Anda di halaman 1dari 52

MODUL PROJEK

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Satuan Pendidikan :
Fase/ Kelas : E / X (Sepuluh)
Topik : Menjadi Wirausaha yang berkarakter
Alokasi Waktu : 32 x 45 menit

A. Informasi Umum
Sarana dan Prasarana
 Peralatan memasak
 Bahan makanan

Target Peserta Didik


 Peserta didik pada kelas reguler
Jumlah Peseta Didik
 20 peserta didik

Relevansi Tema dan Topik Projek


 Tema : Kewirausahaan
 Topik Projek : Menjadi Wirausaha yang berkarakter
 Relevansi Tema dan Topik Projek: Dengan adanya kegiatan kewirausahaan
diharapkan peserta didik menjadi wirausahawan yang bertanggung jawab.

B. Komponen Inti
Deskripsi Singkat Projek
 Projek ini bertujuan membentuk siswa agar memiliki karakter wirausahawan yang
bertanggugjawab dan mandiri.

Dimensi dan Sub Elemen dari Projek Profil Pelajar Pancasila


 Gotong royong
- Kolaborasi
- Kepedulian
 Mandiri
- Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
- Regulasi diri, pengendalian diri untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu
 Kreatif
- Menghasilkan gagasan yang orisinil
- Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil

Target Pencapaiaan di Akhir Fase


 Setelah mengikuti kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila ini, peserta didik
diharapkan dapat memiliki karakter wirausahawan yang bertanggungjawab dan
mandiri.

C. Alur Kegiatan Projek


1. Pengenalan
1.1 Mensosialisasikan materi Projek Profil Pelajar Pancasila
1.2 Memperkenalkan tema projek
1.3 Memperkenalkan elemen dan sub elemen projek
2. Kontektualisasi
2.1 Peyajian materi tentang profil usaha
2.2 Penyajian materi tentang manfaat wirausaha
2.3 Penyajian materi tentang nilai-nilai seorang wirausaha
3. Aksi
3.1 Peserta didik membuat produk berupa makanan
3.2 Peserta didik memasarkan produk
4. Refleksi
 Pendidik dan Peserta didik melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan projek
5. Tindak Lanjut
 Pendidik dan Peserta Didik merencanakan penyelenggaraan pameran hasil karya

D. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a) Asesmen Diagnostik Non-Kogniitif berupa pertanyaan yang terkait kesiapan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik dapat menjawab langsung dengan
bercerita, menulis atau menggambar Melakukan tindak lanjut sesuai dengan
hasilnya:

1) Jika menunjukkan emosi negatif tindak lanjutnya diajak berdiskusi empat mata,
jika diperlukan berkomunikasi dengan orang tua.
2) Jika menunjukkan emosi positif , guru memotivasi peserta didik agar selalu
semangat dalam belajar.
3)
b) Asesmen Diagnostik Kognitif berupa pertanyaan untuk mengukur kemampuan awal
peserta didik
c) Asesmen Formatif berupa penilaian selama kegiatan projek berlangsung sebanyak
12 kali pertemuan.
d) Asesmen Sumatif, berupa penilaian pada akhir pembelajaran dalam bentuk ujian
praktek

Koto Tangah, Oktober 2023


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Bukik Barisan Koordinator Projek

Drs. David Dasvinta Yeliga Fitria, S.Pd


NIP. 19640501 200701 1 004 NIP. 199102252023212023
Lampiran 1: Ringkasan/ Bahan ajar

Modul Projek

Tema : Kewirausahaan
Topik Projek : Menjadi wirausaha yang berkarakter

Minggu 1
Aktivitas 1
Pengertian Profil Pengusaha
Profil Pengusaha adalah gambaran singkat tentang berbagai sifat, karakteristik dan kualitas
seorang wirausaha untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan mengatur sumber daya operasional
dengan asumsi risiko keuangan tertentu yang terkait dengannya.

Profil Pengusaha Sukses


Profil Wirausaha Sukses terdiri dari ciri-ciri utama dan keterampilan yang membentuk wirausaha
sukses.

Ciri-ciri Pengusaha Sukses

 Tanggung Jawab: Rasa Tanggung Jawab Pribadi, Tanggung Jawab Kelompok &
Tanggung Jawab Sosial
 Komitmen: Berkomitmen untuk melakukan dan mencapai tujuan dengan mengatur
sumber daya dan Orang
 Kreativitas: Sebagian besar pengusaha memiliki kualitas ini. Mereka memiliki pikiran
yang sangat kreatif dan inovatif.
 Kebaruan: Mereka selalu memunculkan ide, metodologi, dan kebaruan baru dalam
proses untuk mencapai tujuan bersama dengan cepat dan konsisten.
 Fleksibilitas: Keterbukaan pikiran – Pengusaha harus terbuka untuk melihat semua sudut
situasi dan fleksibel untuk memodifikasi atau mengubah pelaksanaannya.
 Pengambilan Risiko: Ini mungkin kualitas paling penting dari seorang wirausahawan
sukses.
 Pengorganisir yang terampil: Mengorganisir tim dengan keterampilan yang beragam
adalah tugas yang sangat penting dan membutuhkan banyak kesabaran dan keterampilan.
Di sini, wirausahawan membutuhkan keterampilan kolaborasi atau organisasi untuk
memotivasi tim.
Faktor eksternal mempengaruhi profil wirausaha yang sukses

 Sosiodemografi: Faktor yang berhubungan dengan Sosial dan Kependudukan


 Psikologis
 Kultural

Faktor Internal yang mempengaruhi profil kewirausahaan yang sukses

 Usia
 Jenis kelamin
 Pengalaman
 Sumber daya
 Latar belakang pendidikan
 Keterampilan
 Situasi perusahaan saat ini

Analisis Profil Pengusaha


Analisis profil wirausaha merupakan pemeriksaan rinci terhadap kualitas, karakteristik dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan seorang wirausaha. Hal ini juga menganalisis kontribusi
kualitas dan faktor terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam perjalanan kewirausahaan.

Kesimpulan
Setiap wirausaha mempunyai karakteristik dan kualitas yang berbeda-beda untuk memimpin
organisasi. Profil wirausaha merupakan gambaran singkat tentang sifat, ciri dan kualitas tersebut.

Karakter seorang wirausaha dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis usahanya. Karakter


tersebut lebih mengarah pada cara dan sikap wirausaha untuk bertindak atau mengambil
keputusan saat menjalankan usahanya.
Menurut Rina Rachmawati dalam buku Kewirausahaan (2020), wirausaha merupakan
individu atau kelompok yang mendirikan, mengelola, serta mengembangkan perusahaan
miliknya sendiri. Wirausaha menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Wirausaha dapat diartikan juga sebagai kegiatan guna memberi nilai tambah terhadap
produk atau jasa lewat transormasi, kreativitas, serta inovasi, sehingga hasilnya dapat dinikmati
orang banyak. Untuk bisa menjadi seorang wirausaha, dibutuhkan karakter yang sesuai. Karakter
ini bisa ditanamkan sejak dini atau bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Setidaknya ada lima karakter yang harus dimiliki seorang wirausaha. Baca juga:
Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta 5 karakter seorang wirausaha
Dalam buku Kewirausahaan (2021) karya Muh. Fahrurrozi dan Pahrudin, karakter seorang
wirausaha merupakan irisan dari berbagai sikap positif yang proses pembentukannya berasal dari
internal ataupun eksternal. Internal ini berarti berasal dari dalam diri wirausaha tersebut.
Sedangkan eksternal munculnya dari lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga, pertemanan,
dan bidang usaha.
Berikut penjelasan lima karakter seorang wirausaha yang mengutip dari buku
Kewirausahaan (2021) karya Mardia dan kawan-kawan, yaitu: Karakter orisinalitas Sikap
inovatif, kreatif, fleksibel, serta memiliki banyak sumber serbaguna ini adalah karakter
wirausaha, yang memanifestasikan dirinya dalam karakteristik.
Profil pengusaha tersebut memiliki karakter orisinalitas. Artinya seorang wirausaha
haruslah memiliki kakrakter orisinalitas atau keaslian. Hal ini terlihat dari sikap inovatif, kreatif,
dan fleksibel dalam menciptakan suatu hal.
Selain itu, karakter ini juga berpikiran terbuka, kaya pengetahuan, serta memiliki banyak
informasi.
Seorang wirausaha juga harus memiliki karakter kepemimpinan agar kegiatan usahanya
dapat berjalan baik. Kepemimpinan berarti memiliki kemampuan untuk memimpin,
mengarahkan, dan juga pandai merangkul pekerja atau pegawainya. Tidak hanya itu, karakter
kepemimpinan juga biasanya memiliki sikap suka bergaul, dan juga mau menerima kritik dan
saran dari orang lain, baik pekerja lain ataupun dari konsumen.
Karakter berani mengambil risiko Dalam menjalankan kegiatan usaha pastinya ditemui
banyak tantangan, bahkan kegagalan. Agar bisa mengatasinya, dibutuhkan karakter berani serta
siap mengambil risiko, apapun tantangannya yang akan dihadapi nantinya. Karakter percaya diri
Artinya seorang wirausaha harus mempunyai rasa percaya, mandiri, dan optimis. Percaya diri
berarti yakin pada dirinya jika mampu melakukan bidang usaha dan yakin bisa menghadapi
segala tantangan atau risiko yang mungkin ada. Selain itu, karakter percaya diri juga bermakna
merdeka. Artinya wirausaha mempunyai kebebasan untuk berpikir, bertindak, bahkan
mengambil keputusan, tanpa paksaan dari pihak lain.
Namun, tetap terbuka pada kritik dan saran. Ciri-Ciri Manusia Wirausaha Karakter yang
berorientasi pada kerja dan hasil Adalah karakter seorang wirausaha yang mempunyai semangat
untuk maju serta mengejar keuntungan. Wirausaha yang mempunyai karakter ini akan selalu
menanamkan pada diri sendiri semangat untuk maju serta berusaha mendapat keuntungan dan
kesuksesan. Karakter ini bisa terbentuk dengan sikap tekun, ulet, tegas, dan memiliki banyak
inisiatif. Sikap ulet dan tekun diperlukan untuk mau terus berjuang demi mendapatkan tujuannya,
yakni kesuksesan.
Aktivitas 2

10 Manfaat Wirausaha Bagi Diri Sendiri Serta Masyarakat

Manfaat Wirausaha Bagi Diri Sendiri dan Masyarakat

Ternyata kegiatan wirausaha memiliki berbagai manfaat yang banyak. Tidak hanya untuk diri
sendiri, melainkan juga orang lain. Manfaat wirausaha di antara lain adalah sebagai berikut:

