Anda di halaman 1dari 19

MODUL II

A. Judul
Pemisahan dan Pemurnian
B. Tujuan
1. Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan.
2. Memurnikan melalui proses destilasi.
C. Dasar Teori
Dalam praktikum kimia sering kali berbagai campuran zat harus
dipisahkan menjadi zat murni. Zat murni tersebut dipisahkan dengan berbagai
macam cara. Cara pemisahan tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Pemisahan zat padat dari zat cair
Pemisahan campuran menjadi komponen dicapai dengan distilasi
fraksional. Prinsip distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan
menggunakan diagram titik didih komposisi.
2. Memurnikan zat cair melalui proses destilasi
Untuk pemisahan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara :
Untuk zat padat yang tidak larut dalam air dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Dekantasi
Dekantasi merupakan pemiahan komponen-komponen( zat terlarut
dan zat pelarut) dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat
dilakukan untuk memisahkan zat cair dan zat padat yang tidak larut atau
tidak saling tercampur (susupensi).
Contoh dari pemisahan dengan dekantasi yaitu pemisahan air dan pasir.
b. Filtrasi
Filtrasi adalah prose pemisahan-pemisahan komponen-komponen
dalam campuran dengan menggunakan penyaringan (filter). Hasil dari
penyaringan tersebut dinamakan filtrat dan sisa dari penyaringan tersebut
dinamakan residu atau ampas. Proses penyaringan ini dilakukan untuk
memisahkan campuran yang bersifat dari zat padat yang tidak saling larut.
Contoh dari proses pemisahan ini adalah pemisahan air dan kapur.
Untuk zat padat yang larut dalam air dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara yaitu:
1) Penguapan
2) Kristalisasi
3) Destilasi

1
Destilasi adalah cara pemisahan zat cair yang dilakukan dengan
cara memanaskan caiaran tersebut, lalu mengembunkannya. Dasar
percobaan ini adalah perbedaan titik didih zat yang terdapat dalam
campuran tersebut. Zat dengan titik didih rendah akan menguap lebih
dahulu. Dan bila didinginkan akan langsung mengembun. Bila pen
cemarannya berupa zat cair dengan titik didih tinggi, maka zat pencemar
akan tertinggal dalam labu dan cara ini disebut dengan destilasi sederhana.
Dasar teori hukum Roult:
Ptotal = PA . PB
Ptotal = XA . PA0 + XB . PB0 + ....... Xn + Pn0
XA : XB = Fraksi mol zat A dan zat B
PA0: PB0 = Tekanan uap jenuh Zat A dan Zat B
Jadi tekanan uap parsial suatu komponen campuran sebanding
dengan fraksi molnya, dan fasa uap campurannya kaya akan senyawa
dengan titik didih rendah. Akibatnya senyawa dengan titik didih rendah
akan terdestilasi lebih dahulu, sedangkan pencemarannya akan tertinggal
dalam sebagai residu.(modul praktikum kimia dasar 1:16).
Pemisahan zat padat dari zat cair dapat juga dilakukan dengan cara:
1) Melarutkan dan menyaring
2) Kristalisasi bertingkat
3) Sublimasi
Sublimasi adalah proses pemurnian zat padat melalui pemanaan
langsung sehingga zat tersebut dapat berubah fasa secara langsung, dari
fasa padat ke fasa gas dan kembali lagi kefasa padat pada penampilanya
yang disiapkan proses ini sangat efektif untuk memurnikan zat padat
tertentu kerena kemampuannya untuk berubah fasa dari padat ke gas tidak
dimiliki oleh pengotor-pengotornya seehingga produk yang tertampung
dari proses ini dapat dipastikan murni.
D. Alat dan Bahan

No Alat Kategori Fungsi

2
Gelas kimia berfungsi
sebagai tempat atau wadah
1. 1
untuk membuat larutan.

Gelas Kimia

Sebagai wadah dari suatu


2. 1
larutan

Kaca Arloji

Cawan penguapan
3. 1 berfungsi sebagai wadah
atau tempat untuk
menguapkan larutan.
Cawan Penguapan

Gelas ukur berfungsi


4. 1 mengukur larutan.

Gelas Ukur

No Alat Kategori Fungsi

3
Labu destilasi berfungsi
sebagai wadah atau tempat
suatu larutan untuk
5. 1
melangsungkan proses
destilasi

Labu Destilasi
Statif berfungsi sebagai
penyangga
Klem berfungsi sebagai
6. 1
penguat

Statif dan Klem

Thermometer berfungsi
untuk mengukur suhu atau
7. 1
temperatur

Thermometer

Digunakan untuk
pendinginan uap panas
8. 1 atau cairan. Biasanya
digunakan pada proses
refluks atau destilasi

Pendingin Liebig

No Alat Kategori Fungsi


.

4
Berfungsi untuk
9. 2 menimbang berat bahan
dan alat

Neraca Analitik

2 Corong berfungsi untuk


menuangkan larutan ke
10
dalam gelas kimia agar
larutan tidak tumpa.

Corong

Kertas saring berfungsi


untuk menyaring larutan
11. 2
agar filtrasi tertinggal.

Kertas Saring
No Bahan Kategori Sifat Fisika dan
Sifat Kimia
.
1. Sifat Fisika
Berwarna biru dan
berbentuk kristal
Khusus Sifat Kimia
Larut dalam air dan gatal
jika terkena tangan
CuSO4 + 5H2O

No Bahan Kategori Sifat Fisika dan Sifat


. Kimia

5
Sifat Fisika :
Mudah hancur, larut dalam
air dan tidak bisa melewati
selaput semipermeabel.
2. Umum Sifat Kimia :
pH-nya netral dan
merupakan elektron kuat
karena terionisasi pada air

NaCl

Sifat Fisika :
Tidak mudah hancur
3. Umum Sifat Kimia :
Tidak larut dalam air

Kapur Tulis

Sifat Fisika :
berbentuk butiran- butiran

4. Umum kasar.
Sifat Kimia :
Tidak dapat larut dalam air
1 sendok pasir H2O
Pasir
Sifat Fisika :
Memasukan ke dalam gelas kimia
Bentuk cairan
Memasukan berupa gelas
ke dalam air, kimia
sebagai pelarut kristal
5. Umum NaOH
Campuran air + pasir Sifat Kimia :
Larut dalam pelarut
air,termasuk asam kuat
Aquades Mengaduk

E. Prosedur Kerja (Diagram Alir)


1. Permisahan Air dengan Pasir
Membiarkan pasirnya sampai mengendap

Menuang larutan bagian atas

Endapan pasir Air keruh


Bubuk kapur tulis Air

Memasukan kedalam gelas kimiaMemasukan kedalam gelas kimia

Campuran bubuk kapur dan air


2. Pemisahan Bubuk Kapur dengan Air

Menyaring dengan menggunakan kertas saring

Enadapan kapur ( residu) Air (filtrat)


Garam dapur Air

Memasukan kedalam gelas kimia


Memasukan kedalam gelas kimia

Garam dapur + air


3. Permisahan Garam dengan Air

Melarutkan/ mengaduk

Menyaring dengan menggunakan kertas saring

Menguapkan

Kristal garam Air menguap


5 gr CuSO4.5H2O 25 ml H2O

Memasukan kedalamgelas kimia


Memasukan kedalamgelas kimia

Larutan CuSO4.5H2O

4. Percobaan CuSO4.5H2O dengan Air


Melarutkan/mengaduk

Menguapkan hingga volume menjadi 10ml

Mendinginkan kedalam eksikatorl

KristalCuSO4.5H2O Air menguap


Air Suling KMnO4

Memasukan ke dalam labu destilasi


Memasukan ke dalam labu destilasi

Campuran air suling dan KMnO4

5. Percobaan Air Suling dengan KMnO4


Menambahkan 3 buah batu didih

Memanaskan diatas penangas sampai mendidih

Memperhatikan/mencatat temperatur yang di tujukan termometer

10

Etanol
N PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
O
1. Pemisahan Pasir dan Air
- Memasukan 1 sendok pasir ke - Belum terjadi perubahan apa-apa
dalam gelas kimia.
- Memasukan air atau aquades ke
- Warna air berubah menjadi
dalam gelas kimia yang sudah berisi
keruh, dari warna sebelumnya.
pasir tersebut.
- Kemudian mengaduk pasir yang - Air menjadi keruh setelah
telah dimasukkan ke dalam gelas adanya pengadukan.
kimia yang berisi air.

11
- Biarkan endapan pasir sampai ke - Pasir masih tercampur dalam
dalam gelas kimia. gelas kimia.
- Menuagkan larutan bagian atas (air - Gelas kimia pertama berisi pasir
keruh) ke dalam gelas lainnya. dan gelas kimia lainnya berisi
air keruh.
2. Pemisahan Bubuk kapur tulis dan Air
- Pertama, memasukkan bubuk kapur - Belum terjadi perubahan atau
tulis ke dalam gelas kimia. kapur tulis masih dalam
bentuk bubuk yang halus.
- Warna air sedikit demi sedikit
- Memasukkan air ke dalam gelas
berubah dibandingkan
kimia.
sebelumnya.
- Kemudian mengaduk. - Terjadi pencampuran antara
bubuk kapur dengan air dan air
menjadi keruh.
- Menyiapkan corong dan kertas
saring.
- Menyaring.
- Air kemudian menjadi jernih.

N PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN


O
3. Pemisahan Garam dan Air
- Belum terjadi perubahan.
- Menuangkan air ke dalam gelas
kimia 75 ml.
- Kemudian memasukan garam 1 - Sedikit demi sedikit air mulai
sendok ke dalam gelas kimia yang berubah warnanya.
- Setelah diaduk garam dapur
berisi air.
- Mengaduk garam yang dimasukan ke sudah terlarut dalam aquades
dalam gelas kimia sampai menjadi dan menjadi keruh.
- Larutan tersebut kemudian
larut.
- Menyaring menggunakan kertas menjadi jernih setelah disaring
- Kemudian terjadi penguapan dan
saring.
- Menuangkan hasil saringan ke dalam timbul gelumbang-gelembung

12
cawan penguapan. selama pemanasan
- Memanaskan cawan yang berisi hasil - Setelah melakukan pemanasan
saringan hingga air berubah larutan garam berubah bentuk
menjadi Kristal garam. menjadi Kristal-kristal
kemudian didinginkan.
4. Pemisahan CuSO4 dan 5H2O
- Mengambil 10 ml CuSO4 kemudian - Setelah dicampurkan dengan air
mencampurkan dengan air hingga pada gelas kimia tercampur
25 ml. dengan CuSO4, 5H2O menjadi
larutan pewarna biru terang.
- Pengamatan yang terjadi yaitu
- Kemudian memanaskan larutan
pada menit pertama tidak
sampai larutan tersebut mencapai
terjadi perubahan, kemudian
10 ml.
terjadi penguapan dan mulai
adanya gelembung-gelembung
dari dasar gelas.

N PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN


O
- Kemudian mendinginkan larutan - Kemudian larutan berubah
tersebut 10 ml setelah diangkat dan menjadi biru pekat pada detik
mengamati hasil yang terjadi. ke-30 setelag diangkat.
- Kemudian terjadi pengkristalan
saat masih panas dan
didinginkan berbentuk Kristal.
5. Pemisahan Air Suling
- Air suling akan menjadi hangat
- Menuangkan 100 ml air suling ke
dan terdapat gelembung-
dalam labu destilasi 250 ml.
- Menambahkan 3 buah batu didih. gelembung, lalu air mulai
- Merangkai alat destilasi.
menetes ke gelas kimia.
- Memanaskan pada labu destilasi
dengan hati-hati.
- Mencatat suhu yang ditunjukkan
termometer. - Tetesan pertama suhunya

13
sebesar 780C. Lalu tetesan air
digelas kimia telah tertampung
sebanyak 25 ml dengan suhu
- Menghentikan destilasi saat volume konstan 860C .
mencapai 10 ml.

F. Pembahasan
1. Percobaan 1 : Dekantasi
Dekantasi atau pengendapan merupakan proses pemisahan
komponenkomponen dalam campuran dengan cara dituang secara
langsung. Dasar pemisahan dari pengendapan adalah perbedaan kelarutan
anttara analiti (komponen atau konstituen yang dicari) dengan zat-zat atau
komponen lain yang tidak di inginkan. Dalam praktikum ini, yang diamati
adalah pemisahan antara campuran air dan pasir.
Untuk memisahkan campuran ini dilakukan dengan cara :
1. Menuangkan air kedalam gelas kimia dan menambahkan kirakira 1
sendok pasir kedalamnya. Dalam hal ini air menjadi keruh dan pasir
langsung menuju bagian bawah gelas (mengendap).
2. Mengaduk larutan (campuran) pasir dan air. Larutannya berubah
warna jadi coklat dan pasir tidak larut.
3. Membiarkan larutan hingga pasir mengendap. Hal ini menyebabkan
pasir mengendap dan air sedikit lebih keruh.Menuangkan larutan
bagian atas kedalam gelas kimia lainnya.
Hasil dari percobaan ini pasir dan air dapat dipisahkan yaitu pasir
tertinggal pada gelas kimia dan air pun terpisah dari gelas kimia.
2. Percobaan 2 : Filtrasi
Filtrasi merupakan proses pemisahan komponenkomponen dalam
campuran dengan menggunakan penyaringan. Dalam percobaan ini, yang
diamati adalah pemisahan antara campuran air dan bubuk kapur tulis.
Untuk memisahkannya melalui filtrasi dapat dengan cara :
Menuangkan air kedalam gelas kimia dan menambahkan kirakira 1
sendok bubuk kapur tulis. Hal ini menyebabkan air menjadi putih
keruh.
Mengaduk campuran air dan bubuk kapur tulis. Larutan ini menjadi
lebih putih dari sebelumnya dan bubuk kapur tulis tidak larut dalam air.

14
Menuangkan seluruh larutan kedalam gelas kimia lain dengan
menggunakan kertas saring.
Hasilnya campuran air dan kapur menjadi terpisah. Hasil filtrasi
atau filtratnya adalah air yang berada digelas kimia yang satu, dan residu
adalah endapan bubuk kapur tulis yang berada diatas kertas saring.
3. Percobaan 3 : Kristalisasi
Kristalisasi merupakan pemisahan komponenkomponen dalam
larutan dengan cara mengkristalisasikan komponenkomponen tercampur
dengan memanaskan kemudian mendinginkannya. Dalam hal ini, yang
diamati untuk pemisahan adalah garam dan air.
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang
jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut
kemudian dikristalisasikan kembali.
Untuk memisahkan melalui kristalisasi dapat dilakukan dengan
cara :
Memasukan garam dapur kedalam gelas kimia, dan Larutan menjadi
sedikit keruh dan gram tidak semua larut dalam air.
Mengaduk larutan dengan pengaduk, dan garam tersebut larut dalam air
dan warna larutan tetap.
Menyaring larutan garam dengan menggunakan kertas saring. Setelah
melakukan penyaringan warna larutan tersebut tetap seperti semula.
Menguapkan larutan yang telah disaring dengan menggunakan
penangas, sementara dalam penguapan larutan tersebut semakin sedikit.
Hasil dari percobaann ini yaitu terjadi kristal-kristal garam dan air
menguap.
4. Percobaan 4 : penguapan
Penguapan merupakan proses pemisahan kompenenkomponen
dalam campuran dengan cara diuapkan melalui proses pemanasan. Dalam
hal ini, yang diamati adalah penguapan tembaga sulfat pentahidrat
(CuSO4 . 5H2O)
Dan untuk memisahkan melalui penguapan dapat dilakukan
dengan cara :
Memasukkan air kedalam gelas ukur sebanyak 25 ml dan
menambahkannya kedalamcawan penguapan yang berisi 5 gr CuSO 4.
Hal ini menyebabkan air yang tadinya bening menjadi agak membiru

15
dan ada gelembunggelembung kecil didalam cawan penguapan. Dan
sebagian CuSO4 mengendap.
Mengaduk campuran CuSO4 dan air. Hal ini menyebabkan CuSO4
menjadi larut da air menjadi lebih biru.
eletakkan cawan penguapan beserta larutan CuSO4 .5H2O diatas
penangas untuk diuapkan. Hal ini menyebabkan adanya gelembung
gelembung saat penguapan dan larutan CuSO4 . 5H2O menjadi lebih
kental dan terdapat sisasisa penguapan pada dinding cawan.
Mendinginkan hasil penguapan didalam eksikator.
Hasilnya, CuSO4.5H2O dan air terpisah. Terdapat CuSO4.5H2O yang
padat diatas cawan penguapan dan seluruh air menguap.
5. Percobaan 5 : Destilasi
Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan
tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan
diferensial dari suatu campuaran cairan diikuti ddengan penampungan
material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengebunan. dalam
percobaan ini larutann yang didestilasi adalah larutan etanol yang telah di
campurakan. Pada percobaan ini memasukan larutan tersebut kedalam labu
destilasi dan setelah itu menambahkan 3 buah batu didih, panambahan 3
buah batu didih ini mencegah agar pada pemanasan nanti bumping yang
terjaddi tidak menyebabkan labu destilasi mengalami kerusakan akibat dari
bunping-bumping. Setelah itu alat destilasi di rangkai sedemikian rupa,
kemudian penangas dinyalakan dan sambil menunggu pemanasan maka
harus memperhatikan temperatur. Ternyata larutan yanh terdapat pada labu
destilasii yang telah mengalami destilasi mendidih atau memiliki titik
didih sekitar 780C. Titik didih tersebut di peroleh dari tetesan 1 sekitar
780C, lalu tetesan air digelas kimia telah tertampung sebanyak 25 ml
dengan suhu konstan 860C. Dan dilihat dari titik didih tersebut maka hasil
dari destilassi yang keluar adalah Etanol.
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada
berbagai macam cara dalam memisahkan zat cair, dapat dilakukan dengan
cara
a. Untuk zat padat yang tidak larut dalam zat cair

16
1. Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi atau pengendapan merupakan proses pemisahan
komponenkomponen dalam campuran dengan cara dituang secara
langsung.
2. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi merupakan proses pemisahan komponen
komponen dalam campuran dengan menggunakan penyaringan.
b. Untuk zat padat terlarut dalam air
1. Penguapan
Penguapan merupakan proses pemisahan kompenen
komponen dalam campuran dengan cara diuapkan melalui proses
pemanasan.
2. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan pemisahan komponenkomponen
dalam larutan dengan cara mengkristalisasikan komponen
komponen tercampur dengan memanaskan kemudian
mendinginkannya.
3. Destilasi
Destilasi adalah perbedaan titik didih cairan tekanan
tertentu.
Dari percobaan ini pula dapat diketahui mana pemisahan dan
pemurnian yang cukup bagus dilakukan. Dari percobaan ini pula dapat di
tarik kesimpulan bahwa, untuk dapat atau ingin menghasilkan hasil dari
pemisahan dan pemurnian yang cukup bagus mka kita menggunakan
metode destilasi.
H. Kemungkinan Kesalahan
1. Kurangnya keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan
percobaan.

I. Tugas Akhir
1. Mengapa pada destilasi letak termometer harus berada pada
persimpangan pipa labu destilasi?
2. Apa sebabnya aliran air harus ada dalam kondensor dibuat berlawanan

17
arah aliran destilasi?

Jawaban
1. Agar dapat diketahui pada suhu berapa dua pelarut atau lebih yang
dicampurkan akan menguap dan terpisah.
2. Agar destilasi dapat mengalir ke labu penampungan, dan jika dibuat
searah dengan aliran destilasi maka destilat tidak akan bisa mengalir
pada labu penampungan tetapi destilat akan kembali ke labu destilasi.

Daftar Pustaka

Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia
:Jakarta.
S. Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Penerbit ITB. Bandung.
Soebagio. 2003. Kimia Analitik II.Universitas Negri Malang : JICA
Team Teaching. 2010. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Gorontalo.

18
Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditia Bakti.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM Press.

19

Anda mungkin juga menyukai