Nim : 200105502012
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.
Mengetahui,
Perlakukan Hasil
Titik leleh asam salisilat (percobaan):
Penentuan titik leleh asam salisilat 158ºC
menggunakan alat leleh/melting point Titik leleh asam salisilat (teori):
158ºC
G. PEMBAHASAN
Rekristalisasi
Menurut Pinalia (2011 : 65) rekritalisasi adalah teknik pemurnian suatu
zat padat dari pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut
setelah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Prinsip dasar proses
rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan
dengan zat pengotornya.
Pada percobaan ini, bahan baku utama yang digunakan sebagai zat yang
akan dimurnikan adalah garam putih kotor (NaCl). Langkah awal yang dilakukan
adalah menimbang garam kotor sebanyak 1 gram (1 spatula). Lalu garam
tersebut dimasukkan kedalam gelas kimia dan ditambahkan aquades, kemudian
dipanaskan.
Setelah proses tersebut, larutan garam diencerkan dengan menggunakan
aquades hingga volumenya mencapai 25 ml. Kemudian menambahkan norit
kedalam larutan, lalu kembali dipanaskan. Tujuan dilakukannya pemanasan pada
proses ini adalah agar sifat karbon aktif yang dimiliki norit dapat aktif dan
mampu mengikat zat pengotor yang ada dalam larutan garam. Setelah
penambahan norit, langkah selanjutnya adalah penyaringan. Penyaringan ini
dilakukan agar menghasilkan larutan jernih. Filtrate yang dihasilkan kemudian di
rekristalisasi dengan cara dipanaskan sehingga menghasilkan garam putih.
Titik leleh
Menurut Hidayati, dkk. (2016 : 121) Titik leleh adalah temperatur dimana
suatu senyawa mulai beralih fasa dari padatan menjadi cairan, sampai dengan
terjadinya pelelehan sempurna. Dalam pengertian lainnya, titik leleh juga dapat
diartikan suatu temperatur dimana suatu zat padat berubah menjadi cairan pada
tekanan satu atmosfer. Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat
mengetahui kemurnian suatu zat. Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki
titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan ketika zat tersebut telah tercampur
dengan zat lain.
Kristanti, Alfinda Novi. dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya : Airlangga
University Press.
Maftuchah, Winaya., Aris, dan Zainudin., Agus. 2014. Teknik Dasar Analisis
Biologi Molekuler. Yogyakarta : Deepublish.
A. Rekristalisasi
1. Sifat-sifat apakah yang harus dipunyai oleh suatu pelarut agar dapat
digunakan untuk rekristalisasi suatu senyawa organik tertentu?
Jawab :
Pelarut yang dapat merekrsitalisasi suatu zat tertentu adalah pelarut yang
memiliki sifat dapat melarutkan secara baik zat tersebut dalam keadaan panas,
dan mengkristalkan dalam keadaan dingin. Biasanya senyawa yang dalam
keadaan polar direkristalisasi dalam pelarut non polar, begitu juga sebaliknya.
2. Sebutkan lima urutan kerja yang dilakukan dalam pengerjaan rekristalisasi!
Jawab :
Urutan kerja yang dilakukan dalam pengerjaan rekristalisasi :
1. Pemilihan pelarut
2. Kelarutan senyawa padat dalam pelarut panas
3. Penyaringan larutan
4. Kristalisasi
5. Pemisahan dan pengeringan kristal
3. Terangkan prinsip dasar rekristalisasi !
Jawab :
Prinsip dasar proses rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
akan dimurnikan dengan zat pengotornya.
4. Sebutkan paling sedikit 2 alasan mengapa penyaringan dengan diisap lebih
disukai dalam memisahkan Kristal dari induk lindinya !
Jawab :
a. Penggunaan labu isap lebih efisien dibandingkan penyaringan biasa.
b. Penggunaan labu hisap dapat meminimalkan induk lindi tertinggal pada
kristal. Karena penyaringan menggunakan labu isap secara optimal
memisahkan Kristal dari induk lindinya.
2. Tentukan titik leleh zat yang diberikan oleh asisten dan buat kesimpulannya
(murni atau campuran)
Jawab :
Titik leleh zat yang diberikan oleh asisten merupakan asam salisilat. Setelah
semua proses dilakukan, uji identifikasi Kristal rekristalisasi dengan
beberapa tetes larutan FeCl3 berwarna kuning untuk menghasilkan
perubahan menjadi ungu tua. Fungsi pengujian FeCl3 ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kristal yang dihasilkan telah murni, karena FeCl3 dapat
mengikat senyawa fenolik membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
Namun dalam percobaan tidak dilakukan sehingga, kita belum mengetahui
apakah zat tersebut tergolong murni atau campuran.
3. Dengan melihat daftar titik leleh di atas dan titik leleh zat unknown yang
anda amati, senyawa apakah zat tersebut?
Jawab :Asam salisilat.