Anda di halaman 1dari 18

RPL DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

“Membangun Jiwa Entrepreneurship & Kewirausahaan, Apa itu?”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran dalam bimbingan konseling

Dosen Pengampu : Lilik subekti, M.Pd., Kons

Andin Fitriansyah
(228620100681)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI
2023/2024
MATERI LAYANAN DASAR BK
TOPIK: Membangun Jiwa Entrepreneurship

Topik Membangun jiwa entrepreneurship


Dimensi Profil
Mandiri (4), kreatif (6)
Pelajar Pancasila
Bidang Layanan Karir
SKKPD Perilaku kewirausahaan/Kemandirian Perilaku Ekonomis
Tujuan Umum Peserta didik mampu mengembangkan diri menjadi remaja yang memiliki
jiwa enterpreneurship
Tujuan Khusus 1) Peserta didik mampu mencontoh kisah enterpreneur muda
2) Dapat menerapkan tips membangun jiwa enterprenuership
Kelas 8
Semester 1
AlokasiWaktu 2 JP
Metode dan Teknik Project-based learning dikombinasikan dengan Role-play & simulation
bisnis sederhana dengan menayangkan video kisah nyata inspiratif seorang
entrepreneurship muda seperti kisah "Mark Zuckerberg: Mendirikan
Facebook dari Kamar Kost"
Media dan Alat Proyektor, Laptop/Komputer, speaker, peran dan skrip, video
pembelajaran, alat visual penunjang
Langkah-langkah Tahap Awal / Pendahuluan
1. Membuka dengan mengucap salam dan dimulai dengan doa
bersama
2. Jelaskan tujuan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan materi
layanan
3. Jelaskan rangkuman materi secara singkat tentang apa yang akan
dibahas dalam sesi ini, termasuk topik, metode, dan tujuan akhir
yang ingin dicapai
4. Ajukan pertanyaan awal terkait materi kepada peserta didik, yang
dapat menjadi refleksi singkat. Ini dapat membantu memulai
diskusi dan membangun minat.
Tahap Inti
Langkah 1: Perencanaan Awal
1. Pilih topik bisnis atau situasi yang akan disimulasikan. Pastikan
topik ini relevan dengan tujuan dan materi layanan.
2. Bagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil yang akan
bekerja sama dalam proyek.
3. Tayangkan video kisah nyata seorang enterpreneur muda untuk
memberikan gambaran yang lebih mendalam pada peserta didik
tentang tantangan bisnis yang dihadapi
Langkah 2: Rencana Proyek
1. Setiap kelompok memilih peran masing-masing dalam simulasi,
seperti pendiri bisnis sederhana, penjual produk atau jasa, atau
konsumen.
2. Setiap kelompok mengembangkan skrip yang menggambarkan
peran mereka dalam simulasi, termasuk dialog dan tindakan yang
akan mereka lakukan.
3. Peserta didik melakukan riset tentang topik bisnis mereka dan
merencanakan strategi bisnis mereka.
Langkah 3: Simulasi dan Role-play
1. Peserta didik melakukan simulasi bisnis sesuai dengan skrip yang
telah mereka buat, memainkan peran mereka dengan serius.
2. Guru dan peserta didik lainnya mengamati dan mengevaluasi
simulasi, mencatat apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Langkah 4: Pembuatan Proyek
1. Setelah simulasi, peserta didik mengembangkan proyek nyata yang
terkait dengan bisnis yang mereka simulasi. Ini bisa berupa rencana
bisnis, model produk, presentasi, atau hal lain sesuai kebutuhan.
Langkah 5: Presentasi
1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka kepada
kelas. Mereka menjelaskan strategi bisnis, peran yang dimainkan,
dan apa yang mereka pelajari.
2. Setelah presentasi, seluruh kelas terlibat dalam diskusi tentang
pengalaman dan pembelajaran dari proyek. Guru memberikan
umpan balik konstruktif
Tahap Akhir / Penutup
1. Buat ringkasan singkat dari apa yang telah dibahas. Ingatkan
peserta didik tentang poin-poin kunci dan pengetahuan yang telah
mereka peroleh.
