No : 001 / 2021
3.1 Memahami sikap dan perilaku 3.1.1 Siswa mampu menggunakan sikap dan perilaku
wirausahawan: wirausahawan
3.1.2 Siswa mampu menerapkan sikap dan perilaku
wirausahawan
4.1 Mempresentasikan sikap dan perilaku 4.1.1 Siswa mampu menggambarkan sikap dan perilaku
wirausahawan: wirausahawan
4.1.2 Siswa mampu mencontohkan sikap dan perilaku
wirausahawan
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus
bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga
kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha.
Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita
mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega
untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras.
Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan
negara.
A. Pengertian kewirausahaan
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti
petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah
entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada
tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau
berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka
secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus
menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan
risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber
daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil.
(Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York : The Free Press, 1971)
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang),
risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti
mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan
ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang
dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
Pengertian harfiah/bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an.
Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.
B. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
1. ZIMMERER
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
2. SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
3. ROBIN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka kendalikan.
4. PEKERTI
Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola,
mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.
5. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,
menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
6. AHLI EKONOMI/EKONOM
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi
yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
7. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu
tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar
kekuasaan orang lain.
8. BUSINESSMAN
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau
seseorang yang diajak kerjasama.
9. GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang
lain.
10. J.A. SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
C. Tujuan kewirausahaan
Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
2. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
D. Sasaran kewirausahaan
Instansi pemerintah
1. Pelaku ekonomi
2. Generasi muda
E. Asas kewirausahaan
Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif
1. Kemampuan berkarya dengan mandiri
2. Menciptakan etika bisnis yang sehat
3. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian
mengambil risiko
F. Manfaat kewirausahaan
Mengurangi pengangguran
1. Sebagai generator pembangunan
2. Sebagai suri tauladan di masyarakat
3. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.
4. Proses kewirausahaan
G. Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
1. Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha
2. Keberanian menanggung risiko
3. Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri
4. Phk dan tidak ada pekerjaan lain
5. Faktor usia
H. Faktor personalia yang mendorong adalah:
1. Komitmen tinggi dalam berwirausaha
2. Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha
3. Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam
berwirausaha
I. Faktor organisasi yang mendorong adalah:
1. Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan
operasional berjalan produktif
2. Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha
3. Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha
4. Adanya produk yang dibanggakan
J. Sikap wirausahawan
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif
2. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani
mengambil risiko.
K. Perilaku wirausahawan
Memiliki rasa percaya diri
1. Berorientasi pada tugas dan hasil
2. Pengambil risiko
3. Kepemimpinan
4. Keorisinilan
5. Berorientasi pada masa depan
L. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
Ketrampilan dasar meliputi:
Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
Memiliki kepribadian unggul
Pandai berinisiatif
Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Ketrampilan khusus meliputi :
Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam
mengelola usahanya.
Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama
wirausahawan
M. Karakteristik wirausahawan
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan
yang membedakannya dengan orang lain. Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1. Kerja keras dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. Kreatif dan Inovatif
5. Jujur
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Berpikir kedepan/prespektif
N. Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:
1. By Grave
a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya.
b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan
dilakukan.
c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung
ditindaklanjuti.
d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.
e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
g. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci
h. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena
uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang
kepercayaannya.
2. Fadel Muhammad
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f.Visi masa depan
g. Sikap terhadap risiko
3. Drs Wasty Soemanto,M.pd
a. Memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wiraswasta
4. Celland
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada risiko – risiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktifitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang
O. Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha
Keberhasilan wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
1. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani : karena bakat , pengalaman dan pengetahuan dan karena keyakinan dan
fasilitas
3. Menguasi bidang usaha yang digeluti
4. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Dari sisi produk
1. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk,
prestise, manfaat dsb.
2. Didukung oleh promosi yang efektif kepada publik
Kegagalan wirausaha :
1. Tidak ada perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak punya semangat berwirausaha
5. Kurang modal
6. Lemahnya pemasaran
7. Tidak punya etos kerja yang tinggi
8. Lokasi yang kurang strategis
P. Perilaku Wirausahawan
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan risiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )
4. Andrew Carnegie pendiri industri baja
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. Donald wirausahawan hambuger dll.
Lampiran 2: Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/berta mencangkup 1-
nya 3 aspek
3. Keaktifan dalam
pembelajaran C : jika tidak
4. Tanggungjawab kelima
dalam limanya.
penggunaan alat
praktik
5. Ketepatan dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Secara umum, kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yag dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses
2. Manfaat kewirausahaan :
a. Otonomi
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memosisikan seseorang
menjadi pimpinan yang memiliki kehendak terhadap control bisnisnya
b. Tantanga awal dan perasaan motif bersprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat mengahasilkan keuntungan
sangat memotivasi wirausaha
c. Kontrol Finansial (pengawasan keuangan)
Bebas dalam mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri
d. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan
memciptakan kesempatan kerja
3. Jenis-jenis wirausaha:
a. Neccesity entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dank arena desakan
kebutuhan hidup
b. Replicative entrepreneur yaitu wirausaha yang cenderung meniru-niru bisnis yang
ngetren, sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan
c. Inovatif entrepreneur yaitu wirausaha inovatif yang terus berpikir kraetif dalam
melihat peluang
4. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memulai wirausaha:
a. Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan didalamnya
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemuan
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda
d. Jaga kredibilitas dan brand image
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja
dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa
5. Penyebab kegagalan wirausaha sebagai berikut:
a. Tidak kompeten dalam manajerial, yaitu tidka memimiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Sikap yang kurang-kurang sungguh berusaha
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
3.2 Menganalisis peluang usaha produk 3.2.1 Siswa mampu memahami peluang usaha produk
barang/jasa barang/jasa
: 3.2.2 Siswa mampu menerapkan peluang usaha produk
barang/jasa
4.2 Menentukan peluang usaha produk 4.2.1 Siswa mampu menilai peluang usaha produk
barang/jasa barang/jasa
4.2.2 Siswa mampu membuka peluang usaha
produkbarang/jasa
Tujuan Pembelajaran a. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan pengertian dan ciri-ciri peluang usaha dengan tepat
b. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan sumber peluang usaha
c. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelasakan faktor keberhasilan dan kegagalan peluang usaha
d. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menentukan peluang usaha produk barang/jasa
e. Setelah kegiatan pebelajaran diharapkan peserta didik dapat
menganalisis peluang usaha produk barang /jasa menggunakan analiis
SWOT
Model Problem Based Learning
Pendahuluan :
Memberi Salam
Mengabsen, mengecek kerapihan berpakaian, kebersihan kelas.
