PENDAHULUAN
secara struktur terdiri dari tiga atom C dan enam atom H yang ditandai
dengan satu ikatan rangkap dua. Propilena bersifat sebagai zat yang radikal.
Karakteristik atau sifat khusus dari propilena yaitu senyawaan ini sangat
reaktif, kereaktifan ini terletak pada ikatan rangkap dua, pada ikatan rangkap
dua ini dapat terjadi proses penggabungan beberapa molekul sejenis dari
propilena menjadi molekul yang lebih besar. Salah satu cara pembuatan
Reaksi eliminasi adalah suatu jenis reaksi organik dimana dua subtituen
satu molekul H2O sehingga reaksi ini biasa dinamakan reaksi dehidrasi.
Propilena ini dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan bahan kimia
akliromitril (bahan serat sintetis dan gas racun bagi serangga). Untuk
2.1 Propilena
mudah meledak, titik didih –44,7C, dan titik beku –185,2C. Propilen termasuk
dalam salah satu produk industri olefin hulu yang digunakan sebagai bahan baku
polyurethanes atau lebih dikenal sebagai busa padat dan fleksibel), acrolein
(bahan baku resin plastik dan nilon 6/6), dan berbagai bahan baku industri lainnya
(Hartanti, 2016).
2.2 Alkena
alkena juga disebut dengan olefin dari kata olefiant gas yang memebentuk
gugus fungsional yang biasa terdapat dalam alam. Lebih sering lagi, ikatan
rangkap dua ini terdapat pada gugus fungsional lain, alkena tanpa fungsional lain
sama sekali langka, dan sering dijumpai pada tumbuhan dan minyak bumi. Dua
contoh yang menarik senyawa yang terdapat dalam alam mengandung ikatan
rangkap karbon, kedua senyawa ini merupakan contoh dari feramon serangga,
senyawa ini dikeluarkan oleh suatu serangga untuk meneruskan informasi kepada
terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan juga oksigen. Gugus OH dalam isopropil
membantu melarutkan molekul polar dan ion-ion dan gugus alkilnya -CH2- tidak
dengan jenis sekunder, kare kemampuan gugus COH-nya yang dapat mengikat 2
reaktan tunggal menghasilkan dua produk pecahan. Contohnya adalah reaksi alkil
(Prasojo, 2014).
2.5 Destilasi Sederhana
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
METODE PRAKTIKUM
hari jumat, 15 Desember 2017 pukul 13.30 WITA – selesai dan bertempat di
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu labu destilasi 1 buah,
termometer 1 buah, tabug reaksi 1 buah, gelas piala 50 ml 1 buah, erlenmeyer 250 ml 1
buah, pipet tetes 1 buah dan botol semprot 1 buah. Sedangkan bahan yang digunakan
dalam praktikum kali ini yaitu isopropyl alkohol, aquades, H2SO4 pekat dan kalium
permanganat.
tetesi secara perlahan larutan H2SO4 pekat sebanyak 25 mL, ditutup dan didiamkan
beberapa saat hingga suhu 20 - 25° C, kemudian ditambahkan dengan isopropyl alkohol
25 mL. Merangkai alat destilasi sederahana kemudian campuran didestilasi hingga suhu
80° C, destilat yang keluar ditampung dalam erlenmeyer. Ambil beberapa ml destilat
tersebut dengan memasukannya dalam tabung reaksi dan tambahkan 1-2 mL larutan
No Perlakuan Pengamatan
1 Pencampuran H2O + H2SO4 Larutan berwarna bening dan
panas, serta mengeluarkan gas.
2 Pencampuran antara aquades + Larutan berwarna bening
H2SO4 Pekat + isopropil alcohol kemerahan
3 Mendestilasi campuran Destilat yang keluar
berbentukcairan berwarna bening
4 Pencampuran destilat dengan Larutan berwarna coklat dan
larutan KMnO4 terdapat endapan
5 Pencampuran destilat dengan Larutan berwarna bening serta
H2SO4 terdapat endapan.
4.2 Reaksi-Reaksi
4.3 Pembahasan
ikatan rangkap, alkena juga disebut dengan olefin dari kata olefiant gas yang
dengan sebuah gugus fungsional yang biasa terdapat dalam alam. Senyawa
alkena dapat dibuat dengan adanya reaksi eliminasi alkohol seperti pada
pembuatan propilena. Propilena dapat dibuat dengan cara reaksi eliminasi
isopropil alkohol.
Percobaan yang dilakukan kali ini yaitu membuat propilena (C3H6) dari
senyawa kimia, dimana senyawanya tidak berwarna, mudah terbakar, dan bau
dimana atom karbon yang mengikat gugus alkohol juga mengikat dua atom
karbon lain. Untuk membuat propilena dari isopropil alkohol maka dapat
asam dengan H2SO4 sebagai katalis. H2SO4 pada percobaan ini digunakan
sehingga terbentuk ion H+, hal ini dilakukan agar proton H+ nantinya akan
pada saat menetesi asam sulfat agar ditetesi sedikit demi sedikit. Hal ini
sulfat pekat dengan aquadest maka asam sulfat akan mengeluarkan adanya
gas H2. Selanjutnya H2SO4 encer tersebut dimasukan dalam labu destilasi
yang telah berisi dan selanjutnya dengan isopropyl alkohol yang akan diubah
menjadi propilena, tetapi sebelumnya campuran tersebut haruslah didinginkan
terlebih dahulu hingga suhu 20-25 oC, (suhu kamar) yang dimaksudkan agar
reaksi yang nantinya akan bekerja pada system dalam kondisi normal (pada
suhu kamar) dalam menghindari kesalahan data yang akan diperoleh. Maksud
dari H2SO4 encer duluan dimasukkan sebelum isopropil alkohol yaitu untuk
memberikan suasana asam pada isopropil alkohol yang dimana dari dasar
dilakukan agar destilat yang nantinya akan diperoleh adalah berupa propilena
murni, dan yang tersisa dalam labu destilasi hanyalah air. Suhu ini dijadikan
standar pemanasan mengingat bahwa titik didih alkohol itu sendiri berkisar
antara 78-80 ºC. Pada saat pemanasan campuran berubah warna dari bening
menjadi warna merah, hal ini disebabkan oleh labu destilasi yang digunakan
ini justru hasil rendemen yang didapatkan dalam keadaan berwujud cair, hal
destilasinya yang terjadi dalam suatu ruang pada alat destilasi yang disebut
80˚C, sehingga bila dipanaskan lebih dari suhu 80˚C maka hasil destilat yang
didapatkan bukan lagi alkohol murni, melainkan sudah ada zat lain yang
aturan pengikatan gugus hidroksil dari akhol oleh katalis asam (H+) yang
proton dari alcohol untuk membentuk senyawa tak jenuh (ikatan rangkap)
pada kondisi normal sehingga propilena akan terbentuk dalam proses ini.
dari alkil halida dikenal dengan nama reaksi dehidrohalogenasi. Metode lain
yang termasuk dalam reaksi ini, yaitu penghilangan molekul air dari alkohol
maka diperlukan suatu katalis dari asam kuat, seperti asam sulfat pekat atau
H2SO4 pekat. Katalis asam kuat ini merupakan sumber protonasi terhadap
atom oksigen pada alkohol. Katalis asam ini atau H2SO4 pekat ini berfungsi
baik, yaitu H2O. Dengan lepasnya gugus H2O, dihasilkan karbokation yang
terbentuk kalor, dimana kalor sendiri merupakan salah satu bentuk dari
asam kuat, khususnya asam halida (HX), sehingga akan selalu terjadi hasil
samping.
5.1 Kesimpulan
atau berada di dalam kelompok olefin. Rumus molekul dari propilena C 3H6.
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini yaitu, kepada asisten lebih
tahap ke tahap apalagi pada percobaan ini terdapat bahan yang cukup
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Walangare, Lumenta A.S.M, Wuwung J.O, Sugiarso B.A. 2013. Rancang Bangun
Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan Proses Destilasi
Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer. 2 (1)