Anda di halaman 1dari 8

ESAI UNTIRTA SMART CAMP I (USC I)

UNIT KEGIATAN MAHASISWA


TIRTAYASA RESEARCH ACADEMIC AND SOCIETY (TRAS)
(PENDIDIKAN)

ADAPTASI PENDIDIKAN DI DAERAH PANDEGLANG-BANTEN


DALAM MENGHADAPI REVOUSI INDUSTRI 4,0 MELALUI
BIDANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Disusun Oleh:
Elsa Oktaviani Sopyan
Pendidikan Kimia
2020

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


SERANG
2021
Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang diyakini memiliki peran penting dan
strategis dalam hal kemajuan pembangunan suatu bangsa. Bahkan bukan hanya itu pendidikan
juga menjadi faktor dominan di dalam proses peningkatan kecerdasan generasi bangsa. Betapa
penting dan strategis peranan pendidikan di dalam pembangunan suatu bangsa, hal tersebut telah
diakuai sejak dirumuskannya UUD 1945. Tanpa generasi bangsa yang cerdas tidak mungkin
bangsa itu dapat ikut serta dalam percaturan global.
Hal ini ditandai dengan diberlakukannya suatu undang-undang tentang pendidikan,
misalnya dalam penerapan kurikulum 2013 yang berlandaskan pendidikan karakter, budi pekerti,
warisan budaya, keaktifan dan kearifan lokal. Apabila penerapan kurikulum ini diterapkan dengan
sangat baik pada setiap lembaga pendidikan maka akan berdampak baik pula bagi generasi muda
sehingga terbentuknya generasi muda yang berkarakter baik, aktif, dan tanggap terhadap
lingkungan. Tetapi faktanya, didaerah Pandeglang kabupaten Banten sendiri, kebijakan ini masih
belum dilakukan dengan baik. Masih banyaknya kendala yang ditemukan seperti distribusi buku
yang masih amburadul, adanya tenaga ahli kurikulum yang belum beres atau tidak menguasi
meteri bidang, hingga kurangnya sosialisasi dalam penerapan kebijakan ini. Sehingga membuat
banyak sekolah yang keteteran dalam hal pelaksanaannya. Selain itu sarana dan prasarana berupa
alat teknologi pun masih belum sampai kedaerah daerah pelososk di Pandeglang dan perlu adanya
perbaikan kualitas mutu seorang tenaga pendidiknya pula. Hal tersebut membuat kebijakan ini
menjadi tidak efisien karena dinilai telah gagal dalam hal pelaksanaannya dan terkesan hanya
menghambur-hamburkan uang Negara saja. Sehingga masih banyak sekolah-sekolah di daerah
pelosok tertinggal zaman dan tidak bisa menyesuaikan dengan era revolusi industri 4.0. Sehingga
essay ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan.
Secara garis besar, terdapat dua orientasi pendidikan dalam kemajuan pembangunan
bangsa, yaitu orientasi individual dan orientasi masyarakat. Orientasi individual, merupakan
orientasi pendidikan yang dapat berperan dalam pembentukan insan terdidik (educated person)
yang melalui proses pengembangan potensi diri sendiri. Sedangkan kemampun yang dimiliki oleh
setiap insan terdidik merupakan sebagai sarana bagi pemahaman diri dan lingkungan sekitarnya,
sebagai upaya adaptasi dan partisipasi dalam perubahan, pelaku utama bagi perubahan (inovator),
dan memiliki orientasi prediktif dan antisipatif.
Sedangkan orientasi masyarakat, yaitu orientasi pendidikan yang memiliki tiga peran
utama yakni sebagai agen konservatif (agent of conservation), agen inovatif (agent of innovation),
dan agen perubahan (agent of change). Sebagai agen konservatif, pendidikan secara operasional
praktis melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penanaman dan pelestarian nilai-
nilai sosial-budaya asli (indigeneous) yang memiliki ketangguhan dan ketahanan (homeostatic).
Dengan demikian, masyarakat akan memiliki jati diri dalam menyikapi arus globalisasi.
Mahasiswa dan teknologi pada era revolusi industri 4.0 ini memang tidak dapat dipisahkan,
pemenuhan kebutuhan akan teknologi dalam setiap pembelajaran mutlak diperlukan sehingga
sistem pembelajaran berbasis teknologi dapat dilaksanakan. Keterampilan dalam mencari dan
mengelola informasi serta terampil menggunakan teknologi menjadi bekal besar setiap mahasiswa
dalam proses transfer of knowledge.
Pembahasan

Revolusi Industri terdiri dari dua kata, yaitu revolusi dan industri. Kata revolusi memiliki
pengertian perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, sedangkan kata industri merupakan usaha
pelaksanaan suatu proses produksi (KBBI Online). Berdasarkan pengertian dari asal katanya,
revolusi industri merupakan suatu perubahan yang dapat berlangsung sangat cepat dalam proses
produksi. Pada Era Revolusi Industri, proses produksi yang biasa dikerjakan oleh manusia
digantikan oleh mesin. Barang produksi yang dihasilkan mesin mempunyai nilai komersial yang
lebih (value added) (Suwardana, 2018). Angka 4 pada Era Revolusi Industri 4.0 ini menandakan
adanya 4 perkembangan Era Revolusi Industri sampai saat ini.
Pada era revolusi industri 4.0 merupakan era dimana teknologi informasi sangat berkembang
pesat dan hadir di setiap kehidupan manusia. Era revolusi industri 4.0 sering ditandai dengan
berkembangnya internet yang merambah diberbagai bidang kehidupan masyarakat saat ini.
Bahkan salah satu nya yaitu dibidang pendidikan. Oleh karena itu terdapat beberapa upaya yang
perlu dilakukan 1) revitasisasi kurikulum, 2) pemanfaatan teknologi informasi yang tepat. Menurut
Muhadjir Effendy (Mendikbud) bahwa merambahnya revousi industri 4.0 masuk ke dalam dunia
pendidikan maka diperlukan perbaikan kurikulum dengan peningkatan kompetensi peserta didik,
antara lain (Yusnaini, 2019) :
1) Critical thinking
2) Creativity and innovation
3) Interpersonal skill and communication
4) Teamword and collaboration
5) Confident

Seiring dengan berkembangnya teknologi, cara belajar mengajar di era revolusi industri 4.0
juga mengalami perubahan. Dimana internet dan computer secara langsung menjadi sarana
yang akan memudahkan proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang dulu harus dilakukan
dengan tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, kini pada era revolusi industri 4.0
pembelajaran dapat dilakukan dengan melalui kelas online melalui media sosial atau media
lainnya yang mendukung proses pembelajaran online tanpa harus dilakukan tatap muka .Hadirnya
internet dan kecepatan search engine melahirkan gerakan literasi digital. Pencarian teori, konsep,
praktik, dan jenis keilmuan apapun via intenet menjadi sangat mudah dan sangat cepat. Seiring
dengan kecepatan pengaksesan data dan intenet, pemerintah Indonesia mulai tahun 2017
mencanangkan tiga jenis literasi yang dapat dilakukan yaitu (salah satunya literasi digital) dalam
menghadapi revolusi 4.0.

Pendidikan didaerah Pandeglang sendiri masih bisa dibilang belum maksimal dalam
menghadapi era revolusi insdustri 4.0. perkembangan suatu pendidikan tentu dipengaruhi oleh
adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Sedangkan sarana dan prasarana tersebut tidak
tersebar merata diseluruh daerah yang ada di pandeglang. Masih banyak sekolah-sekolah diaderah
pandeglang terpencil atau didesa pun yang dapat dibilang tidak layak, sedangakn sekolah sekolah
yang berada dikota semakin dikatakan baik. Hal tersebut lah yang menyebab pendidikan didaerah
pandeglang belum mencapai pendidikan yang layak. Selain sarana dan prasarana yang memadai
kualitas tenaga pendidik juga diperlukan demi keberlangsungan proses pendidikan tersebut.
Apabila tenaga pendidik itu berkualitas makan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang
berkualitas pula. Sedangkan masih banyak tenaga pendidik diaderah pandeglang yang memiliki
kualitas dibawah bahkan ada saja guru yang mengajar bukan dibidang yang mereka kuasi.
Guru memberikan peranan yang sangat penting dalam pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0.
Ada tiga hal penting yang harus dilakukan oleh seorang guru (Sukartono, 2018), yaitu menyiapkan
siswa untuk mampu menciptakan pekerjaan yang saat ini belum ada, menyiapkan siswa untuk
menyelesaikan setiap masalah yang belum ada, dan menyiapkan anak untuk mampu dalam
menggunakan teknologi. Untuk mempersiapkan siswa menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
bukanlah hal yang mudah. Guru juga memerlukan strategi dalam pembelajaran yang akan
dilakukan sehingga mampu memfasilitasi siswa untuk berkembang.
Disinilah perlu peran mahasiswa sebagai agent of change dalam mengatasi hal tersebut.
Sebagai agen perubahan, setiap mahasiswa sepantasnya menjadi agen dalam pemberdayaan
setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang
kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya,
kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga dapat menutup celah-celah adanya kezaliman.
Mahasiswa bukan hanya sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut
sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan
bagian dari masyarakat. Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, yang
berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku
disekitarnya, dan pola berfikirnya. Sehingga setiap mahasiswa yang mengambil program studi
berbasis pendidikan maka mereka akan mengabdi untuk daerah sendiri dan berusaha merubah
keadna pendidikan didaerahnya sendiri. sehingga dengan hal itu setiap sekolah didaerah
pandeglang tidak akan kekurangan tenaga pendidik dan akan tersedia tenaga pendidik yang
memiliki kualitas yang baik. Mahasiswa merupakan calon pemimpin yang siap membawa
perubahan bagi daerahnya. Dalam setiap tonggak sejarah pemuda memegang peranan penting
dalam setiap perubahan yang ada. Saat ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk
ikut serta dalam era industri ini dan mengambil langkah serta tempat sebagai kaum penggerak di
daerahnya pertama dengan mengembangkan pola pikir kritis serta tidak tergerus dalam pengaruh
negatif kedua mahasiswa harus mampu memanfaatkan teknologi dengan sebaik baiknya.
Fungsi agent of change yang melekat pada jati diri mahasiswa hendaklah bukan sebatas
selogan demonstrasi saja, namun suatu pemikiran yang rekonstruktif dan solutif terhadap
permasalahan seputar pendidikan didaerahnya yang dapat di sumbangkan oleh mahasiswa
terhadap pihak terkait dan melakukan kontrol terhadap kebijakan kebijakan pemerintah dalam
dunia pendidikan. Sehingga terjadi suatu komunikasi antar mahasiswa masyarakat dan pemerintah
dapat berjalan dengan baik dengan menghasilkan suatu argumen dan saran sebagai solusi bagi
kebuntuan permasalahan pendidikan di daerah Pandeglang
Mahasiswa sebagai generasi intelektual hanya bisa dihargai eksistensi nya dengan kualitas
intelektual nya pula, oleh karena itu mahasiswa memiliki kontribusi yang besar terhadap
peningkatan mutu pendidikan daerahnya melalui :
1. pengembangan potensi diri sebagai kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar.
2. melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pendidikan..
3. Berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan kebaikan dari sebuah sistem pendidikan
nasional di Indonesia.
Untuk itu inovasi di bidang teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran sangat di
butuhkan untuk era ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia supaya bisa berdaya
saing di kancah global maka diperlukan lembaga lembaga pendidikan dan guru guru untuk
melakukan pembelajaran kreatif dan inovatif. Tentu ini akan berjalan apabila didukung dengan
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di era refolusi industri 4.0.
Kesimpulan

Generasi muda dikenal sebagai agen of change. Diaman segala kemajuan bangsa di masa yang
akan dating berada ditangan generasi muda. Penyediaan pendidikan berkualitas ini menjadi titik
terang bagi cita-cita bangsa Indonesia yang menjadikan Indonesia emas ditahun 2045.
Pembenahan kualitas pendidikan mulai dari pembenahan kurikulum dan perbaikan mutu tenaga
pendidik diharapkan mampu membentuk manusia-manusia bermutu yang mampu secara kreatif
dan inovatif, berpikir tingkat tinggi, berkarakter baik, tahu dan segan terhadap bumi pertiwi, dan
memiliki rasa cinta dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia, yang artinya dapat
mengombinasikan intelektual, emosional dan spiritual untuk kemudian dapat menjadi solusi atas
masalah-masalah yang kian menerpa Tanah Air Indonesia. Sehingga apabila kualitas pendidikan
di Indonesia sudah baik, maka generasi yang dihasilkan pun akan akan dapat memajukan
pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan penopang utama di Era Revolusi Industri 4.0.
Pendidikan juga harus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik untuk mengimbangi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbaikan mutu dan kualitas guru diharapkan
mampu mempersiapkan siswa dalam menghadapi Era Revolusi Industri dan tidak menggeser peran
guru sebagai mana mestinya dengan hadirnya Google Asistence.
Daftar Pustaka

Astuti, Waluya, S. B., & Asikin, M. (2019). Strategi Pembelajaran dalam Menghadapi Tantangan
Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES
Ismunandar. A. 2021. ADAPTASI PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI
DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Ilmu Agama Islam. Program
studi pendidikan agama islam.
Jurnal IPB. Pendidikan Berkualitas Untuk Generasi Indonesia Emas.
https://outsco.ipb.ac.id/img/Daftar_EOS/Essay/QASwKpYnx2txCkyRID2mqw3MmMUoogZUr
IscNDKm.pdf
Nastiti. 2020. Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi era society 5.0. Jurnal Kajian
Teknologi Pendidikan
Salim. S, Y. 2019. Peran mahasiswa dalam menghdapi revolusi industri 4 melalui sains dan bidang
teknologi pendidikan. Semarang: UNS.

Anda mungkin juga menyukai