Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
V. Prosedur Kerja
A. Penentuan bilangan koordinasi kompleks dengan bahan CuCl2.H2O
1. Pembuatan larutan CuCl2 0,5 M dan NH3 8,5 M
a. Membuat 50 mL CuCl2 0,5 M dengan melarutkan 4,25 gram kristal
CuCl2.2H2O dalam 50 mL alkohol 96% dalam gelas kimia 100 mL.
b. Membuat 100 mL larutan NH3 5,1 M dalam gelas kimia 100 mL dengan
mengencerkan 60 mL larutan NH4OH 8,5 M dalam 40 mL larutan
alkohol 96%.
2. Standarisasi larutan NH3
a. Membuat 100 mL larutan Na2B4O7 0,05 N secara kuantitatif, dengan
cara melarutkan 1,90 gram kristal Na2B4O7.10H2O dengan 100 mL
aquades dalam gelas kimia 100 mL.
b. Mengencerkan secara kuantitatif sempai tanda batas pada labu ukur
100 mL.
c. Mengisi buret dengan cuplikan HCl 3 M.
d. Memipet 10 mL larutan Na2B4O7 dan memasukkan kedalam labu
erlenmeyer 100 mL.
e. Menambahakam 3 tetes indikator metil orange.
f. Melakukan titrasi Na2B4O7 dengan menggunakan larutan HCl 3 M
sampai warnanya berubah.
g. Mengulangi titrasi sebanyak 3 kali.
h. Dengan ball pipet, mengambil 10 mL larutan NH4OH dan memasukkan
kedalam erlenmeyer.
i. Menambahkan 1 tetes indikator pp kedalam erlenmeyer yang berisi
larutan NH4OH.
j. Melakukan titrasi sebanyak 3 kali dengan menggunakan larutan
HCl 3 M sampai larutan menjadi tak berwarna.
B. Penentuan bilangan koordinasi kompleks (Cu(NH3)2+ dengan metode titrometri
a. Mengisi buret dengan larutan NH3 yang telah distandarisasi.
b. Memipet 10 mL larutan CuCl2 secara kuantitatif dan memasukkan
kedalam labu erlenmeyer 100 mL.
c. Melakukan penambahan larutan NH3 dari dalam buret kedalam
erlenmeyer yang berisi 10 mL larutan CuCl2 secara bervariasi.
d. Penambahan dilakukan sesuai dengan perbandingan mol antara NH3 dan
Cu2+ yaitu 1:1; 1:2; 1:3; 1:4; dan 1:5 dalam tahapan reaksi pembentukan
kompleks secara perhitungan teoritis.
e. Mengamati dan mencatat perubahan suhu dan warna larutan yang
terbentuk dalam setiap penambahan NH3.
VII.Analisis Data
A. Penentuan konsentrasi CuCl2
Dik:massa CuCl2.2H2O = 4,25 g
Mm. CuCl2.2H2O = 170,5 g/mol
Volume = 50 mL = 0,05 L
Dit: M CuCl2 =.......
Peny:
m
n CuCl2 = Mr
4,25 g
= 170,5 g mol
= 0,0249 mol
n
M CuCl2 = V
0,0249 mol
= 0,05 L
= 0,4985 mol/L
= 0,4985 M
B. Penentuan konsentrasi Na2B4O7.10H2O
Dik:V Na2B4O7.10H2O = 100 mL = 0,1 L
m Na2B4O7.10H2O = 1,90 g
Mm Na2B4O7.10H2O = 381,2 g/mol
Dit: N Na2B4O7.10H2O = .........
