Anda di halaman 1dari 30

Indonesia!

33 bahasadiciutkan
Radiasi benda-hitam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lihat pula: Benda hitam, Hukum Planck, dan Radiasi termal

Seiring temperatur turun, puncak kurva radiasi benda-hitam akan turun juga intensitasnya dengan panjang
gelombang naik. Grafik radiasi benda-hitam juga dibandingkan dengan model klasik Rayleigh dan Jeans.

Warna (kromatisitas) radiasi benda-hitam tergantung dari suhu benda hitam; lokus warnanya ditunjukkan
disini di CIE 1931 x,y space, dikenal dengan Lokus Planck.

Radiasi benda-hitam adalah salah satu jenis radiasi elektromagnetik termal yang


terjadi di dalam atau di sekitar benda dalam keadaan kesetimbangan
termodinamika dengan lingkungannya atau saat ada proses pelepasan dari benda
hitam. Benda hitam merupakan benda yang buram dan tidak memantulkan cahaya.
Diasumsikan demi perhitungan dan teori berada pada suhu konstan dan seragam.
Radiasi ini memiliki spektrum dan intensitas spesifik yang bergantung hanya benda
temperatur benda.[1][2][3][4]
Radiasi panas yang dilepaskan spontan oleh banyak benda dapat diperkirakan
sebagai radiasi benda hitam. Sebuah daerah terinsulasi sempurna yang berada
pada kesetimbangan termal secara internal berisi radiasi benda-hitam dan akan
melepaskannya melalui lubang yang dibuat pada dinding, lubang dibuat kecil
sehingga tidak berpengaruh pada kesetimbangan.
Benda-hitam pada suhu ruang terlihat hitam, karena semua energi yang ia
radiasikan adalah inframerah dan tak dapat dilihat mata manusia. Karena mata
manusia tak dapat melihat warna pada intensitas cahaya sangat rendah, sebuah
benda hitam jika dilihat dalam gelap terlihat berwarna abu-abu (namun ini hanya
karena mata manusia hanya sensitif terhadap hitam dan putih pada intensitas
cahaya sangat rendah- pada kenyataanya, frekuensi cahaya pada range terlihat
tetaplah berwarna merah), meski spektrum puncaknya berada pada kisaran
inframerah.[5] Jika sedikit dipanaskan, warnanya terlihat merah tua. Jika temperatur
dinaikkan terus maka menjadi biru-putih.
Meski planet dan bintang tidak berada pada kesetimbangan termal dengan
sekitarnya dan juga bukanlah benda hitam sempurna, radiasi benda-hitam
digunakan pertama kali sebagai perkiraan untuk energi yang mereka lepas. [6] Lubang
hitam adalah benda hitam yang mendekati sempurna, karena ia menyerap semua
radiasi yang datang padanya. Telah diajukan bahwa mereka melepas radiasi benda
hitam (disebut radiasi Hawking), dengan suhu tergantung massa lubang hitam. [7]
Istilah benda hitam pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Kirchhoff tahun 1860.
Radiasi benda-hitam disebut juga radiasi sempurna atau radiasi
temperatur atau radiasi termal.

Daftar isi

 1Spektrum
 2Penjelasan
 3Persamaan
o 3.1Hukum Planck tentang radiasi benda-hitam
o 3.2Hukum perpindahan Wien
o 3.3Hukum Stefan–Boltzmann
 4Emisi tubuh manusia
 5Hubungan temperatur antara sebuah planet dan bintangnya
o 5.1Suhu virtual bumi
 6Efek Doppler untuk benda hitam bergerak
 7Lihat juga
 8Referensi
o 8.1Bibliografi
 9Pranala luar

Spektrum[sunting | sunting sumber]
Radiasi benda-hitam memiliki karakteristik yaitu spektrum frekuensi kontinu yang
bergantung hanya pada suhu benda,[8] disebut spektrum Planck atau Hukum Planck.
Spektrum ini berpuncak pada frekuensi karakteristik yang bergeser ke frekuensi
tinggi jika suhu naik, dan pada suhu kamar sebagian besar emisinya berada pada
daerah inframerah pada spektrum elektromagnetik.[9][10][11] Pada temperatur melewati
500 derajat Celsius, benda hitam mulai melepas cahaya dalam jumlah besar
sehingga dapat terlihat. Jika dilihat dalam gelap, sinar yang pertama terlihat seperti
abu-abu. Jika suhu terus dinaikkan, cahaya menjadi merah gelap, kemudian kuning,
dan akhirnya menjadi biru-putih.[12][13] Ketika benda terlihat putih, ia melepas sebagian
energinya sebagai radiasi ultraviolet. Matahari, dengan suhu efektif sekitar 5800 K,
[14]
 adalah benda hitam dengan puncak spektrum emisi di tengah (warna kuning-hijau)
pada spektrum terlihat, tetapi kekuatannya di ultraviolet juga besar.
Radiasi benda-hitam memberikan pencerahan kepada keadaan kesetimbangan
termodinamika dari radiasi rongga. Jika setiap mode Fourier dari radiasi
kesetimbangan pada rongga kosong dengan dinding yang memantul sempurna
dianggap sebagai derajat kebebasan dimana energi dapat berpindah, maka
menurut teorema ekuipartisi di fisika klasik, akan ada jumlah energi yang sama di
tiap mode. Karena jumlah mode-nya tak terbatas maka berakibat pada kapasitas
panas tak terbatas (energi tak terbatas pada suhu tidak nol berapapun), begitu juga
dengan spektrum radiasi terlepas yang naik tanpa hubungan dengan naiknya
frekuensi, masalah yang dikenal dengan bencana ultraungu. Namun, pada teori
kuantum bilangan okupasi mode dikuantisasi, memotong spektrum pada frekuensi
tinggi sesuai dengan pengamatan eksperimen dan menyelesaikan masalah. Studi
mengenai hukum benda hitam dan kegagalan fisika klasik untuk menjelaskannya
menjadi dasar bagi mekanika kuantum.

