Anda di halaman 1dari 2

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITA SULTAN AGENG TIRTAYASA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat : Kampus I : Jl. Raya Jakarta. 4, Kampus II : Jl. Raya Ciwaru No. 25 Serang
Telp. (0254) 280330 Ext. 111, 7910005/7910008 Fax. (0254) 281254 Serang W
ebsite : www.fkip.untirta.ac.id email : surat.fkip@untirta.ac.id

MATA KULIAH/KODE : Pendidikan Inklusi /KIP619301


JURUSAN/PRODI : Pendidikan Kimia 2020
SEMESTER/ TUGAS : Ganjil (5)/3 SKS
DOSEN PENGAMPU : Dr. Toni Yudha Pratama, M.Pd
NAMA MAHASISWA : Elsa Oktaviani Sopyan
NIM/KELAS : 2282200018/A
PERTEMUAN KE/TANGGAL : 3/14 September2022
TUGAS : Resume Inklusif dan Eksklusif

Inklusif VS Ekslusif

Pendidikan inklusif yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah dalam ruang kelas
yang nelibatkan seluruh peserta didik tanpa ada pengecualian (PUS). Dimana PUS sendiri
meliput : anak-anak yang memiliki perbedaan dalam hal bahasa, yang beresiko putus sekolah
dikarenakan sakit, kekurangan gizi, tidak berprestasi, berbeda agama, penyandang HIV/AIDS,
dan anak-anak yang berada pada usia sekolah tapi tudak bersekolah. Hal-hal tersebut termasuk
juga kedalam anak-anak berkebutuhan khusus temporer. Sehingga pendidikan inklusif tidak
hanya melayani anak-anak yang disabilitas melainkan melayani dan memberikan kebutuhan
untuk anak- yang memerlukan pendidikan. Jadi semua anak dididik dan diberikan layanan
pendidikan yang sesuai dengan cara yang ramah, efektif dengan penuh kasih sayang dan
kesabaran tanpa adanya diskriminatif. Pendidikan inklusi justru berorientasi terhadap bagaimana
layanan pendidikan tang diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan setiap anak dengan
keunikan dan keberagaman yang dimilikinya.
Selain itu, pendidikan inklusi juga dapat diartikan bagaimana layanan suatu pendidikan
sangat berarti dalam pengembangan potensi dan kompetensi semua anak yang berbeda, sehingga
semua anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan perkembangannya dengan media
pembelajaran yang diseting secara ramah dan menyenangkan serta disesuaikan dengan
kebutuhan anak.
Elemen pendidikan inklusif diantaranya
1. Sikap guru yang positif terhadap kebhinekaan.
2. Interaksi promotif
3. Pencapaian kompetensi akademik dan sosial
4. Pembelajarn adaftif, disesuaikan dengan peserta didiknya
5. Konsultatif dan Kolaboratif
6. Hidup dan belajar dalam masyarakat
7. Hubungan kemitraan antara sekolah dengan keluarga
8. Belajar dan berpikir independen
9. Belajar sepanjang hayat

Inklusif vs eksklusif dalam hal perasaan anak


 Inklusifitas, yaitu anak merasa dihargai karena keneradaannya diakui, anak akan merasa
bangga juga terhadap dirinya, akan merasa senang, optimis, diperhatikan, merasa berguna
dan percaya diri.
 Eksklusifitas, yaitu anak akan merasa terkucikan, marah, kecewa, tidak percaya diri, harga
diri rendah, frustasi, merasa tidak berguna, dan merasa di rendahkan, serta akan merasa
pesimis.

Perbedaan kelas unklusif dan kelas biasa


 Kelas tradisional : pada hubungan, terdapat jarak tertentu pada hubungan antara peserta didik
dengan guru (guru memanggil anak tanpa kontak mata). Kemampuan, guru dan peserta didik
memilik kemampuan yang relatif sama, pengaturan tempat duduk, setiap anak duduk dimeja
berbaris dengan arah yang sama. Materi ajar berupa buku teks, buku latihan, dan papan tulis.
 Kelas Inklusif : hubungan, tidak ada jarak dalam hubungan peserta didik dengan guru dan
orang tua. Kemampuan, guru dan peserta didik memiliki kemampuan dengan latar belakang
yang berbeda serta orang tua sebagai pendamping. Pengaturan tempat duduk, pengaturan
tempat duduk yaitu melingkar menggunakan kursi atau dilantai sehingga peserta didik dapat
melihat satu sama lain. Materi belajar disusun secara menarik dan menyenangkan dimana
materi ajar bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak, misalnya dengan bermain peran dna
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai