KIMIA TEMBAGA
OLEH :
JURUSAN KIMIA
2021
I. Judul
Kimia tembaga
II. Tujuan
1. Membuat senyawa kompleks [Cu(NH3)4]SO4 dari bahan awal senyawa
tembaga (II) sulfat pentahidrat;
2. Membuat dan mengidentifikasi senyawa kompleks khelat K2[Cu(C2O4)2] dari
senyawa kompleks [Cu(NH3)4]SO4;
3. Membuat dan mengidentifikasi garam rangkap K2[Cu(C2O4)2] dari bahan
awal senyawa tembaga (II) sulfat pentahidrat;
4. Membuat dan mengidentifikasi logam tembaga, tembaga (I) klorida, tembaga
(II) klorida, tembaga (II) oksida dari produk (2) dan (3) di atas dan
selanjutnya menjadi tembaga (II) sulfat pentahidrat kembali dalam suatu
percobaan bersiklus tertutup yang selain hemat juga ramah lingkungan.
III. Dasar Teori
Di alam tembaga (Cu) umumnya diperoleh dari bijihnya seperti pirit tembaga
(CuFeS2) dan copper glance (Cu2S). Tembaga memiliki konfigurasi elektron [Ar]
3d10 4s1. Sifat kimia tembaga sangat berkaitan dengan energi ionisasi yang besar,
yaitu energi ionisasi pertama 745 kJ/mol dan energi ionisasi kedua 1956 kJ/mol; kalor
atomisasi yang besar dan energi hidrasi yang relatif rendah i.e – 2240 kJ/mol untuk
Cu2+ dan – 481 kJ/mol untuk Cu+; harga potensial elektroda yang positif dan
umumnya mempunyai kereaktifan yang rendah .
Tembaga memiliki elektron s tunggal di luar kulit 3d yang terisi. Ini agak
kurang umum dengan golongan alkali kecuali stoikimetri formal dalam tingkat
oksidasi +1. Kulit d yang terisi jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam
melindungi elektron s dari muatan inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu
lebih tinggi daripada golongan alkali. Karena elektron-elektron pada kulit d juga
dilibatkan dalam ikatan logam, maka panas penyubliman dan titik leleh tembaga jauh
lebih tinggi daripada alkali.
Tembaga larut dalam asam nitat dan dalam asam sulfat dengan kehadiran
oksigen. Tembaga larut dalam asam nitrat menghasilkan tembaga (II) dimana asam
nitat sebagai oksidator. Tembaga juga larut dalam KCN atau dalam larutan amionia
dalam kehadiran oksigen, yang diindikasikan oleh potensialnya.
-0,12V -0,01V
Cu + 2 NH3 [Cu(NH3)2]+ [Cu(NH3)4]2+
Senyawa-senyawa tembaga pada umumnya bersifat racun bagi kebanyakan
makhluk hidup sehingga banyak diantaranya digunakan sebagai insektisida,
fungisida dan algisida. Contohnya adalah senyawa tembaga (II) sulfat, CuSO4.
Tembaga (II) sulfat secara komersial dibuat dengan mengoksidasi logam tembaga
dengan H2SO4.
2 CuS + 2 O2 → CuSO4
Suatu ion (molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan sejumlah
ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat tersebut. Atom pusat ini ditandai oleh
bilangan koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat)
yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Bilangan
koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat,
yang masing-masingnya dapat ditempati satu ligan (monodentat). Ion-ion tembaga
seperti Cu2+ dan Cu+ memiliki bilangan koordinasi 4. Suatu kompleks dengan satu
atom pusat dengan bilangan koordinasi 4 biasanya menunjukkan suatu susunan
simetris yang berbentuk tetrahedron, meskipun susunan yang datar (hampir datar),
dimana ion pusat berada di pusat suatu bujur sangkar dan keempat ion menempati
keempat sudut bujur sangkar itu.
Bahaya
Reaktan
Reaksi kimia, perhitungan dan
No. Prosedur Kerja dan Produk Pengamatan
bahaya reaktanproduk
1. Dilarutkan 5 gram CuSO4.5H2O CuSO4.5H2O + H2O → [Cu(H2O)6] 2+ + SO42- Saat dilarutkan, padatan tidak
dalam 10 ml aquades yang telah semua melarut dan saat
dipanaskan terlebih dahulu dan [Cu(H2O)6] 2+ + 2NH3 + SO4 2- Cu(OH)2.CuSO4↓ + dipanaskan semua melarut
panaskan sampai semua tembaga (II) 2NH4 + + 10H2O dan larutan berwarna biru
sulfat pentahidrat melarut. muda.
Cu(OH)2.CuSO4↓ + 8 NH3 + H2O → 2[Cu(NH3)4] 2+ +
SO4 2- + 2OH-
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, tembaga yang diperoleh secara sementasi adalah
8,5431 g. Secara teoritis endapan tembaga yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut.
Perhitungan yield dilakukan dengan menggunakan massa dari [Cu(NH3)SO4.H2O. Karena,
dalam percobaan yang dilakukan pada pirolisis tidak dilakukan penimbangan terhadap produk
yang diperoleh. Selain itu pada pirolisis di peroleh endapan yang mengandung dua produk yaitu
CuO(s) dan K2CO3(s).
Massa [Cu(NH3)SO4.H2O = 4,7581 gram ;
Mr = 245,5 g/mol
Mol [Cu(NH3)SO4.H2O = 4,7581/245,5 = 0,0194 mol
Karena sesuai dengan reaksi berikut :
[Cu(NH3)4]SO4. H2O + 2 K2C2O4.H2O → K2[Cu(C2O4)2].2 H2O + K2SO4 + NH3
Mol [Cu(NH3)SO4.H2O = mol Cu
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan uraian pembahasan yang telah
dijabarkan, dapat diberikan beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Senyawa kompleks [Cu(NH3)4].SO4 dibuat dengan cara mereaksikan CuSO4.5H2O
dengan NH3 pekat sesuai dengan reaksi berikut:
CuSO4.5H2O + NH3 [Cu(NH3)4].SO4 + 5 H2O
2. Kompleks K2[Cu(C2O4)2].2 H2O dapat dibuat dari [Cu(NH3)4].SO4 dengan K2C2O4
sesuai reaksi:
[Cu(NH3)4].SO4 .H2O(aq) + K2C2O4(aq) K2[Cu(C2O4)2].2 H2O
Biru tidak berwarna biru tua
3. Pirolisis K2[Cu(C2O4)2].2 H2O menghasilkan CuO dan K2CO3 serta H2O. Tembaga
dapat diperoleh dari proses sementasi dengan mereaksikan hasil pirolisis dengan HCl6
M sesuai reaksi:
CuO (s) + K2CO3 (s) + 4 HCl (aq) CuCl2(s) + 2 KCl(aq) + CO2(g) + 2 H2O (g)