Anda di halaman 1dari 258

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Swasta BPI Paluh Kurau


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester :X/1
Materi pokok : Karakteristik kewirausahaan
Waktu : 2 x 45’

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani
mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha bahan pangan
4.1 Mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati hewani

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1. Memahami pengertian kewirausahaan, macam-macam kualitas dasar dan kualitas
instrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
3.1.2. Membuat dasar pengelompokkan karakteristik keberhasilan dan
kegagalan seorang wirausahawan
4.1.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian kewirausahaan, macam-
macam kualitas dasar dan kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
4.1.2. Menyajikan hasil analisis dan simpulan dalam berbagai bentuk media (lisan dan tulisan)

D. Materi Pembelajaran
• Jenis karakteristik atau dimensi kewirausahaan ( kualitas dasar dan kualitas
instrumental kewirausahaan)
• Pengembangan kewirausahaan
• Ciri-ciri seorang wirausahawan
• Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih dengan meminta petugas kelas
untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat
dan kenyamanan ruang belajar
 Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
 Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas sebagai implementasi wujud syukur
kepada Tuhan YME
 Absensi kehadiran siswa
 Membaca Buku Referensi selama 15 menit
 Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
 Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan beberapa pertanyaan tentang
materi yang akan diajarkan.
 Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu tentang Jenis karakteristik atau
dimensi kewirausahaan (kualitas dasar dan kualitas instrumental kewirausahaan) .
 Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
 Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6 orang perkelompok untuk
 penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Kegiatan Inti
 Membaca buku teks tentang Jenis karakteristik atau dimensi kewirausahaan ( kualitas dasar
dan kualitas instrumental kewirausahaan)
 Menonton dan mengamati video tentang kisah sukses dan kegagalan seorang wirausahawan
 Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan
terhadap apa yang belum dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang kisah sukses
dan kegagalan seorang wirausahawan antara lain:
1. Pengertian Kewirausahaan!
2. Karakteristik Kewirausahaan dari hasil pengamatan tayangan video tentang kisah
sukses dan kegagalan seorang wirausahawan
 Mengumpulkan data dan informasi tentang Jenis karakteristik atau dimensi kewirausahaan
(kualitas dasar dan kualitas instrumental kewirausahaan) melalui berbagai sumber
 Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian kewirausahaan, macam- macam kualitas
dasar dan kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
 Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat hubungan antara pengetahuan
kewiraushaan dan praktik/pengalaman wirausahawan

Kegiatan Penutup
 Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi dari peserta didik baik
penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
 Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
 Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka kurang lebih sekitar 20 Menit
 Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
mengenai Pengembangan kewirausahaan
 Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi yang telah dibahas.
 Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada pada jam pelajaran terakhir
 Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan ruangan dan taman kelas, memastikan
sampah sudah bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
 Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan pengertian wirausaha menurut :
a. Para ekonom
b. Gede Parma
c. Para psikolog

2 Tuliskan pengertian kewirausahaan menurut: a.Robin


b. Inpres No. 4 tahun 1995
3 Apakah tujuan kewirausahaan?
4 Jelaskan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk
menunjang keberhasilannya !
5 Faktor apa sajakah yang mendorong seseorang {Triggering
event/pemicu]terjun ke dunia wirausaha?
6 Sebutkan 8 faktor penyebab kegagalan wirausaha?
7 Sebutkan penyebab keberhasilan wirausaha dari sisi pengusaha?
8 Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Fadel Muhammad?
9 Karakter-karakter apa sajakah yang harus dipakai seorang wirausaha
dalam mempertahankan bisnisnya?
10 Berikan 4 contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, ketekunan
dan komitmen tinggi?

b. Bentuk Soal Pilihan Ganda


No Soal Skor
1 Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan
bagi orang lain, hal ini dikemukakan oleh :
a. Robin b.
Zimmerer
c. Savary
d. A. Pekerti
e. Gede Parma
2 Yang termasuk tujuan kewirausahaan adalah :
a. Kemampuan bekerja dengan semangat kemandirian
b. Mendidik masyarakat agar hidup effisien dan tidak boros
c. Para generasi muda terutama anak putus sekolah
d. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat
e. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
3 Asas kewirausahaan : keberanian mengambil resiko adalah ………
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
b. Kemempuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan mitra usaha
e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif
4 Salah satu keuntungan menjadi wirausahawan adalah …………
a. Terbuka peluang untuk mendapat laba yang banyak
b. Terbuka peluang untuk menjadi bos di perusahaan sendiri
c. Terbuka peluang untukmenciptakan produk yang baru
d. Terbuka peluang untuk memasarkan produk sendiri
e. Terbuka peluang untuk bekerjasama dengan orang lain
5 Sikap dan perilaku kewirausahaan yang utama adalah :
a. Kemampuan berkarya dengan semangat kebersamaan
b. Kemampuan bekerja secara tekun , teliti dan produktif
c. Kemampaun dalam mengambil keputusan
d. Kemampuan dalam mengambil resiko
e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif
6 Yang bukan termasuk sikap mental wirausaha adalah :
a. Jujur dan bertanggung jawab
b. Berkemauan keras
c. Berkeinginan kuat menggali sumber – sumber ekonomis
d. Berpikir konstruktif dan kreatif
e. Tekun dan ulet dalam bekerja
7 Karakteristik wirausaha menurut M. Celland diantaranya adalah sebagai
berikut kecuali:
a. Sikap tanggap terhadap perubahan
b.Keinginan untuk berprestasi
c.Persepsi kepada kemungkinan hasil
d.Preferensi kepada resiko-resiko menengah
e.Keinginan untuk bertanggungjawab
8 Kedisiplinan dapat dilatih melalui satu cara berikut yaitu:
a.Banyak bergaul
b.Ramah tamah
c.Berpikir kritis
d.Permisif
e.membatasi keinginan
9 Proses pengembangan kewirausahaan yaitu keinginan untuk
berprestasi termasuk:
a. Innovatif
b.Triggering Event
c.Implementasi
d.Motivasi
e.Growth
10 Menjalin kemitraan termasuk ketrampilan khusus yang harus dimiliki
seorang wirausaha yaitu :
a. Technical Skill
b. Conceptual Skill
c. Industrial Skill
d. Human Skill
e. Manegerial skil

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)

Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan
(misalnya berorientasi ke masa depan dan
berani mengambil resiko) dalam
menjalankan kegiatan usaha bahan pangan

Topik/Subtopik : Karakteristik kewirausahaan misalnya


berorientasi ke masa depan dan berani mengambil
resiko dalam menjalankan kegiatan usaha

Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.1.1. Memahami pengertian kewirausahaan,


macam-macam kualitas dasar dan
kualitas instrumental wirausaha yang
berhasil dan gagal
Rubrik Pengetahuan
Lengkapilah pernyataan berikut ini:

1. Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan diatur


dalam…….
2. Kreatif,inovatif dan fleksibel termasuk perilaku wirausaha yang memiliki ………
3. Ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang
dibuatnya disebut…………
4. Komitmen terhadap visi dan misi adalah perilaku wirausaha ………….
5. Mencintai pekerjaan bisnisnya dan hasil produksi sama artinya ……….
6. Usaha untuk mengatur kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan disebut……..
7. Optimis akan mendorong seorang wirausaha bersikap………
8. Sikap yang selalu ingin maju disebut …….
9. Guru, Jaksa, Atlit termasuk jenis profesi ………..
10. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi, pandai berinisiatif termasuk ……….

3. Pengayaan
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan menurut Inpres No. 4 Tahun 1995 !
2. Tuliskan dan jelaskan karakteristik wirausaha menurut Bygrave yang dikenal dengan 10 D
!
3. Tuliskan 5 (lima) karakteristik yang harus ditinggalkan oleh wirausaha !
4. Tuliskan pula 5 (lima) faktor keberhasilan wirausaha !
5. Jelaskan 3 (tiga) tipe kreatifitas !

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar Sumber


1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2.
Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Lampiran Materi
Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan
mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan
orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari
peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti,
karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang
yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan
usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan
negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi
yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain
dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru,
dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut
ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah
organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi
semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan
suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun
memiliki substansi yang agak berbeda. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993:5) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a
new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those
opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara
esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan
pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi
kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental
dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana, 2003
: 13), yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar,
sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah
mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung
asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau
dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok
(1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang,
Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha
yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi
usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)

Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah
semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara
kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen.”
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
1. Motif Berprestasi Tinggi
2. Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya
motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan
Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang
dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan
kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik
(physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri
(esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs). Menurut
Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu:

2. Selalu Perspektif
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
7. Berani Menghadapi Risiko
8. Selalu Mencari Peluang
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
11. Memiliki Kerampilan Personal

Mengetahui Paluh Kurau, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

H. Muhlis Siregar, ST Riswanta


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester :X/1
Materi pokok
:
Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati
Waktu : 4 JP (8 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.2. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran
2. KD Pada KI-4
KD 4.2. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.2.1. Memahami pengertian ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha,
sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
3.2.2. Menganalisis perencanaan usaha usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran
2. Indikator KD Pada KI-4
4.2.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang ide dan peluang usaha,
analisa
peluang usaha, sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
4.2.2. Menentukan usaha pengolahan makanan awetan yang akan dilakukan
4.2.3. Mencoba Membuat perencanaan usaha pengolahan makanan
4.2.4. Menyajkan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati yang dibuat dalam
bentuk lisan dan tulisan
D. Materi Pembelajaran
• Ide dan peluang usaha
• Analisa peluang usaha
• Sumber daya yang di butuhkan
• Administrasi dan pemasaran
• Komponen perencanaan usaha
• Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 5 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit

Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari


“Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Membaca buku teks tentang Perencanaan usaha pengolahan
stimulus) makanan awetan dari bahan pangan nabati
• Menonton, mengamati video dan mencermati tentang model
perencanaan usaha kerajinan
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Komunikatif
dimana peserta didik mendengarkan secara aktif) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
bacaan atau hasil tayangan video tentang model perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati antara lain:
1. Ide dan peluang usaha!
Problem statement 2. Analisa peluang usaha
(pertannyaan/iden 3. Sumber daya yang di butuhkan
tifikasi masalah)
4. Administrasi dan pemasaran
5. Komponen perencanaan usaha
6. Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang perencanaan

Data Collection
(pengumpulan data)
usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan
memperhatikan ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha,
Sumber daya yang di butuhkan, Administrasi dan pemasaran,
Komponen perencanaan usaha dan Langkah-langkah
penyusunan perencanaan usaha
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
hubungan antara perencanaan usaha pengolahan makanan awetan
Verification dari bahan pangan nabati dengan memperhatikan ide dan peluang
(pembuktian) usaha, analisa peluang usaha, Sumber daya yang di butuhkan,
Administrasi dan pemasaran, Komponen perencanaan usaha dan
Langkahlangkah penyusunan perencanaan usaha
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 6 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

Inti 60 Menit
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari informasi
perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati khususnya yang bercirikan makanan khas Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-bahan yang mudah
didapat dan harga terjangkau dari materi yang telah dipelajari baik
dari Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X atau dari
informasi lainnya seperti Internet atau artikel lainnya
Mengasosiasi:
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peserta didik diminta untuk menganalisis dan menyimpulkan
Verification informasi/data tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
(pembuktian) awetan dari bahan pangan nabati
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan
sebaik-baiknya)
Mengomunikasikan:
1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk

Generalization
(menarik
kesimpulan/gener
alisasi) tulisan tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk
tulisan tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
Power Point tentang perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan
harga terjangkau di depan kelas
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 7 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk
membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta
lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang
belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Ciri-
ciri seorang wirausahawan dan Keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau .
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Membaca buku teks tentang Peluang usaha apa yang dapat
stimulus) dilakukan untuk membuat perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan
harga terjangkau
• Menonton dan mengamati video tentang kisah sukses dan
kegagalan seorang wirausahawan yang berkecimpung di
bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati khususnya yang bercirikan makanan khas Sumatera
Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-bahan
Problem statement yang mudah
(pertannyaan/iden didapat dan harga terjangkau
tifikasi masalah) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
bacaan atau hasil tayangan video tentang kisah sukses dan
kegagalan seorang wirausahawan yang berkecimpung di bidang
usaha perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati:
1. Alasan wirausahan tersebut memilih wirausaha bidang
perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati khususnya yang bercirikan makanan khas
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-
bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau
2. Kendala apa yang dihadapi wirausaha tersebut dalam
menjalankan usahanya
3. Apa peran pemerintah untuk membantu wirausaha dalam
mengembangkan usahanya yang bercirikan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-
oleh daerah kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
• Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang
wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan makanan khas
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-
Data Collection bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau dan dapat
(pengumpulan data) dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh daerah kita
• Mengumpulkan data/informasi tentang peluang sukses
wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan makanan khas
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat
dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau
dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh daerah
kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
Verification hubungan antara peluang sukses wirausaha bidang usaha
(pembuktian) pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya
yang bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat langkah-
langkah penyusunan perencanaan usaha kerajinan dengan
inspirasi budaya lokal non benda Khas Sumatera Utara
khsusnya Kabupaten Deli Serdang yaitu Tarian adat yang
sering digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan dan
menuliskan hasil wawancaranya untuk dipresentasikan di
depan kelas
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 8 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta
lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

Inti 60 Menit
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi dari berbagai media peluang kesuksesan ataupu
kegagalan terhadap perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita
• Guru menugaskan sistem dan cara pemasaran usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita dan bagaimana wirausahawan tersebut menyikapi
permintaan dari masyarakat.
Mengasosiasi:
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan

Verification
(pembuktian) sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan
menyimpulkan informasi/data tentang hasil perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya
yang bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Mengomunikasikan:
Generalization 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan
(menarik tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan
kesimpulan/gener awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
alisasi) makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-
oleh daerah kita
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk
tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan
makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-
oleh daerah kita
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
Power Point tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan
harga terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas
oleh-oleh daerah kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat,
memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan bahan hewani atau nabati apa yang banyak terdapat di sekitar
tempat tinggal Anda
2 Peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati apa
yang terdapat di lingkungan sekitar Anda?
3 Tuliskan Pengertian dari usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati?
4 Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk membuat usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati apa yang terdapat di
lingkungan sekitar Anda !

5 Tuliskan lankah-langkah penyusunan perencanaan usaha

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 4.2 Menyusun perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati meliputi ide dan peluang
usaha, sumber
daya, administrasi, dan pemasaran
Topik/Subtopik : Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati
Indikator Pencapaian : 4.2.1. Mencoba Mengolah informasi dan data
Kompetensi yang diperoleh, membuat hubungan
antara pengetahuan dan praktik dalam
bentuk perencanaan usaha dan
menyimpulkan

Rubrik Keterampilan
1. Peserta didik ditugaskan untuk perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
yang terdapat dilingkungan tempat tinggal peserta didik.
2. Tugas dibuat dalam bentuk makalah dan diprsentasikan didepan kelas menggunakan slide Power
Point

3. Pengayaan
1. Membuat Kliping tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi dan pemasaran
2. Hasil klipping dikumpulkan sebagai penilaian secara pribadi

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2.
Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Percut Sei Tuan, Agustus 2016
Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

PENGOLAHAAN DAN WIRAUSAHA PENGAWETAN HEWANI


Mengenal produk pengawetan Bahan Nabati dan Hewani
PENGOLAHAN artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat
dimanfaatkan secara luas. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi
produk matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut.
Pengolahan dan pengawetan pangan telah dimulai dari zaman prasejarah saat manusia memproses
bahan mentah menjadi berbagai jenis bahan masakan dengan cara pemanggangan diatas api,
pengasapan, perebusan, fermentasi, pengeringan dengan matahari, dan penggaraman.
1. Manfaat pengawetan bahan nabati dan hewani
Mutu bahan pangan terbaik adalah sesaat setelah pemanenan atau pemotongan. Setiap produk
makanan atau minuman mempunyai masa keawetan yang berbeda beda, banyak hal yang
mempengaruhinya. Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peternakan dan
pertanian yang awalnya bersifat mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman (pangan) yang
lebih awet dengan sebisa mungkin tetap mempertahankan sifat fisik (tekstur, warna) dan zat gizinya.
Pengawetan pangan tujuan utamanya adalah untuk memperpanjang masa simpan. Kerusakan bahan
pangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu
bakteri, khamir, dan kapang Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan,¡ Serangga, parasit, dan
tikus, Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan Kadar air, udara terutama oksigen;sinar dan
jangka waktu penyimpanan
Enzim Manfaat/Kerugian
Proses Pengawetan dan
Pengolahan

Pektinase Pengolahan sari buah Menjernihkan sari buah


Pengolahan daging Mengempukan daging

Protase (papain dan bromelin)


Alfa-Amilse Pengolahan gula

Memecah pati menjadi glukosa


poliphenol Pengolahan apel
Munculnya warna cokelat
waktu pengupasan apel
Lipoksigenase Pengoahan susu kedelai
Munculnya bau langu pada susu
kedelai
Khlorofil oksidase Pengeringan sayuran

Perubahan warna pada saat


pengeringan dan penyimpanan
Keawetan bahan makanan juga dipengaruhi oleh kadar air, udara terutama oksigen, sinar, dan jangka
waktu penyimpanan Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin rendah kadar air, pangan makin
awet. Sebagai contoh, misalnya susu yang disimpan dalam botol yang tembus sinar, cita rasanya dapat
berubah karena terjadinya oksidasi lemak dan perubaan protein yang prosesnya dibantu oleh
katalisator sinar.
Bahan pangan adalah hasil pertanian yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar yaitu kelompok bahan nabatidan bahan hewani. Bahan nabati adalah bahan yang diperoleh
dan berasal dari tumbuhan seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, umbi-umbian, rumput laut
dan serealia(padi, jagung dan kacang-kacangan) Bahan hewani dihasilkan oleh hewan seperti daging,
ikan, susu dan telur.
Ada beberapa metode pengawetan pangan yaitu dengan cara menonaktifkan, menghambat dan
mencegah faktor-faktor penyebab kerusakan makanan, metode tersebut : Pengawetan dengan suhu
rendah¡ Pengawetan dengan suhu tinggi Pengawetan dengan pengeringan Pengawetan dengan bahan
kimia¡
B. Bahan nabati dan hewani

Bahan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan
makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Contoh bahan nabati antara lain yaitu, manfaat
kelapa biasa maupun kelapa sawit, minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit,
jagung, zaitun, kedelai, jarak,tengkawang, kacang tanah, kemiri, jagung, jambu mete, biji kapas,
coklat, kelapa, manfaat buah apukat yang dapat meningkatkan lemak lipid pada tubuh manusia, dan
masih banyak contoh bahan nabati yang lainnya.
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang
bahan dasarnya dari hasil hewan. Contoh bahan hewani antara lain yaitu susu sapi, telur, ikan,
daging, dan masih banyak contoh bahan hewani yang lainnya.
Mencari ide Perobaan Perencanaan produksi Pembuatan produk pengawetan dari bahan nabati dan
hewani Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena dapat
memperanjang masa simpan, meningkatnya daya tahan, meningkatnya kualitas, nilai tambah dan
sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu produk menjadi memiliki daya
ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.
(Merujuk dari beberapa sumber)
Kalau selama ini kita hanya mengenal produk hewani berupa daging, susu, dan telur, maka kita perlu
tahu lebih dalam sebenarnya yang termasuk produk pangan hewan itu apa saja? Secara istilah, bahan
pangan hewani adalah bahan makanan yang berupa atau berasal dari hewan atau produkproduk yang
diolah dengan menggunakan bahan dasar asal hewan.
Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis pangan hewani adalah:
a. Susu, yaitu brupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diporeh
dengan cara pemerahan.
b. Ikan, dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa-rawa, ikan
yang dipelihara di empang-empang, dilaut dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini
adalah hasil-hasil perikanan lainnya yaitu: kerang, teripang, telur ikan dan lain-lain.
c. Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak (mamalia dan
ungags).
d. Telur, yaitu produk utama dari pemeliharaan ayam petelur, atau produk sampingan
pemeliharaan ungags pedaging.
e. Produk-produk olahan dari bahan tersebut di atas, misalnya produk
f. Olahan susu adalah krim, keju, susu bubuk dan sebagainya. Produk olahan daging adalah
cured meat, sosis, dendeng, dan sebagainya. Produk olahan ikan adalah ikan beku, ikan
pidang, bendeng asap, dan sebagainya. Produk olahan telur adalah telur pindang, telur asin,
bubuk telur dan sebagainya.
C. Proses dan Alat Pengawetan Bahan Nabati Dan Hewani
Secara umum, bahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan setelah dipanen akan mudah
mengalami kerusakan sehingga terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas bahan pangan dan
produknya, maka bahan pangan tersebut perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan. Ada beberapa
metode peng- awetan pangan yaitu dengan cara menonaktifkan, menghambat dan mencegah faktor-
faktor penyebab kerusakan pangan. Setiap metode pengawetan pangan hanya akan berhasil jika
mekanisme peng- awetannya tepat dan sesuai. Bahan pangan hasil pertanian masingmasing
mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda yang penting untuk diketahui untuk digunakan sebagai
dasar saat proses penanganan dan pengolahan.

Halaman | 23

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Dengan mengetahui sifat setiap bahan pangan, diharapkan proses penanganan dan pengolahan
akan tepat dan sesuai. Beberapa metode untuk pengawetan bahan pangan adalah sebagai berikut.
1. Pengawetan dengan Suhu Rendah
Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam
lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer (pembeku). Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah.
Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2°C sampai 8°C. Cara pengawetan
pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendi- nginan (cooling) dan pembekuan (freezing).
Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam lemari es pada umumnya mencapai suhu 5
sampai 8 C atau -2 sampai 8 C. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.
Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24 C. Pembekuan cepat (quick
freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -40 C.
Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana
produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika penyimpanan
dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-
sayuran akan mengalami kerusakan fisik yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan
buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu hangat, juga tidak
akan menghasilkan keawetan.
2. Pengawetan dengan Suhu Tinggi
Pengawetan dengan suhu panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan
dengan istilah memasak. Saat kamu memasak, misalnya merebus atau menggoreng suatu bahan
makanan, sebenarnya kamu sedang melakukan proses pengawetan dengan suhu panas. Tetapi
seringkali kita tidak mengetahui batasan pemanasan yang dilakukan terhadap makanan. Jika
pemanasannya tidak tepat, maka akan banyak nilai gizi yang hilang dari makanan yang dimasak
tersebut. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak.
Dua faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan panas, yaitu sebagai berikut. 1)
Jumlah panas yang diberikan harus cukup untuk mematikan mikroba pembusuk dan mikroba
pathogen.
2) Jumlah panas yang digunakan tidak boleh menyebabkan penurunan gizi dan cita rasa makanan.
Jumlah panas yang diberikan dalam proses pengolahan pangan tidak boleh lebih dari jumlah
minimal panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba yang dimaksud. Dalam proses
pemanasan, ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu jika suhu yang digunakan rendah, maka
waktu pemanasan harus lebih lama. Jika suhu tinggi, waktu pemanasan singkat. Sebagai contoh:
misalnya jumlah panas yang diterima bahan jika kita memanaskan selama 10 jam di dalam air
mendidih (100 C) kira-kira sama dengan memanaskan bahan tersebut selama 20 menit pada suhu
121 C. Berdasarkan penggunaan suhu, waktu dan tujuan pemanasan, proses pemanasan dapat dibagi
dalam dua kelompok besar, yaitu proses pasteurisasi dan sterilisasi. a.Sterilisasi
Istilah sterilisasi berarti membebaskan bahan dari semua mikroba. Karena beberapa spora bakteri
relatif lebih tahan terhadap panas. Maka sterilisasi biasanya dilakukan pada suhu yang tinggi
misalnya 121 C (250 F) selama 15 menit. Pada makanan dikenal istilah sterilisasi komersial.
Sterilisasi komersial adalah sterilisasi yang biasanya dilakukan terhadap sebagian besar pangan di
dalam kaleng atau botol. Makanan yang steril secara komersial berarti semua mikroba penyebab
penyakit dan pembentuk racun (toksin) dalam makanan tersebut telah dimatikan, demikian juga
semua mikroba pembusuk. Dengan demikian, produk pangan yang telah mengalami sterilisasi akan
mempunyai daya awet yang tinggi; beberapa bulan sampai beberapa tahun. b. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif cukup rendah (umumya dilakukan di bawah
100 C) dengan tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga bahan pangan
yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari (misalnya produk susu
pasteurisasi) sampai beberapa bulan (misalnya produk sari buah pateurisasi). Walaupun proses ini
hanya mampu membunuh sebagian populasi mikroorganisme, namun pasteurisasi ini sering
diaplikasikan terutama jika dikhawatirkan bahwa penggunaan panas yang lebih tinggi akan
menyebabkan terjadinya kerusakan mutu (misalnya pada susu).

Halaman | 24

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tujuan utama proses pemanasan hanyalah untuk membunuh mikro-organisme pathogen (penyebab
penyakit; misalnya pada susu) atau inaktivasi (menghentikan aktivitas) enzim-enzim yang dapat
merusak mutu (misalnya pada sari buah).
Makanan yang dipasteurisasi tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi mempunyai masa simpan
yang terbatas disebabkan mikroba nonpatogen dan pembusuk masih ada dan dapat berkembang biak.
Oleh karena itu pasteurisasi biasanya disertai dengan cara pengawetan lain, misalnya makanan yang
dipasteurisasi kemudian disimpan dengan cara pendinginan (di dalam lemari pendingin). c.
Blanching
Blanching adalah pemanasan pendahuluan yang biasanya dilakukan terhadap buah-buahan dan
sayur-sayuran untuk menginaktifkan enzim-enzim di dalam bahan pangan tersebut, di antaranya
adalah enzim katalase dan peroksidase yang merupakan enzim-enzim yang paling tahan panas di
dalam sayur-sayuran. Blanching selalu dilakukan jika bahan pangan akan dibekukan karena
pembekuan tidak dapat menghambat keaktifan enzim dengan sempurna. Bergantung pada panas yang
diberikan, blanching juga dapat mematikan beberapa mikroba. Blanching biasanya dilakukan pada
d. Sterilisasi Produk secara Sinambung
(Proses Aseptis) Pada prinsipnya, proses sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai kombinasi suhu
dan waktu. Jika digunakan suhu yang lebih tinggi, waktu sterilisasinya makin pendek.
Diketahui bahwa kombinasi suhu yang lebih tinggi dan waktu pendek ini dapat memberikan
keuntungan berupa mutu produk yang lebih baik. Karena itulah, muncul konsep sterilisasi High
Temperatur Short Time (HTST) dan Ultra High Temperature (UHT). Pada kondisi ini, sterilisasi
dilakukan pada suhu 130-145 C tetapi hanya dalam beberapa detik saja. Karena itu, diperlukan
peralatan pemanasan yang mampu men- capai suhu tersebut dan sekaligus secara cepat mampu
mendinginkannya kembali. Pada sistem aseptik ini, dilakukan proses sterilisasi produk pangan dan

Halaman | 25

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
bahan pengemas (wadah) secara terpisah. Pengisisan produk dilakukan setelah wadah dan produk
terlebih dahulu disterilisasikan sehingga untuk mempertahankan sterilitas produk dan wadah, proses
pengisian harus dilakukan pada ruangan yang steril. Karena itulah, proses pengisian dan pengemasan
dengan cara ini disebut sebagai proses pengemasan aseptik karena memang diperlukan kondisi yang
aseptik.
3. Pengawetan dengan Pengeringan
Saat petani padi tiba waktunya untuk memanen hasil bertaninya, pernahkan kamu melihat hal apa
yang dilakukan petani tersebut dengan padi hasil panennya? Pernahkah kamu melihat petani tersebut
menjemur padi di bawah sinar matahari? Itulah salah satu contoh proses pengeringan. Pengeringan
adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan
cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan
tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya.
Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga
memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu, banyak
bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya tembakau, kopi, teh, biji-
bijian, dan lain- lainnya. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan secara merata,
dan uap air dikeluarkan dari seluruh permukaan bahan tersebut. Faktor-faktor yang memengaruhi
pengeringan terutama adalah luas permukaan bahan, suhu pengeringan, aliran udara, dan tekanan uap
di udara. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu alat pengering (articial drier), atau
dengan penjemuran (sun drying), yaitu pengeringan dengan menggunakan energi langsung dari
sinar matahari.
Pengeringan buatan (articial drying) mempunyai keuntungan karena suhu dan aliran udara dapat
diatur sehingga waktu pengeringan dapat ditentukan dengan tepat dan kebersihan dapat diawasi
sebaik-baiknya. Penjemuran mempunyai keuntungan karena energi panas yang digunakan murah
dan bersifat murah serta melimpah, tetapi kerugiannya adalah jumlah panas sinar matahari yang
tidak tetap sepanjang hari, dan kenaikan suhu tidak dapat diatur sehingga waktu penjemuran sukar
untuk ditentukan dengan tepat. Selain itu, karena penjemuran dilakukan di tempat terbuka yang
langsung berhubungan dengan sinar matahari, kebersihannya harus diawasi dengan
sungguhsungguh. Kadar air suatu bahan yang dikeringkan memengaruhi seberapa jauh penguapan
dapat berlangsung, lamanya proses pengeringan dan jalannya proses pengeringan.
4. Pengawetan dengan Bahan Kimia
Pengawetan bahan pangan dapat juga dilakukan dengan melakukan penambahan bahan kimia
tertentu, yang telah diketahui memiliki efek mengawetkan. Penggunaan bahan kimia untuk pengawet
harus digunakan dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan ketentuan agar aman bagi
manusia.Pemberian Asam, Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu:
(1) asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari
buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; (2)
asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan
(3) asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah asam
sintetik yang dapat kita temui sehari-hari.
D. Cara merancang pengawetan bahan nabati dan hewani
1. Mencari ide
Ide perancangan yang dicari dapat berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan
yang sudah dilakukan di daerah setempat, atau berupa proses pengawetan yang belum pernah
dilakukan di daerah tersebut.
2. Percobaan
Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk pengawetan yang
sudah ada, atau percobaan untuk memperoleh resep baru pengawetan. Lakukan percobaan sampai
ditemukan proses dan teknik yang tepat
3. Perencanaan Produksi

Halaman | 26

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rancangan proses pengawetan yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan
bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pengawetan hingga pengemasan. Buatlah
perancangan sesuai dengan meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan
4. Pembuatan Produk
Lakukan proses sesuai rencana dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu langkah akan
mempengaruhi kualitas. Ingatlah selalu untuk memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
agar menghasilkan produk pengolahan yang higienis
E. Pengawetan dan perawatan produk hasil pengawetan bahan nabati dan hewani
Pengemasan dan pelabelan adalah tahap terkakhir dalam proses pengolahan pangan sebelum
dipasarkan. Pengemasan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk. Jadi, peran
teknis, ekonomis, dan sosial harus dipahami dengan baik.
Kemasan yang baik adalah kemasan yang memenuhi keinginan konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Kemasan harus melindungi isi dnegan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah
dibawa.
2. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
3. Labeling harus jelas dan komplit.
4. Bahan kemasan haruslah ramah lingkungan.
A. Fungsi Kemasan 3
dasar fungsi kemasan :
1. Fungsi perlindungan, meliputi melindungi isi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan
sinar matahari
2. Fungsi penanganan, meliputi kemudahan dalam membuka, mudah dalam tahap penanganan,
pengangkutan dan distribusi ; mempunyai fisik yang baik, efisien, ekonomis ; aman untuk lingkungan
; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai norma dan standar yang ada ; mudah dibuang
dan mudah di bentuk atau dicetak ;
3. Pemasaran, meliputi menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampilan kemasan.
B. Jenis dan Bahan
a. Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya
relatif kecil dan biasa disebut kemasan eceran. Contoh : air putih (cup), botol mizon*,
botol aqu*
b. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini
tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk
sirup dalam botol.
c. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak
diperuntukan sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton
gelombang
C. Bahan Kemasan
Bahan-bahan kemasan yang umumnya digunakan yaitu :
1. Logam
2. Gelas
3. Plastic
4. Kertas
5. flexsibel.
D. Persyaratan Kemasan
1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga
kestabilan mutu agar tetap sama.
2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label
harus tercetak dengan jelas dan komplit.