Peny:
m
n Na2B4O7.10H2O = Mm
1,90 g
=
381,2 g/mol
= 0,0049 mol
n
M Na2B4O7.10H2O = V
0,0049 mol
= 0,1 L
= 0,049 mol/L
= 0,049 M
N Na2B4O7.10H2O = M. e-
= 0,049 M x 2 e-
= 0,098 N
= 0,3 mL
(V x N)Na2B
4O7
N HCl = Vrata−rata HCl
10 mL x 0,098 N
= 0,3 mL
= 3,267 N
= 3,2 mL
(V x N)HCl
N NH3 = V
rata−rata NH3
3,2 mL x 3,267 N
= 10 mL
= 1,045 N
E. Penentuan volume NH3 yang harus ditambahkan
Dik:V CuCl2 = 10 mL
M CuCl2 = 0,4985 M
N NH3 = 1,045 N
Dit: V NH3 = .....
n CuCl2 =MxV
= 0,4985 M x 10 mL
= 4,985 mmol
n CuCl2 : n NH3 = 1:1
n CuCl2 = n NH3
n NH3 = 4,985 mmol
N
M NH3 = e−
1,045 N
= 1 e−
= 1,045 M
n
V NH3 =M
4,985 mmol
= 1,045 M
= 4,77 mL
Sehingga, perbandingan volume NH3 dengan volume CuCl2 yang digunakan adalah
sebagai berikut.
Perbandingan Volume CuCl2 (mL) Volume NH3 (mL)
1:1 10 4,77
1:2 10 9,54
1:3 10 14,31
1:4 10 19,08
1:5 10 23,85
34.5
34
33.5
33
32.5
Suhu (ºC)
32
31.5 T(°C)
31
30.5
30
29.5
4,77 9,54 14,31 19,08 23,85
Volume NH3 (mL)
VIII. Pembahasan
A. Pembuatan larutan CuCl2 0,5 M dan larutan NH3 8,5 M
Pada percobaan pembuatan larutan standar CuCl2 dilakukan dengan
mereaksikan kristal padat CuCl2.2H2O dengan alkohol 96%. Tujuan menggunakan
alkohol untuk mempermudah terbentuknya kompleks tembaga (II). Kristal tembaga
(II) adalah kristal yang terhidrat atau mengandung air sehingga jika dilarutkan dengan
pelarut air maka akan menyebabkan kristal Cu2+ yang terhidrat menjadi lebih banyak
dilingkupi oleh air (proses solvasi), sehingga terbentuknya senyawa kompleks Cu(II)
yang akan berlangsung lambat. Larutan alkohol 96% mengandung arti terdapat 96
mL alkohol di dalam larutan dan sisanya (4 mL) terdapat air. Larutan alkohol ini
nantinya akan mengikat air yang ada pada kristal sehingga akan menghasilkan CuCl 2
yang berwarna hijau. Dari analisis data, maka diperoleh konsentrasi CuCl2 sebesar
0,4985 M. Adapun persamaan reaksinya adalah.
CuCl2.2H2O(s) C2H5OH CuCl2(aq) + H2O(aq)
Larutan amonia dapat diperoleh dengan mereaksikan NH4OH dengan
alkohol 96%. Alkohol ini berfungsi untuk mengikat air. Dari analisis data, maka
diperoleh konsentrasi NH3 sebesar 8,5 M. Persamaan reaksinya adalah:
C2H5OH
NH4OH(aq) NH3(aq) + H2O(l)
4 NH3 (ligan)
Sebagai akibat adanya efek John Teller, orbital Cu2+ d9, ligan-
ligan yang berada pada penambahan ke-5 atau ke-6 akan tertarik keluar sejauh
mungkin dari atom pusat karena mengalami “splitting” sehingga membentuk
segiempat datar atau bujur sangkar. Adapun gambar molekulnya adalah:
2+
NH3 NH3
Cu
NH3 NH3
IX. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bilangan
korrdinasi kompleks tembaga (II) adalah 3 dengan rumus ion kompleks [Cu(NH3)3]2+.
B. Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar teliti dalam pembacaan suhu
sehingga dapat diperoleh data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Nur dan Eka Setiawan. 2008. Jurnal Kimia. Sintesis dan Karakterisasi
Senyawa Kompleks dari Ion Logam Cu2+ dengan Ligan Isokuinolin dan Ion
Kompleks [Co(SCN)6] 4-
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Konsep-Konsep Inti Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Ramlawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar: FMIPA Universitas
Negeri Makassar
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka