PERCOBAAN II
METODE PENAMBAHAN STANDAR
DISUSUN OLEH :
Kelompok :
Kelas :
Percobaan : Metode Penambahan Standar
B. BAHAN
1. Larutan Cuplikan 0,5 ppm
2. Larutan Standar Besi 100 ppm
3. Larutan KSCN 2 M
4. Larutan HCl 4 N
5. Aquades
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan 6 buah labu ukur 50 mL, kemudian memasukkan 10 mL
larutan cuplikan kedalam masing-masing labu ukur.
3. Menambahkan larutan standar besi ( Fe3 +¿¿) sebanyak 0 mL kedalam
labu ukur ke-1, 1 mL kedalam labu ukur ke-2, 2 mL kedalam labu ukur
ke-3, 3 mL kedalam labu ukur ke-4, 4 mL kedalam labu ukur ke-5 dan
5 mL kedalam labu ukur ke-6.
4. Menambahkan 10 mL larutan Pottasium Tiosianat (KSCN) kedalam
masing-masing labu ukur.
5. Menambahkan 6 mL larutan HCl 4 N kedalam masing-masing labu
ukur.
6. Mengencerkan larutan yang berada pada labu ukur dengan
menambahkan aquades sampai tanda batas.
7. Mengocok dan menghomogenkan larutan tersebut.
8. Memindahkan masing-masing larutan yang berada pada labu ukur
kedalam gelas kimia yang telah diberi label 1-6.
9. Memasukkan larutan yang berada pada gelas kimia kedalam kuvet
kemudian mengukur absorbannya dengan menggunakan UV-Vis pada
panjang gelombang 480 nm.
10. Mengamati Absorban yang dihasilkan oleh instrumen UV-Vis.
11. Mencatat hasil pengmatan kedalam tabel hasil pengamatan.
12.
V. TABEL PENGAMATAN
A. Absorbansi deret standar Fe3 +¿¿ pada panjang gelombang 480 nm
Volume larutan
Volume larutan
cuplikan yang
No standar yang Absorban (A)
ditambahkan
ditambahkan (mL)
(mL)
1 10 0 0,035
2 10 2 0,095
3 10 2,5 0,125
4 10 3 0,147
5 10 3,5 0,186
6 10 4 0,226
∑ 60 15 0,814
B. Persamaan Regresi
2
No Konsentrasi (x) Absorbansi(y) xy x
1 0 0,035 0 0
2 2 0,095 0,2 4
3 4 0,125 0,5 16
4 6 0,147 0,9 36
5 8 0,186 1,5 64
6 10 0,226 2,3 100
∑ 30 0,814 5,4 220
VI. PEMBAHASAN
A. Persamaan Reaksi
B. Perhitungan
1. Perhitungan Konsentrasi (x) larutan standar
1) Untuk V s = 0 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm .0 mL ❑
M2 =
50 mL
M 2 = 0 ppm
2) Untuk Vs = 1 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm .1 mL❑
M2 =
50 mL
M 2 = 2 ppm
3) Untuk Vs =2 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm .2 mL❑
M2 =
50 mL
M 2 = 4 ppm
4) Untuk Vs =3 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm .3 mL❑
M2 =
50 mL
M 2 = 6 ppm
5) Untuk Vs =4 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm . 4 mL❑
M2 =
50 mL
M 2 = 8 ppm
6) Untuk Vs =5 mL
M1 V 1
M2 =
V2
100 ppm .5 mL❑
M2 =
50 mL
M 2 = 10 ppm
5,4
= 220 = 0,025
= 0,019
∑ y−b (∑ x)
2) a =
n
0,814−0,019(30)
=
6
0,814−0 , 57
=
6
= 0,041
a × x Cs
maka : C x =
b ×v C
4,1
=
0 ,1 9
= 21,59
0.25
0.2
f(x) = 0.023175 x + 0.0197916666666667
R² = 0.967788915852802
0.15
Absorban
0.1
0.05
0
-2 0 2 4 6 8 10
konsentrasi
0.2
0.15
Series2
0.1
0.05
0
3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
D. Pembahasan
Hal pertama yang diperlukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum ini. Selanjutnya menyiapkan 6 buah labu ukur 50 dan
masukkan 10 mL larutan cuplikan kedalam setiap labu ukur. Kemudian
tambahkan dengan larutan standar besi sebanyak 0 mL kedalam labu ukur ke1, 1
mL kedalam labu ukur ke2, 2mL kedalam labu ukur ke3, 3 mL kedalam labu ukur
ke4, 4 mL kedalam labu ukur ke5 dan 5 mL kedalam labu ukur ke6. Penambahan
larutan besi berfungsi untuk menentukan kandungan besi dalam sampel yang akan
di analisis. Lalu tambahkan dengan potassium tiosianat (KSCN) kedalam setiap
labu ukur, KSCN berfungsi sebagai reagen yang bereaksi dengan ion besi (III).
Lalu tambahkan dengan 6 mL arutan HCl 4 N kedalam setiap labu ukur, HCl
berfungsi agar tidak terjadi hidrolisis dan agar tidak terjadi pengendapan besi serta
memberikan suasana asam pada sampel. Selanjutnya encerkan larutann dengan
aquades sampai tanda batas dan dikocok agar terhomogen. Pindahkan larutan
kedalam gelas kimia yang telah diberi label 1-6. Masukkan larutan kedalam kuvet
yang selanutnya akan diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 480 nm. Amati dan catat hasil
absorban yang dihasilkan oleh UV-Vis (Staf Pengajar Kimia, 2023).
Hasil absorbansi yang didapatkan pada percobaan ini yaitu 0,035, 0,095,
0,125, 0,147, 0,186, 0,226 dimana nilai yang telah didapatkan tersebut sesuai
dengan hukum Lambert-Beer yang menyatakan yaitu semakin tinggi konsentrasi
maka absorbansinya juga semakin tinggi.
Berdasarkan dari persamaan regresi yang diperoleh, konsentrasi larutan
cuplikan dari hasil perhitungan yang didapatkan yaitu 21,59. Untuk persamaan
regresi konsentrasi pada percobaan ini diperoleh hasil yaitu 0, 2, 4, 6, 8, 10 dan 30
dan absorban yang diperolah adalah 0,035, 0,095, 0,125, 0,147, 0,186, 0,226, dan
0,814. Persamaan linier metode adisi standar adalah y = 0,0232x + 0,0198 dengan
R2 = 0,9678.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan ini ialah metode penabahan standar
merupakan metode dimana sampel yang sama ditambahkan dengan larutan
standar dengan konsentrasi yang berbeda. Sedangkan metode kurva kalibrasi
ialah kurva yang dibuat dengan jalan mengukur serapan larutan-larutan standar.
Jika hukum Lambert-Beer dipenuhi makan kurva yang dihasilkan akan
membentuk garis lurus yang melalui titik nol.
DAFTAR PUSTAKA