Halaman | 27

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif 4. Kemsan
harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan.
5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
E. Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan
informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan
bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa produsennya,
lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan.
Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa
“setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang dikemas
untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan pangan”
Label yang dimaksud adalah sekurang-kurangnya :
1. Nama Produk
2. Nama dagang
3. Komposisi
4. Berat/isi bersih
5. Nama dan alamat produsen
6. Nomor pendaftaran (PIRT/MD)
7. Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
8. Kode Prouduksi

Halaman | 28

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 1 Materi
pokok :
Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
Waktu : 4 JP (8 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.3. Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
2. KD Pada KI-4
KD 4.3. Mengolah makanan awetan dari bahan pangan nabati berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD Pada KI-3
3.3.1. Memahami Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan
3.3.2. Menganalisis Macam-macam makanan awetan
3.3.3. Memahami Teknik pengolahan/pengawetan
3.3.4. Menganalisis jenis dan kegunaan bahan kemas

Halaman | 29

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.3.5 Mengevaluasi teknik penyajian dan pengemasan
2. Indikator KD Pada KI-4
4.3.1. Mencoba Latihan membuat makanan awetan dan mengemas dari bahan
pangan nabati
4.3.2. Mengolah atau menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari
kegiatan mengamati dan eksperimen pengolahan makanan serta membuat
hubungan keduanya dan menyimpulkan
D. Materi Pembelajaran
• Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan
• Macam-macam makanan awetan
• Teknik pengolahan/pengawetan
• Tahapan pengolahan/pengawetan
• Jenis dan kegunaan bahan kemas
• Teknik penyajian dan pengemasan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 9 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit

Halaman | 30

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Sistem pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 31

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang Sistem pengolahan
stimulus) makanan awetan dari bahan pangan nabati dan pengemasan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
• Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati berbagai
produk makanan awetan di industri sekitar sekolah, toko
makanan, internet, video dan atau membaca literatur/buku
teks
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
berbagai produk makanan awetan di industri sekitar sekolah, toko
makanan, internet, video dan atau membaca literatur/buku teks
Problem statement (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
(pertannyaan/iden peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
tifikasi masalah) pelajaran)

Halaman | 32

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Mengumpulkan data dan informasi tentang pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati dan pengemasan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang bagaimanakah jenis,
karakterteristik bahan dan alat pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang akan
diproduksi dalam hal ini karena kita berada di Sumatera
Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli
Serdang, Medan dan sekitarnya, maka pengolahan makanan
yang akan diproduksi harus menjadi ciri khas daerah kita
seperti menjadi oleh-oleh khas makanan Bika Ambon, Roti
Ketawa, Bolu Gulung Miranti, Roti Kacang Hitam Cap Beo
dan lainnya. Semua itu merupakan makanan sederhana yang
menjadi ikon oleh-oleh dari Sumatera Utara
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi Macam-macam pengolahan makanan dengan nabati
yang mudah didapat dan harganya sangat terjangkau diolah
mnejadi makanan yang enak, sehat dan bergizi serta
diharapkan nantinya dapat menjadi makanan oleh-oleh khas
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang dari materi yang telah
dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas X atau dari informasi lainnya seperti Internet atau artikel
lainnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara jenis, karakterteristik bahan dan alat
pengolahan makanan yang akan diproduksi dalam hal ini
Verification karena kita berada di Sumatera Khususnya berada di
(pembuktian) Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan
sekitarnya dengan bahan-bahan dasar yang banyak terdapat
dilingkungan kita sehingga dapat diproduksi dengan harga
yang ekonomis
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
pengolahan makanan awetan dari bahan

Halaman | 33

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat yang akan di praktekkan dan
akan dipasarkan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 10 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 34

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta
lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua

kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan


YME
Absensi kehadiran siswa

Halaman | 35

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Guru membuat kelompok peserta didik berdasarkan
kelompok Pengolahan makanan yang sudah ditentukan
yaitu
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar
aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti
keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Peng0lahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang
Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue
Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau
Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka
buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas
yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara
Khususnya Kabupaten Deli Serdang

Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca cara pengolahan makanan awetan
stimulus) dari bahan pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat dalam hal ini
pengolahan makanan yang akan di dipraktekkan oleh
masing-maing kelompok pengolahan makanan yang sudah
di bagi guru
• Setiap kelompok berdasarkan kelompok pengolahan
makanan yang sudah ada, mengamati tanyangan video
tentang cara pembuatan, baik alat, bahan dan langkah-
langkah pengolahan makanan sesuai kelompoknya masing-
masing.
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti

Halaman | 36

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang
seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau
diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari
Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas dan
lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang
mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
Kabupaten Deli Serdang
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu
pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
berbagai produk pengolahan makanan dengan inspirasi makanan
Problem statement dengan bahan dasar yang mudah didapat didaerah lingkungan sekitar
(pertannyaan/iden peserta didik berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
tifikasi masalah) setempat sesuai kelompok pengolahan makanan yang ditetapkan guru
antara lain:
• Bagaimana mengatasi tingkat kesukaran dari masing– masing
pengolahan makanan yang akan dibuat
• Apakah produksi pengolahan makanan yang akan dibuat dapat
dipasarkan?
• Bagaimana teknik pemasarannya?
• Berapa lama waktu yang diberikan guru untuk menyelesaikan
tugas pengolahan makanan sesuai dengan kelompok dan
produk makanan yang akan dibuat dan berapa jumlah yang
akan diproduksi
• Bagaimana pembiayaan untuk produksi terhadap produk
pengolahan makanan yang akan dibuat
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)

Halaman | 37

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) Mengumpulkan data dan informasi tentang Teknik produksi
terhadap produk pengolahan makanan yang akan dibuat antara lain:
1. Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka jenis Umbi-
umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik Singkong, Keripik
pisang dan lainnya
2. Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang seperti
Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau diolah
menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari
Tebing Tinggi
3. Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju Goreng (Kue Daki
istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas, aneka peyek gurh dan
renyah, roti ketawa
5. Pengolahan makanan awetan dari aneka buah seperti Sirup
buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan Pengolahan makanan
lainnya dengan bahan dasar khas yang mudah dan banyak
terdapat di Sumatera Utara Khususnya Kabupaten Deli
Serdang
• Mengumpulkan data/informasi tentang tahapan proses, jenis
dan kegunaan bahan kemas serta teknik penyajian dan
pengemasan terhadap hasil produk pengolahan makanan
yang akan diproduksi dan siap dipasarkan agar menarik bagi
calon pembeli
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
macam-macam pembuatan pengemasan terhadap hasil
produk pengolahan makanan yang nantinya setelah
diselesaikan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)

Halaman | 38

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan untuk

menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk


mempraktikkan produk pengolahan makanan yang akan
dipraktekkan
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 11 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 39

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Teknik
produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan
makanan”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengan memberikan
beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan
dan memerika kelengkapan alat dan bahan setiap kelompok
untuk dipraktekkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Teknik produksi dan Tahapan proses produksi
pengolahan makanan .

• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan


• Menugaskan peserta didik untuk duduk berdasarkan
kelompok pengolahan makanan yang telah ditentukan
untuk penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 40

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Mengamati 60 Menit
Data Collection • Sebagai bahan pertimbangan dan masukan, guru
(pengumpulan data) mendemontraikan atau menunjukkan video tutorial
langkah-langkah pembuatan beberapa pengolahan
makanan ringan dari bahan-bahan dasar yang mudah
didapat dilingkungan tempat tinggal pesreta didik dan
menjadi makanan khas daerah tersebut khususnya
Sumatera Utara Kabupaten Deli Serdang yang memiliki
nilai jual yang tinggi dan ekonomis
• Guru menampilkan gambar-gambar pengolahan makanan
dari bahan nabati yang mudah didapat didaerh tempat
tinggal peserta didik:
Verification Gambar produk pengolahan makanan aneka macam
(pembuktian) keripik

Halaman | 41

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar pengolahan makanan dari aneka
kacang

Gambar Aneka makanan Ringan lainnya

Halaman | 42

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar aneka macam peyek

Halaman | 43

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh makanan yang menjadi makanan oleh
oleh khas daerah kita

Halaman | 44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengeksplorasi:

Peserta didik berdasarkan data dan informasi tentang


Teknik dan tahapan proses produksi pengolahan
makanan sesuai dengan Kelompok pengolahan
makanan yang sudah ditentukan mencoba
mempraktikkan tahap demi tahap
Peserta didik mengeksplor langkah-langkah yang
mereka ketahui dengan contoh pengolahan makanan
yang telah ditayangkan /didemontraikan oleh guru

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana


peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)

Halaman | 45

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
hubungan antara Teknik dan tahapan proses produksi pengolahan
makanan sesuai dengan Kelompok pengolahan makanan yang sudah
ditentukan mencoba mempraktikkan tahap demi tahap
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
4. Guru memberikan tugas kelompok untuk menyelesaikan
Produk pengolahan makanan dengan inspirasi bahan dasar
yang mudah didapat di daerah sekitar berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat seuai kelompok
pengolahan makanan yang sudah ditetapkan
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 12 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 46

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan memeriksa
ruangan dan taman kelas sudah bersih, mengingatkan peserta
didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
khususnya lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan
yang sehat diawali dengan menghimbau kesadaran peserta
didik untuk membuang

sampah pada tempatnya.


• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

Inti 60 Menit
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian) Setiap kelompok kerajinan mempersiapkan produk kerajnan yang
akan dipresentaikan di depan kelas, mulai dari langkah pembuatan,
tingkat kesulitan, kemungkinan pasar atau daya jual, dan keuntungan
yang akan diperoleh dari modal yang dikeluarkan dalam proses
pembuatan produk makanan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Mengomunikasikan:
1. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil
produk pengolahan makanan sesuai kelompok yang udah
Generalization ditetapkan oleh guru
(menarik 2. Kelompok lain mengamati dan memberikan tanggapan,
kesimpulan/gener kritik, dan saran terhadap hasil produk pengolahan makanan
alisasi) yang telah dipresentasikan oleh kelompok lainnya.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Halaman | 47

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat,
memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk
memasarkan hasil produksi kelompoknya, dan melaporkan
hasil penjualannya pada pertemuan berikutnya.
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan

materi yang telah dibahas.


6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Peserta didik ditugaskan secara berkelompok menulikan dengan
sistematik dimulai dari alat, bahan, serta langkah-langkah pembuatan
pengolahan makanan yang telah dipraktikkan

2 Berapakah modal yang dikeluarkan untuk produksi pengolahan makanan


yang telah di praktikkan
3 Apakah kerajinan yang dirpoduksi dapat dipasarkan dengan nilai jual
yang baik?
4 Tuliskan Teknik penyajian dan pengemasan yang baik untuk
menunjang harga jual dari produk makanan kelompok Anda
5 Tuliskan Macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal
non benda dan material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat di Kabupaten Deli Serdang?

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 4.3 Mengolah makanan awetan dari
bahan pangan nabati berdasarkan daya
dukung

Halaman | 48

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
yang dimiliki oleh daerah setempat
Topik/Subtopik : Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat
Indikator Pencapaian : 4.3.2. Menyajkan hasil analisis dan simpulan
Kompetensi dalam berbagai bentuk media (lisan dan
tulisan) Memproduksi pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan
nabati dan pengemasan berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat

Rubrik Keterampilan
1. Membuat Presentasi terhadap produksi pengolahan makanan dengan inspirasi bahan dasar
nabati yang mudah didapat di daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat yang telah dipraktekkan dan disajikan didepan kelas secara berkelompok
2. Membuat makalah tentang perencanaan usaha sesuai dengan produksi pengolahan
makanan dengan inspirasi bahan dasar nabati daerah sekitar berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah dipraktekkan

3. Pengayaan
1. Bahan dasar nabati apa saja yang dapat di jadikan sebagai bahan produksi
pengolahan makanan khususnya yang terdapat di Sumatera Utara Kabupaten Deli
Serdang??
2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi pengolahan makanan dengan
inspirasi bahan dasar nabati daerah sekitar dapat membantu perekonomian
penduduk setempat?
3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap
kegiatan produksi pengolahan makanan dengan inspirasi bahan dasar nabati
daerah sekitar?

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


• Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

Halaman | 49

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
DAMAINI, S.Pd ..........................................................
NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003
Lampiran Materi
CARA MEMBUAT KERIPIK SINGKONG RENYAH
Keripik singkong adalah makanan yang terbuat dari singkong yang diiris tipis lalu digoreng. Nama
makanan ini memang sudah terkenal di seluruh wilayah Indonesia. Dengan ciri khas rasanya yang
enak dan renyah membuat semua orang suka. Makanan ini termasuk kedalam golongan makanan
ringan.
Untuk memdapatkan keripik singkong yang enak dan gurih, pilihlah singkong yang benar-benar
masih segar dan bagus. Singkong yang masih segar biasanya terlihat dari tanah yang masih
menempel pada singkong tersebut, dan ketika dikupas dalamnya masih telihat putih bersih tidak adak
bercak garis yang berwarna biru. Baiklah, membahas tentang singkong,mari kita simak resep dan
Cara Membuat Kripik Singkong Renyah dibawah ini .

Bahan :

1 kg singkong yang masih segar

1 sendok makan kapur sirih

250 ml air
Bumbu yang dihaluskan :
 3 sendok makan garam halus
 1 sendok makan gula pasir
 8 butir bawang merah
 4 siung bawang putih
 minyak untuk menggoreng secukupnya Cara Membuat Kripik Singkong Renyah :
1. singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci dengan air sampai benar-benar bersih
2. singkong diiris tipis-tipis dengan alat pemotong supaya hasilnya sama dan seukuran
3. masukkan kapur sirih kedalam air
4. rendam singkong yang sudah diiris tipis kedalam air kapur sirih
5. masukkan bumbu yang sudah dihaluskan kedalam rendaman singkong lalu aduk rata
diamkan selama 1 jam

Halaman | 50

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6. singkong yang sudah direndam angkat lalu tiriskan sampai benar-benar kering tanpa dijemur
dibawah sinar matahari
7. panaskan minyak diatas api sedang lalu goreng singkong yang yang sudah kering tunggu
sampai matang sambil sedikit diaduk, angkat tiriskan
8. masukkan singkong yang sudah matang kedalam toples dan siap disajikan

CARA MEMBUAT KERIPIK PISANG RENYAH


Makanan yang terbuat dari buah pisang mentah ini memang selalu dijadikan sebagai cemilan yang
paling populer dan bahkan sangat terkenal dimana-mana. Di supermarket keripik pisang ini banyak
tersedia berbagai merk dan pilihan rasa. Buah pisang mentah dibuat menjadi keripik pisang yang
sangat enak dan renyah yang dimilikinya. Keripik pisang ini punya variasi rasa yaitu ada keripik
pisang manis, keripik pisang asin dan juga keripik pisang dengan rasa coklat. Dan keripik pisang
coklat inilah yang akan dibuat sebagai resep terbaru dari kami yang bisa anda langsung mencobanya
di rumah.
Keripik pisang coklat merupakan cemilan yang bisa dikatakan sebagai kue kering karena makanan ini
dibuat dengan cara digoreng kering. Biasanya disimpan kedalam toples supaya tidak lembab dan
rasanya tidak renyah lagi. Untuk resepnya sama seperti keripik pisang manis dan asin yaitu dibuat
dengan cara digoreng lalu ditaburi dengan coklat bubuk. Untuk resepnya akan dipaparkan dibawah
ini :

Bahan :
 1 kg buah pisang mentah
 gula halus secukupnya
 garam sedikit saja
 air kapur sirih 2 sendok makan
 minyak goreng 600 gr
 coklat bubuk secukupnya
 tepung meizena 2 sendok makan
 air untuk merendam secukupnya Proses Membuat Keripik Pisang Coklat :
1. Kupas kulit buah pisang yang masih mentah lalu diiris tipis memanjang
2. Campurkan air kapur sirih engan air biasa dan rendam buah pisang kedalamnya
3. Diamkan dulu selama 35 menit lalu diangkat dan tiriskan dan taburi garam
4. Panaskan minyak lalu goreng buah pisang sampai kering dan renyah, angkat sisihkan
5. Campurkan coklat bubuk, gula halus dan tepung meizena sambil diaduk-aduk
6. Taburi pisang dengan bahan taburan yang sudah dicampur sampai rata lalu siap disajikan
Memang mudah bagi anda yang sudah biasa membuatnya. Akan tetapi, bagi anda yang belum
pernah mempraktekkannya pasti akan merasa kesulitan dalam Proses Cara Membuat Keripik
Pisang Coklat Manis Renyah ini. Tapi apabila terus mencoba pasti akan menemukan cita rasa
yang pas.
CARA MEMBUAT KUE TELUR GABUS (KUE KEJU GORENG) RENYAH Bahan-bahan
1. 250 gram tepung sagu/kanji/tapioka

Halaman | 51

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. 2 butir telur
3. 50 gram mentega/ margarine (suhu ruangan)
4. 100 gram keju Cheddar (parut)
5. 1/4 sendok teh garam
6. minyak untuk menggoreng Langkah
1. Blender keju parut,mentega,garam,telur hingga halus,lembut dan tercampur rata 2.

Masukan tepung sagu/kanji/tapioka ke mangkuk..buat lubang ditengah lali tuang hasil blenderan
yang sudah halus tadi 3.

Aduk dengan spatula..lalu uleni dengan tangan sampai kalis dan mudah dibentuk
4.

Ambil sejumput adonan, jangan terlalu besar agar kue kering dan renyah. Letakkan di telapak
tangan kemudian gelintirkan adonan dengan cara menggosokan kedua telapak tangan hingga adonan
berbentuk silinder panjang dengan ujung-ujung yang runcing (seperti cacing) 5.

Halaman | 52

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Masukan adonan yang sudah dibentuk kedalam wajan yg berisi minyak dingin (minyak dengan
suhu normal yg belum dipanaskan) hingga semua adonan terendam 6.

Jika telah cukup banyak adonan yang terendam minyak, hidupkan api kompor dan panaskan minyak
dengan api kecil/sedang. Biarkan minyak menjadi panas dan adonan kue terlihat mengeras. Jangan
mengaduk saat adonan belum kering.. Karna bs membuat adonan pecah2 7.

Setelah warna aga keemasan angkat kue dan tiriskan


Nb : jangan menggoreng terlalu lama dan terlalu coklat karna rasa kue akan menjadi sedikit pahit 8.

Halaman | 53

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Masukan ke dalam wadah yang kedap apabila kue sudah benar2 dingin supaya terjaga kerenyahannya

CARA MEMBUAT KUE BAWANG GURIH DAN ENAK


langkah-langkah berikut ini untuk membuat kue bawang yang super gurih:
Bahan dan bumbu :

 100 gram tepung kanji


 500 gram tepung terigu
 100 gram ebi
 1 butir telur ayam
 100 ml santan
 1 liter minyak goreng
 5 siung bawang putih
 10 siung bawang merah
 5 batang seledri
 Garam secukupnya
Langkah-langkah cara membuat kue bawang
1. Pertama-tama haluskan terlebih dahulu bawang putih, bawang merah, ebi, seledri dan
garam. Dalam mangkuk berukuran besar, masukkan santan, telur, dan bumbu yang
sudah dihaluskan tadi, kemudian aduk hingga tercampur rata.
2. Setelah itu, tambahkan tepung terigu dan tepung kanji sedikit demi sedikit, kemudian
aduk kembali hingga tercampur rata sampai adonannya mudah dibentuk. Ambil
sedikit adonan, kemudian giling hingga berbentuk seperti lembaran kertas. Alasi
dengan kertas roti dibawahnya sebelum menggiling adonan. Anda juga bisa
menggunakan ampia (mesin pembuat mie) untuk memipihkan adonannya.
3. Potong lembaran adonan tadi berbentuk seperti stick. Tuangkan minyak ke dalam
wajan penggorengan, kemudian panaskan.
4. Goreng kue bawang dengan api sedang hingga berubah warna kecoklatan dan renyah.
Sambil diaduk-aduk yah biar tidak menggumpal.
5. Simpan kue bawang di wadah tertutup seperti toples. Dan tadaaaah, kue bawang yang
renyah dan gurih ini sudah siap dinikmati bersama keluarga tercinta

Halaman | 54

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
CARA MEMBUAT KUE SAPIK
Kue Sapik
BAHAN:
250 gram tepung beras
3 butir telur
150 gram gula pasir
250 cc santan dari
1 butir kelapa
1/4 sdt kayu manis bubuk
1/4 sdt garam
- - Minyak goreng untuk olesan

CARA MEMBUAT:
1. Kocok telur hingga rata. Campur tepung beras, gula pasir, kayu manis bubuk, dan garam.
2. Tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk kawat hingga licin.
3. Panaskan cetakan kue semprong model jepitan yang sudah diolesi minyak. Tuang 3 sdm adonan ke
dalam cetakan.
4. Panggang hingga matang sambil dibalik, lalu gulung panas-panas. Sisihkan hingga dingin dan
keras atau garing.

Untuk: 300 gram


CARA MEMBUAT KACANG TOJIN
Bahan-bahan
1. 1/2 kg Kacang Tanah kupas
2. 500 ml Santan ( dari 1/2 butir kelapa ) @Rp 3000
3. Secukupnya Minyak untuk menggoreng
4. 3 sdm Mentega Blue Band
5. Secukupnya Bawang putih goreng
6. 5 siung Bawang putih ( dihaluskan )
7. 2 sdm Garam
8. 1 sdm Merica bubuk Langkah
1. Siapkan semua bahan, cuci kacang sebentar saja kemudian tiriskan. Kupas bawang putih,cuci bersih
kemudian dihaluskan dengan garam dan merica bubuk. Sisihkan
2. Peras kelapa dan taruh santannya didalam panci sebanyak 500 ml. Kemudian didihkan santan dengan
api kecil, setelah mendidih matikan api kompor, kemudian masukkan bumbu yg sudah dihaluskan
sambil diaduk2 sampai rata.
3. Tambahkan kacang tanah kedalam panci tersebut sambil diaduk2 sampai rata, biarkan bumbu
meresap dan diamkan sampai air santannya dingin.
4. Setelah dingin tiriskan kacang menggunakan tirisan santan.
5. Panaskan minyak goreng yg sudah diberi tambahan mentega kedalamnya, kemudian masukkan
kacang dan goreng hingga kuning kecoklatan dan matang.
6. Angkat kacang dan tiriskan dengan dilapisi tissu. Tambahkan bawang putih goreng, aduk2 sampai
rata.
7.

Halaman | 55

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kacang bawang gurih dan renyah siap untuk disantap.
Kacang Telur Manis Gurih

Bahan-bahan
1. 500 gram Kacang
Tanah Kupas/Kulit
2. 3 butir Telur Ayam
3. 350 gram Tepung
Terigu
4. Bumbu :
5. 6 siung Bawang Putih (dihaluskan)
6. 1 1/2 sendok teh Garam
7. 100 gram Gula Pasir Bubuk
8. 1 bungkus Royco Ayam Langkah
1. Sangrai kacang tanah selama 10 menit. Sisihkan.
2.

Kocok lepas telur, masukkan bumbu, aduk sampai rata.


3.

Halaman | 56

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kemudian masukkan kacang, aduk rata. Tambahkan 4 sdm tepung terigu, aduk rata.
4.

Taburkan sisa tepung secukupnya saja diatas nampan. Tambahkan beberapa sendok kacang.
5.

Aduk kacang bersama terigu, gunakan bantuan 2 buah sendok untuk mencampurnya, setelah itu baru
digosok2 dgn tangan sambil dipisah2kan kacang yang masih menempel satu sama lain. Jangan lupa
sambil dibaluri tepung saat proses memisahkan kacang tadi.
6.

Halaman | 57

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Ayak kacang berbalut tepung tsb di saringan berlobang besar untuk membuang sisa tepung (saya
pakai baskom berlobang, tuh yg warna biru itu hehehh...).
7.

Sisihkan dulu di tempat lain kacang tepung siap gorengnya.


8. Ulangi kembali pengerjaannya mulai dari langkah 4, 5 dan 6 hingga semua bahan habis.
9. Goreng hingga matang.

CARA MEMBUAT SIRUP BUAH DARI NENAS

Halaman | 58

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Halaman | 59

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RESEP MEMBUAT WAJIK BANDUNG
Sesuai dengan namanya kue tradisional ini adalah kuliner khas kota Bandung, namun sudah tersebar
luas diberbagai daerah dinusantara karena kenikmatannya. Selain itu jika dilihat dari rasanya, kue ini
sangatlah manis yang ketika digigit agak lengket, dan karena hal itulah yang menjadikan daya tarik
dari Wajik Bandung tersebut.

Lalu apa yang membedakan antara kedua jenis wajik diatas?, pertama wajik
gula merah tentu saja menggunakan bahan pemanis berupa gula merah sehingga warnanya
kecokelatan, sedangkan wajik khas dari bandung ini pada umumnya menggunakan bahan pemanis
gula pasir dan lebih berwarna-warni. Perbedaan kedua wajik gula merah lebih dominan dengan bahan
beras ketan sehingga tekturnya sedikit kasar berupa buliran beras ketan, sedangkan wajik bandung
walaupun dalam membuatnya juga menggunakan bahan beras ketan akan tetapi lebih dominan
dengan bahan berupa kelapa parut sehingga tekturnya lebih lembut. Selain itu secara umum wajik
seperti ini juga dikemas dengan kertas minyak atau plastik namun untuk wajik gula merah pada
umumnya tidak dikemas.

Dahulu kue manis khas seperti ini kebanyakan berbentuk prisma segitiga dengan warna hijau muda
dan merah muda yang dikemas dengan kertas minyak warna putih dan sering dijumpai
diwarungwarung dimana saja. Namun menurut kami kue tradisional seperti ini diluar kota Bandung
sudah semakin jarang untuk bisa ditemukan. Oleh karena itu bagi anda yang tinggal diluar Bandung

Halaman | 60

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dan merindukan kue yang sangat manis ini, maka yang terbaik adalah mencoba untuk membuatnya
sendiri dirumah, dan jika anda tertarik berikut adalah salah satu resepnya.

Resep
5 butir kelapa, kemudian diparut
125 gram beras ketan
150 gram gula pasir
Garam dan Essens secukupnya
Agar-agar secukupnya
Pewarna makanan(optional bila suka)
Kertas minyak atau plastik untuk membungkus

Cara membuat
• Rendamlah beras ketan kira-kira setengah jam kemudian kukus hingga matang
• Rebuslah gula dengan sedikit air hingga meleleh
• Jika sudah masukan kelapa parut, garam dan tepung agar-agar kemudian diaduk
• Masukan beras ketan kukus sambil diaduk terus hingga kering dan matang
• Tunggu hingga dingin, kemudian ambil satu sendok makan per bijinya dan bungkus dengan kertas
minyak

Resep Rempeyek Kacang Tanah


Resep Rempeyek Kacang Tanah Gurih dan Renyah langsung coba yuukk. Cemilan yang satu ini bisa
buat mulut ngunyah terus menerus karena keasikan menikmati kelezatan dan gurihnya rempeyek
yang satu ini. Berikut resep special cemilan masyarakat Indonesia sejati…

Bahan
 250 gram tepung beras
 4 lembar daun jeruk, iris halus
 80 gram kacang tanah pilihan
 Minyak goreng secukupnya
 1 sendok makan tepung kanji
 460 mili liter air santan
Bumbu rempeyek kacang tanah :
 7 Siung bawang putih
 1 sendok makan ketumbar sangrai
 4 butir kemiri sangrai
 1 1/2 sendok teh garam

Cara Membuat Rempeyek Kacang Tanah

Halaman | 61

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
 Haluskan bumbu rempeyek yaitu bawang putih, ketumbar sangrai, kemiri sangrai, garam
sampai halus
 Campukan bumbu halus tersebut dengan tepung beras, tepung kanji, santan, dan daun jeruk
iris
 Kemudian aduk sampai rata dan menjadi adonan
 Tambahkan kacang tanah kedalam adonan, aduk sampai rata
 Panaskan minyak goreng yang banyak dengan api sedang
 Masukkan adonan sebanyak 3 sendok makan dengan tipis merata
 Untuk mendapatkan hasil gorengan yang bagus, tempatkan adonan di pinggir wajan lalu
siram dengan minyak panas sehingga adonan terlepas
Tunggu hingga matangnya merata, angkat lalu tirikan. Ulangi proses tersebut hingga adonan habis.
Goreng hingga matangnya merata. Agar tidak menjadi lembek, simpan di toples yang tertutup rapat.
Resep rempeyek kacang renyah mantap dibuat untuk menghasilkan 500 gram rempeyek

Halaman | 62

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Halaman | 63

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 1 Materi
pokok :
Perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan)
makanan awetan dari bahan pangan nabati
Waktu : 2 JP (4 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.4. Memahami perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan) makanan
awetan dari bahan pangan nabati
2. KD Pada KI-4
KD 4.4. Menghitung hasil perhitungan biaya pengolahan (Harga Pokok
Pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan nabati hasil perhitungan
biaya pengolahan (Harga Pokok Pengolahan) makanan awetan dari bahan
pangan nabati

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD Pada KI-3
3.4.1. Memahami pengertian biaya dan biaya produksi
3.4.2. Menganalisis penentuan harga pokok produksi dan harga jual
3.4.3. Memahami cara perhitungan laba-rugi

Halaman | 64

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Indikator KD Pada KI-4
4.4.1. Mencoba menghitung biaya produksi biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
4.4.2. Menyajkan hasil Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai
kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
D. Materi Pembelajaran Pengertian biaya
• Pengertian biaya produksi
• Penentuan harga pokok produksi dan harga jual
• Perhitungan laba-rugi
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 13 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati”
b. Memotivasi

Halaman | 65

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan
beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu
tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
produk Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 66

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang Perhitungan biaya
stimulus) produksi (Harga Pokok Produksi) produk Pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati
• Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati menentukan
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan
inspirasi bahan dasar nabati yang banyak ditemukan didaerah
tempat tinggal kita pada pelajaran sebelumnya yaitu
menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
pengolahan makanan yang sudah dipraktekkan.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu
pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
Problem statement Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk produk
( pertannyaan/iden Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan
tifikasi masalah) inspirasi bahan dasar nabati yang banyak ditemukan didaerah tempat
tinggal kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang Perhitungan

Data Collection
(pengumpulan

Halaman | 67

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
data) biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk produk
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan
inspirasi bahan dasar nabati yang banyak ditemukan didaerah
tempat tinggal kita melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang Perhitungan biaya
produksi (Harga Pokok Produksi) produk produk Pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan inspirasi
bahan dasar nabati yang banyak ditemukan didaerah tempat
tinggal kita yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) produk Pengolahan makanan yag telah dipraktekkan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Verification • Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
(pembuktian) hubungan antara Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) produk produk Pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati dengan inspirasi bahan dasar nabati yang
banyak ditemukan didaerah tempat tinggal kita yaitu
menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) pengolahan
makanan dari bahan asar yang ada disekitar tempat tinggak
peserta didik.
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
produk Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
dengan inspirasi bahan dasar nabati yang banyak ditemukan
didaerah tempat tinggal kita yaitu menghitung biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) pengolahan makanan yanng sudah
diolah menjaid makanan dan telah dipraktekkan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Halaman | 68

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi 15 Menit
dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.

2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari


3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 14 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 69

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok pengolahan makanan yang sudah ditentukan
yaitu
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang
Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang
Cap Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik

4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju


Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas
dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas
yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera
Utara Khususnya Kabupaten Deli Serdang

Halaman | 70

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) Mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan harga
pokok produksi dan harga jual serta perhitungan Laba rugi
terhadap produk pengolahan manakan yang telah dibuat
pada pertemuan sebelumnya:
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab
atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap
Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas
dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang
mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok
Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan
mengevaluasi hasil perhitungan Contoh Kasus adalah
Penentuan Harga Pokok terhadap hasil kerajinan yang telah
dibuat
Kelompok 1, 2 dan 3: Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan
Pendekatan metode Full Costing

Halaman | 71

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap XXX+
Harga Pokok Produksi XXX
Generalization Biaya Administrasi dan Umum XXX
(Menarik Biaya
Kesimpulan) Pemasaran XXX + Harga
Pokok Produk XXX

Kelompok 4, 5 dan 6 :Penentuan Harga Pokok Produksi


Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Harga pokok Produksi XXX
Biaya Variabel XXX
Biaya Administrasi dan Umum XXX
Biaya Pemasaran Variabel XXX
Biaya Tetap XXX
Biaya Administrasi dan Umum Tetap XXX
Biaya Pemasaran Tetap XXX + Harga Pokok
produk XXX

Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari


perhitungan laba-rugi terhadap produk kerajinan yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya denngan menentukan
harga jual terhadap unit/produk dengan
Kelompok 1, 2 dan 3 menggunakan pendekatan Full
Coasting
Full Costing :
% Mark
Up : Laba yang diharapkan + Biaya non produksi
Biaya Produksi
Harga jual Per-unit
: Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi

Halaman | 72

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full
Costing sebagai berikut:
HPP Penuh XXX
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik
variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik
Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX + Total
biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX
Total Harga Jual XXX :
Volume
Produk XXX Harga Jual
Per-Unit xxx

Kelompok 4, 5 dan 6 menggunakan Variabel Costing


Variabel Costing :
% Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang
Diharapkan x 100%
Biaya variabel
Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan
Variabel Costing sebagai berikut :
HPP Penuh :
Biaya Bahan
baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Total Biaya Variabel xxx
Mark-Up : Y% x Biaya
Variabel XXX +
Total Harga Jual XXX :
Volume Produksi XXX Harga
Jual Per-unit XXX

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana


peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok menentukan Harga Jual terhadap produk
pengolahan makanan yang telah dibuat berdasarkan rumus
menghitung Harga Pokok
Produksi
• Setiap kelompok dapat menyimpulkan perhitungan
Laba-Rugi terhadap produk pengolahan makanan

Halaman | 73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
yang telah dibuat berdasarkan Harga Pokok Produksi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan
hasil penjualan produk pengolahan makanan yang telah dibuat
dengan membuat Laporan Laba-Rugi
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan pengertian dari
a. Pengertian biaya
b. Pengertian biaya produksi
c. Pengertian harga Pokok
d. Pengertian Harga Pokok Produksi

2 Bagaimana cara meminimumkan biaya produksi jangka panjang?

3 Di dalam jangka pendek maupun jangka panjang kurva biaya AC


berbentuk huruf U. Jelaskan mengapa bisa menyebabkan sifat kurva
AC tersebut!

4 Tuliskan pengertian Biaya menurut Supriyono dan Mulyadi!

Halaman | 74

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5 Tuliskan Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi!

Pedoman Peskoran
No Jawaban Skor
1 Pengertian dari
a. Pengertian biaya
Pengertian biaya menurut beberapa ahli diantaranya, yaitu :
1. Biaya adalah jumlah yang dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi)
yang dikorbankan (terjadi dan akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu
atau mencapai tujuan tertentu. ( Harnanto, 1992,24 ).

2. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan


uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu.
( Mulyadi, 1993,8 ).

3. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam


rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan.
( Supriyono, 1999,16 ).

b. Pengertian biaya produksi

Halaman | 75

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya produksi adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual.
Contoh : biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya
bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian,
baik yang langsung maupun yamg tidak langsung berhubungan dengan
proses produksi. ( Mulyadi, 1991,14 ).

c. Pengertian harga Pokok


Pengertian Harga Pokok menurut beberapa ahli diantaranya adalah :
• Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
aktiva. ( Mulyadi, 1993,10 ).
• Harga pokok adalah sebagai bagian dari harga perolehan suatu aktiva
yang ditunda pembebannya dimasa yang akan datang. ( Abdul Halim,
1995,4 ).

d. Pengertian Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya
produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead pabrik. ( Mas‟ud
Machfoedz, 1995,6)

2 Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya


rata-rata ( AC = Average Cost). Peminimuman biaya jangka
panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
• Tingkat produksi yang ingin dicapai
• Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

3 Sebagai akibat dari hukum the law of marginal utility , kurva AVC akan
berbentuk U yaitu mula-mula menurun dan kemudian menaik kembali. Oleh
karena AC = FC + VC , maka kurva AC juga berbentuk U dimana kurva
AVC semakin mendekati kurva AC.

4 Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang


dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau
revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan Menurut Mulyadi
(2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu

Halaman | 76

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5 1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan
penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat
mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan
dengan telepon disebut
“biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya
Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
(3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk,
contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2
golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang
terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus
dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2). Biaya Tidak Langsung
(indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal
dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume
Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya
yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi

Halaman | 77

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu,
contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost), biaya
yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang
digunakan.(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;(1).
Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang
akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu
terjadi.

a. Bentuk Soal Pilihan Ganda Rubrik


Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Yang manakah berikut ini ini yang digolongkan sebagai biaya tetap?
a. Sewa pabrik
b. Biaya penggunaan listrik
c. Biaya penggunaan air
d. Biaya penggunaan minyak untuk mobil perusahaan

2 Yang tidak termasuk ke dalam jenis-jenis biaya produksi a.


Biaya administrasi
b. Biaya pemasaran
c. Biaya kerugian
d. Biaya keuangan

Halaman | 78

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3 Biaya marjinal akan mulai meningkat ketika.... a.
Produksi total mulai menurun
b. Biaya produksi total mencapai maksimum
c. Biaya produksi rata-rata mencapai minimum
d. Produksi marjinal mulai merosot

4 Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang paling tepat?


a. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling
maksimum
b. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik- titiknya
yang paling minimum
c. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas
d. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC dan AVC di sebelah
kiri AC dan AVC

5 Faktor yang mempengaruhi skala ekonomis adalah... a.


Tingkat produksi yang ingin dicapai
b. Spesialisasi faktor produksi
c. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
d. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 4.4 Menghitung hasil perhitungan
biaya pengolahan (Harga Pokok
Pengolahan) makanan awetan dari bahan
pangan nabati hasil perhitungan biaya
pengolahan (Harga Pokok Pengolahan)
makanan awetan dari bahan pangan nabati
Topik/Subtopik : Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) produk pengolahan makanan
Indikator Pencapaian : 4.4.1. Mencoba menghitung biaya produksi
Kompetensi biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati

Rubrik Keterampilan
Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data
biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
- Biaya Bahan Baku Rp. 200/unit
- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 150/unit
- Biaya Overhead Variabel Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000
- Biaya Pemasaran Variabel Rp. 300/unit
- Biaya Pemasaran Tetap Rp. 150.000

Halaman | 79

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
- Biaya adm. & umum Tetap Rp. 200.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing dan buat laporan laba/rugi!

Penyelesaian :
Biaya Bahan Baku (Rp. 200 x 1.000) Rp. 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp. 150 x 1.000) Rp. 150.000
Biaya Overhead Variabel (Rp. 400 x 1.000) Rp. 400.000
Biaya Overhead Tetap Rp. 150.000
Harga Pokok Produksi Rp. 900.000
ABC
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 200A
Penjualan (Rp. 2.000 x 1.000) Rp. 2.000.000
Dikurangi : Harga Pokok Produksi/Penjualan Rp. 900.000 Laba
Kotor Rp. 1.100.000
Dikurangi Biaya Operasional:
Biaya pemasaran variabel (Rp. 300 x 1.000) Rp. 300.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 100.000
Biaya adm. & umum tetap Rp. 200.000
Rp. 600.000
Laba/Rugi Bersih Rp. 500.000

3. Pengayaan
Soal:

PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan
didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui
departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan
mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer ke
gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat
penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%, dan biaya overhead pabrik 75%.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan baku sebesar
Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead pabrik
Rp.3.160.000,- Diminta :

Susunlah Laporan Biaya Produksi PT X untuk bulan Oktober 2008.

Penyelesaian :

Halaman | 80

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2.
Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Halaman | 81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
1. Komponen Biaya Produksi
Berdasarkan komponen yang menyusunnya, biaya produksi meliputi unsur-unsur:
(a) bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi;
(b) bahan-bahan pembantu atau bahan penolong;
(c) upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik;
(d) penyusutan peralatan produksi;
(e) bunga modal;
(f ) sewa (gedung atau peralatan yang lain);
(g) biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan analisis pasar produk, biaya angkutan dan pengiriman,
dan biaya reklame atau iklan; (h) pajak perusahaan.
2. Jenis-Jenis Biaya Produksi
Penggolongan jenis-jenis biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
(a) Biaya tetap/fixed cost (FC), adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak
bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya, penyusutan peralatan, sewa gedung atau
penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan biaya administrasi.
(b) Biaya variabel/variable cost (VC), yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah
produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan, semakin besar
pula jumlah biaya variabelnya. Contohnya, biaya bahan baku dan upah tenaga kerja yang dibayar
berdasarkan jumlah produk yang dihasilkannya.
(c) Biaya total/total cost (TC) adalah jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut.
TC = FC + VC
TC = biaya total (total cost)
FC = biaya tetap (fixed cost)
VC = biaya variabel (variable cost)
Persamaan tersebut jika digambarkan kedalam kurva akan tampak seperti Kurva 1. berikut.

Halaman | 82

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kurva 1. Biaya Total (Total Cost), Biaya Variabel
(Variable Cost), dan Biaya Tetap (Fixed Cost)

d) Biaya rata-rata/average cost (AC) adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. Besarnya
AC dapat dihitung dengan cara membagi TC dengan Q. Jadi, AC dapat dirumuskan:
e) Biaya marjinal/marginal cost (MC) adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk tambahan satu
unit produk yang dihasilkan. Munculnya MC karena adanya perluasan produksi yang dilakukan
perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang dihasil kannya. MC dapat dihitung dengan
cara membagi tambahan TC (ΔTC) dengan tambahan Q (ΔQ).
Jadi, MC dapat dirumuskan sebagai berikut.
MC = biaya marjinal (marginal cost)
TC = perubahan biaya total (total cost)
Q = perubahan kuantitas barang dan jasa
AC = biaya rata-rata (average cost)
TC = biaya total (total cost)
Q = kuantitas barang dan jasa

Halaman | 83

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Persamaan AC dan MC dapat dilihat dalam Kurva 2. berikut.

Kurva 2. Biaya Marjinal dan Biaya Rata-Rata.

Untuk memperjelas perhitungan biaya rata-rata, biaya total dan biaya marjinal dapat terlihat pada Tabel
1. berikut.
Tabel 1. Perhitungan Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal
Q TC AC MC

10 60 6 –

20 80 4 2

30 95 3,16 1,50

40 105 2,63 1

50 117 2,34 1,20

60 132 2,20 1,50

70 152 2,17 2

80 177 2,21 2,50

Halaman | 84

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan Tabel 1. tersebut, AC menunjukkan penurunan (perhatikan ketika Q dari 60 menjadi 70).
Akan tetapi setelah Q = 70, AC juga menunjukkan kenaikan. Untuk MC, mula-mula (sampai dengan
Q = 40) menunjukkan penurunan. Akan tetapi setelah Q = 40, MC sudah mulai naik, sementara AC
masih menurun. Ketika Q = 80, ternyata MC sudah berada di atas AC

Pengertian Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan
baku, upah langsung, dan overhead pabrik. ( Mas‟ud Machfoedz, 1995,6)

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Informasi biaya sangat bermanfaat untuk menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh
perusahaan. Ada dua metode pendekatan didalam menentukan harga pokok produksi, yaitu : a.
Full Costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga
pokok produksi yaitu :
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur
biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ysng bersifat variabel maupun tetap.
( Mulyadi, 1991,18 ).
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan metode Full Costing

Biaya Bahan Baku XXX


Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap XXX+
Harga Pokok Produksi XXX
Biaya Administrasi dan Umum XXX
Biaya Pemasaran XXX +
Harga Pokok Produk XXX

b. Variabel Costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi
yang bersipat variabel kedalam harga pokok produksi atau secara keseluruhan dapat
didefenisikan sebagai berikut :
Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi
yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Penentuan Harga Pokok Produksi


Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Harga pokok Produksi XXX
Biaya Variabel XXX
Biaya Administrasi dan Umum XXX
Biaya Pemasaran Variabel XXX
Biaya Tetap XXX
Biaya Administrasi dan Umum Tetap XXX
Biaya Pemasaran Tetap XXX +
Harga Pokok produk XXX

Halaman | 85

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh sifat dari pengolahan produk. Pengolahan produk dapat
dilakukan atas dasar pesanan dari langganan atau proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan
lain. Oleh karena itu pengelompokan biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu
:
a. Metode Harga Pokok Pesanan
Pada metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan. Metode ini
dianggap tepat untuk perusahaan yan menghasilkan berbagai macam produk yang
masingmasing bersfat khas, seperti misalnya perusahaan percetakan.
Pada metode harga pokok pesananini, harga pokok pesanan harus ditentukan segera pada saat
suatu pesanan telah diselesaikan dari produksinya.

b. Metode Harga Pokok Proses


Pada metode harga pokok proses biaya produksi dikumpulkan berdasarkan atas departemen
atau pusat-pusat yang dibentuk yang dibentuk sesuai dengan tahap-tahap pengolahan
produksinya. System ini dianggap tepat untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
produk yang sama dan proses produksinya berjalan secara kontinyu, seperti pabrik makanan
atau pabrik mainan.

Metode Penentuan Harga Jual


Metode penentuan harga jual ada empat, yaitu :
a. Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing )
Dalam keadaan normal, harga jual ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan
ditambahkan atas laba yang diharapkan. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan
Cost-Plus Pricing, taksiran biaya penuh dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Full
costing dan Variabel Costing.

Full Costing :
% Mark Up : Laba yang diharapkan + Biaya non
produksi
Biaya
Produksi
Harga jual Per-unit : Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi

Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut:
HPP Penuh XXX
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX +
Total biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX
Total Harga Jual XXX :
Volume Produk XXX
Harga Jual Per-Unit xxx

Variabel Costing :

Halaman | 86

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
% Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x 100%
Biaya variabel
Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut :
HPP Penuh :
Biaya Bahan baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Total Biaya Variabel xxx
Mark-Up : Y% x Biaya Variabel XXX +
Total Harga Jual XXX :
Volume Produksi XXX
Harga Jual Per-unit XXX

b. Cost Type Contract ( Cost type Contract )


Kontrak pembuatan produk / jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk / jasa pada
total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung
sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut.
c. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing )
Pesanan diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah
pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun
anggaran. Pesanan khusus adalah diperkirakan tidak hanya mengeluarkan biaya variabel saja,
namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasitas yang telah tersedia.
d. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan
Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual
ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual
seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang
menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

Halaman | 87

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 1 Materi
pokok :
Pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati secara langsung
Waktu : 2 JP (4 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.5. Memahami pemasaran produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati secara langsung
2. KD Pada KI-4
KD 4.5. Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati secara langsung
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.5.1. Memahami pengertian istilah konsumen dan pesaing
3.5.2. Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi di masyarakat
3.5.3. Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
2. Indikator KD Pada KI-4
4.5.1. Mencoba memasarkan produk produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati secara langsung

Halaman | 88

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4.5.2. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang pemasaran produk
dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan)
D. Materi Pembelajaran
• Mengenal konsumen dan pesaing
• Strategi pemasaran
• Rencana pemasaran
• Media pemasaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 15 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “produk
usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati secara langsung”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.

Halaman | 89

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang produk usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan nabati secara langsung
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 90

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang pemasaran produk
stimulus) pengolahan makanan dengan mengenal dan memahami
istilah-istilah seperti pengertian konsumen, pesaing, strategi
pemasaran dan media pemasaran
• Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati kegiatan
pemasaran produk pengolahan makanan
dengan cara observasi ke pasar/super market/ sentra
penjualan di sekitar sekolah atau
membaca/menyimak dari berbagai literatur atau nara sumber
lain.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
Problem statement konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media
(pertannyaan/iden pemasaran antara lain:
tifikasi masalah) 1. Pengertian konsumen dan pesaing
2. Media pemasaran yang efektif dan efisien
3. Dampak negatif pemasaran menggunakan media
internet atau media maya
4. Keuntungan sistem pemasaran dengan mengguakan media
internet atau media maya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data dan informasi tentang konsumen dan
pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media
Data Collection
(pengumpulan data)

Halaman | 91

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pemasaran melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang latihan memasarkan
produk pengolahan makanan melalui berbagai strategi
pemasaran terhadap produk aneka makanan ringan yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok untuk
Verification mendiskusikan cara memasarkan hasil produksi pengolahan
(pembuktian) makanan yang telah dibuat seperti aneka keripik (singkong,
pisangdan kentang), aneka jenis peyek, Sirup buah, Bolu
Gulung, Kue Sapik, Kue Gabus atau Kue Gabus, Kue Bawang,
Kue Wajik, Pancake Durian, Bolu Gulung, aneka kacang
(kacang tojin, kacang tepung), dan aneka makanan ringan
lainnya dengan cara yang efisien sehingga dapat dikenal
masyarakat
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
teknik pemasaran yang baik di zaman modern dan teknologi ini.
Seperti menggunakan jasa iklan di internet (dunia maya), BBM,
atau dengan sistem penjualan langsung mendatangi Kedai-
Kedai atau Superarket
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan
kelemahan dan kelebihan dari setiap strategi pemasaran yang
dilakukan untuk memsarkan produk pengolahan makanan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Halaman | 92

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya

4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi


yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 16 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 93

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta
lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok pengolahan makanan yang sudah ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang
seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau
diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari
Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit

Halaman | 94

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang
mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok
Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi
hasil perhitungan
1. Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok
terhadap hasil kerajinan yang telah dibuat

Halaman | 95

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) Mengumpulkan data dan informasi tentang Strategi
pemasaran, dan Rencana Pemasaran serta media pemasaran
yang digunakan oleh setiap kelompok untuk memasarkan
produk anek makanan ringan dari bahan dasr yang mudah
didapat di daerah sekitar tempat tinggal peseta didik yang
telah dipraktekkan:
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka kacang
seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab atau
diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari
Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas dan
lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang
mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok
Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi
hasil perhitungan
1. Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok terhadap
hasil pengolahan makanan yang telah

Halaman | 96

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibuat
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk menentukan strategi dan media
pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan untuk
memasarkan produk pengolahan makanan kelompoknya
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif dan
positif dari strategi dan media pemasaran yang dipilih serta
cara mengatasinya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil
Generalization diskusi dalam menetukan strategi dan media pemasaran
(Menarik paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan
Kesimpulan) produk pengolahan makanan kelompoknya
• Setiap kelompok dapat menyimpulkan strategi dan media
paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan
produk pengolahan makanan kelompoknya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Halaman | 97

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan
bagaimana hasil strategi dan media pemasaran yang telah dipih
dalam memasarkan produk pengolahan makanannya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir

7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan


ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

8. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian
Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Karakter atau karakteristik yang melemah karena perkembangan zaman
adalah ?
2 Apa efek samping dari konsumen yang kurangnya menghargai waktu dan
hidup santai ?
3 Apa pengertian dari perilaku konsumen ?
4 Uraikan secara singkat pengertian analisis pesaing dan hal-hal yang
perlu dilakukan dalam analisis pesaing tersebut!
5 Jelaskan tujuan utama bagi perusahaan dengan mengadakan analisis
pesaing dan bagaiman caranya mengidentifikasikan pesaing secara
tepat?

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor

Halaman | 98

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1 Jawab : Memori jangka pendek, tidak memiliki perencanaan, gaptek,
kedaerahan dan kesadaran lingkungan karakter pertama.
2 Jawab : Akan mengakibatkan proses pembelian yang kurang efesien

3 Jawab : Proses dan aktifitas ketika seseorang berhubunghan dengan


pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta mengevaluasikan
produk dari jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

4 Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau


mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan
produk kita.

5 Tujuan utama perusahaan mengadakan analisis pesaing adalah agar


perusahaan dapat mengetahui keunggulan pesaing dalam bidang mana
serta di mana letak kelemahan pesaing, dimana dengan mengetahui
keunggulan dan kelemahan pesaing, perusahaan dapat dengan mudah
melakukan berbagai serangan

terhadap kelemahan pesaing dan berusaha untuk bertahan jika suatu


waktu terjadi serangan balik dari pesaing.
Cara mengidentifikasi pesaing yaitu dengan mengetahui secara jelas
apa jenis produk yang ditawarkan oleh pesaing, melihat besarnya pasar
yang dikuasai(market share) pesaing melalui segmen pasar yang akan
dimasuki. Selain itu juga berusaha untuk memasuki dan mengusahakan
untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya serta mencari
tahu keunggulan dan kelemahan yang dimiliki pesaing.

b. Bentuk Soal Pilihan


Ganda Rubrik Soal
Pengetahuan
No Soal Kunci Skor
Jawaban
1 Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku d. Fakto r
konsumen di Indosesia, kecuali… Ekonomi
a. Faktor Sosial c. Faktor Psikologi
b. Faktor Personal d. Faktor Ekonomi

2 Pengaruh-pengaruh yang ada di faktor sosial, kecuali… Jawaban :

Halaman | 99

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Grup c. Peran dan Status d. Situasi
b. Pengaruh Keluarga d. Situasi Ekonomi Ekonomi

3 Seseorang di kendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu Jawaban :


waktu. Ungkapan tersebut berasal dari teori… a. Maslo w
a. Maslow c. Bowen
b. Moslow d. Maken

4 Contoh dari sikap personality adalah… Jawaban :


a. Malas c. Susah Beradaptasi b. Agresif
b. Agresif d. Anti Sosial

5 Evaluasi, perasaan suka atau tidak suka dan kecenderungan Jawaban :


relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide c.
adalah pengertian dari… Attitudes

a. Beliefs c. Attitudes
b. Relief d. Persepsi

6 “ Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/ atau Jawaban :


jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan a
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan”. Merupakan
pengertian konsumen menurut ….
a. UU no. 8 tahun 1999 c. UU no.
8 tahun 1998
b. UU no. 9 tahun 1999 d. UU no. 9
tahun 1998

7 Konsumen yang mengkonsumsi secara langsung produk Jawaban :


yang diperolehnya disebut …. b
a. konsumen awal c. konsumen antara
b. konsumen akhir d. konsumen produk

Halaman | 100

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
8 Berikut ini adalah yang termasuk kedalam hak-hak kosumen, Jawaban : a
yaitu ….
a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa
b. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan
kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan
c. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beritikad tidak baik
d. hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di
dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 3.5 Memahami pemasaran produk
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati secara langsung
Topik/Subtopik : Pemasaran produk pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan nabati secara langsung
Indikator Pencapaian : Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil
Kompetensi
produksi di masyarakat

Rubrik Keterampilan
1. Jelaskan cara-cara mengidentifikasikan strategi pesaing dan kemungkinan strategi yang akan
dilakukan!
2. Uraikan secara lengkap strategi dalam menghadapi pesaing dn bagaimana reaksi pesaing bila
diserang?
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan 3.
yang dianggap lemah baik dalam teknologi, jaringan, ataupun modal.
• Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
terhadap kelemahan yang dimiliki lawannya.
• Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan mnembak dan lari.
Biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lengah.
• Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Biasanya menunggu lawan menyerang lebih
dahulu, namun bagi peru

Halaman | 101

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2 Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan 4.
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif, dimana strategi
kompetitif dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita sebelum melakukan
penyerangan.
Beberapa reaksi pesaing bila diserang:
• Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan
harga pula, bahkan mungkin lebih rendah dari kita.
• Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga dengan hadiah yang lebih
baik.
• Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan,
pesaing juga member diskon yang lebih menarik.
• Apabila kita membebaskan biaya seperti administrasi, pasti akan diikuti
pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah.
• Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibalas oleh pesaing
dengan membuka cabang di lokasi perusahaan kita.

3. Pengayaan
1. Pemasaran adalah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan menejer untuk meniai
kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya, dan menentukan apakah ada peluang
yang menentukan. Definisi yang dikemukakan oleh…
a. Philip Kotler
b. Robert Batel
c. Gardner dan Garrett
d. Houston dan Gassen heimer

2. Suatu keadaan yang dirasakan dan ingin diperoleh oleh seseorang disebut

a. Kebutuhan manusia
b. Keinginan manusia
c. Kelompok sosial
d. penawaran

3. Salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang
denganmenawarkan sesuatu sebagai gantinya disebut..

a. Kebutuhan manusia
b. Pertukaran
c. Keinginan manusia
d. Kelompok sosial

4. Sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk
dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bias memuaskan keinginan dan
kebutuhan adalah:
a. Jumah barang
b. penawaran
c. promosi
d. produk

Halaman | 102

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5. Tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang
khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya disebut:

a. Positioning
b. Merek
c. pesaing
d. produk

6. Secara garis besar, literature loyalitas pelanggan didominasi oleh kedua aliran utama
yaitu :

a. Reabilitas dan
Responsibilitas
b. Aliran stokastik(behavioral) dan Determistin(sikap)
c. Produk dan Harga
d. Permitaan dan Penawaran

7. Suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta


menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan tersebut adalah...

a. Perilaku konsumen
b. Targeting
c. Pelayanan
d. kinerja

8. Yang tidak termasuk dalam Tahap pembentukan persepsi customer, yaitu :

a. Tahap 1 : Sensasi
b. Tahap 2 : Organisasi
c. Tahap 3 : individu
d. Tahap 4 : Interpretasi

9. konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasaranyang


benar adalah
a. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi, Produk, Menjual, Pemasaran dan
Bermasyarakat.
b. Konsep individu dalam melihat jenis barang.
c. Konsep dalam kelompok masyarakat.
d. Konsep organisasi terhadap pelanggan.

10. Pangsa pasar kelas social dapat di deskripsikan dangan dua jenis variable yaitu

a. Infotmasi profit umum dan spesifik produk.


b. Informasi harga dan modal
c. Informasi individu dan kelompok
d. a,b dan c salah

Halaman | 103

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2.
Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
Pengertian konsumen
Psikologi konsumen
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah
semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi
pribadi.
Psikologi konsumen adalah the study of consumer behavior in a relation environment, dimana pada
psikologi konsumen membahas tingkah laku individu sebagai konsumen. Psikologi konsumen
merupakan merupakan psikologi ekonomi dalam pengertian mikro.
Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses
yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan
pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak
prosesproses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best & Coney, 2001)
Definisi lain dari psikologi konsumen adalah kegiatan bersibuk diri secara luas dimana manusia
sebagai konsumen dari barang dan jasa.
Sasaran utama dari psikologi konsumen itu adalah perilaku konsumen, misalnya dengan keadaan dan
alasannya seseorang tersebut menentukan pilihannya. Karena sasaran utamanya menjelaskan

Halaman | 104

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
perilaku maka di samping psikologi konsumen juga digunakan istilah perilaku konsumen. Perilaku
konsumen
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang
barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam
kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan
alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang
dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak,
2001).
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual
kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan
suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen
yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-
hak konsumen
Konsumtif
Kata “konsumtif” (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama dengan kata
“konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan
dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi
barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang
maksimal.
Konsumerisme
Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan untuk
meningkatkan posisi konsumen dalam berinteraksi dengan pihak penjual, baik sebelum, pada saat,
dan setelah konsumsi dilakukan. Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas sehingga
apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga fase tersebut, konsumen akan dapat
mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya, di mana karena sumber permasalahan dapat berasal dari
kecerobohan konsumen itu sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas memunculkan masalah konsumerisme
baru yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak yang merusak
bagi konsumen
Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang tawaran yang memenuhi
kebutuhan konsumen sasaran lebih baik disbanding tawaran pesaingnya, jadi strategi pemasaran
seharusnya tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga strategi pesaing.
Langkah pertama adalah analisis pesaing, proses pola reaksi mereka, dan menyeleksi pesaing mana
yang harus diserang atau dihindari. Langkah kedua adalah mengembangkan strategi kompetitif yang
dengan kokoh menempatkan perusahaan berhadapan dengan pesaing dan memberikan keunggulan
kompetitif yang terkuat.
ANALISIS PESAING
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh
semua informasi tentang para pesaingnya. Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan
produk , harga, saluran distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara ini
perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan kelemahan

Halaman | 105

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk menghadapi serangan
lawan.
Mengidentifikasi Pesaing-Pesaing Perusahaan
Secara lebih luas , perusahaan dapat mendefinisikan pesaing sebagai semua perusahaan yang
membuat produk atau kelas produk yang sama, misalnya semua produsen mobil. Secara lebih luas
lagi pesaing mungkin memasukan semua perusahaan yang membuat produk yang memasok layanan
yang sama, Misalnya tidak hanya produsen mobil, tapi pesaingnya juga produsen motor, sepeda.
Sudut Pandang Industri
Sebuah industry adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk
yang satu sama lainnya dapat bersubstitusi ( produk yang satu merupakan substitusi produk yang
lainnya. ) . Dalam suatu industry apabila harga dari salah satu produk naik, menyebabkan permintaan
akan produk lainnya meningkat. Mialnya dalam industry minuman, jika harga kopi naik, mak oang
akan beralih kepada the atau lemonade atau minuman ringan. Jadi kopi , the lemonade dan minuman
ringan adalah produk substitusi
Sudut pandang pasar
Pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang bergiat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
sama atau melayani kelompok konsumen yang sama.
Misalnya dari segi industry , coca cola menganggap pesaingnya adalah Fanta, 7-Up dan minuman
ringan. Tapi dari segi sudut pandang pasar , sesungguhnya pelanggan membutuhkan pelepas dahaga,
bisa es teh, sari buah , air botol, atau minuman yang lain.
Kunci mengidentifikasi pesaing adalah menghubungkan analisis industry dan analisis pasar dengan
membuat peta segmen produk / pasar.
Menentukan Sasaran Pesaing
Pemasar harus melihat jauh di balik sasaran laba pesaing. Masing-masing pesaing mempunyai
seperangkat sasaran dengan tingkat arti penting yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti
penting relative yang ditempatkan pesaing yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti penting
relative yang ditempatkan pesaing atas profitabilitas, pertumbuhan market share, arus kas,
kepemimpinan teknologi, kepemimpinanlayanan dll.
Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Dalam kebanyakan industry, pesaing dapat digolongkan menjedi beberapa kelompok yang
menjalankan strategi yang berbeda. Kelompok strategi adalah sekelompok perusahaan dalam satu
industry yang menjalakan strategi yang sama atau serupa.
Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Perusahaan mengumpulkan data kunci tentang bisnis maisng-masing pesaing selama beberapa tahun
terakhir. Mereka harus tahu tentang sasaran, strategi dan kinerja pesaing. Biasanya perusahaan
mengetahui kekuatan kelemahan pesaing dari data sekunder, pengalaman pribadi, desas desus, tapi
dapat lebih mengetahui dengan riset pemasaran.
Mengestimasi pola Reaksi Pesaing
Sasaran , strategi, serta kekuatan dan kelemahan pesaing dapat merupakan pertanda kemungkinan
tindakan dan reaksinya terhadap tindakan perusahaan seperti potongan harga, peningkatan promosi,
atau introduksi baru. Selain itu pesaing mempunyai falsafah tertentu dalam bisnis, budaya intern dan
keyakinan tertentu. Masing-masing pesaing bersaing secara berbeda. Beberapa pesaing tidak bereaksi
dengan cepat atau kuat trhadap erakan pesaing.
Memilih Pesaing untuk Diserang atau Dihindari
Manajemen harus memutuskan pesaing mana yang harus diserang dengan keras sekali.Perusahaan
dapat memusatkan serangannya pada salah satu dari beberapa kelas pesaing.
Pesaing Kuat ataukah Lemah
Kebanyakan perusahaan lebih mengarahkan tembakan pada pesaing yang lemah, tapi manfaatnya
yang diperoleh hanya sediki. Jika harus bersaing dengan pesaing kuat, sukses menghadapi mereka
serring membuahkan hasil yang besar. Pesaing Dekat ataukah pesaing jauh
Kebanyakan perusahaan akan bersaing dengan pesaing yang paling mirip dengan perusahaan mereka
Pesaing “ Berperilaku baik” ataukah „ Pengacau “.

Halaman | 106

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pesaing yang berperilaku baik bermain menurut ketentuan industry. Mereka lebih menyukai industry
yang stabil dan sehat, meningkatkan harga, market share, laba yang wajar. Kebalikannya dengan
pengacau.
Merancang Sistem Inteligen Kompetitif
Pertama mengidentifikasi jenis-jenis informasi kompetitif terpenting dan sumber terbaik informasi .
Secara terus menerus mengumpulkan informasi dari lapangan. Selanjutnya system ini mengirimkan
informasi terbaiknya kepada pengambil keputusan yang relevan dan menjawab pertanyaan dari
manajer tentang pesaing.
STRATEGI KOMPETITIF
Strategi yang akan memberikan kepada perusahaan yang bersangkutan atau produk-produknya
keunggulan kompetitif yang sedapat mungkin terkuat.
Tak ada satu pun strategi yang akan merupakan strategi terbaik bagi semua perusahaan. Jaadi dalam
sebuh perusahaan dapat ditemukan berbagai strategi pemasaran.
Posisi Kompetitif
Michael Porter merumuskan strategi pokok penentuan posisi kompetitif yang dapat diterapkan oleh
perusahaan ,yaitu :
• Kepemukaan biaya secara keseluruhan. Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai
biaya produksi dan distribusi yang rendah sehingga ia dapat menjual dengan harga yang lebih
rendah dan merebut marketshare yang lebih besar. Perusahaan yang menempuh strategi ini
harus baik dalam merekayasaan, pembelian, manufacturing serta distribusi fisik dan kurang
membutuhkan sedikit ketrampilan dalam pemasaran.
• Diferensiasi. Disini perusahaan memusatkan diri dapat penciptaan suatu program pemasaran
dan lini produk dengan tingkat diferensiasi tinggi sehingga dapat menempatkan diri sebagai
pemukanya dalam industry. Kebanyakan pelanggan akan menyenagi sebuah merek tertentu
jika harganya tidak terlalu mahal. Perusahaan yang menjalankan strategi ini memiliki
kekuatan utammanya dibidang riset dan pengembangan, desain, pengendalian mutu, dan
pemasaran.
• Fokus. Disini perusahaan memusatkan usahanya dalam melayani beberapa segmen pasar
dengan lebih baik daripada menjelajahi seluruh pasar.
Klasifikasi yang berbeda mengenai posisi kompetitif , klasifikasi ini berdasarkan atas peran
perusahaan dalam pasar sasarn :
• Pemuka ( pemimpin ) pasar
• Penantang pasar
• Pemanut ( pengikut ) pasar
• Pelubuk (perelung ) pasar.
Strategi Pemuka Pasar
Kebanyakan industry memiliki satu perusahaan yang diakui sebagai pemuka pasar.
Perusahaan ini mempunyai market-share terbesar. Memimpin dalam harga, produk baru,
distribusi, dan promosi.
Memperluas Pasar
Pada umumnya , pemuka pasar harus mencari :
• Pengguna baru : belum mengenal produk atau menolak karena harga tidak sesuai.
• Penggunaan baru : menemukan dan mempromosikan penggunaan –penggunaan baru untuk
produk-produknya.
• Lebih banyak lagi penggunaan produknya : meyakinkan orang agar lebih sering
menggunakan produk.
Melindungi Market-Share
Yang harus dilakukan untuk melindungi posisinya harus inovasi secara terus menerus.
Terdapat 6 strategi bertahan yang dapat digunakan oleh pemuka pasar :
1. Pertahanan posisi : membangun kubu-kubu pertahanan disekeliling posisinya.
2. Pertahanan Samping : member perhatian kusus pada sisi-sisi yang lemah.

Halaman | 107

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Pertahanan menyerang lebih dulu . misalnya jika ada pesaing yang mau masuk perusahaan
terlebih dahulu menurunkan harga.
4. Pertahanan menyerang balik, misalnya jika pasar diserang, perusahaan meningkatkan
promosinya
5. Pertahanan mudah gerak : dengan perluasan pasar
6. Pertahanan kontraksi : perusahaan melepaskan posisi yang lemah dan focus pada sumber
daya yang kuat.
Memperbesar Market-share
Pemuka pasar dapat juga berkembang dengan meningkatkan market-share mereka lebih jauh.
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa profitabilitas meningkat bersamaan dengan
meningkatnya marketa share.
Strategi Penantang Pasar
Mereka dapat menyerang pemuka dan pesaing lain dengan tawaran yang aresif untuk
memperoleh lebih banya market-share.
Strategi kompetitif yang tersedia bagi penantang pasar :
1. Menetapkan sasaran strategic dan pesaing
2. Memilih strategi serangan
• Serangan frontal : penantang menandingi produk, periklanan, harga dan distribisi pesaing.
• Serangan samping ; menyerang titik-titik rawan, penantang memusatkan kekuatannya untuk
menghancurkan kelemahan pesaing.
• Serangan pengepungan : serangan dari semua jurusan, jika penantang memiliki sumber
daya yang hebat.
• Serangan melambung : serangan tidak langsung , mis ; diersifikasi produk yang tidak
terkait, memasuki pasar geografik baru, teknologi baru .
• Serangan gerilya : bagi penantang kecil atau keuangannya tidak begitu sehat : serangan
kecil secara berkala, mis penuruan harga secara selektif, pembajakan eksekutif, ledakan
promosi yang dasyat.
Strategi Penganut Pasar
Ada yang menamakannya sebagai pengekor pasar.
Strateginya :
1. Mengikuti secara ketat : hampir menyerupai penantang.
2. Mengikuti dari suatu jarak : mengikuti dalam hal inovasi produk, tingkatan harga umum,
dan distribusi.
3. Mengikuti secara selektif : mengikuti pemuka secara dekat sekali dalam beberapa hal tapi
kadang mengikuti caranya sendiri.
Strategi pelubuk Pasar
Beberapa peran spesialis yang terbuka bagi pelubuk pasar :
1. Spesialis pengguna akhir: perusahaan mengkususkan diri melayani 1 tipe pelanggan. Mis :
kantor pengacara berspesialisasi pada pasar pidana, perdata atau hukum dagang.
2. Spesialis tingkat vertical : perusahaan mengkususkan pada beberapa tingkat vertical dari
pelanggan: produksi distribusi . Mis : perusahan tambang tembaga memusatkan pada
produksi tembaga mentah, komponen-komponen tembaga, atau barang jadi dari tembaga.
3. Spesialis besarnya pelanggan : perusahaan berkonsentrasi pada penjualan kepada pelanggan
kecil, pelanggan menengah atau pelanggan besar.
4. Spesialis pelanggan kusus : perusahaan membatasi diri pada penjualan kepada satu atau
beberapa pelanggan penting.
5. Spesialis gografis : perusahaan hanya menjual dalam suatu lokasi, daerah atau wilayah
tertentu saja didunia
6. Spesialis produk atau lini produk : prusahaan memproduksi satu lini produk saja atau satu
produk saja.

Halaman | 108

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. Spesialis produk atau ciri-khas : perusahaan berspesialisasi dalam pembuatan suatu tipe
produk atau ciri khas produk tertentu
8. Spesialis produk pesanan : perusahaan membuat barang-barang menurut pesanan pelanggan
9. Spesialis mutu/ harga : perusahaan beroperasi pada ujung bawah atau atas pasar, mis spesialis
mutu tainggi harga tinggi.
10. Spesialis jasa : perusahaan menawarkan satu atau beberapa jasa yang tidak disediakan
perusahaan lain.
MENYEIMBANGKAN ORIENTASI PADA PELANGGAN DAN ORIENTASI PADA PESAING
1. Perusahaan yang berorientasi pada pesaing : perusahaan yang gerakan-gerakannya terutama
didasarkan pada tindakan dan reaksi pesaing.
2. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan : lebih berfokus pada pengembangan
pelanggan dalam merancang strateginya.
3. Perusahaan yang berorientasi pada pasar : perusahaan yang memperhatikan para
pelanggannya dan para pesaingnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 1 Materi
pokok :
Proses evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati
Waktu : 2 JP (4 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

Halaman | 109

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.6. Menganalisis proses evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati
2. KD Pada KI-4
KD 4.6. Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.6.1. Memahami pengertian evaluasi usaha
3.6.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya
3.6.3. Mengevaluasi pengembangan usaha
2. Indikator KD Pada KI-4
4.6.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi
hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan
usaha
4.6.2. Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan
4.6.3. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi
dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
D. Materi Pembelajaran
• Komponen evaluasi hasil usaha
• Permasalahan usaha dan solusinya
• Pengembangan usaha
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 17 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 110

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Komponen evaluasi hasil usaha”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang
akan diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan

dibahas yaitu tentang komponen evaluasi hasil usaha


• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-
6 orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 111

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang komponen evaluasi
stimulus) hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta
pengembangan usaha dari Buku paket Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas X
• Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati
komponen evaluasi hasil usaha dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan penjelasan yang
disampaikan oleh guru baik secara langsung maupun
menggunakan slide presentasi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya
Problem statement serta pengembangan usaha antara lain:
(pertannyaan/iden 1. Pengertian evaluasi hasil usaha
tifikasi masalah) 2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha?
3. Apa saja tahap-tahap dalam melakukan evaluasi hasil
usaha?
4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi
sebagai upaya pengembanngan usaha daari produk kerjainan
yang dibuat
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
• Mengumpulkan data dan informasi tentang komponen
evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta
pengembangan usaha melalui berbagai sumber
Data Collection • Mengumpulkan data/informasi tentang latihan
(pengumpulan data)

Halaman | 112

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan terhadap
produk kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha produk pengolahan
Verification makanan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan
(pembuktian) telah dipasarkan kepada konsumen
• Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mengkaji
secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan
terhadap produk pengolahan makanan yang sudah
dipraktekkan
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan
permasalahan usaha dan solusinya serta langkah yang harus
dilakukan dalam pengembangan usaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Halaman | 113

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 18 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 114

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok pengolahan makanan yang sudah ditentukan
yaitu
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang
Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang
Cap Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas
dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas
yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara
Khususnya

Halaman | 115

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
menghubungkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan
terhadap produk kerajinan yang telah diprsktekkan dan
dipasarkan yaitu:
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar aneka
jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti keripik
Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang Arab
atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue Kcang Cap
Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang, Keju
Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit atau Kipas
dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka buah
seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas yang
mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara Khususnya
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk menyimpulkan
permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha
terhadap produk pengolahan makanan yang telah dibuat
oleh setiap kelompok
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil
diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi
Generalization dalam pengembangan usaha terhadap produk pengolahan
(Menarik makanan yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Kesimpulan) • Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan praktik
evaluasi yang dilakukan terhadap produk pengolahan
makanan yang telah diprsktekkan dan dipasarkan

Halaman | 116

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan
permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan usaha
dalam bentuk Hard Copy (Print Out)
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Jelaskan yang dimaksud Komponen evaluasi hasil usaha
2 Tuliskan tahap-tahap evaluasi usaha yang harus dilakukan

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis proses evaluasi hasil usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan nabati
Topik/Subtopik : komponen evaluasi hasil usaha
Indikator Pencapaian :
Kompetensi 3.6.3. komponen evaluasi hasil usaha

Rubrik Keterampilan

Halaman | 117

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Jelaskan tujuan kelayakan evaluasi usaha!
2. Sejauh manakah pentingnya melakuakn analisis evaluasi usaha?

3. Pengayaan
1. Jelaskan arti penting dari komitmen tinggi bagi eorang wirausaha
2. Mengapa seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi?
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 2.
Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003
Lampiran Materi
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi
yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami
kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak
dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu.
Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan,
bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha

Halaman | 118

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang
meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak
surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak
kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah
melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang
dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang
sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana
belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.

ANALISIS SOSIAL

Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan usaha tersebut.

Evaluasi Lingkungan
• Biaya dan manfaat sosial
• ANDAL

Evaluasi sosial masyarakat


• Hubungan dengan masyarakat
• Hubungan dengan pemerintah

ETIKA
Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang buruk
yang mempengaruhi hal lainnya

PERILAKU ETIS
Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

PERILAKU TIDAK ETIS


Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan
dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan

ETIKA BISNIS
Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor

SIKAP OBSTRUKTIF
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan
mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan

SIKAP DEFENSIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi persyaratan
hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungansosialnya

Halaman | 119

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
SIKAP AKOMODATIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan melakukannya,
apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam komitmennya terhadap
kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

SIKAP PROAKTIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari
peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya
Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti
yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana
untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko kegagalan
investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha


Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek
teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus
diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya
meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.

Monitoring Dan Evaluasi Usaha

Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu
untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses
sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by
doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari
keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha),
berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa
pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah
keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi
Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran
sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya
melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran?
Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan
setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri,
misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Halaman | 120

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan
untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun.
Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk
mengatasinya, dan bisa segera melakukan „penyehatan‟ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi
apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan
janglah „cepat puas‟ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk
mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin.
Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan
(apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin
terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha
Anda.

4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan
target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang
mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai
target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan „target‟ selanjutnya dengan upaya Anda
melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi
saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian
yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan.
Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya
Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?

•Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa peta atau
petunjuk jalan. •Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya
evaluasi.
•Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk menjad
ipatokan dalam mengembangkan usaha.

•Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha


Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan
penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana di
saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan
dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang
dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam
periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
1. Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa
adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar
bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari
produk yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan
pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran,
yaitu :
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu
penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki
perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)

Halaman | 121

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda
eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari kondisi
ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
3. Peramalan Tanpa Data Statistik
a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
c. Evaluasi akhir ukuran pasar
2. Analisa Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan
usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi
antara lain:
1.Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar
atau konsumen.
2.Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang
ekonomis.
3.Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli,
pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali
keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan
membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
4.Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk
pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5.Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat
lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik. Dengan
pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis pada Saboten
Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan pelanggan, kenyamanan rumah
makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)
3. Analisis Aspek finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan
bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk
memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan
untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi
diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat
pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu
untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau
penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa
manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan
dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin
menurun baik secara fisik maupun fungsinya.
Pentingnya Evaluasi :

• Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%


• Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
• Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%

Halaman | 122

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

Metoda Evaluasi Usaha :

1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.


2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada
masingmasing tahap.
4. Inspeksi langsung.
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)

Aspek Evaluasi :

• Umum : Strategi, Disain organisasi


• Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan

Level Evaluasi :

1. National
Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.
3. Volatilitas
Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.

Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami :

1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga produksi
dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan baku
yang habis dalam satu kali produksi.
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi dengan
satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per usaha
dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan satuan
Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan satuan
Rp.
9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga
(w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.

Halaman | 123

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 2 Materi
pokok :
Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran
Waktu : 4 JP (8 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.7. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran
2. KD Pada KI-4
KD 4.7. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi,
dan pemasaran
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.7.1. Memahami pengertian ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha,
sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran usaha

Halaman | 124

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
3.7.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusi usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran
3.7.3. Mengevaluasi Langkah-langkah penyusunan perencanaan
usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
2. Indikator KD Pada KI-4
4.7.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi
hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan
usaha
4.7.2. Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha yang telah dilakukan
4.7.3. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi
dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
D. Materi Pembelajaran
• Ide dan peluang usaha
• Analisa peluang usaha
• Sumber daya yang di butuhkan
• Administrasi dan pemasaran
• Komponen perencanaan usaha
• Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:

Halaman | 125

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 126

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Membaca buku teks tentang Perencanaan usaha pengolahan
stimulus) makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
• Menonton, mengamati video dan mencermati tentang model
perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani
• Guru Menyajikan gambar dan video dari makanan awetan
dari bahan pangan hewani antara lain, Ikan Asin, Telur
Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Bakso
(Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung Rebus, Ikan
Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam, Sapi),
Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan
dan ayam)

Halaman | 127

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan)

Gambar Aneka Jenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan)

Gambar Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan


Ikan)

Halaman | 128

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Rasa Telur Asin

Gambar Aneka Jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan)

Halaman | 129

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Jenis Nugget (Daging, Ayam dan

Halaman | 130

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Ikan)

Halaman | 131

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Masakan Hewani Ikan Asap

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana peserta didik mengajukan
pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan) Menanya:

Halaman | 132

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Problem Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan statement untuk membuat

Halaman | 133

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pertanyaan terhadap apa yang belum (pertannyaan/iden dipahami dari bacaan atau hasil
tayangan video tentang tifikasi masalah) model perencanaan usaha Pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani antara lain:

Halaman | 134

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Ide dan peluang usaha kerajinan Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani

Halaman | 135

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat seperti
aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka
Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur
Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging,
Ayam dan Ikan) 2. Analisa peluang usaha Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani dengan bahan dasar sehari hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat
seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan),
Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan),
Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging,
Ayam dan Ikan)

Halaman | 136

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Sumber daya yang di butuhkan

Halaman | 137

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4. Administrasi dan pemasaran
5. Komponen perencanaan usaha
6. Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana peserta didik bertanya
kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
data) Mengumpulkan data dan informasi tentang Usaha Pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh
masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam
dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng

Halaman | 138

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam
dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan
Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan)
melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang Pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan dasar sehari-
hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh masyarakat
seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan), anenis
Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng
(Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam
dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan
Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan Ikan)
dengan memperhatikan ide dan peluang usaha, analisa peluang
usaha, Sumber daya yang di butuhkan, Administrasi dan
pemasaran, Komponen perencanaan usaha dan Langkah-
langkah penyusunan perencanaan usaha pembuatan
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
dengan bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif
(dimakan) oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging,
Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan),
Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis
Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa
(Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging,
Ayam dan Ikan)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
hubungan antara usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
Verification administrasi, dan pemasaran dengan memperhatikan ide dan
(pembuktian) peluang usaha, analisa peluang usaha, Sumber daya yang di
butuhkan, Administrasi dan pemasaran, Komponen perencanaan
usaha dan Langkahlangkah penyusunan perencanaan usaha seperti
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan
bahan dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh
masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan),
anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka Jenis Dendeng
(Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis

Halaman | 139

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original,
Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging, Ayam dan
Ikan)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 2 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 140

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua

kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan


YME
Absensi kehadiran siswa

Halaman | 141

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari informasi
perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi,
dan pemasaran khususnya yang bahan dasar pangan hewani yang
mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi
menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dari materi
yang telah dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas X atau dari informasi lainnya seperti Internet
atau artikel lainnya

Mengasosiasi:
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
Verification peserta didik diminta untuk menganalisis dan menyimpulkan
(pembuktian) informasi/data tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan
sebaik-baiknya)
Mengomunikasikan:
1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan
tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
Generalization pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu
(menarik makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
kesimpulan/gener 2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk
alisasi) tulisan tentang perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani yang

Halaman | 142

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering
diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging,
Telur, dan Ayam
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
Power Point di depan kelas tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan,
daging, Telur, dan Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 3 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 143

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama

Halaman | 144

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan
beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu
tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera
Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani
yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah
ikan, daging, Telur, dan Ayam
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk penyelesaian tugas yang akan
diberikan oleh guru dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas
Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan
Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan

Halaman | 145

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lainnya)

Halaman | 146

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Membaca buku teks tentang perencanaan usaha pengolahan
stimulus) makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah
didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan
menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
• Menonton dan mengamati video tentang kisah sukses dan
kegagalan seorang wirausahawan yang berkecimpung di
bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani seperti Bakso, Dendeng, Abon, Nugget, Sosis, Telur
Asin, dan Ikan Asap
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu
pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari bacaan
atau hasil tayangan video tentang kisah sukses dan kegagalan
seorang wirausahawan yang berkecimpung di bidang usaha
Problem statement pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah
(pertannyaan/iden didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
tifikasi masalah) pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam antara lain:
1. Alasan wirausahan tersebut memilih wirausaha bidang usaha
usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah
dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan
Ayam!
2. Kendala apa yang dihadapi wirausaha tersebut dalam
menjalankan usahanya
3. Apa peran pemerintah untuk membantu wirausaha dalam
mengembangkan usahnya yang bercirikan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah
didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan
dasar pangan hewani yang paling

Halaman | 147

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging,
Telur, dan Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Peserta didik mengumpulkan data dan informasi tentang
wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab.
Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging,
Telur, dan Ayam
• Mengumpulkan data/informasi tentang peluang sukses
wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab.
Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging,
Telur, dan Ayam dan kendala dalam wirausaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
hubungan antara peluang sukses wirausaha bidang usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan
Verification di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
(pembuktian) hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah
ikan, daging, Telur, dan Ayam dan kendala dalam wirausaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Halaman | 148

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi 15 Menit
dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.

2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari


3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat langkah-
langkah penyusunan perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dan menuliskan hasil
wawancaranya untuk dipresentasikan di depan kelas

6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada


pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 4 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 149

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

Inti 60 Menit
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan

Halaman | 150

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
data) • Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi dari berbagai media peluang kesuksesan ataupu
kegagalan terhadap perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
• Guru menugaskan menetapkan sistem dan cara pemasaran
usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah
dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan
Ayam, apa yang sering diminta oleh masyarakat, dan
bagaimana wirausahawan tersebut menyikapi permintaan dari
masyarakat.
Mengasosiasi:
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peserta didik diminta untuk menganalisis dan menyimpulkan
informasi/data tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
Verification makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan
(pembuktian) di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam serta bagaimana sistem
pemasaran wirausaha tersebut di masyarakat.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan
sebaik-baiknya)

Mengomunikasikan:
1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan
tentang hasil perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani yang mudah didapatkan
di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu
Generalization makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
(menarik 2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam bentuk
kesimpulan/gener tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
alisasi) makanan awetan dari bahan pangan

Halaman | 151

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab.
Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang
paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah
ikan, daging, Telur, dan Ayam
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
Power Point tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah
didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan
menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan
Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat,
memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan bahan pangan hewani apa yang mudah dan banyak ditemukan
dilingkungan sekitar tempat tinggal Anda
2 Peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
apa yang terdapat di lingkungan sekitar Anda?
3 Tuliskan Pengertian dari usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani?