Peluang untuk Menentukan Nasib Diri Sendiri

Dilansir laman SMKN 1 Jatiroto, menjadi seorang usahawan artinya mengatur waktu untuk
menentukan nasib sendiri. Seluruh pikiran, tenaga, dan waktu yang dihabiskan untuk menekuni
usaha kemudian memberikan dampak positif bagi kehidupan wirausahawan di masa yang akan
datang. Bisnis yang dijalankan sendiri memberi peluang dan kebebasan bagi wirausahawan
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
2. Kesempatan untuk Melakukan Perubahan

Menjadi wirausahawan artinya siap untuk melakukan perubahan, terutama dalam pola berpikir
yang mempengaruhi tindakan dan perilaku. Apabila peluang untuk melakukan perubahan
dilakukan, maka proses belajar dan kepribadian yang dinamis dapat diasah dengan baik.
3. Peluang untuk Mewujudkan Potensi

Manfaat wirausaha selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mewujudkan potensi. Wirausaha
dapat mengaktualisasikan diri dengan cara menggunakan seluruh kemampuan dan potensi yang
dimiliki untuk menjalankan sebuah usaha. Dengan memiliki bisnis sendiri, seorang
wirausahawan dapat mengoptimalkan potensi, ide kreatif, antusiasme, inovasi, dan visi yang
jelas sebagai pedoman untuk mewujudkan tujuan.
4. Peluang untuk Mendapatkan Keuntungan

Manfaat wirausaha selanjutnya adalah memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tak
terbatas. Namun, untuk mendapatkannya seseorang harus mengeluarkan usaha dan perjuangan
yang keras. Sebab, tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa rasa lelah. Seorang wirausahawan
harus bekerja dengan keras dan giat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
5. Peluang untuk Melakukan Hal-hal yang Disukai

Sebagian besar wirausahawan menekuni usaha dan bisnisnya bermula dari hobi atau hal-hal yang
disukai. Bermodalkan sikap disiplin, keuletan, dan ketekunan, sebuah usaha dapat berkembang
menjadi besar dan memberikan prospek yang menguntungkan.
6. Pertumbuhan Ekonomi

Tidak hanya untuk diri sendiri, manfaat wirausaha turut dirasakan oleh masyarakat sekitar. Salah
satunya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dengan adanya lapangan pekerjaan untuk
masyarakat. Terbukanya lowongan pekerjaan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
warga sekitar dan negara.
7. Meningkatkan Produktivitas

Produktivitas dapat terlihat dari banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja.
Wirausaha berfungsi sebagai organisasi untuk mendesain, menguji, serta menghasilkan layanan
jasa dan produk baru.
8. Manfaat di Bidang Teknologi, Produk, dan Jasa

Teknologi, produk, dan jasa akan berkembang apabila kewirausahaan turut berperan dalam
memajukan dan menciptakan inovasi. Misalnya, penemuan radio FM, mesin fotokopi, penisilin,
bolpoin, dan lain-lain. Barang-barang tersebut diciptakan berkat adanya kewirausahaan dan
revolusi industri yang pernah terjadi di abad 8.
9. Perubahan Pasar

Manfaat wirausaha selanjutnya juga berperan dalam perubahan pasar. Hal ini juga didukung
dengan adanya globalisasi yang mewujudkan pasar baru yang sebelumnya tidak mendapat
perhatian lebih dari pengusaha lain.
10. Manfaat Wirausaha Lainnya

Selain poin-poin di atas, wirausaha juga bermanfaat sebagai generator pembangunan lingkungan,
contoh pribadi unggul, jujur, terpuji, berani, dan tidak merugikan orang lain. Selain itu,
wirausaha juga menghormati peraturan dan hukum yang berlaku serta mendidik karyawan
menjadi pribadi yang jujur, disiplin, tekun, dan mandiri.
Tips Menjadi Wirausaha yang Sukses

Dilansir dari laman CIMB Niaga, berikut adalah tips untuk menjadi wirausahawan yang sukses.
1. Mulai dari yang Kecil

Artinya, menjalankan bisnis tidak harus dimulai dari skala yang besar. Anda dapat memulainya
dari kecil dan menyusun strategi untuk membangun relasi dan pelanggan setia. Bisnis dapat
berjalan dengan baik jika dilakukan dengan strategis kecil yang berdampak besar.
2. Mengembangkan Rencana Wirausaha

Rencana bisnis meliputi ide-ide dan gagasan yang membantu Anda untuk membayangkan
bagaimana usaha Anda dapat dijalankan. Misalnya, produk atau layanan seperti apa yang hendak
ditawarkan? Siapa saja yang menjadi target pasaran? Siapa kompetitor? Bagaimana usaha
tersebut dapat beroperasi dan bagaimana permasalahan yang mungkin datang? Pertanyaan
tersebut menjadi contoh kecil untuk mengembangkan rencana wirausaha.
3. Percaya Diri dan Berani Mengambil Risiko

Dibalik manfaat wirausaha yang melimpah, wirausahawan harus siap menerima dan mengambil
risiko yang mungkin akan terjadi. Sebab, mengambil keputusan untuk menjalankan usaha harus
mempertimbangkan risiko dan dapat diatasi dengan rasa percaya diri. Percaya dengan
kemampuan sendiri dapat menghilangkan keraguan saat mengambil keputusan.
4. Terlibat Langsung

Terlibat langsung artinya pemilik bisnis harus berperan aktif dalam usaha yang dijalankan. Anda
harus memahami apa saja yang perlu dikendalikan dan diatasi. Dengan demikian, Anda dapat
memberikan arahan yang sesuai untuk perkembangan bisnis.
5. Membangun Tim yang Baik

Tim yang kompak adalah kunci dibalik kesuksesan sebuah usaha. Baik itu kemampuan dalam
produksi dan faktor-faktor lainnya. Itulah sebabnya, Anda harus merekrut orang-orang terbaik
untuk mewujudkan cita-cita Anda.
6. Membangun Relasi

Membangun relasi memungkinkan Anda untuk menjaga supaya bisnis dapat bertahan dalam
jangka panjang. Relasi bisnis juga berkaitan dengan akses keuangan dan kesempatan untuk
mendapatkan pemodal venture, investor swasta, hingga bank.
7. Mengembangkan Diri Sendiri

Tips menjadi wirausahawan yang sukses selanjutnya adalah adanya keinginan untuk terus
mengembangkan diri, baik itu kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dengan metode, proses,
atau teknologi yang baru.

Demikian informasi tentang manfaat wirausaha dan tips untuk menjadi wirausahawan yang
sukses. Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi.

Wirausaha memiliki banyak manfaat (Foto: 123rf)

Jiwa wirausaha masih belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, ada
banyak manfaat dan keuntungan jika kita menjadi wirausahawan. Inilah lima manfaat wirausaha
bagi kehidupan masyarakat yang wajib kamu ketahui.

1. Membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat


Konsep wirausaha sendiri yaitu menciptakan peluang usaha atau bisnis secara mandiri. Kegiatan
ini bisa menjadi pendorong masyarakat untuk bisa mandiri secara ekonomi.

Bukan berarti semua masyarakat harus menjadi seorang wirausahawan. Namun, dengan adanya
satu atau beberapa orang yang berwirausaha di lingkungan tersebut, tentu peluang terbukanya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar juga besar.

Semakin besar dan berkembang usahanya, semakin banyak juga tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dengan begitu, sumber daya manusia yang terserap juga semakin banyak. Otomatis, masyarakat
yang sebelumnya menganggur kini bisa mendapatkan penghasilan.

Kondisi tersebut tentu tidak hanya berdampak dari sisi ekonomi saja, melainkan juga bisa
membantu meningkat taraf hidup mereka. Inilah salah satu manfaat wirausaha.

Sebagai contoh, mungkin kamu pernah mendengar seorang wirausahawan yang sukses mengolah
sampah menjadi barang dan kerajinan tangan yang unik. Karena tingginya permintaan, akhirnya
ia mengajak dan memberdayakan ibu-ibu di sana sebagai tenaga terampil.

Kebanyakan, ibu-ibu di daerah tersebut hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga saja,
sehingga kebutuhan rumah sepenuhnya ditanggung oleh suami. Dengan adanya pemberdayaan
ini, akhirnya mereka bisa mendapat uang tambahan dan bisa membantu memenuhi kebutuhan
rumah tangga lainnya.

2. Meningkatkan pendapatan nasional

Dalam berwirausaha, inovasi merupakan salah satu kunci suksesnya. Bahkan, inovasi tersebut
bisa membantu meningkatkan pendapatan nasional.

Sebagai contoh, salah satu wirausahawan di bidang furniture sukses menembus pasar luar negeri
dengan membuat produk rumah tangga, seperti meja dan kursi dari rotan ataupun kayu bekas.
Produk tersebut dianggap unik dan memiliki nilai seni tinggi.

Semakin tinggi jumlah permintaan pada produk tersebut, maka semakin banyak pula jumlah
produksi yang harus dibuat. Hal ini akan dicatat dalam pendapatan nasional. Dalam pendapatan
nasional, nilai yang tercatat adalah nilai output akhir dari produk yang diproduksi selama satu
tahun terakhir.

Semakin tinggi jumlah produk yang dibuat oleh suatu negara, maka semakin tinggi pula
pendapatan nasional negara tersebut. Semua kegiatan ini akan diukur dalam satu tahun terakhir.

Lalu, apa manfaat dari naiknya pendapatan nasional bagi masyarakat? Semakin tinggi pendapat
nasional sebuah negara, maka semakin banyak pengusaha dan perusahaan asing yang ingin
berinvestasi di sini. Kondisi ini tentu berpeluang munculnya banyak lowongan pekerjaan baru
bagi masyarakat pada umumnya.

3. Terciptanya lapangan pekerjaan baru


Wirausaha menciptakan lapangan pekerjaan baru (Foto: 123rf)

Lapangan pekerjaan yang terbatas tentu membuat persaingan kerja juga menjadi semakin ketat.
Dengan bertambahnya kegiatan kewirausahaan, maka peluang terciptanya lapangan pekerjaan
juga akan semakin besar.

Sayangnya, yang dibutuhkan saat ini bukan sekadar kegiatan wirausaha saja. Namun bagaimana
para wirausahawan bisa membuat inovasi yang jauh lebih besar. Sebagai contoh, dahulu
pengemudi ojek mungkin hanya bisa mendapat tiga sampai lima penumpang saja dalam satu
harinya.

Berbeda dengan saat ini, dengan perkembangan teknologi dan informasi, mereka bisa mendapat
puluhan order bahkan lebih. Tidak hanya penumpang, ojek online juga kini merambah pada
layanan pengantaran barang dan makanan. Konteks inilah yang disebut dengan lapangan
pekerjaan baru.

4. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial

Bagi negara berkembang, kesenjangan ekonomi dan sosial masih menjadi masalah yang harus
diselesaikan. Meski tidak separah di negara berkembang lainnya, bukan berarti kesenjangan yang
terjadi di Indonesia bisa dibiarkan begitu saja.

Perbedaan yang timbul dari kesenjangan tersebut, ditambah karakter masyarakat Indonesia yang
plural, maka hal itu bisa mengakibatkan perselisihan dan kerusuhan antar golongan.

Memang, tidak semua kesenjangan yang terjadi diakibatkan karena faktor ekonomi. Namun,
kebanyakan hal itu memang didasari karena masalah tersebut.

Kemudian, dampak tersebut bisa menyebar ke hal yang lebih luas, seperti masalah sosial. Lalu,
bagaimana bisa wirausaha bisa mengurangi masalah kesenjangan ekonomi dan sosial?

Seperti penjelasan sebelumnya. kesenjangan yang terjadi di masyarakat, kebanyakan diawali


karena masalah ekonomi. Hal ini mengakibatkan jenjang antara si kaya dan si miskin terlihat
mencolok. Hal ini tentu juga bisa menimbulkan kecemburuan antar kedua golongan ini. Kondisi
ini bisa diperparah jika salah satu golongan mendiskreditkan ras atau golongan yang satunya.

Untuk mengimbangi hal ini, maka hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan melakukan
pemerataan ekonomi. Caranya dengan membuka lapangan pekerjaan dan pemberian upah yang
layak. Banyaknya lapangan pekerjaan ini, tentu lahir dari kemunculan bidang usaha-usaha yang
baru.

Apabila golongan ekonomi bawah bisa mendapat pekerjaan dan upah yang layak, maka hal itu
bisa memperbaiki taraf hidup mereka, sehingga ke depannya mereka bisa hidup lebih baik.

Kesempatan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk bisa membiayai pendidikan anak-
anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga hal itu bisa memperbaiki kehidupan bagi
generasi anak-anak mereka ke depannya. Setidaknya, kesenjangan sosial yang terjadi bisa
berkurang.

5. Dapat memajukan infrastruktur di lingkungan masyarakat

Secara tidak langsung, manfaat wirausaha juga mampu memperbaiki dan memajukan
infrastruktur di suatu daerah tertentu. Sebagai contoh, Pasar Klewer di Solo misalnya. Pasar ini
merupakan salah satu pusat grosir pakaian terbesar di Jawa Tengah. Di sini, banyak
wirausahawan yang menyediakan berbagai macam produk dan kebutuhan.

Tidak hanya untuk keperluan warga Solo saja, barang di pasar ini juga banyak yang
didistribusikan ke kota-kota besar lainnya, termasuk pulau Madura dan Bali. Semakin
berkembang dan terkenalnya pasar ini, semakin banyak pula pembeli yang datang.

Semakin besar pertumbuhan pasar, tentu hal itu juga berpengaruh pada pendapatan daerah
tersebut. Peran APB sendiri salah satunya untuk mendukung infrastruktur di kota tersebut,
seperti perbaikan jalan, penerangan, dan ditambahnya armada transportasi ke daerah tersebut.

Di sisi lain, banyak bisnis dan perusahaan baru yang juga muncul, contohnya bank, perusahaan
peminjaman, perusahaan ekspedisi, dan yang lainnya. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih
mudah mengakses layanan keuangan dan peminjaman.

Nah, itulah lima manfaat wirausaha bagi masyarakat. Sayangnya, minat berwirausaha
masyarakat Indonesia masih tergolong kecil.

Di satu sisi, keengganan masyarakat menjadi wirausahawan salah satunya karena takut untuk
bersaing dan gagal. Padahal, kegiatan wirausaha bisa kamu coba dari hal sederhana yang kamu
anggap mudah terlebih dahulu. Salah satunya dengan berjualan online.

Misalnya saja dengan bergabung di Mitra Bukalapak. Di sini, kamu bisa mulai berwirausaha
dengan menjadi agen grosir, agen PPOB, agen ekspedisi, dan lain sebagainya. Kini, memulai
usaha pun jadi semakin mudah. Jadi, jangan cepat menyerah, ya!
Aktivitas 3
Nilai-nilai Seorang Wirausahawan Sukses yang Wajib Dimiliki

Berhasil mendirikan suatu usaha merupakan langkah yang baik untuk menjadi wirausahawan
yang sukses. Namun, hal itu tidak cukup untuk menjamin usahanya bisa sukses. Ada banyak hal
yang perlu diterapkan seorang wirausahawan agar mampu menghasilkan tingkat kesuksesan
yang tinggi. Berikut ini 20 sifat seorang wirausahawan sukses yang wajib dimiliki!
Sifat-sifat Seorang Wirausahawan Supaya Sukses Berbisnis
1. Optimistis

Wirausahawan harus memiliki nilai-nilai kemandirian, individualitas, dan optimisme yang besar.
Sifat-sifat ini menjadi pendorong seseorang untuk terus menjalankan bisnisnya, terlepas dari
kondisi yang ada.
2. Tekun dan Bertekad Kuat

Senantiasa berusaha keras dalam meraih prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, kegemaran dalam bekerja keras, hingga energetik dan
memiliki inisiatif yang tinggi.

3. Mampu Memandu dan Mudah Bergaul

Wirausahawan perlu memiliki sikap bagaikan pemimpin yang mampu memandu orang lain. Hal
ini termasuk dalam kemudahan bergaul dengan orang lain dan menyukai kritik serta saran yang
membangun.
4. Berorientasi pada Masa Depan

Wirausahawan perlu memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Sifat ini akan membantu wirausahawan untuk mengantisipasi situasi yang akan terjadi di masa
depan sehingga mempersiapkan tindakan tambahan.
5. Memiliki Keyakinan dan Kerja Keras

Wirausahawan harus memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras. Hal ini akan
mendorong diri untuk terus bekerja keras dalam memajukan usahanya sehingga berkembang
pesat.

6. Berani Mengambil Risiko

Menurut ahli teori Frank Knight dan Peter Drucker yang diambil dari buku Kewirausahaan:
Teori dan Contoh-Contoh Rencana Bisnis, pengusaha harus bersedia mempertaruhkan karir dan
keuangannya untuk mengambil risiko atas nama ide serta menghabiskan waktu serta modal
untuk usaha yang hasilnya belum pasti.
7. Nyaman dengan Ketidakpastian

Sifat satu ini merupakan sifat unik yang ditemukan di banyak wirausahawan. Nyaman dengan
ketidakpastian berarti toleransi yang tinggi terhadap perubahan situasi dan peristiwa yang
berlangsung. Meski dihadapkan dengan situasi yang tidak biasa, sifat ini umumnya membuat
pengusaha siap dengan keadaan apapun dan selalu memiliki solusi.
8. Fokus yang Tinggi

Sifat satu ini tentunya mendorong wirausahawan untuk terus fokus atau menetap pada targetnya
hingga apa yang ia inginkan tercapai. Sifat fokus yang tinggi akan membantu wirausahawan
untuk mengerjakan tugas secara efektif.
9. Peka terhadap Perubahan Pasar

Wirausahawan dan usaha yang dibuatnya selalu diharapkan mampu memberikan apa yang
diinginkan pasar. Perubahan pasar akan selalu terjadi dan hal ini menjadi tantangan tersendiri
bagi pengusaha. Sifat sensitif ini kemudian akan membantu wirausaha untuk mengumpulkan
informasi terkini untuk penyesuaian diri.

10. Disiplin

Sifat disiplin seperti ketepatan waktu, kualitas pekerjaan yang stabil, dan sistem kerja yang
ditetapkan secara rutin akan dibutuhkan dalam pelaksanaan usaha untuk mencapai kualitas
pekerjaan terbaik dan kepercayaan pelanggan terhadap suatu usaha muncul.
11. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang akan selalu dibutuhkan siapapun, termasuk
wirausahawan. Kejujuran ini dapat berupa karakteristik produk yang ditawarkan, promosi yang
dilakukan, pelayanan yang diberikan, hingga kegiatan yang dilakukan wirausahawan. Kejujuran
dalam hal-hal ini akan membuat pelanggan menaruh kepercayaan besar terhadap perusahaan.
12. Kreatif dan Inovatif

Kreatif dan berinovasi adalah sifat yang dibutuhkan wirausahawan untuk memenangkan
persaingan di antara banyak wirausahawan. Menurut Fillis dan Rentschler, ada empat tipe
perilaku kreatif, yakni kreatifitas responsif, kreativitas yang terduga, kreatifitas kontributif, dan
kreatifitas proaktif. Seluruh perilaku tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju,
penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dari produk-produk yang telah ada selama ini
di pasar.
13. Mandiri
Sifat mandiri berarti seseorang yang melakukan keinginannya dengan baik tanpa hadirnya
ketergantungan terhadap pihak lain ketika mengambil keputusan atau bertindak. Sifat mandiri
merupakan sifat mutlak dari seorang wirausahawan agar dapat senantiasa kokoh
memperjuangkan usahanya, bahkan seorang diri.

14. Realistis

Realistis menjadi sifat wirausahawan yang perlu dimiliki agar dapat menggunakan fakta atau
realitas sebagai landasan berpikir yang rasional ketika mengambil keputusan tertentu. Umumnya,
sifat tidak realistis dari seorang wirausahawan akan mengarahkan bisnis pada kegagalan. Oleh
karena itu, penting untuk menerapkan sifat realistis dalam kegiatan usaha.
15. Menangani Tanggung Jawab Pribadi

Dalam hal ini, wirausahawan perlu menghadapi tanggung jawabnya secara pribadi dan tidak
mencampurnya dengan pihak lain.
16. Energik dan Cerdas

Kedua sifat ini akan mendorong wirausahawan untuk selalu bersemangat dan antusias dalam
menjalankan usahanya, disertai dengan kecerdasan yang mendorong kesuksesan usaha.
17. Terbuka Atas Saran dan Kritik yang Membangun

Ketika seorang wirausahawan terbuka atas saran dan kritik dari orang lain, wirausahawan
memiliki kesempatan untuk membenahi atau memperbaiki usahanya. Bila sulit menerimanya,
suatu usaha tidak dapat berkembang lebih baik lagi dan tertinggal.
18. Bersikap Positif Terhadap Setiap Perubahan

Sifat ini perlu dimiliki wirausahawan, terutama di tengah dunia pasar yang kian dinamis, agar
wirausahawan mau berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat dan merasakan hasil nyata
dari mengikuti perubahan tersebut.

19. Cepat dan Tangkas dalam Menangkap Peluang

Cepat dan tangkas dalam menangkap peluang diperlukan oleh wirausahawan demi meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Ketika seorang wirausahawan mampu melihat peluang yang
mungkin tidak dapat dilihat orang lain, mereka akan selangkah lebih maju daripada yang lain dan
menjadi pelopor.
20. Berinisiatif untuk Maju

Tanpa inisiatif untuk berkembang, suatu usaha tidak akan bergerak maju atau berkembang
layaknya wirausahawan lain yang memiliki keinginan untuk terus berkembang. Pada akhirnya,
suatu usaha akan tertinggal ketika tidak ada inisiatif untuk berkembang.
Itulah 20 sifat yang perlu dimiliki untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Tanpa berbagai
sifat ini, suatu usaha tidak akan berjalan dengan baik dan justru menghadapi ujung yang buruk.
Seorang wirausahawan setidaknya harus memiliki inisiatif, tekad, kegigihan, kecerdasan, terbuka
atas kritik dan saran, mau menghadapi perubahan, dan masih banyak lagi.

Aktivitas 4
Guru membagi siswa per kelompok kerja dan menugaskan siswa per kelompok untuk mencari
dua profil pengusaha, kisah hidup dan nilai-nilai pribadi yang dimiliki pengusaha hingga bisa
meraih sukses dari internet.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok yang telah mereka lakukan di depan
kelas.

Siswa dan guru menyimpulkan nilai-nilai pribadi yang dimiliki oleh pengusaha sehingga bias
menjadi sukses.

Minggu 2
Aktivitas 1
Pengertian Proposal
Proposal merupakan usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan berisi rancangan
kegiatan yang rinci dan sistematis. Kata proposal dalam bahasa Inggris yaitu “to porpose”,
memiliki arti mengajukan.

Proposal dibuat memang ditujukan sebagai pengajuan rencana kegiatan yang jelas dan detail
supaya mendapat persetujuan. Di dalam proposal biasanya juga sudah ditampilkan secara rinci
dana yang akan dibutuhkan.

Baik di dunia kerja maupun dunia pendidikan, proposal ini amat penting dipelajari. Sebab dalam
setiap kegiatan pasti akan membutuhkan proposal. Untuk mengetahui apa arti proposal menurut
para ahli, berikut adalah pengertiannya.

1. Menurut Hasnun Anwar, proposal merupakan rencana yang telah disusun untuk sebuah
kegiatan.
2. Menurut Jay, proposal yaitu alat manajemen standar untuk membantu supaya
manajemen berjalan dengan lancar.
3. Menurut Riefky, proposal merupakan sebuah rancangan kegiatan yang disusun dengan
cara formal dan standar.
4. Menurut Keraf proposal merupakan sebuah saran atau permintaan yang ditujukan kepada
seseorang ataupun lembaga untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
5. Menurut Hadi proposal yaitu sebuah usulan yang terstruktur berisi agenda kerja sama
bisnis antar lembaga, perusahaan, yang berisi usulan kegiatan sampai dengan pemecahan
masalah.

Beberapa ahli memang mendefinisikan proposal secara berbeda-beda. Namun pada intinya, dapat
disimpulkan bahwa proposal adalah sebuah agenda kerja terstruktur yang tertulis dengan susunan
tertentu, sebagai sebuah acuan ataupun ajuan untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau pekerjaan.

Jenis-jenis Proposal
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, proposal dapat dipakai baik di dunia pendidikan maupun
pekerjaan. Selain itu, proposal juga memiliki berbagai jenis. Di setiap jenis pun masih terdapat beberapa
macam proposal. Jika ingin lebih memahaminya, berikut adalah pengertian proposal berdasarkan
jenisnya:

1. Jenis proposal berdasarkan tujuan


Berdasarkan tujuan dibuatnya, ada empat jenis proposal, yaitu:

a.Proposal Penelitian

Proposal penelitian yang biasanya digunakan oleh mereka yang berada di lingkungan
pendidikan. Biasanya lebih banyak dibuat oleh para mahasiswa atau dosen. Proposal ini terdiri
dari proposal penelitian untuk disertasi, tesis, skripsi, atau yang lainnya.

Proposal ini dibuat ketika seseorang hendak melakukan sebuah penelitian. Sehingga apa yang
hendak diteliti dan bagaimana prosedur penelitian serta teori yang dipakai akan dijelaskan dalam
proposal ini. Tentu saja bagi mereka yang hendak melaksanakan sebuah penelitian, proposal
menjadi gerbang utamanya.

b. Proposal Proyek

Proposal proyek yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis. Proposal proyek ini berisi tentang
serangkaian rencana kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Isinya pun macam-macam,
mulai dari tujuan proyek dilaksanakan, siapa saja yang terlibat, sampai dengan dana yang
dibutuhkan dalam proyek.

c.Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan yaitu proposal yang dibuat untuk sebuah kegiatan tertentu. Isi dari proposal
kegiatan ini adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.

Dalam proposal ini harus sudah berisi lengkap, mulai dari nama kegiatan sampai bagaimana
kegiatan akan berlangsung, dan siapa saja yang bertanggung jawab. Contoh dari proposal ini
adalah proposal kegiatan pameran, kegiatan pentas seni, kegiatan classmeeting, kegiatan
perayaan hari nasional, dan sebagainya.

d. Proposal Bisnis

Proposal bisnis yang biasa dipakai dalam kegiatan bisnis pribadi maupun kelompok. Seperti
proposal mendirikan usaha, proposal kerja sama antar perusahaan, serta proposal lain dengan
tujuan bisnis.

Sebelum mengajukan perencanaan pengajuan dana, ada baiknya memahami terlebih dahulu
perencanaan keuangan yang efektif, agar pengajuan dana bisa dibuat seefektif mungkin, dan
proposal Grameds bisa disetujui. Buku “Seni Mengatur Keuangan” akan memandumu untuk
mempelajari bagaimana melakukan perencanaan keuangan yang baik.

2. Jenis proposal berdasarkan formatnya


Selain berdasarkan tujuannya, berdasarkan format penulisan dan strukturnya, proposal juga
memiliki beberapa jenis, di antaranya yaitu:

a. Proposal Formal

Merupakan jenis proposal resmi atau baku. Proposal jenis ini memiliki struktur yang baku pula,
dan harus ada di setiap proposal. Bahasa yang dipakai juga menggunakan bahasa Indonesia yang
baku. Ada tiga bagian utama yang biasanya digunakan untuk menyusun proposal formal, yaitu
pendahuluan, isi, dan data pelengkap proposal.

b. Proposal Semi Formal

Yaitu proposal yang strukturnya tidak terlalu lengkap atau tidak selengkap proposal formal.
Meski tidak selengkap proposal formal, namun bentuk proposal semi formal masih
menggunakan bahasa yang baku.

c. Proposal Non-Formal

Yaitu proposal yang lebih fleksibel dari kedua jenis sebelumnya. Proposal non-formal tidak baku
ataupun resmi. Karena tidak memiliki struktur resmi atau baku, proposal non-formal sering
dibuat dalam bentuk memorandum atau surat saja.

Apa Saja Tujuan Dibuatnya Proposal?


Proposal disusun pasti atas dasar tujuan tertentu. Secara umum, proposal disusun untuk menyampaikan
sebuah rencana kegiatan kepada pihak lain. Dengan proposal tersebut, diharapkan kegiatan yang telah
direncanakan mendapat persetujuan atau izin, mendapatkan dana serta sponsor, memperoleh
dukungan, dan lain sebagainya.

Adapun kegiatan yang disusun dalam bentuk proposal juga sangat variatif, sesuai dengan
jenisnya. Biasanya proposal kegiatan ditujukan untuk acara seminar, lomba, Workshop atau
pelatihan, pentas seni, pameran seni, dan lain sebagai. Nah, guna mengetahui tujuan dibuatnya
proposal lebih rinci lagi, berikut adalah beberapa tujuannya:

1. Menyampaikan kepada pihak lain tentang rencana diselenggarakannya suatu kegiatan


2. Memberikan penjelasan langsung kepada pihak-pihak terkait tentang acara dan
agendanya
3. Memperoleh dukungan serta izin dari pihak terkait yang dibutuhkan dalam acara.
4. Memberikan rincian kegiatan sebagai gambaran acara pada panitia
5. Meyakinkan para donatur untuk memberikan sumbangan atau donasinya bagi
terselenggaranya acara.

Fungsi dan Manfaat Pembuatan Proposal


Fungsi dibuatnya proposal lebih mengarah pada diadakannya kegiatan atau acara. Jadi fungsinya
pun akan disesuaikan dengan jenis acara ataupun kegiatan yang hendak dibuat. Jadi, fungsi
proposal terdiri dari fungsi proposal kegiatan, penelitian, bisnis atau usaha, dan juga proyek.
Lebih rincinya berikut ulasan fungsi proposal:

1. Fungsi proposal kegiatan lebih ditekankan untuk menyelenggarakan sebuah acara


tertentu. Misal untuk diskusi, pelatihan, seminar, lomba, tasyakuran, pentas, dan lain
sebagainya. Fungsi adanya rencana tertulis dalam proposal jelas sebagai pegangan demi
terselenggaranya kegiatan dengan lancar.
2. Fungsi proposal usaha atau bisnis, yaitu sebagai gambaran mengenai bagaimana usaha
dan bisnis akan dijalankan. Dengan adanya proposal, diharapkan setiap pihak yang
terlibat sudah mempunyai gambaran mengenai seluk beluk usaha yang hendak
dijalankan, baik dari segi kebutuhan maupun analisis keuntungan finansialnya.
3. Fungsi proposal proyek, yaitu sebagai bagian awal atau dasar bagi pemilik proyek untuk
melakukan tender. Baik itu proyek dari perorangan maupun lembaga swasta dan
pemerintah. Proposal ini jelas sebagai gambaran untuk menilai bagaimana proyek akan
dijalankan.
4. Fungsi proposal penelitian ini biasanya berguna sebagai langkah awal melakukan riset.
Penelitian ini bisa dilakukan dalam berbagai bidang, seperti sosial, budaya, politik, seni,
agama, sains, ekonomi, dan penelitian jenis lainnya.

Perencanaan sebuah proyek kini telah terbantu dengan adanya program aplikasi komputer yang mampu
membantu mempercepat, mempermudah, dan mendapatkan hasil yang lebih akurat, yang disebut
dengan Primavera Project Planner (P3). Dengan fasilitas yang ada dalam program ini, pengerjaan sebuah
proyek akan menjadi lebih dinamis.

Cara Membuat Proposal Bisnis atau Usaha


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pengertian proposal lebih mengarah kepada rancangan atau
gambaran sebuah kegiatan. Salah satu contoh bentuk atau format proposal yang akan dibahas
berikut adalah bagaimana rancangan atau bagian-bagian dalam membuat proposal usaha yang
baik. Lebih detailnya, berikut adalah struktur dan cara menyusun proposal usaha:

1. Buatlah pendahuluan dengan baik

Bagian pertama dalam sebuah proposal adalah pendahuluan. Bagian pertama ini amatlah penting
diperhatikan, mengingat posisinya yang berada di bagian paling depan. Artinya, pendahuluan
menjadi bagian perkenalan yang harus ditulis secara rinci dan teliti. Anda bisa menuliskan secara
lengkap latar belakang dibuatnya proposal, yang meliputi pondasi atas didirikannya usaha.
Termasuk pula mencantumkan visi misi dan tujuan usaha tersebut. Dengan begitu, proposal
usaha yang Anda buat lebih meyakinkan bagi pembacanya.

2. Tuliskan profil badan usaha


Bagian kedua yang juga penting dicantumkan yaitu profil badan usaha. Di sini Anda perlu
menuliskan apa nama perusahaan yang akan dibangun, jenis usaha yang akan dikerjakan,
termasuk lokasi badan usahanya.

Pada bagian jenis usaha, silakan untuk menjelaskan jenis usaha yang hendak Anda jalankan.
Yang perlu diingat saat menuliskan jenis usaha adalah kalimat yang dipakai. Buatlah kalimat
menggunakan bahasa yang baik, padat, dan jelas.

Tidak perlu bertele-tele, yang penting sudah dapat diterima oleh pembaca dengan baik.
Kemudian, dalam pemilihan nama perusahaan Anda juga harus memikirkannya dengan matang.
Jangan asal memilih nama perusahaan. Sebab nama ini akan menjadi brand yang akan dibawa ke
mana-mana. Buatlah nama yang mudah diingat dan menarik perhatian pelanggan.

Terakhir, untuk lokasi perusahaan juga perlu dipilih dengan tepat. Pastikan lokasi yang telah
ditentukan berada di lingkungan yang strategis. Sehingga dalam proposal, Anda bisa
menjelaskan dengan yaki mengapa lokasi tersebut dipilih. Dengan lokasi yang strategis, juga
akan memungkinkan Anda untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak. Karena memang,
lokasi juga akan menjadi penentu perjalanan bisnis atau sebuah usaha.

3. Cantumkan struktur organisasi perusahaan

Hal ketiga yang juga harus dicantumkan adalah struktur organisasi. Dalam sebuah perusahaan
yang sehat, tentu ada struktur yang jelas. Dengan adanya struktur, alur kepemimpinan dan
tanggung jawabnya menjadi lebih jelas.

Selain itu, pihak-pihak yang terlibat dan pembagian tugas dalam usaha yang akan dijalankan juga
akan lebih terstruktur dengan baik. Sistem manajerial yang baik harus mencantumkan di
antaranya pemilik usaha, pengelola, marketing, dan lain-lain, sesuai kebijakan pemilik usaha.

4. Berikan ulasan tentang produk usaha

Hal keempat yang juga perlu dicantumkan adalah produk usaha. Mulai dari jenis produk yang
akan dibuat sampai keunggulannya. Tanpa mencantumkan jenis produk usaha, tentu pembaca
proposal tidak akan memiliki gambaran mengenai usaha yang akan dirintis.

Untuk itu, penting sekali memasukkan apa jenis usaha yang akan dipasarkan. Setelah
menjelaskan produknya, Anda juga perlu menjelaskan bagaimana cara membuatnya. Apa saja
yang dibutuhkan, dan dari mana semua bahan dll nya didapatkan.

Jika semua itu sudah dijelaskan, maka orang yang membaca proposal akan mengetahui lebih
dalam mengenai proses produksi usaha yang Anda rencanakan. Terakhir, Anda juga perlu
mencantumkan keunggulan dari produk tersebut.

Apalagi jika produk yang hendak dibuat sudah banyak di pasaran. Keunikan dan inovasi baru
harus dimasukkan guna menarik perhatian konsumen. Tanpa kebaruan dan keunggulan, tentu
akan sangat sulit untuk bisa merintis usaha dari awal. Cobalah untuk melakukan survei terhadap
perusahaan atau usaha sejenis, sehingga Anda bisa memperkirakan keunggulan produk usaha
yang akan direncanakan.

5. Tetapkan target pasar

Hal kelima adalah menetapkan target pasar. Dalam proposal, Anda perlu mencantumkan target
pemasaran produk. Seperti dimana produk dipasarkan, untuk usia berapa saja, dan kelas mana
yang hendak menjadi sasaran dari pemasaran produk tersebut. Semua itu harus dijelaskan dan
ditentukan, sehingga begitu produk siap diproduksi dan siap dijual, target pasar yang dituju
sudah jelas.

6. Promosi dan pemasaran

Keenam, Anda perlu melakukan promosi ketika hendak memasarkan produk. Setiap produk
tentu butuh di branding, supaya dikenal luas oleh masyarakat. Melalui promosi, Anda bisa
memberikan penjelasan atau materi produk kepada calon konsumen yang menarik perhatian.
Carilah strategi promosi yang baik dan tepat. Dengan begitu, proses pemasaran pun akan sangat
terbantu.

Apalagi jika promosi berlangsung konsisten dan dapat meraup banyak pelanggan atau konsumen.
Promosi yang berhasil dapat dilihat dari lancarnya proses pemasaran. Jadi, lancar tidaknya proses
pemasaran juga akan bergantung dengan proses promosi yang dilakukan.

7. Buatlah laporan keuangan

Bagian ketujuh yang tak kalah penting untuk Anda tuliskan adalah laporan keuangan. Pada
bagian laporan keuangan, Anda perlu mencantumkan alokasi dana, sumber perolehan dana,
perhitungan laba, serta pembagian hasil usaha yang akan dilakukan. Setiap usaha tentu memiliki
resiko masing-masing. Maka dari itu, Anda perlu membuat laporan usaha yang serealistis
mungkin, supaya tidak menimbulkan kerugian.

8. Penutup

Di bagian kedelapan akan ada penutup. Setelah memberikan keterangan panjang kali lebar di
halaman sebelumnya, Anda bisa menutup proposal dengan ulasan yang bagus. Yakinkan para
investor maupun orang yang membaca proposal supaya tertarik dengan usaha yang akan Anda
rintis.

Pakailah kata-kata dan kalimat yang mudah dipahami namun memberikan kesan. Dengan begitu,
Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan usaha. Jangan lupa pula untuk
memberikan doa dan harapan untuk usaha yang akan dimulai. Sampaikan pula kata terima kasih
pada para investor yang bersedia memberikan dukungan finansial demi tercapainya cita-cita
Anda dalam mendirikan usaha.
9. Lampiran

Terakhir, ada beberapa dokumen yang perlu Anda cantumkan. Anda bisa memberikan dokumen-
dokumen pendukung yang kiranya dibutuhkan pada lampiran. Beberapa dokumen yang biasanya
dibutuhkan yaitu surat izin usaha, biodata pemilik usaha, surat perjanjian, atau surat sertifikat
usaha jika ada.

Aktivitas 2
Konsep dan Kerangka Proposal Usaha
Dalam berbisnis kita membutuhkan proposal untuk mengajukan usulan atau ide bisnis. Proposal
sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja. Adapun bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan sebagai saha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.

Proposal bisnis merupakan surat penawran yang dapat dikelompokkan sebagai dokumen yang
meyakinkan. Hal tersebut dikarenakan proposal bisnis merupakan sebuah dokumen yang
digunakan untuk meyakinkan klien untuk membeli poruk atau menggunakan layanan atau
menerima tawaran perusahaan.

Proposal bisnis memiliki kerangka sebagai acuan pembuatannya. Berikut kerangka proposal
usaha yang dirangkum dari laman Cimbniafa.co.id.

1. Jelaskan Tujuan dalam Pendahuluan

Untuk menarik investor atau klien, dalam proposal bisnis harus menambahkan tujuan dalam
pendahuluan. Tujuannya untuk memaparkan visi dan misi usaha sampai target yang akan dicapai
ke depannya. Tentu tujuan harus selaras dengan latar belakang dari pendirian usaha.

2. Cantumkan Profil Perusahaan

Mencantumkan profil perusahaan menjadi penting. Ada beragam metode untuk menuliskan
profil perusahaan. Namun, satu hal yang pasti, profil perusahaan harus dicantumkan dengan
bahasa yang jelas dan lugas. Sehingga, investor atau klien akan memahami seberapa besar
potensi bisnis yang tengah Grameds jalani.

3. Informasi Struktur Organisasi

Struktur organisasi menjadi penting untuk dicantumkan. Karena, menjadi acuan informasi
mengenai bagaimana alur organisasi bisnis yang sedang dijalani. Informasi menhenai alur
organisasi juga menjadi bahan pertimbangan yang membantu investor atau klien untuk menilai
tingkat keoptimalan alur operasional dalam bisnis.

4. Tunjukkan Produk dan Target Pasar

Dalam proposal bisnis perlu menambahkan informasi mengenai keunggulan produk atau jasa
yang ditawarkan. Pengenalan keunggulan produk harus dijelaskan secara rinci. Tidak hanya itu,
informasi mengenai target dan posisi bisnis Grameds di pasar sehingga investor atau klien data
melihat keseriusan Grameds dalam melakoni bisnis.

5. Analisis SWOT
Hal yang perlu ditambahkan dalam proposal bisnis adalah hasil analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity, dan threat). Analisis SWOT akan memperlihatkan kekuatan
dan kekurangan kondisi bisnis saat ini. Selanjutnya, di bagian opportunity, dapat diisi dengan
berbagai macam kesempatan yang dapat diraih di masa pengembangan bisnis.

Dalam analisis SWOT, utamakan keuntungan secara finansial. Hal ini dikarenakan,
memperhitungkan ekspektasi investor yang juga mencari keuntungan dari kesuksesan bisnis
yang tengah disiapkan juga menjadi penting. Analisis SWreOT juga membantu Grameds dalam
mitigasi atau minimalisasi risiko dan ancaman di masa yang akan datang.

6. Rencana dan Strategi Bisnis

Rencana dan strategi bisnis menjadi salah satu elemen yang penting dicantumkan dalam proposal
bisnis. Adanya rencana dan strategi bisnis memberikan gambaran kepada investor bahwa
Grameds memiliki tujuan yang jelas dalam mengembangkan bisnis. Sehingga, investor atau klien
akan mantap untuk memberikan modal atau bekerja sama.

7. Lampirkan Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi salah satu elemen yang penting dicantumkan dalam proposal bisnis.
Biasanya, investor sebelum meneken kontrak perlu mengetahui gambaran keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang baik dan rapi akan membantu investor untuk percaya dengan
pengelolaan keuangan di perusahaan sehingga mantap memberikan modal ataupun kerja sama.

8. Penutup dan Lampiran

Bagian terakhir dari kerangkan proposal bisnis adalah penutup dan lampiran. Bagian penutup
dan lampiran ini menjadi penting karena memberikan rangkuman dari tujuan dan nilai-nilai
penting dari apa yang Grameds tawarkan kepada investor atau klien. Lampiran juga penting
ditambahkan sebagai data pendukung, referensi, atau penguat dari bisnis yang dijalani.

Struktur Proposal Bisnis


Melansir dari laman Univation2012.wordpress.com, berikut struktur proposal bisnis.

1. Cover

Cover harus dibuat dengan catatan sebagai berikut.

 Semenarik mungkin
 Rapi
 Berisi informasi yang dapat menarik perhatian pembaca
 Memuat judul bisnis plan, nama perusahaan, alamat perusahaaan (jika ada), tahun
pembuatan, logo (jika ada).
2. LembarPengesahan
3. KataPengantar
4. DaftarIsi
5. Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang dan tujuan pembuatan produk.

