PERCOBAAN II
“REKRISTALISASI”
REKRISTALISASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan kristalisasi dengan baik
Memilih pelarut sesuai dengan rekristalisasi
Memisahkan dan memurnikan campura dengan teknik rekristalisasi
II. DASAR TEORI
6.2 Pembahasan
Rekristalisasi Merupakan suatu pembentukan kristal kembalidari larutan atau
leburan darimaterial yang ada. Sebenarnya metode ini hanyalah sebuah proses
lanjut dari kristalisasi. Apabila kristalisasi (dalam hal in hasil
kristalisasi)memuaskan.Rekristalisasi hanya bekerja apabiladigunakan pada
pelarut pada suhu kamar, namun dapat lebih larut pada suhu yanglebih tinggi.
Hal ini bertujuan supaya zat tidak murni dapat meneroboskertas saring dan
yang tertinggal hanyalah kristal murni (Fessenden,1984)
Tujuan dari perobaan ini yaitu Melakukan kristalisasi dengan baik, Memilih
pelarut sesuai dengan rekristalisasi,Memisahkan dan memurnikan campuran
dengan teknik rekristalisasi. Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu melakukan
proses rekristalisasi yang mana dilakukan berdasarkan pada perbedaan daya
larut antara zat yang dimurnikan dengan pengotornya dalam suatu pelarut tertentu
karena konsentrasi total pengotor biasanya lebih kecil dari konsentrasi yang
dimurnikan dalam kondisi dingin konsentrasi yang rendah tetap dalam larutan
sementara zat yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap. Prinsip dasar dari
rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan
kelarutan zat pencemarnya. Larutan yang terbentuk dipisahkan satu sama lain,
kemudian larutan yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya(
mencapai kondisi supersatu rasa atau larutan lewat jenuh).
Pada percobaan kali ini pertama menimbang kertas saring di tambah kan asam
benzoat lalu ditambahkan kaca arloji hasilnya kertas saring 0,66 gr ,asam benzoat
1 gram,kaca arloji 44,50 gr ,dan setelah itu asam benzoat di tambahkan larutan
etanol dan aquades lalu di panaskan dan di aduk terjadi perubahan padatan
benzoat terlarut,setelah di saring terdapat filtrat dan residu, filtrat di masukkan
kedalam bongkahan es dan di saring,terjadi perubahan kristal putih, selanjut
endapan kristal di oven terjadi perubahan hasilnya kristal, setelah itu kristal di
timbang 0,68 gram.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2005, kimia dasarkonsep-konsep inti, Jakarta:Erlangga.
Daintith,J. 1994. Kamus LengkapKimia. Jakarta : ErlanggaDay, R.A.,
Underwood A.L. 1998.Analisis Kimia Kuantitatif EdisiKeenam.
Jakarta:Erlangga.
Donald,C.K.1980.Kimia untukUniversitas Edisi keenam
Jiid2.Jakarta:Erlangga.
Federsen, S. F., Myers, A. M. 2011.Understanding the Principalsof
Organic Chemistry: ALaboratory Course. USA:Broks/ Cole,
CengageLearning.
Fessenden, J, S dan Fessenden,R.J.1983. Kimia OrganikEdisi ketiga
Jilid I. Erlangga :Jakarta.
VII. KESIMPULAN