Halaman | 152

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4 Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk membuat usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon,
Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap) apa yang terdapat di
lingkungan sekitar Anda !
5 Tuliskan langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso,
Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap)
2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : 3.7 Memahami perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani meliputi ide dan peluang
usaha, sumber
daya, administrasi, dan pemasaran
Topik/Subtopik : Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Indikator Pencapaian : 3.7.3. Mengevaluasi Langkah-langkah
Kompetensi penyusunan perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan
hewani meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi,
dan pemasaran

Rubrik Keterampilan
1. Peserta didik ditugaskan untuk membuat Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap) yang
meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran yang terdapat
dilingkungan tempat tinggal peserta didik.
2. Tugas dibuat dalam bentuk makalah dan diprsentasikan didepan kelas menggunakan slide Power
Point

3. Pengayaan
1. Membuat Kliping tentang Pengolahan Makanan awetan dari bahan hewani
dengan bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab.
Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah
dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam yang
meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
2. Hasil klipping dikumpulkan sebagai penilaian secara pribadi

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


• Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem

Halaman | 153

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan
Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan tidak terlalu sulit, yang sulit adalah bagaimana resep
bakso sapi kita bisa enak dan kenyal, terutama pada cara membuat kuah dan bumbunya. Makanya
Rahasia resep bakso sapi, ikan dan ayam ini patut anda pelajari sebagai modal jika ingin bisnis
kuliner ballmeal dengan jutaan penggemar ini. Pada dasarnya yang menjadikan bakso hasil buatan
kita dan juga yang banyak dijual di warung-warung menjadi enak adalah dari kuah bakso itu
sendiri yang mana itu didapatkan dari daging yang dimasak bersama kuahnya. Semakin banyak
kandungan lemaknya maka akan semakin nikmat. Itu pula sebabnya banyak penjual bakso kaki
lima yang memilih menggunakan tulang yang diremukkan atau pun daging yang menempel di
tulang karena bagian tersebut jauh lebih gurih dan berlemak di banding bagian lainnya seperti
dada dan pahanya. Ini baru salah satu faktor pemicunya saja, masih banyak lagi yang harus
diperhatikan agar hasil bikin baksonya lebih sempurna, baik rasa maupun teksturnya saat
dikunyah.
Penulis Caraspot juga punya pengalaman soal resep masakan buat bakso sendiri di rumah, tapi
sayang waktu itu kita menggunakan jasa giling dagingnya di pasar yang mana menggunakan bahan
dan mesin dari mereka. Dari segi rasa dan kekenyalan sebenarnya sih puas, ya apalagi kalau bukan
karena enak. Hanya saja, khawatirnya tuh kalau ada yang giling daging tidak halal sebelumnya,
kan otomatis jadi tidak murni lagi baksonya. Kan kita semua tau kalau tempat gilingan daging
seperti itu kurang memperhatikan kebersihan. Dan yang bikin berkesan waktu itu, ketika anak saya
bilang “Iii…. papa pintar bikin bakso sendiri!”. Padahal itu masih pakai bantuan orang lain,
gimana kalau semua proses awalnya dikerja sendiri, mungkin akan dapat pujian lebih banyak lagi
he he. Nah, makanya resep bakso sapi, ayam dan ikan di bawah ini saya ambil dari blog yang
memang hasil praktek sendiri dan bukan asal copas. Jadi lebih natural dan bisa
dipertanggungjawabkan kebenaran bahan dan kuah baksonya serta cara membuatnya

Halaman | 154

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rahasia Cara Membuat Bakso Sapi yang Enak dan Kenyal serta Bakso Ikan dan Ayam, lengkap
dengan Bumbu Kuahnya yang Nikmat

Sumber rujukan utama dari artikel resep masakan berkuah ini kami sadur dari blognya Mbak
Ricke Indriani di http://ricke-ordinarykitchen.blogspot.co.id – Teman-teman kalau ada yang mau
resep lainnya bisa ke sana, tapi ada baiknya tuntaskan dulu belajar cara membuat bakso sapi di
sini biar ilmunya nambah. Hanya saja yang membedakan blog ini dengan sumber aslinya adalah
karena ada banyak referensi terpercaya yang digabungkan di dalamnya, termasuk tips bikin kuah
baksonya lebih enak lagi dari Rouco.co.id. Bisa dibilang panduan di sini lebih lengkap, jadi tak
perlu lagi cari-cari artikel di blog lain. Nah berikut langkah buatnya:
A. Resep Bakso Sapi Enak
• 500 gr daging sapi segar tanpa lemak. Untuk mendapatkan ini maka bunda harus hunting
sendiri di pasar tradisional, paling bagus kalau masih subuh karena dagingnya baru saja
disembelih.
• 3-5 siung bawang putih, haluskan. Bisa juga lebih banyak.
• 3 siung bawang putih, yang telah diiris dan digoreng.
• 150 gr es batu, yang telah dihancur. Tapi kalau tidak punya baiknya pakai air es yang dingin
sekali
• 50 ml putih telur. Kalau di tempat penggilingan ini tidak digunakan. Tapi bila mau
menambah cita rasa dan kenyalnya baiknya dipakai saja.
• 2 sdt garam atau secukupnya
• 100 gr tepung sagu kering. Bisa juga beli langsung yang kemasan di Minimarket. Dan
mengenai ukurannya bunda bisa juga membuatnya lebih banyak atau kurang, tergantung
selera sih.
• 1/2 sdt soda kue (bisa juga baking powder)
Tips bikin bakso enak dan kenyal
1. Kalau dari mbak Ricke sendiri memberikan saran bahwa kalau mau hasil bakso buatannya
kenyal seperti yang dijual di warung bakso pinggir jalan maka usahakan pakai daging
segar, tapi saya sendiri pernah praktek hasilnya gak bagus kalau gak pakai bahan khusus,
malah kayak ada lendirnya di lapisan luarnya. Nah, dari pada gagal mending niru yang
biasa dilakukan di tempat penggilingan daging di pasar yang mana mereka selalu
menambahkan bahan poly powder atau istilahnya „obat bakso‟. Ini adalah bahan sejenis
STP atau Sodium Tripoly Phospat. Dari segi harga katanya lebih murah dibanding bahan
lain. Dari segi keamanan, menggunakan poly powder jauh lebih baik dari pada bahan lain
karena ia sudah termasuk dalam bahan yang „food grade‟ atau masuk dalam standar bahan
yang cocok untuk makanan. Berbeda dengan yang „non-food grade‟ seperti boraks yang
sejatinya bukan untuk makanan.
2. Jika kamu merasa terlalu ribet jika semua bahannya disiapkan sendiri maka bisa memilih
dengan menggunakan tepung bakso khusus yang didalamnya sudah tercampur semua
bahannya dan kita cukup mencampurnya saja dengan daging yang sudah digiling. Jadi
tidak perlu repot menakar, yang mana cara ini cenderung lebih mudah berhasil. Bila mua
mendapatkan bahan jadi seperti ini, maka sebaiknya tanyakan langsung pada jasa
penggilingan biasanya kalau ia lagi tidak menjualnya, pasti tau dimana harus beli. Hanya
saja, kekurangannya kalau menggunakan bahan jadi seperti ini adalah dimana kita tidak
bisa berkreasi dengan resep sendiri, jadi hanya ngikut sama resep orang lain.
3. Soda kue dimaksudkan untuk menghasilkan pori yang halus pada bagian dalam bakso
ketika dibelah. Ini juga fungsinya supaya bakso bisa dengan mudah menyerap kuah

Halaman | 155

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kedalamnya sehingga ketika digigit akan semakin nikmat. Walu ini sepeleh tapi kalau
buatnya untuk usaha maka sebaiknya tetap harus diperhatikan.
4. Sebagian yang lain berpendapat bahwa jika ingin menghasilkan bakso yang agak renyak
maka diberi tambahan daging ayam, katanya lebih bagus dengan sedikit fillet dada ayam.
Kira-kira perbandinganya 1 : 4 (1 untuk daging ayamnya dan 4 adalah daging sapinya).
Sedangkan bagi penjual bakso sebenarnya cara ini dilakukan bukan hanya untuk tujuan
tersebut, tapi untuk mengurangi biaya produksi dan keuntungan yang didapat juga lebih
banyak.
Cara bikinnya:

1. Pertama potong-potong dulu dagingnya agar mudah hancur saat diblender. Kemudian
barulah dimasukkan dalam blender daging yang telah disiapkan. Usahakan giling hinggga
betul-betul halus.
2. Berikutnya barulah masukkan bahan seperti bawang putih yang telah dihaluskan, putih
telur, bawang goreng, garam dan sisa es batu. Lalu giling lagi hingga halus betul.
3. Selanjutnya tambahkan tepung sagu kering dan juga soda kue / baking powder. Kemudian
lanjutkan menggiling adonan bakso hingga didapatkan hasil yang berbentuk pasta dan
lembut.
4. Sekarang saatnya memasak. Caranya masak dulu air untuk merebus bakso yang telah
dibentuk bulat, usahakan hingga mendidih dengan air yang agak banyak. Kalau dalam
resep aslinya, setelah mendidih apinya dimatikan atau dinyalakan dengan api kecil saja.
Tapi pengalaman saya malah kalau adonannya kurang sempurna bakalan menyatu, jadi
saya nyalakan besar saja apinya. Hanya saja kalau apinya dikecilkan bisa semakin baik
hasilnya.
5. Cara membentuk bakso jadi bulat : Caranya, celup dulu sendoknya di air dingin lalu ambil
adonan agak banyak dan taruh di telapak tangan. Lalu, genggam adonan hingga keluar ke
atas (dilubang yang terbentuk antara jadi telunjuk dan ibu jari). Kemudian tinggal ambil
adonan bakso yang keluar tersebut menggunakan sendok yang juga telah dicelupkan di air
es. Tinggal masukkan dalam air panas tadi. Lakukan ini hingga adonan terbentuk bulat
semua, lalu biarkan dulu hingga semua bakso mengembang dan barulah dimasak dengan
api besar hingga semua bakso matang sempurna sampai bagian dalamnya.
6. Terakhir, siapkan baskom dan isi dengan air dingin. Masukkan bakso yang telah matang
ke dalam baskom tersebut dan tunggu hingga dingin lalu tiriskan. Tededdddd akhirnya
bakso buatan bunda sudah jadi. Gampang kan?
Tips:
• Untuk blendernya dalam resep bakso sapi ini baiknya gunakan blender daging khusus agar
hasilnya lebih baik. Istilah untuk alatnya adalah FP atau Food Processor. Biasnaya bentuk
baling-balingnya lebih besar dan wadahnya lebih lebar dari blender biasa.
• Jika memilih langsung memasak bakso yang telah dibentuk dengan api besar maka setiap
kali ada bakso yang sudah mengambang dipisahkan dulu di tempat lain dan setelah semua

Halaman | 156

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
proses pembentukan dan pemasakan awal selesai maka barulah dimasak ulang hingga
betulbetul matang. Hanya saja cara seperti ini kurang baik pada bentuk tekstur permukaan
bakso yang mana jadinya akan terlihat kasar. Berbeda kalau pakai cara mbak Ricke yang
hanya menggunakan air panas pada saat setelah adonan bakso dibentuk, karena permukaan
baksonya akan terlihat halus dan lembut.
• Membentuk bakso jadi bulat bisa juga menggunakan dua sendok yang salah satunya terisi
adonan di bagian ujungnya dan satunya lagi menekan dan memisahkan adonan dari sendok.
Atau kalau tidak mau repot bisa juga dengan cara dimasukkan dalam talang lebar berukuran
2 cm lalu dikukus agak lama, dan setelah jadi baru dipotong-potong kotak.
• Kalau mau hasilnya lebih banyak maka bentuk saja menjadi bulatan kecil, selain itu,
bentuknya yang kecil bisa bikin lebih mudah matang dan tidak perlu dipotong dulu ketika
ingin dimakan.
• Jika ingin bakso buatanmu tahan hingga 2-3 bulan dan tidak menjadi kering maka masukkan
ke dalam freezer dengan sebelumnya di bungkus plastic atau dengan zipper bag. Atau jika
ingin bertahan hanya seminggu sama maka cukup di bagian pendingin kulkas saja
Cara Membuat Dendeng

DENDENG
1. PENDAHULUAN
Dendeng adalah irisan kering daging yang telah diberi bumbu, dan kadangkadang telah mengalami
proses pemasakan. Dengan demikian dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak diberi
bumbu (kecuali garam).
Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang biasa terdapat di rumah
tangga.
2. BAHAN
1. Daging
2. Bumbu. Setiap 1 kg daging dibutuhkan gula (200 gram), asam jawa (40 gram), bawang
merah (50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), dan
bawang putih (100 gram).
3. PERALATAN
1. Pisau. Alat ini digunakan untuk mengiris daging menjadi irisan tipis. Pisau yang digunakan
hendaknya tajam, tipis dan dari logam stainless steel.
2. Pengantung daging. Alat ini digunakan untuk menggantung daging ukuran besar yang akan
diiris.
3. Talenan. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging (kalau tidak digunting).
4. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa
alat penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu
bakar, atau arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.
5. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan daging setelah direndam dengan
larutan garam.
6. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng.
7. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu.
8. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan daging yang direndam di dalam larutan bumbu.
4. CARA PEMBUATAN
1. Pengirisan daging. Daging diiris tipis-tipis. Sedapat mungkin pemotongan mengikuti arah
jaringan otot. Ada dua cara pengirisan, yaitu:
1. Daging digantung pada alat penggantung, kemudian diiris tipis-tipis
2. Daging ditempatkan di atas talenan, kemudian diiris tipis-tipis.
Irisan dapat dibuat dalam berbagai ukuran, seperti
1. irisan kecil: irisan dengan panjang 1 cm dan lebar 1 cm

Halaman | 157

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. irisan sedang: irisan dengan panjang dan lembar antara
3~5 cm 3. irisan panjang: irisan dengan panjang >5 cm
dan lebar 3~5 cm.
2. Pembuatan larutan bumbu
1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini
dicampur dengan gula, asam jawa dan bubuk ketumbar.
2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang
telah disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan selama 30 menit sambil
diaduk-aduk sampai kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan.
3. Perendaman di dalam larutan bumbu.
1. Irisan daging direndam du dalam larutan bumbu selama semalaman pada suhu dingin
di dalam kulkas.
2. Setelah itu, daging dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam
kantong plastik tersebut di biarkan di udara terbuka sampai suhunya tidak dingin lagi
(sama dengan suhu kamar).
4. Pengeringan. Setelah daging di dalam kantong tidak dingin lagi, daging dikeluarkan dari
kantong, kemudian segera dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air
di bawah 10%. Irisan daging yang berukuran panjang harus digantung pada saat pengeringan.
Hasil pengeringan disebut dengan dendeng mentah.
5. Pengemasan. Dendeng mentah yang telah kering dapat disimpan di dalam kantong plastik.
6. Penggorengan. Dendeng daging yang telah kering dapat digoreng di dalam minyak panas
(1700) selama 30-60 detik sambil dibolak-balik, kemudian cepat-cepat diangkat dan
ditiriskan.
5. KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru,
Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040

DENDENG GILING
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan
lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam
hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak
kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu
beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak
sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan
untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk
memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.

Halaman | 158

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai
penambah rasa.
Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk
melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim
papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin.
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng
ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya. Dendeng giling adalah daging yang digiling berupa
lembaran tipis dan diberi bumbu, kemudian dikeringkan. Pembuatan dendeng giling tidak
memerlukan daging yang berkualitas baik.
2. BAHAN
1) Daging 4 kg
2) Gula merah 1 kg
3) Garam 2 ons
4) Bawang putih 60 gram
5) Asam Jawa 40 gram
6) Lengkuas 12 gram
7) Ketumbar 4 ons
3. ALAT
1) Alat penggiling daging (jika ada)
2) Baskom
3) Rak bumbu
4) Jerami bersih dan kering
5) Sendok
6) Pisau
7) Alat penghancur bambu (cobek dan ulekan)
8) Kayu bundar atau botol
4. CARA PEMBUATAN
1. Giling daging sapi yang telah dicuci bersih dengan alat penggiling daging. Jika tidak ada
penggilingan daging, dapat dicincang sampai halus;
2. Campur dengan bumbu yang telah dihaluskan, kemudian buat menjadi lembaran tebal kira-
kira
3 mm dengan cara mengepresnya dengan kayu bundar atau botol;
3. Susun pada rak bambu yang dilapisi dengan merang bersih;
4. Keringkan dibawah sinar matahari selama 3~5 hari, dapat juga dengan oven pada suhu
500~600 C selama 4~6 jam;
5. Kemas dalam kantong plastik.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG GILING
6. KEUNTUNGAN
Bahan lebih murah karena tidak membutuhkan daging yang berkualitas baik.
7. KERUGIAN
1) Dendeng giling tidak selezat dendeng sayat sebab dalam proses penggilingan atau pencacahan
sejumlah zat pembentuk rasa akan hilang.
2) Pada umumnya dendeng giling lebih cepat rusak daripada dendeng sayat.
Catatan:
1. Ketebalan dendeng giling dapat diatur secara merata sehingga mempercepat proses
penggeringan .
2. Pengeringan dengan oven perlu dijaga, terutama mengenai tinggi, suhu dan lama
pengeringan sehingga tidak merusak kualitas dendeng secara alami maupun kimiawi.

Halaman | 159

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel 1. Komposisi Dendeng Giling
KOMPONEN KADAR (%)

Protein 13,80 %

Lemak 9,00 %

Karbohidrat 52,00 %

Air 25,00 %

Ca (mg/ 100 gram) 30,00 %

P (mg/ 100 gram) 270,00 %

Fe (mg/ 100 gram) 5,10 %

8. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Winarno, F.G; Srikandi Fardiaz, dan Djunjung Daulay. Indonesia traditional food processing.
Bogor :
IPB, 1973
3) Berkas lembaran petunjuk latihan teknologi makanan. Yogyakarta: Pendidikan Guru Pertanian
PGPKejuruan Teknologi Makanan, 1975
9. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.

DENDENG RAGI
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan
lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam
hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak
kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu
beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak
sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan
untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk
memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.

Halaman | 160

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai
penambah rasa.
Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk
melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim
papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin.
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng
ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya.
Dendeng ragi adalah makanan jadi, hasil olahan daging yang dicampur dengan parutan kelapa dan
bumbu.
2. BAHAN
1) Daging sapi 1 kg
2) Kelapa parut 5 butir
3) Cabai merah 20 gram
4) Bawang merah 50 gram
5) Bawang putih 40 gram
6) Ketumbar 20 gram
7) Asam Jawa 12 mata
8) Garam 10 gram
9) Daun jeruk purut 8 lembar
10) Daun salam 8 lembar
11) Gula merah 6 ons
12) Kencur 20 gram
13) Laos 20 gram
3. ALAT
1) Alat perajang (talenan)
2) Pisau
3) Alat penghancur bumbu (cobekan dan ulekan)
4) Penggorengan (wajan)
5) Parutan kelapa
6) Baskom
7) Alat peniris
8) Kompor 9) Panci
4. CARA PEMBUATAN
1) Cuci daging sapi, kemudian iris tipis. (± 4 x 4 cm) dengan ketebalan sekitar (1/2 ~ 1 cm);
2) Parut kelapa, kemudian tumbuk bumbu sampai halus, kecuali lengkuas, daun jeruk purut, dan daun
salam;
3) Campur dengan irisan daging, kemudian rebus dengan air secukupnya sampai lunak;
4) Apabila air rebusan tinggal sedikit, masukkan parutan kelapa, kemudian masak sampai air rebusan
kering;
5) Gorengan campuran bahan tadi di atas api kecil sampai berwarna kekuningkuningan, kemudian
tiriskan agar minyaknya turun;
6) Kemas dendeng ragi dalam kantong plastik atau stoples.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG RAGI
6. KEUNTUNGAN
Dendeng ragi memiliki rasa yang lezat dan dapat disimpan pada suhu kamar sela 4 ~ 7 hari tanpa
mengalami kerusakan.
Catatan:

Halaman | 161

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Selama penyimpanan, tempat dan temperatus perlu diperhatikan, untuk menghindari proses menjadi
tengik karena adanya kelapa.
7. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Simarmata, J.P. Pembuatan dendeng ragi . Buletin Pusbangtepa, Mei 1981: 17-21.

DENDENG SAYAT
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan
lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam
hasil sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak
kenyak) menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu
beberapa lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak
sesudah pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan
untuk daging pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk
memenuhi selera atau kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai
penambah rasa. Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang
diolah. Untuk melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang
mengandung enzim papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim
bromolin.
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng
ragi, daging asap, kornet, sosis dan sebagainya.
Dendeng sayat adalah lembaran tipis daging sapi atau kerbau yang diberi bumbu. Dendeng dapat
digunakan sebagai lauk setelah digoreng.
2. BAHAN
1) Daging sapi atau kerbau (tidak berlemak) 4 kg
2) Gula merah 1 kg
3) Garam 4 ons
4) Ketumbar 2 ons
5) Jinten 1 ons
6) Bawang merah 1 ons
7) Bawang putih 2 ½ ons
8) Lengkuas (laos) ½ kg
9) Lada (bila perlu) secukupnya

Halaman | 162

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
10) Jahe (bila perlu) secukupnya
11) Sendawa (NANO3) (0,1%) 4 gram
3. ALAT
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)
3) Tampah
4) Panci dan baskom
5) Merang bersih (bila perlu)
6) Alat penghancur bumbu (cobek dan ulekan) 7) Sendok
4. CARA PEMBUATAN
1) Pilih daging yang baik, kemudian cuci sampai bersih;
2) Sayat daging tipis-tipis dengan ketebalan kira-kira 3 ~ 5 mm;
3) Bumbu-bumbu (lengkuas, jinten, ketumbar, bawang merah, bawang putih, garam) tumbuk sampai
halus dan tambahkan sedikit air;
4) Potong-potong gula merah kemudian rebus dengan sedikit air. Bumbubumbu yang sudah
dihaluskan masukkan ke dalam rebusan air;
5) Setelah gula hancur, tuangkan campuran gula danbumbu pada daging yang sudah diiris tipis tadi,
aduk sampai rata, kemudian diamkan selama 1 jam;
6) Angkat daging berbumbu, letakkan diatas tampah yang dilapisi merang bersih;
7) Jemur di bawah sinar matahari sampai kering, kira-kira 6 ~ 7 hari (tergantung cuaca). Usahakan
agar seluruh permukaan daging terkena sinar matahari;
8) Daging yang sudah dijemur dapat disimpan dalam stoples, kantong plastik, atau besek.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG SAYAT
6. KEUNTUNGAN
Penggering daging dengan sinar matahari adalah mudah, murah, serta tidak merusak kandungan
protein.
Catatan:
1. Selama penyimpanan, perlu diperhatikan dan dijaga agar kadar air dendeng tetap stabil;
2. Pengeringan dendeng dengan sinar matahari, perlu diperhatikan agar sinar tidak terlalu
panas. Hal tersebut akan menyebabkan permukaan dendeng menjadi retak. Sebaliknya,
apabila sinar matahari kurang panas dan tidak terus menerus maka kapang atau jamur akan
mudah tumbuh.
7. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Dendeng giling produk yang terlupakan. Selera, VI (5), Maret 1987: 53-55.
3) Winarno, F.G; S. Fardiaz; D. Dauly. Indonesian traditional food processing. Bogor: IPB, 1973.
8. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.

DENDENG IKAN
1. PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor.
Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan
perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung
pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
– mata suram dan tenggelam;
– sisik suram dan mudah lepas;
– warna kulit suram dengan lendir tebal;

Halaman | 163

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
– insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
– dinding perut lembek;
– warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
– daging kenyal;
– mata jernih menonjol;
– sisik kuat dan mengkilat;
– sirip kuat;
– warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
– insang berwarna merah; – dinding perut kuat; – bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah
didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu
pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan
bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi
diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan
alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-
macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan,
perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.
Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN KADAR (%)

Kandungan air 76,00

Protein 17,00

Lemak 4,50

Mineral dan vitamin 2,52-4,50

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya
rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan
merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan
hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan
orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang dibuat dengan cara pengeringan dengan menambah
garam, gula, dan bahan lain untuk memperoleh rasa yang diinginkan.
2. BAHAN
1) Ikan tamban sisik (lemuru, cucut) 20 kg
2) Gula merah 2 kg
3) Ketumbar 2 ons
4) Garam 1 kg
5) Bawang merah ½ ons
6) Bawang putih 2 ons
7) Asam jawa 7 mata
8) Lengkuas (laos) secukupnya
3. ALAT
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)

Halaman | 164

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3) Keranjang peniris (ayakan bambu)
4) Penghancur bumbu (cobek)
5) Ember
6) Baskom
7) Panci
8) Saringan halus
9) Tampah (nyiru)
4. CARA PEMBUATAN
1) Bersihkan ikan, buang kepala dan isi perutnya;
2) Belah dan buang tulangnya lalu cuci. Untuk ikan yang lebih besar dan tebal iris dengan ukuran
panjang 7 cm, tebal ½ cm, dan lebar 5 cm;
3) Masukkan garam ke dalam 3 liter air kemudian rendam ikan selama 5 jam;
4) Masak 8 liter air sampai mendidih, masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan kemudian
adukaduk sampai rata;
5) Saring supaya ampas ketumbar terpisah, kemudian dinginkan;
6) Masukkan ikan yang sudah digarami tadi ke dalam larutan bumbu. Rendam selama ± 10 jam;
7) Tiriskan, kemudian jemur di atas nyiru atau tampah;
8) Balik-balik ikan tiap 4 jam sekali supaya pengeringan rata;
9) Sebelum dihidangkan, goreng dendeng terlebih dahulu (± ½ menit) dalam minyak panas.
5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN DENDENG IKAN
6. DAFTAR PUSTAKA
1) Berbagai cara pengolahan dan pengawetan ikan. Yogyakarta : Proyek Pengembangan
Penyuluhan Pertanian Pusat, Departemen Pertanian, 1987. Hal. 35
2) Pengolahan ikan. Subang : Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Puslitbang Fisika
TerapanLIPI, 1990. Hal. 26-34.
3) Teknologi desa. Jakarta : Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kerja, 1983. Seri
PengolahanPangan. Hal. 14-16.
7. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.

DENDENG IKAN
1. PENDAHULUAN
Dendeng ikan adalah ikan kering yang telah diberi bumbu, dan kadang-kadang telah mengalami
proses proses pemasakan. Dengan demikian, dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak
diberi bumbu
(kecuali garam). Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang
biasa terdapat di rumah tangga.
2. BAHAN
1. Ikan. Dianjurkan menggunakan ikan berukuran sedang yang kurang bernilai ekonomis. Ikan
tamban merupakan salah satu jenis ikan berukuran sedang yang dapat diolah menjadi
dendeng ikan. Ikan ini mempunyai tekstur daging lunak, dan berduri halus di dalam daging.
Adanya duri halus tersebut menyebabkan ikan tamban paling cocok diolah menjadi produk
kering seperti dendeng. Rasa dendeng tamban sangat enak dan tidak sulit membuatnya.
2. Bumbu. Setiap 1 kg ikan membutuhkan gula (200 gram), asam jawa (40 gram), bawang
merah (50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram),
bawang putih (100 gram).
3. PERALATAN
1. Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan mengiris daging ikan menjadi
irisan tipis. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless
steel.

Halaman | 165

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan. Pengering dapat berupa alat
penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar,
atau arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.
3. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan ikan setelah direndam dengan larutan
garam.
4. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng.
5. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu.
6. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan ikan yang direndam di dalam larutan bumbu.
4. CARA PEMBUATAN
1) Proses Pendahuluan
1. Penyiangan.
Ikan disiangi dan dibelah seperti yang dilakukan terhadap ikan yang akan dikeringkan.
• Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong.
• Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.
• Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.
• Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisasisa darah. Setelah
itu, ikan dicuci sampai bersih.
1. Pembelahan. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah ekor
tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong.
2. Pembuangan tulang belakang. Belahan ikan yang telah dibelah dibuka, kemudian tulang
belakang ditarik dengan pinset sampai terlepas.
2) Pembuatan Larutan Bumbu
1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini dicampur
dengan gula, asam jawa dan bubuk ketumbar.
2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang telah
disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan sambil diaduk-aduk selama 30 menit sampai
kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan.
3) Perendaman di dalam Larutan Bumbu
1. Ikan direndam di dalam larutan bumbu semalam pada suhu dingin di dalam kulkas.
2. Setelah out, ikan dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik,
kemudian plastik ditutup rapat. Kantong plastik tersebut dibiarkan di udara terbuka sampai
suhunya tidak dingin lagi (sama dengan suhu kamar).
4) Pengeringan.
Setelah ikan di dalam kantong tidak dingin lagi, ikan dikeluarkan dari kantong, kemudian segera
dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 10 %. Selama
pengeringan, ikan dibalik-balik agar pengeringan merata dan lebih cepat. Hasil pengeringan disebut
dengan dendeng mentah ikan.
1. Pengemasan. Dendeng mentah ikan dapat disimpan di dalam kantong plastik.
2. Penggorengan. Dendeng ikan yang telah kering dapat digoreng di dalam minyak panas
(1700) selama 30~60 detik sambil dibalik-balik, kemudian cepat-cepat diangkat dan
ditiriskan.

