Oleh
Eka Nurahmawati
1513023039
NPM : 1513023039
Kelompok :3
Dalam suatu garam atau sampel, terkadang banyak kation kation yang
tercampur dan sulit dibedakan dalam bentuk campurannya. Adanya analisis
kimia berupa analisis kualitatif digunakan dalam hal ini. dalam analisis
kualitatif kita bisa mengidentifikasi katoion kation yang terdapat dalam
sampel melalui beberapa langkah yang sebelumnya di awali dengan
pemisahan kation. Setiap kation kation golongan berbeda cara pemisahan dan
identifikasinya, hal ini karena setiap kation memiliki karakteristik kereaktifan
yang berbeda.
Diantara sulfat-sulfat, timbel sulfat praktis tidak larut, sedangkan perak sulfat larut
jauh lebih banyak. Kelarutan merkurium(II)sulfat terletak diantara kedua zat
diatas, Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan timbel halida
tidak sempurna, dan endapan itu mudah sekali melarut dalam air panas, sulfida
tidak larut. Asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari
larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan
reagensia yang jumlahnya ekivalen, tetapi jika reagensia berlebihan, ia dapat
bertindak dengan bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat-zat
ini terhadap amonia
(Vogel. 1990 )
Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan klorida, golongan II
menghasilkankan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III menghasilkan
endapan hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam
asam klorida, dan golongan V menghasilkan endapan karbonat.
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel
atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood, 1986).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapakan atau diubah dalam
bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok.
Ion-ion logan pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-
tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia
(Cokrosarjiwanto, 1977 ).
Adapun alat alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
tabung reaksi, tabung sentrifuge, bunsen lengkap, rak tabung reaksi, alat
sentrifuge 100-200 rpm.
Adapun langkah kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut
Tabung
reaksi sampel ditetesi 1 HCl encer sampai
terbentuk endapan
Endapan dan filtrat dipisahkan dengan
Sentrifuge
Endapan dimasukkan dalam
Sentrifuge
filtrat ditetesi K2Cr2O4 1 M, Atau ditetesi
H2SO4 2M dan alkohol
Endapan ditambah 1 mL NH4OH 2 M dan
disaring dengan
Hasil
4.2 Pembahasan
percobaan tentang pemisahan kation golongan klorida ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut . pertama menambahkan 5 mL HCl encer pada larutan
sampel, terbentuk endapan putih setelah beberapa menit penambahan. Hal ini
terjadi karena kation kation golongan klorida tidak dapat larut dalam asam
sehingga penambahan HCl digunakan untuk mengendapkan kation kation
tersebut. Reaksinya sebagai berikut:
sampel (aq) + HCl(aq) AgCl(aq) + PbCl2(aq) + Hg2Cl2(aq)
kedua, endapan putih dan filtrat dipisahkan dengan kertas saring. Kemudian
endapan putih ini di masukkan dalam gelas kimia dan ditambah 20 mL
akuades lalu dipanaskan dalam penangas air, hasilnya terlihat adanya endapan
putih ke abu abuan dan filtrat tak berwarna lalu disaring. Filtrat ini lalu
ditambah 5 tetes K2Cr2O4 1 M hasilnya terbentuk endapan kuning. Ini
menunjukkan adanya kation Pb2+, pemanasan yang dilakukan untuk
melarutkan kation Pb2+ ini didasarkan dengan kelarutan kation Pb2+ ini lebih
besar dibanding kation klorida lainnya sehingga bisa dipisahkan. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
Pb2+(aq) + CrO42-(aq) PbCrO4(s)
Ketiga, endapan abu abu yang terbentuk setelah pemanasan tadi di tambah 4
mL NH4OH kemudian dipanaskan. Hasilnya terbentuk endapan berwarna abu
abu, kemudian endapan ini dipisahkan dari filtratnya yang tak berwarna
menggunakan kertas saring. Penambahan NH4OH ini berdasarkan pada
kelarutan Ag+ lebih besar dibanding Hg22+ sehingga dapat digunakan untuk
memisahkan keduanya. Dari ini juga diketahui bahwa endapan abu abu yang
terbentuk adalah Hg22+. Reaksi nya adalah sebagi berikut :
Hg2Cl2(s) + 2NH4OH(aq) HgNH2Cl(s) + Hg(s) + NH4Cl(aq) + H2O(l)
Kemudian filtrat yan mengandung Ag+ ini ditetesi dengan HNO3 2M dan
hasilnya terbentuk endapan putih. Fungsi penambahan HNO 3 ini adalah untuk
memperoleh kembali endapan AgCl. Reasksinya sebagai berikut
Ag(NH3)2+(aq) + Cl-(aq) + H+(aq) AgCl(s) + 2NH4+(aq)
V. PEMBAHASAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Sampel mengandung Ag+, Pb2+dan Hg22+
2. Kation kation ini dapat diendapkan dengan HCl membentuk endapan putih
3. Pb2+ larut dalam air panas karena kelarutannya cukup besar
4. Hg22+ tidak larut dalam NH4OH, membentuk endapan abu abu
5. Ag+ larut dalam NH4OH dan larutannya jika ditambah dengan HNO3
membentuk endapan putih kembali
DAFTAR PUSTAKA
Underwood, dan R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Vogel. 1990. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
PERTANYAAN