Kata Pengantar
Makalah tentang Perkembangan Atom ini disusun untuk melengkapi tugas TIK
( Teknologi Informasi dan Komunikasi) kelas XI IPA 3. Pengembangan dan penyusunan
materi diberikan secara urut. Penyajian materi didesain untuk memperkuat pemahaman
konsep tentang perkembangan Model atau Teori Atom dengan penjelasan yang cukup
panjang.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku dan
internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan penulis demi
penyempurnaan tugas makalah yang mungkin akan ada lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaan bagi guru serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu kimia.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi...........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Atom John Dalton................................................................................................
B. Teori Atom J. J. Thomson.....................................................................................................
C. Teori Atom Rutherford ..........................................................................................................
D. Teori Atom Bohr ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teori atom?
2. Apa kelemahan yang terdapat pada macam-macam teori atom?
3. Apa kelebihan yang terdapat pada macam-macam teori atom?
BAB II
Pembahasan
Perkembangan Teori Atom
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru.
a. Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
b. Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikaitan.
c. Tidak menerangkan hubungan lautan senyawa dan daya hantar arus listrik, jika atom
merupakan bagian terkecil dari suatu unsure dan tidak dapat dibagi lagi.
a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari pada atom yang disebut partikel
subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom
c. membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom
d. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan
negative untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan electron terdapat dalam semua
unsure.
Kelemahan model/ teori atom J.J. Thompson:
a. Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
b. Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas
C. Teori Atom Rutherford
Ernest Rutherford (1911), seorang ahli Fisika Inggris. Penelitian penembakan sinar alpha
pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom untuk
memperbaiki teori dan model atom Thomson.
Rutherford mengatakan bahwa “Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan
bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif”.Sebagian besar atom
adalah ruangan kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.
b. Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada medan magnet
c. Tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
a. Hal yang berkaitan dengan perkembangan teori atom diantaranya teori atom yang
dikemukakan oleh John dalton, J. J. Thomson, Rutherford dan NeilsBohr.
b. Kelemahan yang terdapat pada masing-masing teori atom yaitu teori dalton tidak
menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.teori atom
thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut .teori atom rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh kedalam
inti atom. Teori atom bohr tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron
banyak
c. Kelebihan yang dimiliki oleh beberapa model teori atom John dalton adalah dapat
menerangkan hukum kekekalan massa (hukum lavoisier) dan menerangkan hukum
perbandingan tetap (hukum proust). Thomson adalah menerangkan adanya partikel yang
lebih kecil dari atom yang disebut partikel sub atomik dan dapat menerangkan sifat listrik
atom. Rutherford adalah fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas dan
mengemukakan keberadaan inti atom. Bohr adalah mengaplikasikan teori kuantum untuk
menjawab kesulitan dalam model atom rutherford.
B. Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan perbaikan.
Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan.
Maka Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan
kritik dan saran yangmembangun dari Guru dan Para pembaca.
Daftar Pustaka
http://bse.depdiknas.go.id/bse/files/20090610173717/pdf/kelas10_sma_kimia_budi_
http://mynoble.files.wordpress.com/2008/07/kimia-materi-dasar-kimia.doc
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus
berkembang. Perkembangan teori atom merupakan suatu perubahan yang terjadi akibat dari
pemikiran atau pendapat para ahli yang berbeda disesuaikan dengan perubahan
zamannya. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan
diantaranya, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr.
Semua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui agar dapat
mengidentifikasinya satu persatu dan tidak keliru dalam mendeskripsikanya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian atom?
2. Bagaimana perkembangan teori atom?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori atom?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian atom
2. Mengetahui perkembangan teori atom
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori atom
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atom
“Atom” kata ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos yang berarti tidak dapat
dipotong. Sesuai pengertian tersebut atom-atom adalah pertikel penyusun semua benda yang
berukuran sanga kecil. Didalam atom juga terdapat sub-atom yang pertikel penyusun atom
yang ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita membayangkan seberapa kecil atom ini, satu titik
yang berada diakhir kalimat ini saja memiliki panjang sekitar 20 juta atom. Setiap atom
memiliki inti yang terdiri dari proton dan neutron serta elektron, yang bergerak cepat
disekitar inti. Elektron-elektron ini terdapat ditingktan energi yang berbeda, yang disebut
kulit, tiap kulit memiliki batas untuk elektron, apabila elektron dikulit pertama sudah
memenuhi batas maka elekton akan memenuhi kulit kedua dan seterusnya. elektron, neutron
dan proton merupakan bagian terkecil dari atom, namun para ilmuan modern berpendapat
bahwa proton dan neutron tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil disebut kuart
OLEH
KELOMPOK 3
M111 13 051 Khaerum Nisa
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya
tulis ilmiah dengan judul “STRUKTUR ATOM”. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliahan Kimia.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Makassar, 28 Agustus 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
1. Perkembangan Teori Atom 3
2. Bilangan Kuantum 13
3. Bentuk dan Orientasi Orbital 15
4. Konfigurasi Elektron 17
5. Lambang Unsur 19
6. Isotop, Isobar, dan Isoton Suatu Unsur 21
BAB III PENUTUP 22
A. Kesimpulan 22
B. Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu benda dalam alam ini mempunyai unsur dan partikel dalam
penyusunannya. Suatu zat atau benda memiliki beberapa partikel dalam menyusun
dirinya, mulai dari partikel dalam ukuran makro hingga partikel yang berukuran
mikro. Dalam partikel berukuran mikro, zat-zat itu akan tersusun atas partikel yang
lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya tidak dapat dibagi lagi. Partikel itulah yang
disebut dengan atom.
Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari
kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan
partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Menurut Dalton konsep atom Democritus
ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Kekekalan
Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang salah satunya adalah materi
tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu.
Ditemukannya elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas dalam atom menyebabkan
timbulnya teori baru tentang atom. Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr,
dan Mekanika Kuantum.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimanakah perkembangan teori atom ?
2. Bagaimanakah deskripsi struktur atom?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Kimia.
2. Menambah wawasan tentang struktur atom.
3. Mengetahui perkembangan teori atom.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan.
BAB II
PEMBAHASAN
dengan:
E = energi (J)
h = konstanta Planck 6,626 × 10–34 J. s
ν = frekuensi radiasi (s–1)
Salah satu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum Max Planck
adalah efek fotolistrik, yang dikemukakan oleh Albert Einstein pada tahun 1905. Efek
fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya mampu mengeluarkan
elektron dari permukaan beberapa logam (yang paling terlihat adalah logam alkali).
Einstein menerangkan bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel foton yang
energinya sebanding dengan frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah, setiap foton
mempunyai jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak mampu memukul elektron
agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan energi) bertambah,
maka foton memperoleh energi yang cukup untuk melepaskan elektron. Hal ini
menyebabkan kuat arus juga akan meningkat. Energi foton bergantung pada
frekuensinya.
E = h . ν = h .
dengan :
E = energi (J)
h = konstanta Planck 6,626 × 10–34 J. s
ν = frekuensi radiasi (s–1)
c = kecepatan cahaya 3 x 108 m/s
λ = panjang gelombang
1.5 Teori Atom Bohr
Diawali dari pengamatan Niels Bohr terhadap spektrum atom, adanya spektrum
garis menunjukkan bahwa elektron hanya beredar pada lintasan-lintasan dengan
energi tertentu. Model atom yang dikemukakan oleh Bohr mampu menjelaskan
terjadinya garis-garis spektrum pada atom hidrogen, tetapi gagal untuk meramalkan
terjadinya spektrum yang dipancarkan atom-atom unsur lain.
Bohr (1913) menyatakan bahwa elektron-elektron beredar mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu. Masing-masing lintasan mempunyai tingkatan energi yang
berbeda-beda. Jika lintasan energi semakin jauh, maka semakin tinggi energinya.
Elektron-elektron dapat pindah dari lintasan tingkat energi satu ke lintasan energi lain
dengan cara menyerap atau melepaskan energi. Jika elektron pindah dari lintasan
energi yang tinggi ke lintasan energi yang lebih rendah, maka akan melepaskan energi,
sebaliknya elektron memerlukan energi untuk dapat pindah dari lintasan dengan
energi rendah ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi.
Masih ingatkah kalian mengapa jika suatu senyawa tertentu memiliki warna
yang berbeda-beda jika dibakar dalam nyala api? Perbedaan nyala yang dihasilkan
oleh senyawa atau unsur tertentu dikarenakan terjadinya loncatan elektron dari
lintasan energi yang lebih tinggi menuju lintasan energi yang lebih rendah. Model atom
Bohr telah berhasil menerangkan terjadinya spektrum yang terjadi pada suatu unsur
atau senyawa. Namun demikian model atom Bohr menjadi lemah karena munculnya
teori ahli fisika lain.
Kelemahan teori atom Bohr:
a. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan
spektrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron
yang lebih banyak).
b. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan
berbentuk elips.
c. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan
gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.
1.6 Hipotesis de Broglie
Pada tahun 1924, Louis de Broglie, menjelaskan bahwa cahaya dapat berbentuk
partikel pada suatu waktu, yang memperlihatkan sifat-sifat seperti gelombang. Beliau
mengemukakan bahwa elektron yang bergerak mempunyai sifat-sifat gelombang. Ia
menggambarkan persamaan Einstein (energi suatu partikel bermassa m).
E=mc2......................................................................... (1
dengan persamaan Planck (energi suatu gelombang berfrekuensi ν)
E=hν ........................................................................ (2
Persamaan (1 = persamaan (2
mc2 = hν =
m = ........................................................................ (3
De Broglie berpendapat jika sesuatu merupakan gelombang sebagaimana sinar
dipertimbangkan sebagai aliran suatu partikel maka ia mengusulkan bahwa sinar
partikel seperti elektron dapat dipikirkan sebagai gelombang. Tidak seperti sinar yang
berjalan dengan kecepatan tetap, elektron berjalan dengan kecepatan tidak tetap
(bervariasi). Maka, disubstitusikanlah kecepatan cahaya (c) pada persamaan (3 dengan
kecepatan elektron (ν), menghasilkan :
m = atau λ =
dengan :
λ = panjang gelombang (m)
h = tetapan Planck (6,626 × 10–34 J. s atau 6,63 × 10–34 kg m2 s-1)
m = massa elektron (kg)
ν = kecepatan atau frekuensi elektron (m/s)
1.7 Teori Mekanika Kuantum
Dalam fisika klasik, partikel memiliki posisi dan momentum yang jelas dan
mengikuti lintasan yang pasti. Akan tetapi, pada skala atomik, posisi dan momentum
atom tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini dikemukakan olehWerner
Heisenberg pada tahun 1927 dengan Prinsip Ketidakpastian (uncertainty principle).
Menurut Heisenberg, metode eksperimen apa saja yang digunakan untuk
menentukan posisi atau momentum suatu partikel kecil dapat menyebabkan
perubahan, baik pada posisi, momentum, atau keduanya. Jika suatu percobaan
dirancang untuk memastikan posisi elektron, maka momentumnya menjadi tidak pasti,
sebaliknya jika percobaan dirancang untuk memastikan momentum atau kecepatan
elektron, maka posisinya menjadi tidak pasti.
Untuk mengetahui posisi dan momentum suatu elektron yang memiliki sifat
gelombang, maka pada tahun 1927, Erwin Schrodinger, mendeskripsikan pada sisi
elektron tersebut dengan fungsi gelombang (wave function) yang memiliki satu nilai
pada setiap posisi di dalam ruang. Fungsi gelombang ini dikembangkan dengan
notasi φ (psi), yang menunjukkan bentuk dan energi gelombang elektron.
Teori mekanika kuantum menjelaskan bahwa elektron yang bersifat sebagai
gelombang tidak mungkin berada dalam suatu lintasan sebagaimana teori atom Bohr.
Jika elektron berada dalam suatu daerah atom, maka posisi atau lokasi elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti. Keberadaan elektron hanya dapat dikatakan di daerah
yang kebolehjadiannya paling besar. Daerah yang mempunyai kebolehjadian
terdapatnya elektron dikenal dengan istilah orbital. Orbital didefinisikan sebagai
daerah atau ruang di sekitar inti yang kemungkinan ditemukannya elektron terbesar.
Beberapa orbital bergabung membentuk kelompok yang disebut subkulit. Jika orbital
kita analogikan sebagai “kamar elektron”, maka subkulit dapat dipandang sebagai
“rumah elektron”. Beberapa subkulit yang bergabung akan membentuk kulit atau
“desa elektron”.
Subkulit Orbital Elektron Maksimum
s 1 2
p 3 6
d 5 10
f 7 14
g 9 18
h 11 22
i 13 26
Orbital-orbital dalam satu subkulit mempunyai tingkat energi yang sama,
sedangkan orbital-orbital dari subkulit berbeda, tetapi dari kulit yang sama
mempunyai tingkat energi yang bermiripan.
2. Bilangan Kuantum
Untuk menggambarkan letak elektron-elektron dalam atom dikenalkan istilah
bilangan kuantum. Dalam teori mekanika kuantum, dikenal empat macam
bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimuth(l),
bilangan kuantum magnetik(m), dan bilangan kuantum spin(s).
2.1 Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan kulit tempat orbital berada. Bilangan
kuantum utama (n) diberi nomor dari n = 1 sampai dengan n = ~ . Kulit-kulit tersebut
disimbolkan dengan huruf, dimulai huruf K, L, M, N, dan seterusnya.
Bilangan kuantum utama (n) terkait dengan jarak rata-rata lautan elektron dari
inti (jari-jari = r). Jika nilai n semakin besar, maka jaraknya dengan inti semakin besar
pula. Bilangan kuantum utama terdiri atas orbital-orbital yang diberi simbol s, p, d, f,
g, h, i, dan seterusnya, yang kemudian dikenal dengan bilangan kuantum azimut.
2.2 Bilangan Kuantum Azimut (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) membagi kulit menjadi orbital-orbital yang lebih
kecil (subkulit). Untuk setiap kulit n, memiliki bilangan kuantum azimuth (l) mulai l = 0
sampai l = (n – 1). Biasanya subkulit dengan l = 1, 2, 3, …, (n – 1) diberi simbol s, p, d, f,
dan seterusnya. Bilangan kuantum azimuth (l) menggambarkan bentuk orbital. Selain
itu, pada atom yang memiliki dua elektron atau lebih bilangan kuantum azimuth(l)
juga menyatakan tingkat energi. Untuk kulit yang sama, energi subkulit akan
meningkat dengan bertambahnya nilai l. Jadi, subkulit s memiliki tingkat energi yang
terendah, diikuti subkulit p, d, f, dan seterusnya.
Kulit Ke Orbital Bilangan Kuantum Azimut
(l)
1 (K) 1s 0
2 (L) 2s, 2s 0, 1
3 (M) 3s, 3p, 3d 0, 1, 2
4 (N) 4s, 4p, 4d, 4f 0, 1, 2, 3
Dst Dst Dst
2.3 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m) membagi bilangan kuantum azimut menjadi
orbital-orbital. Jumlah bilangan kuantum magnetik (m) untuk setiap bilangan
kuantum azimut (l) dimulai dari m = –l sampai m = +l .
Berikut adalah hubungan antara bilangan kuantum utama, bilangan kuantum
azimut dan bilangan kuantum magnetik.
Bilangan Bilangan Kuantum Bilangan Kuantum Jumlah
Kuantum Utama Azimut (l) Magnetik (m) Orbital
(n)
1 (K) 0 1s 0 1
0 2s 0 1
2 (L)
1 2p -1 , 0 , +1 3
0 3s 0 1
3 (M) 1 3p -1 , 0 , +1 3
2 3d -2 , -1 , 0 , +1 , +2 5
4 (N) 0 4s 0 1
1 4p -1 , 0 , +1 3
2 4d -2 , -1 , 0 , +1 , +2 5
3 4f -3,-2,-1,0,+1,+2,+3 7
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk subkulit s berjumlah orbital
1, subkulit p jumlah orbitalnya 3, subkulit d orbitalny sebanyak 5, dan subkulit f
memiliki 7 orbital.
2.4 Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran atau spin atau rotasi
sebuah elektron pada sumbunya. Arah rotasi elektron bisa searah jarum jam
(clockwise) atau berlawanan arah dengan jarum jam (anticlockwise). Oleh karena itu
diberi nilai ± . Arah rotasi yang searah jarum jam diberi notasi + atau simbol .
Sedangkan yang berlawanan arah dengan jarum jam diberi notasi – atau . Bilangan
kuantum spin merupakan dasar pengisian elektron dalam orbital.
Elektron-elektron yang ada dalam atom tidak mungkin berada dalam keadaan
yang sama persis antara satu atom dengan atom lain. Keberadaan elektron dalam atom
bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli, 1925 (dikenal Pauli). Pauli
mengusulkan postulat bahwa sebuah elektron dapat berada dalam dua kemungkinan
keadaan yang ditandai dengan bilangan kuantum spin + ½ atau – ½, atau dengan kata
lain setiap orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua elektron dengan spin yang
berbeda.
setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d8 atau d9). Dengan demikian, jika elektron
terluar berakhir pada d4, d8 atau d9 tersebut, maka satu atau semua elektron pada
orbital s (yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah dari d) pindah ke orbital
subkulit d.
Unsur Teoritis Kenyataan Eksperimen
24Cr [Ar] 4s2 3d4 [Ar] 4s1 3d5
29Cu [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10
5. Lambang Unsur
5.1 Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah
proton). Menurut Henry Moseley (1887–1915) jumlah muatan positif setiap unsur
bersifat karakteristik, jadi unsur yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang
berbeda. Untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z.
Jika atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif (proton) dalam atom
harus sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jadi, nomor atom = jumlah
proton = jumlah elektron.
Z = np = ne
n = jumlah
A. Kesimpulan
Dari subbab pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
atom telah banyak menghasilkan berbagai perspektif definisinya dari beberapa
ilmuwan dan telah banyak mengalami perkembangan dari masa ke masa karena
adanya penelitian yang lebih lanjut, mulai dari tahun 1803 oleh John Dalton, 1897 oleh
Joseph John Thomson, 1911 oleh Ernest Rutherford, 1900 oleh Max Planck, 1913 oleh
Niels Bohr, 1924 oleh Louis de Broglie, dan 1927 oleh Werner Heisenberg. Selain itu,
atom tersusun atas proton, elektron dan neutron serta memiliki nomor atom dan nomor
massa atom. Unsur atom juga memiliki harga bilangan kuantum yang terdiri atas
bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimuth, bilangan kuantum magnetik dan
bilangan kuantum spin. Elektron pada atom memiliki konfigurasi dan cara penulisan
konfigurasi elektron tersebut harus sesuai dengan Prinsip Aufbau, Kaidah Hund dan
Larangan Pauli.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan karya ilmiah ini
yaitu :
1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur
mengenai struktur atom, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi
penulisan karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam
menemukan bahan atau materi lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar
mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca buku.
3. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi struktur atom karena
materi ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan
untuk pengambilan SKS berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lehmann, Walter J. 1972. Atomic and Molecular Structure. Canada: John Wiley
and Sons, Inc.
Partana, Crys Fajar dan Antuni Wiyars. 2009. Mari Belajar Kimia Jilid 2 untuk
SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk kelas XI SMA
dan MA. Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Syarifuddin dan Nuraeni. 2004. Ikatan Kimia. _____ : Gajah Mada Press.
Utami, Budi, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah dan
Bakti Mulyani. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu Alam.Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. Teori
Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohrmemperbaiki kegagalan
atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1) Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE
= hv.
4) Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu :
a) Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b) Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam
Kelemahan model atom Bohr atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat
berpindahnya electron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif
dan disekelilignya terdapat elektron.
a) Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b) Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh
medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Atom adalah pertikel penyusun semua benda yang berukuran sanga kecil.
perkembangan teori atom diantaranya teori atom yang dikemukakan oleh
JohnDalton, J.J Thomson, Rutherford, Atom Bohr,dan teori atom modern (mekanika
gelombang).
Kelemahan yang terdapat pada masing-masing teori atom yaitu teori dalton tidak
menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.teori atom
thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut .teori atom rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh kedalam
inti atom.teori atom bohr tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron
banyak dan pada teori atom modern(mekanika gelombang)sehingga lintasanya(orbitnya)
tidak stasioner.
Kelebihan yang dimiliki oleh beberapa model teori atom: John dalton adalah dapat
menerangkan hukum kekekalan massa (hukum lavoisier) dan menerangkan hukum
perbandingan tetap (hukum proust). Thomson adalah menerangkan adanya partikel yang
lebih kecil dari atom yang disebut partikel sub atomik dan dapat menerangkan sifat listrik
atom. Rutherford adalah fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas dan
mengemukakan keberadaan inti atom. Bohr adalah mengaplikasikan teori kuantum untuk
menjawab kesulitan dalam model atom rutherford.
DAFTAR PUSTAKA
http://princesugeng06biologi.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-teory-atom.html
http://mashuri18.blogspot.com/2011/03/perkembangan-teori-atom.html
www.scribd.com/doc/55800992/makalah-fisika-teori-atom-dalton
http://liakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/struktur-atom/a-perkembangan-teori-atom/
http://myblogiky.blogspot.com/2010/12/kelebihan-dan-kekurangan-pada-
model.html#ixzz2hkWz0pLy
http://arisarianto.wordpress.com/2010/10/14/perkembangan-teori-atom-modern/
http://princesugeng06biologi.com/2010/10/makalah-kimia-teory-atom.html