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Warna benda hitam mulai 800K sampai 12200K.

Semua zat normal (barionik) melepas radiasi elektromagnetik ketika suhunya


diatas absolut nol. Radiasi ini melambangkan perubahan energi panas benda
menjadi energi elektromagnetik, dan karena itu disebut radiasi termal. Proses ini
merupakan proses spontan distribusi radiatif dari entropi.
Sebaliknya semua benda normal menyerap radiasi elektromagnetik sampai derajat
tertentu. Benda yang menyerap semua radiasi yang jatuh padanya, pada
semua panjang gelombang, disebut benda hitam. Jika benda hitam berada pada
suhu yang seragam, emisinya memiliki distribusi frekuensi karakteristik yang
tergantung dari suhu. Emisinya disebut radiasi benda-hitam.
Konsep benda hitam adalah idealisasi, karena benda hitam sempurna tidak ada di
alam.[15] Grafit dan karbon hitam, dengan emisivitas lebih dari 0.95, adalah perkiraan
material hitam. Secara eksperimen, radiasi benda-hitam dapat muncul sempurna
sebagai radiasi kesetimbangan steady-state stabil pada rongga dalam benda tegar,
pada suhu seragam, yang sepenuhnya buram dan hanya sedikit memantul (reflektif).
 Sebuah boks tertutup dengan dinding grafit pada suhu kontan dengan lubang kecil
[15]

pada satu sisi menghasilkan perkiraan yang baik bagi radiasi benda-hitam
memancar dari bukaannya.[16][17]
Radiasi benda hitam memiliki distribusi intensitas radiatif yang stabil, absolut, dan
unik yang dapat bertahan dalam kesetimbangan termodinamika dalam rongga.
[15]
 Dalam kesetimbangan, untuk tiap frekuensi, total intensitas radiasi yang dilepas
dan dipantulkan dari sebuah benda (jumlah radiasi bersih yang meninggalkan
permukaan, disebut radiansi spektral) ditentukan hanya dengan temperatur
kesetimbangan, tidak tergatung dari bentuk, material, atau struktur benda. [18] Untuk
benda hitam (penyerap sempurna) tidak ada radiasi yang dipantulkan, maka radiansi
spektral sepenuhnya akibat emisi. Selain itu, benda hitam adalah diffuse
emitter (emisinya tidak tergantung arah). Akibatnya, radiasi benda-hitam dapat
dilihat sebagai radiasi dari benda hitam pada kesetimbangan termal.
Radiasi benda hitam akan memancarkan cahaya yang dapat dilihat jika suhu objek
cukup tinggi. Titik Draper adalah temperatur dimana semua padatan memancarkan
warna merah redup, berkisar 798 K.[19][20] Pada 1000 K, bukaan kecil pada rongga
dinding benda buram yang dipanaskan, dilihat dari luar, berwarna merah; pada 6000
K, akan terlihat putih. Tidak peduli bagaimana oven itu dibuat atau materialnya dari
apa, selama semua cahaya diserap oleh dindingnya, maka dapat dianggap
perkiraan yang baik untuk radiasi benda-hitam. Spektrum dan warna cahaya yang
keluar menjadi gungsi temperatur rongga saja. Grafik yang berisi jumlah energi
didalam oven per satuan volume dan per satuan interval frekuensi yang diplot vs
frekuensi, disebut kurva benda-hitam. Kurvanya berbeda-beda untuk tiap suhu.

Temperatur aliran lava Pāhoehoe dapat diperkirakan berdasarkan warnanya. Hasilnya ternyata sesuai


dengan pengukuran suhu lava yang berkisar 1000 hingga 1200 °C (1830 hingga 2190 °F).

Dua benda yang suhunya sama berada dalam kesetimbangan termal, maka benda
pada temperatur T dikelilingi oleh awan cahaya pada temperatur T, rata-rata akan
melepas cahaya ke awan sebanyak yang ia serap, mengikuti azas pertukaran
Prevost yang merujuk ke kesetimbangan radiatif. Azas neraca
terperinci mengatakan bahwa pada kesetimbangan termodinamik semua proses
elementer dapat dipahami dengan akal sehat dilihat dari sisi depan maupun sisi
belakang.[21][22] Prevost juga membuktikan bahwa emisi dari sebuah benda secara
logika ditentukan hanya dari keadaan internalnya. Efek sebab akibat absorpsi dalam
emisi termodinamik (spontan) tidak secara langsung karena hanya berakibat pada
keadaan internal benda. Hal ini berarti pada kesetimbangan termodinamik jumlah
setiap panjang gelombang pada tiap arah radiasi termal dilepas oleh benda pada
temperatur T, hitam atau bukan, sama dengan jumlah yang diserap benda karena ia
dikelilingi cahaya pada temperatur T.[23]
Ketika benda adalah hitam, absorpsinya jelas: jumlah cahaya yang diserap adalah
semua yang mengenai permukaan. Untuk benda hitam yang lebih besar daripada
panjang gelombang, energi cahaya yang diserap pada panjang
gelombang λ berapapun per satuan waktu adalah berbanding lurus dengan kurva
benda-hitam. Hal ini berarti kurva benda-hitam adalah jumlah energi cahaya yang
dilepas oleh benda hitam. Ini menjadi kondisi untuk pengaplikasian Hukum radiasi
termal Kirchhoff: kurva benda-hitam adalah karakteristik cahaya termal, yang hanya
tergantung pada temperatur dinding rongga, menyatakan bahwa dinding rongga
adalah sepenuhnya buram dan sama sekali tak memantul, dan rongga berada
dalam kesetimbangan termodinamik.[24] Ketika benda hitam berukuran kecil,
ukurannya sebanding dengan panjang gelombang cahaya, maka absorpsinya
menjadi berbeda, karena objek kecil bukanlah penyerap yang efisien bagi cahaya
dengan panjang gelombang besar, tetapi asas persamaan emisi dan absorpsi selalu
digunakan pada kondisi kesetimbangan termodinamik.
Di laboratorium, radiasi benda-hitam didekati dengan radiasi dari sebuah lubang
kecil dalam rongga besar (hohlraum), dalam sebuah benda buram yang hanya
memantul sebagian, yang dijaga pada suhu konstan. (Teknik ini mengarah pada
istilah alternatif radiasi rongga.) Tiap cahaya yang memasuki lubang harus
memantulkan dinding rongga beberapa kali sebelum ia lolos, dimana pada proses
tersebut ia hampir pasti diserap. Absorpsi muncul tidak peduli berapa panjang
gelombang radiasi yang masuk (selama itu kecil bila dibandingkan dengan
lubangnya). Lubang ini, adalah pendekatan dari sebuah benda hitam teoretis dan,
jika rongga dipanaskan, densitas spektral daya dari radiasi lubang (jumlah cahaya
yang dilepas dari lubang tiap panjang gelombang) akan kontinu, dan hanya akan
tergantung dari suhu dan fakta bahwa dindingnya buram dan paling tidak menyerap
sebagian, tapi tidak pada material tertentu dimana mereka dibuat atau pada material
dalam rongga (bandingkan dengan spektrum emisi).
Perhitungan kurva benda-hitam merupakan tantangan utama dalam fisika
teoretis selama abad ke-19. Masalah ini diselesaikan tahun 1991 oleh Max
Planck yang saat ini dikenal dengan Hukum Planck untuk radiasi benda-hitam.
[25]
 Dengan mengubah hukum radiasi Wien (tidak sama dengan hukum perpindahan
Wien) konsisten dengan termodinamika dan elektromagnetisme, ia menemukan
persamaan matematika dengan mem-fitting data percobaan dengan hasil yang
lumayan baik. Planck harus mengasumsi bahwa energi osilator dalam rongga
dikuantisasi, dengan kata lain ia ada pada kelipatan bilangan
bulat. Einstein mengembangkan ide ini dan mengajukan kuantisasi radiasi
elektromagnetik pada tahun 1905 untuk menjelaskan efek fotolistrik. Teori ini
akhirnya menggantikan elektromagnetisme klasik dengan
munculnya elektrodinamika kuantum. Kuanta ini disebut foton dan rongga benda-
hitam disebut berisi gas foton. Kemudian, ia mengarahkan pada pengembangan
distribusi probabilitas kuantum, disebut statistik Fermi–Dirac dan statistik Bose–
Einstein, tiap hukum diaplikasikan ke kelas partikel yang
berbeda, fermion dan boson.
Panjang gelombang dimana radiasi pada posisi terkuat dinyatakan pada hukum
perpindahan Wien, dan daya keseluruhan yang dilepas per satuan luas dinyatakan
pada Hukum Stefan–Boltzmann. Maka, jika temperatur meningkat, warna terang
berubah dari merah menjadi kuning, kemudian putih, dan menjadi biru. Meski jika
puncak panjang gelombang menjadi ultra-violet, radiasi tetap dilepaskan pada
panjang gelombang biru dan benda tetap terlihat biru. Benda tidak mungkin menjadi
tak terlihat - radiasi cahaya terlihat meningkat secara monotonik terhadap suhu.[26]
Radiansi atau intensitas teramati bukan merupakan fungsi arah. Maka, benda hitam
adalah radiator Lambertian sempurna.
Benda real tidak pernah berperilaku seperti benda hitam ideal, dan radiasi yang
dilepaskan pada frekuensi tersebut itu hanya sebagian dari emisi ideal
seharusnya. Emisivitas material menspesifikasi seberapa baik sebuah benda
meradiasikan energi jika dibandingkan dengan benda hitam. Emisivitas ini
tergantung dari beberapa faktor seperti suhu, sudut emisi, dan panjang gelombang.
Namun, pada ilmu rekayasa pada umumnya diasumsikan bahwa emisivitas dan
absorpsivitas permukaan tidak tergantung pada panjang gelombang, sehingga besar
emisivitas adalah konstan. Hal ini dikenal dengan asumsi "benda abu-abu".

Citra WMAP 9-tahun (2012) dari radiasi latar gelombang mikro kosmik melintasi alam semesta.[27][28]

Dengan permukaan non-hitam, penyimpangan dari perilaku benda-hitam ideal


ditentukan dari struktur permukaan, seperti kekasaran atau granularitas, dan
komposisi kimia. Pada basis "per panjang gelombang", benda real dalam
keadaan kesetimbangan termodinamika lokal masih mengikuti Hukum Kirchhoff:
emisivitas sama dengan absorptivitas, maka objek yang tidak menyerap semua
cahaya juga akan melepas radiasi lebih sedikit daripada benda hitam ideal; radiasi
tak sempurna dapat disebabkan karena cahaya ditransmisikan melalui benda atau
beberapa diantaranya dipantulkan pada permukaan benda.
Dalam astronomi, objek seperti bintang sering dianggap sebagai benda hitam
meskipun pendekatannya masih tidak baik. Sebuah spektrum benda hitam yang
nyaris sempurna ditunjukkan oleh radiasi latar gelombang mikro kosmik. Radiasi
Hawking adalah radiasi benda-hitam hipotesis yang dilepas oleh lubang hitam, pada
temperatur yang tergantung dari massa, muatan, dan spin dari lubang. Jika
prediksinya benar, lubang hitam secara bertahap akan menyusut dan menguap
seiring waktu karena mereka kehilangan massa karena emisi foton dan partikel
lainnya.
Sebuah benda hitam meradiasikan energi pada semua frekuensi, tetapi
intensitasnya dengan cepat cenderung ke nol pada frekuensi tinggi (panjang
gelombang pendek). Contohnya, benda hitam pada suhu ruang (300 K) dengan luas
permukaan 1 meter persegi akan melepas foton pada range terlihat (390–750 nm)
dengan kecepatan rata-rata tiap 1 foton tiap 41 detik, berarti benda hitam tidak
melepas pada range terlihat.[29]

Persamaan[sunting | sunting sumber]
Hukum Planck tentang radiasi benda-hitam[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Hukum Planck
Hukum Planck menyatakan bahwa[30]
dengan
I(ν,T) adalah daya (energi per satuan waktu) yang diradiasikan per satuan
area permukaan yang melepas pada arah normal per satuan solid angle per
satuan frekuensi oleh benda hitam pada temperatur T, juga dikenal dengan
radiansi spektral;
h adalah konstanta Planck;
c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa;
k adalah konstanta Boltzmann;
ν adalah frekuensi radiasi elektromagnetik;
T adalah temperatur absolut benda.
Hukum perpindahan Wien[sunting | sunting sumber]
Hukum perpindahan Wien menjelaskan bagaimana
spektrum radiasi benda-hitam pada suhu berapapun
berkorelasi dengan spektrum pada suhu lainnya. Jika
diketahui bentuk spektrum pada suatu suhu, maka bentuk
spektrum pada suhu lainnya dapat dihitung. Intensitas
spektrum dapat dinyatakan sebagai fungsi panjang
gelombang atau fungsi frekuensi.
Akibat dari hukum perpindahan Wien adalah panjang
gelombang saat intensitas per satuan panjang
gelombang dari radiasi yang dihasilkan benda hitam ketika
maksimum, , hanya sebagai fungsi temperatur:
dengan konstanta b, dikenal dengan konstanta
perpindahan Wien, sama dengan 2,8977729(17)×10−3 K
m.[31]
Hukum Planck diatas juga dinyatakan sebagai fungsi
frekuensi. Intensitas maksimum adalah
.[32]
Hukum Stefan–Boltzmann[sunting | sunting
sumber]
Hukum Stefan–Boltzmann menyatakan bahwa daya
yang dilepas per satuan luas dari permukaan benda
hitam adalah berbanding lurus dengan pangkat
empat suhu absolutnya:
dengan j* adalah total daya yang diradiasikan
per satuan luas, T adalah temperatur
absolut dan σ = 5,67×10−8 W
m−2 K−4 adalah konstanta Stefan–Boltzmann. Hal
ini didapat dengan mengintegralkan  terhadap
frekuensi dan solid angle:
Faktor  muncul karena kita menganggap
radiasi pada arah normal ke permukaan.:
 independen terhadap sudut dan
melewati integral solid angle. Masukkan
rumus  menghasilkan
dengan  tanpa satuan. Integral
terhadap  memiliki nilai , sehingga
menghasilkan

Emisi tubuh
manusia[sunting | sunting
sumber]

Banyak energi manusia diradiasi keluar dalam bentuk

cahaya inframerah. Beberapa material menjadi transparan pada

inframerah namun buram pada cahaya tampak, seperti kantong plas

pada pencitraan inframerah berikut (bawah). Material lainnya terlih

transparan pada cahaya terlihat, tetapi buram atau memantul pada

inframerah, seperti pada kacamata yang dipakai.

Seperti zat lainnya, tubuh


manusia meradiasikan beberapa
energi keluar sebagai
cahaya inframerah.
Daya radiasi bersih adalah
perbedaan antara daya yang
dilepas dan daya yang diserap:
Menggunakan hukum Stefan–
Boltzmann,
dengan A dan T adalah
luas dan suhu tubuh
manusia, dan T0 adalah
temperatur ambient.
Total luas permukaan
tubuh manusia dewasa
sekitar 2 m2,
dan emisivitas inframerah
sedang dan jauh dan
sebagian besar pakaian
mendekati seragam,
begitu juga untuk sebagian
besar permukaan non-
logam.[33][34] Suhu kulit
sekitar 33 °C,[35] namun
pakaian menurunkan suhu
permukaan menjadi sekitar
28 °C ketika
temperatur ambient sekitar
20 °C.[36] Maka, hilangnya
panas radiatif bersih
sekitar
Total energi yang
diradiasi per hari
sekitar 9 MJ, atau 2000
kcal
(kalori makanan). Kece
patan metabolik
basal untuk pria 40-
tahun sekitar 35
kcal/(m2·h),[37] yang
ekivalen dengan 1700
kcal per hari, diasumsi
luas permukaan 2 m2.
Namun, rata-rata
kecepatan metabolik
pada orang yang
kurang aktif sekitar
50% - 70% lebih tinggi
daripada kecepatan
basalnya.[38]
Ada mekanisme
hilangnya panas yang
lain,
yaitu konveksi dan eva
porasi. Konduksi dapat
diabaikan - bilangan
Nusseltnya jauh lebih
besar. Evaporasi
dengan perspirasi hany
a dibutuhkan jika
radiasi dan konveksi
tidak cukup untuk
menjaga
temperatur steady-
state (tapi tanpa
memperhatikan
evaporasi dari paru-
paru). Kecepatan
konveksi bebas juga
sebanding, meskipun
lebih rendah daripada
kecepatan radiatif.
[39]
 Maka, radiasi
mencakup sekitar dua
pertiga hilangnya
energi energi termal
pada udara dingin.
Karena masih banyak
perkiraan asumsi,
maka ini masih
hitungan kasar.
Gerakan
udara ambient,
menyebabkan
konveksi paksa, atau
evaporasi mengurangi
radiasi sebagai
mekanisme hilangnya
panas.
Aplikasi hukum
perpindahan
Wien untuk emisi tubuh
manusia menghasilkan
puncak gelombang
pada
Untuk alasan ini,
peralatan
pencitraan termal
untuk manusia
paling sensitif pada
range sekitar 7–14
mikrometer.
Hubungan
temperatur
antara
sebuah
planet dan
bintangnya[su
nting | sunting
sumber]
Hukum benda-
hitam dapat
digunakan untuk
memperkirakan
temperatur sebuah
planet yang
mengorbit
matahari.

Intensitas radiasi ter
mal gelombang
panjang bumi, dari
awan, atmosfer, dan
tanah

Temperatur sebuah
planet tergantung
dari beberapa
faktor:

 Radiasi
dari
bintangn
ya
 Radiasi
yang
dilepas
planet,
seperti c
ahaya
inframer
ah bumi
 Efek albe
do yang
menyeba
bkan
sebagian
cahaya
dipantulk
an oleh
planet
 Efek
rumah
kaca unt
uk planet
dengan
atmosfer
 Energi
yang
dihasilka
n oleh
planet itu
sendiri
akibat pe
luruhan
radioaktif
, panas
pasang
surut,
dan kontr
aksi
adiabatik
akibat
pendingi
nan.
Analisis ini hanya
menganggap
panas matahari
untuk planet-planet
yang ada di tata
surya.
Hukum Stefan–
Boltzmann merumu
skan
total daya (energi/d
etik) yang dilepas
oleh matahari:

Bumi hanya
menyerap luasan
lebih seperti disk 2
dimensi daripada
permukaan bola.

dengan
 adalah konstanta Stefan–Boltzmann,
 adalah temperatur efektif matahari dan
 adalah jari-jari matahari.
Mata
hari
mele
pas
daya
seca
ra
mera
ta ke
sem
ua
arah.
Akib
atny
a,
plan
et
hany
a
men
erim
a
seba
gian
kecil
saja.
Daya
dari
mata
hari
yang
men
gena
i
plan
et
(diat
as
atmo
sfer)
adal
ah:
w
h
e
r
e
 adalah jari-jari planet dan
 adalah jarak antara matahari dan planet tersebut.
Kare
na
suhu
nya
tinggi
,
mata
hari
mele
pas
seba
gai
besar
radia
sinya
pada
renta
ng
freku
ensi
ultrav
iolet
terlih
at
(UV-
Vis).
Pada
renta
ng
freku
ensi
ini,
plane
t
mem
antul
kan
seba
gian
energ

 
dima
na 
 
adala
h alb
edo a
tau
reflek
tansi
plane
t
pada
renta
ng
UV-
Vis.
Deng
an
kata
lain,
plane
t
meny
erap 
 
bagia
n dari
caha
ya
mata
hari
dan
mem
antul
kan
sisan
ya.
Daya
yang
diser
ap
plane
t dan
atmo
sfern
ya
menj
adi:
Meski
planet
hanya
menyera
p
sebagai
luasan
lingkaran 
, ia
melepas
sama
rata ke
semua
arah
sebagai
bola.
Jika
planet
adalah
benda
hitam
ideal,
maka ia
akan
melepas
kan
sesuai
dengan 
Hukum
Stefan–
Boltzman
n
dengan 
 adalah
temperatur
planet.
Temperatur
ini, dihitung
untuk kasus
planet yang
berperilaku
sebagai
benda hitam
dengan
mengatur ,
dikenal
dengan tem
peratur
efektif.
Temperatur
sesungguhn
ya dapat
berbeda,
tergantung
dari
karakteristik
permukaan
dan
atmosfernya.
Tanpa
memperdulik
an atmosfer
dan efek
rumah kaca,
maka karena
suhu planet
jauh
dibawah
suhu
matahari,
melepaskan
sebagian
besar
radiasinya
pada ukuran
spektrum
inframerah
(IR). Pada
rentang
frekuensi ini,
planet
melepas
radiasi  yang
benda hitam
akan
melepas
dengan 
 adalah
emisivitas
rata-rata
pada
rentang IR.
Daya yang
dilepas
planet
adalah:
Untuk sebuah
benda berada
dalam kesetim
angan
pertukaran
radiatif dengan
lingkungannya
kecepatan
dimana ia
melepas energ
radiasi sama
dengan
kecepatan ia
menyerapnya:
[41]

Substitusi
persamaan un
daya planet pa
persamaan 1–
sederhanakan
menghasilkan
perkiraan
temperatur pla
abaikan gas ru
kaca, TP:
Dengan kata l
dengan asums
ada, temperat
sebuah planet
tergantung da
permukaan m
radius mataha
antara planet
matahari, albe
emisivitas IR d
planet.
Suhu virtua
bumi[sunting
sumber]
Substitusi nila
diketahui untu
matahari dan
menghasilkan
[42]

[42]

[42]

[43]

Dengan emisi
seragam, mak
efektif bumi ad
atau −18.8 °C
Ini adalah tem
meradiasi seb
pada inframer
rumah kaca (y
suhu bumi leb
pada semua s
diasumsikan a
nyatanya tidak
benda hitam id
sehingga men
beberapa dera
diperkirakan. J
memperkiraka
tanpa atmosfe
mengambil alb
sebagai perkir
emisivitas bula
0.1054[45] dan 0
perkiraan suhu
Perkiraan rata
antara 0.3–0.4
temperatur efe
Perkiraan seri
pada konstant
insolasi) dan b
jarak matahar
menggunakan
insolasi 1400
suhu efektif ad
menggunakan
surya 1372 W
efektif menjad
Efek Dop
hitam ber
sumber]
Efek Doppler r
perubahan pa
sumber yang b
terhadap peng
yang teramati
dengan v adal
kerangka diam
antara vektor
pengamat diuk
sumber, dan c
dapat disederh
khusus untuk
(θ = π) atau m
dan untuk kec
daripada c.
Melalui Hukum
benda hitam b
frekuensi caha
disubstitusikan
frekuensi di pe
Untuk kasus d
bergerak men
pengamat, pe
Disini v > 0 me
dan v < 0 men
Hal ini merupa
dimana kecep
mencapai kec
Contohnya ad
kosmik, yang
gerak bumi re
hitam.

Lihat juga
 Bolometer
 Temperatu
 Termomete
 Polarisasi
 Hukum Pla
 Pirometri
 Hukum Ra
 Termograf
 Persamaan

Referensi
1. ^ Loudon 200
2. ^ Mandel & W
3. ^ Kondepudi
4. ^ Landsberg
5. ^ Partington,
6. ^ Ian Morison
Wiley & Sons
7. ^ Alessandro
Introduction".
Press.  ISBN 
8. ^ Tomokazu
equilibrium an
line stars. Spr
9. ^ Wien, W. (1
Körper zum z
Königlich-Pre
1893, 1: 55–6
10. ^ Lummer, O
Spectrum des
Physikalische
11. ^ Planck 191
12. ^ Draper, J.W
Edinburgh an
series 3, 30: 3
13. ^ Partington 1
14. ^ Goody & Yu
15. ^ Lompat ke:a
16. ^ Wien 1894
17. ^ Planck 191
18. ^ Joseph Can
infrared detec
hlm.  107. ISB
19. ^ "Science: D
Walker. XIV  (
20. ^ J. R. Mahan
approach (ed
6.
21. ^ de Groot, S
North-Holland
22. ^ Kondepudi
23. ^ Stewart 185
24. ^ Huang, Ker
& Sons.  ISBN
25. ^ Planck, Ma
Normal Spect
553. Bibcode
26. ^ Landau, L.
Edition Part 1
27. ^ Gannon, M
Universe Unv
28. ^ Bennett, C.
Odegard, N.;
E.; Nolta, M.R
Kogut, A.; Lim
(December 20
Probe (WMAP
5225. arXiv:1
0067-0049/20
29. ^ Matematika
gelombang) a

i[w_, t_] = 2*h*c^2


Jumlah foton/detik
750*10^(-9)}] = 0.

30. ^ Rybicki & L


31. ^ http://physic
32. ^ Nave, Dr. R
Characterize
Radiation".  H
displacement
33. ^ Infrared Se
Diakses tangg
34. ^ Omega Eng
tanggal  2007
35. ^ Farzana, Ab
Temperature)
36. ^ Lee, B. "Th
Surface Appa
Man/Fabric/E
asli  (PDF)  tan
37. ^ Harris J, Be
Basal Metabo
3.  Bibcode:19
091498  . PM
38. ^ Levine, J (2
environment a
E675–E685. 
39. ^ DrPhysics.c
tanggal  2007
40. ^ Prevost, P.
Physique (Pa
41. ^ Iribarne, J.V
second editio
page 227.
42. ^ Lompat ke:a
43. ^ Cole, Georg
Science: The
Physics Publi
44. ^ Principles o
Cambridge U
available onlin
Machine., p. 1
330 K "in the
its actual surf
45. ^ Saari, J. M.
Albedo Studie
178. Bibcode
46. ^ Lunar and P
47. ^ Michael D.
astronomy. T
48. ^ Willem Joze
Change an In
7923-5996-8.
49. ^ F. Selsis (2
Pascale Ehre
Springer. hlm
50. ^ Wallace, J.M
Introductory S
12-732951-2,
51. ^ The Dopple

Bibliografi[
 Chandrasekh
Press.
 Goody, R. M.
Theoretical B
Press.  ISBN 
 Hermann, A. 
C.W. (transl.)
of Frühgesch
Verlag, Mosb
 Kirchhoff, G.;
Fraunhofer'sc
Preussischen
 Kirchhoff, G.;
Zusammenha
Wärme".  Mon
der Wissensc
 Kirchhoff, G. 
Emissionsver
für Wärme an
275–301.  Bib
850205. Tran
relation betwe
bodies for ligh
volume 20: 1–
 Kirchhoff, G. 
Emissionsver
für Wärme un
Johann Ambr
 Kondepudi, D
From Heat En
Sons. ISBN 0
 Kragh, H.  (19
the Twentieth
01206-7.
 Kuhn, T. S.  (1
Discontinuity.
 Landsberg, P
mechanics (e
Publications. 
 Lavenda, Ber
Probabilistic A
42. ISBN 978
 Loudon, R. (2
third). Cambr
 Mandel, L.; W
Optics.  Camb
 Mehra, J.;  Re
Quantum The
90642-8.
 Mihalas, D.; W
Hydrodynami
 Milne, E.A.  (1
Astrophysik. 3
 Partington, J.
Chemistry. Vo
Gases. Longm
 Planck, M.  (1
translated by
 Rybicki, G. B.
Astrophysics.
 Schirrmacher
Kirchhoff's ra
Zentrum für W
 Siegel, D.M. (
Kirchhoff: two
law"".  Isis. 67
 Stewart, B.  (1
heat". Transa
 Wien, W.  (18
Strahlung". A
165. Bibcode
511.

Radiasi Benda Hitam: Pengertian,


Bunyi Hukum, Rumus, Contoh Soal
December 27, 2021 by Bagus

Hai sobat semua

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang benda yang berwarna
hitam

Benda hitam tersebut akan menghasilkan radiasi yang dinamakan radiasi


benda hitam

Oke langsung saja kita mulai pembahasannya.

Daftar Isi
 Pengertian Radiasi Benda Hitam
 Hukum Radiasi Benda Hitam
o Hukum Planck
o Hukum Perpindahan Wien
 Contoh Peristiwa Radiasi Benda Hitam
 Contoh Soal Radiasi Benda Hitam

Pengertian Radiasi Benda Hitam


Warna merupakan sesuatu keindahan yang ada dalam kehidupan. Kita dapat
menikmati  indahnya dunia dengan sentuhan warna.

Warna merupakan biasan dari cahaya yang diterima oleh mata kita sehingga
membentuk goresan goresan yang indah.

Secara ilmiah warna merupakan spektrum gelombang cahaya polikromatis


sempurna yaitu warna putih. Dalam dunia pewarnaan terdapat warna gelap
dan warna terang.

Kita akan lebih spesifik membahas warna gelap dimana warna tersebut akan
menghasilkan radiasi benda hitam.

Setiap benda pasti memancarkan radiasi dari warna yang dimilikinya. Salah
satu  warna benda yang memancarkan radiasi cukup unik  ialah benda hitam.

Benda hitam memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap cahaya.  Itulah
kenapa jikakita menggunakan pakaian yang berwarna hitam cenderung lebih
panas.

Berbeda jika kita menggunakan pakaian berwarna putih maka kitaakan merasa


lebih dingin karena warna putih bersifat memantulkan cahaya.

Sekarang kita akan mulai membahas radiasi benda hitam. Tapi benda hitam
disini adalah benda yang buram dan tidak memantulkan cahaya.

Nah, yang disebut radiasi benda hitam adalah sebuah radiasi


elektromagnetik termal yang terjadi di dalam atau di sekitar benda saat
keadaan kesetimbangan termodinamika dengan lingkungannya.
Secara sederhana kita dapat memahami radiasi benda hitam adalah ketika
benda menyerap dan menahan cahaya maka benda tersebut akan
memancarkan radiasi ke sekitarnya sehingga kita dapat merasakannya melalui
suhu maupun perubahan warnatertentu.

Benda hitam sendiri memiliki beberapa hukum yang akan dibahas pada sub
bab selanjutnya.

Baca juga  Fluks Magnetik.


Hukum Radiasi Benda Hitam
Berbagai ilmuan telah menelitipersoalan radiasi bendahitam ini. Dengan
pemikiran para ilmuan tersebut maka melahirkan berbagai hukum tentang
radiasi benda hitam. Mari kita bahas satu persatu:

Hukum Planck
Hukum ini menjelaskan mengenai rapat spektrum radiasi elekromagnetik yang
dilepaskan oleh benda hitam dalam kesetimbangan termal dan temperature
tertentu. Hukum ini memiliki persamaan matematis sebagai berikut.

I(v,T) = 2hv3/c2 = 1/((hv/ekT)-1)


Dimana:

 I(v,T) = energi per satuan waktu yang diradiasikan per satuan area
permukaan yang melepas pada arah normal per satuan solid angle
per satuan frekuensi oleh benda hitam pada temperatur T.
 h = konstanta Planc
 k = konstanta Boltsman
 c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa
 v = frekuensi radiasi elektromagnetik
 T = temperatuabsolut benda
Hukum Perpindahan Wien
Wien menjelaskan tentang bagaimana spektrum radiasibenda hitam padasuhu
berapapun berkorelasi dengan spektrum suhu yang lainnya.

Secara matematis dapat dijelaskan sebagai berikut.

λmax = b/T
Dimana

 λ = panjang gelombang
 b = konstanta perpindahan wien
 T = suhu
Setelah kita memahami persamaan yang ada dalam radiasi benda hitam kita
akan sedikit belajar tentang peristiwa radiasi benda hitam.

Baca juga  Gelombang Berjalan.


Contoh Peristiwa Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda hitam akan menimbulkan beberapa peristiwa seperti yang akan
disebutkan dibawah ini:

Gejala pemanasa gelobal dan efek  rumah kaca



 Penggunaan termos
 Panelsurya
 Penggunaan  pakaian
Oke selanjutnya untuk menguji pemahaman kita semua mari kita mengerjakan
beberapa soal dibawah ini

Contoh Soal Radiasi Benda Hitam


Benda pada suhu 127oC memancarkan radiasikan gelombang
elektromagnetik. Bila nilai konstanta Wien = 2,898 x 10 −3 m.K. Berapa
panjang gelombang maksimum radiasi tersebut?

Pembahasan
Diketahui
T = 127 C = (137+273) = 400K

b = 2,898 x 10 −3 m.K

Penyelesaian
λmax = b/T

λmax = 2,898 x 10 −3 / 400

λmax = 0.725 10-5


λmax = 7.25 10-6 m
Jadi panjang gelombang maksimum radiasi benda hitam tersebut adalah 7.25
10-6 m

Planck's Radiation Law


Fλ=2πhc2λ5exphckλT-1
2
2 πh c
F ( λ )=
  5
( ( ) )
λ exp
hc
kλT
−1
Radiasi Benda Hitam
Kebanyakan sumber cahaya yang kita jumpai, termasuk matahari dan lampu pijar, dapat
dimodelkan sebagai pemancar “benda hitam”. Sebuah benda hitam menyerap semua radiasi
yang mengenai permukaannya dan memancarkan radiasi bergantung pada temperaturnya.
Benda hitam dinamakan seperti itu karena, bila tidak memancarkan cahaya tampak, mereka
tampak hitam karena menyerap seluruh radiasi pada semua panjang gelombang. Pemancar
benda hitam yang penting dalam fotovoltaik adalah yang memancarkan cahaya tampak.
Radiasi spektral dari sebuah benda hitam diberikan oleh hukum radiasi Planck's1,
sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Fλ=2πhc2λ5exphckλT-1

dimana:
λ  adalah panjang gelombang cahaya;
T adalah suhu dari benda hitam (K);
F F adalah radiasi spektral dalam Wm-2µm-1; and
h,c dan k adalahkonstanta.

Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang tepat, kita perlu berhati-hati dengan satuan. Cara
termudah adalah menggunakan satuan SI sehingga c dinyatakan dalam m/s, h dalam
joule·seconds, T dinyatakan dalam kelvin, k adalah joule/kelvin, dan λ dalam meter. Dengan
begitu, kita akan mendapat iradiansi spektral dengan satuan Wm-3. Selanjutnya, bila dibagi
dengan 106 kita akan mendapatkan satuan konvensional untuk iradiansi spektral yaitu Wm-
2
µm-1. Notasi F(λ) menandakan bahwa radiasi spektral berubah seiring berubahnya panjang
gelombang.

Jumlah seluruh rapat daya dari sebuah benda hitam ditentukan dengan megintegrasikan
iradiansi spektral pada seluruh panjang gelombang yang menghasilkan:

H=σT4

dimana σ adalah konstanta Stefan-Boltzmann dan T adalah suhu dari benda hitam dalam


kelvin.

Parameter tambahan yang penting dalam suatu pemancar benda hitam adalah panjang
gelombang yang memiliki iradiansi spektralnya paling tinggi, dengan kata lain, panjang
gelombang di mana daya yang dipancarkan paling besar. Panjang gelombang puncak dari
radiasi spektral ditentukan dengan mendiferensiasikan iradiansi spektral dan menyelasaikan
persamaan turunannya saat nilainya sama dengan nol. Hasilnya dikenal sebagai Hukum
2900
Wien's dan ditunjukkan pada persamaan berikut: λ ρ ( μm )=
T

λρμm=2900T

dimana λp adalah panjang gelombang dimana iradiansi spektral puncak dipancarkan dan
T adalah suhu dari benda hitam (K).
Black Body Temperature - Peak Wavelength, Radiation Intensity Calculator

Blackbody Temperature (K):

Peak Wavelength (nm):


Integrated Radiation Intensity (W/m 2):
% simple model of the black body using MATLAB/Octave/Freemat
wavelength = 0.01:0.01:5.0; % microns sweep over a range of wavelengths
T = 5000; % temperature in kelvin
F = 3.742./ ((wavelength.^5).*(exp(1.439e4./(wavelength*T))-1)) ; % gives
the result in W/m2/um x 1e8
plot(wavelength,F);
xlabel('wavelength (\mum)'); % add axis labels and plot title
ylabel('spectral intensity (W/m^2/\mum) x 10^8');
title('Blackbody Radiation');
legend(sprintf('T = %.0f K',T));

Geser titik dibawah grafik untuk melihat perubahan pada spektrum radiasi benda hitam
seiring kenaikan suhu dari 1000 hingga 6000 K. MATLAB/Octave Code.

Blackbody Temperature: 2999.2 K

Menggerakan titik diatas ke suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan kenaikan substantial
pada pancaran dan puncaknya akan bergerak menuju panjang gelombang yang lebih
pendek. Click on the graph for numerical data.

Persamaan dan animasi di atas menunjukkan bahwa seiring naiknya suhu dari benda hitam,
distribusi spektral dan daya dari cahaya yang dipancarkan turut berubah. Sebagai contoh, di
sekitar suhu ruang, sebuah pemancar benda hitam (seperti tubuh manusia atau bohlam yang
sedang dimatikan) akan memancarkan radiasi berdaya rendah pada panjang gelombang yang
lebih besar dari 1µm, jauh dari batas kemampuan pengelihatan manusia. Bila benda hitam
tersebut dipanaskan hingga 3000 K, benda hitam tersebut akan bersinar merah karena
spektrum dari cahaya yang dipancarkan bergeser ke energi yang lebih tinggi, ke spektrum
cahaya tampak. Jika suhu dari filamen terus dinaikkan hingga 6000K, radiasi akan
dipancarkan pada seluruh spektrum cahaya tampak dari merah ke ungu dan akan tampak
berwarna putih. Grafik dibawah membandingkan radiasi spektral dari sebuah benda hitam
pada tiga titik suhu. Untuk suhu ruang 300K (garis putus-putus hitam) pada dasarnya tidak
ada daya yang dipancarkan pada spektrum bagian cahaya tampak dan inframerah jarak dekat
sebagaimana ditunjukkan di grafik. Dikarenakan adanya variasi yang besar dari daya yang
dipancarkan dan rentang panjang gelombang di mana daya dipancarkan, grafik logaritmik di
bawah menunjukkan dengan lebih jelas variasi dari spektrum pancaran benda hitam sebagai
fungsi dari suhu.
Intensitas spektral cahaya dari sebuah benda hitam pada grafik dengan 2 sumbu logaritmik.
Pada suhu ruang, pancarannya sangat rendah dan berpusat di sekitar 10 µm.

Blackbody temperature: 1000.0 K

 1.M. Planck, “Distribution of energy in the spectrum”, Annalen der Physik, vol. 4, pp.


553-563, 1901.

λ is the wavelength of light

T is the temperature of the blackbody (K)

F is the spectral irradiance in Wm-2µm-1

h,c and k are constants.

Anda mungkin juga menyukai