6. DeskripsiProduk

Terdiri dari jenis dan nama produk (merk) yang akan dipasarkan; kemasan yang
digunakan; Proses pembuatan produk yang diproduksi oleh perusahaan; keunggulan dan
keunikan produk dari produk sejenis atau produk sekelas; sumber bahan baku; rencana
Kemitraan dengan pemasok bahan baku

7. Deskripsi Bisnis

Terdiri dari beberapa hal berikut ini.

 Ringkasan eksekutif merupakan pernyataan singkat bisnis yang akan dijalankan;


menentukan kebutuhan dan membenarkan kelayakan finansialnya; harus dapat menarik
perhatian pembaca. Sebaiknya menggunakan metode 5W+ 1H.
 Visi dan misi perusahaan.
 Struktur organisasi perusahaan
 Lokasi Perusahaan,hendaknya memperhatikan beberapa faktor, yakni

8. Pemasaran

Terdiri dari beberapa hal berikut ini.

 Potensi dan peluang pasar dari produk yang akan dipasarkan


 Profil konsumen yang dituju (segmentasi pasar, target pasar dan positioning)
 Strategi pemasaran produk mencakup pendekatan dari segi metode penjualan dan
distribusi, kemasan, promosi dan kebijakan harga.

9. Finansial

Pada bagian finansial terdiri dari beberapa hal berikut ini.

 Kebutuhan modal
 Sumber dan penggunaan modal

 Laporan Keuangan (proyeksipenjualan,proyeksiL/R,proyeksiCashFlow, Neraca)


 Analisis titik impas (BEP)

10. Lampiran
Pada bagian lampiran terdiri dari beberapa hal berikut ini.

 Biodata ketua serta anggota kelompok


 Biodata dosen pembimbing
 Foto produk

Contoh Proposal Bisnis


Berikut contoh proposal bisnis yang dilansir dari laman Majoo.id.

Proposal Usaha Kuliner Ayam Geprek

Judul Proposal

Ayam Geprek Gepruk

Perencanaan Produk

Usaha ini bergerak dalam pembuatan ayam geprek yang saat ini memang sedang hits dan sangat
disukai masyarakat.

Keunggulan Produk

Ayam geprek mudah untuk dibuat, bahannya mudah didapatkan, dan harganya pun terjangkau.

Bahan dan Alat

 Ayam broiler
 Tepung krispi
 Telur ayam
 Lemon
 Garam
 Bumbu Marinasi
 Bawang Putih
 Bahan sambal
 Cabai rawit
 Saus sambal dan saus tomat kemasan
 Air dan minyak secukupnya

 Baskom

 Penggorengan besar
 Kompor

 Penyaring gorengan
 Blender
 Layah dan uleg-uleg

Cara Pembuatan

 Langkah pertama bersihkan ayam dan cuci hingga bersih, kemudian potong ayam
menjadi beberapa bagian. Setelah itu ayam dibalurkan lemon dan garam untuk
mengurangi rasa amis dan menambah cita rasa
 Siapkan wadah khusus untuk mengocok telur, masukan ayam yang sudah dibalurkan
jeruk dan garam ke dalam telur.
 Selanjutnya, masukan ayam ke dalam tepung yang sudah disiapkan, pastikan ayam
menyatu sempurna dengan tepung. Panaskan minyak di wajan, masukan ayam ke dalam
wajan dan tunggu hingga matang. Jika sudah matang dan terlihat crispy pindahkan ayam.

 Selanjutnya memarkan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan
garam Setelah itu tumis bumbu yang sudah dihaluskan
 Langkah terakhir, ambil ayam goreng yang sudah dimasak dan balurkan sambal di
atasnya. Kemudian ayamnya di geprek hingga hancur.

Analisis SWOT

 Strength: rasa yang enak dan harganya murah.


 Weakness: rasa ayam geprek sangat tergantung dengan kualitas cabai atau sambal yang
ditambahkan di atasnya dan kerenyahan ayam yang digeprek itu sendiri.
 Opportunity: ayam adalah bahan lauk pauk yang digemari oleh masyarakat di semua
kalangan sehingga potensi pasarnya besar.
 Threat: teknologi tidak hanya bisa membantu menemukan resep baru, tetapi juga bisa
membantu pesaing untuk menemukan resep yang sama dengan resep yang diolah..

Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan:

Kompor Gas 2 Tungku Rp700.000

Wajan Untuk Menggoreng Rp200.000

Kulkas Rp2.000.000

Rice Cooker Rp300.000

Etalase Rp850.000

Cobek dan Ulekan Rp100.000

Tabung Gas 3 Kg Rp350.000

Spanduk 3 x 1 M Rp100.000
Blowtorch Rp60.000

Total Rp5.210.000

Penutup

Demikian proposal bisnis ini kami buat, semoga dapat menjadi sebuah acuan. Kami
mengharapkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam mendirikan usaha ini. Terima
kasih.

Aktivitas 3
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk perkelompok, kemudian menugaskan siswa untuk
membuat perencanaan proposal usaha

Siswa mendiskusikan produk kewirausahaan yang ingin dibuatnya.

Siswa menghitung modal yang diperlukan, seandainya dibuat produk dalam jumlah kecil.

Siswa mempraktekkan di rumah berapa produk yang dihasilkan dengan bahan yang tersedia.
Misalnya dalam membuat bakwan, 1 kg tepung dan 1 kg lobak, berapa banyak bakwan yang
dihasilkan.

Aktivitas 4
Siswa melanjutkan proposal yang telah dikerjakan.

Minggu ke 3
Aktivitas 1

Mengenal Pengertian Laporan, Fungsi,


Manfaat, Ciri dan Contohnya
Secara umum, laporan biasa digunakan dalam urusan bisnis, perkantoran, mata pelajaran, urusan teknis,
maupun di tempat kerja. Laporan berkonsentrasi pada fakta yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi mengenai suatu hal yang harus dipertanggungjwabkan.

Secara umum, laporan biasa digunakan dalam urusan bisnis, perkantoran, mata pelajaran, urusan
teknis, maupun di tempat kerja. Laporan berkonsentrasi pada fakta yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi mengenai suatu hal yang harus dipertanggungjwabkan.

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata laporan memiliki arti segala sesuatu yang
dilaporkan atau sebuah berita.

Pengertian Laporan, Fungsi, dan Manfaatnya


Laporan sendiri merupakan gambaran dari 5W1H. Berisi tentang apa (what) yang telah terjadi, di
mana (where) kejadian itu berlangsung, kapan (when) peristiwa tersebut terjadi, mengapa (why)
hal itu bisa terjadi, dan siapa (who) yang bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah terjadi
itu, serta bagaimana (how) kejadiannya.

Dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi maupun perusahaan, laporan merupakan hal yang
sangat penting. Laporan dapat menjadi salah satu alat yang resmi untuk menyampaikan
informasi secara lengkap dan objektif, tentang semua masalah yang relevan.

Jadi, laporan adalah sesuatu yang digunakan sebagai penyampaian informasi berisi fakta
mengenai suatu hal, baik secara lisan maupun tulisan.

Informasi yang disampaikan melalui laporan juga bisa bermacam-macam isinya, tergantung
kebutuhan. Mulai dari informasi tertentu hingga pertanggungjawaban akan suatu hal.

Fitur Laporan Pekerjaan pada Aplikasi Kerjoo dapat dibaca melalui :

Fungsi Laporan

1. Sebagai bahan pendukung pengambilan keputusan

2. Sebagai bahan analisis


3. Sebagai alat pengawasan

4. Sebagai bahan evaluasi

5. Sebagai bahan pertanggungjawaban

6. Sebagai alat menyampaikan sebuah informasi

Manfaat Laporan

1. Laporan digunakan sebagai sumber informasi.


2. Laporan dapat memandu perbaikan dalam menyusun rencana kegiatan selanjutnya.
3. Membantu penetapan kebijakan secara cepat.
4. Membantu mengetahui proses kegiatan
5. Meningkatkan perkembangan kegiatan di masa yang akan datang.
6. Membantu pencatatan dokumentasi.
7. Membantu memecahkan masalah.

Ciri-Ciri Laporan

1. Ringkas
Dalam penulisan laporan, hal-hal pokok saja yang perlu disampaikan. Hal tersebut perlu
disampaikan secara ringkas dan jelas.
2. Sebuah laporan harus logis
Sebuah laporan akan dianggap logis apabila keterangan yang dikemukakan dapat
ditelusuri dengan alasan-alasan yang masuk akal.
3. Lengkap
Seseorang yang membuat laporan, harus mencantumkan informasi selengkap mungkin
dalam poin-poin tertentu yang berkaitan dengan pelaporan.
4. Ditulis secara sistematis
Laporan akan dianggap sistematis apabila keterangan yang dituliskan disusun dalam
satuan-satuan yang saling berhubungan dan secara berurutan.
5. Berorientasi pada objektivitas
Karena laporan sering digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau
penyelesaian masalah, maka laporan pun harus dibuat secara objektif.

1. Laporan berdasarkan Waktu

 Laporan insidental, yaitu sebuah laporan yang dibuat jika dibutuhkan.

2. Laporan berdasarkan Sifat

 Laporan biasa adalah sebuah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia,
sehingga apabila laporan tersebut terbaca oleh orang lain tidak akan menimbulkan
dampak negatif.
 Laporan khusus. Laporan penting ini tentunya sebuah laporan yang isinya berisi hal
penting dan bersifat rahasia, sehingga laporan jenis ini hanya boleh diketahui oleh orang-
orang tertentu.

3. Laporan berdasarkan Penyampaian

 Laporan lisan adalah sebuah laporan yang disampaikan secara lisan atau secara langsung.
 Laporan tertulis adalah sebuah laporan yang disampaikan secara tertulis seperti memo,
surat, dan naskah.
 Laporan visual adalah sebuah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh
laporan visual yaitu laporan melalui media power point dalam presentasi.

4. Laporan berdasarkan Bentuk

 Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo.


 Laporan berbentuk surat adalah sebuah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk
surat.
 Laporan berbentuk naskah adalah sebuah laporan yang disampaikan dalam bentuk
naskah, baik itu dalam bentuk naskah pendek ataupun panjang.

5. Laporan berdasarkan Isinya

 Laporan informatif adalah sebuah laporan yang hanya berisi informasi saja.
 Laporan analisis adalah sebuah laporan yang berisi tentang hasil analisis secara
mendalam.
 Laporan kelayakan adalah laporan yang isi laporannya berisi tentang hasil pemilihan,
mana yang terbaik atau sebagai penentuan kelayakan.

 Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang isinya tentang tanggung jawab atas tugas
seseorang maupun kelompok kepada atasan yang memberikan penugasan tersebut.

 Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas, tanpa adanya
pembahasan lebih lanjut.