2. Refleksi kepada peserta didik tentang apa yang mereka pelajari
selama sesi ini. Misalnya dengan bertanya, "Apa yang paling
berharga yang kalian pelajari tentang entrepreneurship hari ini?"
3. Menyampaikan pesan akhir yang menginspirasi dan memotivasi.
Misalnya, "Ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju jiwa
entrepreneurship bisa membawa kalian jauh. Tetap berani dan
kreatif dalam mengejar impian kalian."
4. Akhiri sesi dengan ungkapan terima kasih kepada peserta didik atas
partisipasi mereka. Ucapkan salam perpisahan yang hangat dan
tutup dengan doa.
Materi Layanan Entrepreneurship : Istilah entrepreneurship dikenal juga dalam bahasa
Indonesia sebagai kewirausahaan. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto,
entrepreneurship merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang
berdasar pada perlakuan kreatif dan inovatif untuk kemudian
menghasilkan suatu karya serta memiliki nilai jual, dengan tujuan memberi
manfaat bagi orang lain serta mampu membuka lapangan pekerjaan.
Pentingnya Entrepreneurship dalam Konteks Karir : Jiwa
entrepreneurship penting untuk menciptakan peluang karir yang sukses
dan memenuhi aspirasi pribadi. Dalam ringkasan, entrepreneurship bukan
hanya tentang menjadi pengusaha, tetapi juga tentang mengembangkan
keterampilan, sikap, dan cara berpikir yang berharga dalam berbagai
konteks karir.
Kisah-Kisah Inspiratif Entrepreneur Muda :
-Steve Jobs: Kisah Sukses dalam Kreativitas dan Kemandirian: Steve Jobs
adalah contoh entrepreneur sukses yang menggabungkan kreativitas dan
kemandirian.
-Mark Zuckerberg: Mendirikan Facebook dari Kamar Kost: Kisah Mark
Zuckerberg menunjukkan bahwa bisnis besar bisa dimulai dari sumber
daya yang terbatas.
-Pelajaran dari Kisah-Kisah Ini: Kisah-kisah ini memberikan inspirasi dan
pelajaran tentang peran kreativitas dan kemandirian dalam
entrepreneurship.
Tips Membangun Jiwa Entrepreneurship :
1. Identifikasi Peluang Bisnis: Contoh: Kisah tentang penemuan
peluang bisnis oleh pengusaha muda yang mengamati perubahan
pasar.
2. Rencanakan Bisnis Anda: Ilustrasi langkah-langkah untuk merancang
rencana bisnis yang solid.
3. Pentingnya Kreativitas dalam Bisnis: Contoh tentang bagaimana
kreativitas dapat membedakan bisnis dari pesaing.
4. Berani Mengambil Risiko: Studi kasus tentang pengusaha yang
mengambil risiko dan sukses dalam mengelola risiko bisnis.
5. Memahami Pasar dan Pelanggan: Kisah tentang bagaimana
pemahaman yang mendalam tentang pasar dan pelanggan dapat
mengarah pada keberhasilan bisnis.
Daftar pustaka :
• Purnomo, mega. (2010). Perspektif definisi entrepreneurship. Jurnal
Bisnis indonesia, Vol.1 (2), Hal.68
• Gramedia. Pengertian Entrepreneurship, tujuan, manfaat, hingga
tahapannya. Diakses dari
[https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-entrepreneurship/]
Evaluasi & Refleksi a. Evaluasi Kinerja (Guru menilai kinerja peserta didik berdasarkan
presentasi, proyek, dan peran yang dimainkan dalam simulasi)
b. Evaluasi Program (Guru dan peserta didik mengevaluasi
keseluruhan program pembelajaran dan mengidentifikasi perbaikan
untuk diimplementasikan di masa depan.
c. Refleksi Individu (Peserta didik melakukan refleksi individu
tentang pembelajaran mereka dalam proyek dan simulasi. Mereka
mencatat pengalaman, pengetahuan baru, dan keterampilan yang
diperoleh)
MATERI
MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEURSHIP
A. DEFINISI ENTREPRENEURSHIP
Istilah entrepreneurship dikenal juga dalam bahasa Indonesia sebagai kewirausahaan.
