Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum MKW.

15P

Kimia Organik

Praktikum Modul I

Pemisahan Dan Pemurnian Zat Padat

Nama :Ariansyah Yusfad

Nim :2021032110

Tanggal Praktikum :02 November 2023

Laboratorium Kimia

Program Studi Farmasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila

Bandar Lampung

2023
I. Tujuan
➢ Mahasiswa dapat melakukan rekrisatalisasi dengan baik
➢ Mahasiswa dapat memilih pelarut yang sesuai untuk rekrisatalisasi
➢ Mahasiswa dapat menjernihkan dan menghilangkan warna larutan
➢ Mahasiswa dapat memisahkan dan memunikan campuran dengan rekrisatalisasi

II. Dasar Teori


Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah fasa homogen.
pembentukan partikel padatan dapat terjadi dari fasa uap, seperti pada proses pembentukan
kristal salju atau sebagai pemadatan suatu cairan pada titik lelehnya atau sebagai kristalisasi
dalam suatu larutan (cair).(A. Rasyidi Fachry, Juliyadi Tumanggor, 2008)
Prinsip kristalisasi adalah senyawa padat akan mudah larut dalam pelarut panas bila
dibandingkan dengan pelarut yang lebih dingin. Jika suatu larutan senyawa tersebut
dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian didinginkan, senyawa terlarut akan berkurang
kelarutannya dan membentuk endapan.(Antonius et al., 2021)
Faktor yang mempengaruhi rekristalisasi diantaranya yaitu, Laju pembentukan inti
(nukleous),Laju pembentukan inti dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalamsatuan
waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, maka banyak sekali kristal yang terbentuk, tetapi
tak satupun akan tumbuh menjadi besar, jadi yang terbentuk berupa partikel-partikel koloid.
faktor lain yang mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan
berlangsung. Jika laju tinggi kristal yang besar akan terbentuk, laju pertumbuhan kristal juga
dipengaruhi derajat lewat jenuh.(Jeklin et al., 2016)
III. Alat Dan Bahan
➢ Alat
• Erlenmayer
• Corong saring
• Corong buchner
• Thermometer
• Spatula
• Batang pengaduk
• Kaki tiga
• Lampu spirtus
• Kawat kasa
• Melting-block
• Pipa kapiler
➢ Bahan
• Asam benzoat
• Aquadest
• Air keran
IV. Cara Kerja

Timbang 0,5 gram asam benzoat.

Masukkan ke dalam beaker glass dan tambahkan 100 ml aquadest

Panaskan di atas lampu spritus sambil diaduk dengan batang pengaduk hingga larut

Jika sudah larut tambahkan 0,12 gram karbon (charcoal) atau norit sedikit demi sedikit
sambil diaduk

Masukkan kertas saring di dalam corong bunchner, setelah itu letakkan corong bunchner
diatas Erlenmeyer

Masukkan larutan ke dalam erlenmeyer untuk disaring dengan corong bunchner yang
sudah berisi kertas saring

Jika sudah tersaring ambil kertas saring tersebut lalu keringkan amati perubahan yang
terjadi.

Jika sudah lakukan penyaringan kedua dengan memindahkan corong bunchner yang
sudah berisi kertas saring diatas beaker glass.

Jika sudah tersaring ambil kertas saring tersebut lalu keringkan amati
perubahan yang terjadi.
V. Data Pengamatan

No. Bahan Jumlah Sediaan


1 Asam benzoate 0,5 gram Padatan berwarna putih
2 Carbon 0,12 gram Padatan berwarna hitam
3 Aquadest 50 ml Cairan tak berwarna
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini berjudul pemisahan dan pemurnian zat padat (
Rekristalisasi dan Titik leleh). Yang bertujuan yaitu melakukan rekristalisasi dengan
baik, memilih pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi, menjernihkan dan
menghilangkan warna larutan, serta memisahkan dan memurnikan campuran dengan
rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat dimana zat-
zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini
bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu dikala suhu diperbesar.
Konsentrasi total impurity biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan
bila dingin, maka konsentrasi impurity yang rendah tetapi dalam larutan sementara
produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap.
Titik leleh merupakan salah satu sifat fisik yang penting untuk karakterisasi
suatu senyawa. Titik leleh (melting point, mp) dari suatu senyawa adalah temperatur
yang merujuk tepat pada saat proses transformasi senyawa tersebut antara fasa padat
dan fasa cair.Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu zat untuk meleleh
adalah ukuran kristal, banyaknya sampel, dan pengemasan dalam kapiler.

Pada praktikum ini menggunakan bahan asam benzoat, aquadest,dan karbon


(charcoal) atau norit. Pertama tama timbang 0,5 gram asam benzoate. masukkan ke
dalam beaker glass dan tambahkan 50 ml aquadest, panaskan di atas api bunsen sambil
diaduk dengan batang pengaduk hingga larut.Jika sudah larut tambahkan 0,12 gram
karbon (charcoal) atau norit sedikit demi sedikit sambil diaduk, masukkan kertas saring
di dalam corong bunchner, setelah itu letakkan corong bunchner diatas erlenmeyer,
masukkan larutan ke dalam erlenmeyer untuk disaring dengan corong bunchner yang
sudah berisi kertas saring, jika sudah tersaring ambil kertas saring tersebut lalu
keringkan, kita akan melihat pada kertas saring terdapat campuran karbon (charcoal)
dengan sedikit butiran kristal. Jika sudah lakukan penyaringan kedua dengan
memicndahkan corong bunchner yang sudah berisi kertas saring diatas beaker glass.
Jika sudah tersaring ambil kertas saring tersebut lalu keringkan kita akan melihat
terdapat banyak sekali butiran kristal pada kertas saring tersebut.
Penambahan norit dalam percobaan bertujuan untuk mempercepat proses
pemurnian asam benzoat yang telah tercemar. Norit berfungsi untuk menyerap zat-zat
pengotor atau pengganggu dari pemurnian asam benzoat, semakin banyak norit yang
digunakan maka akan semakin banyak pula kristal yang dihasilkan, begitu pun
sebaliknya semakin sedikit norit yang digunakan maka kristal yang terbentuk pun juga
akan sedikit. Penambahan aquadest juga berpengaruh dalam banyaknya atau sedikitnya
kristal asam benzoat yang didapatkan semakin banyak penambahan aquadest maka
semakin dikit kristal asam benzoat yang akan didapat semakin dikit aquadest maka
semakin banyak kristal asam benzoat disebabkan banyaknya aquadest membuat larutan
kristal asam benzoat itu larut dan meleleh saat dipanaskan. Agar rekristalisai berjalan
baik, kotoran setidak-tidaknya harus larut dalam pelarut untuk rekristalisasi atau
mempunyai kelarutan lebih besar daripada senyawa yang dinginkan. Jika hal ini tidak
terpenuhi,kotoran akan ikut mengkristal bersama senyawa yang dinginkan.
VII. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rekristalisasi


merupakan suatu proses pemurnian kembali zat padat dengan melarutkan zat pelarut
yang dilanjutkan dengan proses pendinginan hingga membentukkristal.Faktor faktor
yang mempengaruhi banyaknya kristal dari asam benzoat sebagai berikut:
- banyaknya penambahan karbon (Charcoal) norit.
- sedikitnya penggunaan aquadest sebagai pelarut.

VIII. Saran

Di harapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami, percobaan yang akan


dilakukan serta dapat menggunakan peralatan laboratorium kimia dengan baik dan benar,
menjaga dan memastikan kebersihan alat dan bahan agar tidak terjadi kontaminasi pada
saat praktikum.
.
DAFTAR PUSTAKA

A. Rasyidi Fachry, Juliyadi Tumanggor, N. P. E. Y. L. (2008). PENGARUH WAKTU


KRISTALISASI DENGAN PROSES PENDINGINAN DARI LARUTANNYA A .
Rasyidi Fachry , Juliyadi Tumanggor , Ni Putu Endah Yuni L . Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Jurnal Teknik Kimia, 15(April), 9–16.

Antonius, Afriana, A., Elgia, K., Sulistyo, L. I., Kartika, N., Fahira, R., Setianingsih, S.,
Supiana, Anugrah, Z., & Juniardi, D. R. (2021). Sintesis aspirin dengan metode
rekristalisasi. Praktikum Reaksi Senyawa Organik, January, 2–14.

Jeklin, A., Bustamante Farías, Ó., Saludables, P., Para, E., Menores, P. D. E., Violencia, V.
D. E., Desde, I., Enfoque, E. L., En, C., Que, T., Obtener, P., Maestra, G. D. E., &
Desarrollo, E. N. (2016). 済無No Title No Title No Title. Correspondencias & Análisis,
15018, 1–23.
IX. Lampiran

Hasil penyaringan pertama larutan kristal asam


benzoat dengan karbon (charcoal) norit.

hasil penyaringan kedua larutan kristal asam


benzoat dengan karbon (charcoal) norit.

Anda mungkin juga menyukai