Identitas
Nama Mahasiswa APRILIA KURNIA PUTRI
Nomor Mahasiswa 18231080
Kelompok 1
Nama Asisten Aisyah
Tanggal Praktikum 3 Desember 2020
PERCOBAAN 4
UJI KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIAWI (CHEMICAL OXYGEN DEMAND/COD)
DENGAN REFLUKS TERTUTUP SECARA SPEKTROFOTOMETRI
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menentukan Chemical Oxygen Demand (COD) dalam air limbah
dengan refluks tertutup secara spektrofotometri
2. Mahasiswa dapat menentukan nilai koefisien korelasi regresi linear (r), batas
deteksi, relative percent difference (RPD), persen temu balik (%Recovery) dan
estimasi ketidakpastian pengukuran pada penentuan COD.
II. Alat
1. Spektrofotometer sinar tampak (400-700 nm)
2. Kuvet
3. Digestion vessel
4. Pemanas dengan lubang penyangga tabung
5. Buret 25 mL
6. Labu ukur 50 dan 100 mL
7. Pipet ukur 25 mL
8. Pipet volumetrik 2,5; 5; 10; 20; dan 25 mL
9. Gelas beaker 100 dan 200 mL
10. Pipet tetes
11. Magnetic stirrer
12. Timbangan analitik
III. Bahan
1. Kalium dikromat (K2Cr2O7)
2. Perak sulfat (Ag2SO4)
3. Merkuri sulfat (HgSO4)
4. Potasium sulfat (K2SO4)
5. Asam sulfat (H2SO4)
6. Asam sulfamat (NH2SO3H)
7. Kalium hidrogen phtalat
IV. Prosedur
1. Pembuatan Digestion Solution pada Kisaran Konsentrasi Tinggi
Kalium dikromat (K2Cr2O7) sebanyak 1,0216 g yang telah dikeringkan pada
suhu 150°C selama 2 jam ditambahkan ke dalam 50 mL air suling. Asam sulfat
(H2SO4) sebanyak 16,7 mL dan Merkuri sulfat (HgSO4) sebanyak 3,33 g
ditambahkan dan dilarutkan kemudian didinginkan pada suhu ruang dan
diencerkan hingga volume 100 mL.
7. Proses Digestion
Contoh uji dan larutan kerja dipipet ditambahkan digestion solution dan
pereaksi asam sulfat sesuai dengan volume tabung yang dinyatakan dalam Tabel
1.1. Tabung ditutup dan dikocok perlahan hingga homogen. Tabung diletakkan d
atas pemanas pada suhu 150°C direfluks selama 2 jam.
Tabel 1.1. Contoh uji dan larutan pereaksi untuk bermacam-macam digestion
vessel
Digestion Vessel Contoh Uji Digestion Larutan Pereaksi Volume
(mL) Solution (mL) H2SO4 (mL) Total (mL)
Tabung kultur
16 x 100 mm 2,50 1,50 3,5 7,5
20 x 150 mm 5,00 3,00 7,0 15,0
25 x 150 mm 10,00 6,00 14,0 30,0
Standar ampul
10 mL 2,50 1,50 3,5 7,5
V. Data Pengamatan
Tabel 1. Penentuan Kurva Kalibrasi
Absorbansi
C Std (mg/L) Rata-rata
1 2 3
5 0.030 0.030 0.030 0.030
10 0.022 0.022 0.022 0.022
15 0.016 0.016 0.016 0.016
20 0.010 0.010 0.010 0.010
25 0.008 0.008 0.008 0.008
2. Penentuan Konsentrasi
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 − 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 =
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒
Absorbansi
Keterangan Rata-rata C (mg/L)
1 2 3
Sampel 1 0.013 0.013 0.013 0.013 19.0909
Sampel 2 0.005 0.005 0.005 0.005 26.3636
Spike 0.061 0.061 0.061 0.061 24.5455
3 × 𝑆𝑦/𝑥
𝐿𝑂𝐷 =
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
10 × 𝑆𝑦/𝑥
𝐿𝑂𝑄 =
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
𝐶𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 − 𝐶𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2
%𝑅𝑃𝐷 = | | × 100%
(𝐶𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 + 𝐶𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 )/2
𝐴−𝐵
%𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = × 100%
𝐶
Keterangan:
% R = prosentase recovery (temu balik)
A = konsentrasi oksidan dalam contoh uji yang di spike
B = konsentrasi oksidan dalam contoh uji yang tidak di spike
C = konsentrasi oksidan dalam standar yang diperoleh (target value)
Keterangan Absorbansi C (mg/L) X %RPD
Sampel 1 0.013 19.0909
22.7273 32.00
Sampel 2 0.005 26.3636
C spike (mg/L) 0.061 24.5455
C target 3
% Recovery 60.61
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum penentuan oksidan dengan uji kebutuhan oksigen kimiawi
(chemical oxygen demand/cod) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penentuan COD pada air limbah didasarkan pada oksidasi senyawa organik dan
anorganik terutama senyawa organik dalam contoh uji dioksidasi oleh Cr2O72-
dalam refluks tertutup menghasilkan Cr3-. Jumlah oksidan yang dibutuhkan
dinyatakan dalam ekuivalen (O2 mg/L) diukur secara spektrofotometri sinar
tampak. Ion Cr2O72- kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 420 nm dan
Cr3+ kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 600 nm.
2. Parameter uji yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:
- Persamaan linier diperoleh sebesar y = -0,0011x + 0,034 dengan R2
sebesar 0,9655. Hasil ini tidak memenuhi syarat keberterimaan karena R 2
lebih kecil dari 0,99
- LOD dan LOD diperoleh masing-masing sebesar 5.3974 dan 17.9914. Hasil ini
memenuhi syarat keberterimaan karena lebih kecil dari konsentrasi sampel
yaitu 22.7273 mg/L
- Presisi diperoleh hasil sebesar 32.00%. Hasil ini tidak memenuhi syarat
keberterimaan karena lebih dari 10%.
- %Recovery diperoleh hasil sebesar 60.61%. Hasil ini tidak memenuhi syarat
keberterimaan karena tidak masuk rentang 90-110%.
Yogyakarta, 9 Desember 2020
Disetujui oleh : Diperiksa oleh : Dipersiapkan oleh :
Dosen Pengampu Asisten Praktikan