Selain itu, pengertian entrepreneurship dikenal juga sebagai suatu istilah yang memiliki makna
berkaitan dengan keberanian, kreativitas serta inovasi.
Secara umum, entrepreneurship juga merupakan suatu proses penerapan inovasi serta
kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda juga memiliki nilai serta kemampuan
dalam menghadapi tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko serta
ketidakpastian demi mencapai suatu keuntungan dan pertumbuhan.
Entrepreneurship adalah proses dimana seorang individu atau sekelompok individu
menggunakan upaya dan sarana yang terorganisir untuk mengejar peluang guna menciptakan
nilai dan pertumbuhan dengan cara memenuhi keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan
melalui inovasi dan keunikan, serta tidak peduli pada sumber daya yang saat ini sedang
dikendalikan. Dalam pengertian ini, entrepreneurship yaitu merupakan proses dinamis visi,
perubahan, dan penciptaan.

B. TUJUAN ENTREPRENEURSHIP
Dalam memainkan usaha, ketika seorang wirausahawan kemudian membuat
perencanaan, pasti memiliki tujuan. Adapun beberapa tujuan entrepreneurship sendiri adalah
sebagai berikut:
1. Mendukung Munculnya Usaha-Usaha Kecil
Suatu kegiatan entrepreneurship ini kemudian muncul, pasti melibatkan banyak orang
untuk mendukung berjalannya suatu usaha. Keterlibatan sumber daya manusia ini, kemudian
boleh diakui secara langsung ataupun tidak, akan membentuk karakter-karakter baru sebagai
pelaku usaha.
Di masa pandemi dahulu, banyak sektor ekonomi kemudian berhenti, sehingga banyak
sumber daya manusia yang kehilangan sumber pendapatan. Saat ini, yang dibutuhkan adalah
sebuah kegiatan entrepreneurship yang berpihak kepada ekonomi kerakyatan. Jika kegiatan
ekonomi kerakyatan ini kemudian didukung penuh, maka lapangan pekerjaan baru juga akan
terbuka, dan perekonomian masyarakat juga terbantu.
2. Kesejahteraan Masyarakat
Terangkatnya lesu perekonomian akibat pandemi, yang berakibat juga pada
meningkatnya angka kemiskinan dalam suatu masyarakat. Namun, dengan adanya beberapa
kegiatan ekonomi yang berjalan lewat entrepreneurship kemudian diharapkan mampu
memberikan sokongan bagi perekonomian nasional, sehingga angka kemiskinan bisa
berkurang.
3. Menumbuhkan Semangat Berinovasi
Tujuan dari entrepreneurship selanjutnya adalah menumbuhkan semangat dalam
berinovasi. Dengan begitu, usaha yang sedang dijalani bisa terus berkembang karena mampu
mengikuti perkembangan zaman.
C. MANFAAT ENTREPRENEURSHIP
Menurut Zimmerer terdapat beberapa manfaat dari entrepreneurship di antaranya:
1. Memberikan peluang untuk mengendalikan nasib sendiri
Dalam hal ini, dapat diartikan bahwa kamu kemudian dapat memiliki atau memimpin
perusahaan dengan kebebasan serta peluang bagi entrepreneur untuk kemudian mencapai tujuan
penting baginya.
2. Memberikan peluang untuk melakukan perubahan
Dengan semakin banyak entrepreneur yang memulai bisnis karena mereka melihat
peluang untuk dapat melakukan perubahan yang menurut mereka penting. Entrepreneur juga
memiliki banyak cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian terhadap masalah-masalah
sosial serta mempunyai keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
3. Memberikan peluang dalam mencapai potensi sepenuhnya
Bagi entrepreneur tidak banyak perbedaan antara bekerja serta bermain, keduanya sama
saja. Mereka juga mengetahui bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka ialah segala hal
yang ditentukan oleh kreatifitas, antusias dan visi mereka sendiri.
4. Memberikan peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
Meskipun uang tak memiliki daya dorong utama bagi entrepreneur, tetapi keuntungan
dari bisnis bisa dikatakan sebagai faktor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.
5. Memberikan peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usahanya
Pemilik bisnis ini menyukai kepercayaan dan pengakuan yang kemudian diterima dari
pelanggan yang telah dilayani dengan setia. Peran penting yang dimainkan dalam suatu
lingkungan setempat serta kesadaran ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
lingkungan masyarakat. Bahkan, entrepreneurship bisa berperan dalam masyarakat dan
usahanya lebih mudah dikenal oleh masyarakat.
6. Memberikan peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai serta senang dalam
mengerjakannya
Kebanyakan entrepreneur kemudian berhasil untuk memilih dalam bisnis tertentu, sebab
mereka kemudian tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Hal ini dapat diartikan seperti suatu
hobi juga dapat dijadikan sebuah pekerjaan.
D. TAHAPAN MENJADI ENTREPRENEURSHIP
Proses entrepreneurship ini diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya suatu tantangan,
dari tantangan ini kemudian timbulah gagasan, kemauan serta dorongan untuk berinisiatif, yang
tidak lain adalah berfikir kreatif serta bertindak inovatif sehingga tantangan tadi teratasi serta
terpecahkan. Menurut Suryana (2006), tahapan atau langkah-langkah entrepreneurship pada
seseorang adalah sebagai berikut:
1. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang kemudian berniat untuk melakukan usaha, sebaiknya diawali
dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Selain itu, diawali dengan melihat
tantangan serta peluang usaha baru dan dilanjutkan dengan kemungkinan dan adanya keinginan
dalam membuka usaha baru. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang kemudian akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa atau usaha yang lain.
2. Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang entrepreneur kemudian mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya, mencakup beberapa aspek, yaitu:
• Menjalankan bentuk usaha
• Pembiayaan
• SDM
• Kepemilikan
• Organisasi
Kepemimpinan yang meliputi tentang bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, serta dalam melakukan evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap mempertahankan usaha dapat diartikan sebagai tahapan seorang entrepreneurship
dalam melakukan analisis dan juga dapat mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi,
seperti tantangan, hambatan, dan sebagainya. Dengan begitu, usaha yang sedang dijalani bisa
dipertahankan.
4. Tahap mengembangkan usaha
Tahap ini adalah di mana entrepreneur telah berhasil melewati berbagai masalah dalam
usahanya. Selain itu, pada tahapan ini juga, entrepreneurship bisa mengembangkan usahanya.
Adapun cara mengembangkan usaha ini bisa dimulai dari memperbanyak relasi, memperbarui
metode dan sistem, memperbarui produk yang dihasilkan, memperbesar dan memperluas usaha,
menambah kualitas, menambah pelayanan, menambah tenaga kerja.
Bahkan, bisa dibilang kalau pada tahap ini, entrepreneur kemudian dapat melakukan
kontribusi ekonomi dalam jangka panjang terhadap manusia, alam serta lingkungan. Dari
manfaat pengembangan usaha ini kemudian dapat diperoleh secara jelas, mengenai kontribusi
untuk masalah lapangan kerja, yaitu akan adanya penambahan tenaga kerja.
MATERI LAYANAN DASAR BK
TOPIK: Kewirausahaan, Apa itu?

Topik Kewirausahaan, Apa itu?


Dimensi Profil
Mandiri, Bernalar kritis, kreatif
Pelajar Pancasila
Bidang Layanan Karir
SKKPD -
Tujuan Umum Peserta didik dapat mengenal pekerjaan yang dikategorikan kewirausahaan
Tujuan Khusus 1) Peserta didik dapat memahami arti kewirausahaan
2) Peserta didik dapat mengenal kelebihan kewirausahaan
3) Peserta didik menganalisa karakter dibutuhkan untuk berwirausaha
Kelas 8
Semester 1
AlokasiWaktu 2 JP
Metode dan Teknik "Project-based learning" dikombinasi dengan "Small group discussion"
dengan melakukan penelitian terkait topik yang telah dipilih atau jenis
usaha kecil, Setelah itu membuat presentasi dan berbagi temuan mereka
dalam diskusi kelompok.
Media dan Alat Laptop/Komputer, Proyektor atau Layar, Papan Tulis, Spidol, Mikrofon
(jika diperlukan).
Langkah-langkah Tahap Awal / Pendahuluan
1. Membuka dengan mengucap salam dan dimulai dengan doa
bersama
2. Jelaskan tujuan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan materi
layanan
3. Jelaskan rangkuman materi secara singkat tentang apa yang akan
dibahas dalam sesi ini, termasuk topik, metode, dan tujuan akhir
yang ingin dicapai
4. Ajukan pertanyaan awal terkait materi kepada peserta didik, yang
dapat menjadi refleksi singkat. Ini dapat membantu memulai diskusi
dan membangun minat.
Tahap Inti
Langkah 1: Pemilihan Proyek Kewirausahaan
1. Kenalkan peserta didik dengan topik kewirausahaan dan tujuan
pembelajaran. Di awal materi, kita akan memulai dengan pertanyaan
sederhana: Apa itu kewirausahaan? Untuk menjelaskannya, kita bisa
menggunakan ilustrasi mengenai Steve Jobs, pendiri Apple Inc. Kisah
suksesnya adalah contoh bagaimana seorang wirausaha mampu
mengubah dunia teknologi dengan kreativitas dan inovasinya.
2. Mintalah mereka untuk membentuk kelompok-kelompok kecil.
3. Setelah itu, beri setiap kelompok tugas untuk memilih proyek
kewirausahaan yang akan mereka teliti dan rencanakan. Sebagai
ilustrasi, Anda dapat menyebutkan contoh proyek bisnis kecil seperti
menjual kue-kuean di sekolah sebagai proyek sederhana.
Langkah 2: Penentuan Rencana Proyek
1. Minta setiap kelompok untuk mengembangkan rencana proyek yang
mencakup tujuan proyek, langkah-langkah yang akan diambil, dan
batas waktu.
2. Pastikan mereka memahami tanggung jawab masing-masing anggota
kelompok.
Langkah 3: Penelitian dan Pengumpulan Informasi
1. Peserta didik dalam setiap kelompok harus melakukan penelitian
terkait dengan proyek kewirausahaan mereka. Ini bisa mencakup
analisis pasar, persaingan, potensi keuntungan, dll.
2. Mintalah mereka untuk mencari sumber daya dan informasi melalui
internet, buku, dan wawancara dengan wirausaha nyata jika
memungkinkan.
Langkah 4: Diskusi Kelompok
1. Setelah melakukan penelitian awal, mintalah setiap kelompok untuk
mengadakan sesi diskusi kelompok. Dalam diskusi ini, mereka harus
membahas temuan mereka, mengidentifikasi masalah atau tantangan
yang mungkin muncul, dan merencanakan solusi.
Langkah 5: Perancangan Proyek Kewirausahaan
1. Setiap kelompok harus merancang rencana bisnis atau proyek
kewirausahaan mereka berdasarkan hasil penelitian dan diskusi.
2. Pastikan bahwa rencana bisnis mencakup langkah-langkah praktis,
analisis SWOT, sumber daya yang diperlukan, dan rencana
pemasaran.
Langkah 6: Implementasi Proyek Kewirausahaan
1. Peserta didik harus melaksanakan proyek kewirausahaan sesuai
dengan rencana yang telah mereka buat. Ini bisa mencakup membuat
produk, layanan, atau strategi pemasaran yang mereka rancang.
Langkah 7: Persiapan Presentasi Kelompok
1. Setelah selesai melaksanakan proyek, mintalah setiap kelompok untuk
mempersiapkan presentasi yang mencakup latar belakang proyek,
langkah-langkah pelaksanaan, hasil yang dicapai, dan pembelajaran
dari proyek.
Langkah 8: Diskusi Kelompok Presentasi
1. Seluruh kelas akan menyaksikan presentasi kelompok.
2. Setelah setiap presentasi, adakan sesi diskusi kelompok di mana
kelompok lain dapat memberikan umpan balik, bertanya, dan
memberikan saran.
Tahap Akhir / Penutup
1. Diskusikan hasil dari proyek kewirausahaan setiap kelompok dan
tanyakan apa yang mereka pelajari dari pengalaman ini.
2. Ajukan pertanyaan refleksi kepada peserta didik, seperti "Apa yang
akan kalian lakukan berbeda jika kalian melaksanakan proyek
serupa di masa depan?"
3. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan umpan
balik tentang materi layanan ini dan pertimbangkan masukan
mereka untuk meningkatkan materi di masa depan.
4. Akhiri sesi dengan ungkapan terima kasih kepada peserta didik atas
partisipasi mereka. Ucapkan salam perpisahan yang hangat dan
tutup dengan doa.
Materi Layanan Kewirausahaan : diartikan sebagai keberanian seseorang untuk
melaksanakan suatu kegiatan bisnis. Kewirausahaan secara umum adalah
suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda
(inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Ilustrasi yang
relevan bisa mengacu pada perusahaan rintisan seperti Airbnb, yang mulai
dari ide sederhana menjadi perusahaan global dengan cara yang inovatif.
Perbedaan antara Kewirausahaan dan Pekerjaan Konvensional: Untuk
mengilustrasikan perbedaan, kita bisa membandingkan seorang pekerja
konvensional dengan seorang wirausaha. Misalnya, pekerja konvensional
memiliki pekerjaan tetap dengan gaji bulanan, sementara seorang
wirausaha harus mengatasi ketidakpastian keuangan dan mengelola risiko.
Kelebihan Kewirausahaan :
• Kebebasan dan Kreativitas: Ilustrasi tentang kebebasan dan kreativitas
bisa mencakup contoh sederhana seperti seorang desainer grafis
freelance yang memiliki kontrol penuh atas proyek-projeknya dan dapat
mengekspresikan kreativitasnya.
• Peluang Keuntungan Finansial: Contoh ilustrasi yang relevan mungkin
adalah cerita sukses wirausaha lokal yang memulai bisnis kecil tetapi
akhirnya mencapai keuntungan yang signifikan.
• Penciptaan Lapangan Kerja: Untuk mengilustrasikan bagaimana
kewirausahaan membantu menciptakan lapangan kerja, Anda dapat
memberikan data tentang berapa banyak pekerjaan yang diciptakan oleh
usaha kecil, serta contoh nyata perusahaan yang tumbuh dan
mempekerjakan banyak orang.
Karakteristik Kewirausahaan :
-Percaya diri : Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan
terhadap orang lain, dan individualistis
-Berorientasi pada tugas dan hasil : Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun, dan tabah,
tekad kerja keras, serta inisiatif.
-Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan : Mempu mengambil
risiko yang wajar.
Daftar pustaka :
• Rahman, rahim. Basir, basri. (2019). Peran kewirausahaan dalam
membangun ketahanan ekonomi bangsa. Jurnal Ekonomic Resources,
Vol 2 (1). Hal. 36
• Brillyanes, sanawari. Iqbal, mohammad. Kewirausahaan. Malang-
Indonesia : Tim UB Press, 2018
• Gramedia ekonomi. Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat
dan Jenis Wirausaha. Di akses dari
[https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/]

Evaluasi & Refleksi Setelah semua presentasi selesai, adakan sesi evaluasi di mana peserta didik
merenungkan pembelajaran mereka selama proyek.
Minta mereka untuk mengevaluasi proyek kelompok mereka sendiri dan
memberikan umpan balik.

MATERI
KEWIRAUSAHAAN, APA ITU?
A. DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Siang itu matahari bersinar sangat terik. Meski begitu, tidak menyurutkan semangat
kakek ini berjualan. Ia menjual aneka minuman, baik panas maupun dingin. Hanya dengan
merogoh kocek mulai 2000 rupiah, hingga 3500 rupiah, kita sudah dapat menikmati minuman
menyegarkan yang dijual oleh kakek tersebut. Kakek berjualan minuman ini, untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga si kakek.
Bacaan di atas, menceritakan sebuah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang
kakek. Disebut sebagai apakah kegiatan ini? Kakek ini melakukan sebuah usaha mandiri alias
berdagang, guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Kegiatan yang dilakukan oleh kakek ini
adalah kegiatan wirausaha atau bisa juga disebuat dengan kewirasusahaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha merupakan gabungan
dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau
laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan
pikiran untuk mencapai suatu maksud.
Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika kakek ini tidak bekerja, mungkin
kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi. Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai
seorang yang melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud
tertentu.
Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, istilah
kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Sebelum
dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata
berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola
usaha.
Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan,
mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik
agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan. Pada buku berjudul Kewirausahaan dari Hery,
S.E, M.SI, CRP., RSA, CFRM. dijelaskan mengenai dalam mengembangkan kewirausahaan
maupun wirausaha sendiri, seorang wirausahawan harus dapat berani untuk mengambil resiko
demi memperoleh keuntungan.Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya
yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga
dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan
dan produk yang diperlukan masyarakat.
B. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
1. Kelincahan / Agility
Kelincahan atau agility, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu ia bergerak tanpa kehilangan keseimbangan,
sehingga dapat beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman. Kelincahan ini
berkaitan erat antara kecepatan dan kemampuan belajar terhadap hal yang baru. Pandemi yang
datang secara tiba-tiba seolah-olah mempercepat kebiasaan hidup kita. Dari sisi wirausaha,
seseorang dituntut untuk lincah merespon kondisi ini, baik secara strategi, hasil, dan pasar.
2. Daya Tahan (Eundurance)
Daya tahan atau endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas kerja
secara terus menerus. Banyak sekali sektor ekonomi gulung tikar di masa pandemi ini. Imunitas
pada diri pribadi, maupun perusahaan, terdampak oleh pandemi. Daya tahan sangat dipengaruhi
oleh kelancaran produksi, dan penjualan. Jika produk yang dihasilkan masih dibutuhkan banyak
konsumen di masa pandemi ini, dengan sendirinya pemasukan perusahaan akan mengalir terus.
Hanya mereka yang memiliki daya tahan tinggi, bisa lolos dari ujian.
3. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan
dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang wirausaha, harus memiliki kecepatan dalam
berinovasi untuk melesat maju untuk menjawab tantangan pasar dan secepat apa seorang
wirausahawan mampu melaju melebihi pesaingnya.
4. Kelenturan
Kelenturan adalah seseorang yang mampu menyesuaikan kehidupan dimanapun
tempatnya. Kelenturan menjadi salah satu faktor yang diperlukan dalam beradaptasi. Seorang
wirausahawan, diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Dimanapun tempatnya,
mampu memaksimalkan potensi ruang yang ada, untuk melakukan proses usaha, tanpa harus
mengeluh dengan kondisi tempat yang ada.
5. Kekuatan
Kekuatan atau strength, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan
dalam peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik
yang sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan, karena dapat membantu
meningkatkan fungsi komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan.
C. SIFAT KEWIRAUSAHAAN
Dalam usaha, pasti ada pasang dan surut, ada sukses dan gagal. Agar sebuah usaha
dapat bertahan, bahkan berkembang, dan berdampak, maka seorang wirausahawan harus
mempunyai sifat kewirausahaan baik. Seorang ahli ekonomi bernama McClelland menyebutkan
bahwa, seorang wirausahawan idealnya mempunyai sifat dan karakteristik sebagai berikut:
1. Keinginan untuk berprestasi
Keinginan untuk berprestasi merupakan suatu sifat yang bersumber dari dalam diri
seorang wirausahawan, yang muncul karena adanya keinginan serta dorongan untuk berdaya
dalam mencapai tujuan. Seorang wirausahawan harus memiliki insting bisnis yang strategis,
mampu menghasilkan keuntungan yang besar dan cepat..
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
Rasa tanggung jawab yang tinggi, menjadi hal penting yang harus dimiliki ketika
menjalankan kegiatan kewirausahaan.Sebuah komitmen terhadap suatu keputusan yang
diambil, ketika seorang wirausahawan membangun usaha, atau memutuskan untuk menjadi
wirausahawan, harus dijalankan penuh tanggung jawab. Pertanggungjawaban ini berlaku untuk
semua hal yang berkaitan dengan berjalannya suatu usaha, seperti tanggung jawab terhadap
usaha yang sudah dibangun, tanggung jawab terhadap sumber daya yang ada,serta tanggung
jawab terhadap pengelolaan hasil usahanya.
3. Prarasa terhadap risiko-risiko menengah
Dalam kegiatan kewirausahaan, pasti memiliki berbagai capaian atau tujuan yang ingin
diraih.Proses untuk mencapainya, diperlukan tahapan-tahapan perencanaan kerja yang matang.
Perencanaan ini disusun sebagai suatu strategi untuk menghadapi segala kendala yang muncul
ketika usaha tersebut berjalan. Dalam menyusun rencana kerja, harus dapat diantisipasi pula
resiko-resiko yang akan muncul, serta analisis terhadap penyebab kegagalan usaha, atau tidak
berkembangnya usaha.
4. Pemahaman terhadap sebuah keberhasilan.
Ketika merumuskan tujuan kewirausahaan, pastinya harus diikuti dengan sebuah
keyakinan.Keyakinan inilah yang menjadi semangat seorang wirausahawan merasa mampu
mencapai target yang sudah direncanakan. Sebuah kepercayaan diri dan keyakinan bahwa apa
yang telah diproduksi ini merupakan sebuah produk yang berkualitas dan dapat diterima oleh
masyarakat.
5. Rangsangan oleh umpan balik
Dalam perjalanan suatu usaha, masukan dari berbagai pihak, sangatlah diperlukan.
Masukan tersebut berupa umpan balik, sebagai sebuah penilaian terhadap suatu produk yang
dihasilkan. Penilaian ini bisa bermacam-macam, sesuai dengan apa yang dirasakan oleh
pelanggan. Jika umpan balik ini berupa penilaian yang baik, maka wirausahawan dapat
mempertahankan, atau bahkan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Begitu juga,
jika yang muncul adalah penilaian negatif, maka dengan cepat, sebagai seorang wirausahawan,
wajib mengevaluasi diri dan memperbaikinya, agar sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan
selera pelanggan.
6. Aktivitas energik
Seorang wirausahawan harus memiliki semangat yang tinggi. Hal ini dibutuhkan untuk
menunjang segala proses aktivitas usaha yang telah dibangun. Berkat semangat yang tinggi,
maka bisa membuat seorang wirausaha untuk menemukan berbagai macam ide inovatif,
sehingga mudah menemukan solusi dari suatu permasalahan.
7. Orientasi ke masa depan
Dalam merencanakan sebuah usaha, diharapkan tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi
harus berorientasi jauh ke depan, bukan hanya masalah waktu, tetapi juga kecenderungan
terhadap inovasi, juga kecenderungan yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat pada masa
pandemi ini.Wawasan untuk mampu merespon peristiwa-peristiwa yang muncul, juga harus
dimiliki oleh wirausahawan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
Adanya sistem organisasi dalam perusahaan, merupakan hal yang sangat penting.
Seorang wirausahawan diharapkan memiliki keterampilan dalam pengorganisasian perusahaan.
Meski tanpa adanya karyawan di awal. Namun dalam perkembangannya, sebuah usaha pasti
akan membutuhkan karyawan sebagai pendukung usaha ini. Pengorganisasian dalam
perusahaan berfungsi sebagai sarana percepatan dalam mencapai target, selain itu organisasi
juga mempermudah koordinasi antar unit, pembagian tugas dan wewenang, serta memperkecil
resiko konflik internal dalam tubuh perusahaan.
9. Sikap terhadap uang
Salah satu tolak ukur keberhasilan dalam menjalankan usaha, adalah mendapat laba
bersih yang besar. Berarti, seorang wirausahawan harus menggunakan cara-cara yang baik dan
benar untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun yang tidak boleh dilupakan,
adalah pengelolaan keuntungan ini, pastinya adalah uang. Keuntungan atas hasil usaha,
hendaknya dikelola dengan baik. Jangan sampai,Tidak dipungkiri bahwa keuntungan yang lebih
adalah keinginan dari setiap wirausahawan. Tetapi perlu diperhatikan juga dalam pengelolaan
terhadap uang. Jangan sampai keuntungan yang telah didapatkan disalahgunakan untuk hal-hal
yang tidak baik

Anda mungkin juga menyukai