Anda di halaman 1dari 9

Nama: Neva Asih Sary Silalahi

NIM : 8216141004
Kls: DIKKIM A’21
1. Pada perkuliahan Kimia Analitik Lanjut ini, fokus utama adalah
analisis kualitatif dan kuantitatif yang bersifat applikatif tentang
biosensor dan sensor kimia. (a) Berikan argumentasi saudara
mengapa Biosensor dan sensor kimia ini dianggap sebagai Kimia
analitik, (b) Jelaskan proinsip kerja Biosensor dan sensor kimia
dalam penentuan secara Kualitatif dan Kuantitatif dan berikan
contoh masing-masing (Skor 20)
Penyelesaian:
 biosensor dan sensor kimia dianggap sebagai kimia analitik karena
sensor kimia adalah suatu alat analisa (analytical device) yang
berisi reagen kimia (chemical material/reagent) yang dapat
bereaksi dengan analit tertentu dalam larutan atau gas sehingga
menghasilkan perubahan fisika-kimiawi yang dapat dirubah
(physicochemical transducer) menjadi sinyal elektrik
proporsional dengan konsentrasi dari analit tersebut, Sensor
Kimia = Reagen + Transducer. Ditinjau dari bagian-bagian
yang ada dalam sebuah sensor kimia dan biosensor untuk bisa
bekerja secara optimal sesuai dengan peruntukannya, maka
sebuah sensorkimia/biosensor dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian
penting, yaitu (a) bagion biorekognisi (pendetektian secara
biomolekul/biokimia), pada bagian inilah biasanya reagen atau
biomolekul (misalnya enzim, antibody, DNA, cel)
ditempatkan/diintegrasikan, sering disebut pula diimmobilisasi
pada permukaan sensor; (b) bagian transduksi (pengubah
menjadi sinyal), biasanya dapat berupa transduksi elektrokimia
atau optik; (c) bagian pemerosesan sinyal (signal processing)
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tampilan atau display,
bagian ini biasanya berupa sirkuit elektronik yang merubah atau
memproses sinyal menjadi sinyal listrik yang kemudian
dilakukan penguatan untuk meningkatkan sensitivitas kerja suatu
biosensor, yang kemudian
pula dapat diberikan dalam bentuk tampilan dari suatu sinyal listrik
(display pada monitor/data) yang bekerja menggunakan analit
secara kimia analitik.
 Secara terminologi sensor kimia dan biosensor biasanya digunakan
untuk peralatan/piranti yang: (1) digunakan untuk mendeteksi
analit tertentu, atau (2) menggunakan reagen atau bioreagen.
Sesuai konsensus, terminologi tersebut biasanya digunakan untuk
merujuk pada sebuah sensor yang menggunakan sebuah reagen
kimia atau bioreagen, seperti enzim, antibodi, DNA,
mikroorganisme atau sel. Oleh karenanya sebuah biosensor dapat
didefinisikan sebagai berikut: Sebuah peralatan analisis yang
menggunakan material biologi atau biomolekul (misalnya
jaringan, mikroorganisme, organella, sel, enzim, antibodi, DNA
dsb.), secara terintegrasi dengan sebuah transduser fisika-kimia,
yang bisa berupa optik, elektrokimia,termometrik, piezoelektrik
atau magnetik, yang dapat menghasilkan sinyal elektronik baik
secara diskret atau kontinyu yang proporsional dengan jumlah
suatu analit atau kelompok analit tertentu. Bedanya dengan
sensor kimia hanya terletak pada reagen yang digunakan dimana
pada sensor kimia menggunakan reagen kimia, sedangkan pada
biosensor menggunakan bioreagen/biomolekul atau sering
disebut bioreseptor.

