Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : PALISTRINA KEDUNG

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 825365829

Tanggal Lahir : 08/09/1981

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401 Materi & Pembelajaran PKn SD

Kode/Nama Program Studi : PGSD - S1

Kode/Nama UPBJJ : 50/SAMARINDA

Hari/Tanggal UASTHE : Senin, 05/07/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

PALISTRINA KEDUNG

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.

2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : PALISTRINA KEDUNG

NIM : 825365829

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401 Materi & Pembelajaran PKn SD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : PGSD - S1

UPBJJ-UT : 50/SAMARINDA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjungjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan diatas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Rukun Damai, 05 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

PALISTRINA KEDUNG
Jawaban

1. Berikan contoh kongkrit dalam kehidupan sehari-hari keterkaitan dimensi manusia


sebagai makhluk individu, sosial, dan sebagai warga Negara dalam rangka menuju
masyarakat Negara yang berdasarkan UUD 1945!
 Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial,
susila, dan religii harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu
disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia
lain dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada
diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup
bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
 Dimensi manusia sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan makhluk religi
tersebut secara konsisten diperjelas dan dipertajam dalam memandang dirinya
sendiri dengan potensi diri pribadi, dan pengembangan kerjasama dengan orang
lain untuk membawa keunggulan bangsa dan Negara, serta kepatuhannya untuk
mematuhi norma-norma dalam masyarakat, dan aktualiasi dirinya untuk bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal itulah merupakan beberapa materi Pendidikan
Kewarganegraan Indonesia, di samping materi lainnya.
Bagaimana Anda sebagai guru mengimplementasikan pada pembelajaran di kelas untuk
menciptakan siswa Sekolah Dasar menjadi masyarakat yang berdasarkan UUD 1945?
 Guru PKn yang Sederhana, artinyaseorang guru harus memiliki pola hidup yang
wajar dan tidak mewah serta tidak bermegah-megahan.Yang ditekankan di sini
bahwa guru PKn harus pandai-pandai membawa diri sehingga terkesan sederhana
dan bersahaja oleh siswanya.Sikap guru tersebut patut menjadi contoh buat siswa
sehingga siswa memiliki sikap yang ulet dan tangguh dalam menghadapi segala
tantangan di era globalisasi ini.
 Guru PKn yang Dekat Dengan Siswa, artinya Kedekatan akan menciptakan
hubungan batin dan keakraban dalam bergaul. Siswa akan berani bertanya dan
berkomunikasi masalah yang dihadapinya kepada guru. Lewat kedekatan inilah,
siswa akan tahu kebijakan guru, sikap perilaku guru, dan sepak terjang guru.
Apabila hal ini dapat dijalankan oleh guru PKn akan muncul semacam inspirasi
dalam diri siswa untuk meniru dan mengembangkan apa yang ada pada guru
 Guru PKn yang Melayani Siswa, artinya guru tersebut memiliki kepedulian yang
tinggi kepada kehidupan siswa, guru mampu mempermudah dan memperlancar
siswa agar terdorong belajar secara aktif. Adapun kriteria guru PKn yang
melayani siswa adalah guru yang suka menyapa siswa, guru yang mampu
menempatkan siswa sebagai subyek belajar bukan sebagai obyek belajar, guru
yang mampu menyajikan materi pembelajaran secara efektif atau menarik minat
siswa.
2. Menurut Anda, bagaimana dampak menjamurnya produk luar negeri terhadap kondisi
sosial budaya masyarakat Indonesia? Jelaskan 3 dampak positif dan 3 dampak negatif
menjamurnya produk luar negeri (gunakan tabel di bawah ini)!

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF


Mempercepat terjadinya modernisasi Terjadi weternisasi yang menyebabkan
dampak negatif dan prilaku menyimpang
Mempermudah akses untuk mendapat Munculnya pengaruh kuat dari budaya
pengetahuan barat yang dapat menghilangkan budaya
lokal
Mempercepat pengembangan ilmu Akses terhadap internet tidak diawasi dan
pengetahuan dan teknologi dibatasi dapat menyebabkan penggunaan
internet yang tidak sehat pada anak.

Menurut Anda, apakah model yang digunakan oleh Pak Guru Budi efektif dalam
membelajarkan keberagaman budaya di Indonesia pada Siswa SD kelas V? Berikan
alasannya!
Menurut saya sangat efektif karena Pak Budi melaksanakan kegiatan proses
belajar mengajar sangat terstruktur dalam penyampaian materi materi
keberagaman sosial budaya masyarakat kepada para siswa .
3. Bagaimana caranya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 pada siswa
Sekolah Dasar?
Seperti yang yang terkandung pada lambang burung Garuda, nilai – nilai Pancasila harus
kita tanamkan dan kita terapkan pada diri kita, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih
baik kedepannya, karena dimsa mendatang kitalah yang akanmenjadi penerus generasi
bangsa. Terlebih dahulu kita menerapkan nilai –nilai Pancasila pada diri kita sendiri,
karena segala sesuatu itu dimulai dari diri kita sendiri seperti,
1. Merapikan tempat tidur
2. Belajar tepat waktu
3. Belajar disiplin
4. Bersikap jujur
5. Konsisten
Dalam keluarga, peran orang tua sangat penting dalam membentuk dan mendidik
karakter anak, perlu di tanamkan pada anak – anak kita sendiri perilaku – perilaku yang
baik seperti seperti rajin beribadah, sopsn santun, bertanggung jawab, dan lain
sebagainya. Berikut penerapan nilai – nilai Pancasila pada keluarga (Arianto, 2016)
1. Saling menghormati antar sesama keluarga
2. Saling menyayangi satu sama lain
3. Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua
4. Sebagai anak harus patuh terhadap perintah orang tua
5. Berperilaku sopan terhadap keluarga
Dalam lingkungan sekolah semua siswa, guru dan juga staf harus mematuhi peraturan
dan tata tertib sekolah. Dan berikut penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan
sekolah :
1. Saling menghormati antar siswa
2. Menghormati guru
3. Selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama siswa sekolah
4. Belajar dengan giat
5. Memberikan suara dalam pemilihan pengurus OSIS
Dalam Lingkungan sekitar maupun masyarakat kita juga harus taat hokum yang berlaku
didalam masyarakat atau negara tersebut, Berikut penerapan nilai- nilai pancasila dalam
lingkungan.
1. Saling tegur sapa terhadap masyarakat
2. Berperilaku baik terhadap masyarakat
3. Memelihara dan menjaga lingkungan
4. Saling menyayangi satu sama lain
5. Menghormati orang yang lebih tua
Bacalah kutipan artikel/ berita aktual disamping dengan saksama! Kemudian berdasarkan
kutipan artikel/ berita aktual di atas, maka sebutkan Teori Relevan yang mendukung dalam
pembelajaran diatas:
Teori I: Menurut pendapat
Menurut Dian Erawati, anak usia 7-12 tahun berada pada tahap operational konkret yang
mana anak akan lebih memahami konsep apabila mengamati atau melakukan sesuatu
sebagai pengalamannya sendiri. “Dengan Jemuran Gembira contoh pengamalan sila
Pancasila, gambar sila Pancasila dikemas dalam bentuk pakaian yang bisa digantung
sehingga menarik siswa seolah-olah sedang menjemur pakaiannya” kata Dian.
Penggunaan gambar yang dikemas lebih menarik sesuai dengan tahapan ikonik teori
belajar Bruner dimana pengetahuan yang disajikan melalui gambar-gambar yang
mewakili suatu konsep. Gambar yang ada di baju juga sesuai dengan peristiwa yang
dialami anak dalam keidupan sehari-hari.
Teori II: Menurut pendapat
Erlin Indah Lestari mengatakan media ini sebenarnya digunakan untuk permainan
sederhana dimana siswa berlomba-lomba menggantungkan pakaian sesuai dengan simbol
silanya di dalam kelas tetapi juga bisa digunakan lebih sederhana dimana siswa secara
individu mencoba menjodohkan dengan menggantungkan pakaian sesuai dengan simbol
silanya apabila guru tidak memiliki waktu yang cukup banyak. Media pembelajaran ini
dibuat agar siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menekankan pendekatan student center. Siswa
akan dilatih berkompetisi dan kerja sama tim dengan melakukan permainan ‘Jemuran
Gembira’ yang memiliki aturan dan tata tertib yang mudah dilakukan anak kelas II SD.
“Dengan bantuan media ‘Jemuran Gembira’ siswa juga akan lebih mudah memahami
beragam contoh pengamalan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari” tutup Erlin.
4. Menurut Anda, dalam metode pembelajaran yang dilakukan, kegiatan apa sajakah
(sebutkan minimal 3) yang dilakukan Pak Suryadi diatas dalam proses membina dan
menanamkan pola hidup taat terhadap hukum pada anak Sekolah Dasar?
 meminta ketua kelas untuk memimpin Doa Belajar
 mengajak siswa mengamati gambar berbagai jenis pekerjaan.
 menugaskan siswa terlebih dahulu menggambar persegi pada kertas, kemudian
menggambar pekerjaan beserta kegiatan terkait pekerjaan tersebut.
Model apakah yang dilakukan oleh Pak Suryadi dalam pembelajaran tersebut? Jelaskan
sintaks dari model pembelajaran tersebut!
Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum
dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan
cara penyelesaianSintaknya adalah: sajiakn permasalah yang memenuhi criteria di atas,
siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan,
siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi, menginvestigasi, menduga, dan akhirnya
menemukan solusi.

Anda mungkin juga menyukai