Meminta pesera didik memimpin doa
Menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai:
Memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
Kegiatan Inti :
Pertemuan 1:
Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang disampaikan tentang peluang usaha
produk barang /jasa
Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah dipahami
Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik menghubungkan, membagi,
menilai, membedakan peluang usaha produk barang/jasa
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan latihan soal, lalu hasil pekerjaan dikumpulkan.
Pertemuan 2:
Gurumengarahkan peserta didik untuk mengingat materi yang dipelajari di pertemuan sebelumnya.
Guru mengarahkan peserta didik untuk menyaksikan video wawancara dengan beberapa
wirausahawan, kemudian mengajukan pertanyaan terkait pengamatan peserta didik.
Guru menugaskan peserta didik mengidentifikasi/menganalisis factor keberhasilan kegagalan
wirausahawan dan sikap benar dn jujur yang diambil wirausahawan agar berhasil dari video
wawancara tersebut menggunakan analisis SWOT, kemudian peserta didik menuliskan hasil
pekerjaannya pada LKPD yang telah disediakan.
Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaandi depan kelas, peserta didik yang lainnya memberikan
tanggapan
Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
Penutup
Refleksi
Menyampaikan rencana untuk pembelajaran pertemuan yang akan datang
Doa dan penutup
Penilaian Teknik Instrumen
Pengetahuan Tertulis Essay
Evaluasi
Ketrampilan Praktek Rubrik penilaian praktek
Sikap Pengamatan Rubrik Pengamatan
Lampiran 2: Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Peluang usaha adalah sebagai kesempatan yang dapat digunakan untuk memperoleh
sesuatu yang diinginkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Ciri-ciri peluang usaha diantaranya:
a. Produk dengan nilai tinggi
b. Memenuhi kebutuhan masyarakat
c. Kerugian usaha yang minimal
d. Jenis usaha tidak bersifat musiman
e. Dapat bertahan lama di pasar
f. Ketersedian produk mudah untuk didapatkan dengan harga murah
2. Untuk menemukan peluang usaha yang propektif, sebagai seorang wirausahawan
senantiasa mencari informasi terkait perubahan lingkunga dan kebutuhan masyarakat.
Sumber informasi dapat diperoleh dari intalasi/lembaga emerintah, media massa, pasar
atau mungkin melalui waancara dengan konsumen. Dalam menemukan peluang usaha
yang cocok, kita dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan inside out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih
dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini
b. Pendekatan outside in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih
dengan menciptakan kebutuhan.
Setelah mengetahui kebutuhan amsyarakat dan berhasil menemukan berbagai lapangan
usaha dan gagasan usaha, langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan “manakah di
antara lapangan usaha dan gagasan-gagasan usaha tersebut yang paling cocok untuk
sendiri?. “Pertanyaan ini sangat tepat, mengingat setiap orang memiliki potensi diri yang
berbeda-beda.Tentunya dalam memilih lapangan usaha dan mengembangkan gagasan
usaha, kita perlu menyesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki.Kekeliruan dalam
memilih uang disebabkan karena ketidakcocokan atau ketidaksesuain pad aakhirnya akan
mendatangkan kesulitan atau bahkan kegagalan di kemudian hari
3. Masukan-masukan dari konsumen yang dapat memberikan inspirasi peluang baru dalam
bisnis:
a. Keluhan-keluhan dari konsumen
b. Saran-saran dar konsumen
c. Permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen tentang produk dan jasa tertentu
e. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa, dan sebagainya
4. Siklus kehidupan produk dapat dibagi ke dalam empat tahap utama sebagai berikut:
a. Tahap Introduce/Pengenalan
b. Tahap growth/pertumbuhan
c. Tahap maturity/kedewasaan
d. Tahap decline/penurunan
5. Komponen-komponen dalam analisis SWOT ada empat komponen sebaga berikut:
a. Strengths (kekuatan)
b. Weaknesses (kelemahan)
c. Opportunities (peluang)
d. Threats (ancaman)
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
Kemangkon, Mei2021
Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Kemangkon Urusan Kurikulum Guru Mata Pelajaran
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2.
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Hak Kekayaan Intelektual adalah harta kekayaan yang tidak terwujud yang bersumber
dari intelektual seseorang, untuk itu doktrin perlindungan hokum HKI diberlakukan
secara efektif, hukum nasional menyerapnya menjadi undanh-undang yang berlaku dan
mengikat setiap orang, sehingga undang-undang mewajibkan pemilik HKI untuk
mendaftarkan haknya itu dan setiap hak yang terdaftar dibuktikan dengan sertifikt
prndaftaran.
2. Prinsip-prinsip yang terdapat Hak Kekayaan Intelektual :
a. Prinsip ekonomi, dimana hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu
kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang
akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan
b. Prinsip keadilan, yaitu di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja
membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan, seni,
dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam pemiliknya
c. Prinsip kebudayaan, yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk
meningkatkan kehidupan manusia
d. Prinsip social (mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara), artinya hak
yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu
kesatuan sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan kepentingan
individu dan masyarakat.
3. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi
pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratifsetelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Pasal 1 ayat (1)).
4. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau bdan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
5. Syarat desain industry:
a. Memiliki unsur kebaruan
b. Memiliki nilai estetika
c. Kreasi suatu desain dapat dilihat baik dengan kasatmata maupun menggunakan alat
bantu
d. Dapat diproduksi secara missal baik dengan mesin maupun tangan sepanjang jika
diproduksi akan memberikan hasil yang konsisten.
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
1. Apakah yang dimaksud Hak Atas Kekayaan Intelektual menurut Mc. Keough dan
Stewart?
2. Sebutkan undang – undang yang mengatur hak merek!
3. Apakah isi pasal 12 bab v?
4. Mengapa suatu produk harus dibuat hak patenkan?
5. Apakah yang dimaksud merek kolektif?
Jawaban
1. Sekumpulan hak yang diberikan oleh hokum untuk melindungi investasi ekonomi dari
usaha-usaha yang kreatif
2. UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan
UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor
110)
3. Yaitu setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama
secara keseluruhan dengan merek terdaftar milik orang lain atau badan hukum lain, untuk
barang atau jasa sejenis yang diproduksi dan diperdagangkan, dipidana penjara paling
lama tujuh tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,-
4. Pemilik ide atau pemikiran inovasi mengenai suatu hasil penentuan dan kreatifitas dalam
pemberian nama merek suatu produk/jasa untuk dihargai dengan semestinya dengan
memberikan hak merek kepada pemilik baik individu maupun kelompok organisasi
(perusahaan/industri) agar dapat tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan perekonomiannya
dengan tanpa ada rasa was-was terhadap pencurian nama merek dagang/jasa tersebut.
5. Merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
4.4 Membuat desain/prototype dan 4.4.1 Siswa mampu memodifikasi desain/prototype dan
kemasan produk barang/jasa kemasan produk barang/jasa
4.4.2 Siswa mampu mengubah desain/prototype dan
kemasan produk barang/jasa
Lampiran 2: Lampiran
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Hak Kekayaan Intelektual adalah harta kekayaan yang tidak terwujud yang bersumber
dari intelektual seseorang, untuk itu doktrin perlindungan hokum HKI diberlakukan
secara efektif, hukum nasional menyerapnya menjadi undanh-undang yang berlaku dan
mengikat setiap orang, sehingga undang-undang mewajibkan pemilik HKI untuk
mendaftarkan haknya itu dan setiap hak yang terdaftar dibuktikan dengan sertifikt
prndaftaran.
2. Prinsip-prinsip yang terdapat Hak Kekayaan Intelektual :
e. Prinsip ekonomi, dimana hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu
kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang
akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan
f. Prinsip keadilan, yaitu di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja
membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan, seni,
dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam pemiliknya
g. Prinsip kebudayaan, yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk
meningkatkan kehidupan manusia
h. Prinsip social (mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara), artinya hak
yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu
kesatuan sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan kepentingan
individu dan masyarakat.
3. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi
pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratifsetelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Pasal 1 ayat (1)).
4. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau bdan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
5. Syarat desain industry:
e. Memiliki unsur kebaruan
f. Memiliki nilai estetika
g. Kreasi suatu desain dapat dilihat baik dengan kasatmata maupun menggunakan alat
bantu
h. Dapat diproduksi secara missal baik dengan mesin maupun tangan sepanjang jika
diproduksi akan memberikan hasil yang konsisten.
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Siswa diminta untuk membentuk kelompok (5 orang) untuk mencari desain kemasan untuk
produk :
a. Makanan ringan dengan bahan dasar lokal
b. Minuman buah berbahan dasar buah lokal
c. Disertai penjelasan tentang kemasan produk
Pedoman Penskoran :
a. Penilaian Kelompok
N Sikap/Aspek
Memuaskan Baik Cukup Kurang Cukup
o Yang Dinilai
1 Luas Bidang Lembar Lembar Lembar Belum Mampu
Gambar Kerja/Gambar Kerja/Gambar Kerja/Gambar Menggambar
Berada Di Berada Di Berada
Bidang Tempat Setengah Kurang Dari
Menggambar Atau Lebih Di Setengah
Bidang Bidang
Tempat Tempat
Menggambar Menggambar
2. Kerapian Pola Pola Pola Belum Mampu
Dalam Menggambar Menggambar Menggambar Menggambar
Menggambar Terlihat Halus Terlihat Halus Terlihat Kasar
Dan Tidak Ada Dan Ada Dan Ada
Bekas Coretan Bekas Bekas
Disekitar Coretan Coretan
Bidang Tempat Disekitar Disekitar
Menggambar Bidang Bidang
Tempat Tempat
Menggambar Menggambar
3. Keterangan/ Lengkap/ Berada Di Kurang Dari Tidak Ada
N Sikap/Aspek
Memuaskan Baik Cukup Kurang Cukup
o Yang Dinilai
Isi Terinci Setengah Setengah Keterangan/Rincia
Atau Lebih Lengkap/Rinc n
Tapi Kurang i
Lengkap/Rinc
i
Jumlah Nilai
Kelompok
b. Penilaian Individu
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Berani mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah nilai individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
3.5 Menganalisis proses kerja 3.5.1 Siswa mampu memahami proses kerja pembuatan
pembuatan desain/protype dan desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
kemasan produk barang/jasa 3.5.2 Siswa mampu menerapkan proes kerja pembuatan
desain/prototype dan kemasan produk brang/jasa
4.5 Membuat alur dan proses kerja 4.5.1 Siswa mampu menyusun alur dan proses kerja
pembuatan desain/prototype dan pembuatan desain/prototype dan kemasan produk
kemasan produk barang/jasa barang/jasa
4.5.2 Siswa mampu memodifikasi alur dan proses kerja
pembuatan desain/prototype dan kemasan produk
barang/jasa
Tujuan Pembelajaran a. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan proses kerja pembutan desain/prototype dan kemasan
produk barang/jasa
b. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan gambaran alur dan proses kerja pembuatan desain prototype
dan kemasan produk barang/jasa
c. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memberi
contoh alur dan proses kerja pembuatan konsep desain/prototype dan
kemasan produk
d. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menerapkan alur dan proses kerja pembuatan konsep desain/prototype
dan kemasan produk
Lampiran 2: Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Proses produksi dengan kumpulan/kelompok produk yang sejenis dandengan waktu
yang terputus-putus.
