PERCOBAAN 1
firdaus muis
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK 1
ACARA 1
DISUSUN OLEH:
NIM : K1A021068
KELAS :B
JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2022
DESTILASI DAN TITIK DIDIH
I. TUJUAN
Pada percobaan ini diharapkan mahasiswa memahami prinsip destilasi
dan terampil dalam melakukan destilasi serta dalam penentuan titik didih.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk
yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar
senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses
produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan
perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang kimia. Suatu
contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak
bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai hidrokarbon.
Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak
bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG,
solar, aftur, pelumas, dan aspal (Wahab, 2014).
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode
ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-
masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Stephani, 2009).
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya. Tujuan
secara khusus yaitu memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut
atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.
Pada destilasi biasa, tekanan uap diatas cairan adalah tekanan atmosfir (titik
didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada atmosfir yang
ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi. Suhu ini adalah sama
dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).
Sumber lain mengatakan bahwan destilasi didefinisikan sebagai sebuah
proses dimana campuran dua atau lebih zat liquid atau vapor dipisahkan
menjadi komponen fraksi yang murni, dengan pengaplikasian dari
perpindahan massa dan panas. Pemisahan campuran liquid dengan destilasi
bergantung pada perbedaan volatilitas antar komponen. Komponen yang
memiliki relative volatility yang lebih besar akan lebih mudah pemisahannya.
Uap akan mengalir menuju puncak kolom sedangkan liquid menuju ke bawah
kolom secara counter-current (berlawanan arah). Uap dan liquid akan
terpisah pada plate atau packing. Sebagian kondensat dari Condensor
dikembalikan ke puncak kolom sebagai liquid untuk dipisahkan lagi, dan
sebagian liquid dari dasar bolom diuapkan pada Reboiler dan dikembalikan
sebagai uap (Komariah, 2009).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju
kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya
kita dapat memisahkan seluruh senyawa- senyawa yang ada dalam campuran
homogen tersebut (Syukri, 2007). Perbedaan titik didih zat yang dipisahkan
sangat mempengaruhi hasil yang akan didapatkan. Karena apabila titik didih
zat campuran itu mempunyai jarak yang sangat dekat maka dalam pemanasan
di khawatirkan zat yang tidak diinginkan juga ikut menguap karena titik
didihnya hampIr sama sehingga distilasi harus dilakukan secara berulang atau
bertingkat (Stephani, 2009).
III. METODOLOGI PERCOBAAN
Air Es
Suhu
Suhu
3.3.2 Destilasi Senyawa Tunggal
Benzene kotor 50 mL
30 gram sereh
Air memiliki rumus kimia H2O. Dalam bentuk ion molekul air
dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berikatan
dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Air tersusun oleh molekul-
molekul triatomik sederhana yaitu H2O tetapi tingkah laku air sangat
kompleks, dan beberapa hal agak unik. Sifat unik air muncul terutama
muncul dari struktur molekuler dan resultante gaya-gaya inter
molekulnya. Dalam tabel periodik terlihat bahwa unsur-unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, fluor, fosfor, sulfur dan klor.
Semua unsur ini jika berikatan dengan hidrogen maka akan
menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan
mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase
berkeadaan cair adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif
dibandingkan unsur-unsur lain tersebut kecuali flor. Alasan lainnya
yaitu kekuatan ikatan hidrogen pada molekul H2O lebih kuat
dibandingkan dengan ikatan hidrogen pada molekul HF. Air merupakan
pelarut universal karena sifatnya yang mudah bercampur dengan
banyak zat kimia lainnya. Adapun zat kimia yang dapat dilarutkan oleh
air adalah pertama zat-zat hidrofilik yaitu zat-zat yang mudah larut
dalam air atau zat pecinta air seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
gas dan berbagai macam molekul organik. Kedua adalah zat-zat
hidrofobik yaitu zat-zat yang sukar larut dalam air atau takut air
misalnya lemak dan minyak (Ritonga, 2011).
Percobaan Destilasi dan Titik Didih dilakukan dengan pertama-
tama mengkalibrasi termometer. Kalibrasi termometer dilakukan pada
titik 0°C termometer dan titik 100°C termometer. Kalibrasi termometer
titik nol dilakukan dengan mencelupkan termometer ke dalam
campuran air-es yang telah diaduk homogen. Kalibrasi titik seratus
termometer dilakukan dengan memasukkan 10 mL aquades dan batu
didih ke dalam tabung reaksi, lalu dipanaskan sampai mendidih.
Termometer dimasukkan kedalam tabung reaksi tepat di atas
permukaan air yang mendidih. Fungsi penambahan batu didih adalah
untuk meratakan panas dan mengurangi letupan (Arif & Rahmadani,
2013).
Percobaan kedua adalah destilasi senyawa tunggal. Percobaan ini
dilakukan dengan cara yaitu alat destilasi dipasang kemudian dialirkan
air pendingin dari bawah ke atas. Aliran air kondensor mengalir dari
bawah ke atas untuk menghindari kemungkinan larutan mengalir atau
menetes ke kondensor sebelum dididhkan (Donal, 1990). Lalu, benzena
kotor dimasukkan 50 mL ke dalam labu destilasi 100 mL dan
ditambahkan batu didih. Berdasarkan referensi larutan benzena kotor
berwarna kuning karena terdapat kandungan lainnya (Lide, 2005).
Selanjutnya, dilakukan pemanasan secara perlahan hingga mendidih.
Suhu dan volume diamati dan dicatat destilat secara teratur setiap 5 mL.
Percobaan destilasi senyawa tunggal dengan bahan benzene kotor ini
menghasilkan suhu pada tetesan pertama yaitu 70°C. Suhu saat volume
destilat 5 mL adalah 78°C. Suhu saat volume destilat 10 mL yaitu 79°C.
Suhu pada volume destilat 15 mL yaitu 79°C. Suhu terus meningkat
seiring dengan bertambahnya volume destilat yang dihasilkan dan suhu
terlihat konstan pada 78°C. Hasil destilasi benzena kotor memiliki bau
menyengat. Hubungan suhu dan volume destilat ditunjukkan pada
Grafik 4.2.1.
80
78
76
Suhu (°C)
74
72
70
68
66
64
Tetes Pertama 5 10 15
Volume (mL)
Suhu (°C)
72
70
68
66
64
62
60
Tetes Pertama 5 10 15
Volume (mL)
Alimin, M. Y. dan Irfan Idris. (2007). Buku Dasar Kimia Analitik. Makassar:
Alauddin Press.
Lide, D. (1997). CRC Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton: CRC
Press.
Perry, R.H dan Dw Green. (1984). Perry's Chemical Engineering Hand Book. New
York: Mc Graw Hill Book.
Petrucci, Ralph H. (1985). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta:
Erlangga.
Walangare, dkk. (2013). Rancang Bangun Alat Konservasi Air Laut Menjadi Air
Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik.
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 21(4): 11-22.
LAMPIRAN
1. Apa yang dimaksud dengan destilasi?
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat
yang memliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas.
2. Bagaimana prinsip destilasi?
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana
tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada
titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang
terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih
cairan murni. Destilasi biasa menggunakan prinsip dimana tekanan uap
di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk
senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan
pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih
destilat
3. Sebut dan jelaskan macam-macam destilasi!
Ada 6 jenis destilasi yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi,
destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik.
- Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil.
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi
untukmenjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.
- Destilasi fraksionasi adalah pemisahan komponen-komponen cair,
dua, atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik
didihnya.
- Destilasi Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen
yang memiliki titik didih yang konstan.
- Destilasi vakum adalah destilasi yang biasanya digunakan jika
senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat
terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih diatas 150 °C.
- Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih.
- Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara
memanaskan material padat untuk mendapatkan fase uap dan
cairnya, biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar
dari kayu atau batu bara.
4. Apa yang kamu ketahui tentang minyak atsiri?
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak
terbang (ethereal oil, volatile oil) dihasilkan dari sisa proses metabolisme
tumbuhan, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan
kimia dengan adanya air. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman
dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau
dapat dibuat secara sintesis. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau
wangi sesuai dengan bau tumbuhan penghasilnya, umumnya larut dalam
pelarut organik dan tidak larut dalam air. Pada konsentrasi tinggi, minyak
atsiri dapat digunakan sebagai anastetik lokal, misalnya minyak cengkeh
yang digunakan untuk mengatasi sakit gigi, tetapi dapat merusak selaput
lendir. Kebanyakan minyak atsiri juga bersifat antibakteri dan antijamur
yang kuat.