Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)

PERCOBAAN II

SPEKTRUM UV-VIS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : INDAH HAERUNISSA

NIM : A 251 20 025

KELAS :A

KELOMPOK : 2

ASISTEN : ADWI RESTAFARA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempelajari sifat ion logam melalui karakterisasi spectrum UV-Vis.

II. DASAR TEORI


Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar
ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak
memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi
yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau
kompleks di dalam larutan. Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit
informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat
berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan
hukum Lambert-Beer. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm sedangkan
sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm. Panjang gelombang (λ) itu sendiri
adalah jarak antara satu lembah dan satu puncak seperti gambar dibawah ini, sedangkan frekuensi
adalah kecepatan cahaya dibagi dengan panjang gelombang (λ). Bilangan gelombang (v) adalah
satu satuan per panjang gelombang. Amplitudo gelombang adalah disturban maksimum dari garis
horizontal (Sastrohamidjojo, 2018).
Teori orbital molekul menjelaskan adanya ikatan kovalen pada kombinasi orbital ion atom
pusat dan orbital atom ligan pada senyawa kompleks, dimana teori ini melengkapi dari teori
sebelumnya. Hal ini didasarkan pada pembentukan orbital molekul sederhana, dimana ikatan atom
pusat dengan liganakan membentuk kombinasi linier orbital atom (LCAO). Pada teori ini
menunjukkan terbentuknya orbital bonding dan anti bonding dari gabungan dua orbital atom.
Sebagai contoh orbital molekul Cu(II) dan ligan melibatkan orbital ikatan (bonding) dan orbital anti
ikatan (antibonding) baik ikatan σ (sigma) dan π (pi). Adanya ikatan π dapat memperkuat ikatan
logam dengan ligan sehingga memperbesar kestabilan kompleks (Sembiring, 2017).
Logam transisi pertama terletak pada blok d periode 4 memiliki konfigurasi elektronik 3d0
sampai 3d10. Logam mangan terdapat pada group 7, besi pada group 8, dan tembaga pada group 11,
memiliki konfigurasi elektronik 3d5; 4s2 ; 3d6; 4s2 dan 3d10; 4s1 . Konfigurasi elektronik 3d9 dari ion
Cu(II) menyebabkan kompleks Cu(II) cendrung mengalami distorsi bila diletakkan dalam
lingkungan simetri kubus yaitu oktahedral dan tetrahedral. Secara octahedral terdapat satu
lowongandalam orbital eg, baik dalam orbital dx 2 -y 2 atau dz 2 . Bila koordinasi oktahedral, kedua
konfigurasi orbital dx 2 -y 2 atau dz 2 ada dalam energi yang sama. Perbedaan ukuran dari ion
logam Fe(II), Mn(II) dan Cu(II) akan mempengaruhi tingkat energi yang ada ditiap sub-sub orbital
pada kedudukan masing-masing elektron (Sembiring, 2017).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Spektrofotometri UV-Vis
2. Beaker
3. Gelas ukur
4. Timbangan
5. Batangan pengaduk
B. Bahan :
1. KMnO4 0,2 M
2. CuSO4.5H2O 0,2 M
3. CuCl2.H2O 0,2 M
4. Aquades
5. Tissue
IV. PROSEDUR KERJA
1. Bersihkan kedua cell dengan air bersih, kemudian isi keduanya dengan aquades
sampai 1⁄4 volume.
2. Letakkan kedua cell pada posisi yang tepat didalam cell holder.
3. Catat baseline dari 700 nm – 360 nm pada spektrofotometer.
 Persiapan Larutan dan Analisa Spektofotometer
1. Siapkan larutan KMnO4, CuSO4, dan CuCl2 masing-masing dengan
konsentrasi 0,2 M. konsentrasi larutan yang sesuai untuk pengukuran UV-Vis
tidak sama pada semua senyawa.
2. Masukkan larutan kedalam cell sebanyak 1 mL
3. Analisa spectrum pada absorban 600 nm – 450 nm
4. Hitunglah nilai 𝜖 untuk masing-masing ion dan bandingkan.
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Tabel Pengamatan

No Wvaelenght abs KMnO4 abs CuSO4 abs CuCl2


1 450 1,197 0,012 0,001
2 460 1,235 0,015 0,002
3 470 1,331 0,016 0,005
4 480 1,332 0,014 0,002
5 490 1,335 0,015 0,002
6 500 1,341 0,016 0,002
7 510 2,784 0,022 0,001
8 520 2,837 0,026 0,001
9 530 2,910 0,029 0,002
10 540 2,929 0,035 0,004
11 550 2,836 0,042 0,005
12 560 2,985 0,052 0,006
13 570 3,001 0,065 0,009
14 580 3,009 0,082 0,011
15 590 3,017 0,103 0,015
16 600 3,023 0,13 0,019

5.2 Perhitungan
1. CuCl2
A
𝜖=
c .l
0,027
𝜖=
0,2 .4 mL
0,027
𝜖= = 0,033
0,8

2. CuSO4
A
𝜖=
c .l
0,125
𝜖=
0,2 .4 mL
0,125
𝜖= = 0,156
0,8

3. KMnO4

A
𝜖=
c .l

3,11
𝜖=
0,2 .4 mL

3,11
𝜖= = 3,887
0,8
5.3 Reaksi
 KMnO4
Mn7+ = [Ar] 4s0 3d0

25Mn = [Ar] 4s2 3d5

 CuSO4
Cu2+ = [Ar] 4s0 3d9

Cu2+ = [Ar] 4s2 3d9

 CuCl2
Cu = [Ar] 4s0
2+
3d9

Cu2+ = [Ar] 4s2 3d9


VI. PEMBAHASAN
Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar
ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak
memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi
yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau
kompleks di dalam larutan (Sastrohamidjojo, 2018).
Prinsip dasar dari spektrofotometer yaitu berdasarkan hukum Lambert-Beer yang menyatakan
bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian
cahaya akan dipantulkan, sebagian cahaya akan diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan
(Suhartati, 2017).
Prinsip kerja dari spektroskopi UV-Vis adalah Ketika ada sumber sinar berupa cahaya uv-vis
(monokromatik) diteruskan melalui suatu media (larutan bewarna) yang merupakan suatu sampel,
maka sebagian cahaya tersebut ada yang diserap, dipantulkan dan ada yang diteruskan. Cahaya
yang diserap tersebut akan menyebabkan elektron terekstasi dari keadaan dasar ke keadaan yang
memiliki energi yang lebih tinggi (Sastrohamidjojo, 2018).
Pengujian pada percobaan ini untuk medapatkan panjang gelombang yang sesuai untuk warna
dari larutan dengan cara mengidentifikasi λmax dari sampel. Sampel yang digunakan pada percobaan
ini yaitu larutan KMnO4, CuSO4, dan CuCl2. Dimana setiap sampel diukur panjang gelombang
dengan menggunakan spektrofotometer pada absorban 600 nm – 450 nm. Dimana warna dari
sampel yang digunakan memiliki warna ungu (larutan KMnO4), warna biru pekat ( larutan CuSO4)
dan warna biru ( larutan CuCl2) (Staf Pengajar, 2023).
Pada sampel larutan KMnO4 akan diamati dengan pada panjang gelombang 450 nm – 600 nm,
dengan jarak pengujian 10 nm. Nilai absorban yang didapatkan secara berturut-turut yaitu sebesar
1,197, 1,235, 1,331, 1,332, 1,335, 1,341, 2,784, 2,837, 2,910, 2,929, 2,836, 2,985, 3,001, 3,009,
3,017 dan 3,023. Dan hasil 𝜖 yang diperoleh yaitu 3,887 (Staf Pengajar, 2023).
Pada sampel larutan CuSO4 akan diamati dengan pada panjang gelombang 450 nm – 600 nm,
dengan jarak pengujian 10 nm. Nilai absorban yang didapatkan secara berturut-turut yaitu sebesar
0,012, 0,015, 0,016, 0,014, 0,015, 0,016, 0,022, 0,026, 0,029, 0,035, 0,042, 0,052, 0,065, 0,082,
0,103 dan 0,13. Dan hasil 𝜖 yang diperoleh yaitu 0,156 (Staf Pengajar, 2023).
Pada sampel larutan CuCl2 akan diamati dengan pada panjang gelombang 450 nm – 600 nm,
dengan jarak pengujian 10 nm. Nilai absorban yang didapatkan secara berturut-turut yaitu sebesar
0,001, 0,002, 0,005, 0,002, 0,002, 0,001, 0,001, 0,002, 0,004, 0,005, 0,006, 0,009, 0,011, 0,015 dan
0,019. Dan hasil 𝜖 yang diperoleh yaitu 0,033 (Staf Pengajar, 2023).
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sifat dari logam KMnO4 memiliki
warna ungu dengan 𝜖 yang diperoleh yaitu3,887, sifat dari logam CuSO4 memiliki warna biru pekat
dengan 𝜖 yang diperoleh yaitu 0,156, dan sifat dari logam CuCl2 memiliki warna biru dengan 𝜖
yang diperoleh yaitu 0,033.
DAFTAR PUSTAKA
Sastrohamidjojo, H. (2018). Dasar-dasar spektroskopi. UGM PRESS.
Sembiring, Z. (2017). SINTESIS DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SENYAWA
KOMPLEKS Cu (II) DAN Mn (II) DENGAN BASA SCHIFF TURUNAN ALDEHIDA
SEBAGAI INDIKATOR.
Staf Pengajar Kimia Analisis Instrument. (2023). Penuntun Praktikum Kimia Analisis Instrument.
Palu : Universitas Tadulako
Suhartati, T. (2017). Dasar-dasar spektrofotometri UV-Vis dan spektrometri massa untuk penentuan
struktur senyawa organik.

Anda mungkin juga menyukai