2. Menyelenggarakan tata buku penggudangan yang jelas dan mudah diperiksa.
Membukukan mutasi barang setiap terjadi mutasi.
Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi barang dalam buku-buku dan/atau
kartu-kartu barang,
3. Pencatatan terus menerus dan pencatatan periodic
4. Sistem pencatatan terus menerus" atau disebutjuga "sistem Buku", pencatatan
persediaan barang dilakukan secara terns-menerus. Tiapjeni-s
barangdibuatperkiraan/rekening/kartu atau buku tersendiri. Eertarnbahnya
barangdicatat di sebelah debet. Berkurangnya barang dicatat di sebelah kredit setiap
saat terjadi transaksi. saldodari perkiraan dicocokkan dengan persediaan barang yang
sebenarnya ada.
5. Pencatatan dengan metode LIFO berarti barang yang paling akhir masuk, barang itulah
yang lebih dahulu dikeluarkan. Metode ini juga dapat dikatakan bahwa masuk akhir,
keluar pertama (MAKP).
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
b. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Pedoman Penskoran
a. Penilaian Kelompok
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Menyelaesaiakn tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasam kelompok
Hasil tugas (relevansi
dengan bahan)
3 Pembagian job
4 Sistematika Pelaksanaan
Jumlah nilai kelompok
b. Penilaian Individu
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Berani mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah nilai individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai unatitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
IMPLEMENTASI
Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap
dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan
membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi
pengguna, sistem dan teknologi informasi.
ALAT PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat
perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem.
Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity relationship) dan kamus
data (data dictionary).
Diagram Aliran Data
Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang
menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran
proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan
pemahaman pemakai.
DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan
data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin,
2005).
Diagram Arus Sistem
Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk
menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan
diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).
Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk
hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Ladjamudin, 2005).
Kamus Data
Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database
(Ladjamudin, 2005).
PEMBUATAN LEMBAR KERJA/ GAMBAR KERJA
Gambar kerja berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.
Informasi yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail, dimensi keterangan
gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan dalam membuat suatu produk.
Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah:
1. Detail dari setiap bagian
2. Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
3. Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan perakitan
produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah dan jenis gambar.
Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang disebut dengan
spesifikasi. Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk pembuatan produk.
Gambar Rakitan dan Sub-rakitan
Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin atau sistem dengan
semua komponennya berada dan diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih bagian
yang membentuk bagian dari suatu gambar rakitan.
Fungsi gambar rakitan
Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen yang
digabungkan menjadi produk jadi.
Fungsi gambar sub-rakitan
Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak dengan jelas menyajikan
bagian komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan untuk menunjukkan bagaimana
bagian dari komponen itu dirakit.
Pandangan
Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-bagian komponen dan posisi
relative antara komponen yang satu dengan yang lain. Pandangan menjadi penting untuk
menunjukan bagian-bagian dari komponen itu berada dan yang digabungkan menjadi satu.
Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar pandangan sebagai berikut.
1. Pandangan Paralel
2. Pandangan Isometrik
3. Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik
4. Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh menyertakan garis tersembunyi yang
tidak menjelaskan bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak adanya garis tersembunyi tidak
menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi di lokasi itu.
Dimensi
Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan adalah
dimensi yang dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar, dan sub-rakitan. Dengan
demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar bagian tidak boleh ditampilkan pada
gambar rakitan dan sub-rakitan.
Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan nomor
bagian yang ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian atau nomor
komponen ditunjukkan dengan dengan balon melingkar yang ditarik di luar gambar rakitan.
Balon harus diberi nonor secara berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi tengah
atas gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi jam 12 siang. Setiap balon harus
dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian gambar. Garis balon tidak boleh saling
menyilang.
Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari
satu bagian komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang didapat
sudah bisa digunakan untuk membuat produk.
1. Fungsi
Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk, dimensi, material, dan
persyaratan khusus apa pun.
2. Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan kanan) dan
bisa juga ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi ditunjukkan dalam proyeksi
sudut ketiga atau pertama.
Daftar Komponen
1. Isi
Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan pada
gambar baik untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling tidak harus
mencakup beberapa keterangan seperti:
1. Nomor komponen
2. Deskripsi komponen
3. Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan nomor bagian
vendor.
4. Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum tersedia dipasaran
sehingga perlu informasi khusus.
5. Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan angka terendah dibagian
bawah dan di urutkan ke atas.
2. Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang
diinginkan dari beberapa posisi turan sebagai berikut:
1. Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri
2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
3. Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
4. Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan blok judul
Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk
menggambar rakitan atau sub-rakitan.
3. Format Standar
Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang dipakai
seperti pada Inventor atau Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya menggunakan huruf
Arial. Gambar dan model yang dirancang bisa menggunakan salah satu standar yang dipilih
seperti menggunakan standar ANSI atau standar ISO atau yang lainnya.
Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik dan bisa
membedakan dengan gambar yang lain.
Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4, dst.)
dan standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi penggunannya.
Etiket
Blok judul harus disertakan pada semua lembar di sudut kanan bawah. Minimal blok judul
harus menyertakan sub-blok untuk:
1. Menuliskan judul
2. Nomor gambar
3. Bagian Revisi
4. Nama Departemen atau sekolah
5. Nama orang yang meliputi bisa meliputi
6. Tanggal yang terkait dengan semua nama (dalam format DDMMYY di mana YY adalah dua
digit terakhir tahun, MM adalah dua digit angka bulan, dan DD adalahdua digit angka hari
dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21 April 2018)
7. Skala gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala yang khusus bisa di bawah
8. Penunjukan huruf ukuran gambar
9. Unit yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi umum
10. Simbol proyeksi
11. Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)
Etiket Revisi
1. Lokasi dan Isi
Blok revisi harus ditempatkan di sudut kanan atas gambar. Blok harus menyertakan
kolom untuk:
a. Tempat gambar di mana revisi telah dibuat
b. Huruf revisi bisa menggunakan huruf Arial
c. Deskripsi perubahan dengan huruf besar
d. Nama pemberi perubahan (nama depan dan belakang)
e. Tanggal persetujuan perubahan (dalam format DDMMYY)
2. Ruang harus disediakan untuk memperpanjang blok revisi ke bawah sesuai kebutuhan.
3. Penamaan revisi pertama ke gambar aslinya menggunakan keterangan mulai huruf abjad sebagai
contoh revisi A.
4. Format Standar
Format standar yang bisa digunakan jika menggunakan program Inventor atau Solidwork
sudah ada template yang disediakan.
Dimensi
Gambar komponen maupun gambar rakitan, selain memberikan deskripsi bentuk yang
lengkap, juga harus memberikan informasi mengenai deskripsi ukuran. Dimensi dibuat melalui
jarak antara permukaan, lokasi lubang, sifat finising permukaan, jenis material, dll. Ekspresi fitur ini
pada gambar, menggunakan garis, simbol, angka dan catatan disebut dengan dimensi.
Prinsip Umum
Dimensi adalah nilai numerik yang dinyatakan dalam unit pengukuran yang tepat dan
ditunjukkan pada gambar, menggunakan garis, simbol, catatan, dll. Sehingga semua fitur benar-
benar dapat diketahui ukurannya. Cara membuat ukuran atau dimensi harus memenuhi kaidah
pengukuran sebagai berikut.
1. Sejauh mungkin dimensi harus ditempatkan di luar gambar benda.
2. Dimensi harus diambil dari garis terluar yang terlihat
3. Dimensi ke garis tengah harus dihindari kecuali ketika garis tengah melewati pusat
4. Setiap benda dimensinya hanya sekali pada gambar.
5. Dimensi harus ditempatkan pada tampilan atau bagian yang paling jelas berhubungandengan
fitur terkait.
6. Setiap gambar harus menggunakan unit yang sama untuk semua dimensi, tetapi
tanpamenunjukkan simbol unit.
7. Dimensi yang diperlukan untuk menentukan gambar komponen harus ditampilkan pada
8. Tidak boleh ada bagian yang digambar lebih dari satu dimensi dalam satu arah.
9. Cara membuat dimensi
Elemen dimensi meliputi garis proyeksi, garis dimensi, garis panah, pemutusan garis
dimensi, indikasi asal dan dimensi itu sendiri.
Cara membuat dimensi sebagai berikut:
1. Garis proyeksi dan dimensi harus digambarkan sebagai garis kontinu tipis.
2. Garis proyeksi harus melebar sedikit di luar garis dimensi masing-masing.
3. Garis proyeksi harus ditarik tegak lurus dengan fitur dimensinya. Jika perlu, garis dapatditarik
secara miring, tetapi sejajar satu sama lain. Namun, dimensi harusberhubungan dengan fitur
tersebut.
4. Garis proyeksi dan garis dimensi tidak boleh saling silang, kecuali jika tidak dapat dihindari.
5. Garis dimensi harus ditunjukkan tidak terputus, bahkan jika fitur yang ditunjukkannyagambar
yang dipotong.
6. Garis tengah atau garis besar bagian tidak boleh digunakan sebagai garis dimensi, tetapidapat
digunakan sebagai pengganti garis proyeksi.
7. Tanda panah, garis miring atau tanda bulat
Dimensi yang dibuat pada ujung garis dapat diberi tanda panah, garis miring, atau tanda
bulat. Metode penunjukkan dimensi Dimensi harus ditampilkan pada gambar dalam karakter
dengan ukuran yang cukup, untuk memastikan keterbacaan lengkap. Dimensi harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dimensi tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar.
Lampiran 2: Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Karena dipengaruhi akses serta infrastruktur yang sudahsangat mendukung
2. Pengecekan ataupemeriksaan adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentanginformasi yang dapat diukur mngenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukanseseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkankesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang
telahditetapkan
3. Membuat gambar kerja yang mudah dimengerti.
Menggunakan metode yang tepat dan cepat.
Mengoptimalkan penggunaan mesin yang ada.
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli.
Membuat standar pengecekan pada material yang dibeli.
4. Produk yang diproduksi secara massal untuk pertama kali.
Metode yang digunakan masih belum tepat dan efektif.
Mesin yang digunakan masih belum optimaldan efeisien.
Operator yang mash kurang mengerti tentang kualitas pekerjaan yang baik
Material yang digunakan.
5. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara sipembuat gambar atau ide dengan si
pelaksana di lapangan, dan gambar harus didipahami oleh kedua belah pihak.
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
b. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Pedoman Penskoran
Sikap/Aspek
No Memuaskan Baik Cukup Kurang Cukup
Yang Dinilai
1 Luas Bidang Lembar Lembar Lembar Belum Mampu
Gambar Kerja/Gambar Kerja/Gambar Kerja/Gambar Menggambar
Berada Di Berada Di Berada
Bidang Tempat Setengah Atau Kurang Dari
Menggambar Lebih Bidang Di Setengah
Tempat Bidang
Menggambar Tempat
Menggambar
2. Kerapian Pola Pola Pola Belum Mampu
Dalam Menggambar Menggambar Menggambar Menggambar
Menggambar Terlihat Halus Terlihat Halus Terlihat Kasar
Dan Tidak Ada Dan Ada Dan Ada
Bekas Coretan Bekas Coretan Bekas Coretan
Disekitar Disekitar Disekitar
Bidang Tempat Bidang Bidang
Menggambar Tempat Tempat
Menggambar Menggambar
Keterangan/ Lengkap/Terinci Berada Di Kurang Dari Tidak Ada
Isi Setengah Atau Setengah Keterangan/Rincian
Lebih Tapi Lengkap/Rinc
Kurang i
Lengkap/Rinci
Jumlah Nilai
Individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai unatitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:
1. Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar,
atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk berwujud.
2. Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan.
3. Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada dalam
hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat
dipisahkan dari produsennya.
Berikut aspek Barang dan Jasa dalam kaitannya dengan manajemen biaya.
Dampak Pada Akuntansi
Aspek Sifat Tujuan
Manajemen
Baik organisasi yang memproduksi produk berwujud maupun yang tidak berwujud
berkepentingan untuk mengetahui berapa biaya produk per unit untuk sejumlah kepentingan
misalnya penetapan harga, desain produk dll.
BIAYA PRODUK
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah
ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial yang hendak
dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya metode
pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran
langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan
biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial dan
pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga
pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan
terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem informasi
manajemen biaya.
BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk
untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan eksternal
mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya produksi dan
biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang
atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi
penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya produksi dan biaya non
produksi sering mengacu pada istilah biaya manufaktur dan biaya non manufaktur.
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah
yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal.
Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau penyediaan jasa
selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya
tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.
BIAYA NON PRODUKSI
Biaya Penjualan dan Administrasi
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan
barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan pesanan/
pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan,
pergudangan, pelayanan, pengiriman dll. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat
baik untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen
puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak
dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan
dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari
biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca.
BIAYA UTAMA DAN KONVERSI
Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku
menjadi produk akhir. (Hendra Poerwanto G)
ANALISA BIAYA PRODUKSI
Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi untuk mengetahui
laba/ rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda produksi perusahaan setiap harinya
memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen. Semua perusahaan mulai dari
perusahaan raksasa multinasional hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa
menyediakan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang
(opportunity cost) adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah
pilihan.
Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa
/pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan
bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-
masing bagian adalah sebagai berikut:
Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut:
Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk
masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga
kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods
manufactured) masing-masing barang!
JAWAB!
Langkah 1. Menghitung Tingkat Kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing-masing bagian (baik bagian produksi
maupun bagian jasa/pembantu) sebagai berikut:
tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah:
Bagian Produksi I = 7.000 unit barang A
Bagian Produksi II = 40.000 DMH
Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi.
2. Keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu
barang
3. Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan,
pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya.
Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni
biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan
kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi
biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan.
4. Biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk
perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya
perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin
5. Biaya pemasaran dan biaya pengembangan
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
b. Instrumen Penilaian Ketrampilan
1. Tentukan salah satu produk baik berupa barang maupun layanan jasa berdasarkan
rancangan produk yang sudah dilaksanakan pada kompetensi sebelumnya. Untuk
dihitung biayaproduksinya
2. Kumpulkan informasi yang berhubungan dengan data biaya produksi pembuatan
produk tersebut yang terdiri dari biaya tetap dan biayavariabel
3. Hitunglah masing-masing biaya tetap dan biaya variabel kemudian hitung secara total!
Pedoman Penskoran
No Skor
1 50
2 50
Jumlah 100
c. Instrumen Penilaian Sikap
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
3.8 Menerapkan proses kerja 3.8.1 Siswa mampu memahami proses kerja pembuatan
pembuatan contoh produk prototype produk barang/jasa
barang/jasa 3.8.2 Siswa mampu mengetahui proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa
4.8 Membuat contoh produk barang/jasa 4.8.1 Siswa mampu menyusun prototype produk
barang/jasa
4.8.2 Siswa mampu memodifikasi prototype produk
barang/jasa
Tujuan Pembelajaran a. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
memahami proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
b. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskanproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
c. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menganalisisproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
d. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
Model Discovery Learning
Pendahuluan :
Memberi Salam
Mengabsen, mengecek kerapihan berpakaian, kebersihan kelas.
Meminta pesera didik memimpin doa
Menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai:
Memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
Kegiatan Inti :
Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang disampiakan tentang proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa
Guru meminta peserta didik beserta kelompoknya untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
mengumpulkan informasi mengenai proses kerja pembuatan produk yang dibuat, kemudian
menuliskan hasil pekerjaannya pada lembar kerja kelompok
Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas, peserta didik lainnya memberikan
tanggapan.
Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
Penutup
Refleksi
Menyampaikan persiapan belajar melalui berbagai sumber materi yang telah dipelajari dan rencana
untuk pembelajaran pertemuan yang akan datang
Doa dan penutup
Evaluasi Penilaian Teknik Instrumen
Pengetahuan Tertulis Essay
Ketrampilan Praktek Rubrik penilaian praktek
Sikap Pengamatan Rubrik Pengamatan
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana
pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan
kemajuan suatu usaha di masa mendatang.
2. Keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear),
pelanggaran, siklus breakeven dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan
program pemasaran
3. Merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai
dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.
4. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan
kebutuhan rancangan sistem produksi.
5. bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan
dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data
kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
b. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Pedoman Penskoran
a. Penilaian Kelompok
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Menyelaesaiakn tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasam kelompok
Hasil tugas (relevansi
dengan bahan)
3 Pembagian job
4 Sistematika Pelaksanaan
Jumlah nilai kelompok
b. Penilaian Individu
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Berani mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah nilai individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai unatitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
No : 001 / 2021
3.9 Menentukan pengujian 3.9.1 Siswa mampu menilai pengujian kesesuaian fungsi
kesesuaian fungsi prototype prototype produk barang/jasa
produk barang/jasa 3.9.2 Siswa mampu membedakan pengujain kesesuaian
fungsi prototype produk barang/jasa
4.9 Menguji prototype produk barang/jasa 4.9.1 Siswa mampu menilai prototype produk
barang/jasa
4.9.2 Siswa mampu memeriksa prototype produk
barang/jasa
Tujuan Pembelajaran a. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
memahami pengujian kesesuaian prototype produk barang/jasa
b. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan pengujian kesesuaian prototype produk barang/jasa
c. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menganalisis pengujian kesesuaian prototype produk barang/jasa
d. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
menerapkan pengujian kesesuaian prototype produk barang/jasa
Model Discovery Learning
Pendahuluan :
Memberi Salam
Mengabsen, mengecek kerapihan berpakaian, kebersihan kelas.
Meminta pesera didik memimpin doa
Menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai:
Memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
Kegiatan Inti :
Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang disampaikan pengujian kesesuaian
prototype produk barang/jasa
Guru meminta peserta didik beserta kelompoknya untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
mengumpulkan informasi mengenai kesesuaian fungsi produk barang/jasa yang dibuat dalam kondisi
pandemi covid19 saat ini, kemudian menuliskan hasil pekerjaannya pada lembar kerja kelompok
Peserta didik menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas, peserta didik lainnya memberikan
tanggapan.
Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya.
Penutup
Refleksi
Menyampaikan persiapan belajar melalui berbagai sumber materi yang telah dipelajari
Doa dan penutup
Evaluasi Penilaian Teknik Instrumen
Pengetahuan Tertulis Essay
Ketrampilan Praktek Rubrik penilaian praktek
Sikap Pengamatan Rubrik Pengamatan
Kualitas adalah istilah yang berarti hal-hal yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda.
Kualitas sebagai keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah barang atau jasa yang menggunakan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang tertulis atau tersirat. Mmendefinisikan
ekspektasi kualitass adalah penting untuk operasional yang efektif dan efisien. Kualitass
memerlukan pembangunan lingkungan manajemen kualitass total (TQM) karena kualitas tidak
dapat diinspeksi ke dalam sebuah produk. Secara umum kualitass didefinisikan terhadap lima
pendekatan utama yakni (Gesperz, 2012: 1-2);
1. Transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan
2. Product-based quality adalah suatu atribut produk yang memenuhi kualitas
3. User-based quality adalah kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk (barang atau
jasa)
4. Manufacturing-based qualiity adalah kesesuaian terhadap persyaratan standar
5. Value-based quality adalah derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
Kualitas tersebut sudah mewakili lima sudut pandang atau pendekatan kualitass yakni,
1. Kualitas sudut pandang keadaan yang sukar untuk diukur atau bersifat abstrak dimana suatu
kualitas diukur berdassarkan kondisi yang sedang berlangsung dan terdapat standar-standar
untuk pencapaian kualitas
2. Kualitas diukur menurut atribut-atribut dari produk itu sendiri seperti bentuk kemasan dan
sebagainya. Hal tersebut menjadi tolok ukur suatu barang berkualitas atau tidak
3. Bagaimana suatu barang digunakan atau kesesuaian penggunaan barang terkait dengan
penggunanya
4. Kesesuaian proses produksi terhadap prosedur atau ketentuan-ketentuan dalam proses
produksi
5. Kesesuaian harga dengan nilai suatu barang atau jasa yang diberikan.
Stevenson dan chuong (2014:10) mengatakan, “Kualitas produk sering dinilai dalam enam
dimensi kualitas, sebagai berikut” :
1. Fitur khusus: karakteristik tambahan
2. Kesesuaian: seberapa baik suatu produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi
3. Keandalan: konsistensi kinerja
4. Ketahanan: masa manfaat dari produk atau jasa
5. Persepsi kualitas: evaluasi langsung kualitas(misalnya reputasi)Kemampuan pelayanan:
penanganan keluhan atau perbaikan
9. Biaya Kualitas
Prevention Cost
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam proses produk atau
jasa yang dihassilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, maka diharapkan biaya kegagalan
akan menurun. (biaya untuk menjaga failure & appraisal cost minimum). Contoh:
perencanaan kualitas, review produk baru, pengendalian proses untuk menentukan status
proses, audit kualitas, evaluasi kualitas supplier, training.
