Anda di halaman 1dari 20

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eksperimen Radiasi Termal dilakukan guna mengamati dan mengukur
radiasi termal yang dipancarkan oleh sumber termal. Hubungannantara temperatur
dannenergi dapattdiketahui dalam percobaan radiasi termal. Dalam radiasi termal
jujga dikenal radiasi bendaahitam. Benda hitam meradiasiilebihhbanyakkjika
bendanya panas dari pada bendanya dingin. Spektrummbenda hitam panas
mempunyai puncak pada frekuensi lebih tinggi daripada puncak spektrum benda
hitam dingin. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pada perilaku batang
besi ketika dipanaskan terus-menerus. Mula-mulaabatanggbesiimemijar
kemerahan, kemudian kuning-merah yang cerah dan pada akhirnya panas-
memutih. Warna benda yang cukup panas hingga memancarkan cahaya, maka
warnanya akan bergantung pada temperatur.
Energiiyanggdipancarkan oleh sebuah benda atau sebuah permukaan
karena temperatur yang dimilikinya biasa dikenal dengannistilah Radiasi Termal.
Definisi dari temperatur merupakan besaran skalar yang dimiliki oleh semua
sistem termodinamika sehingga kesaamaan suhu adalah syarat yang perlu dan
cukup untukkkeseimbangan termal. Menurutthukum Stefan-Boltzman, energi
radiasi yang dipancarkan oleh permukaan benda adalah bergantung pada
emivisitas (ɛ) sifattpermukaannbenda.
Pada percobaan Radiasi Termal (Kubus Leslie) ini menggunakan sensor
radiasi (PASCO TD8553), kubus leslie (TD8554), statif, multimeter, dan
beberapa lempeng yaitu lempeng kaca, logam dan gabus (dapat diketahui pula
keefektifan dari masing-masing lempeng tersebut dalam menutupi radiasi). Dari
rumus yang dikeluarkan oleh Stefan-Boltzman maka semua obyek panas akan
memancarkan radiasi elektromagnetik. Sensor radiasi digunakan untuk mengukur
radiasi termal yang dipancarkan oleh suatu sumber panas. Kubus Leslie akan
dipanaskan dengan lampu pijar 100 W. Statif berfungsi untuk meletakkan sensor
radiasi yang kemudian dihubungkan dengan multimeter. Lempeng digunakan
sebagai penghalang pancaran radiasi ke arah sensor.
2

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan dalam percobaan Radiasi Termal
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh power setting terhadap output sonsor?
2. Bagaimanaanilai emisivitas yang dihasilkan pada masing-masing permukaan?
3. Bagaimana penghalang terhadap serapan dan transmisi pada permukaan hitam?

1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan Radiasi Termal adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh power setting terhadap output sonsor.
2. Mengetahuianilai emisivitas yang dihasilkan pada masing-masing permukaan.
3. Mengetahui serapan dan transmisi pada penghalang permukaan hitam.

1.4 Manfaat
Manfaattyanggdiperoleh dariipercobaan Radiasi Termal (Kubus Leslie) ini
adalah dapat dilihat pada pengaplikasian panel surya. Panel surya merupakan alat
yang digunakan untuk menyerap energi panas matahari. Kalor radiasi dari
matahari akan diserap oleh panel surya yang kemudiannakan dihantarkan secara
konduksi melalui logam, logammakan membawaakalor menjauh untuk
dimanfaatkan pada sistem pemanas air.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Radiasi Termal


pada tahun 1897 dan diturunkan secara teoritis oleh Ludwig Boltzman,
sekitar 5 tahun kemudian. Oleh karena itu, hukum ini disebut dengan hukum
Stefan-Boltzmann. Laju radiasi energi termal suatu benda sebanding dengan luas
benda dan pangkat empat suhu mutlaknya. Permukaan kasarrlebih banyak
memancarkan radiasi termal daripada permukaannlicin. Material
tertentuumemancarkan radiasi termalllebih banyak daripada material lainnya
(Yohanes, 2001).

2.2 Pengertian Radiasi Termal


Menurut Young (2003), radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang
mencakup paparan kontinue dari panjang gelombang termasuk gelombang
inframerah, geolmbang radio, cahaya, radiasi ultraviolet, dan sinar-X. Sumber
fundanmental dari semua radiasi elektromagnetik adalah muatan listrik yang
bergerak dipercepat. Semua benda memancarkan radiasi elektromagnetik sebagai
akibat dari gerak termal molekul-molekulnya. Pada suhu yang cukup tinggi,
semua materi memancarkan cahaya tampak yang cukup banyak sehingga terlihat
sebagai materi yang bersinar sendiri Radiasi elektromagnet terdiri atas beberapa
jenis, diantaranya adalah radiasi termal. Radiasi ini merambat dengan kecepatan
cahaya. Secara matematis bisa dihitung dengan:
𝐶 = 𝜆𝑓
dimana
C = kecepatan cahaya (m/s)
λ = Panjang gelombang (μm)
f = frekwensi (Hz)
Radiasi termal adalah proses perpindahan panas melalui paket-paket energi yang
disebut photon (kuantum), dimana menurut Planck setiap kuantum mengandung
energi sebesar:
ℎ = 6.625 × 10−34 𝐽. 𝑠
4

Setiap kuantum adalah suatu partikel yang mempunyai energi, massa dan
momentum. Hubungan massa dan energi dari partikel dikaitkan dengan
persamaan:
𝐸 = 𝑚. 𝑐 2 = ℎ𝑓
ℎ𝑓⁄
𝑚=
𝑐²

Momentum = 𝑐 (ℎ 𝑓 / 𝑐²) = ℎ 𝑓 / 𝑐
Menurut Sumarjono (1982), gelombang elektromagnetik mengenai suatu
permukaan atau medium maka gelombang tersebut bisa dipantulkan atau
diteruskan oleh media tersebut. Saat melalui medium, gelombang secara
berkelanjutan mengalami pengurangan. Jika pengurangan berlangsung sampai
tidak ada lagi gelombang yang menembus permukaan yang dikenai, maka
permukaan ini disebut sebagai benda yang bertingkah laku sebagai benda hitam.
Jika gelombang melalui suatu medium tanpa mengalami pengurangan, hal ini
disebut sebagai benda/permukaan transparan. Jika hanya sebagian dari gelombang
yang mengalami pengurangan maka medium disebut sebagai permukaan semi
transparan. Permukaan benda hitam tidak akan memantulkan cahaya radiasi yang
diterimanya, karenanya benda hitam disebut sebagai benda penyerap palig baik,
dan benda tersebut terlihat berwarnaahitam.
Menurut Zemansky (2007), daya emisi Eλ digunakan untuk menghitung
daya emisi dari suatu permukaan yang bersifat menyerap atau menghasilkan
energi radiasi. Daya emisi Eη digunakan untuk menghitung radiasi pada gas. Daya
emisi Eυ digunakan untuk menghitung energi radiasi dimana tidak terjadi
perubahan frekuensi dari sinar radiasi tersebut pada saat melewati suatu
permukaan menuju permukaan lainnya. Dari postulat Planck, mengasumsikan
bahwa sebuah molekul dapat menghasilkan photon hanya pada tingkat energi
tertentu. Planck menemukan bahwa daya emisi suatu permukaan benda hitam
yang dikelilingi oleh medium transparan dengan indeks refraktif.
Menurut Sudjito (2015), total intensitas energi yang dipancarkan
permukaan benda hotam pada temperature T dan rentang panjang gelombang
5

radiasi termal dapat diintegrasikan dari rumus Planck, hasilnya adalah rumus
Stefan-Boltzman. Hukum Stefan-Boltzman menyatakan bahwa daya yang dilepas
per satuan luas dari permukaan benda hitam adalah berbanding lurus dengan
pangkat empat suhu absolutnya:
𝑃 = ɛ𝐴𝜎𝑇 4
Menurut Bambang (2007), semua benda yang temperaturnya berada diatas
nol absolut memancarkan energi. Ketika terdapat dua keadaan ( benda dan
lingkungan ) dimana keduanya hampir mendekati kesetimbangan termal, maka
temperatur lingkungan memiliki pengaruh terhadap besar energi radiasi yang
dipancarkan benda. Misal suatu benda temperatur absolut T berada didalam suatu
lingkungan dengan temperatur Tc, energi yang dipancarkan adalah:
𝑃 = ɛ𝐴𝜎(𝑇 4 −𝑇𝑐 4 )
dengan ɛ adalah emisivitas dan A adalah luas permukaan.
Setiap benda memiliki berbagai macam sifat mulai dari baik dalam hal
memancarkan juga dalam menyerap radiasi hingga benda yang sulit memancarkan
maupun menyerap radiasi. Sehingga demikian dilakukan sebuah eksperimen
tentang radiasi termal (kubus Leslie) untuk mengetahui perbedaan besar radiasi
yang dipancarkan antara permukaan hitam,putih,kilap, dan kusam. Radiasi termal
yang jatuh pada sebuah permukaan dapat diabsorpsi, direfleksi, atau ditransmisi.
Jika ρ, α, dan τ adalah bagian dari radiasi datang yang masing-masing diabsorpsi,
direfleksi, dan ditransmisi, maka :
𝜌+ 𝜏+𝛼 = 1
dimana ρ adalah reflektivitas , α adalah absropsivitas dan τ merupakan
transmisivitas. Setiap benda mempunyai kemampuan dalam menghalangi
pancaran radiasi berbeda-beda berdasarkan tiga hal tersebut. Cara untuk
mengetahui perbedaan kemampuan antara kaca, logam, dan gabus dapat melalui
eksperimen radiasi termal (Welty, 2004).
Apabila suatu gelombang elektromagnetik mengenai suatu permukaan
atau medium maka gelombang tersebut bisa dipantulkan atau diteruskan oleh
media tersebut. Pada saat melalui medium, gelombang secara berkelanjutan akan
mengalami pengurangan. Jika pengurangan tersebut berlangsung sampai tidak ada
6

lagi gelombang yang akan menembus permukaan yang dikenainya maka


permukaan ini disebut sebagai benda yang bertingkah laku sebagai benda hitam.
Jika gelombang melalui suatu medium tanpa mengalami pengurangan, hal ini
disebut sebagai benda/permukaan transparan. Jika hanya sebagian dari gelombang
yang mengalami pengurangan maka medium disebut sebagai permukaan semi
transparan. Permukaan benda hitam tidak akan memantulkan cahaya radiasi yang
diterimanya, karenanya benda hitam disebut sebagai benda penyerap palig baik,
dan benda tersebut terlihat berwarna hitam (Krane,1982).
BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode eksperimen disebut sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam


melakukan eksperimen. Metode eksperimen untuk kegiatan ini menguraikan
komponen-komponen. Experimen radiasi termal terdiri dari tahapan – tahapan
yaitu sebgai berikut:

3.1 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum radiasi termal (kubus Leslie)
adalah sebagai berikut: 1. Sensor Radiasi digunakan untuk mengukur radiasi
termal yang di pancarkan oleh sumber panas. 2. Kubus Leslie sebagai alat yang
akan di ukur nilai radiasi termalnya (alat yang mempunyai empat sisi permukaan
yang berbeda yaitu hitam, putih, kilap, dan kusam). 3. Statis digunakan untuk
meletakkan sensor radiasi 4. Multimeter digunakan untuk mengukur berapa besar
radiasi termal yang di pancarkan oleh sumber panas 5. Lempeng kaca, logam, dan
gabus digunakan sebagai sekat untuk menutup radiasi.

3.2 Desain Eksperimen


Desain eksperimen dalam eksperimen radiasi termal (kubus leslie) sebagai
berikut:

Gambar 3.1 Set-up alat kubus Leslie


(Sumber: Tim Penyusun, 2019)
7

Gambar 3.2 Sensor Radiasi (sumber: Tim penyusun, 2019).

Peralatan disusun seperti gambar 3.2

Kubus Leslie dinyalakan dan diatur ke posisi


“High”

Pembacaan pada Ohmmeter diamati

Tombol power direset ke posisi 5.0

Sensor ditempatkan hingga menyentuh dinding


kubus

Hasil pengamatan dicatat pada tabel

Percobaan diulangi dengan setting power 6.0,


7.0, dan 8.0

Gambar 3.3 Flowchart serapan dan transmisi radiasi termal


8

Langkah kerja yang dilakukan dalam eksperimen radiasi termal (kubus leslie)
yaitu dengan menyusun peralatan eksperimen sesuai dengan gambar 3.2.
Eksperimen dilakukan dengan 3 percobaan, percobaan pertama yaitu menentukan
emisivitas berbagai jenis permukaan. Power kubus Leslie diatur ke posisi “high”
dan diatur ke posisi 5.0 jika hambatan pada ohmmeter mencapai 40 kΩ. Sensor
radiasi ditempatkan dengan mata sensor menyentuh dinding kubus Leslie,
sehingga radiasi kubus dapat diukur. Output sensor berupa tegangan dapat diamati
menggunakan multimeter untuk masing-masing sisi kubus. Pengukuran dilakukan
dengan variasi power pada posisi 6.0, 7.0, dan 8.0. Percobaan kedua yaitu serapan
dan tranmisi radiasi termal. Kubus Leslie disetting dengan power 5.0 dengan
menempatkan mata sensor pada posisi 5 cm didepan dinding hitam. Lempeng
kaca diletakkan diantara sensor dan kubus, kemudian dilakukan pengamatan
seperti percobaan pertama. Pengukuran dilakukan untuk lempeng lainnya yaitu
logam dan gabus.
3.2.1 Prosedur Kerja
a. Emisifitas berbagai jenis permukaan
1. Emisifitas berbagai jenis permukaan Peralatan dirangkai seperti gambar 3.1.
2. Kubus Leslie dinyalakan dan aturlah power ke posisi “HIGH” pembacaan
pada ohmmeter.Jika terbaca 40KΩ, reset tombol power ke posisi 5,0 dan
tunggu beberapa saat.
3. Pada saat kubus telah mencapai kesetimbangan termal pada seting 5,0yang
ditunjukkan oleh ohmmeter yang nilainya relative stabil padasuatu nilai
tertentu, sensor radiasi ditempatkan sedemikian rupa hinggamata sensor
menyentuh dinding kubus Leslie untuk menjamin jarak pengukuran sama
untuk semua jenis permukaan kubus. Dengan sensorini maka radiasi dari
kubus akan diukur.
4. Kemudian dilakukan pencatatan terhadap hasil pengamatan.5. Percobaan
diulang kembali kembali pada seting power 6.0, 7.0, 8.0 dancatat hasilnya
pada tabel pengamatan.

b. Serapan dan Transmisi Radiasi Termal


9

1. Kubus leslie di setting pada power 5.0 dan dibiarkan setimbang termal
2. Ujung mata sensor ditempatkan 5 cm didepan dindin hitam kubus dengan
muka sensor sejajar dinding dan lakukan pengamatan seperti percobaan A.
3. Lempeng kaca di tempatkan diantara sensor dan kubus.
4. Diulangi untuk berbagai jenis lempeng lainnya.

3.2.2 Variabel Eksperimen dan Skala Pengukuran


Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati. Variabel bebas dalam eksperimen radiasi
termal (kubus Leslie) adalah permukaan kubus dan power setting. Variabel terikat
yaitu faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah penelitian,
untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat
dalam eksperimen ini adalah termal resistivitas, temperature, energy radiasi termal
dan tegangan sensor radiasi. Variabel kontrol merupakan variabel yang
diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut dan
variabel inilah yang menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan juga
variabel terikat bisa tetap konstan. Variable kontrol pada eksperimen ini adalah
jarak sensor radiasi. Skala pengukuran yang digunakan dalam eksperimen ini
adalah skala pengukuran interval, dimana variabel yang dihasilkan dari
pengukuran.

3.3 Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan pada eksperimen radiasi termal adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Tabel Pengamatan Dan Penyajian Data
Tabel pengamatan yang digunakan pada eksperimen radiasi termal yaitu berisi
data yang diperoleh saat eksperimen. Data yang diperoleh saat eksperimen
pertama yaitu temperature dinding dan output sensor (mV) untuk berbagai jenis
permukaan. Data yang diperoleh pada eksperien kedua yaitu temperature dinding
dan output sensor (mV) untuk berbagai jenis benda.
10

3.3.2 Grafik
Data yang didapatkan pada ekseperimen radiasi termal berupa emisivitas dan
suhu. Varasi yang dilakukan berupa mengganti setting power dari 5.0 sampai 8.0.
Grafik yang akan dihasilkan berupa perbandingan antara nilai emisivitas dan
setting power. Hubungan antara power setting dan nilai emisivitas menurut
literatur adalah bebanding lurus
3.3.3 Ralat
Metode pengolahan data yang dilakukan meliputi pengolahan data secara
kualitatif dan secara kuantitatif. Dimana variabel-variabel yang diamati meliputi:

𝑉2
P= 𝑅

Keterangan:

P = Daya (W)

V = Tegangan (volt)

R = Hambatan (Ω)

𝜕𝑃 𝜕𝑃
∆𝑃 = | | |∆𝑉 | + | | |∆𝑅|
𝜕𝑉 𝜕𝑅

2𝑉 −𝑉 2
= | | |∆𝑉 | + | | |∆𝑅|
𝑅 𝑅2

Dengan nilai ∆V =1/2x0.05=0.025

∆R=1/2x0.05=0.025

∆𝑃
𝐼= × 100%
𝑃

𝐾 = 100% − 𝐼

𝑃 = (∆𝑃 ± 𝑃)𝑊

Besarnya emisi untuk percobaan A dan B


11

𝑃𝑥
𝐸𝑚𝑖𝑠𝑖 = × 100%
𝑃ℎ𝑖𝑡𝑎𝑚

Besarnya emisi untuk percobaan C

𝐸 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 = 𝜀𝜎𝐴(𝑇 4 − 𝑇 4 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟)

Keterangan:

ε = Emisivitas

σ = Ketetapan Stefan Boltzmann (5,67×10-8 W/mm2 K4)

Α = Luas Penampang

T= Suhu ⁄ Temperatur Penampang


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil yang didapat dari eksperimen radiasi termal (kubus leslie) adalah
sebagai berikut:

Data 4.1 Hasil emisivitas berbagai jenis permukaan

Setting
No. Permukaan K V (Volt) σ (W.m^-2.K^-4) R Emisi
Power
5 418,2 0,0063 5,67.10-8 41,292 100%
6 417,9 0,0068 5,67.10-8 43,062 100%
1 Hitam
7 418,1 0,0071 5,67.10-8 41,292 100%
8 418,6 0,0073 5,67.10-8 41,292 100%
5 416,6 0,0037 5,67.10-8 44,917 60%
6 416,3 0,0038 5,67.10-8 44,917 57%
2 Putih
7 418,3 0,0043 5,67.10-8 41,292 60%
8 419,3 0,0044 5,67.10-8 39,605 60%
5 417,9 0,0006 5,67.10-8 43,062 10%
6 417,5 0,0006 5,67.10-8 43,062 9%
3 Kilap
7 419,9 0,0007 5,67.10-8 39,991 10%
8 421,3 0,0008 5,67.10-8 36,458 11%
5 417,3 0,006 5,67.10-8 43,062 96%
6 416,9 0,0064 5,67.10-8 44,917 95%
4 Kusam -8
7 417 0,0066 5,67.10 43,062 94%
-8
8 420,6 0,0072 5,67.10 37,995 97%
13

Grafik Emisivitas terhadap Setting Power


120%
100% 96% 100% 100% 100% 97%
100% 95% 94%

80%
emisivitas

60% 57% 60% 60%


60%

40%

20% 10% 9% 10% 11%

0%
Setting Power 5 Setting Power 6 Setting Power 7 Setting Power 8
Setting Power

Hitam Putih Kilap Kusam

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Emisivitas terhadap Setting Power


Tabel 4.2 Transmisi Radiasi Termal
No. Jenis Lempeng V (Volt) K σ (W.m^-2.K^-4) R Emisi
1. Tanpa Lempeng 0,0038 414,8 5,67.10-8 48,905 100%
2. Gabus -0,0001 415,8 5,67.10-8 46,863 -3%
3. Kaca 0 419,1 5,67.10-8 39,605 0%
4. Logam 0,0002 418,7 5,67.10-8 41,292 5%

Grafik Emisivitas terhadap Penghalang


120%

100%

80%
Tanpa Penghalang
emisivitas

60% Gabus
40% Kaca
Logam
20%

0%
Jenis Lempeng
-20%
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Emisivitas terhadap Penghalang
14

4.2 Pembahasan
Eksperimen Radiasi termal dilakukan guna mengamati dan mengukur
radiasi termal yang dipancarkan oleh sumber termal. Radiasi termal adalah energi
yang dipancarkan oleh sebuah benda atau permukaan karena temperatur yang
dimilikinya. Percobaan pertama adalah emivisitas berbagai jenis permukaan, suhu
dan tegangan output sensor di ukur pada masing- masing permukaan dengan
variasi setting power 5.0 sampai 8.0. Percobaan ini dilakukan dengan
menempelkan sensor ke permukaan kubus dengan warna yang berbeda-beda
sehingga diperoleh output sensor. Percobaan ini untuk masing-masing permukaan
menunjukkan bahwa apabila power setting yang diberikan semakin besar maka
output sensor juga akan semakin besar, hal ini dikarenakan setiap jenis
permukaan kubus yang berbeda-beda juga memiliki kemampuan pancaran yang
berbeda. Nilai pancaran radiasi terkecil dimiliki oleh permukaan kilap. Nilai
pancaran radiasi terbesar dimiliki oleh permukaan hitam. Dari eksperimen yang
dilakukan juga diketahui bahwa setiap pemukaan memiliki nilai emisivitas yang
berbeda sesuai dengan kemampuan benda untuk menyerap atau memancarkan
radiasi. Suhu kubus juga mempengaruhi radiasi yang dipancarkan. Suhu yang
terbesar maka output sensornya juga akan semakin besar, hal ini berbanding lurus
dengan dengan radiasi yang dipancarkan, semakin besar suhu suatu benda maka
semakin besar pula radiasi yang dipancarkan.
Nilai emisivitas yang dihasilkan pada masing-masing permukaan memiliki
perbedaan. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa yang mmemiliki nilai
emisivitas paling tinggi adalah permukaan hitam dengan nilai emisivitas satu,
permukaan kusam dengan nilai emisivitas diantara 0,94-0,997, permukaan putih
dengan nilai emisivitas diantara 0,59-0,60, permukaan yang memiliki nilai
emisivitas yang paling rendah adalah permukaan kilap dengan nilai emisivitas
diantara 0,09-0,11. Hal ini sesuai dengan teori dimana semakin hita permukaan
maka permukaan tersebut semakin baik maradiasikan energi yang diserapnya.
Percobaan kedua adalah serapan dan transmisi radiasi termal
menggunakan lempengan penutup berupa kaca, logam, dan gabus. Radiasi dapat
diserap dengan beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai sebagai
15

penghalang. Meskipun dengan menggunakan suhu yang sama yaitu diatas suhu
ruang memberikan hasil yang berbeda pada setiap bahan penghalang. Hasil yang
diperoleh pada permukaan kubus yang sama dan lempengan berbeda
menunjukkan bahwa output sensor pada logam lebih besar dari pada kaca dan
gabus. Hal ini sesuai dengan teori dimana logam merupakan konduktor yang
memiliki emisivitas yang tinggi. Kaca merupakan semikonduktor yang memiliki
nilai emisivitas lebih dari 0, namun hasil percobaan ini tidak susuai dengan teori
hal ini disebabka faktor dari luar yaitu pengaruh dari pendingin ruangan (AC).
Penghalang gabus memiliki nilai emisivitas terkecil. Sehingga logam dan kaca
sangat bagus untuk mentransmisi radiasi termal sedangkan gabus baik untuk
mengabsorpsi radiasi termal.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen radiasi termal adalah sebagai
berikut:
1. Semakin besar nilai power setting yang diberikan maka output sensor juga akan
semakin besar.
2. Permukaan yang memiliki nilai emisivitas paling besar ke terkecil adalah
permukaan hitam, kusam, putih dan kilap.
3. Penghalang yang memiliki kemampuan serapan dan transmisi dari yang terbaik
adalah penghalang logam, kaca, dan gabus.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya, diharapkan praktikan membaca modul
terlebih dahulu dan dipahami langkah kerjanya. Praktikum diharapkan
mempelajari teori yang berhubungan dengan radiasi termal. Praktikan diharapkan
lebih teliti dalam pengambilan data agar hasil yang didapat sesuai dengan
literatur.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Ruwanto. 2007. Asas-Asas Fisika. Makasar : Yudhistira


Sumarjono, Marsudi. 1982. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sudjito, Soeparman. 2015. Teknologi Tenaga Surya : Pemanfaatan Dalam Energi
Panas. Malang: UB
Tim Penyusun. 2018. Buku Panduan Praktikum Eksperimen Fisika I. Jember :
Universitas Jember.
Yohanes Bambang. 2001.Termodinamika Teknik. Erlangga: Jakarta
Young, H. Dan Freedman, R. 2003. Fisika Universitas Edisi kesepuluh Jilid 2.
Jakarta:Erlangga
Sears and Zemansky. (2007). University Physics. Publishing Company, Inc.
LAMPIRAN

Lampiran 1 Excel

A. Emisivitas Permukaan

Setting Power 5
Perm
No T V
Kubus K σ (W.m^-2.K^-4) T^4 (K) R emisi
(˚C) (Volt)
1 Hitam 45,2 418,2 0,0063 5,67E-08 30586945829 41,292 100%
2 Putih 43,6 416,6 0,0037 5,67E-08 30121532407 44,917 60%
3 Kilap 44,9 417,9 0,0006 5,67E-08 30499272805 43,062 10%
4 Kusam 44,3 417,3 0,006 5,67E-08 30324492322 43,062 96%

Setting Power 6
Perm
No T V
Kubus σ (W.m^-2.K^-4) T^4 (K)
(˚C) K (Volt) R emisi
1 Hitam 44,9 417,9 0,0068 5,67E-08 30499272805 43,062 100%
2 Putih 43,3 416,3 0,0038 5,67E-08 30034862186 44,917 57%
3 Kilap 44,5 417,5 0,0006 5,67E-08 30382668789 43,062 9%
4 Kusam 43,9 416,9 0,0064 5,67E-08 30208390067 44,917 95%

Setting Power 7
Perm
No T V
Kubus K σ (W.m^-2.K^-4) T^4 (K) R emisi
(˚C) (Volt)
1 Hitam 45,1 418,1 0,0071 5,67E-08 30557700514 41,292 100%
2 Putih 45,3 418,3 0,0043 5,67E-08 30616212131 41,292 60%
3 Kilap 46,9 419,9 0,0007 5,67E-08 31087335382 39,991 10%
4 Kusam 44,0 417,0 0,0066 5,67E-08 30237384321 43,062 94%

Setting Power 8
Perm
No T V
Kubus K σ (W.m^-2.K^-4) T^4 (K) R emisi
(˚C) (Volt)
1 Hitam 45,6 418,6 0,0073 5,67E-08 30704137058 41,292 100%
2 Putih 46,3 419,3 0,0044 5,67E-08 30910031640 39,605 60%
3 Kilap 48,3 421,3 0,0008 5,67E-08 31504009990 36,458 11%
4 Kusam 47,6 420,6 0,0072 5,67E-08 31295152587 37,995 97%
B. Transmisi Radiasi Termal

Jenis Lempeng V (Volt) T (˚C) K T^4 (K) R emisi


Tanpa Lempeng 0,0038 41,8 414,8 29604313246 48,905 100%
Gabus -0,0001 42,8 415,8 29890827619 46,863 -3%
Kaca 0 46,1 419,1 30851099280 39,605 0%
Logam 0,0002 45,7 418,7 30733487408 41,292 5%

Anda mungkin juga menyukai