Nama Kelompok :
Dhea Zhafirah Rudianti (P07133222079)
Yuliana Puspitasari (P07133222087)
Rifka Nurrahmah Mutiarini (P07133222089)
Aufanisa Rafi’ahtun Sa’adah (P07133222090)
Besi adalah logam kedua dan unsur keempat terbanyak di bumi. Kelimpahan
besi cukup besar sehingga pengolahannya relatif mudah, murah serta dapat
dimodifikasi. Besi sangat banyak dimanfaatkan karena mudahnya untuk diperolehan
dan dapat ditemukan di banyak tempat. Penentuan besi sangat penting untuk untuk
perlindungan lingkungan, proses kimia dan studi kesehatan masyarakat (Brady, 2002;
Chang, 2005)
Sulfat merupakan salah satu zat pencemar yang sangat beracun dan dapat
menaikan keasaman air dalam konsentrasi tinggi. Keberadaan sulfat dapat
menyebabkan kesadahan air berupa kesadahan air berupa kesadahan tetap dan
menyebabkan turunnya kualitas air sehingga mempengaruhi keberlangsungan
ekosistem mahluk hidup didalamnya (Walimah, 2013). Selain itu, kandungan sulfat
yang tinggi dapat menyebabkan diare, memicu kanker, dan berpengaruh terhadap
reproduksi manusia (Rukaesih, 2004).
Menurut Hadi (2018) metode uji yang digunakan harus sesuai dengan lingkup
pengujian yang dilakukan. Metode tersebut termasuk metode pengambilan sampel,
penyimpanan sampel, preparasi sampel dan pengujian sampel. Metode yang
digunakan dapat berasal dari metode standar yang diterbitkan secara internasional,
regional, maupun nasional. Laboratorium harus menjamin bahwa metode yang diterapkan
merupakan metode yang baik dan benar.
V. PROSEDUR
1. Pemeriksaan Fe total dalam air (metode rhodanida)
A. Pembuatan Kurva Kalibrasi
1). Dibuat deretan standar Fe mulai dari 0,0 ; 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ppm dengan cara : a.
Disediakan 5 buah labu erlenmeyer volume 250 ml
b. Masing-masing diisi dengan 100 ml aguadest, kemudian pada keenam tabung
tersebut ditambah dengan larutan standar Fe ( 1 ml = 0,1 mg ) masing-masing 0,0 ml;
0,5 ml; 1,0 ml; 1,5 ml; dan 2,0 ml
c. Pada masing-masing tabung ditambah 2,5 ml H2SO4 4 N dan larutan KMnO4 0,1
N tetes demi tetes sambil sambil digojok sampai berwarna rose tipis stabil.
d. Keenam tabung tersebut ditambah 2,5 ml NH4CNS 20 %, masing-masing digojok
hingga homogen.
2). Deretan standar Fe yang telah dibuat masing-masing dibaca absorbansinya pada
panjang gelombang (λ) 490 nm dengan blangko tabung standar yang berkadar 0,0
ppm.
3). Dari data absorbans yang diperoleh dibuat grafik hubungan absorbans dan kadar
Fe (ppm) atau dinyatakan dalam persamaan regresi (lihat lampiran)
2. Pemeriksaan Sulfat
A. Pembuatan kurva kalibrasi
Dibuat satu seri larutan standar sulfat yang mengandung 0,0; 5,0; 10,0; 15,0; 20,0;
25,0; dan ppm sulfat.
1) Dimasukkaan 0,0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 20 ml, dan 25 mllarutan standar sulfat
100 ppm ke dalam tabung nessler, selanjutnya masing-masing ditambah akuades
sampai tanda tera.
2) Masing-masing ditambahkan 5 ml buffer sulfat dan 1 sendok kristal BaCl2, digojok
3) Dibaca absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 420 nm,
selanjutnya dibuat grafik kalibrasi absorbansi vs kardar sulfat (ppm)
B. Pemeriksaan Sampel
1) Dimasukkan 100 ml air sampel dalam ltabung nessler
2) Ditambahkan 5 ml buffer sulfat dan 1 sendok kristal BaCl2, digojok
3) Dibaca absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 420 nm.
4) Absorbansi yang diperoleh dimasukkan ke grafik untuk mendapatkan kadar sulfat
dalam satuan ppm
n . Σ XY −Σ X . Σ Y ( 5.0,63 )−(1.0,40)
m= 2 2 = = 0,360
n . Σ x −( x ) ( 5.1,5 )−12
Σ Y −m. Σ X 0,40−(0,36. 1)
b= n = = 0,008
5
Persamaan garis estimasi : Y = 0,36 + 0,008
Dari data pemeriksaan sampel diperoleh absorbansi sampel = 0,043
0,043+0,008
Kadar zat X sampel = = 0,141 mg/L
0,36 0
b. Pemeriksaan Sulfat
n Kadar Zat X (mg/L) Absorbansi X2 XY
X Y
1 0 0 0 0
2 5 0,040 25 0,2
3 10 0,094 100 0,94
4 15 0,152 225 2,28
5 20 0,279 400 5,58
6 25 0,309 625 7,72
n=6 ∑X = 12,5 ∑Y = 0,145 ∑X2 = 229,166 ∑XY = 2,786
n . Σ XY −Σ X . Σ Y ( 6.2,78 )−(12,5.0,14)
m= 2 2 = = 0,012
n . Σ x −(x ) ( 6 . 229,16 )−12,52
Σ Y −m. Σ X 0,14−(0,01. 12,5)
b= = = 0,0025
n 6
persamaan garis estimasi Y= 0,012 X + 0,0025
dari data pemeriksaan sampel diperoleh absorbansi sampel 0,182
0,182+ 0,0025
Kadar zat X sampel = = 15,375 mg/L
0,012
VII. PEMBAHASAN
Praktikum Analisis bahan kimia pencemar air Fe (besi) dan sulfat dilakukan pada hari
Kamis, 22 September 2022 dan dilakukan di Laboratorium Lingkungan Dasar yang
bertempat di Kampus Utama Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta
pada jam 10.00-12.00. Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah Mahasiswa
mampu melakukan pemeriksaan dan interpretasi hasil uji Fe dan Sulfat dalam air
6.1 Analisis Data/ Hasil
6.1.1 Pemeriksaan Fe
Persamaan garis lurus : Y = mX + b
n . Σ XY −Σ X . Σ Y ( 5.0,63 )−(1.0,40)
m= 2 2 = = 0,360
n . Σ x −( x ) ( 5.1,5 )−12
Σ Y −m. Σ X 0,40−(0,36. 1)
b= n = = 0,008
5
Persamaan garis estimasi : Y = 0,36 + 0,008
Dari data pemeriksaan sampel diperoleh absorbansi sampel = 0,043
0,043+0,008
Kadar zat X sampel = = 0,141 mg/L
0,36 0
6.1.2 Pemerikasaan Sulfat
n . Σ XY −Σ X . Σ Y ( 6.2,78 )−(12,5.0,14)
m= 2 2 = = 0,012
n . Σ x −( x ) ( 6.229,16 )−12,52
Σ Y −m. Σ X 0,14−(0,01. 12,5)
b= = = 0,0025
n 6
persamaan garis estimasi Y= 0,012 X + 0,0025
dari data pemeriksaan sampel diperoleh absorbansi sampel 0,182
0,182+ 0,0025
Kadar zat X sampel = = 15,375 mg/L
0,012
VIII. KESIMPULAN
Dalam pemeriksaan Fe didapatkan data hasil m yaitu 0,360 dan data b yaitu
0,008 sehingga dapat persamaan garis lurus Y = 0,36 + 0,008
0,043+0,008
Dalam pemeriksaan Fe didapatkan data hasil kadar zat sampel =
0,36 0
= 0,141 mg/L
Dalam pemeriksaan Sulfat didapatkan data hasil m yaitu 0,012 dan data b
yaitu 0,0025 sehingga dapat persamaan garis lurus Y= 0,012 X + 0,0025
Dalam pemeriksaan Sulfat di dapatkan data hasil kadar zat sampel =
0,182+ 0,0025
= 15,375 mg/L
0,012
IX. DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Destiarti,dkk. 2018. PERBANDINGAN PENGOMPLEKS KALIUM TIOSIANAT DAN
1,10 FENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS.
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura. Jurnal Kimia Khatulistiwa,
Tahun 2018, 7(2): 47-53 ISSN 2303-1077
Nur, F. 2020. VERIFIKASI METODE PENENTUAN KADAR SULFAT (SO4 2-) SECARA
TURBIDIMETRI DI BALAI PENYELIDIKAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEBENCANAAN
GEOLOGI (BPPTKG) YOGYAKARTA. Program Studi DIII Analisis Kimia, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Laporan tugas akhir.
Lampiran