkan atau menyerap energi hanya ketika molekul mengubah tingkat
energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satu tingkat energi tertentu, tidak ada energi yang
diserap atau dipancarkan molekul. Menunjukkan tingkat-tingkat energi terkuantisasi dan
transisi (perpindahan) yang diusulkan oleh Planck.
8 πhc λ−5
U ( λ ,T )=
hc
−1
eλKT

Berdasarkan teori kuantum tersebut, Planck dapat menyatakan hukum radiasi Wien dan
hukum radiasi Rayleigh-Jeans dan menyatukan hukum radiasi benda hitamnya yang akan
berlaku untuk semua panjang gelombang. Hukum radiasi Planck tersebut adalah sebagai berikut.
8 πhc λ−5
U ( λ ,T )=
hc
−1
eλKT
dengan h=6,6 ×10−34 Js adalah tetapan Planck, c=3,0 × 108 m/s adalah cepat rambat cahaya,
K=1,38× 10−23 J/K adalah tetapan Boltzmann dan T adalah suhu mutlak benda hitam.

C. Penerapan Radiasi Benda Hitam


Gambar 2. Penerapan radiasi benda hitam pada pakaian yang berwarna gelap.

Penerapan dari radiasi benda hitam salah satunya ialah ketika kita memakai pakaian atau
menjemur pakaian. Pada siang hari, ketika matahari terik kita akan lebih merasa panas apabila
kita menggunakan pakaian yang berwarna gelap daripada pakaian berwarna terang. Hal ini
karena warna gelap merupakan penyerap panas yang sangat baik dan juga pemancar panas yang
sangat baik (emisivitas mendekati angka 1 atau sama dengan 1) daripada warna-warna terang
(emisivitas mendekati 0). Selain warna-warna yang terang, permukaan yang mengkilap juga
merupakan penyerap dan pemancar panas yang buruk. Pada saat kita menjemur pakaian pun
maka pakaian yang berwarna gelap atau hitam akan lebih cepat kering daripada baju yang
berwarna terang. Hal tersebut juga disebabkan oleh kemampuan atau daya untuk menyerap
panas (hukum Stefan-Boltzmann) matahari oleh masing-masing pakaian tersebut yang mana
pakaian yang berwarna gelap menyerap panas lebih baik dibandingkan dengan pakaian yang
berwarna terang.

Kesimpulan
Setiap benda panas termasuk tubuh akan memancarkan radiasi panas. Akan tetapi, pada
umumnya benda terlihat karena benda yang memantulkan cahaya menuju ke mata bukan karena
benda memancarkan radiasi panas. Benda hitam (black body) adalah benda yang permukaannya
sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datang padanya (tidak ada radiasi yang
dipantulkan keluar dari benda hitam). Radiasi benda hitam adalah benda yang menyerap dan
menahan cahaya kemudian memancarkan radiasi kesekitarnya sehingga dapat dirasakan melalui
suhu pataupun perubahan ke warna-warna tertentu.
Warna gelap merupakan penyerap panas yang sangat baik dan juga pemancar panas yang
sangat baik (emisivitas mendekati angka 1 atau sama dengan 1) daripada warna-warna terang
(emisivitas mendekati 0). Pada saat kita menjemur pakaian pun maka pakaian yang berwarna
gelap atau hitam akan lebih cepat kering daripada baju yang berwarna terang. Hal tersebut juga
disebabkan oleh kemampuan atau daya untuk menyerap panas (hukum Stefan-Boltzmann)
matahari oleh masing-masing pakaian tersebut yang mana pakaian yang berwarna gelap
menyerap panas lebih baik dibandingkan dengan pakaian yang berwarna terang.

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, A. (2010). Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.

Juwono, A. M. (2017). Pendahuluan Fisika Kuantum. Malang : UB Press.

Kamajaya. (2007). Cerdas Belajar Fisika . Bandung : Grafindo Media Pratama.

Kanginan , M. (2018). Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Cimahi: Erlangga.

Kanginan, M. (2018). Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Ruwanto, B. (2007). Asas - Asas Fisika . Bogor: PT Ghalia Indonesia.


Saripudin, A., K, D. R., & Suganda, A. (2009). Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai