Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang definisi kepemimpinan beserta rujukannya?
2. Simpulkan definisi kepemimpinan menurut Saudara berdasarkan definisi
yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang definisi manajemen beserta rujukannya?
4. Simpulkan definisi manajemen menurut Saudara berdasarkan definisi yang dideskripsikan
di atas (no.3)!
Jawaban:
`1. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Teori kepemimpinan banyak dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai macam pengertian, berikut
pengertian kepemimpinan menurut para ahli(Kartono, 2003):
Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan, proses
organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien.
4. definisi manajemen menurut Saudara berdasarkan definisi yang dideskripsikan:
pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni
perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk
menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua
sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang sifat dan prinsip pemimpin beserta
rujukannya?
2. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang sifat dan prinsip manajer beserta
rujukannya?
3. Simpulkan perbedaan pemimpin dengan manajer berdasarkan deskripsi pada no 1 dan 2!
Jawaban:
1. Menurut G.L.Feman & E.K.aylor (1950)Berikut ini adalah sifat-sifat pemimpin yaitu:
a. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksana
fungsi-ungsi dasar manajemen.
b. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan
keinginan sukses.
c. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir.
d. Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan
masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
e. Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sehingga mampu untuk menghadapi
masalah.
f. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian
kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inofasi.
Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsip pemimpin yaitu:
Memiliki orientasi hidup pada masa depan, namun selalu belajar dari masa lalu
Ia menggunakan perpaduan antara pikiran dan hati dalam menghadapi problem
Ia memiliki motivasi kuat untuk meningkatkan kualitas diri, namun ia selalu bersyukur atas
segalanya
Ia bekerja keras namun dengan cara yang cerdas
Ia mengambil keputusan dan bertindak cepat, namun juga tepat
Ia berada di depan memberi teladan, namun juga ada di belakang memberi spirit
Ia tidak hanya mampu terlihat lihai memimpin orang lain, namun ia memampukan diri
untuk memimpin dirinya.
a. Mengadakan peningkatan secara terus menerus. Sudah menjadi sifat alamiah suatu tugas
dapat dilaksanakan secara sukses, maka kita pengalihan perhatian pada suatu yang baru.
Keberhasilan bukanlah suatu hasil akhir dari suatu tugas, keberhasilan adalah suatu langkah
maju berikutnya.
b. Mengakui masalah secara terbuka. Keterbukaan sebagai kekuatan yang bisa mengendalikan
dan mengatasi berbagai masalah dengan cepat, dan juga sama secepatnya dapat
mewujudkan kemampuan.
c. Mempromosikan keterbukaan, bagi organisasi tradisional, ilmu pengetahuan adalah
kekuasaan pribadi. Tetapi bagi organisasi kaizen, ilmu adalah untuk saling dibagikan dan
hubungan komunikasi yang mendukungnya adalah sumber efisiensi yang besar.
d. Menciptakan tim kerja. Dalam organisasi Kaizen tim adalah bahan bangunan dasar yang
membentuk struktur organisasi. Masing-masing karyawan secara individual memberikan
sumbangan berupa reputasi akan efisiensi, prestasi kerja dan peningkatannya.
e. Memberikan proses hubungan kerja yang benar. Dalam organisasi kaizen tidak menyukai
hubungan yang saling bermusuhan dan penuh kontroversi yang terjadi dalam perusahaan
secara murni berpusat pada hal-hal yang memiliki kultur yang saling menyalahkan.
f. Mengembangkan disiplin pribadi. Disiplin di tempat kerja merupakan sifat alamiah dan
menuntut pengorbanan pribadi untuk menciptakan suasana harmonis dengan rekan sekerja
di dalam tim dan prinsipprinsip utama perusahaan, sehingga sifat-sifat individual yang
terpenting bisa tetap terjaga.
g. Memberikan informasi pada karyawan. Informasi merupakan hal yang penting dalam
perusahaan kaizen. Para pemimpin dan para manajer mengakui bahwa karyawan tidak
dapat diharapkan untuk berpartisipasi melebihi tugas sehari-hari mereka.
h. Sebagai contoh tugas mereka dalam sistem sasaran perusahaan, siklus kaizen atau siklus
kualitas tim-tim proyek.
i. Memberikan wewenang pada setiap karyawan. Melalui pelatihan berbagai keahlian,
dorongan semangat, tanggung jawab, pengambilan keputusan, akses sumber-sumber data
dan anggaran, timbal balik reputasi perusahaan, dan penghargaan, maka para karyawan
kaizen memilih kekuatan untuk cara memengaruhi urusan diri mereka sendiri dan urusan
perusahaan
Menurut George R Terry beberapa sifat penting dalam kepemimpinan, sifat-sifat tersebut adalah;
a. Energi Untuk tercapainya kepemimpinan yang baik memang diperlukan energi yang baik pula,
jasmani maupun rohani. Seorang pemimpin harus sanggup bekerja dalam jangka panjang dan
dalam waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu dibutuhkan tenaganya, ia harus sanggup
melaksanakannya mengingat kedudukannya dan fungsinya. Karena itu kesehatan fisik dan mental
benar-benar diperlukan bagi seorang pemimpin.
b. Memiliki stabilitas emosi Seorang pemimpin yang efektif harus melepaskan dari purbasangka,
kecurigaan terhadap bawahan-bawahannya. Sebaliknya ia harus tegas, konsekuen dan konsisten
dalam tindakan-tindakannya, percaya diri sendiri dan memiliki jiwa sosial terhadap bawahannya.
c. Motivasi pribadi Keinginannya untuk memimpin harus datang dari dorongan batin pribadinya
sendiri, dan bukan paksaan dari luar dirinya. Kekuatan dari luar hanya bersifat stimulus saja
terhadap keinginankeinginan untuk menjadi pemimpin. Hal tersebut tercermin dalam keteguhan
pendiriannya, kemauan yang keras dalam bekerja dan penerapan sifat-sifat pribadi yang baik dalam
pekerjaannya.
e. Kecakapan mengajar Sering kita dengar bahwa seorang pemimpin yang baik pada dasarnya
adalah seorang guru yang baik. Mengajar adalah jalan yang terbaik untuk memajukan orang-orang
atas pentingnya tugas-tugas yang dibebankan atau sebagainya.
f. Kecakapan sosial Seorang pemimpin harus mengetahui benar tentang bawahannya. Ia harus
mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan bawahan, sehingga mereka benar-benar
memiliki kesetiaan bekerja di bawah kepemimpinannya.
2. Menurut Henry Fayol ada 14 prinsip yang harus dimiliki manajer agar dapat mencapai tujuan
perusahaan yaitu :
Dan sifat manajer dalam Manajemen berorientasi pada proses (process oriented) yang berarti
bahwa manajemen membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar
aktivitas menjadi lebih efektif atau dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan.
sedangkan manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang
baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur
serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Jadi seorang manajer harus
mempunyai sifat-dan prinsip sesuai dengan sifat dan prinsip manajemen, karena manajer yang
akan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen tersebut sehingga tujuan organisasi bisa tercapai.
Berikut adalah sifat dan prinsip yang dimiliki oleh seorang manajer menurut Andrew E. Sikula:
Sebuah pekerjaan ada baiknya jika dibagi berdasarkan keahlian masing-masing. Pembagian kerja
ini bisa diwujudkan dalam sebuah tim, yang masing-masing anggota saling melengkapi satu sama
lain. Selain itu, pembagian kerja dalam bentuk team work dilakukan untuk menjaga efisiensi waktu
dan memudahkan pekerjaan. Kemudian seorang manajer harus memiliki sifat disiplin dalam segala
hal. Entah itu disiplin waktu, dan disiplin dalam menjalankan tugas agar tidak dikejar deadline.
Sifat dan prinsip ini mutlak harus dimiliki oleh seorang manajer. Seorang manajer harus paham
wewenang yang ia miliki sehingga tahu batasan ketika membuat keputusan dan tahu siapa saja
orang yang bisa diperintah olehnya. Ketika seorang manajer telah paham mengenai wewenangnya,
maka harus diiringi dengan sifat tanggung jawab karena sudah sepantasnya ia sadar bahwa segala
tindakan yang dilakukan pasti membawa konsekuensi masing-masing.
Sikap profesional yang dimiliki oleh diri seseorang bisa tercermin ketika ia memprioritaskan
sesuatu. Ia tidak akan melakukan kegiatan yang dianggap kurang bermanfaat. Ketika ia
mendahulukan kepentingan organisasi perusahaan daripada kepentingan pribadi, maka bisa
dipastikan bahwa ia memiliki profesionalitas dalam bekerja. Namun sebaliknya, jika ia lebih
mendahulukan kepentingan pribadi yang tidak menguntungkan bagi organisasi maka kemungkinan
besar ia tidak profesional.
Yang menjadi alasan mereka tidak ingin bekerja keras ialah karena mereka tidak mengerti jelas
tujuan mereka bekerja. Denga ketidakadaan tujuan serta arah justru mematahkan motivasi kerja.
Oleh sebab itu seorang pemimpin yang baik ialah pemimpin yang dapat memberi contoh
kesuksesan yang dapat diraih para bawahanya.
Bukan hanya masalah kritik, pujian apresiasi terhadap hasil kerja bahawan juga bisa memotivasi
produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahn untuk menjadi lebih sukses lagi.
Sesungguhnya kesalahan ialah guru terbaik bagi pembelajaran, maka berilah toleransi untuk
sebuah kesalahan yang dilakukan bawahan. Memang terkadang kesalahan yang dibuat bawahan
sebab ia tidak becus bekerja, namun karena ketidaktahuanya mengenai suatu hal.
Ada banyak sekali orang yang mengapresiasikan, tugas seorang pemimpin ialah untuk
menyelesaikan masalah bawahanya. Akan tetapi sebenarnya ini bukanlah tugas dari Anda sebagai
seorang atasan. Daripada sellalu terus-terusan andil dalam menyelesaikan masalah orang lain,
sebaiknya nad bisa memberikan bawahan Anda cara dan juga rambu untuk bisa menyelesaikan
masalahnya sendiri.
Seorang pemimpin yang baik ialah seorang yang dapat mempercayakan tugas secara penuh kepada
bawahanya. Biarkan bawahan mengatasi kesulitan pekerjaanya sendiri. Tapi, disisi lain pastikan
diri Anda supaya selalu Anda untuk membantu ketika mereka sedang memerlukan Anda.
sering terjadi kalau bawahan Anda lebih mengetahui dari pada yang Anda pikir mereka ketahui.
Anda bisa meminta pendapat kepoada mereka mengenai masalah-masalah yang saat ini sedang
dialami oleh kantor. Dengan pertanyaan tersebut, akan membantu mereka menyimpulan sendiri
jalan keluar dari masalah tersebut. Jauhi terus-terusan memberi nasihat, sebab akan terlihat seperti
menggurui.
1. Berprinsip teguh dalam tujuan, luwes dalam cara “Seorang manajer harus mempunyai jiwa yang
tegar, tegas akan tetapi tetap luwes atau fleksibel.
2. Berprinsip untuk selalu bekerja keras dan berdoa. Dalam ungkapan bahasa latin dikenal “Ora et
Labora.” Seorang manajer memang wajib berusaha, namun ia perlu untuk mengisi ruang
spiritualnya untuk mengimbangi aksi fisik yang dilakukanya.
3. Berprinsip Untuk mau berkorban untuk meraih keberhasilan. Seorang manajer perlu sebuah
pengorbanan waktu, pikiran, modal serta tenaga. Namun, ia tidak dapat mengorbankan integritas
harga diri dan keluarga.
4. Berprinsip untuk menjujung tinggi nilai kejujuran. Pastinya keujuran lebih berharga
dibandingkan kekayaan financial. Kejujuran akan membuat seseorang manajer lebih berharga di
mata bawahan serta sesama manajer. Sebuah keujujuran pasti menghindarkan diri dari perbuatan
yang sangat merugikan pihak lain.
5. Berprinsip melakukan apa yang sewajarnya dilakukan. Tindakan tersebut ialah mutlak dan
merupakan realisasi dari rencana, konsep, rancangan, ide serta prosedur. Sehebat apapun itu,
apabila tidak dijalankan maka tidak akan bermanfaat.
6. Berprinsip untuk efesiensi dalam penggunaan biaya. Dengan adanya efesiensi biaya bukan artian
untuk mengorbankan produktivitas dan kualitas pekerjaan. Dalam hal ini kemampuan analisis dan
desain proses atau sistem begitu berperan.
7. Berprinsip untuk tidak menunda pekerjaan. Demikian pemberitahuan terhadap seorang manager.
Melakukan sebuah pekerjaan dengan tekat bulat dengan berfikir seolah-olah tidak ada hari esok.