Appraisal Cost
Biaya ini muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan
pelanggan atau spesifikasi mereka. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah menghindari
dikirimnya barang-barang yang tidak sesuai dengan kualitas kepada para pelanggan. Contoh :
inspeksi dan uji material, inspeksi & uji akhir, audit kualitas produk, menjaga akurasi
peralatan inspeksi evaluasi inventori (cek degradasi).
Internal Failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan
pelanggan. Ketidaksesuaian ini di deteksi sebelum produk dan jasa dikirimkan ke pihak luar.
Biaya-biaya ini tidak akan ada jika tidak ada barang cacat. Contoh: sekrap, kerja ulang,
analisis kegagalan, sekrap & kerja ulang supplie, 100% sorting inspection, kesalahan proses
yang dapat dihindarkan inspeki & uji ulang dan downgrading.
External Failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau memenuhi
kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya, kategori ini merupakan
biaya yang paling menghancurkan perusahaan. Seperti halnya biaya gagal internal, biaya ini
tidak akan timbul jika tidak ada barang cacat. Contoh : biaya warranty, penyesuaian terhadap
complain, material yang dikembalikan dan allowances.
Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumppulan variabel untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar dari semua proses
pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu variabel atau sekumpulan variabel
guna mencapai tujuan tertentu. Variabel tersebut berupa manusia, mesin dan organisasi. Evans
dan Lindsay (2007:236) pengendalian diperlukan karena adanya 2 alasan, yaitu:
1. Pengendalian merupakan dassar bagi manajemen kerja harian yang efektif bagi semua
tingkatan
2. Perbaikan angka panjang tidak dapat diterapkan pada suatu proses kecuali proses tersebut
terkendali dengan baik.
Suatu sistem pengendalian mempunyai 3 komponen (Evans dan Lindsay, 2007:236), yaitu;
1. Standar atau tujuan
2. Cara mengukur keberhasilan
3. Perbandingan antara hasil sebenarnya dengan standar serta umpan balik guna membentuk
dasar untuk tindakan korektif.
Terdapat 4 langkah untuk melakukan pengendalian, yaitu;
1. Menentukan standar (setting standard)
2. Menentukan standar mutu biaya (cost quality)
3. Standar mutu kerja (performance quality), standar mutu keamanan (safety quality), standar
mutu keandalan (realibility quality)yang diperlukan untuk suatu produk
4. Menilai kesesuaian (appraising conformance).
Membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat dengan standar yang telah
ditetapkan. Bertindak bila perlu (acting when necessary). Mengoreksi masalah dan
penyebabnya melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Merencanakan
perbaikan (planning for improvement). Merencanakan suatu upaya yang berlanjut untuk
memperbaiki standar biaya, kinerja, keamanan dan keandalan.
10. Pengendalian Kualitas
Rusdiana (2014:221), pengendalian kualitas adalah teknik dan aktivitas operasional
yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Berdasarkan pengertian diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas atau
tindakan terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan mengaitkan
kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat
memenuhi kepuasan konsumen.
Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat memuaskan konsumen.
Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen
(perusahaan) kepada konsumen.
Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan
memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis,
diantaranya pembedaan (differensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya), respon cepat
(rapaid response) atau kombinasi diantara kerja strategi tersebut. Suatu produk yang
diciptakan baik berupa barang atau jasa pada umumnya mengalami tahapan kehidupan produk
(PLC = Produk Life Cycle).
Lampiran 2: Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
1. Tes tulis 1. Soal tes tertulis Pada saat pembelajaran Skor
(Essay) 2. Lembar penilaian maksimal 100
b.Ketrampilan
No
Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Skor
.
1. Praktek 1. Soal Lembar Keja Pada saat Skor maksimal
Peserta Didik / LKPD pembelajaran atau 100
2. Lembar Penilaian diluar pembelajaran
c. Sikap
Bentuk Waktu
No. Teknik Aspek Peilaian Skor
Instrumen Pelaksanaan
1. Pengamatan Rubrik 1. Kedisiplinan Pada saat Nilai
pengamatan siswa dalam pembelajaran A: Jika
mengikuti mencangkup 4-
Pembelajaran 5 aspek
2. Santun dalam
menjawab B : Jika
pertanyaan/bert mencangkup 1-
anya 3 aspek
3. Keaktifan
dalam C : jika tidak
pembelajaran kelima
4. Tanggungjawab limanya.
dalam
penggunaan
alat praktik
5. Ketepatan
dalam
pengumpulan
laporan
2. InstrumenPenilaian
a. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jawaban
1. Pengujian dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation produk akhir
2. Produsction shelf life, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian
yang tidak seharusnya, jadwal pemeliharaan yang tepat
3. Uji preferensi actual dan uji teknis, estimeasi tingkat pembelian ulang, dimensi kinerja
produk
4. BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, LITMUS
5. Perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas yang
sebisa mungkin mewakili keseluruhan pasar dimana produk akan dijual
Pedoman Penskoran :
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
b. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Pedoman Penskoran
a. Penilaian Kelompok
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Menyelaesaiakn tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasam kelompok
Hasil tugas (relevansi
dengan bahan)
3 Pembagian job
4 Sistematika Pelaksanaan
Jumlah nilai kelompok
b. Penilaian Individu
Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
No
dinilai Kelompok/peserta Kualitatif Kuantitatif
1 Berani mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah nilai individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai unatitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang Cukup 1
Tanggung Nilai
No. Nama Disiplin Keaktifan Santun Ketepatan
jawab Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31