Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Isopropil alkohol merupakan salah satu jenis pelarut yang dipakai dalam

melarutkan suatu senyawa. Bukan hanya sebagai pelarut, isopropl alkohol juga

banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Isopropl alkohol memiliki rumus

molekil C3H8O atau C3H7OH senyawa ini dapat bereaksi dengan senyawa lain.

Isopropil alkohol atau dengan nama IUPAC 2-propanol, merupakam zat yang tidak

berwarna, mudah terbakar dan memiliki bau yang kuat. Isopropl alkohol sendiri

merupakan salah satu contoh alkohol sekunder.

Propilena adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dikenal

juga sebagai propena, propilena termasuk kedalam kelompok alkena atau berada di

dalam kelompok olefin. Rumus molekul dari propilena C3H6. Propilena

mempunyai bobot molekul 42,08 gram/mol pada temperatur kamar berbentuk gas

tetapi dapat dicairkan dengan penambahan tekanan dan penurunan temperature

sehingga dalam penampungan dan penyimpanan di dalam tanki berwujud cair.

Propilena merupakan senyawa alkena yang biasa disebut propena, dan secara

struktur terdiri dari tiga atom C dan enam atom H yang ditandai dengan satu ikatan

rangkap dua. Propilena bersifat sebagai zat yang radikal.

Karakteristik atau sifat khusus dari propilena yaitu senyawaan ini sangat

reaktif, kereaktifan ini terletak pada ikatan rangkap dua, pada ikatan rangkap dua

ini dapat terjadi proses penggabungan beberapa molekul sejenis dari propilena
menjadi molekul yang lebih besar. Salah satu cara pembuatan senyawa alkena

seperti propilena adalah melalui reaksi eliminasi alkohol. Dalam reaksi eliminasi,

alkohol kehilangan satu molekul H2O sehingga reaksi ini biasa dinamakan reaksi

dehidrasi alkohol.Pada senyawa alkohol terdapat gugus –OH yang dapat

dieliminasi hingga terbentuk alkena.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari percobaan pembuatan propilena yaitu membuat gugus

fungsional alkena dengan cara reaksi eliminasi.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan dari percobaan pembuatan propilena yaitu

pembuatan gugus fungsional alkena dengan cara reaksi eliminasi alkohol dalam

suasana asam.

1.4 Manfaat praktikum

Manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui pemembuat

propilena dengan cara reaksi eliminasi dan bagai mana pemanfaatannya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Isopropil alkohol

Isopropil alkohol pertama kali disebut dengan petrokimia yaitu bahan

kimia yang diambil atau didapat dari petroleum atau gas alam. Bahan ini dapat

tersedia melalui tiga metode yang berbeda yaitu hidrasi langsung dari propilena,

hidrasi tak langsung dari propilena dan hidrogenasi katalis dari aseton. Hidrasi

langsung juga disebut sulfuric-acid proses, metode hidrasi ini hanya digunakan

untuk menghasilkan isopropanol dari alam. Proses hidrasi langsung di perkenalkan

pada tahun 1951 (Lee et al, 2003).

2.2 Destilasi

Destilasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan campuran fluida

berdasarkan titik didih yang diikuti oleh kondensasi. Data yang diperlukan dalam

penyelesaian persoalan destilasi adalah data kesetimbangan antara fase liquid dan

fase gas. Proses destilasi dapat digunakan untuk pemisahan komponen-komponen

seperti campuran etanol dan air (Sari, 2010).

Destilasi mempunyai bermacam-macam cara, prinsip utamanya adalah

pemisahan senyawa terutama dalam bentukcairan yang memiliki perbedaan titik

didih atau perbedaaan volatilitas. Beragamnya tehnik ini karena sangat

bervariasinya cara untuk mencapa ititik senyawa tersebut. Misalnya destilasi pada

tekanan atmosfir, destilasi vakum, destilasi uap, destilasi spinning band dan lain-

lain (Rubiyanto, 2013).


2.3 Propilena

Propilena merupakan bahan baku induk untuk pebuatan bahan antara seperti

polipropile, Propilen oksida, acrolein dan berbagai bahan baku industri lainnya.

Propilena umumnya dihasilkan melalui perengkahan naptha yang dilanjutkan

dengan reaksi dehidrogenasi propana. Propilena adalah senyawa hidrokarbon yang

memiliki nama lain propena, memiliki rumus kimia CH3-CH=CH2, sifat-sifat

propilen antara lain adalah berwujud gas, tidak berwarna, mudah terbakar, mudah

meledak, titik didih -44,7° C dan titik beku -185,2° C. Propilen termasuk dalam

salah satu produk industri olefin hulu yang digunakan sebagai bahan baku induk

untuk pembuatan bahan antara (intermadiate product) misalnya untuk pembuatan

polipropilen (Hartati, 2006).

2.4 Reaksi eliminasi

Bila suatu alkil ahalida direaksikan dengan suatu basa kuat, daat terjadi

suatu reaksi eliinasi. Daam reksi ini sebuah oleku ehilangan atom-atom atau ion-

ion dari dalam strukturnya. Produk organik suatu reaksi eliminasi suatu alkil halida

adalah suatu alkena. Dalam tie reaksi eliminai ini, unsur H dan X keluar dari dalam

alkil halida; oleh karena itu reaksi ini juga disebut reaksi dehidrohalogenasi

(awalan de- berarti “minus” atau “hlangnya“) (Fessenden, 2017).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum “Kimia Organik 1” dilaksankan pada hari jum’at 8 Desember

2017, pukul 13.30-selesai WITA bertempat di Laboratorium Jurusan Pendidikan

Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo Kendari.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan yaitu 1 set alat destilasi, termometer, tabug reaksi,

gelas piala, erlenmeyer, pipet tetes, pipet vlum, dan erlenmeyer.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan yaitu isopropil alkohol, aquades, H2SO4, dan

KMnO4.

3.3 Prosedur kerja

Dimasukkan 15 mL air kedalam gelas piala, dan setetes demi setetesasam

sulfat pekat sebanyak 15 mL. Dimasukkan campuran kedalam destilasi dan

ditambahkan 15 mL isopropil alkohol. Selanjutnya larutan didestilasi pada suhu

80°C hasil dstlasi yang keluar kemudian ditampung dan diidentifikasi

menggunakan 2 ml KMnO4 dan asam sulfat pekat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sintesis ropilena dan isopropil alkohol

No. Perlakuan Pengamatan

1. 15 mL H2O + H2SO4 pekat Larutan berwarna da benig dan panas

2. 15 mL H2O + H2SO4 + 15 Larutan berubah warna menjadi colat


isopropil alkohol dan dan terdapat endapan coklat
didestilasi pada suhu 80°C

15 mL H2O yang ditambahkan dengan H2SO4 menghasilkan larutan

berwarna bening dan suhu meningkat karena molaritas H2SO4. 15 mL H2O

ditambahkan H2SO4 dan isopropil alkohol didestilasi pada suhu 80°C, larutan

berubah warna menjadi coklat dan terdapat endapan berwarna coklat pada labu alas

bulat.

4.2 Uji kualitas propilena

No. Perlakuan Pengamatan

1. 1 mL hasil destilasi Larutan berubah warna menjadi coklat


ditambahkan 1 mL KMnO4 dan dan terbentuk endapan colat
asam sulfat pekat

Hasil destilasi dipipet sebanyak 1 ml dan ditambahkan 1 ml KMnO4

dan asam sulfat, larutan berubah warna menjadi coklat dan terbentuk endapan.
4.2 Reaksi Kimia
4.2.1 Penguraian katalis asam

4.2.2 proses pembentukan propilena


Tahap I (Protonasi dan lepasnya ion)

Tahap II (lepasnya ion H+)

4.1.4 Reaksi identifikasi propilena

4.3 Pembahasan

Praktikum pembuatan propilena ini dilakukan dengan tujuen membuat

propilena dengan cara eliminasi. Bahan yang diunakan untuk membuat propilena

pada pratiku ini yaitu isopropil alkohol atau 2-propanol dengan H2SO4 bertindak

sebagai reaktan. Penggunaan H2SO4 sebagai reaktan karena H2SO4 merupakan


senyawa yang menghasilkan ion H+ yang dapat mengikat gugus -OH pada alkohol

sehingga alkohol mengalami dehidrasi.

Untuk membuat propanol dilakukan berbagai tahap demi tahap hingga

didapatkan propanol. Tahap awal H2SO4 dilarutkan terlebih dahulu dengan aquades

dengan perbandingan yang sama. Pada saat pelarutan H2SO4 suhu larutan akan naik

hingga ± 100°C, hal ini dikarenakan molaritas H2SO4 yang sangat pekat. Oleh sebab

itu sebelum larutan terlebih dahulu didinginkan hingga suhu 20-25°C. Tahap

selanjutnya larutan dimasukkan kedalam destilasi yang sebelumnya campuran

tersebut ditambahkan isopropil alkohol. Pemanasan dilakukan pada suhu 80°C yang

merupakan suhu standar pemanasan karena suhu standar alkohol untuk menguap

sekitar 78°C-80°C. Padasuhu dibawah 80°C isopropil alkohol belum mengalami

penguapan sedangkan pada suhu diatas 80°C dikhawatirkan isopropil alkohol yang

menguap tela bercampur dengan uap H2O. Pada tahap ini isopropil alkohol akan

mengalami protonasi sedangkan gugus alkena akan mengalami keadaan transisi.

Pad proses ini isopropil alkohol akan mengalami dehidrasi dan akan menghasilkan

propilena dalam bentuk gas. Pada saat propilena dalam fasa gas maka pada saat

destilasi akan masuk kedalam kondenor. Didalam kondensor propilena akan

dirubah fasanya dari fasa gas menjadi fasa cair dengan adanya perubahan suhu dan

tekanan ketika melewati kondensor.

Selanjutnya hasil destilasi yang keluar ditampung pada erlenmeyer dan

diuji dengan menambahkan KMnO4. Propilena akan terdeteksi apabila pada saat

penambahan KMnO4 terdapat endapan berwarna coklat. Pada hasil destilasi yang
diperoleh dari penambahan KMnO4 akan terurai dalam propilena dan membentuk

endapan MnO2.
BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

propilena dapat dibentuk dari proses eliminasi isopropil alkohol dengan

menggunakan katalis asam (H2SO4 pekat) melalui proses destilasi sederhana.

Identifikasi propilena dilakukan dengan penambahan larutan KMnO4 yang akan

membentuk endapan coklat.

5.2 Saran

Saran ang dapat saya ajukan yaitu agar setiap praktukan harus menaati

setiap eraturan yang ada dalam laboratorium agr tidak terjadi hal-hal yang

membahayakan.
DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, D. 2013. Teknik Dasar Kromatografi. Yogyakarta: Deepublish.

Fessenden. 2017. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hartati, dan Yulianto M. E. 2006. Kajian Dehidrogenasi Prpana Menjadi ropilen


Menggunakan Modified Poros Membran Reactor (MPMR). Jurnal
Teknik Kimia. 2(2).

Sari, N,K. 2010. Vapor-Liquid Equilibrium (VLE) Water-Ethanol from Bulrush


Permentation. Jurnal teknik kimia. 5 (1).

Yuliarto, F.T., Khasanah, L.U., Anandito, R.B.K. 2012. Pengaruh Ukuran Bahan
dan Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air) Terhadap
Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii).
Jurnal Teknosains Pangan 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai