Makalah tentang Perkembangan Atom ini disusun untuk melengkapi tugas TIK (
Teknologi Informasi dan Komunikasi) kelas XI IPA 3. Pengembangan dan penyusunan materi
diberikan secara urut. Penyajian materi didesain untuk memperkuat pemahaman konsep tentang
perkembangan Model atau Teori Atom dengan penjelasan yang cukup panjang.
Makalah ini disajikan dengan dilengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing model
atau teori atom yang ada.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku dan
internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan penulis demi
penyempurnaan tugas makalah yang mungkin akan ada lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaan bagi guru serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu kimia.
Penulis
Daftar isi...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Atom John Dalton................................................................................................
B. Teori Atom J. J. Thomson.....................................................................................................
C. Teori Atom Rutherford ..........................................................................................................
D. Teori Atom Bohr ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan teori atom?
2. Apa kelemahan yang terdapat pada macam-macam teori atom?
3. Apa kelebihan yang terdapat pada macam-macam teori atom?
BAB II
Pembahasan
Perkembangan Teori Atom
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah Kimia, Makalah ini merupakan tugas kimia yang harus kami selesaikan di kelas X.
Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan pekembangan teori atom
penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
K. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas
dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan
yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut
sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan teori
atom mulai dari yang sederhana hingga yang secara modern
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa hal
yang menjadi masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
BAB II
PMBAHASAN
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton
dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang
menyatakan bahwa:
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu
menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, Syang pada
model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat
digambarkan sebagai berikut:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya
telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut
sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu
diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan
Kesimpulan :
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom
emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1
dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan
d iameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford. yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1.Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan
lintasan melingkar disekeliling inti.
2.Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3.Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, E =
hv.
4.Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat
yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2 atau
nh/2, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Kelemahan ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang
bergerak mengelilingi inti atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak
bergerak sesuai garis, tetapi menyebar pada suatu daerah tertentu.
Kelemahan:
-Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
-tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. .
-Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
- Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan
magnet terhadap atom-atom Oleh
karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom).
Kelebihan
-Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom
membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron.
- mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti
He+ dan Li2+),
Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun
posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Keterangan:
E = energi radiasi (Joule = J)
h = konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 ms-1)
l = panjang gelombang (m)
Dengan Teori Kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang dipancarkan maupun
yang diserap. Selain itu, Teori Kuantum juga bisa digunakan untuk menjelaskan terjadinya
spektrum atom. Perhatikan spektrum atom hidrogen berikut.
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas
yang mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui celah) masuk ke
dalam prisma, sehingga sinar tersebut terbagi menjadi beberapa sinar yang membentuk garis
spektrum. Ketika sinar itu ditangkap oleh layar, empat garis yang panjang gelombangnya tertera
pada layar adalah bagian yang dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.
Salah satu alasan atom hidrogen digunakan sebagai model atom Bohr adalah karena hidrogen
mempunyai struktur atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) dan
menghasilkan spektrum paling sederhana. Model atom hidrogen ini disebut solar system (sistem
tata surya), di mana electron dalam atom mengelilingi inti pada suatu orbit dengan bentuk,
ukuran, dan energi yang tetap. Semakin besar ukuran suatu orbit, semakin besar pula energi
elektronnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh adanya gaya tarik-menarik antara proton dan elektron.
Dengan menggunakan model atom hidrogen, Bohr menemukan persamaan energi elektron
sebagai beriku .
Keterangan:
A = 2,18 x 10-18 J
N = bilangan bulat yang menunjukkan orbit elektron (1, 2, 3, , 8)
{Tanda negatif menunjukkan orbit mempunyai energi paling rendah (harga n = 1) dan paling
tinggi (harga n = 8)}.
Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika atom bereaksi,
elektron akan bergerak menuju orbit dengan energy yang lebih tinggi (n = 2, 3, atau 4). Pada saat
atom berada pada orbit dengan energi yang lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang
menyebabkan
elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Perpindahan tersebut menjadikan
electron mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi tersebut sama dengan
perbedaan energi antarkedua orbit yang dilepaskan dalam bentuk foton dengan frekuensi
tertentu.
Gambar : Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya menyebabkan
energi elektron berubah dalam jumlah tertentu.
Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan
spektrum atom berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), tetapi tidak mampu menerangkan
spektrum atom berelektron lebih dari satu. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut
mengenai gerak partikel (atom). Pada tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de
Broglie mengemukakan bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian,
partikel mempunyai panjang gelombang yang dinyatakan dengan persamaan berikut.
Keterangan:
l = panjang gelombang (m)
h = tetapan Planck (6,63 10-34 J.s)
p = momentum (m2s-1)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan partikel (ms-1)
Berdasarkan persamaan de Broglie, diketahui bahwa teori atom Bohr memiliki kelemahan.
Kelemahan itu ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran. Padahal, elektron yang
bergerak mengelilingi inti atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak
bergerak sesuai garis, tetapi menyebar pada suatu daerah tertentu.
Selanjutnya, pada tahun 1927, Werner H eisenberg menyatakan bahwa kedudukan elektron
tidak dapat diketahui dengan tepat. Oleh karena itu, ia menganalisis kedudukan elektron (x)
dengan momentum electron (p) untuk mengetahui kedudukan elektron.
Hasil analisis Heisenberg, yaitu selalu terdapat ketidakpastian dalam menentukan kedudukan
elektron yang dirumuskan sebagai hasil kali ketidakpastian kedudukan x dengan momentum p.
Satu hal yang perlu diingat adalah hasil kali keduanya harus sama atau lebih besar dari tetapan
Planck. Persamaan ini dikenal sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg yang dirumuskan
sebagai berikut:
Keterangan:
x = ketidakpastian kedudukan
p = ketidakpastian momentum
h = tetapan Planck
Selain Werner Heisenberg, ada juga ilmuwan yang menunjukkan kelemahan teori atom Bohr.
Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger menyempurnakan teori atom yang disampaikan oleh Bohr.
Dari penyelidikan terhadap gelombang atom hidrogen, Schrodinger menyatakan bahwa elektron
dapat dianggap sebagai gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang.
Teori ini lebih dikenal dengan mekanika gelombang (mekanika kuantum).
Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr berkaitan dengan
adanya tingkat energi dalam atom. Perbedaannya yaitu model atom Bohr memiliki lintasan
elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti
karena menyerupai gelombang yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Fungsi matematik untuk
persamaan gelombang dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)] yang
menunjukkan bentuk dan ener gi gelombang elektron.
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa elektron menempati
lintasan yang tidak pasti sehingga electron berada pada berbagai jarak dari inti atom dan berbagai
arah dalam ruang. Jadi, daerah pada inti atom dengan kemungkinan terbesar ditemukannya
elektron dikenal sebagai orbital.
1. BILANGAN KUANTUM
Bilangan Kuantum Utama n, mempunyai nilai 1, 2, 3 dan seterusnya,
semakin naik nilai n maka kerapatan elektron semakin jauh dari inti,
semakin tinggi energi elektron dan ikatan kepada inti semakin longgar
Bilangan kuantum Azimut l ,memiliki nilai dari 0 - (n-1) dilambangkan
dengan huruf (s=0, p=1, d=2, f=3), menunjukkan bentuk dari
tiap orbital
Bilangan kuantum magnetik (ketiga) m, memiliki nilai bulat antara
l dan l , termasuk 0, menunjukkan arah orbital dalam ruangnya
Bilangan kuantum putaran elektron, s hanya dapat memiliki dua harga
(+ dan -) untuk itu, paling banyak hanya dua elektron yang dapat
menempati orbital yang sama, dan mempunyai nilai putaran
magnetik yang berlawanan
Konfigurasi elektron
a. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang
tingkat energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah
penuh, baru elektron berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya
lebih tinggi.
b.Aturan Hund
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi
dulu semua orbital, sisanya baru berpasangan.
c. Larangan pauli
Tidak ada dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum
yang sama.
2. Bentuk Orbital
Bentuk orbital digambarkan dengan permukaan melewati daerah pada
probabilitas yang sesuai. Sebuah orbital s berbentuk bulat, orbital p
memiliki dua bagian terpisah oleh bidang simpul dimana probabilitasnya
nol dengan tiga orientasi yang mungkin, yaitu yang disebut
pz, py dan px. Orbital d memiliki lima orientasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan teori atom merupakan suatu perkembangan teori dari berbagai pencobaan dari
para ahli kimia yang begitu panjang.dari setiap teori atom tentunya ada kelebihan dan
kekurangan .para ahli menyempurnakanya dengan melakukan percobaan yang di dasari pada
keingin tahuan mengenai atom.dari situ kita dapat mengambil ilmu yang berharga bahwa untuk
mendapat hasil yang maksimal di perlukan keuletan dan kesabaran yang ekstra .jangan pernah
menyerah walau kau sudah terlalu banyak mengalami kegagalan.
B. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih smemperdalam
materi mengenai Kimia
Diposkan 21st October 2013 oleh sari puspita
KATA PENGANTAR
Makalah tentang Perkembangan Atom ini disusun untuk melengkapi tugas Kimia.
Pengembangan dan penyusunan materi diberikan secara urut. Penyajian materi didesain untuk
memperkuat pemahaman konsep tentang perkembangan Model atau Teori Atom dengan penjelasan
yang cukup panjang.
Makalah ini disajikan dengan dilengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing model atau
teori atom yang ada.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku dan internet.
Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan tugas
makalah yang mungkin akan ada lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaan bagi guru serta rekan-
rekan dalam mengembangkan ilmu kimia.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan teori atom dimulai pada sekitar abad kelima sebelum masehi oleh seorang ahli
filsafat Yunani, Democritus (sekitar tahun 460-370 SM). Democritus mengekspresikan gagasannya
bahwa semua materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi yang
disebut atomos (yang berarti tidak dapat dibagi-bagi). Meskipun gagasan Democritus saat itu tidak
dapdat diterima oleh para ahli filsafat lainnya seperti Plato dan Aristoteles, konsepnya tetap bertahan
selama beberapa abad. Pada tahun 1808, ilmuwan Inggris, John Dalton merumuskan defenisi yang tepat
tentang partikel-partikel yang tidak dapat dibagi-bagi dan disebut atom.
Konsep atom Dalton lebih terperinci daripada konsep Democritus. Hipotesis pertama menyatakan
bahwa atom dari suatu unsur berbeda dengan atom dari unsur lain. Dalton tidak menjelaskan struktur
dan komposisi dari atom, ia tidak mempunyai ide seperti apa atom itu sebenarnya tetapi ia menyadari
bahwa sifat-sifat yang berbeda yang ditunjukkan oleh unsur-unsur seperti hidrogen dan oksigen dapat
dijelaskan dengan menganggap bahwa atom-atom hidrogen tidak sama dengan atom-atom oksigen.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui materi-materi tentang struktur atom dan
bentuk molekul
C. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Model Atom
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang paling
kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya
dibagi. Model atom mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun model atom telah mengalami modifikasi, namun
gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang. Perkembangan model atom
dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang
atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan
Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan
postulatnya tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak
dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat.
a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun
suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang
terkecil.
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron
yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel
bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom :
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti
kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur.
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada lempeng emas. Hasil pengamatan
tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a. atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa
atom tersebut.
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan
akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya
terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan
penyempurnaan dari model atom Rutherford.
a. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa
menyerap atau memancarkan energy.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau
sebaliknya.
a. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak
sesuai dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
b. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai
oleh 3 ahli yaitu :
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak
atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan
kemungkinan saja.
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika
gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3
dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan
terbesar.
1. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron
bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat
ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
a. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron
kemungkinan ditemukan.
b. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya.
1) Elektron
Faraday (1834), menemukan bahwa materi dan lsitrik adalah ekivalen. Penemuan elektron dimulai
dengan pembuatan sinar katoda oleh J. Plucker (1855) dan dipelajari lebih lanjut oleh W. Crookers
(1975), dan J.J. Thomson (1879). Elektron merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai
massa dan bermuatan -1
2) Proton
Proton merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu)
dan bermuatan +1.
3) Neutron
Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
p
Partikel Penemu Letak Muatan
n
Notasi
0
Elektron Thomson Mengelilingi inti -1
-1
1
Proton Goldstein Dalam inti +1
1
1
Neutron Chadwick Dalam inti 0
0
Nuklida
Isotop
Isotop adalah Atom-atom dengan nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
16 17 18
Contoh: Isotop oksigen : 8 O; 8 O ; 8 O
Isobar
Isobar adalah atom-atom dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama
Isoton
Isoton adalah atom-atom dengan nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi jumlah neutronnya
sama
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah proton. Massa
atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti
atom.
ZX
A = nomor atom
Z = massa atom
Jumlah neutron = A Z
Contoh :
Jawab :
2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14 dan jumlah elektron = 13 !
Jawab :
Contoh:
C. BILANGAN KUANTUM
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.
s(l=0) 0
p(l=1) -1, 0, +1
d(l=2) -2, -1, 0, +1, +2
s = + s = -
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga yang
mungkin untuk bilangan kuantum.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan harga s yang
berbeda.
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi penuh.
Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan
seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p,
dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum
yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik
yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-
elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah
elektron.
Contoh:
Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz, sehingga
sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka
atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat
senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.
1. Struktur Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat
kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19, terdapat
beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Clerk Maxwell
href=http://id.wikipedia.org/wiki/James_Clerk_Maxwell>Maxwell, dan Gibbs, yang memandang
molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap
sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur molekul.
Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih
mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan
karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29″>garam, dan logam tersusun atas jaringan-
jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian terdapat
pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen diatomik (H2),
dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya (0.74 ). Satu molekul tunggal biasanya
tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom.
Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari
molekul efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan
atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon,
hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol.
Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom penyusun
suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul
menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus
molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul diekspresikan
dalam sahttp://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_massa_atom”>tuan massa atom yang setara
dengan 1/12 massa atom karbon-12.
D. Struktur Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul.
Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Struktur
Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk
mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara menuliskan simbol titik
pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut.
Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang terdapat pada kulit terluar dan
jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan ini tidak mengalami perubahan
(merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu atom. Oleh karena
itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan dari atom tersebut. Namun untuk logam
transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh, titik Lewis dari
unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara sederhana.
Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya terdapat dua
pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.
Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan
negatif. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O bermuatan
negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.
2) Penggambaran
Langkah langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:
1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.
2. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam
rumus kimia molekul tersebut.
3. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa elektron,
letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan lambang
titik ().
5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar setiap
atom dapat memenuhi oktet.
6. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal).
Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap
dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang
paling kecil adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan
tomos artinya dibagi.
Partikel penyusun atom antara lain, Elektron, merupakan partikel pembentuk atom yang tidak
mempunyai massa dan bermuatan -1. Proton, merupakan partikel pembentuk atom yang
mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1. Neutron merupakan partikel
pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-
atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
B. Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan perbaikan.
Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan. Maka
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya memiliki
keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan kritik dan saran yang
membangun dari Guru dan Para pembaca.