KIMIA ANALITIK II
MODUL 1
DESTILASI CAIRAN
OLEH
Nama: Finny Nurcita Nningrum Patuti
NIM : 442421004
Kelas : Kimia B
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil pengamatan
Memasukkan batu didih sebanyak 3 butir Batu didih berada didalam labu
kedalam labu destilasi bundar destilasi bundar
-
Memanaskanlarutan Larutan mendidih 41°C
Mengamati suhu dan tetesan pertama larutan Tetesan pertama pada suhu 71⁰C
Mengamati suhu dan terakhir larutan dan Tetesan terakhir: 970C dan merupakan
menentukan senyawa Larutan etil asetat
F. Pembahasan
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, serta pemisahan zat
cair tersebutdari zat padat atau zat cair yang terlarut dan memiliki perbedaan titik didih
cairan murni.Prinsip destilasi artinya penguapan cairan serta pengembunan pulang uap
tadi pada suhutitik didih. Titik didih suatu cairan suhu dimana tekanan uapnya sama
dengan tekanan atmosfer.Cairan yg diembunkan kembali diklaim destilat.pada percobaan
ini sampel yang dipergunakan artinya pelarut etil asetat. Etil asetat adalah hidrokarbon
alkana rantai lurus yang memiliki 4 atom karbon menggunakan rumus molekul
C4H8O2.Isomer heksana tidak reaktif serta digunakan menjadi secara luas sebagai
pelarut inert dalam reaksi organik sebab heksana bersifat polar. Pelarut ini memiliki titik
didih antara 71°C-97° C.
Hal pertama yg dilakukan di percobaan ini adalah menyusun indera mirip di
gambar 1.Mula-mula labu bundar diisi dengan batu didih buat mencegah terjadinya
bumping saat pemanasan, labu bundar berfungsi menjadi tempat menyimpan larutan
sampel yg akan didestilasi. letakkan kolom vigreux diatas labu bundar yg mempunyai
fungsi buat memisahkancampuran sebagai beberapa bagian komponen berdasarkan
disparitas volalitas. Selanjutnyadipasang adaptor buat menyalurkan uap yang akan terjadi
destilasi ke kondensor diatas kolom vigreux.kemudian dipasang termometer buat
mengamati suhu, kondesor menjadi pendingin, aerator pump yg akan menyalurkan air ke
pada dan keluar kondensor, dan tabung pengubung yangakan menyalurkan hasil
destilasi ke wadah sampel. Pastikan bahwa indera telah terpasang dengan baik agar tidak
terjadi hal yg tidak diinginkan. setelah semuanya telah tersusun menggunakan benardan
baik, nyalakan heating mantle buat memanaskan sampel larutan.waktu proses destilasi
etil asetat dilakukan, komponen yang mempunyai titik didih lebih rendahakan menguap.
setelah mendidih dan membentuk uap, uap tersebut mengalir melalui kolomvigreux dan
adaptor menuju kondensor. di pada kondensor, uap akan diembunkan kembaliagar
menjadi cairan. Proses destilasi wajib terus diamati agar tidak terjadinya bumping
atauhal-hal yg tidak diinginkan. Proses ini dihentikan waktu terdapat lagi destilat yang
menetes kedalam wadah sampel.
G. Kesimpulan
1) Berbagai campuran dapat dimurnikan dengan destilasi sederhana.
Destilasisederhana merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
pemurniandan pemisahan suatu larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik
didihyang relative jauh.
2) Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekananuap
senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagaikecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadiuap. Jika suhu dinaikkan,
tekanan uap cairan akan naik sampai tekananuap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer. Pada keadaan itu cairanakan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap
cairan sama dengan tekananuap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang
mempunyai tekanan uapyang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik
didih lebih rendahdaripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
3) Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak samadengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebihvolatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atascairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinyasama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengansenyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap,maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salahsatu komponen dalam campuran
Daftar Pustaka
OLEH
Nama: Finny Nurcita Nningrum Patuti
NIM : 442421004
Kelas : Kimia B
relatif diketahui aneka macam zat-zat tertentu lebih simpel larut dalam pelarut-pelarut
eksklusif dibandingkan dengan pelarut-pelarut yang lain./adi iod jauh lebih dapat larut
pada karbon disulfida" kloroform" ataukarbon tetraklorida. lagipula" Jika cairan-cairan
tertentu mirip karbondisulfida serta air" eter serta air" dikocok bersama-sama pada satu
bejanadan adonan kemudian dibiarkan" maka kedua cairan akan memisahmenjadi 2
lapisan. cairan-cairan mirip itu dikatakan menjadi tidak bisa campur (karbon disulfida
dan air) atau 1/2 campur (eter serta air)" bergantung apakah satu ke dalam yang lain
hampir tidak dapat larut atausetengah larut. /ika iod dikocok bersama suatu adonan
karbon disulfidadan air kemudian didiamkan" iod akan dijumpai terbagi pada kedua
pelarut. suatu keadaan kesetimbangan terjadi antara larutan iod dalamkarbon disulfida
serta larutan iod pada air
pembagian solute antara dua solvent yang tidak saling campur telah memberikan
banyak kemungkinan bagi metode pemisahan" baik buat tujuan preratif juga analitik.
Ekstraksi solvent (pelarut)adalah metode pemisahan yang didasarkan atas keterangan
diatas. cara inicukup poly dipergunakan kerena bisa memakai alat yg sederhana seperti
corong pisah.Ekstraksi ini dapat digunakan buat memisahkan suatu solute dalam pelarut '
menggunakan menggunakan pelarut A. pada waktu penambahan pelarut B" solute akan
membagi diri diantara dua pelarut yg tidak salingcampur tadi. pada ketika kesetimbangan
ada hubungan antarakonsentrasi solute pada 2 pelarut tersebut. hal ini sinkron dengan
hukum Distribusi yg dinyatakan sang 4ernst dan dirumuskan menjadi
Beberapa cara dapat mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Karaklasik merupakan
mengklasifikasikan sesuai sifat zat yang diekstraksi.pembagian terstruktur mengenai
didasarkan atas proses ekstraksi berlangsung menggunakan prosedur eksklusif. Ekstraksi
berlangsung melalui pembentukkan spesiesnetral yg tidak bermuatan diekastraksi ke fase
organic. sedangkan kategori lain merupakan ekstraksi sinergis
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK II
MODUL IV
OLEH
Nama: Finny Nurcita Ningrum Patuti
NIM : 442421004
Kelas : Kimia B
B. Tujuan :
C. Dasar Teori
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK II
MODUL V
OLEH
Nama: Finny Nurcita Ningrum Patuti
NIM : 442421004
Kelas : Kimia B
Untuk mengukur
panjang plat KLT
2. Penggaris
Untuk menotolkan
sampel pada plat KLT
3. pipa kapiler
Untuk membatasi
pergerakan pada plat
4. Pensil KLT
Untuk menghaluskan
sampel
5. Mortar dan alu
Untuk melihat noda
yang ada pada plat KLT
6. Lampu UV
6. ekstrak Kunyit
Iskandar, Yusuf. 2007. Karakteristik Zat Metabolit Sekunder Dalam Ekstrak Bunga
Krisan(Chrysanthemum cinerariaefolium) Sebagai Bahan Pembuatan Biopestisida.
FMIPA. Semarang.
Khopkar, S,M. 2009. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sofia, Lenny. 2006. Isolasi dan Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah
denganMetoda Uji Brine Shrimp. Sumatera Utara: USU Repository.