Resep Cara Membuat Abon Daging Ayam Lezat


Menu makanan ayam adalah salah satu bahan olahan makanan yang mudah anda temui dan tentuny
juga untuk mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang spesial dan mempuunyai citarasa
tinggi tidaklah susuh. Pada artikel kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai bagaimana cara
mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang mempunyai citarasa tinggi yang dimana pada
kesempatan kali ini membahas mengenai menu masakan abon daging ayam. Abon adalah salah satu
memu makanan yang spesial, yang dimana makanan ini bisa awet tanpa bahan pengawet asalkan
ketika membuatnya dibuat kering.

Halaman | 166

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Agar pembahasan kita tidak melebar kemana-mana alangkah baiknya kita langsung saja masuk
ketopik pembahasan kita kali ini mengenaiCara Membuat Abon Daging Ayam Lezat. Apa saja
bahan yang perlu anda persiapkan untuk membuat abon daging ayam dan bagaimana cara mengolah
abon daging ayam yang benar, silahkan anda simak artikel dibawah ini dari awal sampai akhir.

Cara Membuat Abon Daging Ayam Lezat

Bahan Untuk Membuat Abon Daging Ayam:


• 2 liter air
• garam secukupnya
• 1 kg fillet ayam
• 2 sdm minyak untuk menumis
• 8 lembar daun jeruk, buang tulang daun, iris tipis
• 2 batang serai, memarkan
• 100 ml santan dari ½ butir kelapa
• 250 ml minyak goreng

Bumbu Yang Dihaluskan Untuk Membuat Abon Daging Ayam:


• 5 siung bawang putih
• 8 butir bawang merah
• 3 buah cabai merah
• 4 butir kemiri
• 1 cm kunyit
• garam dan gula merah secukupnya
Cara Mengolah Abon Daging Ayam :
• Didihkan air dan garam, masukkan fillet ayam. Masak hingga lunak. Angkat.
• Memarkan daging ayam dengan alat pemukul daging lalu suwir-suwir halus.
• Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus, daun jeruk dan serai hingga harum. Masukkan
daging ayam, aduk rata. Tuang santan, masak dengan api kecil sambil diaduk dan dibalik
sampai kering.
• Panaskan minyak, goreng adonan daging ayam sambil diaduk hingga kering. Angkat dan
tiriskan minyaknya dengan dipres atau peras. Kemudian pisahkan adonan abon dengan garpu
agar tidak menggumpal. Sajikan.

Halaman | 167

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Cara Membuat Resep Abon Sapi Asli Enak dan Renyah
Cara cepat dan mudah membuat Resep Abon Sapi. Bingung menghadapi anak anak yang susah
makan? Ya, biasanya anak anak akan cepat bosan dengan sayuran yang itu itu saja. Untuk itu, tidak
ada salahnya kalau sekali kali teman teman mencoba menggunakan Abon Daging Sapi untuk teman
nasinya. Dengan rasa yang renyah, lezat dan gurih, salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat
dari suwiran daging sapi ini memang menjadi salah satu favorit anak anak kita. Untuk itu, kali ini
saya akan mengajak teman teman untuk mencoba membuat Resep Abon Daging Sapi sendiri di
rumah.
Ya, ada beberapa macam jenis abon yang umum nya kita kenal, yaitu abon ikan, abon daging sapi
dan resep abon daging ayam. Tetapi diantara beberapa macam abon tadi yang paling terkenal dan
disukai oleh sebagian besar masyarakat kita adalah Resep Abon Sapi. Rasanya yang gurih, renyah
dan enak tidak hanya membuat variasi masakan daging sapi ini enak untuk teman makan nasi,
tetpai juga bisa digunakan untuk bahan beberapa resep makanan yang lain, seperti pastel abon, roti
abon dan yang lainnya. Memang harga abon jenis ini lebih mahal dibandingkan dengan jenis abon
yang lain, untuk itu kali ini saya akan mengajak teman teman untuk mencoba proses pembuatan
abon daging sendiri di rumah
Buat beberapa teman yang tidak punya waktu senggang dan sibuk dengan pekerjaan di kantor,
membeli di toko sekita rumah mungkin dianggap lebih praktis. Tetapi buat teman teman yang
masih punya sedikit waktu senggang di rumah, membuat Resep Abon Sapi sendiri pasti lebih
menarik. Selain lebih murah, kita juga bisa menjaga kualitas abon yang dihasilkannya nanti benar
benar murni dari daging sapi dan tidak tercampur bahan lain. Dengan penggunaan bahan bahan
yang berkualitas, hasil jadinya pun pasti lebih enak dan lezat. Untuk detail resep bikin abon sapi,
silahkan melihat di bawah ya.

Resep Abon Sapi Asli Enak Renyah


Bahan bahan Resep Abon Sapi Asli
1. Daging Sapi yang mempunyai kualitas bagus dan bebas lemak sebanyak 1kg. Sebaiknya gunakan
daging sapi has dalam.
2. Bawang putih lokal sebanyak kurang lebih 40 gram. Kupas lebih dahulu sebelum digunakan.
3. Ketumbar halus atau bubuk sebanyak 5 gram.
4. Bawang merah lokal sebanyak kurang lebih 25 gram.
5. Daun salam segar kualitas bagus sebanyak 2 lembar.
6. Gula pasir putih sebanyak 75 gram.
7. Lengkuas kualitas bagus sebanyak 5-7 gram. Pukul dan memarkan.
8. Asam jawa sebanyak 5 gram.
9. Buah kelapa yang sudah diparut. Ambil santan kentalnya saja sebanyak 200ml.
10. Sereh yang sudah dimemarkan sebanyak 1 potong.
11. Air bersih sebanyak 600 ml.
12. Minyak secukupnya untuk menumis dan menggoreng.
Cara Membuat Resep Abon Daging Sapi Enak
1. Sebelum digunakan pastikan daging sapi sudah dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu.
2. Potong daging daging menjadi beberapa bagian supaya gampang proses penyuiran daginnya nanti.

Halaman | 168

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Rebus daging sapi kurang lebi selama 50 menit sampai 1 jam dengana api kecil.
4. Angkat daging dan tiriskan sebentar. Suwir daging kecil kecil dan kemudian di tumbuk pelan pelan
sekali supaya menghasilkan serat serat daging yang cukup halus.
5. Ambil cobek/uleg uleg dan haluskan 25 gram bawang merah, bawah putih lokal dan
ketumbarnya.‟
6. Siapkan penggorengan dengan api kecil. masukkan minyak goreng secukupnya dan tumis bumbu
bumbu yang sudah dihaluskan di atas.
7. Setelah harum masukkan lengkuas, sereh, asam jawa, 2 lembar daun salam dan gula jawanya.
Aduk semua bahan tersebut sampai rata.
8. Masukkan 200 ml santannya dan aduk terus sampai mendidih.
9. Masukkan sedikit demi sedikit daging sapi yang sudah disuwir suwir ke dalam rebusan santan dan
bumbu diatas dengan api kecil.
10. Terus diaduk jangan sampai santan pecah dan sampai daging sapinya setengah kering.
11. Angkat suwiran daging abon setengah kering di atas dan siapkan penggorengan baru.
12. Masukkan minyak secukupnya dan goreng daging abon diatas sampai kering.
13. Tiriskan sampai benar benar kering dan tunggu sampai dingin sebelum abon daging sapi
dimasukkan ke dalam toples.

Cara Membuat Nugget Ayam Spesial –


Nugget ayam merupakan salah satu makanan yang terbuat dari bahan ayam pilihan dan dilumuri
tepung terigu diolah dengan cara digoreng. siapa yang tidak suka dengan makanan yang satu ini
selain rasannya yang nikmat hargannya pun relatif murah. Nah jika Bunda di Rumah ingin
menikmati nugget ayam yang enak dan gurih ini bisa membelinnya di Kfc, ataupun resto terdekat.
Wah siapa yang tidak kenal dengan menu resep nugget ini. lebih seru dan nikmat jika Bunda
mencoba membuatanya sendiri di Rumah dan dihidangkan bersama keluarga tercinta, seperti
teman, kerabat terdekat atau masih banyak lagi yang lainya. Nah sebelum kita beranjak lebih jauh
mari kita menyimak gambar nugget ayam terlebih dahulu . Cara Membuat Nugget Ayam Spesial
Hem pasti nikmat makanan nugget ayam ini,
Bunda penasaran tentang
prosespembuatannya sebelum kita
menyiapkan bahannya meri terlebih dahulu
kita menyiapkan peralatannya terlebih dahulu
seperti,
baskom, piring, sendok dan masih
banyak lagi yang lainya, nah setelah kita
selesai menyiapkan peralatannya
sekarang giliran bahan-bahannya yang
dibutuhkan. Bahan-bahan Nugget ayam
Enak :
 200 gram daging ayam giling
 100 gram kulit ayam digiling
 2 butir telur, kocok lepas
 2 siung bawang putih, dihaluskan
 50 ml air
 1 sendok makan susu bubuk
 1/2 sendok teh garam
 1/2 sendok teh merica bubuk
 1/2 sendok teh kaldu ayam bubuk
 minyak untuk menggoreng nugget ayam Bahan-bahan pencelup :
 75 gram tepung panir halus
 2 putih telur kocok lepas Bahan pelapis :

Halaman | 169

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
 50 gram tepung panir halus

Langkah-langkah membuat enak :


1. Kita campur daging ayam giling, usus ayam giling dan juga tepung panir halus aduk aduk hingga
rata.
2. Setelah itu masukkan telur kocok lepas, kaldu ayam bubuk, air, garam, bawang putih dan merica
bubuk aduk aduk hingga rata.
3. Kemudian masukkan adonan kedalam loyang
dengan ukuran 20 x 10 x 4 cm, yang sudah kita olesi
dengan margarin dan dialasi dengan plastik.
4. Kita kukus selama kurang lebih 30 menit
hingga nugget ayam matang. Biarkan hingga dingin
baru kita potong potong. Celupkan kebahan pencelup
dan gulingkan kedalam bahan pelapis.
5. Panaskan minyak dan goreng nugget ayam
hingga kecokelatan. Jangan sampai gosong. Angkat dan
tiriskan.
Cara Membuat Nugget Ayam Spesial
Nah mudah sekali bukan proses pembuatan nugget ayam enak dan gurih, dari pada Bunda
berfikir lama dan bengong langsung saja membeli bahannya ditoko-toko terdekat dan langsung
mencobannya di Rumah. Jika belum berhasil jangan pernah berputus asa karena koki yang handal
juga pernah mengalami yang namannya kegagalan
tetapi tidak pernah berputus asa.
Itulah sekelumit tentang proses pembuatannya, semoga bermanfaat dan menambah sedikit wawasan
bagi Bunda di Rumah juga menambah menu resep lainya. Kalo ada waktu simak juga menu resep
lainya seperti Nugget tahu hanya di kulinersehat.com. Selamat berkreasi dan mencoba.
resep nugget ayam ncc, Naget, Cara membuat naget ayam, resep nugget ncc, resep chicken nugget
ncc, resep nugget ayam, resep nugget ayam spesial, cara bikin naget ayam, cara membuat naget,
Nugget ayam, Resep naget ayam, Resep Nugget spesial, cara membuat nugget, cara bikin naget,
resep nuget ayam ncc, Cara buat naget ayam, gambar nugget, resep nugget ayam special, naget
ayam, ncc resep nugget sayuran, cara buat naget, nugget ayam spesial, resep nugget ayam gurih,
pembuatan chicken nugget, cara membuat nugget ayam gurih, cara bikin nuget, resep nuget ncc,
resep chicken nugget spesial, gambar nugget ayam, resep nuget ayam spesial

Resep Sosis Ayam Homemade Sehat


Resep Sosis Ayam Homemade Sehat – Sosis merupakan salah satu makanan yang enak dan cepat
saji . cepat saji disini magsudnya gampang sekali di olah menjadi sebuah makanan yang lezat .
rasanya yang enak membuat banyak sekali yang menyukai sosis , entah itu di makan begitu saja ,
di goreng , dibakar , sebagai campuran masakan dan lain sebagainya . sosis yang terbuat dari daging
ayam ataupun daging sapi memang sungguh familiar di lidah banyak orang .
Untuk mendapatkan sosis tidaklah sulit , karena banyak sekali tempat yang menawarkan sosis
dengan bermacam-macam ukuran dan merek . entah itu merek yang terkenal ataupun merek
abalabal yang belum jelas diketahui akan Kebersihannya ataupun kandungan yang ada didalamnya
. sosis yang dibeli di toko memang sangat praktis diolah menjadi aneka sajian atau kudapan untuk
keluarga tercinta . tetapi , pernahkan anda membayangkan kandungan pengawet dan bahan kimia
lainnya di dalam sosis tersebut ?
Bagi yang sudah mengetahui hal tersebut seringkali mereka mengurangi konsumsi sosis ataupun tidak
mengkonsumsi sosis sama sekali . hal ini sangatlah wajar , karena mereka mengutamakan kesehatan .
namun bagi anda yang sudah terlanjur cinta dengan sosis , anda tidak perlu

Halaman | 170

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
risau . karena anda masih dapat mengkonsumsi sosis yang sehat dan tanpa bahan
pengawet .
Tentu saja hal ini dapat di siasati dengan membuat sosis homemade sendiri dirumah . lagian
bahanbahan dan cara membuat sosis homemade ini sangat mudah kok . anda tidak akan kesulitan
dalam membuatnya . apalagi kami akan menuntun anda dalam membuat sosis homemade ini
dengan jelas dan tepat . nah , pada kesempatan kali ini kami akan berbagi sosis ayam homemade
yah .
Namun jika anda ingin membuat sosis sapi , daging ayam dalam resep ini dapat diganti dengan
daging sapi . untuk bumbu dan cara membuatnya anda tinggal mengikuti takaran-takaran bahan
yang digunakan dan cara membuatnya dengan seksama . bagaimana , apakah anda sudah ingin
memulai hidup sehat anda dengan mengkonsumsi sosis ayam homemade yang enak dan sehat
bergizi ? jika iya , yuck segera dipratekkan Resep Sosis Ayam Homemade seperti dibawah ini .
Resep Sosis Ayam Homemade Sehat

Resep Sosis Ayam Homemade Sehat Bahan-


bahan Sosis Ayam Homemade :
 Daging ayam giling 600 gram
 Es serut 150 gram
 Tepung tapioka 4 sendok makan Merica bubuk 1 sendok teh
 Bawang putih bubuk 1 sendok teh
 Putih telur 1 butir
 Garam secukupnya
 Gula pasir secukupnya
 2 Liter air
 Casing sosis ( jika tidak ada , bisa menggunakan plastik es ) Air es secukupnya
Cara Membuat Sosis Ayam Homemade :
1. Langkah awal campur ayam giling dan sebagian es , kemudian haluskan dengan food
processor atau blender hingga halus .
2. Setelah itu campur ayam dan bahan sosis lainnya , aduk hingga rata . lalu masukkan adonan
sosis kedalam plastik segitiga .
3. Selanjutnya semprotkan adonan sosis ke dalam casing hingga adonan habis , lalu ikat dengan
benang dibagian ujung casing nya , kemudian ikat kembali tiap 10 centi meter ( sesuai selera
) dari ujung ikatan .
4. Kemudian rebus atau kukus sosis hingga matang , angkat dan masukkan kembali kedalam air
es , tiriskan sosis dan lepaskan ikatan benangnya .
5. Tara , sosis ayam homemade yang enak dan sehat pun siap untuk di gunakan

Halaman | 171

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Telur Asin: Bahan + Cara Membuat Telur Asin Lengkap
Cara Membuat Telur Asin - Pengasinan (membuat telur asin) merupakan salah satu cara untuk
mengawetkan telur agar lebih tahan lama. Cara membuat telur asin ada dua cara yaitu penyuntikan
secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau abu dapur. Cara
pembuatan telur asin yang sekarang lazim dan banyak dilakukan masyarakat adalah dengan
menggunakan bubukan bata merah yang dicampur dengan garam dapur. Alasan mereka
menggunakan cara ini adalah bahan-bahannya lebih mudah diperoleh. Membuat telur asin dengan
cara perendaman membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak. Namun, rasa yang
dihasilkan akan lebih rata dibandingkan dengan cara penyuntikan. Pembuatan telur asin dengan
cara penyuntikan relatif lebih mudah dan memerlukan waktu lebih singkat dibandingkan dengan
cara perendaman. Telur yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan
adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan.

Telur Asin

Telur yang digunakan dalam proses pembuatan telur asin adalah telur bebek. Setelah proses
pengasinan, telur bebek yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan
adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan. Telur bebek yang akan diasinkan
harus dibersihkan terlebih dahulu agar kualitasnya baik. Mengingat daya simpan telur bebek
rendah, diperlukan sedikit ketekunan untuk mempersiapkan proses pengawetan. Telur yang akan
diawetkan sebaiknya masih baru atau maksimum baru disimpan selama dua hari (48 jam). Lebih
baik lagi jika umur telur itu kurang dari sepuluh jam setelah diproduksi. Telur bebek yang akan
diasinkan tidak boleh retak, pecah, atau lembek. Agar telur yang diasinkan tidak pecah atau retak
sebaiknya disimpan di dalam panci atau ember plastik. Ketika menyusun telur di dalam panci atau
ember plastik sebaiknya menggunakan kapas atau bahan lain yang empuk agar telur tidak saling
berbenturan sehingga tidak retak.

Di blog cara membuat ini, selengkapnya kami paparkan bahan, peralatan, dancara membuat telur
asin:

Cara Membuat Telur Asin


Bahan:

• Telur bebek 200 butir, garam dapur 2 kg, dan bubukan bata atau abu dapur 5 kg. Peralatan:

Halaman | 172

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Ember plastik berdiameter 40 cm 1 buah, pengaron, kain bersih untuk membersihkan telur,
ayakan berdiameter 60 cm 2 buah, panci aluminium berdiameter 50 cm 1 buah, palu, kompor atau
tungku, dan baskom.
Proses Pembuatan Telur Asin
Pemilihan Bahan:

• Telur bebek yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika membeli telur, sebaiknya tidak
asal membeli, tetapi harus memerhatikan kualitasnya yang dapat dilihat dari bentuk, ukuran,
warna, dan berat. Telur bebek yang dipilih sebaiknya berukuran sama.
• Bata merah yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman karena akan susah
ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika digunakan sebagai adonan karena daya resapnya
sangat rendah sehingga air dan garam tidak bisa bercampur dengannya. Jika menggunakan abu
dapur, sebaiknya dipilih yang butirannya kecil sehingga mudah menyerap rasa asin dan garam.
Abu dapur yang paling baik untuk bahan pembuatan telur asin adalah abu dapur yang berasal dari
pohon, batang, atau daun kelapa karena banyak mengandung kalium.
Pencucian:

Proses Pencucian Telur

Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut.
Tuangkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya.
• Masukkan telur ke dalamnya, lalu bersihkan menggunakan kain yang sudah dibasahi hingga
kotorannya lepas.
• Ketika sedang membersihkan telur bebek perlu diperhatikan keadaannya. Jika telur itu
mengapung, berarti kualitas telur kurang bagus sehingga perlu disingkirkan.
Penirisan:

Proses Penirisan Telur

Telur yang telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan agar kulit telur kering
sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih basah akan sulit dibungkus dengan adonan
batu bata atau abu dapur karena adonan tersebut akan mencair.
Pembuatan Adonan:

Halaman | 173

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Proses Pembuatan Adonan

Batu bata yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan palu. Bubukan batu bata
dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan pencampuran, tambahkan sedikit air hingga
membentuk adonan. Air yang ditambahkan jangan terlalu banyak agar adonan tidak terlalu cair.
Penggaraman:

Proses Penggaraman Telur

Telur yang telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal 0,5 cm. Pembungkusan
harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga bisa merata. Telur yang telah dibungkus
dengan adonan langsung disimpan dalam pengaron. Meletakkan telur ke dalam pengaron harus
hatihati agar adonan yang melekat pada telur tidak rontok atau berjatuhan. Selanjutnya, telur
tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa yang lebih asin, telur yang sudah
dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika menginginkan rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup
membiarkannya selama 10 hari. Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara
menambah kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang dicampurkan,
waktu untuk penggaraman semakin singkat.

Halaman | 174

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengupasan Adonan:

Proses Pengupasan Adonan

Setelah 10 -15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu telumya dibersihkan. Adonan
yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang karena masih bisa digunakan untuk membungkus
telur lagi. Namun, perlu ditambahkan garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram.
Penambahan garam dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah berkurang atau
meresap ke dalam telur.
Pencucian:

• Telur yang telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur bisa dilakukan dengan
menggunakan kain halus yang sudah dibasahi. Membersihkan telur harus dilakukan secara hati-
hati, jangan sampai ada telur yang pecah atau retak.
Perebusan:

Proses Perebusan Telur

Telur yang sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air. Ketika merebus telur,
perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur tadi. Hal ini bertujuan agar tingkat
kematangan telur tersebut merata. Ketika merebus sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan
menjadi lebih cepat dan merata. Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan,
tetap diblarkan selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang. Penirisan:

• Telur yang telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan ditiriskan. Penirisan bertujuan
agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek) bagian dalamnya sehingga telur akan tetap terasa
empuk.
Cara Pembuatan Ikan Asap Secara Sederhana
Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang cukup banyak disukai orang. Namun
sebagaimana layaknya sumber protein hewani yang lain, ikan juga mudah busuk jika tidak segera

Halaman | 175

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
diolah. Ada beberapa cara untuk mengolah ikan agar lebih awet, misalnya dengan penggaraman
atau dengan pengasapan. Cara pembuatan ikan asin menggunakan teknik penggaraman, dengan
teknik ini ikan yang masih dalam kondisi mentah akan mampu bertahan lama. Sedangkan cara
pembuatan ikan asap menggunakan teknik pengasapan. Ikan yang diolah dengan pengasapan juga
mampu tahan lama karena kandungan air dalam tubuh ikan akan keluar.

Baca Juga : Cara membuat Ikan Salai

Banyak orang yang sebenarnya tertarik untuk membuat ikan asap, tetapi mereka belum tahu cara
membuatnya. Sebenarnya cara pembuatan ikan asap tidaklah terlalu sulit, bahkan Anda bisa
mencoba membuatnya sendiri di rumah meskipun tidak punya alat pengasap Anda bisa
menggunakan peralatan sederhana. Peralatan tersebut misalnya tungku, tungku biasanya digunakan
untuk memasak secara tradisional. Jika Anda ingin mencoba membuat ikan asap, berikutcara
pembuatan ikan asap sederhana yang mungkin bisa menjadi panduan Anda dalam mempersiapkan
bahan dan langkah pembuatan.
Cara Pembuatan Ikan Asap Sederhana Rumahan
Sebelum Anda mulai mempelajari cara pembuatan ikan asap, pertama Anda harus mempersiapkan
berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memasak. Bahan yang harus Anda siapkan untuk membuat
ikan asap secara sederhana yaitu:
• Ikan bandeng 1 kg
• Garam 200 gram, bagi anda yang cendrung menyukai rasa agak asin Arang secukupnya
Cara pembuatan ikan asap secara sederhana sebagai berikut:
• Belah ikan menjadi dua bagian yang sama besar, bersihkan kotorannya, kemudian cuci
sampai bersih.
• endam ikan dalam larutan garam sambil diberi pemberat, lalu diamkan selama 2 jam agar
meresap, bila kondisi ikan segar perendaman garam tidak perlu dilakukan.
• Setelah itu keluarkan ikan, lalu ikat seluruh ikan menjadi satu lalu angin-anginkan dengan
posisi terbalik sambil digantungkan dengan kawat agar airnya menetes dan permukaannya
kering.
• Setelah itu susun ikan di atas bakaran atau para-para.
• Kemudian siapkan sabut kelapa dan arang untuk membuat asap, lalu asapi ikan selama 5
menit. Selama proses pengasapan, posisi ikan sambil dibolak balik dan dicek, apa ikan telah
dalam kondisi kering.
• Setelah matang, keluarkan ikan dari tempat pengasapan dan dinginkan.
Ikan asap yang baik memiliki beberapa ciri khas, yaitu warnanya coklat keemasan dengan
permukaan yang tampak licin dan mengkilap. Baunya juga sangat khas dan menggoda selera, serta
tekstur dagingnya sedikit berair. Jika proses pengasapannya benar dengan suhu yang mencapai

Halaman | 176

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6080 derajat celsius, maka ikan akan tahan hingga 1 bulan lebih. Tetapi tidak semua jenis ikan bisa
diasapi, ikan yang cocok untuk diasapi yaitu ikan cakalang, ikan tongkol, ikan kembung, dan ikan
lemuru. Demikianlah sedikit ulasan teknik pengolahan ikan asap secara sederhana, semoga
informasi ini bermanfaat. Selamat mencoba.

Halaman | 177

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 2 Materi
pokok :
Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat
Waktu : 4 JP (8 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.8. Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat
2. KD Pada KI-4
KD 4.8. Mengolah makanan awetan dari bahan pangan hewani berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD Pada KI-3
3.8.1. Memahami Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan

Halaman | 178

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.8.2. Menganalisis Macam-macam pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat
3.8.3. Memahami Teknik pengolahan/pengawetan dan tahapan proses produksi
pengolahan/pengawetan
3.8.4. Menganalisis jenis dan kegunaan bahan kemas
3.8.5 Mengevaluasi teknik penyajian dan pengemasan
2. Indikator KD Pada KI-4
4.8.1. Mencoba Mengolah atau menganalisis informasi yang telah
dikumpulkan dari kegiatan mengamati dan eksperimen produksi
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat serta membuat hubungan keduanya dan menyimpulkan
4.8.2. Menyajkan hasil analisis dan simpulan dalam berbagai bentuk media
(lisan dan tulisan) memproduksi Pengolahan Makanan awetan dari
bahan hewani dengan bahan pangan hewani yang mudah didapatkan
di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan adalah
ikan, daging, Telur, dan Ayam berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat
D. Materi Pembelajaran
• Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan
• Macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi artefak/ objek budaya lokal
• Teknik produksi kerajinan
• Tahapan proses produksi kerajinan
• Jenis dan kegunaan bahan kemas
• Teknik penyajian dan pengemasan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 5 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk

Halaman | 179

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta
lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan ruang
belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Sistem
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Sistem pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 180

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang Sistem pengolahan
stimulus) makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
• Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati berbagai
produk pengolahan makanan awetan hewani di industri
sekitar sekolah, toko makanan awetan hewani, internet, video
dan atau membaca literatur/buku teks khususnya pengolahan
makanan awetan hewani dengan bahan hewani yang mudah
dan banyak didapatkan dengan nilai jual yang tinggi serta
dapat dikembangkan dari bahan dasar seperti Ikan,

Halaman | 181

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Daging dan ayam menjadi makanan olahan yang enak dan
Bergizi seperti awetan dari bahan pangan hewani antara lain,
Ikan Asin, Telur Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, Ayam dan
Ikan), Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung
Rebus, Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan,
Ayam, Sapi), Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng
(Daging Sapi, ikan dan ayam)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
Problem statement berbagai produk produk pengolahan makanan awetan hewani di
(pertannyaan/iden industri sekitar sekolah, toko makanan awetan hewani, internet,
tifikasi masalah) video dan atau membaca literatur/buku teks khususnya pengolahan
makanan awetan hewani dengan bahan hewani yang mudah dan
banyak didapatkan dengan nilai jual yang tinggi serta dapat
dikembangkan dari bahan dasar seperti Ikan, Daging dan ayam
menjadi makanan olahan yang enak dan Bergizi seperti awetan dari
bahan pangan hewani antara lain, Ikan Asin, Telur Asin, Udang Ebi,
Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam),
Ikan Gembung
Rebus, Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam,
Sapi), Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan
dan ayam) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat antara lain
1. Makanan awetan hewani seperti Bakso, Sosis, Abon,
Dendeng, Telur Asin, Ikan Asap dan Nugget dapat dijadikan
usaha rumahan atau Homemade, namun penjualannya sering
kalah dengan pembuatan Pabrik, padahal rasa enaknya sama,
mengapa demikian?
2. Apakah yang dilakukan oleh pengusaha pengolahan makan
awetan hewani Homemade tentang sistem pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani dan pengemasan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat?
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)

Halaman | 182

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Mengumpulkan data dan informasi tentang Sistem produksi
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang bagaimanakah jenis,
karakterteristik bahan dan alat pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani yang akan diproduksi maka bahan
dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera
Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli
Serdang,
Medan dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi Macam-macam pengolahan makanan hewani
berdasarkan hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar
pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya
berada di Lingkungan Masyarakat
Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti Ikan,
Daing, Ayam dan Telur dari materi yang telah dipelajari baik
dari Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X atau
dari informasi lainnya seperti Internet atau artikel lainnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara jenis, karakterteristik bahan dan alat
pengolahan makanan hewani yang akan diproduksi dalam hal
ini hewani yang akan diproduksi maka bahan dasar pangan
Verification hewani yang banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada
(pembuktian) di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan
dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
pengolahan makanan hewani berdasarkan hewani yang akan
diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang banyak
terdapat di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan
Masyarakat
Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti

Halaman | 183

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Ikan, Daing, Ayam dan Teluryang akan di praktekkan dan akan
dipasarkan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi angka
kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 6 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 184

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta
lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua

kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan


YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru membuat kelompok peserta didik berdasarkan
kelompok pengolahan makan awetan hewani yang sudah
ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas
Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan
Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)

Halaman | 185

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian stimulus) • Peserta didik membaca cara pembuatan kerajinan dengan
inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material daerah
sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat dalam hal ini kerjainan yang akan di dipraktekkan
oleha masingmaing kelompok kerajinan yang sudah di bagi
guru
• Setiap kelompok berdasarkan kelompok kerajinan yang
sudah ada, mengamati tanyangan video tentang cara
pembuatan, baik alat, bahan dan langkahlangkah pembuatan
kerajinan sesuai kelompoknya masing-masing.
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Aneka
Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)

Halaman | 186

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur
Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan
Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu
pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari
berbagai produk pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat sesuai kelompok pengolahan makanan awetan
hewani yang ditetapkan guru antara lain:
• Bagaimana mengatasi tingkat kesukaran dari masing –
Problem statement
masing pengolahan makanan awetan hewani yang akan
(pertannyaan/iden
dibuat
tifikasi masalah)
• Apakah produksi pengolahan makanan awetan hewani yang
akan dibuat dapat dipasarkan?
• Bagaimana teknik pemasarannya?
• Berapa lama waktu yang diberikan guru untuk
menyelesaikan tugas pengolahan makanan awetan hewani
sesuai dengan kelompok dan produk kerajinan yang akan
dibuat dan berapa jumlah yang akan diproduksi
• Bagaimana pembiayaan untuk produksi terhadap produk
pengolahan makanan awetan hewani yang

Halaman | 187

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
akan dibuat
Data Collection (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
(pengumpulan data) peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengeksplorasi:
• Mengumpulkan data dan informasi tentang Teknik produksi
terhadap produk kerajinan yang akan dibuat antara lain:
• Aksesoris seperti cincin, Kalung, Giwang, Gelang Tangan,
Bros dan lainnya dengan motif ulos, songket, batik, dan kain
panjang melalui berbagai sumber
• Kerajinan membuat aneka dompet/kotak pensil dan
sejenisnya yang bercirikan budaya setempat
• Kerajinan membuat aneka bunga hias dengan nuansa warna
yang mencirikan daerah dan budaya setempat motif ulos,
songket, batik, dan kain panjang
• Kerajinan membuat aneka sarung bantal sejenisnya (bantal
kursi) dan sarung toples hias dengan nuansa warna yang
mencirikan daerah motif ulos, songket, batik, dan kain
panjang
• Kerajinan membuat Tas dengan berbagai ukuran, Tas
Laptop/Notebook dengan variasi dan warna warna yang
mencirikan daerah dan budaya setempat dengan motif ulos,
songket, batik, dan kain panjang
• Mengumpulkan data/informasi tentang tahapan proses, jenis
dan kegunaan bahan kemas serta teknik penyajian dan
pengemasan terhadap hasil produk kerajinan yang akan
diproduksi dan siap dipasarkan agar menarik bagi calon
pembeli
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
macam-macam pembuatan pengemasan terhadap hasil
produk kerajinan yang nantinya setelah diselesaikan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)

Halaman | 188

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi 20 Menit
dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.

