Anda di halaman 1dari 3

RADIO

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan


cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini
melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Saat ini radio dapat didengarkan melalui ponsel pintar, berbeda halnya sebelum abad ke-20,
ketika konsep nirkabel masih dianggap kisah fiksi semata.

Sejarah penemuan radio dimulai di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc.


Nicol dalam bukunya Radio’s Conquest of Space menyatakan bahwa terkalahkannya ruang
angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam
jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan
berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah James
Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki scientific father of wireless, karena
berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik, yakni
gelombang yang digunakan radio dan televisi.

Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten


atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim
pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun
1897, Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan
pada jarak yang lebih jauh (12 mil (19000 m)). [ CITATION Saw01 \l 1033 ]

Selanjutnya, pada tahun 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel


antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. John
Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai
receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian ((Kanuri) 1901) Dr. Lee De
Forest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi
sinyal yang ditangkap masih sangat lemah.

Barulah pada tahun 1912 Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang


radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap
sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan
begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Suara yang ditangkap
juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan
ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien
dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan
Dr. Lee De Forest[ CITATION Saw01 \l 1033 ]

Penggunaan radio sebagai alat atau media komunikasi massa pada awalnya diperkenalkan
oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Selanjutnya Le De Forrest melalui eksperimen siaran
radionya, yang telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun
1916, sehingga ia dikenal sebagai pelopor penyiaran radio[ CITATION Ard86 \l 1033 ]

Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinu
baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman
sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.

Komponen – komponen dari radio sendiri adalah Sumber sinyal pesan atau input, alat
yang digunakan dapat berupa suatu mikrofon, laptop, dan sebagainya. Modulator, yaitu
rangkaian yang berfungsi memodulasi sinyal informasi dengan sinyal yang berasal dari osilator
untuk menghasilkan sinyal modulasi FM. Osilator, berfungsi sebagai penentu untuk frekuensi
pembawa. Buffer, berfungsi untuk menstabilkan frekuensi dan/atau amplitudo osilator akibat dari
pembebanan. Biasanya penyangga terdiri dari 1 atau 2 tingkat penguat transistor. Driver,
berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari penyangga sebelum
menuju ke bagian penguat akhir. Final amplifier, bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian
penguat daya RF. Antena pemancar, berfungsi untuk mengubah energi RF menjadi gelombang
elektromagnet dengan polarisasi yang diinginkan.

Cara kerja dari gelombang radio sendiri adalah Gelombang radio dibawa oleh atau
dipancarkan oleh gelombang pembawa, gelombang radio dipantulkan oleh lapisan udara
dibagian atmosphere bumi, tepatnya pada lapisan ionosfer. Pada lapisan inilah gelombang radio
dipantulkan kembali ke bumi dan ditangkap oleh menara penerima sinyal. Sehingga tidak heran
jarak jangkauan gelombang radio amat jauh sekali, bahkan sampai ke luar angkasa sekalipun.
Sebuah radio terdiri dari transmiter dan receiver. Transmiter adalah sebuah alat yang berfungsi
untuk memproses dan memodifikasi sinyal input agar dapat ditransmisikan sesuai dengan kanal
yang diinginkan, Receiver adalah sebuah alat yang berfungsi menerima dan mengolah sinyal
output sehingga sesuai yang kita inginkan.

Formulasi pada system radio adalah gelombang elektromagnetik yang dapat di tuliskan
persamaan panjang gelombang dan juga kecepatan gelombang elektromagnetik sebagai
berikut:

v
λ= atau λ=v .t
f

Dengan :

λ = Panjang gelombang (m)

v = cepat rambat gelombang (m/s)

f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (s)

1
c=
√ ε 0 μ0
Dengan :

c = Cepat rambat gelombang elektromagnetik (3×108 m/s)

ε 0=¿ Permeabilitas vakum = 4𝛑 × 10-7 Wb A-1 m-1

μ0 = Permitivitas vakum = 8,85 × 10-12 C2N-1m-2

[ CITATION Dar01 \l 1033 ]

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2001). Pengetahuan Praktis Teknik Radio . Jakarta: Bumi Aksara.

Elvinaro, A. (1986). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rektama Media.

K., S. S. (2001). Using Information Technology. New York: McGraw-Hill Company.

Anda mungkin juga menyukai