2. Biosensor potensiometri telah dilakukan untuk penentuan


urea seperti pada artikel yang diberikan di dalam
perkuliahan. Analisis urea dilakukan menggunakan Urea
biosensor (ISE-urea) dengan cara terlebih dahulu dibuat
larutan standar urea seri dengan cara mempipet 0,5 ml; 1
ml; 3 ml; 5 ml; 10 ml dan 20 ml larutan standard Urea 1,0
mM (CO(NH2)2 ke dalam masing-masing 5 labu ukur (100
ml), lalu ditambahkan larutan buffer sampai batas volume,
sedangkan larutan sampel urin (20 ml) diperlakukan
dengan mengencerkan dalam buffer 100 mL. Analisis
larutan standar dan sampel menggunakan biosensor urea
diperoleh data pengukuran potensial (E) larutan standar
berturut-turut 2 mV; 10 mV; 24 mV; 29 mV; 39 mV dan 48
mV, sedangkan potensial untuk sampel (1) 18 mV; sampel
(2) 29 mV, sampel (3) 42 mV. Hitunglah konsentrasi (M)
urea yang terdapat di dalam sampel (1-3). Gunakan grafik
(excel) untuk menunjukkan perhitungan saudara.
Penyelesaian:
Konsentrasi Larutan Standar Log Litium
(M) Carbonat I (mA)
0.001 -3 0.28
0.003 -2.522878745 0.45
0.005 -2.301029996 0.62
0.01 -2 1.05
0.02 -1.698970004 1.9

F(x)
0.9 -2.268907563 0.1034251
1.3 -1.932773109 0.1447462
4
2

1.8

1.6
f(x) = 1.19 x + 3.6
R² = 0.84 1.4

1.2

1
Linear ()
0.8

0.6

0.4

0.2

0
-3.2 -3 -2.8 -2.6 -2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6

3. Kepada saudara diberikan data analisis sampel


menggunakan Polarografi seperti pada Gambar (a) dan (b)
di bawah ini. Berikanlah argumentasi saudara informasi apa
saja yang dapat diperoleh dari Polarogram pada pada
Gambar A dan B tersebut (sebagian parameter telah
diberikan, parameter lain dapat dilengkapi). Sangat baik
bila diberikan penjelasan dengan menyalin kembali
Gambar A dan B yang disertai penjelasannya (Skor 20)
Penyelesaian: Hasil pengukuran polarografi menghasilkan kurva
yang menyatakan hubungan antara arus (μA) dan potensial (V)
Limiting current (il ) : arus konstan yang diperoleh setelah
peningkatan arus secara tajam yang dihasilkan pada pengukuran
analit.
•Residual current : arus konstan yang diperoleh sebelum
peningkatan arus secara tajam yang diperoleh dari pengukuran
larutan blanko sebelum analit ditambahkan
•Arus difusi : selisih antara limiting current dan residual current.
•Potensial penguraian : potensial saat arus mulai meningkat.
Potensial Setengah Gelombang (E1/2)
•Merupakan potensial pada setengah arus difusi.
•Cara menentukan E1/2 :
1.Tarik garis tegak lurus yang menghubungkan limiting current
dan residual current
2.Tentukan harga setengah arus difusi dengan membagi dua sama
tinggi pada arus difusi.
3.Tarik garis sejajar dengan limiting current dan residual current.
4.Berdasarkan perpotongan tersebut tarik garis tegak lurus hingga
memotong sumbu potensial dan dibaca melalui skala potensial
Aspek kualitatif dan Kuantitatif Polarografi
•Harga E1/2 tergantung pada jenis zat yang direduksi sehingga
harga ini menjadi dasar untuk analisis kualitatif.

•Harga arus difusi (id) tergantung pada konsentrasi zat yang


direduksi sehingga harga ini menjadi dasar analisis kuantitatif.
Materiyang bermuatan,
karenaadanyagayatarikmenarikelektrostatik,
makamateribermuatanbergerakmenujukutubdenganmuatanyang
berlawanan, yaknikation-kationmenujukatodadananion-anion
menujuanoda. Perpindahan secara difusi:
Partikel-partikelmengalirdaridaerahyang lebihrapat(pekat)
menujudaerahyang lebihrenggang(encer).
•Perpidahan secara konveksi:

Pengaruhtemperaturdangoyanganataupengadukanmenyebabkanpar
tikelberpindahdarisatu tempatketempatlain
Kation Potensial Elektrolit KCl (0,1M) NH3 (1 M) NaOH (1 H3PO4 KCN (1 M)
Setengah Pendukung M)
gelombang
Cd(II) -0,60 -0,81 -0,78 -0,77 -1,18
Co(II) -0,20 -0,29 -1,46 -1,20 -1,13
Cu(II) +0,04 -0,24 -0,41 -0,09 NR
Pb(II) -0,40 -0,40 -0,76 -0,53 -0,72
Zn(II) -1,00 -1,35 -1,53 -1,13 NR

4. Aplikasi biosensor yang paling banyak dipergunakan di


laboratorium klinis adalah secara deteksi amperometri, salah satu
adalah biosensor asam urat yang diberikan dal;am perkuliahan.
Penentuan asam urat telah dilakukan dengan cara menyediakan
larutan standar seri dengan cara memipet 1; 3; 5; 10 dan 20 ml
larutan standard asam urat stok 0,1 M ke dalam masing-masing 5
labu ukur (100 ml), lalu ditambahkan larutan buffer yang
mengandung litium carbonat sampai batas volume. Dengan cara
yang sama dilakukan preparasi sampel serum dengan cara
mempipet 10 mL serum darah ke dalam 100 mL labu, dan
mengencerkanyya mengunakan buffer yang mengandung litium
carbonat sama seperti larutan standar. Data pengukuran
biosensor untuk larutan standar dan sampel secara berurutan
adalah 0,28; 0,45; 0,62; 1,05; dan 1,90 μA, sedangkan sampel
adalah 0,90 μA dan 1,30 μA. Hitunglah konsentrasi asam urat
yang terdapat di dalam sampel serum (M dan ppm). Tunjukkan
cara penghitungannya dengan menggunakan grafik (excel) : (a)
Jelaskan secara singkat prinsip analisis penentuan secara
spektrofotometry ultraviolet (UV), apa kompenen
instrumentasinya dan apa kelebihan dan kekurangannya, (b)
Tuliskan satu contoh aplikasi analisis secara spektrofotometry
dengan deteksi UV (Skor 20)
Penyelesaian:
Konsentrasi Larutan Standar log
(mM) Urea/mM E (mV)
0.005 -2.30103 2
0.01 -2 10
-
1.5228787
0.03 5 24
0.05 -1.30103 29
0.1 -1 39
0.2 -0.69897 48

60
log
F(x) Urea/mM Konsentrasi Urea (mM) 50
- f(x) = 28.66 x + 67.48
R² = 1 40
1.7264480 0.1779152
18 1 4
30
-
1.3426378 0.2611558 Linear ()
20
29 2 8
- 10
0.8890439 0.4110485
42 6 4 0
-2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6 -1.4 -1.2 -1 -0.8 -0.6
5. Dalam perkuliahan sudah dijelaskan tentang sensor spektrometri
(UV-Vis dan UV). (a) Jelaskan secara singkat prinsip analisis
penentuan sensor spektrometry menggunakan sinar tampak (UV-
Vis) dan sebutkan kompenen instrumentasinya, (b) Jelaskan
secara singkat prinsip analisis penentuan sensor spektrometry
menggunakan sinar U dan jelaskan apa kelebihan dan
kekurangannya (Skor 20)
Penyelesaian:
a. Proses spectofotometri menggunakan sinar UV:
- Dalam spektroskopi UV, sampel disinar dengan spektrum luas dari
radiasi UV
- Jika transisi elektronik tertentu cocok dengan pita energi UV
tertentu, ia akan diserap
- Sinar UV yang tersisa melewati sampel dan dapat diamati
- Dari sisa radiasi ini spektrum diperoleh dengan celah pada energu
diskrit
- Energi foton yang diserap digunakan untuk mendorong molekul
menjadi kedaan elektronik tereksitasi
Dalam eksitasi, energi seluruh molekul akan meningkat.
Kelebihan spektroskopi uv:
- Pemindaian instrument: Resolusi tinggi 63000, waktu akuisi data
lama (beberapa menit)
- Diode array : waktu akuisi cepat, resolusi rendah
b. contoh analisi spektofotometri menggunakan UV adalah sensor
benzoate dalam deteksi ultraviolet
Kelebihan:
 Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
 Caranya sederhana
 Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat
kecil

Kekurangan:
 Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat
pengganggu dan kebersihan dari kuvet
 Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang
gelombang >185 nm
 Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung
elektron valensi dengan energy eksitasi rendah
 Sinar yang dipakai harus monokromatis

Anda mungkin juga menyukai