2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok


yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan untuk
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mempraktikkan produk kerajinan yang akan dipraktekkan

5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi


yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

8. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 7 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 189

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari “Teknik
produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengan

memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan


diajarkan dan memerika kelengkapan alat dan bahan setiap
kelompok untuk dipraktekkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Teknik produksi dan Tahapan proses produksi
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam .
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk duduk berdasarkan
kelompok kerajinan yang telah ditentukan untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 190

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Mengamati 60 Menit
Stimulation • Sebagai bahan pertimbangan da masukan, guru
(Pemberian mendemontraikan atau menunjukkan video tutorial
Rangsangan) langkah-langkah pembuatan beberapa Teknik produksi dan
Tahapan proses produksi pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin,
)sehingga menarik denga harga yang terjangkau
• Guru menampilkan gambar-gambar pengemasan yang
menarik dari hasil olahan Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin,) sehingga menarik minat pembeli
Contoh gambar Pengemasan Bakso

Halaman | 191

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Nugget

Contoh gambar Pengemasan Abon

Halaman | 192

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Dendeng

Halaman | 193

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Sosis

Halaman | 194

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Telur Asin

Contoh gambar Pengemasan Ikan Asap

Halaman | 195

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection
(pengumpulan data) Mengeksplorasi:
• Peserta didik berdasarkan data dan informasi tentang Teknik
dan tahapan proses produksi Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin,)
• Peserta didik mengeksplor langkah-langkah yang mereka
ketahui dengan contoh pengolahan makanan awetan hewani
yang telah ditayangkan
/didemontrasikan oleh guru tentang Teknik dan tahapan proses
produksi pengolahan makan awetan hewani sesuai dengan
Kelompok Pengolahan makananan awetan hewani yang sudah
ditentukan mencoba mempraktikkan tahap demi tahap aneka
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana


peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
Verification
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
(pembuktian)
hubungan antara Teknik dan tahapan proses produksi pengolahan
makanan awetan hewani sesuai dengan Kelompok pengolahan
makanan awetan hewani yang sudah ditentukan mencoba
mempraktikkan tahap demi tahap aneka Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,

Halaman | 196

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan
prestasi dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru
dengan sebaik-baiknya)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
4. Guru memberikan tugas kelompok untuk menyelesaikan
Produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) seuai kelompok
pengolahan makanan awetan hewani yang sudah ditetapkan
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 8 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 197

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama

• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas


sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

Halaman | 198

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian) Setiap kelompok pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani mempersiapkan produk pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani yang akan dipresentasikan di depan kelas,
mulai dari langkah pembuatan, tingkat kesulitan, kemungkinan pasar
atau daya jual, dan keuntungan yang akan diperoleh dari modal yang
dikeluarkan dalam proses pembuatan produk aneka pengolahan
makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Mengomunikasikan:
Generalization 1. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil
(menarik produk aneka pengolahan makanan awetan hewani
kesimpulan/gener Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
alisasi) Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) sesuai kelompok
yang udah ditetapkan oleh guru
2. Kelompok lain mengamati dan memberikan tanggapan,
kritik, dan saran terhadap hasil produk pengolahan makanan
awetan hewani yang telah dipresentasikan oleh kelompok
lainnya.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam mengajukan pendapat,
memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi

3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari

Halaman | 199

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk
memasarkan hasil produksi kelompoknya, dan melaporkan
hasil penjualannya pada pertemuan berikutnya.

5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan


materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Peserta didik ditugaskan secara berkelompok menuliskan dengan sistematik
dimulai dari alat, bahan, serta langkah-langkah pembuatan
produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)yang telah
dipraktikkan

2 Berapakah modal yang dikeluarkan untuk produksi produk aneka pengolahan


makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah di praktikkan

3 Apakah produk aneka pengolahan makanan awetan hewan


Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) yang dirpoduksi dapat dipasarkan dengan nilai jual
yang baik?

4 Tuliskan Teknik penyajian dan pengemasan yang baik untuk menunjang


hara jual dari produk produk aneka pengolahan makanan awetan hewan
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) dengan kelompok Anda

5 Tuliskan Macam-macam produk aneka pengolahan makanan awetan hewan


Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat di Kabupaten Deli Serdang?

Halaman | 200

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar : 3.8 . Menganalisis sistem pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan
hewani dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
Topik/Subtopik : Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani dan
pengemasan berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat
Indikator Pencapaian : 4.8.2. Menyajkan hasil analisis dan simpulan
Kompetensi dalam berbagai bentuk media (lisan dan
tulisan) memproduksi pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan
hewani dan pengemasan berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat

Rubrik Keterampilan
1. Membuat Presentasi terhadap produksi produk aneka pengolahan makanan awetan
hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin)berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah
dipraktekkan dan disajikan didepan kelas secara berkelompok
2. Membuat makalah tentang perencanaan usaha sesuai dengan memproduksi produk
aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat yang telah dipraktekkan

3. Pengayaan
1. Bahan pangan hewani apa saja yang dapat di jadikan sebagai aneka produk
aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) mulai dari harga yang
murah sampai denngann harga jual yang tinggi?
2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi produk aneka pengolahan
makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dapat membantu perekonomian
penduduk setempat?
3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap
kegiatan produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) panjang daerah sekitar?

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber


Belajar Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum
2013 2. Internet

Halaman | 201

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
Pengemasan Bahan Nabati dan Hewani
Cara merancang pengawetan bahan nabati dan hewani
1. Mencari ide
Ide perancangan yang dicari dapat berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan
yang sudah dilakukan di daerah setempat, atau berupa proses pengawetan yang belum pernah
dilakukan di daerah tersebut.
2. Percobaan
Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk pengawetan yang
sudah ada, atau percobaan untuk memperoleh resep baru pengawetan. Lakukan percobaan sampai
ditemukan proses dan teknik yang tepat
3. Perencanaan Produksi

Halaman | 202

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rancangan proses pengawetan yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan
bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pengawetan hingga pengemasan. Buatlah
perancangan sesuai dengan meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan
4. Pembuatan Produk
Lakukan proses sesuai rencana dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu langkah
akan mempengaruhi kualitas. Ingatlah selalu untuk memperhatikan keselamatan kerja dan
kebersihan agar menghasilkan produk pengolahan yang higienis
Pengemasan dan perawatan produk hasil pengawetan bahan nabati dan hewani
Pengemasan dan pelabelan adalah tahap terkakhir dalam proses pengolahan pangan sebelum
dipasarkan. Pengemasan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk. Jadi, peran
teknis, ekonomis, dan sosial harus dipahami dengan baik.
Kemasan yang baik adalah kemasan yang memenuhi keinginan konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Kemasan harus melindungi isi dnegan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah
dibawa.
2. Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
3. Labeling harus jelas dan komplit.
4. Bahan kemasan haruslah ramah lingkungan.
A. Fungsi
Kemasan 3 dasar
fungsi kemasan :
1. Fungsi perlindungan, meliputi melindungi isi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan
sinar matahari
2. Fungsi penanganan, meliputi kemudahan dalam membuka, mudah dalam tahap penanganan,
pengangkutan dan distribusi ; mempunyai fisik yang baik, efisien, ekonomis ; aman untuk
lingkungan ; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai norma dan standar yang ada ;
mudah dibuang dan mudah di bentuk atau dicetak ;
3. Pemasaran, meliputi menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik, dan penampilan
kemasan.
B. Jenis dan Bahan
A. Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif
kecil dan biasa disebut kemasan eceran. Contoh : air putih (cup), botol mizon*, botol aqu*
B. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini
tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk sirup
dalam botol.
C. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak
diperuntukan sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton gelombang
C. Bahan Kemasan
Bahan-bahan kemasan yang umumnya digunakan yaitu :
1. Logam
2. Gelas
3. Plastic
4. Kertas
5. flexsibel.
D. Persyaratan Kemasan
1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga
kestabilan mutu agar tetap sama.
2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label
harus tercetak dengan jelas dan komplit.
3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif 4.
Kemsan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan.

Halaman | 203

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
E. Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan
informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan
bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa
produsennya, lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan.
Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa
“setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang
dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan
pangan”
Label yang dimaksud adalah sekurang-kurangnya :
1. Nama Produk
2. Nama dagang
3. Komposisi
4. Berat/isi bersih
5. Nama dan alamat produsen
6. Nomor pendaftaran (PIRT/MD)
7. Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
8. Kode Prouduksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 2 Materi
pokok :
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
makanan awetan dari bahan pangan hewani
Waktu : 3 JP (6 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

Halaman | 204

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.9. Memahami perhitungan biaya pengolahan (harga pokok pengolahan)
makanan awetan dari bahan pangan hewani
2. KD Pada KI-4
KD 4.9. Menghitung biaya pengolahan (harga pokok pengolahan) makanan
awetan dari bahan pangan hewani
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.9.1. Memahami pengertian komponen biaya produksi
3.9.2. Menganalisis Penentuan harga jual
3.9.3. Memahami cara perhitungan laba-rugi
2. Indikator KD Pada KI-4
4.9.1. Mencoba Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
4.9.2. Menyajkan hasil Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai
kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
D. Materi Pembelajaran
• Komponen biaya produksi
• Penentuan harga jual
• Perhitungan laba- rugi
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 9 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 205

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
produk makanan awetan dari bahan pangan hewani”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann memberikan
beberapa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.

• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu


tentang Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
produk makanan awetan dari bahan pangan hewani
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 206

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang Perhitungan biaya
stimulus) produksi (Harga Pokok Produksi) produk aneka pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin)
• Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati menentukan
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
pengolahan makanan awetan hewani pada pelajaran
sebelumnya yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) aneka pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin).
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu
pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
Problem statement makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(pertannyaan/iden (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
tifikasi masalah) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)

Halaman | 207

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Mengumpulkan data dan informasi tentang Perhitungan biaya
produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang Perhitungan biaya
produksi (Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu
dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar
buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengasosiasi:
• Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta membuat
hubungan antara Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok
Verification Produksi) yaitu menghitung biaya produksi (Harga Pokok
(pembuktian) Produksi) untuk menentukan harga jual aneka pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin)
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok Produksi) yaitu
menghitung biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Menghargai akan prestasi
dimana peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-
baiknya)

Halaman | 208

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan presentasi 15 Menit
dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengajukan
pendapat, memberikan perntanyaan, kerjasama dan sopan
santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 10 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 209

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar tercipta
lingkungan yang sehat diawali dengan menghimbau
kesadaran peserta didik untuk membuang sampah pada
tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok Pengolahan bahan pangan awetan hewani yang
sudah ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,

Daging, dan Ikan)


3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur
Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan
Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)

Halaman | 210

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) Mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan harga
pokok produksi dan harga jual terhadap produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)yang telah dibuat pada
pertemuan sebelumnya:
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Telur
Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan

Halaman | 211

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok
Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan mengevaluasi
hasil perhitungan Contoh Kasus adalah Penentuan Harga
Pokok untuk menetapkan Penentuan harga jual terhadap hasil
aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang telah dibuat

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana


peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok menentukan Harga Jual terhadap produk
Generalization aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade
(Menarik pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Kesimpulan) Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
yang telah dibuat berdasarkan rumus menghitung Harga
Pokok Produksi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Halaman | 212

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok pengolahan makanan
bahan awetan hewani melaporkan hasil penjualan produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) yang telah dibuat dengan membuat Laporan Laba-
Rugi
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan

materi yang telah dibahas.


6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas

8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 11 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 213

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah agar
tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok kerajinan yang sudah ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan

Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging, dan Ikan)


6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani
Telur Asin dengan aneka Rasa Original, Pedas, dan Pedas
Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan Hewani Ikan
Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan Lainnya)

Halaman | 214

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) • Mengumpulkan data dan informasi tentang penentuan Laba
Rugi terhadap produk aneka kerajinan modern dengan motif
ulos, songket, batik, dan kain panjang yang telah dibuat pada
pertemuan sebelumnya
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing untuk Latihan menghitung Harga Pokok
Produksi sesuai kasus yang diberikan guru dan
mengevaluasi hasil perhitungan Contoh Kasus adalah
Penentuan Harga Pokok untuk menetapkan Penentuan harga
jual terhadap hasil aneka produk pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang telah dibuat

• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari


perhitungan laba-rugi terhadap produk kerajinan yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya denngan menentukan
harga jual terhadap unit/produk dengan
Kelompok 1 dan 2 menggunakan pendekatan Full
Coasting
Full Costing :
% Mark
Up : Laba yang diharapkan + Biaya non produksi
Biaya Produksi
Harga jual Per-unit
: Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi

Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full


Costing sebagai berikut:
HPP Penuh XXX
Biaya Bahan Baku XXX

Halaman | 215

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik
variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik
Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX + Total
biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX
Total Harga Jual XXX :
Volume
Produk XXX Harga Jual
Per-Unit xxx

Kelompok 3 dan 4 menggunakan Variabel Costing


Variabel Costing :
% Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x
100%
Biaya variabel

Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan


Variabel Costing sebagai berikut :
HPP Penuh :
Biaya Bahan
baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Total Biaya Variabel xxx
Mark-Up : Y% x Biaya
Variabel XXX +
Total Harga Jual XXX :
Volume Produksi XXX Harga
Jual Per-unit XXX

(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana


peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengkomunikasikan
Generalization Setiap kelompok dapat menyimpulkan perhitungan Laba-
(Menarik Rugi terhadap produk produk aneka pengolahan makanan
Kesimpulan) awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
yang telah dibuat berdasarkan Harga Pokok Produksi

Halaman | 216

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri dimana
peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal
Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Sebut dan jelaskan strategi penentuan harga yang mempengaruhi
psikologis konsumen!
2 Ada berbagai cara dalam menetapkan harga suatu produk, namun apapun
cara yang digunakan produsen harus memperhatikan faktor-faktor
situasional, apa saja faktor-faktor situasional yang harus diperhatikan
produsen dalam menetapkan harga?

3 Sebut dan jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam


penetapan harga jual!
4 Strategi penjualan produk dengan iming-iming diskon kini mulai marak
diberbagai toko. Menurut Anda apa yang mendasari penjual untuk
menerapkan strategi potongan harga?

5 Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam


penetapan harga?

Halaman | 217

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Peskoran
No Jawaban Skor
1 Jawab:
a. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga prestis adalah menetapkan harga yang tinggi demi
membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya
dipakai untuk produk shopping dan specialty
b. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga ganjil adalah menetapkan harga yang ganjil atau
sedikit dibawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan
secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli
lebih murah.
c. Multiple Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga rabat memberikan potongan harga tertentu
apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.
d. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lini adalah memberikan cakupan harga yang
berbeda pada lini produk yang berbeda.
e. Leader Pricing / Pemimpin harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih
rendah daripada harga pasar/harga normal untuk meningkatkan
omset penjualan.

2 Jawab:
a. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain di dalam
bauran pemasaran
b. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang
berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau
tingkat pelayanan konsumen
c. Biaya dan harga pesaing
d. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.

3 a. Penetapan harga mark up (markup pricing)


Penetapan harga menurut metode ini adalah berdasarkan biaya
keseluruhan yang telah dikeluarkan dengan markup tertentu
sebagai keuntungan
b. Penetapan harga menurut tingkat sasaran (target return pricing)
Perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan persentase yang
diinginkan dari investasi yang ditanam dari sejumlah unit yang
diharapkan penjual.

Halaman | 218

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
c. Penetapan harga menurut pandangan konsumen
Harga jual produk itu berdasarkan nilai yang dirasakan oleh
konsumen terhadap produk tersebut.
d. Penetapan harga berdasarkan harga pasar
Penetapan harga jual berdasarkan harga yang telah ditetapkan
pesaing pasar.
e. Penetapan harga dalam sampul tertutup
Penetapan harga demikian ini biasanya dilakukan dalam tender,
dimana beberapa perusahaan diundang oleh suatu instansi
ataupun swasta untuk mengajukan penawaran dalam amplop
tertutup.

4 Jawab:
Hal-hal yang mendasari penjual untuk menerapkan strategi potongan
harga yaitu:
a. Penjualan promo
b. Meningkatkan volume penjualan
c. Untuk memenangkan persaingan
d. Untuk mengurangi atau menghabiskan stock barang di gudang
e. Memperkuat merk dan lini produk
f. Mempercepat memperoleh uang kas
g. Penggantian usaha

Halaman | 219

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5 Jawab:
Langkah-langkah penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan
adalah:
a. Tujuan penetapan harga
Faktor utama dalam menetapkan harga tujuan pemasaran
perusahaan. Tujuan tersebut bisa maksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa
pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas,
mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial.
b. Tujuan berorientasi pada volume
Selain itu ada juga perusahaan yang menetapkan harganya
berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau
biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective.
c. Tujuan berorientasi pada citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
d. Tujuan stabilitas harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga
untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industry.
e. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

b. Bentuk Soal
Pilihan Ganda
Rubrik Soal
Pengetahuan
No Soal Jawaban Skor
1 Indikator-indikator yang dapat mewujudkan seseorang untuk A
mendirikan sebuah bisnis/usaha selain mental adalah ...
a. mimpi, ilmu dan kerja keras
b. mental, optimis dan kerja keras
c. ilmu, akal, dan kreatif
d. kreativitas, mental, dan aktif
e. pasif, ilmu, dan kerja keras

Halaman | 220

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2 Adanya larangan bari perusahaan yang menyimpan barang- A
barang produksinya di pinggir jalan umum yang sering dilalui
orang lain merupakan peraturan wajib yang termasuk ke
dalam ... a. Ketertiban
b. Keamanan
c. Kesehatan
d. Syarat lain
e. Kedisiplinan

3 Salah satu penyebab seorang karyawan meninggalkan E


perusahaan tempat ia bekerja ialah ... ,kecuali a.
Pengunduran diri
b. Pemecatan
c. Penghentian
d. Pensiun
e. Adanya apresiasi

4 Setiap orang harus jeli dalam melihat peluang untuk C


mendirikan usaha dan selera konsumen pada saat itu. Langkah
diatas merupakan langkah yang disiapkan dalam ...
a. Menentukan komoditas yang ditawarkan
b. Menghitung harga jual produk
c. Menyiapkan rencana usaha
d. Menentukan lokasi strategis
e. Menciptakan kreasi baru

5 Kegiatan administratif yang dilaksanakan kantor meliputi A


kegiatan pencatatan, surat menyurat, pengetikan,
menggandakan, dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan disebut ...

a. Adminitrasi kantor
b. Personalia kantor
c. Akuntan
d. Manajer
e. Dewan direksi

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/2

Halaman | 221

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kompetensi Dasar : 4.9 Menghitung biaya pengolahan
(harga pokok pengolahan) makanan
awetan dari bahan pangan hewani
Topik/Subtopik : Perhitungan biaya pengolahan (harga pokok
pengolahan) makanan awetan dari bahan pangan
hewani
Indikator Pencapaian : 4.9.1. Mencoba Latihan menghitung Harga
Kompetensi Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil
perhitungan

Rubrik Keterampilan
Diketahui:
Persediaan awal Rp. 4.600.000,-
Pembelian Rp. 12.000.000,-
Beban angkut pembelian Rp. 100.000,-
Retur pembelian Rp. 275.000,-
Potongan pembelian Rp. 125.000,-
Persediaan akhir Rp. 3.400.000,-

Hitunglah harga pokok penjualan!

Contoh dengan angka:

3. Pengayaan
1. Apa yang dimaksud dengan harga pokok penjualan?
2. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan pembelian bersih?
3. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan barang yang tersedia untuk dijual?
4. Jelaskan, dengan tepat apa yang dimaksud dengan persediaan akhir?

Halaman | 222

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5. Sebutkan dua manfaat harga pokok penjualan!
6. Diketahui data dalam kertas kerja adalah sebagai berikut:
Persediaan 1 Januari 2000 Rp. 250.000,-
Persediaan 31 Januari 2000 Rp. 275.000,-
Penjualan Rp. 510.000,-
Retur penjualan dan pengurangan harga Rp. 140.000,-
Pembelian Rp. 400.000,-
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp. 150.000,-
Potongan pembelian Rp. 120.000,-
Hitunglah harga pokok penjualan!

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber


Belajar Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum
2013 2. Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan kekuatan untuk memuaskan
keinginan konsumen. Pilihan masing-masing individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa
tertentu bagi konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada
keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai tukar sebuah barang atau

Halaman | 223

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
jasa menjadi faktor utama yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Harga jual
adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan
produk tersebut laku terjual dan dapat memberikan laba yang maksimal.
Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan memaksimalisasi nilai perusahaan.
Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada
akhirnya, keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk akan sama
dengan harga dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan
mengurangi pendapatan per unit yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan
yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima
namun akan menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah.
Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara
lain: a. Penentuan harga jual normal
Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal, yakni taksiran biaya penuh
dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah
biaya penuh masa yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya (mark
up). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan
b. Penentuan harga jual dalam cost type contract
Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk atau jasa di mana pembeli
menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen
ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut.
c. Penentuan harga jual pesanan khusus
Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan regular perusahaan.
Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar sehingga harga yang diminta berada di bawah
harga jual normal, yaitu di bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi,
namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan mendapatkan laba kontribusi sebab
seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan.
d. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah
Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa yang akan datang ditambah laba
yang diharapkan. Produk dan jasa yang mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah produk
dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, antara lain bahan bakar,
minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya.
Konsep-Konsep Dasar Dalam Penentuan Harga
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menetapkan harga.
Biaya, permintaan pasar, situasi persaingan, jangkauan waktu, dan strategi merupakan hal-hal yang
harus dipertimbangkan, dan semuanya penting. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar ekonomi
yang mempengaruhi harga:
a. Permintaan pelanggan
Secara umum, para pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan
harga yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva permintaan tradisional yang
menunjukkan relasi yang berlawanan antara harga dan kuantitas. Pada tingkat harga yang lebih
rendah pelanggan akan membeli lebih banyak barang. Selain itu, permintaan pelanggan juga
dipengaruhi oleh pendapatan pelanggan, kualitas produk yang dijual, ketersediaan barang
pengganti, permintaan untuk barang-barang pelengkap, baik untuk memenuhi kebutuhan maupun
untuk kemewahan, dan lain sebagainya.
b. Elastisitas harga permintaan
Suatu faktor penting yang menentukan di mana perubahan harga akan menghasilkan perubahan
kuantitas, atau suatu tingkat penentuan di mana jumlah barang yang diminta berubah sesuai
dengan perubahan harga disebut sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga permintaan
dapat bervariasi dari yang elastis sampai tidak elastis. Ketika permintaan tidak elastis, suatu

Halaman | 224

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
perubahan harga memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Hal yang
sebaliknya terjadi pada permintaan elastis.
c. Struktur pasar
Struktur pasar mempengaruhi tingkat kebebasan perusahaan untuk mengubah harga.
Perusahaanperusahaan harus awas terhadap struktur pasar di mana mereka beroperasi, agar mereka
memahami pilihan-pilihan harga mereka.
Strategi Penentuan Harga
Perusahaan menentukan harga produk mereka dengan pertimbangan biaya produksi, suplai
persediaan, dan harga persaingan.
a. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi
Dalam strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya
per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini
digunakan, perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi produksi
sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya untuk memastikan bahwa biaya
produksi dapat tertutupi.

b. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan


Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi persediaan.
c. Penentuan harga berdasarkan harga pesaing
Perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produk
mereka. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk
bersaing melawan produk-produk lain, antara lain:
1) Penentuan harga penetrasi
Jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa ia dapat menjual produknya, maka perusahaan
tersebut akan menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat
menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi ini tergantung pada seberapa besar
tanggapan konsumen terhadap penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis akan
sangat responsif terhadap perubahan harga. Namun perusahaan tidak perlu menggunakan strategi
ini jika produk mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen tidak akan
beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah.
2) Penentuan harga defensif
Jika perusahaan menyadari bahwa harga sebuah produk kompetitif telah diturunkan, maka
perusahaan akan menggunakan strategi penentuan harga defensif, yakni tindakan menurunkan
harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
3) Penentuan harga prestise
Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka dimaksudkan untuk meraih kesan lini
yang terbaik.
Gross Margin (Marjin Kotor)
Gross margin is ratio of gross profit to sales revenue. The gross margin is not an exact estimate of
the company‟s pricing strategy, but it does give a good indication of financial health.
(www.investopedia.com)
Menurut Martin Fridson dan Fernando Alfarez (2002 : 282) gross margin, which is particularly
important in analyzing retailers, measures management‟s skill in buying and selling at advantages
prices.
Marjin kotor berbeda dengan laba kotor. Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari total
penjualan dengan harga pokok penjualan, sedangkan marjin kotor merupakan rasio dari laba kotor
dan penjualan.
Adapun elemen-elemen yang menentukan besarnya laba kotor adalah:
1. Elemen pendapatan penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya:
o Harga jual satuan
o Kuantitas atau volume penjualan

Halaman | 225

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Elemen harga pokok penjualan, elemen ini ditentukan oleh besarnya:
o Harga pokok penjualan setiap produk o Kuantitas atau volume penjualan
Perhitungan laba kotor disajikan seperti contoh berikut:
Pendapatan Penjualan
Penjualan Bersih Rp 25.000.000
Dikurangi: Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 1.000.000
Diskon Penjualan 800.000
Pendapatan Penjualan Bersih Rp 23.200.000

Marjin kotor digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan
bersih, di mana laba kotor diperoleh dengan cara mengurangkan antara penjualan bersih dengan
harga pokok penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan, karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi dan ini menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan relatif lebih rendah bila dibanding dengan penjualan. Sebaliknya, semakin kecil
rasio marjin kotornya, maka semakin kurang baik pula operasional perusahaan.
Marjin kotor merupakan variabel yang sangat penting dalam memahami kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba. Adalah sangat penting untuk mengetahui faktor apa saja yang
mengendalikan rasio ini.
Rasio marjin kotor dipengaruhi oleh penjualan dan harga pokok penjualan ataupun biaya produksi.
Rasio yang rendah bisa disebabkan oleh penjualan turun lebih besar dari turunnya biaya-biaya, dan
sebaliknya. Atau lebih jelasnya, apabila rasio ini bertambah tinggi antara satu periode dengan
periode selanjutnya, berarti hal ini mengindikasikan perusahaan berhasil menekan biaya produksi
seefisien mungkin. Sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin kotor, maka hal ini
menunjukkan bertambahnya biaya produksi.

Analisis marjin kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun
teknik ini juga bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan. Analisis menggunakan data
penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, kita
dapat menghitung marjin kotor dengan rumus:

Penjualan bersih – Harga pokok penjualan


Marjin kotor = ------------------------------------------------ x 100%
Penjualan bersih
Untuk lebih memahami rumus tersebut, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan
pendapatan penjualan PT.Y sebesar Rp25.000.000, harga pokok penjualannya Rp10.000.000,
sehingga laba kotornya adalah Rp15.000.000. maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung
marjin kotornya adalah sebesar 60%.
Rasio ini memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah
dikurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rasio tersebut merupakan pengukur
efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
Hubungan dan Pengaruh Harga Jual Terhadap Gross Margin
Marjin kotor mencerminkan harga, volume, dan biaya yang terjadi pada suatu periode perolehan
marjin tersebut. Pada perusahaan manufaktur, perubahan pada marjin kotornya mencerminkan

Halaman | 226

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
perubahan terhadap harga jual produk perusahaan, tingkat biaya pabrikasi atau perubahan
volume penjualan produk tersebut.
Pada perusahaan dagang atau jasa, perubahan terhadap marjin kotor mencerminkan perubahan
terhadap harga jual produk atau jasa tersebut, besarnya jumlah yang dibayarkan untuk membeli
produk dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa.
Dalam organisasi perdagangan/ jasa, marjin kotor dapat dipengaruhi oleh kombinasi perubahan
dalam:
1. Harga jual yang dibebankan untuk produk/ jasa yang diberikan
2. Harga beli yang dibayarkan untuk barang yang dibeli dari luar
3. Biaya jasa yang diberikan oleh sumber internal dan eksternal
4. Setiap perubahan volume dalam bauran produk/ jasa perusahaan
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara teoritis bahwa harga jual mempunyai
pengaruh yang positif terhadap marjin kotor produk. Hal ini dibuktikan dengan kondisi di mana
setiap kenaikan maupun penurunan marjin kotor perusahaan dipengaruhi oleh keputusan
manajemen perusahaan untuk menaikkan ataupun menurunkan harga jual produk perusahaan
tersebut.

Rumus Menghitung Harga Pokok Pejualan

Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang
berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:

Keterangan
Barang yang tersedia untuk dijual= Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian
Atau
Barang yang dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.

Halaman | 227

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 2 Materi
pokok :
Pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani secara langsung
Waktu : 2 JP (4 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

Halaman | 228

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.10. Memahami strategi pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani secara langsung
2. KD Pada KI-4
KD 4.10. Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani secara langsung
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.10.1. Memahami cara pemasaran produk produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
3.10.2. Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan lainnya
di masyarakat
3.10.3. Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
2. Indikator KD Pada KI-4
4.10.1. Mencoba memasarkan produk produk aneka pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai
strategi pemasaran dan media pemasaran
4.10.2. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang pemasaran produk
dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan)
D. Materi Pembelajaran
• Target konsumen
• Pesaing Usaha
• Perencanaan
• Pemasaran langsung/ direct selling) E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 12 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 229

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang bersih
dengan meminta petugas kelas untuk membuang sampah
pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa

• Membaca Buku Referensi selama 15 menit


• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Pemasaran produk produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang Pemasaran produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 230

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang pemasaran produk
stimulus) usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani secara langsung dengan mengenal dan memahami
istilah-istilah seperti pengertian konsumen, pesaing, strategi
pemasaran dan media pemasaran
• Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati kegiatan
pemasaran produk usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani secara langsung dengan cara
observasi ke pasar/super market/ sentra penjualan di sekitar
sekolah atau membaca/menyimak dari berbagai literatur
atau nara sumber lain.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
konsumen dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media
pemasaran antara lain:
Problem statement 1. Pengertian konsumen dan pesaing
(pertannyaan/iden
tifikasi masalah)

Halaman | 231

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Media pemasaran yang efektif dan efisien
3. Dampak negatif pemasaran secara langsung
4. Keuntungan sistem pemasaran secara langsung
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan data) • Mengumpulkan data dan informasi tentang konsumen dan
pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media pemasaran
melalui berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang latihan memasarkan
produk aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai strategi
pemasaran terhadap produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok untuk
mendiskusikan cara memasarkan hasil produksi aneka produk
Verification
aneka pengolahan makanan awetan hewani Homemade
(pembuktian)
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dengan cara yang efisien
sehingga dapat dikenal masyarakat
• Guru bersama siswa secara bersama-sama mendiskusikan
teknik pemasaran langung yang baik menggunakan sistem
penjualan langsung mendatangi Kedai-Kedai atau Superarket
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan
kelemahan dan kelebihan dari setiap strategi pemasaran yang
dilakukan untuk memasarkan produk aneka pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget,

Halaman | 232

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah adalah Kreatif
dimana peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan
dengan suatu pokok bahasan)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 13 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 233

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah
agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai

kelompok kerajinan yang sudah ditentukan pada pertemuan


sebelumnya

Halaman | 234

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti Mengeksplorasi: 60 Menit
Verification • Mengumpulkan data dan informasi tentang Strategi
(Pembuktian) pemasaran, dan Rencana Pemasaran serta media pemasaran
yang digunakan oleh setiap kelompok untuk memasarkan
produk aneka pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang
telah dipraktekkan sesuai kelompok pengolahan yang telah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk menentukan strategi
dan media pemasaran paling tepat dan efisien yang
digunakan untuk memasarkan produk kerajinan
kelompoknya
• Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif dan
positif dari strategi dan media pemasaran yang dipilih serta
cara mengatasinya
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah adalah Kerja
sama dimana peserta didik mengerjakan tugas secara kelompok)
Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil
diskusi dalam menetukan strategi dan media pemasaran
paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan
Generalization produk aneka pengolahan makanan awetan hewani
(Menarik Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Kesimpulan) Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) sesuai
kelompoknya
• Setiap kelompok dapat menyimpulkan strategi dan media
paling tepat dan efisien yang digunakan untuk memasarkan
produk kerajinan aneka kerajinan modern dengan motif
ulos, songket, batik, dan kain panjang kelompoknya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri

Halaman | 235

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan
bagaimana hasil strategi dan media pemasaran langsung yang
telah dipih dalam memasarkan produk kerajinannya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Apa yang dimaksud dengan promosi? Sebutkan pula tujuantujuan dari
promosi!
2 Salah satu tujuan promosi yaitu untuk meningkatkan pembelian ulang.
Menurut anda cara efektif apa saja yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pembelian ulang konsumen?

3 Menurut Anda, kapan sebaiknya iklan diutamakan dalam perpaduan


promosi?
4 Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara
langsung dalam proses personnal selling dengan antisipasi lapangan dan
taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat
tetap saja boleh menolak, karena secara umum, budaya, kemampuan
dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan. Apa saja alasan
yang mendasari masyarakat menolak suatu produk atau layanan?

Halaman | 236

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Jawab:
Promosi merupakan suatu usaha dari pemasar
dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak
lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan:
a. Meningkatkan volume penjualan
b. Meningkatkan pembeli coba-coba
c. Meningkatkan pembelian ulang
d. Meningkatkan loyalitas
e. Memperluas kegunaan

2 Jawab:
Cara efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelian ulang
konsumen diantaranya adalah:
• Memberikan kupon di dalam produk yang
berisi potongan harga bagi pembelian
selanjutnya
• Menggunakan cara “beli tiga gratis satu”
Menggunakan cara “10 kupon gratis satu”

3 Jawab:
Iklan konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan yang berikut:
• Jika penilaian menunjukkan bahwa kondisi sangat baik untuk
mempengaruhi penilaian konsumen dan untuk menciptakan
tindakan pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu
• Jika analisa membawa kepada kesimpulan bahwa kewiraniagaan
tidak penting dalam pemasaran yang menguntungkan bagi
produk ini
• Jika usaha promosi dealer dan metode-metode penjualan lainnya
jika dipakai sendirian ternyata kurang memberikan harapan
dalam meningkatkan penjualan daripada iklan konsumen

Halaman | 237

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4 Jawab:
• Harga
• Loyalitas pemasok lama
• Tak mampu membuat keputusan
• Faktor produk yang kurang kompetitif Tidak
menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya.

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar : 3.10 Memahami cara pemasaran produk
kerajinan dengan inspirasi artefak/objek
budaya local secara langsung
Topik/Subtopik : Pemasaran produk kerajinan
Indikator Pencapaian : 3.10.3 Menganalisis strategi pemasaran terhadap
Kompetensi
hasil produksi di masyarakat

Rubrik Keterampilan
1. Jelaskan Pengertian Pemasaran Langusng!
2. Uraikan secara lengkap Manfaat Pemasaran Langsung
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung
4. Bagaimanakah Saluran-Saluran dalam Pemasaran Langsung
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Pemasaran langsung atau Direct Marketing adalah metode penjualan dimana
pengiklan atau penjual mendekati pelanggan potensial secara langsung dengan
produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh dari pemasaran langsung ialah
penjualan lewat telepon, email diminta atau tidak diminta, dan katalog mail,
leaflet, iklan outdoor, brosur dan kupon

2 Pemasaran langsung memberikan manfaat bagi pelanggan dalam banyak hal


seperti :
a. Rasa senang, nyaman, dan bebas dari pertengkaran
b. Menghemat waktu
c. Pemilihan barang dagangan tang lebih banyak
Pemasaran langsung juga memberikan manfaat untuk penjual seperti : a.
Menekan biaya dan meningkatkan kecepatan dan efisiensi
b. Dapat ditentukan waktunya agar menjangkau calon pelanggan pada saat yang
paling tepat

3 Basis data pelanggan adalah kumpulan yang terorganisir atas data yang
menyeluruh tentang pelanggan atau calon pelanggan individu, yang meliputi data
geografis, demografis, psikografis dan perilaku.

Halaman | 238

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4 · Surat Langsung
· Pemasaran Katalog

3. Pengayaan
1. Buatlah Makalah tentang Manfaat, dan tantang yang dihadapai dalam
pemasaran langsung terhadapa hasil kerajinan produk yang telah dibuat
ayitu kerajinan mmebuat aksesoris, pakaian, Tas, Dompet, Sepatu, dan
lainnya denga motif-motif kain tradisional seperti motif ulos, batik,
songket dan kain panjang
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber
Belajar Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum
2013 2. Internet
• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Lampiran Materi
Pemasaran Langsung
Adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa
kepada pelanggan tanpa perantara pemasaran.
Saluran yang dapat digunakan :
1. Surat langsung
2. Pemasaran katalog

Halaman | 239

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Telemarketing
4. TV interaktif
5. Kios
6. Situs Web
7. Peralatan Bergerak (Mobile)
Contoh:

Land’s End berhasil sebagai produsen pakaian di internet, terutama karena menampilkan
model 3D virtual yang memungkinkan pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan.
Manfaat Pemasaran Langsung
1. Dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang tepat dan dibaca oleh calon pelanggan
yang memiliki prospek
2. Memungkinkan pemasar menguji media dan pesan alternatif untuk menemukan pendekatan
yang paling efektif dari segi biaya
3. Membuat penawaran dan strategi pemasar kurang dapat dilihat pesaing
4. Dapat mengukur respons terhadap kampanye
Surat Langsung
Surat langsung merupakan media yang terkenal karena memungkinkan selektivitas pasar
sasaran, dapat disesuaikan dengan konsumen yang dituju, fleksibel, dan memungkinkan pengujian
dini dan pengukuran respons. Salah satu pengguna terbesar surat langsung adalah industri jasa
keuangan.
Contoh:
Kodak‘s Creative Network menggunakan surat langsung melalui cetakan variabel digital
yang menunjukkan tiga versi kartu bisnis
Tujuan
• Menghasilkan petunjuk dari calon pelanggan
• Memperkuat hubungan pelanggan
• Menginformasikan dan mendidik pelanggan
• Mengingatkan pelanggan tentang penawaran
• Memperkuat keputusan pembelian pelanggan terbaru
Pasar Sasaran dan Prospek
Pemasar dapat mengidentifikasi calon pelanggan antara lain berdasarkan:
• Usia
• Jenis kelamin
• Penghasilan
• Pendidikan
• Pembelian surat pesanan sebelumnya
• Kejadian
Elemen Penawaran
Strategi penawaran memiliki lima elemen, antara lain:
a. Produk
b. Penawaran
c. Media
d. Metode Distribusi
e. Strategi Kreatif
Elemen Penawaran
Sementara untuk pemasar surat langsung, harus dipilih lima komponen surat, yang mencakup:
a. Amplop luar
b. Surat penjualan

Halaman | 240

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
c. Pamflet
d. Formulir jawaban
e. Amplop Penjualan
Menguji Elemen
Salah satu keunggulan besar pemasaran langsung adalah kemampuan menguji berbagai
elemen strategi penawaran, seperti: Produk, fitur produk, kerangka dasar tulisan, jenis jasa pengirim
surat, amplop, harga, atau daftar alamat surat.
Contoh:
The Phoenician, resor mewah di Arizona mengalami peningkatan pelanggan sebesar 21%
akibat peningkatan anggaran untuk saluran langsung dan kontak telepon ke dalam.
Mengukur Keberhasilan Kampanye: Nilai Seumur Hidup
Dengan menambahkan biaya kampanye yang direncanakan, pemasar langsung dapat
menentukan tingkat respons titik impas yang dibutuhkan. Tingkat ini harus merupakan hasil bersih
barang yang dikembalikan dan piutang tak tertagih.

Pemasaran Katalog
Dalam pemasaran katalog, perusahaan dapat mengirimkan katalog bisnis lini penuh, katalog
konsumen khusus, dan katalog bisnis, yakni dapat dalam bentuk:
• katalog cetak,
• CD
• video
• online
Contoh:
Black Box, perusahaan layanan teknis terbesar di dunia untuk mendisain, membangun, dan merawat
sistem infrastruktur data dan suara, memperoleh penghargaan Catalog of The Year pada Annual
Conference for Catalog and Multichannel Merchants selama 3 kali berturutturut
Telemarketing
Adalah penggunaan telepon dan pusat panggilan (call center) untuk menarik prospek,
menjual kepada pelanggan yang telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan
dan menjawab pertanyaan melalui telepon.
Perusahaan menggunakan telemarketing untuk:
• Telemarketing ke dalam: menerima telepon dari pelanggan
• Telemarketing ke luar: memulai telepon ke prospek dan pelanggan
Contoh:
Raleigh Bicycles menggunakan telemarketing yang mengurangi 50% tenaga penjualan dan
meningkatkan 34% penjualan dalam satu kuartal.
Pemasaran Interaktif
Saluran elektronik seperti internet adalah saluran terbaru untuk berkomunikasi dan menjual
secara langsung ke pelanggan.Internet menyediakan peluang kepada pemasar dan konsumen untuk
interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar.
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan antara lain:
• Perusahaan dapat mengirimkan pesan khusus yang melibatkan konsumen dengan
mencerminkan minat dan perilaku khusus mereka
• Web menawarkan keunggulan penempatan kontekstual dan membeli iklan di situs yang
berhubungan dengan penawaran pemasar

Kelemahan antara lain:

Halaman | 241

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Pengiklan kehilangan kendali atas apa yang ingin dilakukan konsumen dengan pesan online
dan kegiatan mereka.
Situs Web
Dikatakan efektif apabila memiliki elemen:
• Konteks (context)
• Konten (content)
• Komunitas (community)
• Penyesuaian (customization)
• Komunikasi (communication)
• Koneksi (connection)
• Perdagangan (commerce)
Situs Mikro
• Adalah daerah terbatas di Web yang dikelola dan dibayar oleh pengiklan/perusahaan luar.
• Situs mikro merupakan laman Web individual atau kumpulan laman yang berfungsi sebagai
suplemen situs utama dan cocok bagi perusahaan yang menjual produk dengan minat rendah
Iklan Pencari
Terdiri atas:
• Iklan pencarian berbayar (paid-search)
• Iklan berbayar per-klik (pay-per-click)
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per-klik
tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci.
Iklan Tampilan
Terdiri atas:
• Iklan pencarian berbayar (paid-search)
• Iklan berbayar per-klik (pay-per-click)
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per-klik
tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci.
Pemasaran Mobile
Contoh:
Perusahaan angkutan Jepang, NTT DoCoMo Inc., mulai memasang iklan di situs Webmobile pada
tahun 2000 dan menampilkan 1,5 milyar iklan pada tahun 2006.
Berita dari Mulut ke Mulut
Aspek kunci jaringan sosial adalah berita dari mulut ke mulut (word of mouth)serta jumlah
dan sifat percakapan dan komunikasi antara berbagai pihak. Metode ini sangat efektif untukbisnis
kecil yang di dalamnya pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi.
Contoh:
Produk seperti Hush Puppies dan donat Krispy Kreme yang sukses, dibangun melalui berita
dari mulut ke mulut yang kuat.
Pemasaran Buzz dan Viral
Pemasaran buzz (gosip dan perbincangan) menghasilkan ketertarikan, menciptakan
publisitas, dan mengekspresikan informasi relevan baru yang berhubungan dengan merk melalui
sarana tak terduga atau bahkan mengejutkan
Pemasaran viral (menular seperti virus) adalah “berita dari satu klik mouse ke klik
berikutnya” yang mendorong konsumen menceritakan produk dan jasa secaraonline Contoh:
Blendtec, produsen blender, memperoleh ketenaran luar biasa setelah meluncurkan seri
video online berjudul “Will it blend” yangmenggambarkan bagaimana alat tersebut menghancurkan
apa saja, termasuk iPhone.
Pemimpin Opini
Tiga jenis orang yang berhasil memicu minat masyarakat tentang sebuah ide adalah:
1. Maven, yaitu orang yang mengerti tentang hal besar dan kecil

Halaman | 242

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Penghubung, yaitu orang yang tahu dan berkomunikasi dengan banyak orang
lain 3. Wiraniaga, yaitu orang yang memiliki kekuatan alami
Contoh:
Sony Ericsson mempekerjakan aktor yang berpakaian seperti turis untuk meminta
pengunjung lokasi wisata memfoto dirinya menggunakan kamera telepon mobile T681 yang baru
diluncurkan.
Blog
Blog, jurnal atau buku harian online yang diperbaharui secara teratur menjadi gerai penting bagi
berita dari mulut ke mulut.Salah satu daya tarik blog yang jelas adalah menyatukan orang dengan
minat yang sama.Sebagian konsumen menggunakan blog dan video sebagai sarana retribusi dan
balas dendam terhadap perusahaan atas jasa layanan yang buruk dan produk yang gagal.
Contoh:
blog gosip selebriti online PopSugar menelurkan kelompok blog ceria tentang mode
(FabSugar), kebugaran (FitSugar), dan humor (GiggleSugar).
Hal Yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Berita dari Mulut ke Mulut
a. “Membayar” dengan umpan balik
b. Memaksakan untuk terbuka pada peserta berita
c. Menuntut Kejujuran
d. Membantu pelanggan menceritakan kisah
e. Jangan menggunakan skenario
f. Jangan merencanakan
g. Jangan Menjual
h. Jangan Mengabaikan
Mengukur Efek Berita dari Mulut Ke Mulut
Terdapat berbagai cara untuk mengukur efektivitas berita dari mulut ke mulut, antara lain:
• Skala kampanye (jangkauan kampanye)
• Kecepatan kampanye menyebar
• Pangsa suara di ruang tersebut
• Pangsa suara dalam kecepatan tersebut
• Relevansi pesan
• Kemampuan bertahan pesan
• Seberapa jauh pesan bergerak dari sumbernya

• Merancang Tenaga Penjualan


Istilah perwakilan penjualan mencakup enam posisi, yakni:
• Pengirim (deliverer)
• Pengambil pesanan (order taker)
• Misionaris (missionary)
• Teknisi (technician)
• Penciptaan permintaan (demand creator)
• Penyedia solusi (solution vendor)

Langkah-langkah merancang tenaga penjualan:


1. Merancang tujuan tenaga penjualan
2. Merancang strategi tenaga penjualan
3. Merancang struktur tenaga penjualan
4. Merancang ukuran tenaga penjualan
5. Merancang kompensasi tenaga penjualan

Halaman | 243

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X / 2 Materi
pokok :
Proses evaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani
Waktu : 2 JP (4 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,


toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.11. Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani
2. KD Pada KI-4
KD 4.11. Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
3.11.1. Memahami pengertian evaluasi usaha
3.11.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya
3.11.3. Mengevaluasi pengembangan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani
2. Indikator KD Pada KI-4

Halaman | 244

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4.11.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi
hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta Pengembangan
usaha usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
4.11.2. Mencoba Berlatih mengevaluasi hasil usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung yang telah dilakukan
4.11.3. Menyajikan hasil analisis dan simpulan tentang laporan hasil evaluasi
dalam berbagai bentuk media (lisan/tulisan.)
D. Materi Pembelajaran
• Komponen evaluasi hasil usaha
• Permasalahan usaha dan solusinya
• Pengembangan usaha
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 14 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
• Guru mengkondisikan ruangan kelas dan taman yang
bersih dengan meminta petugas kelas untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan sehat dan kenyamanan ruang belajar
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Membaca Buku Referensi selama 15 menit
• Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Komponen evaluasi hasil usaha”
b. Memotivasi
• Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann

Halaman | 245

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan.
• Menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu tentang komponen evaluasi hasil usaha
• Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
• Menugaskan peserta didik untuk membentuk kelompok 5-6
orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru

Halaman | 246

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Stimulation Mengamati:
(pemberian • Peserta didik membaca buku teks tentang komponen evaluasi
stimulus) hasil usaha, Permasalahan usaha dan solusinya serta
pengembangan usaha aneka produk pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
dari Buku paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X
• Guru menugaskan peserta didik untuk Mengamati
komponen evaluasi hasil usaha dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan penjelasan yang
disampaikan oleh guru baik secara langsung maupun
menggunakan slide presentasi
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan) Menanya:
Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan untuk
membuat pertanyaan terhadap apa yang belum dipahami dari materi
komponen evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
Problem statement makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
(pertannyaan/iden Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
tifikasi masalah) Asin)dan solusinya serta pengembangan usaha antara lain:
1. Bagaimanakah evaluasi hasil usaha aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) ?
2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha?

Halaman | 247

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai
upaya pengembanngan usaha aneka produk pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang dibuat ?
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Rasa ingin
tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar
buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengeksplorasi:
• Mengumpulkan data dan informasi tentang komponen
Data Collection evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha aneka produk
(pengumpulan data) pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) dan solusinya serta pengembangan usaha melalui
berbagai sumber
• Mengumpulkan data/informasi tentang latihan mengevaluasi
hasil usaha aneka produk pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) yang telah dilakukan terhadap produk
kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya atau membaca sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait dengan pelajaran) Mengasosiasi:
• Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
Verification makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
(pembuktian) Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan
telah dipasarkan kepada konsumen
• Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan mengkaji
secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan
terhadap produk usaha aneka produk

Halaman | 248

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) yang sudah dipraktekkan
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mendiskusikan
permasalahan usaha aneka produk pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
dan solusinya serta langkah yang harus dilakukan dalam
pengembangan usaha tersebut
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Tanggung
jawab dimana peserta didik menjalankan tugas kelompok)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
7. Mengucapakan salam

Pertemuan Ke 15 (2 x 45 Menit)
Alokasi
Kegiatan Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran

Halaman | 249

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan a. Apersepsi
Mengkondisikan ruangan kelas yang bersih dengan
memeriksa ruangan dan taman kelas sudah bersih,
mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan khususnya lingkungan sekolah

agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan


menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
• Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam pelajaan
pertama
• Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
sebagai implementasi wujud syukur kepada Tuhan YME
• Absensi kehadiran siswa
• Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok kerajinan yang sudah ditentukan yaitu

Halaman | 250

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian) • Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
menghubungkan teori dan praktik evaluasi yang dilakukan
terhadap produk aneka produk pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin)yang telah diprsktekkan dan dipasarkan
• Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk menyimpulkan
permasalahan usaha dan solusi dalam pengembangan usaha
terhadap produk aneka produk pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
yang telah dibuat oleh setiap kelompok
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Ulet dimana
peserta didik tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas)
Mengkomunikasikan
• Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan hasil
diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan usaha dan solusi
dalam pengembangan usaha terhadap produk aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan

Generalization
(Menarik
Kesimpulan)

Halaman | 251

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan praktik
evaluasi yang dilakukan terhadap produk aneka aneka
produk pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah
diprsktekkan dan dipasarkan
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Ulet dimana
peserta didik melakukan berbagai alternatif cara dalam
mengerjakan tugas)

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam mengajukan pendapat, memberikan
perntanyaan, kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing kelompok
yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan melaporkan
permasalahan usaha aneka kerajinan modern dengan motif
ulos, songket, batik, dan kain panjang dan solusinya serta
pengembangan usaha dalam bentuk Hard Copy (Print Out)
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan materi
yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika berada
pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah bersih,
menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman kelas
8. Mengucapakan salam

F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test

Halaman | 252

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan dan Jelaskan cara – cara pengembangan produk baru!
2 Sebutkan macam-macam alternatif strategi produk mix?
3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan merk dan sebutkan jenisjenis merk
berdasarkan tujuan produk!
4 Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam memberikan kemasan
suatu produk!
5 Sebut dan jelaskan dimensi kualitas produk yang berupa barang!
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Jawaban :
a. Inovasi Tiada Henti : melakukan inovasi yang berkelanjutan
(continue) untuk menciptakan produk baru.Contoh : Sepeda
Motor
b. Produk yang belum ditawarkan : produk yang belum pernah
ditawarkan kepada konsumen (membuat produk baru). Contoh :
c. Produk tambahan dari produk sebelumnya : produk yang sudah ada
sebelumnya di kembangkan kembali agar memiliki variasi
manfaatnya. Contoh : Indomie.
d. peningkatan dan perbaikan : melakukan peningkatan dan perbaikan
atas produk yang telah dimiliki. Contoh : Yamaha Mio, pertama di
produksi Mio automatic (standar), setelah itu di kembangkan lagi
menjadi Mio soul, kemudian pengembangan yang terbaru lagi yaitu
Mio J.
e. memposisikan kembali (repositioning) :
menempatkan/memproduksi barang dengan manfaat secara
keseluruhan. Contoh : Sabun cuci sunlight dulu batangan yang
kebanyakan dipakai orang di desa desa, sedang kan di kota sabun
tersebut kurang diminati. sehingga di buatlah sekarang dalam bentuk
cair. itu menjadikan orang yang di desa maupun dikota menggunakan
produk tersebut.
f. produk yang lebih murah : mampu menciptakan produk yang lebih
murah dibanding perusahaan yang sejenis. Contoh : Perusahaan jasa
penumpang pesawat Air Asia, memiliki harga tiket yng lebih murah
dibanding lainnya namun itu harus pesan 3 bulan sebelum hari H di
jadwal keberangkatan.

Halaman | 253

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2 Jawab:
Macam:
a. Strategi seluruh baris (line) untuk seluruh pasar
b. Strategi pasar khusus tertentu
c. Strategi produk line khusus tertentu
d. Strategi produk line khusus yang terbatas
e. Strategi produk tertentu yang khusus
f. Strategi segmen tertentu yang khusus

g. Strategi menghadapi keadaan khusus tertentu

3 Jawab:
Merk adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa
logo, cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seorang
penjual/kelompok penjual tertentu. Berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai dari produk/jasa yang ditawarkan, merk dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yaitu: a. Merk fungsional
Merk fungsional adalah merk-merk yang dirancang untuk menghasilkan
persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis dari sebuah produk atau
jasa.
b. Merk Citra
Biasanya merk ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi si
pemakai merk untuk mengekspresikan diri mereka. Merk dianggap akan
mampu mendongkrak citra dari si pengguna produk atau jasa.
c. Merk Eksperiensial

4 Jawab:
Kemasan yang digunakan oleh suatu produk
seharusnya memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan, kehilangan
dan kekotoran
b. Harus ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian
produk tersebut
c. Ukuran kemasan harus sesuai dengan kehendak pembeli
d. Kemasan harus memberikan aspek deskriptif, yaitu
menunjukkan merk, kualitas, rasa dan campuran atau komposisi yang
terdapat dalam produk tersebut
e. Kemasan hendaklah mempunyai citra dan aspek seni

Halaman | 254

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5 Jawab:
a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan dalam memberi barang tersebut.
b. Features atau fitur, yaitu apek performansi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
pengembangannya.
c. Realibility, hal ini berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
digunakan dalam periode waktu tertentu pula.
d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan
e. Durability atau keawetan, yaitu suatu refleksi umur ekonomis
berupa ukuran daya tahan atau masa pake barang.
f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan


layanan untuk perbaikan barang.
g. Aesthetic, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
h. Fit and finish, Sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang
berkualitas.

2. Remidial
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan)
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar : 3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan
usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani
Topik/Subtopik : Komponen evaluasi hasil usaha
Indikator Pencapaian :
Kompetensi 3.11.4. Komponen evaluasi hasil usaha

Rubrik Keterampilan

Halaman | 255

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar diperlukan strategi ditribusi yang tepat untuk
menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Sebutkan dan jelaskan strategi
distribusi apa sajakah yang dapat digunakan produsen untuk menyalurkan dagangannya?

2. Apakah yang menjadi kendala dalam usaha dan solusinya?


3. Pengayaan
1. Jelaskan pengertian strategi pengembangan usaha
2. Bagaimanakah cara mengembangkan usaha kecil dengan tepat?
3. Apakah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan usaha kecil?
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum
2013
2. Internet

• Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
• Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT

Percut Sei Tuan, Agustus 2016


Guru Pamong Mahasiswa PPL

DAMAINI, S.Pd ..........................................................


NIP. 19641231 200003 2 024 NIM.

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

MULIADI, S.Pd, M.Si


NIP. 19651012 198811 1 003

Halaman | 256

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Kendala Usaha dan Solusinya

Halaman | 257

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Halaman | 258

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas
X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai