Disusun Oleh :
Elsa Oktaviani Sopyan
(2282200018)
A
B. TUJUAN
1. Untuk memahami prinsip dari destilasi
2. Untuk memisahkan campuran larutan dengan destilasi sederhana
3. Untuk menunjukan destilasi dapat memurnikan cairan
4. Dapat membedakan senyawa-senyawa tersebut berdasarkan sifat reaksi kimianya
C. DASAR TEORI
Destilasi adalah metode pemisahan atau pemurnian berdasarkan hukum Raoult
tentang perbedaan titik didih. (Armid, 2009). Distilasi adalah suatu metode pemisahan atau
pemurnian suatu komponen dalam larutan berfasa cair atau fasa gas dengan menggunakan
perbedaan titik didih masing-masing komponen dalam larutan. Dasar dari pemisahan
dengan distilasi adalah jika suatu campuran komponen diuapkan maka komposisis pada
fasa uap (gas) akan berbeda dengan fase cair (Abassato, 2007).
Jadi untuk komponen yang titik didihnya lebih rendah lebih cepat menguap sehingga
akan didapatkan komposisi yang cenderung lebih besar pada fase uapnya, kemudian uap
ini dikondensasikan dan dididihkan kembali secara bertahap untuk mendapatkan
komposisi yang lebih murni pada salah satu komponennya. (Abassato, 2007).
Prinsip distilasi merupakan penguapan cairan serta pengembunan kembali uap
tersebut pada temperatur titik didih. Titik didih zat cair merupakan suhu di mana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang mengembun kembali disebut dengan
destilat. Tujuan penyulingan adalah untuk memurnikan zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan zat cair tersebut dari zat padat yang terlarut ataupun zat cair lainnya yang
mempunyai titik didih berbeda dengan zat cair murni. Dalam destilasi biasa, tekanan uap
di atas cairan merupakan tekanan latmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa murni,
temperatur yang tercatat pada atmosfer yang ditempatkan sepanjang proses destilasi yang
terjadi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).
Oleh karena itu, titik didih pada tekanan tertentu merupakan salah satu parameter sifat
fisik khas untuk senyawa murni seperti halnya titik leleh pada senyawa Kristal murni.
Untuk campuran larutan ideal, tekanan dan komposisi uap campuran bisa ditentukan dan
komposisi zat murninya diketahui (hokum Raoult).
PA = PA0.XA
Dimana PA adalah tekanan uap parsial pada campuran dan PA0 adalah tekanan uap
murni A, sedangkan XA adalah fraksi komponen A dalam campuran. Komposisi uap yang
dinyatakan dengan fraksi mol dapat dihitung dari hokum Dalton:
XA = PA / Ptotal = PA / (PA + PB + ....)
Destilasi sederhana ataupun destilasi biasa merupakan sesuatu metode ataupun teknik
pemisahan kimia yang digunakan untuk memisahkan 2 ataupun lebih komponen yang titik
didihnya berbeda jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi biasa
dapat memisahkan suatu campuran agar memperoleh senyawa murni. Destilasi biasa ini
bisa memisahkan suatu campuran sehingga mendapatkan senyawa murni. Karena senyawa
yang ada didalam campuran tersebut akan menguap bergantung pada cepat atau tidaknya
titik didih tiap- tiap senyawa menguap. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilannya, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Desrilasi ini di
lakukan pada tekanan atmosfer (Walangare, 2013).
Misalnya dalam pemisahan komponen air dan etanol yang terjadi dalam fase uap
sehingga diharapkan uap air dengan ukuran molekul lebih kecil dan laju difusi lebih cepat
dibanding molekul etanol, akan lebih mudah didorong untuk melewati membran. Disisi
lain, jumlah etanol yang lebih banyak dengan titik didih lebih rendah dibanding air akan
menyebabkan jumlah etanol dalam frasa uap lebih banyak, sehingga pemisahan kedua
komponen ini bisa dipengaruhi oleh keadaan temperatur dan waktu destilasi ( Kiss et al.,
2012).
Prinsip kerja destilasi yaitu penguapan dan pengembunan kembali uap pada tekanan
dan suhu tertentu. Dimana cairan atau campuran akan di panaskan pada titik didih tertentu
dan uap yang dihasilkan akan di hubungkan dengan kondensor (alat pendingin) sehingga
uap yang dihasilkan akan berubah kembali manjadi cairan. Titik didih suatu cairan
merupakan suhu dimana tekanan uap nya sama dengan tekanan atmosfer. Dengan
menempatkan termometer pada bagian uap dapat menentukan titik didih cairan. Suhu uap
akan konstan jika uapnya berupa senyawa murni. Artinya, titik destilat (hasil destilasi atau
uap yang kondensasi menjadi cairan) sama dengan suhu yang tercatat pada termometer.
Bahan:
1. Air laut
2. Etanol
3. Air
4. Heksana
5. Vaselin
E. MSDS BAHAN
No Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia
1 Air Air didapatkan dalam tiga Air memiliki pH=7, bersifat
wujud yaitu, padat, cair, dan polar, sebagai pelarut yang baik
gas. Kemudian tidak dan terdiri dari dua atom
memiliki warna, tidak nersa hidrogen dan satu atom oksigen
dan tidak berbau. Massa
molar 18,02 g/mol, titik didih
100°C dan titik leleh 0°C
2 Etanol rumus kimia CH3CH2OH Etanol termasuk dalam alkohol
dengan titik didihnya 78,4° C. primer, yang berarti bahwa
Etanol memiliki sifat tidak karbon yang berikatan dengan
berwarna, volatil dan dapat gugus hidroksil paling tidak
bercampur dengan air. memiliki dua hidrogen atom
Memiliki massa molar yang terikat dengannya juga.
46,06844 g/mol, titik didih Reaksi kimia yang dijalankan
78,3 oC dan titik leleh -114 oleh etanol kebanyakan
o
C. berkutat pada gugus
hidroksilnya.
3 Heksana Heksana adalah cairan tidak Cairan tidak stabil yang mudah
berwarna, mudah terbakar menguap. Sulit larut dalam air,
dan dengan bau pelarut yang larut dalam etanol, larut dalam
khas. Ini buruk larut dalam eter, kloroform, keton dan
air, tetapi bercampur dengan pelarut organik lainnya.
baik dengan pelarut organik
apolar seperti eter atau
benzena. Memiliki massa
molar 86 g/mol, titik didih 69
o
C dan titik leleh −95 °C
F. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pemisahan air murni dari air laut / air garam
Air Laut
HASIL
2. Pemisahan etanol dari air dari campuran air dan etanol
Etanol + Air
HASIL
HASIL
G. HASIL PENGAMATAN
1. Pemisahan Air murni dari air Laut
Sampel Data Percobaan Hasil
Volume awal sampel air laut 50 mL
Volume akhir sampel air laut 25 mL
Volume destilat 25 mL
Air Laut Suhu mendidih/titik didih 100 oC
Waktu awal destilasi 14 : 00
Waktu akhir destilasi 14 : 40
Tetesan Awal 14 : 27
2. Pemisahan Etanol dari Etanol dan air
Sampel Data Percobaan Hasil
Volume awal sampel campuran 60 mL
Volume destilat 20 mL
Suhu mendidih/titik didih 78 oC
Etanol + Air Waktu awal destilat 14 : 08
Waktu akhir destilasi 14 : 38
Tetesan Awal 14 : 38
Pertanyaan
1. Jelaskan sistem K3 dari alat destilasi!
2. Jelaskan definisi titik didih!
3. Apakah yang disebut dengan titik azeotrop!
4. Sebutkan jenis-jenis destilasi selain destilasi di atas!
5. Jika ingin memisahkan campuran dua cairan. Titik didih cairan A pada 112˚C dan titik
cairan B 70˚C. Dari manakah tetesan pertama destilat berasal? Mengapa?
6. Apakah fungsi thermometer pada rangkaian destilasi di atas!
7. Mengapa aliran air kondensor megalir dari atas ke bawah?
8. Apa fungsi dari batu didih dalam praktikum diatas?jelaskan!
Jawab
1. Sistem K3 pada alat destilasi yaitu dimana bahaya yang sering timbul dalam pendingin
Leibig adalah kurang kuatnya selang air baik dari keran maupun yang menuju pipa
pendingin. Lepasnya selang air dapat menyebabkan banjir dan proses pendinginan
tidak berjalan dan uap cairan berhamburan ke dalam ruangan laboratorium. Oleh
karena itu, terutama untuk destilasi yang terus-menerus atau sering ditinggalkan,
hubungan selang dengan keran dan pipa pendingin perlu diikat dengan kawat.
Labu didih yang terbuat dari gelas perlu dipilih yang kuat. Labu didih bekas atau yang
telah lama dipakai, diperiksa terlebih dahulu terhadap kemungkinan adanya keretakan
atau scratch. Hal ini penting terlebih-lebih untuk destilasi vakum. Apabila pemanasan
yang dipakai adalah penangas air, maka perlu diingat bahwa suhu permukaan bak
penangas yang terbuat dari logam, dapat melebihi titik nyala dari pelarut yang dalam
labu. Dengan demikian, harus dapat dihindarkan kontak antara cairan dengan
permukaan penangas, baik pada saat mengisi labu destilasi dengan cairan maupun
pemasangan atau pembongkaran peralatan destilasi
2. Titik didih zat cair merupakan suhu di mana tekanan uapnya sama dengan tekanan
atmosfer.
3. Titik azeotrop adalah titik maksimum dimana campuran komponen, untuk komposisi,
suhu dan tekanan tertentu memenuhi kecenderungannya, jika campuran di didihkan
terus menerus melewati titik didihnya maka komposisi fase uapnya akan memiliki
komposisi yang sama dengan fase cairnya.
4. Jenis-jenis destilasi selain destilasi pada praktikum kali ini yaitu :
Destilasi Fraksional(bertingkat)
Destilasi fraksional digunakan ketika titik didih komponen campuran berdekatan
satu sama lain. Kolom fraksinasi digunakan untuk memisahkan komponen yang
digunakan serangkaian distilasi disebut sebagai rektifikasi.
Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang peka terhadap panas.
Senyawa-senyawa yang didestilasi uap rata-rata memiliki titik didih mencapai 200
derajat Celcius.
Destilasi Vakum
Destilasi vakum digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih
tinggi dan memiliki senyawa yang tidak stabil, dengan pengertian senyawa ini
dapat terdekomposisi sebelum atau ketika mendekati titik didihnya.
Destilasi Azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit
dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat
memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
5. Tetesan pertama destilat muncul dari cairan B, hal itu terjadi karena adanya perbedaan
titik didih antara cairan A dan cairan B yang jauh. Dimana cairan B yang memiliki titik
didih yang lebih rendah maka cairan B akan lebih mudah menguap dibandingkan
dengan cairan A. Selain titik didih yang rendah cairan B juga bersifat volatile. Sehingga
cairan B yang sudah diuapkan akan diembunkan kembali dengan mengalirkan uap ke
kondensor (alat pendingin) ) sehingga uap yang dihasilkan akan berubah kembali
manjadi cairan.
6. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung
7. Air kondensor yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya
berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan
memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang
mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air
masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air
maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor
tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.
8. Batu didih berfungsi untuk meratakan panas sehingga panas tersebar pada seluruh
bagian larutan dan agar tidak bumfing. Pori-pori dalam batu didih akan membantu
penangkapan udara pada larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan
(menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung kecil pada batu didih). Tanpa batu
didih panas pada larutan tidak dapat rata dan bisa mengeluarkan uap panas yang
menimbulkan ledakan.
J. KESIMPULAN
1. Prinsip distilasi merupakan penguapan cairan serta pengembunan kembali uap tersebut
pada temperatur titik didih. Titik didih zat cair merupakan suhu di mana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang mengembun kembali disebut
dengan destilat. Prinsip kerja destilasi yaitu penguapan dan pengembunan kembali uap
pada tekanan dan suhu tertentu. Dimana cairan atau campuran akan di panaskan pada
titik didih tertentu dan uap yang dihasilkan akan di hubungkan dengan kondensor (alat
pendingin) sehingga uap yang dihasilkan akan berubah kembali manjadi cairan.
2. Destilasi sederhana ataupun destilasi biasa merupakan sesuatu metode ataupun teknik
pemisahan kimia yang digunakan untuk memisahkan 2 ataupun lebih komponen yang
titik didihnya berbeda jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi
biasa dapat memisahkan suatu campuran agar memperoleh senyawa murni. Destilasi
biasa ini bisa memisahkan suatu campuran sehingga mendapatkan senyawa murni.
Karena senyawa yang ada didalam campuran tersebut akan menguap bergantung pada
cepat atau tidaknya titik didih tiap- tiap senyawa menguap. Selain perbedaan titik didih,
juga perbedaan kevolatilannya, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi
gas.
3. Destilasi dapat memurnikan cairan dengan berdasarkan hasil dari pengamatan yang
sudah dilakukan. Pada air laut dengan volume awal 50 mL, kemudian dilakukan
destilasi didapatkan air murni hasil destilasi sebanyak 25 mL. Pada etanol dan air
dengan volume awal 60 mL, kemudian dilakukan destilasi didapatkan etanol hasil
destilasi sebanyak 20 mL. Pada Heksana dan air dengan volume awal 60 mL, kemudian
dilakukan destilasi didapatkan heksana hasil destilasi sebanyak 40 mL.
4. Dari hasil yang didapat bahwa destilasi dapat membedakan senyawa-senyawa
tersebut berdasarkan sifat reaksi kimianya. Dimana ketika air lair di destilasi maka air
murni akan lebih mudah menguap karena aing murni memiliki titik didih yang lebih
rendah yaitu 100 oC dari pada air laut dan air murni bersifat volatil. Kemudian sama
halnya dengan etanol dan air, etanol akan akan lebih mudah dan lebih cepat menguap
karena etanol memiliki titik didih yang lebih rendah yaitu 78 oC dari pada air dan
etanol bersifat volatile. Selanjutnya heksana dan air, heksana akan akan lebih mudah
dan lebih cepat menguap karena heksana memiliki titik didih yang lebih rendah yaitu
69 oC dari pada air dan heksana bersifat volatile.
K. DAFTAR PUSTAKA
Abbassato, Tony Irwanto & Eko Aris Budiarto. (2007).Efisiensi Kolom Sieve Tray pada
Destilasi yang Mengandung Tiga Komponen (Aceton-Alkohol-Air). Jurnal
Nasional. 978-979
Andre, M. Destilasi. https://www.academia.edu/19649990/Destilasi
Ardhian, M. praktikum destilasi sederhana.
https://www.academia.edu/9716161/praktikum_destilasi_sederhana
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Kimia. Kendari : Urhalu.
Conde-Hernandez, Lilia A., Jose R. Espinosa-Victoria, Arturo Trejo, and Jose A.
Dadan. 2022. Pengertian dan Kegunaan Heksana: Sifat, pembuatan.
https://www.sridianti.com/kimia/pengertian-heksana-dan-penggunaan-heksana.html
Haofei Chemycal. 2018. Sifat dan penggunaan kimia N-heksana.
http://id.hfchemicals.com/info/n-hexane-chemical-properties-and-uses-
25285151.html
Fahru. 2015. LAPORAN PRAKTIKUM DESTILASI.
http://pahrutendo94.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-destilasi.html
Kiss,A.A., David, J. and Suszwalak,P.C., 2012. Enhanced bioethanol dehydration by
extractive and azeotropic distillation in diving-wall columns. Seaparation and
Purification Technology, 86, pp. 70-78.
Rusli, R. Destilasi. https://rolanrusli.com/destilasi/
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari : Urhalu
Supermi[pa. 2019. Laporan Praktikum Destilasi Sederhana.
https://www.supermipa.com/2019/10/laporan-praktikum-destilasi-sederhana.html
Wikipedia. ETANOL. https://id.wikipedia.org/wiki/Etanol#Sifat-sifat_fisika
L. LAMPIRAN