 Mahasiswa sebagai peserta tidak mendapatkan informasi secara rinci mengenai


pelaksanaan kegiatan kunjungan industri virtual seperti rangkaian acara serta pemateri
dan asal industri. Mahasiswa hanya mendapatkan informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan serta format laporan pertanggungjawaban yang harus disusun oleh
mahasiswa setelah kunjungan industri selesai diadakan.
 Mahasiswa sebagai peserta kunjungan industri tidak mendapatkan silabus materi yang
akan didiskusikan selama kunjungan industri sehingga mungkin untuk beberapa
mahasiswa tidak mengetahui materi apa saja yang akan didiskusikan selama kegiatan
kunjungan industri.

Saran
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual yang mana dapat menghemat anggaran, tenaga dan
waktu tidak selamanya terhindar dari hambatan. Tentu ada hambatan-hambatan kecil yang
kadang tidak disadari bahkan baru disadari ketika kegiatan sedang berjalan atau telah berakhir.

Terkait hambatan-hambatan yang terjadi selama kegiatan kunjungan industri virtual tahun 2021
yang telah dipaparkan diatas, maka saran yang bisa disampaikan melalui laporan
pertanggungjawaban ini adalah :

 Memberikan informasi dengan jelas terkait pelaksanaan kunjungan industri yang akan
diselenggarakan sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan segala sesuatu sebelum
mengikuti kunjungan industri.
 Memberikan gambaran terkait industri yang akan memberikan pemaparan materi
sehingga mahasiswa dapat mencari tahu lebih dulu terkait industri yang akan
memberikan materi selama kunjungan industri.
 Perihal waktu, disampaikan bahwa pukul 8.15 maksimal bergabung tapi baru di acc host
pada jam 08.48. Mohon kedepannya agar lebih tepat waktu.
 Untuk narasumber saran saya adalah materi yang disampaikan lebih mengarah pada
praktik-praktik di lapangan bagaimana. Bukan membahas teori-teori lebih banyak.
Penilaian saya terhadap narasumber saya yakin semua memiliki sudah ahli pada
bidangnya masing-masing. Hanya saja menurut saya, yang bisa menyampaikan dengan
cara yang menarik, tidak membosankan, menyenangkan dalam waktu singkat baru Pak
Adam yang membahas seputar Game saja. Selain beliau, narasumber lain dari segi visual
PPT menurut saya kurang menarik. Mohon kedepannya agar lebih diperhatikan. Apalagi
ini kunjungan secara online. Demikian, terima kasih. Secara keseluruhan sudah cukup
baik.

Aktivitas 2
Bagian-bagian laporan

Apa Saja Isi dari Laporan Kegiatan Usaha?


Dalam menyusun laporan kegiatan usaha, Anda harus memperhatikan struktur dan isi yang
terdiri dari:

1. Cover / Halaman Depan


2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab I: Pendahuluan
5. Bab II: Pembahasan
6. Bab III: Penutup
7. Lampiran

Bagaimana Cara Membuat Laporan Kegiatan Usaha?


Anda bisa membuat laporan kegiatan usaha dengan mengikuti contoh di bawah ini:

1. Membuat Cover Laporan Kegiatan Usaha

Cover atau sampul merupakan halaman paling depan yang menyatakan identitas usaha seperti
nama perusahaan, logo, alamat, dan lainnya.

2. Menuliskan Kata Pengantar

Kata pengantar berisi penjelasan singkat tentang isi laporan kegiatan usaha.

Bagian ini mengantarkan pembaca agar memiliki gambaran isi laporan dan dapat memahami
tujuannya.
Contoh:

Puji syukur kepada Tuhan YME serta rekan-rekan dan keluarga yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan usaha CV. Cemerlang Abadi. Laporan kegiatan kali ini berisi
tentang progres yang telah kami jalankan selama sebulan terakhir di mana pencapaian
penjualan bulan lalu merupakan yang paling tinggi di antara bulan-bulan sebelumnya.

3. Menyusun Daftar Isi

Halaman ini berisi daftar bagian-bagian laporan beserta nomor halamannya sehingga pembaca
dapat menemukan bagian tertentu di halaman yang tepat.

Sumber: academia.edu

4. Bab I: Pendahuluan

Pada bab ini, jelaskan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan laporan.

Bagian ini juga berisi sub bab di antaranya seperti latar belakang, tujuan dan manfaat.

Contoh:

Bisnis kuliner merupakan salah satu industri dengan prospek yang cukup baik. Dengan
berkembangnya masyarakat yang semakin sadar dengan gaya hidup sehat, maka kebutuhan atas
makanan sehari-hari yang dapat memenuhi gizi namun tetap memiliki rasa yang enak semakin
diminati. Untuk itu, kami melihat peluang………

5. Bab II: Proses produksi


Pada bagian pembahasan, jelaskan secara detail apa saja kegiatan usaha yang dijalankan,
bagaimana prosesnya, apakah mencapai target penjualan?

pada bagian ini melampirkan aspek keuangan

6. Bab III : Penutup

Bagian penutup berisi kesimpulan atau ringkasan dari laporan kegiatan usaha yang telah Anda
buat.

Anda juga dapat memaparkan solusi serta menambahkan kritik ataupun saran.

Contoh:

Kedepannya, kami berharap dapat memberikan pelayanan dan kualitas produk yang lebih baik
lagi kepada konsumen. Selain itu, kami juga akan menjalankan strategi yang telah dipaparkan
pada bagian pembahasan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas…

8. Menyertakan Lampiran
Lampiran 1. Dokumentasi Saat Pembuatan Produk 2. Dokumentasi Alat Dan Bahan Yang
Dibutuhkan 3. Dokumentasi Hasil Produk 4. Dokumentasi Stand (Tempat Berjualan) 5.
Dokumentasi Cara Pemasaran
Aktivitas 3

menyelesaikan proposal

siswa membuat model dan logo kemasan.

disertai foto bentuk kemasan

Fungsi, Tujuan, dan Jenis Kemasan Produk


yang Baik
Kemasan produk tidak dapat dipisahkan dari proses distribusi ataupun pemasaran. Melalui
kemasan produk, masyarakat bisa mendapatkan banyak manfaat yang menghasilkan rasa aman
dan kenyamanan dalam penggunaannya.

Secara umum, kemasan dapat berarti suatu material pembungkus suatu produk yang digunakan
untuk melindungi dari terjadinya kerusakan dari produk tersebut. Maka dari itu, peran kemasan
produk sangatlah penting bagi produk itu sendiri.

Kemasan Produk
Kemasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bungkus pelindung dalam
suatu barang dagangan yang dihasilkan dari kegiatan mengemas.

Rodrigues berpendapat bahwa kemasan produk adalah kemasan yang mengubah kondisi dari
bahan pangan dengan penambahan senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang usia simpan
dari bahan pangan yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan serta tetap mempertahankan
kualitas.

Di sisi lain, William J.Stanton mendefinisikan kemasan (packaging) sebagai seluruh kegiatan
merancang dan memproduksi bungkus/kemasan suatu produk.

Philip Kotler dan Gary Armstrong berpendapat bahwa definisi kemasan produk adalah salah satu
kegiatan yang mencakup desain dan produk, sehingga kemasan yang terdapat pada produk bisa
berfungsi dengan baik dan produk yang ada didalamnya bisa terlindungi.

Sedangkan Tjiptono mengartikan kemasan adalah wadah kemas atau pembungkus suatu produk.

Dari beberapa definisi kemasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemasan produk adalah suatu
material yang digunakan untuk membungkus produk dan berfungsi untuk meningkatkan
keamanan serta mempertahankan kualitas produk tersebut
Fungsi Kemasan Produk
Setelah mengetahui definisi kemasan produk, lantas apa fungsi dari kemasan produk? Kemasan
produk memiliki fungsi yang beragam. Tidak hanya sebagai tempat, namun juga bisa menjadi
sebuah identitas bagi perusahaan. Adapun fungsi kemasan produk yang perlu kamu ketahui
adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Protektif

Fungsi ini berkaitan dengan proteksi pada produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan
saluran distribusi yang berdampak pada pengemasan. Dengan penggunaan kemasan yang mampu
melindungi, konsumen tidak perlu mengkhawatirkan produk yang diterima akan rusak atau
cacat. Fungsi protektif juga bisa menjadi jawaban pertanyaan “Apa fungsi kemasan terkait
dengan pengemasan produk?” yang sering muncul ketika membahas kemasan produk.

2. Fungsi Promosional

Untuk mempermudah dalam melakukan proses promosi, perusahaan akan mempertimbangkan


kecenderungan konsumen terhadap beberapa aspek seperti warna, ukuran, serta penampilan
produk.

Kemasan produk yang digunakan dalam proses promosi memiliki fungsi untuk:

1. Self service, kemasan produk dapat menjelaskan ciri khas dari sebuah produk yang dijual,
hal ini memungkinkan setiap produk akan memiliki bentuk kemasan yang berbeda-beda.
2. Consumer Affluence, desain kemasan produk yang kreatif, kenyamanan, keandalan,
tampilan, dan prestise dari kemasan yang berkualitas tinggi terbukti mampu
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk meskipun harus membayar dengan
harga yang tinggi.
3. Company and Brand Image, kemasan merupakan brand image dari perusahaan. Kemasan
yang dirancang dengan baik dapat memberikan kekuatan bagi perusahaan, dengan
demikian konsumen akan lebih mudah mengenali perusahaan atau merek produk yang
ditawarkan.
4. Innovation Opportunity, inovasi yang dilakukan berkaitan dengan kemasan produk akan
memberikan manfaat baik bagi konsumen maupun perusahaan. Tentunya hal ini juga bisa
menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

Tujuan Kemasan Produk


Selain memiliki fungsi, kemasan produk juga memiliki bermacam-macam tujuan, beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut:

1. Physical Production yang artinya kemasan memiliki tujuan untuk melindungi produk dari
getaran, suhu, guncangan, atau tekanan.
2. Barrier Protection yang artinya penggunaan kemasan bertujuan untuk melindungi dari
hambatan, oksigen, uap air, atau debu.
3. Containment or Agglomeration adalah suatu benda yang dikelompokkan dalam satu paket
sehingga proses transportasi dan penanganannya lebih efisien.
4. Reducing Theft, yaitu kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau kemasan yang akan rusak
secara fisik, ini digunakan untuk menghindari tindakan pencurian ketika produk ada dalam
perjalanan.
5. Convenience, yakni fitur yang menambah kenyamanan dalam proses distribusi, penanganan,
penjualan, pembukaan, penutupan kembali, penggunaan, digunakan kembali, dan tampilannya.
6. Marketing yaitu kemasan dan label yang bertujuan untuk memasarkan produknya dan mengajak
konsumen membeli produk tersebut.

Jenis Kemasan Produk


Kemasan produk memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan:

1. Struktur Isi

Berdasarkan struktur isinya, kemasan dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:

 Kemasan Primer, yakni bahan yang diolah menjadi wadah langsung untuk bahan
makanan, seperti botol minum dan kaleng susu.
 Kemasan Sekunder, yakni kemasan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan pada
kemasan primer, seperti kotak kardus dan kotak peti kayu.
 Kemasan Tersier, yakni kemasan yang dapat digunakan untuk melindungi produk dalam
proses penyimpanan, identifikasi, atau pengiriman.

2. Frekuensi Pemakaian

Jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian juga dibedakan menjadi beberapa macam,
seperti:

 Kemasan Disposable, yaitu kemasan yang hanya bisa digunakan satu kali, seperti
kemasan daun pisang dan plastik.
 Kemasan Multi Trip, yaitu kemasan yang bisa digunakan berkali-kali dan bisa
dikembalikan kepada penjual untuk digunakan kembali, seperti botol kaca pada saus atau
galon air minum.
 Kemasan Semi Disposable, yaitu kemasan yang bisa digunakan kembali oleh konsumen,
seperti botol kaca sirup atau kaleng biskuit.

3. Tingkat Kesiapan Pakai

Kemasan produk jenis ini terbagi menjadi dua, yakni:

 Kemasan Siap Pakai adalah kemasan yang siap diisi dan digunakan yang sejak pertama kali
diproduksi sudah berbentuk atau berwujud, misalnya kaleng atau botol.
 Kemasan Siap Dirakit adalah kemasan produk yang membutuhkan perakitan ulang sebelum
akhirnya bisa diisi dengan produk tersebut, misalnya adalah aluminium foil, kertas kemas, dan
plastik.

Kriteria Kemasan Produk yang Baik


Setelah mengetahui berbagai jenis kemasan produk, saatnya mengetahui apa syarat
pengemasan produk atau kriteria kemasan produk yang baik. Penggunaan kemasan yang
baik diyakini mampu membantu perusahaan untuk membangun ekuitas merek dan
mendorong terjadinya peningkatan dalam penjualan. Kemasan produk bisa dikatakan
baik apabila telah memenuhi sepuluh kriteria kemasan yang berkualitas berikut ini:

1. Praktis

Kemasan sangat diperlukan untuk memudahkan pengiriman yang dilakukan oleh


perusahaan, memudahkan pengangkutan produk, dan mempermudah dalam proses
penyimpanan serta penataannya.

2. Bersifat non toxic atau inert

Kemasan dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi produk yang ada didalamnya baik
dari segi warna, rasa, aroma, serta tidak menimbulkan reaksi kimia yang dapat merusak
kondisi produk.

3. Aman

Aman di sini dapat berarti penggunaan kemasan mampu melindungi keamanan internal
produk dan menghindari gangguan eksternal yang mungkin terjadi, seperti panas atau
dingin, sinar matahari, bau tidak sedap, benturan, gesekan, dan lain sebagainya.

4. Kedap air

Kemasan yang akan digunakan harus mampu mempertahankan kelembaban di bawah


tekanan tertentu supaya air tidak masuk ke dalam kemasan yang nantinya bisa
mengganggu atau merusak internal produk.

5. Tidak mudah bocor

Agar tidak terjadi kebocoran, pengemasan perlu dilakukan dengan baik dan kemasan
yang digunakan memiliki kepadatan bahan yang baik. Sehingga, produk internal terjaga
saat terjadi guncangan atau gangguan eksternal lainnya.
6. Tahan panas

Kemasan yang baik membutuhkan ketahanan panas yang baik pula. Tujuannya adalah
agar produk yang ada didalamnya dapat terjaga kondisinya dengan maksimal.

7. Efisien

Kemasan yang baik akan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas yang dibutuhkan
untuk menggunakannya. Semakin mudah digunakan, semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan untuk mempersiapkannya.

8. Menarik

Selain berfungsi untuk melindungi isi produk, kemasan produk juga harus mampu
menciptakan daya tarik bagi konsumennya. Sebagai brand image dari suatu perusahaan,
kemasan pada produk yang digunakan bisa menjadi media promosi yang efektif.

9. Ekonomis

Hal ini mengacu pada kebutuhan ekonomi masyarakatnya. Dengan kata lain, pengemasan
haruslah dapat memenuhi permintaan pasar, kelompok sasaran, dan tujuan pembelinya.

10. Terstandarisasi

Pengemasan yang baik membutuhkan waktu untuk memenuhi standar yang telah
ditetapkan, termasuk pada ukuran, bentuk, berat, serta mudah ditangani dan diolah
kembali.

Tips Membuat Kemasan Produk yang Baik


Setelah kamu memahami komponen penting dari kemasan produk, kini saatnya
memberikan beberapa tips untuk membuat kemasan produk yang menarik.

1. Desain Kemasan yang Unik

Salah satu hal yang penting dalam pembuatan kemasan produk adalah kamu harus
mendesain kemasan dengan lebih inovatif, unik, dan berbeda dari yang lainnya.

Dengan membuat kemasan yang unik, maka minat masyarakat terhadap produk yang
kamu tawarkan akan meningkat.
2. Sesuaikan dengan Target Pasar

Pastikan ketika kamu membuat desain kemasan produk disesuaikan dengan target pasar
yang ingin kamu capai. Jika target pasarmu adalah mereka yang berusia 5-12 tahun, maka
sebaiknya kamu membuat kemasan produk yang disukai oleh mereka dengan rentang
usia tersebut.

Begitu pula jika target pasar yang kamu tuju adalah orang-orang berusia 30-50 tahun.

3. Diferensiasi Ukuran

Ada baiknya jika produk yang ingin kamu pasarkan memiliki berbagai variasi ukuran.
Terlebih lagi jika produk yang ingin dijual adalah produk baru.

Variasi ukuran seperti small, medium, atau large ini disediakan agar konsumen yang
masih ragu dengan produk tersebut bisa mencicipinya dengan membeli produk dengan
ukuran yang lebih kecil.

4. Mencantumkan Informasi Produk yang Lengkap

Mencantumkan informasi produk pada setiap kemasan juga merupakan hal yang penting.
Dengan menuliskan komposisi produk, jenis, cara konsumsi, hingga tanggal kadaluarsa
ini akan sangat membantu konsumen untuk menyesuaikan kebutuhan mereka dengan
produk yang ingin dikonsumsi.

Penutup
Pada dasarnya, kemasan produk merupakan satu hal yang yang sama pentingnya dengan
produk itu sendiri. Memberikan kemasan pada produk berguna untuk melindungi dan
mencegah terjadinya kerusakan pada produk, mempertahankan kondisi produk, dan
meningkatkan nilai jual produk tersebut.

Di sisi lain, kemasan produk juga bisa digunakan sebagai identitas suatu perusahaan yang
akan memudahkan masyarakat mengenali produk yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut.

Peran kemasan produk tidak hanya sampai di situ. Terbukti dengan desain kemasan
produk yang menarik, penggunaan kemasan pada produk mampu meningkatkan
penjualan dan memberi kemudahan dalam mempromosikannya.

Faktanya, penggunaan kemasan produk bisa meningkatkan daya jual dari produk yang
akan ditawarkan. Apalagi jika pada kemasan tersebut tercantum informasi-informasi
penting yang berkaitan dengan produk tersebut, seperti komposisi, cara mengonsumsi,
dan tanggal kadaluarsa.
aktivitas 4

Siswa mempresentasikan proposal per kelompok di depan kelas

Minggu ke VI

Kunjungan ke tempat usaha

Minggu ke V

Aksi / praktek usaha

Minggu ke VI

Kunjungan ke tempat usaha


Minggu ke VII

Aktivitas 1

Bagian-bagian laporan

Apa Saja Isi dari Laporan Kegiatan Usaha?


Dalam menyusun laporan kegiatan usaha, Anda harus memperhatikan struktur dan isi yang
terdiri dari:

8. Cover / Halaman Depan


9. Kata Pengantar
10. Daftar Isi
11. Bab I: Pendahuluan
12. Bab II: Pembahasan
13. Bab III: Penutup
14. Lampiran

Bagaimana Cara Membuat Laporan Kegiatan Usaha?


Anda bisa membuat laporan kegiatan usaha dengan mengikuti contoh di bawah ini:

1. Membuat Cover Laporan Kegiatan Usaha

Cover atau sampul merupakan halaman paling depan yang menyatakan identitas usaha seperti
nama perusahaan, logo, alamat, dan lainnya.
3. Menuliskan Kata Pengantar

Kata pengantar berisi penjelasan singkat tentang isi laporan kegiatan usaha.

Bagian ini mengantarkan pembaca agar memiliki gambaran isi laporan dan dapat memahami
tujuannya.

Contoh:

Puji syukur kepada Tuhan YME serta rekan-rekan dan keluarga yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan usaha CV. Cemerlang Abadi. Laporan kegiatan kali ini berisi
tentang progres yang telah kami jalankan selama sebulan terakhir di mana pencapaian
penjualan bulan lalu merupakan yang paling tinggi di antara bulan-bulan sebelumnya.

3. Menyusun Daftar Isi

Halaman ini berisi daftar bagian-bagian laporan beserta nomor halamannya sehingga pembaca
dapat menemukan bagian tertentu di halaman yang tepat.

Sumber: academia.edu

4. Bab I: Pendahuluan

Pada bab ini, jelaskan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan laporan.

Bagian ini juga berisi sub bab di antaranya seperti latar belakang, tujuan dan manfaat.
Contoh:

Bisnis kuliner merupakan salah satu industri dengan prospek yang cukup baik. Dengan
berkembangnya masyarakat yang semakin sadar dengan gaya hidup sehat, maka kebutuhan atas
makanan sehari-hari yang dapat memenuhi gizi namun tetap memiliki rasa yang enak semakin
diminati. Untuk itu, kami melihat peluang………

5. Bab II: Proses produksi

Pada bagian pembahasan, jelaskan secara detail apa saja kegiatan usaha yang dijalankan,
bagaimana prosesnya, apakah mencapai target penjualan?

pada bagian ini melampirkan aspek keuangan

5. Bab III : Penutup

Bagian penutup berisi kesimpulan atau ringkasan dari laporan kegiatan usaha yang telah Anda
buat.

Anda juga dapat memaparkan solusi serta menambahkan kritik ataupun saran.
Contoh:

Kedepannya, kami berharap dapat memberikan pelayanan dan kualitas produk yang lebih baik
lagi kepada konsumen. Selain itu, kami juga akan menjalankan strategi yang telah dipaparkan
pada bagian pembahasan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas…

Aktivitas 2

Guru membimbing siswa untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan di kertas
polio/HVS dengan tulisan tangan

Aktivitas 3

Guru membimbing siswa untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan di kertas
polio/HVS dengan tulisan tangan

Aktivitas 4

Guru membimbing siswa untuk membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan di kertas
polio/HVS dengan tulisan tangan dan mengumpulkan laporan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai